PENENTUAN HARGA
Manajemen Pemasaran
L. Faqih S. Hadie, SE.,MM.
PENGERTIAN HARGA
Harga adalah jumah uang
(ditambah beberapa produk kalau
mungkin) yang dibutuhkan untuk
mendapatkan sejumlah kombinasi
dari produk dan pelayanannya.
Keadaan perekonomian
Permintaan dan penawaran
Elastisitas permintaan
Persaingan
Biaya
Tujuan perusahaan
Pengawasan pemerintah
atau
BEP
TFC
: Sales (Penjualan)
: Price/unit (Harga/unit)
AVC
Contoh :
Diketahui Biaya tetap Rp 85.000, Biaya Variabel
Rp.2000, Harga jual Rp.3000, Rp. 3.600, dan Rp.
3.600. Hitung BEP pada masing-masing tingkat harga.
Dengan menggunakan rumus BEP = TFC/(P-AVC) akan
didapatkan hasil pada masing-masing harga sbb :
TFC
85.000.00
0
85.000.00
0
85.000.00
0
AVC
2.000
2.000
2.000
3000
3600
4600
BEP
Penghas
ilan
85.000
255.000.0
00
53.125
191.250.0
00
32.692
150.384.6
15
Jutaan Rp.
300
TC
B3
250
B2
200
Biaya Variabel
B1
150
Fixed Cost = 85 Jt.
100
Biaya Tetap
50
0
32692
85000 Unit
53185
3000
3600
4600
Misalnya diketahui :
1. Kapasitas pabrik = 100.000 unit .
2. Kapasitas yang diharapkan dapat dicapai dan
dapat dijual adalah 70% atau 70.000 unit.
3. Biaya total = Rp. 225 juta atau Rp.3.214 per
unitnya.
4. Pengembalian investasi sesudah pajak yang
diharapkan 14%.
5. Investasi Rp. 250.000.000
6. Pajak 50%
7. Harga pesaing Rp. 5.214
Tentukan harga jualnya !
Penyelesaian :
1. Pengembalian investasi yang diharapkan setelah pajak =
14% x 250.000.000 = 35.000.000
2. Bagian laba yang dikenakan pajak dan yang dipakai untuk
menutup investasi = 100/50 x 35.000.000 = 70.000.000
3. Biaya total = 70.000 x 3.214 = 224.980.000
4. Penghasilan total = 70.000.000 + 224.980.000 =
294.980.00
Jadi harga jual perunit minimal adalah Rp. 294.980 : 70.000
= Rp.4.214
Pengembalian investasi
= 69.869.000
Elastisitas harga
Adalah ukuran sesnsitifitas permintaan konsumen
terhadap perubahan harga produk. Elastisitas ini diukur
dengan koefisien elastisitas (Ep).
Ep = (%Q/%P)
Koefisien harga memiliki slope negatif (-) karena P
berbanding terbalik dengan Q. Maka nilai (%Q/%P)
akan selalu bernilai negatif (<0) namun harus selalu
disebutkan dalam nilai absolutnya.
Unitary Elastic
Apabila %Q = %P (dalam nilai absolut),
maka permintaan tersebut disebut elastis
unitari (unitary elastic).
Atau dalam bentuk matematis :
Ep
= %Q / %P
=1
= %Q / %P
=0
D
P1
P2
P3
Q1, Q2, Q3
Q1
Q2
Q3
Ep absolut
Sensitifitas Q thp P
Elastisitas Permintaan
%Q > 0% & %P = 0%
Elastis sempurna
1.
>1
%Q > %P
Elastis
2.
=1
%Q = %P
Elastis unitari
3.
<0
%Q < %P
Inelastik
4.
=0
%Q = 0% & %P > 0
Inelastis sempurna
5.
No.
Penyelesaian :
Ep = (%Q/%P)
-2,5 = (%Q/-8%)
Jadi %Q = - 2,5 (- 8%) = +20%
Maka manajer tersebut dapat mengharapkan
kuantitas permintaan produknya sebesar 20%,
apabila harganya diturunkan sebesar 8%.