Anda di halaman 1dari 10

ROBLEM BASED LEARNING (PBL)

1. Pengertian
Adalah belajar dengan memanfaatkan masalah dan mahasiswa harus melakukan
pencarian atau penggalian informasi (inquiry) untuk memecahkan masalah tersebut
Problem based Learning atau Pembelajaran berbasis masalah dapat diartikan
juga sebagai rangkaian aktivitas pembelajaran yang menekankan kepada proses
penyelesaian masalah yang dihadapi secara ilmiah..
2. Tujuan
a) Membantu guru memberikan informasi sebanyak-banyaknya kepada siswa
b) Membantu siswa mengembangkan kemampuan berfikir, pemecahan masalah dan
ketrampilan intelektual, belajar tentang berbagai peran orang dewasa melalui
perlibatan mereka dalam pengalaman nyata atau simulasi, dan menjadi pembelajar
3.
a)
b)
c)
d)
e)
f)

yang otonom dan mandiri.


Ciri-ciri PBL
Belajar dimulai dengan suatu masalah
Memastikan bahwa masalah yang diberikan berhubungan dengan dunia nyata
Mengorganisasikan pelajaran di seputar masalah
Memberikan tanggung jawab yang besar kepada pembelajar
Menggunakan kelompok kecil
Menuntut siswa untuk mendemontrasikan apa yang telah mereka pelajari dalam
bentuk suatu produk atau kinerja
Menurut Wina Sanjaya dalam bukunya Strategi Pembelajaran Berorientasi
standar proses pendidikan, menyebutkan bahwa dalam PBL/ pembelajaran berbasis

masalah ini mempunyai 3 ciri utama, yaitu


1. PBL merupakan rangkaian aktivitas pembelajaran, artinya dalam implementasi ada
sejumlah kegiatan yang harus dilakukan siswa. PBL tidak mengharapkan siswa yang
hanya sekedar mendengarkan, mencatat, kemudian menghafasl metri pelajaran,
akan tetapi melalui PBL siswa aktif berfikir, berkomunikasi, mencari dan mengolah
data, dan akhirnya menyimpulkan.
2. Aktivitas pembelajaran diarahkan untuk menyelesaikan masalah. PBL Menempatkan
masalah sebagai kata kunci dari proses pembelajaran, Artinya tanpa masalah maka
tidak mungkin ada proses pembelajaran.

3. Pemecahan masalah dilakukan dengan menggunakan pendekatan berpikir secara


ilmiah. Berpikir dengan menggunakan metode ilmiah adalah proses berfikir deduktif
dan induktif.
4. Strategi
Strategi pembelajaran dengan pemecahan masalah dapat diterapkan :
a. Manakala guru menginginkan agar siswa tidak hanya sekedar dapat mengingat
materi pelajaran, akan tetapi menguasai dan memahaminya secara penuh
b. Apabila guru bermaksud untuk mengembangkan keterampilan berpikir rasional
siswa, yaitu kemampuan menganalisis situasi, menerapkan pengetahuan yang
mereka miliki dalam situasi baru, mengenal adanya perbedaan antara fakta dan
pendapat, serta mengembangkan kemmapuan dalam membuat judgment secara
objektif
c. Manakala guru menginginkan kemampuan siswa untuk memecahkan masalah serta
membuat tantangan intelektual siswa
d. Jika guru ingin mendorong siswa untuk lebih bertanggung jawab dalam belajarnya
e. Jika guru ingin agar siswa memahami hubungan antara apa yang dipelajari dengan
kenyataan dalam kehidupannya (hubungan antara teori dengan kenyataan)
5. Hakikat Masalah dalam PBL
Pbl dan strategi pembelajaran inkuiri (SPI) memiliki perbedaan, perbedaan tersebut
terletak pada jenis masalah serta tujuan yang ingin dicapai. Masalah dalam SPI
adalah masalah yang bersifat tertutup, artinya jawaban dari masalah itu sudah pasti,
oleh sebab itu jawaban dari masalah yang dikaji itu sebenarnya guru sudah
mengetahui

dan

memahaminya,

namun

guru

tidak

secara

langsung

menyampaikannya kepada siswa. Dalam SPI tugas guru pada dasarnya menggiring
siswa melalui proses Tanya jawab pada jawaban yang sebenarnya sudah pasti.
Tujuan yang ingin dicapai oleh SPI adalah menumbuhkan keyakinan dalam diri
siswa tentang jawaban dari suatu masalah.
Berbeda dengan SPI, masalah dalam PBL adalah masalah yang bersifat
terbuka. Artinya jawaban dari masalah tersebut belum pasti. Setiap siswa, bahkan
guru dapat mengembangkan kemungkinan jawaban. Dengan demikian, PBL

oses

memberikan kesempatan pada siswa untuk bereksplorasi mengumpulkan dan


menganalisis data secara lengkap untuk memecahkan masalah yang dihadapi.
Yujuan yang ingin dcapai adalah kemampuan siswa untuk berpikir kritis, analitis,
sistematis dan logis untuk menemukan alternative pemecahan masalah melalui
eksplorasi data secara empiris dalam rangka menumbuhkan sikap ilmiah.
Kriteria pemilihan bahan pelajaran dalam PBL :
a) Bahan pelajaran harus mengundang isu-isu yang mengandung konflik yang bisa
bersumber dari berita, rekaman video dan yang lainnya
b) Bahan yang dipilih adalah bahan yang bersifat familier dengan siswa, sehingga
setiap siswa dapat mengikutinya dengan baik
c) Bahan yang dipilih merupakan bahan yang berhubungan dengan kepentingan orang
banyak (universal), sehingga terasa manfaatnya
d) Bahan yang dipilih merupakan bahan yang mendukung tujuan atau kompetensi yang
harus dimiliki oleh siswa sesuai dengan kurikulum yang berlaku
e) Bahan yang dipilih sesuai dengan minat siswa sehingga setiap siswa merasa perlu
untuk mempelajarinya.
6. Tahapan PBL
Menurut Jarot Subandono, inti dari kegiatan metode belajar Problem Based Learning
ini ada pada diskusi tutorial. Terdapat tujuh langkah yang harus dilakukan dalam
diskusi tutorial, yang disebut dengan Seven Jumps. Deskripsi dari ketujus langkah
tersebut adalah sebagai berikut :
Langkah 1. Menjelaskan istilah yang belum diketahui
: Mahasiswa menentukan beberapa kata yang artinya kurang/belum jelas,
anggota kelompok yang lain mungkin dapat memberikan definisinya/penjelasannya.
Mahasiswa sebaiknya dikondisikan agar merasa aman/safe dalam berpendapat
sehingga

memungkinkan

dipahaminya.

mereka

jujur

tentang

segala

hal

yang

belum

Alasan

: Istilah yang belum diketahui berlaku sebagai suatu penghambat untuk dipahami.
Penjelasan yang hanya sebagian saja dipahami/tidak menyeluruh sekalipun, dapat
untuk memulai proses pembelajaran.

Hasil Tertulis :Kata-kata/istilah yang artinya belum dapat disetujui oleh kelompok, harus didaftar
sebagai tujuan pembelajaran.

Perhatian

: Mahasiswa kadang-kadang terjebak terlalu lama diskusi pada langkah 1 ini


sehingga waktunya hampir habis dan mengalami fenomena mengibarkan bendera,
maka sebaiknya istilah asing dijelaskan secukupnya saja.

Langkah (2). Menetapkan permasalahan


Proses

: Tahap ini merupakan suatu pembahasan terbuka dimana mahasiswa didorong agar
menyumbangkan pendapatnya tentang permasalahan yang ada dalam bentuk
diskusi. Tutor harus mendorong/memotivasi mereka semua untuk menyumbangkan
analisis secara cepat dan luas.

Alasan

: Dimungkinkan bagi setiap anggota kelompok tutorial untuk mempunyai pandangan


yang berbeda terhadap suatu masalah. Membandingkan dan mengumpulkan
pendapat yang luas akan memperkaya khasanah intelektual

dari permasalahan

yang dibahas tersebut.


Hasil Tertulis

: Daftar pokok-pokok persoalan untuk dijelaskan.

Langkah (3). Curah pendapat/brainstorming tentang hipotesis atau penjelasan


yang ada.
Proses

: Merupakan kelanjutan dari pembahasan secara terbuka, namun sekarang


mahasiswa mencoba untuk merumuskan, menguji dan membandingkan keunggulan
secara relatif dari hipotesis yang ada sebagai penjelasan permasalahan atau kasus.

Tutor perlu untuk mempertahankan diskusi pada taraf hipotesis dan tidak dianjurkan
menuju pada hal-hal yang terlalu detil/terperinci secara cepat. Dalam hal ini:
a.

Hipotesis berarti suatu pengandaian yang dibuat sebagai dasar untuk membuat
alasan tentang kebenaran ilmiah atau sebagai titik awal bagi penyelidikan lebih
lanjut.

b.

Penjelasan artinya, menjadikan tahu secara terperinci dan membuatnya dapat


dimengerti, dengan suatu maksud untuk menimbulkan saling pengertian.

Alasan:

Tahap ini merupakan langkah yang penting, yang mendorong digunakannya


pembelajaran

dari

tahap

sebelumnya

berdasarkan

pengetahuan

atau

ingatan/memori sebelumnya (prior knowledge) dan membiarkan mahasiswa untuk


menguji pemahaman yang telah dimilikinya satu sama lain. Hubungan/ mata rantai
dapat terbentuk antara pokok-pokok persoalan dari pengetahuan yang belum
lengkap yang ada dalam kelompok tersebut. Jika dapat ditangani dengan baik oleh
tutor dan grupnya, tahap ini dapat

menempatkan pembelajaran pada tingkat

pemahaman yang lebih baik.


Hasil Tertulis

: Daftar hipotesis atau penjelasan.

Masalah : prior knowledge mahasiswa sering diragukan tutor.

Langkah (4). Menyusun penjelasan dalam suatu pemecahan masalah/ solusi


sementara.
Proses

: Mahasiswa akan memikirkan sebanyak mungkin penjelasan yang berbeda dari apa
yang sedang terjadi. Permasalahan diperiksa dengan teliti secara terperinci dan
dibandingkan dengan usulan hipotesis atau penjelasan, untuk melihat bagaimana
mereka akan mencocokkan dan jika diperlukan eksplorasi lebih lanjut. Tahap ini
merupakan permulaan proses dari penjelasan tujuan pembelajaran/Learning

Objective (LO), walaupun tidak dianjurkan bagi mahasiswa untuk merekam dengan
segera dalam bentuk tulisan.
Alasan

: Tahap ini memproses secara aktif dan menstruktur kembali pengetahuan yang ada
dan mengenali kesenjangan pemahaman. Mencatat tujuan pembelajaran (LO)
secara cepat akan menghalangi/menghambat pemikiran dan memperpendek proses
berpikir intelektual dan menghasilkan tujuan yang terlalu luas dan superfisial.

Hasil Tertulis: tahap ini meliputi pengorganisasian penjelasan tentang permasalahan,


menunjukkannya secara skematis, mencoba untuk menghubungkan ide-ide baru
diantara sesama teman, dengan pengetahuan yang dimiliki dan dengan susunan
kata-kata/konteks yang berbeda. Proses ini menyediakan suatu hasil visual tentang
hubungan antara bagian-bagian informasi yang berbeda dan memfasilitasi
penyimpanan informasi dalam ingatan jangka panjang.

Langkah (5). Menjelaskan Tujuan Pembelajaran (LO)

oses

: Kelompok menyetujui

tujuan pembelajaran yang akan dipelajari oleh semua

mahasiswa. Tutor mendorong mereka agar dapat fokus, untuk tidak terlalu luas atau
superfisial dan dapat tercapai dalam waktu yang tersedia. Beberapa mahasiswa
mungkin mempunyai tujuan pembelajaran (LO) yang tidak dibagikan kepada seluruh
anggota kelompok oleh karena kebutuhan dan ketertarikan secara individual/pribadi.
Alasan

: Proses membentuk kesepakatan menggunakan kemampuan segenap


kelompok tutorial (termasuk tutor) untuk menyusun diskusi selanjutnya dalam tujuan
pembelajaran yang tepat/cocok dan dapat dicapai. Dalam hal ini tidak hanya
menjelaskan tujuan pembelajaran namun juga membawa kelompok secara
bersama-sama dan menyimpulkan diskusi.

asil Tertulis : Tujuan Pembelajaran, hal ini merupakan hasil utama dari pekerjaan awal kelompok
dalam PBL. Tujuan Pembelajaran seharusnya/ disarankan dalam bentuk persoalan
pokok/isu yang ditujukan terhadap pertanyaan atau hipotesis yang spesifik.
Langkah (6). Pengumpulan Informasi dan belajar mandiri
Proses

: Tahap ini meliputi pencarian bahan dalam buku teks, mengumpulkan hasil
pencarian literatur elektronik dari Internet, konsultasi pakar atau hal-hal lainnya yang
dapat membantu menyediakan informasi yang sedang dicari oleh mahasiswa. Suatu
proses PBL yang diorganisasikan dengan baik akan mencakup penyelenggaraan
kursus atau adanya buku panduan blok yang menyediakan saran-saran dalam
bagaimana caranya memperoleh sumber-sumber pembelajaran spesifik yang
mungkin sukar untuk didapatkan/diakses, supaya jangan terjadi fenomena CBSA
seperti di tingkat SMU..

Alasan

: Secara jelas, suatu bagian penting dari proses pembelajaran dalam pengumpulan
dan perolehan informasi baru, dimana mahasiswa mengerjakannya secara individual
maupun bersama-sama.
Hasil Tertulis: Catatan individual dan kelompok mahasiswa

Langkah (7). Membagi/ Berbagi hasil pengumpulan informasi dan belajar


mandiri
Proses

: Hal ini membutuhkan waktu beberapa hari (sekitar 3 hari) setelah pertemuan tahap
I (langkah 1-5). Mahasiswa mulai kembali pada daftar tujuan pembelajaran.
Pertama-tama mereka mengidentifikasi/mengenali sumber belajar yang didapatnya
sendiri, mengumpulkan informasi yang mereka dapat dari belajar mandiri dan
membantu teman-teman lainnya memahami dan mengenali hal-hal yang susah
selanjutnya/kemudian, untuk dipelajari lebih lanjut atau dengan bantuan pakar.

Mahasiswa mencoba untuk melakukan dan menghasilkan analisis yang menyeluruh


dari permasalahan yang ada.
Alasan : Pada tahap ini menyusun apa yang telah dikerjakan kelompok, menggabungkan
pembelajaran dan mengenali daerah/area yang belum pasti, yang memungkinkan
untuk pembelajaran lebih lanjut. Pembelajaran mungkin tidak berakhir secara
menyeluruh dan berakhir secara terbuka, Namur hal ini sungguh/ memang
diperlukan kehati-hatian/ tidak terburu-buru karena mahasiswa seharusnya kembali
ke topik-topik pembicaraan tersebut ketika pencetus/trigger yang cocok muncul
kembali di kemudian hari.
Hasil Tertulis: Catatan individual mahasiswa / laporan
7. Keunggulan dan Kelemahan PBL
a. Keunggulan
1) Pemecahan masalah merupakan teknik yang cukup bagus untuk lebih memahami isi
pelajaran
2) Pemecahan masalah dapat menantang kemampuan siswa serta memberikan
kepuasan untuk menemukan pengetahuan baru bagi siswa
3) Pemecahan masalah dapat meningkatkan aktivitas pembelajaran siswa
4) Pemecahan masalah dapat membantu siswa untuk mengembanhkan pengetahuan
barunya dan bertanggungjawab dalam pembelajaran yang mereka lakukan. Di
samping itu, pemecahan masalah itu juga dapat mendorong untuk melakukan
evaluasi sendiri baik terhadap hasil maupun proses
5) Melalui pemecahan masalah bisa memperlihatkan kepada siswa bahwa setiap mata
pelajaran merupakan cara berpikir dan sesuatu yang harus dimengerti oleh siswa,
bukan hanya sekedar belajar dari guru atau dari buku-buku saja.
6) Pemecahan masalah dianggap lebih menyenangkan dan disukai siswa
7) Pemecahan masalah dapat mengembangkan kemampuan siswa untuk berpikir kritis
dan
8)

mengembangkan

pengetahuan baru
Pemecahan masalah

kemampuan
dapat

mereka

memberikan

untuk

menyesuaikan

kesempatan

pada

mengaplikasikan pengetahuan yang mereka miliki dalam dunia nyata

siswa

dengan
untuk

9) Pemecahan masalah dapat mengembangkan

minat siswa untuk secara terus-

menerus belajar sekalipun belajar pada pendidikan formal telah berakhir


b. Kelemahan
1) Jika siswa tidak memiliki minat atau tidak mempunyai kepercayaan bahwa masalah
yang dipelajari sulit untuk dipecahkan, maka mereka akan merasa enggan untuk
mencoba
2) Keberhasilan strategi pembelajarn melalui problem based learning membutuhkan
cukup waktu untuk persiapan
3) Tanpa pemahaman mengapa mereka berusaha untuk memecahkan masalah yang
sedang dipelajari, maka mereka tidak akan belajar apa yang mereka ingin pelajari.

BAB III
SIMPULAN
A. Simpulan
Terdapat 3 ciri utama PBL, yaitu :
1. PBL merupakan rangkaian aktivitas pembelajaran, artinya dalam implementasi PBL
ada sejumlah kegiatan yang harus dilakukan siswa. PBL tidak mengharapkan siswa
hanya sekedar mendengarkan, mencatat, kemudian menghafal materi pelajaran,
akan tetapi melalui PBL siswa aktif berfikir, berkomunikasi, mencari dan mengolah
data, dan akhirnya menyimpulkan.
2. Aktivitas pembelajaran diarahkan untuk menyelesaikan masalah. PBL menempatkan
masalah sebagai kata kunci dari proses pembelajaran. Artinya tanpa masalah maka
tidak mungkin ada proses pembelajaran.
3. Pemecahan masalah dilakukan dengan menggunakan pendekatan berfikir secara
ilmiah.
B. Saran

Melihat pada konteks perbaikan kualitas pendidikan, Maka PBL merupakan salah satu
strategi pembelajaran yang dapat digunakan untuk memperbaiki system pembelajaran.
Diharapkan setiap dosen menguasai metode problem based learning ini.

Anda mungkin juga menyukai