1. Pengertian
Adalah belajar dengan memanfaatkan masalah dan mahasiswa harus melakukan
pencarian atau penggalian informasi (inquiry) untuk memecahkan masalah tersebut
Problem based Learning atau Pembelajaran berbasis masalah dapat diartikan
juga sebagai rangkaian aktivitas pembelajaran yang menekankan kepada proses
penyelesaian masalah yang dihadapi secara ilmiah..
2. Tujuan
a) Membantu guru memberikan informasi sebanyak-banyaknya kepada siswa
b) Membantu siswa mengembangkan kemampuan berfikir, pemecahan masalah dan
ketrampilan intelektual, belajar tentang berbagai peran orang dewasa melalui
perlibatan mereka dalam pengalaman nyata atau simulasi, dan menjadi pembelajar
3.
a)
b)
c)
d)
e)
f)
dan
memahaminya,
namun
guru
tidak
secara
langsung
menyampaikannya kepada siswa. Dalam SPI tugas guru pada dasarnya menggiring
siswa melalui proses Tanya jawab pada jawaban yang sebenarnya sudah pasti.
Tujuan yang ingin dicapai oleh SPI adalah menumbuhkan keyakinan dalam diri
siswa tentang jawaban dari suatu masalah.
Berbeda dengan SPI, masalah dalam PBL adalah masalah yang bersifat
terbuka. Artinya jawaban dari masalah tersebut belum pasti. Setiap siswa, bahkan
guru dapat mengembangkan kemungkinan jawaban. Dengan demikian, PBL
oses
memungkinkan
dipahaminya.
mereka
jujur
tentang
segala
hal
yang
belum
Alasan
: Istilah yang belum diketahui berlaku sebagai suatu penghambat untuk dipahami.
Penjelasan yang hanya sebagian saja dipahami/tidak menyeluruh sekalipun, dapat
untuk memulai proses pembelajaran.
Hasil Tertulis :Kata-kata/istilah yang artinya belum dapat disetujui oleh kelompok, harus didaftar
sebagai tujuan pembelajaran.
Perhatian
: Tahap ini merupakan suatu pembahasan terbuka dimana mahasiswa didorong agar
menyumbangkan pendapatnya tentang permasalahan yang ada dalam bentuk
diskusi. Tutor harus mendorong/memotivasi mereka semua untuk menyumbangkan
analisis secara cepat dan luas.
Alasan
dari permasalahan
Tutor perlu untuk mempertahankan diskusi pada taraf hipotesis dan tidak dianjurkan
menuju pada hal-hal yang terlalu detil/terperinci secara cepat. Dalam hal ini:
a.
Hipotesis berarti suatu pengandaian yang dibuat sebagai dasar untuk membuat
alasan tentang kebenaran ilmiah atau sebagai titik awal bagi penyelidikan lebih
lanjut.
b.
Alasan:
dari
tahap
sebelumnya
berdasarkan
pengetahuan
atau
: Mahasiswa akan memikirkan sebanyak mungkin penjelasan yang berbeda dari apa
yang sedang terjadi. Permasalahan diperiksa dengan teliti secara terperinci dan
dibandingkan dengan usulan hipotesis atau penjelasan, untuk melihat bagaimana
mereka akan mencocokkan dan jika diperlukan eksplorasi lebih lanjut. Tahap ini
merupakan permulaan proses dari penjelasan tujuan pembelajaran/Learning
Objective (LO), walaupun tidak dianjurkan bagi mahasiswa untuk merekam dengan
segera dalam bentuk tulisan.
Alasan
: Tahap ini memproses secara aktif dan menstruktur kembali pengetahuan yang ada
dan mengenali kesenjangan pemahaman. Mencatat tujuan pembelajaran (LO)
secara cepat akan menghalangi/menghambat pemikiran dan memperpendek proses
berpikir intelektual dan menghasilkan tujuan yang terlalu luas dan superfisial.
oses
: Kelompok menyetujui
mahasiswa. Tutor mendorong mereka agar dapat fokus, untuk tidak terlalu luas atau
superfisial dan dapat tercapai dalam waktu yang tersedia. Beberapa mahasiswa
mungkin mempunyai tujuan pembelajaran (LO) yang tidak dibagikan kepada seluruh
anggota kelompok oleh karena kebutuhan dan ketertarikan secara individual/pribadi.
Alasan
asil Tertulis : Tujuan Pembelajaran, hal ini merupakan hasil utama dari pekerjaan awal kelompok
dalam PBL. Tujuan Pembelajaran seharusnya/ disarankan dalam bentuk persoalan
pokok/isu yang ditujukan terhadap pertanyaan atau hipotesis yang spesifik.
Langkah (6). Pengumpulan Informasi dan belajar mandiri
Proses
: Tahap ini meliputi pencarian bahan dalam buku teks, mengumpulkan hasil
pencarian literatur elektronik dari Internet, konsultasi pakar atau hal-hal lainnya yang
dapat membantu menyediakan informasi yang sedang dicari oleh mahasiswa. Suatu
proses PBL yang diorganisasikan dengan baik akan mencakup penyelenggaraan
kursus atau adanya buku panduan blok yang menyediakan saran-saran dalam
bagaimana caranya memperoleh sumber-sumber pembelajaran spesifik yang
mungkin sukar untuk didapatkan/diakses, supaya jangan terjadi fenomena CBSA
seperti di tingkat SMU..
Alasan
: Secara jelas, suatu bagian penting dari proses pembelajaran dalam pengumpulan
dan perolehan informasi baru, dimana mahasiswa mengerjakannya secara individual
maupun bersama-sama.
Hasil Tertulis: Catatan individual dan kelompok mahasiswa
: Hal ini membutuhkan waktu beberapa hari (sekitar 3 hari) setelah pertemuan tahap
I (langkah 1-5). Mahasiswa mulai kembali pada daftar tujuan pembelajaran.
Pertama-tama mereka mengidentifikasi/mengenali sumber belajar yang didapatnya
sendiri, mengumpulkan informasi yang mereka dapat dari belajar mandiri dan
membantu teman-teman lainnya memahami dan mengenali hal-hal yang susah
selanjutnya/kemudian, untuk dipelajari lebih lanjut atau dengan bantuan pakar.
mengembangkan
pengetahuan baru
Pemecahan masalah
kemampuan
dapat
mereka
memberikan
untuk
menyesuaikan
kesempatan
pada
siswa
dengan
untuk
BAB III
SIMPULAN
A. Simpulan
Terdapat 3 ciri utama PBL, yaitu :
1. PBL merupakan rangkaian aktivitas pembelajaran, artinya dalam implementasi PBL
ada sejumlah kegiatan yang harus dilakukan siswa. PBL tidak mengharapkan siswa
hanya sekedar mendengarkan, mencatat, kemudian menghafal materi pelajaran,
akan tetapi melalui PBL siswa aktif berfikir, berkomunikasi, mencari dan mengolah
data, dan akhirnya menyimpulkan.
2. Aktivitas pembelajaran diarahkan untuk menyelesaikan masalah. PBL menempatkan
masalah sebagai kata kunci dari proses pembelajaran. Artinya tanpa masalah maka
tidak mungkin ada proses pembelajaran.
3. Pemecahan masalah dilakukan dengan menggunakan pendekatan berfikir secara
ilmiah.
B. Saran
Melihat pada konteks perbaikan kualitas pendidikan, Maka PBL merupakan salah satu
strategi pembelajaran yang dapat digunakan untuk memperbaiki system pembelajaran.
Diharapkan setiap dosen menguasai metode problem based learning ini.