Anda di halaman 1dari 37

LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI TUMBUHAN

ALLELOPATI

OLEH :
EMILTA SAPUTRI
F05112022
KELOMPOK 6

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2014

ABSTRAK
Kompetisi

merupakan

bentuk

persaingan

antar

makhluk

hidup untuk

memperebutkan sumber daya yang terbatas. Tumbuhan dalam persaingan di


lingkungan mempunyai bermacam-macam pertahanan, misalnya duri, berbau,
Maupun adanya sekresi zat kimiawi yang dapat merugikan pertumbuhan
tetangganya.

yaitu

ALELOPATI. Senyawa

allelopati

dapat

menghambat

penyerapan hara yaitu dengan menurunkan kecepatan penyerapan ion-ion oleh


tumbuhan.

Beberapa

allelopati dapat menghambat

pembelahan

sel-sel

akar.Tujuan dilakukannya praktikum ini untuk mempelajari pengaruh alelopati


terhadap perkecambahan kacang hijau. Praktikum ini dilaksanakan pada hari
Rabu tanggal 12 sampai 22 November 2014. Metode yang digunakan dalam
praktikum ini yaitu membuat ekstrak penghambat dari tanaman ilalang, akasia
dan bawang putih dengan perbandingan 1:7, 1:14, 1:21 dan kontrol. Yang akan
berpengaruh terhadap perkecambahan kacang hijau dengan 4 perlakuan masingmasing 3 pengulangan. pengamatan dilakukan selama 1o hari. Selanjutnya
dengan menggunakan rancangan acak lengkap digunakan sidik ragam untuk
mengetahui pengaruh perlakuan pemberian ekstrak bahan alelopati terhadap
respon tanaman.

Kata Kunci : alelopati, ekstrak ilalang, ekstrak akasia, ekstrak bawang putih.

PENDAHULUAN
Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan
timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem bisa
dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap
unsur lingkungan hidup yang saling mempengaruhi. Ilmu yang mempelajari
ekosistem disebut ekologi. Ekologi berasal dari dua kata dalam bahasa Yunani,
yaitu oikos dan logos. Oikos artinya rumah atau tempat tinggal, dan logos artinya
ilmu. Ekologi merupakan cabang ilmu yang masih relatif baru, yang baru muncul
pada tahun 70-an. Akan tetapi, ekologi mempunyai pengaruh yang besar terhadap
cabang biologinya. Ekologi mempelajari bagaimana makhluk hidup dapat
mempertahankan kehidupannya dengan mengadakan hubungan atarmakhluk
hidup dan dengan benda tak hidup di dalam tempat hidupnya atau lingkungannya
(Hairiah K et al, 2000).
Istilah alelopati (allelopathy) pertama kali dikemukakan oleh Hans
Molisch tahun 1937. Alelopati berasal dari kata allelon (saling) dan pathos
(menderita). Menurut Molisch, alelopati meliputi interaksi biokimiawi secara
timbal balik, yaitu yang bersifat penghambatan maupun perangsangan antara
semua jenis tumbuhan termasuk mikroorganisme. Menurut Rice tahun 1974, Rice
memberikan batasan alelopati sebagai keadaan merugikan yang dialami tumbuhan
akibat tumbuhan lain, termasuk mikroorganisme, melalui produksi senyawa kimia
yang dilepaskan ke lingkungannya. Batasan ini kemudian terus diverifikasi
dengan berbagai penelitian. Tahun 1984, Rice melaporkan bahwa senyawa
organik yang bersifat menghambat pada suatu tingkat konsentrasi, ternyata dapat
memberikan pengaruh rangsangan pada tingkat konsentrasi yang lain. Sejak tahun
tersebut, Rice dan sebagian besar ilmuwan yang menekuni alelopati merujuk
terhadap batasan yang dikemukakan oleh Molisch. Alelopati kemudian
didefinisikan sebagai pengaruh langsung ataupun tidak langsung dari suatu
tumbuhan terhadap yang lainnya, termasuk mikroorganisme, baik yang bersifat
positif/ perangsangan, maupun negatif/penghambatan terhadap pertumbuhan,
melalui pelepasan senyawa kimia ke lingkungannya.

Allelopati adalah produksi substansi (zat) oleh suatu tanaman yang


merugikan tanaman lain atau mikroba. Ini merupakan topic yang kontroversi
(bertentangan). Masalahnya adalah bahwa tanaman mengandung substansi yang
sangat

luas

yang

bersifat

toksik

dan

beberapa

percobaan

berusaha

mendemonstrasikan pengaruh allelopati dengan memberikan ekstrak suatu


tanaman kepada biji-biji ataupun bibit tanaman lain. Terlepas dari kenyataan
bahwa ekstrak suatu tanaman bukanlah material percobaan yang cocok, karena
tidak terdapat di alam, ekstrak tersebut sering kali tidak steril sehingga
transformasi bakteri barangkali telah berlangsung dan biasanya tanaman-tanaman
tersebut tidak memiliki hubungan ekologi (Tetelay, 2003).
Alelopati merupakan sebuah fenomena yang berupa bentuk interaksi
antara makhluk hidup yang satu dengan makhluk hidup lainnya melalui senyawa
kimia (Rohman dan I wayan Sumberartha, 2001). Sedangkan menurut Odum
(1971) dalam Rohman dan I wayan Sumberartha (2001) alelopati merupakan
suatu peristiwa dimana suatu individu tumbuhan yang menghasilkan zat kimia dan
dapat menghambat pertumbuhan jenis yang lain yang tumbuh bersaing dengan
tumbuhan tersebut. Istilah ini mulai digunakan oleh Molisch pada tahun 1937
yang diartikan sebagai pengaruh negatif dari suatu jenis tumbuhan tingkat tinggi
terhadap perkecambahan, pertumbuhan, dan pembuahan jenis-jenis lainnya.
Telah banyak referensi yang mencatat tentang species yang dapat
mengeluarkan alelopati. Species tersebut dalam lingkungan akan dapat menekan
pertumbuhan species lain. Namun pengaruh interaksi gulma/tanaman budidaya
akan adanya alelopati masih belum banyak diteliti. Beberapa penelitian tentang
hal itu dicatat dari beberpa negara seperti Amerika, dan Inggris. Suatu zat terpen
di keluarkan oleh semak yang aromatik dan sejenis substansi fenol dikeluarkan
oleh Isorghum halepense yang dapat menghambat kegiatan bakteri fikasasi
nitrogen. Agropyron repens (rumput perenial) yang melapuk selama 15 hari
sangat efektif dalam penghambatan pertumbuhan Brassica napus. Penghambatan
semacam ini hampir sama dengan diakaibatkan oleh pelapukan jerami. Imperata
cylindrica juga mengeluarkan alelopati berpengaruh pada lingkungannya seperti
halnya penghasil-penghasil alelopati lainnya.

Alelopati kebanyakan berada dalam jaringan tanaman, seperti daun,


akar,aroma, bunga, buah maupun biji, dan dikeluarkan dengan cara residu
tanaman. Beberapa contoh zat kimia yang dapat bertindak sebagai ealelopati
adalah gas-gas beracun. Yaitu Sianogenesis merupakan suatu reaksi hidrolisis
yang membebaskan gugusan HCN, amonia, Ally-lisothio cyanat dan -fenil isitio
sianat sejenis gas diuapkan dari minyak yang berasal dari familia Crusiferae dapat
menghambat perkecambahan. Selain gas, asam organik, aldehida, asam aromatik,
lakton tak jenuh seserhana, fumarin, kinon,flavanioda, tanin, alkaloida ,terpenoida
dan streroida juga dapat mengeluarkan zat alelopati (Moenadir,1998:73-88).
Zat-zat kimia atau bahan organik yang bersifat allelopathy dilepaskan oleh
tumbuhan penghasilnya ke lingkungan tumbuhan lain melalui beberapa cara
antara lain melalui serasah yang telah jatuh kemudian membusuk, melalui
pencucian daun atau batang oleh air hujan, melalui penguapan dari permukaan
organ-organ tumbuhan, dan eksudasi melalui akar (root exudation) ke dalam
tanah. Contoh jenis tumbuhan yang mengeluarkan zat kimia bersifat allelopatyy
melalui daun, misalnya

Adenostena fasciculatum, Eucalyptus globules,

Camelina

Erenophylla

alyssum,

mitchellii, yang

mengeluarkan

zatallelopathy melalui perakaran misalnya gandum, gandum hitam, dan apel,


sedangkan

yang

mengeluarkan

zat

Allelopathy

melalui

pembusukan

misalnya Helianthus, Aster, dan Agropyron repens (Setyowati, 1999).


Alang-alang bukan hanya sebagai pesaing bagi tanaman lain terutama
tanaman pangan dalam mendapatkan air, unsur hara dan cahaya tetapi juga
menghasilkan zat alelopati yang menyebabkan pengaruh negatif pada tanaman
lain (Hairiah et al., 2001).
Beberapa alelopat dapat menghambat pertumbuhan yaitu dengan
mempengaruhi

pembesaran

sel

tumbuhan.

Beberapa

senyawa

alelopati

memberikan pengaruh menghambat respirasi akar. Senyawa alelopati memberikan


pengaruh menghambat sintesis protein. Beberapa senyawa alelopati dapat
menurunkan daya permeabilitas membran pada sel tumbuhan.. Senyawa alelopati
dapat menghambat aktivitas enzim (Rohman, 2001)

Allelokimia (senyawa penyebab allelopati) berasal dari bagian yang


berbeda pada tumbuhan penghasilnya; akan tetapi, bagian terpenting sebagai
sumber allelokimia adalah akar dan daun. Eksudat akar berperan aktif dalam
pengaturan sismbiosis dan proteksi tumbuhan terhadap mikroorganisme. Dalam
interaksi allelopati, tumbuhan donor menggunakan metabolit sekunder yang
dikeluarkan akar ke rizosfir untuk mengganggu pertumbuhan tumbuhan lain di
sekitarnya (Bais et al., 2004). Peristiwa allelopati ialah peristiwa adanya pengaruh
jelek dari zat kimia (allelopat) yang dikeluarkan tumbuhan tertentu yang dapat
merugikan pertumbuhan tumbuhan lain yang tumbuh di sekitarnya. Pertumbuhan
jagung banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor genetic dan lingkungan, diantara
faktor lingkungan adalah adanya persaingan dengan gulma. Pertumbuhan gulma
disekitar tanaman jagung perlu dikendalikan karena menurunkan kualitas dan
kuantitas hasil panen (Sukman, 1995).
Allelopati merupakan efek yang merusak dari pelepasan senyawa-senyawa
kimia organik oleh satu jenis tertentu tanaman pada saat perkecambahan,
pertumbuhan atau metabolisme terhadap jenis tanaman lain yang berbeda. Secara
umum alelopati selalu dikaitkan dengan maslah gangguan yang ditimbulkan
gulma yang tumbuh bersama-sama dengan tanaman pangan, dengan keracunan
yang ditimbulkan akibat penggunaan mulsa pada beberapa jenis pertanaman,
dengan beberapa jenis rotasi tanaman, dan pada regenarasi hutan (Einhellig FA.
1995).
Selain itu dapat dijelaskan bahwa terbentuknya allelopati terdapt beberapa
proses yaitu :
1. Penguapan : Senyawa alelopati ada yang dilepaskan melalui penguapan.
Beberapa genus tumbuhan yang melepaskan senyawa alelopati melalui
penguapan adalah Artemisia, Eucalyptus, dan Salvia. Senyawa kimianya
termasuk ke dalam golongan terpenoid. Senyawa ini dapat diserap oleh
tumbuhan di sekitarnya dalam bentuk uap, bentuk embun, dan dapat pula
masuk ke dalam tanah yang akan diserap akar.
2. Eksudat akar : Banyak terdapat senyawa kimia yang dapat dilepaskan oleh
akar tumbuhan (eksudat akar), yang kebanyakan berasal dari asam-asam
benzoat, sinamat, dan fenolat.

3. Pencucian : Sejumlah senyawa kimia dapat tercuci dari bagian-bagian


tumbuhan yang berada di atas permukaan tanah oleh air hujan atau tetesan
embun. Hasil cucian daun tumbuhan Crysanthemum sangat beracun,
sehingga tidak ada jenis tumbuhan lain yang dapat hidup di bawah naungan
tumbuhan ini.
4. Pembusukan organ tumbuhan: Setelah tumbuhan atau bagian-bagian
organnya mati, senyawa-senyawa kimia yang mudah larut dapat tercuci
dengan cepat. Sel-sel pada bagian-bagian organ yang mati akan kehilangan
permeabilitas membrannya dan dengan mudah senyawa-senyawa kimia
yang ada didalamnya dilepaskan. Beberapa jenis mulsa dapat meracuni
tanaman budidaya atau jenis-jenis tanaman yang ditanam pada musim
berikutnya.

METODOLOGI
Praktikum yang berjudul Allelopati dilaksanakan pada hari Rabu tanggal
12 sampai 22 Novemver 2014

di Laboratorium Biologi FKIP Universitas

Tanjungpura Pontianak.
Adapun alat dan bahan yang digunakan pada praktikum kali ini yaitu
untuk bahan terdiri dari akar ilalang, umbi bawang putih, daun akasia dan biji
kacang hijau. Sedangkan untuk alat yang disunakan terdiri dari cawan petri, kertas
saring Whatman # 4, akuades, corong penyaring, blender, mortar dan alu, kertas
merang, pisau/gunting, penggaris/benang meteran dan labu ukur.
Langkah yang dilakukan pada praktikum Allelopati adalah pertama dipilih
biji kacang hijau yang baik, kemudian disiapkan 4 cawan petridish yang telah
diberi kertas merang. Dibuat ekstrak akar ilalang, akasia dan bawang putih sebagi
berikut : dihaluskan bagian tumbuhan akasia, ilalang dan bawang putih dengan
blender, mortar dan alu atau digunting halus-halus, kemudian dibuat ekstrak atau
hasil rendaman bagian tumbuhan tersebut dengan akuades dengan perbandingan
sebagai berikut ; bagian tumbuhan dan air (1:7), bagian tumbuhan dan air (1:14)
dan bagian tumbuhan dengan air (1:21). Lalu dibiarkan selama 24 jam, yang
selanjutnya disaring dengan menggunakan alat penyaring. Setelah ekstrak dibuat,
diletakkan masing-masing 10 biji kacang hijau ke dalam petridish, kemudian
dilakukan perlakuan pada kacang hijau sebagai berikut : petridish dengan kacang
hijau + 5 ml akuades, petridish dengan kacang hijau + 5 ml ekstrak ilalang(ekstrak
perbandingan I 1:7, ekstrak perbandingan II 1:14, dan ekstrak perbandingan III
1:21), hal tersebut diulangi dengan menggunakan ekstrak akasia dan bawang
putih, kemudian petridish dengan kacang hijau + 5 ml ekstrak akasia dan petridish
dengan kacang hijau + 5 ml ekstrak bawang putih yang dibuat 3 kali ulangan.
Selanjutnya diamati perkecambahan biji-biji tersebut setiap hari selama 10 hari
dan diamati pertumbuhan kecambahnya dengan mengukur panjang kecambah.
Ditentukan persen perkecambahannya. Dan terakhir dibandingkan hasil
pengamatan yang telah didapat dengan menggunakan RAL dan RAL Faktorial.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Table 1.1 Panjang batang kecambah kacang hijau hari pertama
Ekstrak

Kontrol

1:7

1:14

1:21

Akasia

0.22

0.03

0.76

0.32

0.93

0.1

1.91

0.32

0.13

Bawang Putih

0.25

0.38

0.04

0.25

0.47

0.25

0.75

0.38

0.51

Ilalang

0.14

0.06

0.47

0.04

0.2

0.65

0.06

0.20

Table 1.2 Total panjang batang kecambah kacang hijau hari pertama
Total
Konsentrasi
(A)

Konsentrasi
Ektrak
Kontrol

1:7

1:14

1:21

Akasia

1.91

0.32

0.13

2.36

Bawang Putih

0.75

0.38

0.51

1.64

Ilalang

0.65

0.06

0.20

0.91

Total Ekstrak
(B)

0.75

2.94

0.89

0.33

4.91

Table 1.3 Analisis ANOVA (RAL factorial) hari pertama


Source of
Variation

SS

df

MS

Ftest

Pvalue

F tab
(0.05)

Ektrak (A)

0.088

0.044

1.479

0.248

3.403

Konsentrasi (B)

0.453

0.151

5.102

0.007

3.009

Eks*Kons (AB)

0.523

0.087

2.943

0.027

2.508

Error

0.711

24

Total

1.775

35

0.030

Ftest A < F tabel A, terdapat bukti untuk menyimpulkan bahwa ekstrak tidak

mempengaruhi pertumbuhan kacang hijau (Phaseolus radiatus).


Ftest B > F tabel B, terdapat cukup bukti untuk menyimpulkan bahwa

konsentrasi mempengaruhi pertumbuhan kacang hijau (Phaseolus radiatus).


Ftest AB > F tabel AB, terdapat cukup bukti untuk menyimpulkan bahwa
Interaksi jenis ekstrak dan konsentrasi mempengaruhi pertumbuhan kacang
hijau (Phaseolus radiatus).

Tabel 2. 1 Panjang batang kecambah kacang hijau hari kedua


Ekstrak
Akasia

Bawang
Putih

Ilalang

Kontrol

1:07

1:14

1:21

1.61

0.54

1.47

1.27

1.61

1.55

1.78

1.15

1.61

2.46

0.99

4.83

4.55

4.24

3.42

1.21

1.36

1.4

1.1

1.21

1.17

1.57

1.52

1.21

0.93

0.9

1.13

3.63

3.46

3.87

3.75

1.13

1.9

1.18

1.22

1.13

1.9

1.36

1.25

1.13

1.24

1.24

1.59

3.39

5.04

3.78

4.06

Tabel 2. 2 Total panjang batang kecambah kacang hijau hari kedua


Konsentrasi
Kontrol

1:7

1:14

1:21

Total
Konsentras
i (A)

Akasia

4.83

4.55

4.24

3.42

17.04

Bawang
Putih

3.63

3.46

3.87

3.75

14.71

Ekstrak

Ilalang

3.39

5.04

3.78

4.06

16.27

Total
Ekstrak (B)

11.85

13.05

11.89

11.23

48.02

Tabel 2. 3 Analisis ANOVA (RAL factorial) hari kedua


Source of
Variation

SS

df

MS

Pvalue

F crit

Ekstrak

0.235

0.117

0.929

0.409

3.403

Konsentras
i

0.192

0.064

0.507

0.681

3.009

Eks*kons

0.706

0.118

0.930

0.491

2.508

Within

3.035

24

0.126

Total

4.168

35

Tabel 3. 1 Panjang batang kecambah kacang hijau hari ketiga


Ekstrak

Kontrol

1:7

1:14

1:21

Akasia

3.73

2.2

3.19

2.88

3.73

3.19

2.39

2.71

3.73

3.99

3.11

11.19

9.38

8.69

9.59

Bawang
putih

2.85

3.03

2.88

2.78

2.85

2.43

2.42

3.17

2.85

2.43

1.98

2.94

8.55

7.89

7.28

8.89

Ilalang

2.69

3.92

2.54

2.97

2.69

3.76

3.74

3.45

2.69

2.74

3.91

3.1

8.07

10.42

10.19

9.52

Tabel 3. 2 Total panjang kecambah kacang hijau hari ketiga


Ekstrak

Konsentrasi

Total
Konsentrasi
(A)

Kontrol

1:7

1:14

1:21

Akasia

11.19

9.38

8.69

9.59

38.85

Bawang
Putih

8.55

7.89

7.28

8.89

32.61

Ilalang

8.07

10.42

10.19

9.52

38.2

Total
Ekstrak (B)

27.81

27.69

26.16

28

109.66

Tabel 3. 3 Analisis ANOVA (RAL factorial) hari ketiga


Source of
Variation

SS

df

MS

P-value

F crit

Ekstrak

1.961

0.981

4.087

0.030

3.403

Konsentras
i

0.239

0.080

0.332

0.802

3.009

Eks*kons

2.509

0.418

1.743

0.154

2.508

Error

5.759

24

0.240

Total

10.468

35

Tabel 4. 1 Panjang batang kecambah kacang panjang hari keempat


Ekstrak

Kontro
l

1:7

1:14

1:21

Akasia

6.05

3.35

6.15

5.8

6.05

4.6

4.95

4.85

6.05

5.75

6.65

4.85

18.15

13.7

17.75

15.5

Bawang
Putih

5.4

5.4

4.82

5.4

2.8

6.39

5.4

3.3

6.46

16.2

10

11.5

17.67

Ilalang

4.9

6.05

7.97

4.9

6.85

7.13

6.6

4.9

4.85

6.5

5.8

14.7

18.7

19.68

20.37

Tabel 4. 2 Total panjang kecambah kacang hijau hari keempat


Konsentrasi
Kontrol

1:7

1:14

1:21

Total
Konsentrasi
(A)

Akasia

18.15

13.7

17.75

15.5

65.1

Bawang
Putih

16.2

10

11.5

17.67

55.37

Ilalang

14.7

18.7

19.68

20.37

73.45

Total
Ekstrak (B)

49.05

42.4

48.93

53.54

193.92

Ekstrak

Tabel 4. 3 Analisis ANOVA (RAL factorial) hari keempat


Source of
Variation
Ekstrak

SS

df

MS

Pvalue

F crit

13.647

6.823

9.587

0.001

3.403

7.011

2.337

3.283

0.038

3.009

Eks*kons

17.214

2.869

4.031

0.006

2.508

Error

17.082

24

0.712

Total

54.954

35

Konsentras
i

Tabel 5. 1 Panjang batang kecambah kacang hijau hari kelima


Ekstrak

Akasia

Bawang
Putih

Kontro
l

1:7

1:14

1:21

4.4

6.8

6.75

7.95

8.5

7.8

11.5

24

18.9

21.55

26.25

6.4

4.9

7.55

8.8

6.4

4.65

5.9

8.05

6.4

6.4

5.65

7.7

19.2

15.95

19.1

24.55

Ilalang

4.4

9.45

5.75

5.1

4.4

9.15

5.4

6.55

4.4

7.5

7.7

6.4

13.2

26.1

18.85

18.05

Tabel 5. 2 Total panjang batang kecambah kacang hijau hari kelima

Kontrol

1:7

1:14

1:21

Total
Konsentrasi
(A)

Akasia

24

18.9

21.55

26.25

90.7

Bawang
Putih

19.2

15.95

19.1

24.55

78.8

Ilalang

13.2

26.1

18.85

18.05

76.2

Total
Ekstrak (B)

56.4

60.95

59.5

68.85

245.7

Ekstrak

Konsentrasi

Tabel 5. 3 Analisis ANOVA (RAL factorial) hari kelima


Source of
Variation

SS

df

MS

P-value

F crit

Ekstrak

9.962

4.981

3.707

0.040

3.403

Konsentras
i

9.368

3.123

2.324

0.100

3.009

Eks*kons

41.703

6.950

5.172

0.002

2.508

Error

32.25

24

1.344

Total

93.283

35

Tabel 6. 1 Panjang batang kecambah kacang hijau hari keenam


Kontro
l

1:7

1:14

1:21

7.3

2.79

6.18

5.85

7.3

5.23

5.22

7.15

7.3

5.45

7.16

11.05

21.9

13.47

18.56

24.05

Bawang

6.41

4.25

5.4

3.68

Ekstrak

Akasia

6.41

3.4

4.95

4.03

6.41

5.63

4.55

5.31

19.23

13.28

14.9

13.02

Ilalang

2.05

7.95

5.6

5.43

2.05

4.9

4.67

7.6

2.05

7.67

5.88

5.66

6.15

20.52

16.15

18.69

Putih

Tabel 6. 2 Total panjang batang kecambah kacang hijau hari keenam


Total
Konsentrasi
(A)

Konsentrasi

Ekstrak
Kontrol

1:7

1:14

1:21

Akasia

21.9

13.47

18.56

24.05

77.98

Bawang
Putih

19.23

13.28

14.9

13.02

60.43

Ilalang

6.15

20.52

16.15

18.69

61.51

Total
Ekstrak (B)

47.28

47.27

49.61

55.76

199.92

Tabel 6. 3 Analisis ANOVA (RAL factorial) hari keenam


Source of
Variation
Ekstrak

SS

df

MS

P-value

F crit

16.123

8.062

5.594

0.010

3.403

5.353

1.784

1.238

0.318

3.009

Eks*kons

65.181

10.864

7.539

0.000

2.508

Error

34.584

24

1.441

Total

121.242

35

Konsentras
i

Tabel 7. 1 Panjang batang kecambah kacang hijau hari ketujuh


Ekstrak

Kontro
l

1;7

1;14

1;21

Akasia

11.25

6.85

8.59

14.75

11.25

9.8

9.35

11.5

11.25

11.6

11.7

13.4

33.75

28.25

29.64

39.65

Bawang
Putih

9.75

8.5

7.64

7.35

9.75

8.05

9.1

10.44

9.75

8.7

11.95

10.3

29.25

25.25

28.69

28.09

Ilalang

5.18

13

7.13

8.7

5.18

8.23

8.51

15.8

5.18

13.7

8.53

7.67

15.54

34.93

24.17

32.17

Tabel 7. 2 Total panjang batang kecambah kacang hijau hari ketujuh


Total
Konsentrasi
(A)

Konsentrasi

Ekstrak
Kontrol

1:7

1:14

1:21

Akasia

33.75

28.25

29.64

39.65

131.29

Bawang
Putih

29.25

25.25

28.69

28.09

111.28

Ilalang

15.54

34.93

24.17

32.17

106.81

Total
Ekstrak (B)

78.54

88.43

82.5

99.91

349.38

Tabel 7. 3 Analisis ANOVA (RAL factorial) hari ketujuh


Source of
Variation
Ekstrak

SS
28.3237

df

MS

P-value

F crit

2 14.1618

3.5326
8

0.0452
1 3.40283

2.4026
6

0.0925 3.00879
0.0191
6 2.50819

Konsentras
i

28.8954

Eks*kon

76.6349

6 12.7725 3.18611

Error

96.2113

9.6318

24 4.00881

Total

230.065

35

Tabel 8. 1 Panjang batang kecambah kacang hijau hari kedelapan


Ekstrak

Akasia

Bawang Putih

Ilalang

Kontro
l

1;7

1;14

1;21

12.27

7.27

8.18

10.65

12.27

8.2

9.7

9.75

12.27

9.97

15.1

36.81

24.47

27.85

35.5

10.03

8.65

8.65

10.03

9.12

9.95

9.3

10.03

9.05

9.3

10.98

30.09

26.82

28.25

28.93

7.67

9.74

7.1

10.78

7.67

10.03

12

11.7

7.67

12.15

10.3

9.03

23.01

31.92

29.4

31.51

Tabel 8. 2 Total panjang kecambah kacang hijau hari kedelapan

Kontrol

1:7

1:14

1:21

Total
Konsentrasi
(A)

Akasia

36.81

24.47

27.85

35.5

124.63

Bawang Putih

30.09

26.82

28.25

28.93

114.09

Ilalang

23.01

31.92

29.4

31.51

115.84

Total Ekstrak
(B)

89.91

83.21

85.5

95.94

354.56

Konsentrasi

Ekstrak

Tabel 8. 3 Analisi ANOVA (RAL factorial) hari kedelapan


Source of
Variation
Ekstrak
Konsentras
i

SS

df

MS

P-value

F crit

5.317

2.659

1.491

0.245

3.403

10.472

3.491

1.958

0.147

3.009

Eks*kons

43.837

7.306

Error

42.786

24

1.783

Total

102.41
2

35

4.098

0.006

2.508

Tabel 9. 1 Panjang batang kecambah kacang hijau hari kesembilan


Ekstrak

Kontro
l

1;7

1;14

1;21

Akasia

13.05

11.65

9.3

11.9

13.05

9.95

10.49

11.65

13.05

10

14.3

12.79

39.15

31.6

34.09

36.34

Bawang
Putih

14.4

10.66

10.6

9.25

14.4

9.74

10.3

10.55

14.4

11.85

15.6

11.4

43.2

32.25

36.5

31.2

Ilalang

10.2

10.85

12.1

12.55

10.2

12.65

12.25

13.6

10.2

14.4

9.15

12.05

30.6

37.9

33.5

38.2

Tabel 9. 2 Total panjang batang kecambah kacang hijau hari kesembilan


Konsentrasi
Kontrol

1:7

1:14

1:21

Total
Konsentrasi
(A)

Akasia

39.15

31.6

34.09

36.34

141.18

Bawang
Putih

43.2

32.25

36.5

31.2

143.15

Ilalang

30.6

37.9

33.5

38.2

140.2

Total
Ekstrak (B)

112.95

101.75

104.09

105.74

424.53

Ekstrak

Tabel 9. 3 Analisis ANOVA (RAL factorial) hari kesembilan


Source of
Variation

SS

df

MS

P-value

F crit

Ekstrak

0.376

0.188

0.086

0.917

3.403

Konsentras
i

7.779

2.593

1.192

0.334

3.009

Eks*kons

45.661

7.610

3.498

0.013

2.508

Error

52.209

24

2.175

Total

106.025

35

Tabel 10. 1 Panjang batang kecambah kacang hijau hari kesepuluh


Ekstrak

Akasia

Bawang
Putih

Ilalang

Kontro
l

1:7

1:14

1:21

12.85

11.4

9.82

11.53

12.85

10.1

11.4

13.3

12.85

8.31

14

13.46

38.55

29.81

35.22

38.29

13.59

9.78

10.1

8.81

13.59

10.5

7.98

12.75

13.59

11.95

11.28

9.85

40.77

32.23

29.36

31.41

10.62

13.4

15.2

12.1

10.62

13.3

13.15

14.1

10.62

15.55

8.05

14.65

31.86

42.25

36.4

40.85

Tabel 10. 2 Total panjang batang kecambah kacang hijau hari kesepuluh
Total
Konsentrasi
(A)

Konsentrasi

Ekstrak
Kontrol

1:7

1:14

1:21

Akasia

38.55

29.81

35.22

38.29

141.87

Bawang
Putih

40.77

32.23

29.36

31.41

133.77

Ilalang

31.86

42.25

36.4

40.85

151.36

Total
Ekstrak (B)

111.18

104.29

100.98

110.55

427

Tabel 10. 3 Analisis ANOVA (RAL factorial) hari kesepuluh


Source of
Variation
Ekstrak

SS

df

MS

P-value

F crit

12.919

6.459

2.337

0.118

3.403

8.157

2.719

0.984

0.417

3.009

Eks*kons

55.790

9.298

3.364

0.015

2.508

Error

66.337

24

2.764

Total

143.20
2

35

Konsentrasi

Praktikum kali ini yang berjudul Allelopati dilakukan pengamatan


terhadap perkecambahan kacang hijau yang dihambat pertumbuhannya dengan
menggunakan alelopat dari ilalang, bawang putih dan akasia dimana gulma
tersebut diketahui sangat kompetitif dengan tanaman lain yang mengakibatkan
turunnya produksi tanaman. Alelopat yang diberikan pada setiap perlakuan
berbeda-beda agar dapat membedakan pengaruh alelopat yang paling baik untuk
menghambat pertumbuhan kecambah kacang hijau. Pada praktikum ini ekstrak
yang digunakan yaitu akasia, ilalang dan bawang putih dengan perbandingan
konsentrasi 1:7, 1:14, 1:21, dan kontrol. Pembuatan ekstrak akasia, ilalang dan
bawang putih dilakukan dengan menghancurkan daun dengan menggunakan 1ml
air bersih untuk menghasilkan 1ml ekstrak pekat pada akasia ilalang dan bawang
putih. Praktikum ini juga dilakukan dengan pengamatan selama 10 hari terhadap
perkecambahan tanaman kacang hijau.
Alelopati memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan perkecambahan
kacang hijau karena senyawa alelopati dapat menghambat penyerapan hara yaitu
dengan menurunkan kecepatan penyerapan ion-ion oleh tumbuhan. Beberapa
alelopat

dapat

menghambat

pertumbuhan

yaitu

dengan

mempengaruhi

pembesaran sel tumbuhan, menghambat respirasi akar dan menghambat sintesis


protein.

Hal tersebut sesuai dengan hasil pengamatan yang didapatkan bahwa dari
ketiga ekstrak yang terdiri dari ekstrak ilalang, akasia dan bawang putih yang
paling berpengaruh terhadap perkecambahan kacang hijau adalah ketiganya tetapi
yang pengaruhnya sedikit atau berpengaruh positif adalah ekstrak ilalang . Hal ini
dapat dilihat pada pengamatan hari kesepuluh , dimana tinggi tanaman dengan
perlakuan perbandingan 1:21 lebih tinggi dibandingkan kontrol. Sehingga ekstrak
ilalang dikatakan tidak terlalu menghambat pertumbuhan perkecambahan kacang
hijau. Sedangkan pertumbuhan perkecambahan dengan menggunakan ekstrak
akasia dan bawang putih berpengaruh negative terhadap kacang hijau, hal ini
dibuktikan dengan melihat hasil perkecambahan yang lebih rendah dibandingkan
dengan hasil pertumbuhan perkecambahan kontrol. Hal ini dapat dilihat dari hasil
tabel Anova , yang semuanya berpengaruh terhadap kacang hijau.
Selanjutnya dilakukan perhitungan dengan menggunakan RAL yang
dimana fungsinya untuk melihat pengaruh yang mempengaruhi pertumbuhan
perkecambahan kacang hijau. Setelah dilakukan perhitungan menggunakan RAL
didapatkan yang berpengaruh terhadap pertumbuhan perkecambahan kacang
hijauadalah kombinasi dari ketiga perlakuan yaitu dengan menggunakan ekstrak
akasia , ekstrak bawang putih dan ekstrak ilalang.
Pada pengamatan hasil yang telah didapatkan dari perlakuan kontrol,
,ekstrak akasia dan ekstrak bawang putih menunjukkan data yang berbeda
dibandingkan dengan perlakuan kontrol, hal tersebut terjadi akibat penekanan
pertumbuhan dan perkembangan karena ekstrak akasia dan bawang putih ditandai
dengan penurunan tinggi tanaman, penurunan panjang akar, perubahan warna
daun (Dari hijau normal menjadi kekuning-kuningan) serta bengkaknya akar.
Pertumbuhan rambut akar juga terganggu, dengan melihat fenomena ini maka
allelokimia yang berasal dari ekstrak tersebut mungkin bekerja mengganggu
proses fotosintesis atau proses pembelahan sel. Tumbuhan yang bersifat sebagai
alelopat

mempunyai

kemampuan

bersaing

yang

lebih

hebat

sehingga

pertumbuhan tanaman pokok lebih terhambat, dan hasilnya semakin menurun.


Namun kuantitas dan kualitas senyawa alelopati yang dikeluarkan oleh tumbuhan
dapat dipengaruhi oleh kerapatan tumbuhan alelopat, macam tumbuhan alelopat,
saat kemunculan tumbuhan alelopat, lama keberadaan tumbuhan alelopat, habitus

tumbuhan alelopat, kecepatan tumbuh tumbuhan alelopat, dan jalur fotosintesis


tumbuhan alelopat (C3 atau C4).

KESIMPULAN
Alelopati memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan perkecambahan
kacang hijau karena senyawa alelopati dapat menghambat penyerapan hara yaitu
dengan menurunkan kecepatan penyerapan ion-ion oleh tumbuhan. Beberapa
alelopat

dapat

menghambat

pertumbuhan

yaitu

dengan

mempengaruhi

pembesaran sel tumbuhan, menghambat respirasi akar dan menghambat sintesis


protein.
Hal tersebut sesuai dengan hasil pengamatan yang didapatkan bahwa dari
ketiga ekstrak yang terdiri dari ekstrak ilalang, akasia dan bawang putih yang
paling berpengaruh terhadap perkecambahan kacang hijau adalah ketiganya tetapi
yang pengaruhnya sedikit atau berpengaruh positif adalah ekstrak ilalang . Hal ini
dapat dilihat pada pengamatan hari kesepuluh , dimana tinggi tanaman dengan
perlakuan perbandingan 1:21 lebih tinggi dibandingkan kontrol. Sehingga ekstrak
ilalang dikatakan tidak terlalu menghambat pertumbuhan perkecambahan kacang
hijau. Sedangkan pertumbuhan perkecambahan dengan menggunakan ekstrak

akasia dan bawang putih berpengaruh negative terhadap kacang hijau, hal ini
dibuktikan dengan melihat hasil perkecambahan yang lebih rendah dibandingkan
dengan hasil pertumbuhan perkecambahan kontrol. Hal ini dapat dilihat dari hasil
tabel Anova , yang semuanya berpengaruh terhadap kacang hijau.

REFERENSI
Einhellig FA. 1995a. Allelopathy: Current status and future goals. Dalam Inderjit,
Dakhsini KMM, Einhellig FA (Eds). Allelopathy. Organism, Processes and
Applications. Washington DC: American Chemical Society. Hal. 1 24.
Hairiah K et al. 2000. Reclamation of Imperata Grassland using Agroforestry.
Junaedi, Ahmad, dkk. 2006. Perkembangan Terkini Kajian Allelopati, Current
Research Status of Allelopaty. Vol 13 Nomor 2, hlm 79-84.
Moenandir,jody.1988. Persaingan Tanaman Budidaya dengan Gulma. Jakarta:
Rajawali pers.
Odum . 1998 . Ekologi Tumbuhan .Yogyakarta: Rineka Cipta.
Rohman, Fatchur. 2001. Petunjuk Praktikum Ekologi Tumbuhan. Malang:
Universitas Negeri Malang.

Setyowati dan Yuniarti (1999). Efikasi allelopati teki formulasi cairan terhadap
gulma.

Jurnal

Ilmu-ilmu

Pertanian

Indonesia

(http://www.jurnal@indonesia.co.id).
Sukman, Y dan Yakup. 1995. Alelopati Teknik Pengendaliannya. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
Tetelay, Febian. 2003. Pengaruh Allelopathy Acacia mangium wild terhadap
Perkecambahan Benih Kacang Hijau (Phaseolus radiatus) dan Jagung
(Zea mays). (Online) (http://www.geocities.com). Diakses pada tanggal 21
Desember 2014.

LAMPIRAN
Hari,Tanggal: Jumat, 14 November 2014
Kacang Hijau ke-

Perlakuan
E. Ilalang
1:7
E. Ilalang
1:14
E. Ilalang
1:21
E. Bawang
P. 1:7

A
B
C
A
B
C
A
B
C

1
0
0
0
0
0
0
0
0
0

2
0
0,4
0
0
0
0
0
0
0,4

3
0
0,9
0
0
0
0
0
0
0

4
0,5
0,7
0
0,3
0
0
0
0
0

0,5

0,5

5
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0,
8
0

Jumlah

Rata
-rata

6
0,5
1
0,4
0
0
0
0
0
0,6

7
0,4
0
0
0
0
0
0
0
1

8
0
0,7
0
0
0
0
0
0
0

9
0
1
0
0
0
0
0
0
0

10
0
0
0
0,3
0
0
0
0
0

1,4
4,7
0,4
0,6
0
0
0
0
2

0,14
0,47
0,04
0,06
0
0
0
0
0,2

0,7

0,8

0,5

3,8

0,38

E. Bawang
P. 1:14
E. Bawang
P. 1: 21

E. Akasia
1:7

E. Akasia
1:14
E. Akasia
1:21
Kontrol

C
A
B
C
A
B
C

0
0
0
0
0
0
0

0
0,4
1,5
0
0
0
0

0
0
1,3
0
0
0
0

0
0
0
0
0
0
0

0
0
0
0
0
0
0

0
0
1
0
0
0
0

0
0
0
0
0
0
0

0
0
0,9
0
0
0
0

0,4

0,6

0,7

1,3

0,7

1,1

1,3

1,1

0,8

0,9

0,4

1,
3
0

0,3

0,8

0,6

C
A
B
C
A
B
C

0
0,3
0
0
0
0
0

0
0
0
0
0
0,7
0

0
0
0
0
0
0
0

0
0
0
1
0
0
0

0
0
0
0
0
0
0

0
0
0
0
0
1,8
0

0
0
0
0
0
0
0

1,
8
0,
5
0
0,
5
0
0
0
0
0
0
0

0
0
0
0
0
0
0
0,
5

0
0
0
0
0
0
0

0
0,4
4,7
0
0
0
0

0
0,04
0,47
0
0
0
0

2,2

0,22

0,7

7,6

0,76

9,3

0,93

3,2

0,32

0
0
0
0
0
0
0

0
0
0
0
0
0
0

0
0,3
0
1
0
2,5
0

0
0,03
0
0,1
0
0,25
0

Hari,Tanggal: Sabtu, 15 November 2014


Kacang Hijau ke-

Perlakuan
E.
Ilalang
1:7
E.
Ilalang
1:14
E.
Ilalang
1:21
E.
Bawang
P. 1:7

A
B
C
A
B
C
A
B
C
A
B
C

1
3,5
2,7
1
1
1,2
1,4
0,7
1
0
1,2
1,1
1,3

2
2,6
1,3
1
1,4
1,6
0
1,5
1,2
1,9
1
1,6
0,7

3
2
2,6
1,5
0
1,2
0,9
1,7
1
1,2
1
1,1
0

4
1,5
1
2,6
1,5
1,5
1,5
1,7
1,4
1,5
1,2
0,8
1,1

5
1,7
2
0,5
1,5
1,2
1,5
0,5
1,2
1,6
1,5
1
1,2

6
1
1,1
1
0
1,8
1,2
1,1
1,5
2,3
1
1,6
1

7
2,3
2,8
1,6
1,4
2,1
2
1,1
2
2,3
1,3
1,2
0,6

8
1
2,2
0
2
1,4
0,9
1,1
1,7
1,1
1,4
0
1,1

9
2
2,2
1,2
1,5
0,5
1,2
1,5
0
1,7
1,5
2
1

10
1,4
1,1
2
1,5
1,1
1,8
1,3
1,5
2,3
2,5
1,3
1,3

Jumla
h

Rata
-rata

19
19
12,4
11,8
13,6
12,4
12,2
12,5
15,9
13,6
11,7
9,3

1,9
1,9
1,24
1,18
1,36
1,24
1,22
1,25
1,59
1,36
1,17
0,93

E.
Bawang
P. 1:14
E.
Bawang
P. 1: 21
E. Akasia
1:7
E. Akasia
1:14
E. Akasia
1:21
Kontrol

A
B
C
A
B
C
A
B
C
A
B
C
A
B
C
A
B
C

Hari,Tanggal:

1
2,1
0
0,6
2,5
1,2
0
1,5
2,2
1,1
1,7
0
1,6
1,3
0
1,6
0,8
1,5

1,9
0,8
1
0,6
1,2
1
1,5
0
3
1,2
2,4
1,2
0,7
0
0,7
1,4
1,1
1

2
1,5
1,4
1,8
1,6
0
0,6
2,5
3,5
1,4
3
1,2
1
1
1,3
1,5
1,2
1

1,4
1,7
1
1,4
1,5
1,8
0,5
0
2,4
1,6
2,6
0
1,9
1,2
3
1
1,2
1

2,1
1,8
1,2
1
1,1
2
0
2
2,9
2
2,5
1,7
1,6
1,4
1,3
1,8
1,6
1,5

1,9
1,7
1,4
1
1,7
1,2
0
1,5
2
1,5
2,6
1,6
1,5
1,7
0
1,8
1
1,2

1,7
2
0,8
2
1,3
1,9
0
3,7
2,4
1,8
1,6
1,5
1,1
1,4
1,3
1,7
4
1,9

0
1,5
0,5
1,4
1,2
0
0
2,5
2
1,1
1,4
0
0,4
1
1,7
2
0,3
0,7

0
1,5
0,6
0
1,7
0,7
1,3
0
3,6
1,5
0
1,6
1,6
1,1
0
2
0,9
1,5

2
1,1
1,1
1,2
1,4
1,5
1,5
1,8
0,6
1,5
0
1,1
1,3
1,4
0,7
1,3
0
0

14
15,7
9
11
15,2
11,3
5,4
15,5
24,6
14,7
17,8
9,9
12,7
11,5
10
16,1
12,1
11,3

1,4
1,57
0,9
1,1
1,52
1,13
0,54
1,55
2,46
1,47
1,78
0,99
1,27
1,15
1
1,61
1,21
1,13

Jumlah

Ratarata

39,2
37,6
27,4
25,4
37,4
39,1
29,7
34,5
31

3,92
3,76
2,74
2,54
3,74
3,91
2,97
3,45
3,1

Minggu, 16 Nov 2014


Kacang Hijau ke-

Perlakuan

E.
Ilalang
1:7
E.
Ilalang
1:14
E.
Ilalang
1:21

A
B
C
A
B
C
A
B
C

10

6,5
4
2,8
2,7
3
4
3
2,5
0,2

5,1
3
1,9
2,7
3,5
2,6
3,5
3,5
3,6

2
3,5
3,4
0
4
4,1
4,5
3,1
3

1,5
1,2
4
4,3
3,6
3,8
3
5,1
3

4
5,5
0,5
1
3,6
3
2,5
4,5
4,1

4,1
3,5
2,1
4,2
4,7
2,7
2,5
4,7
4

4,5
4,5
4
0
6,8
5
3
4,5
3,5

4,7
5
2,5
3
4,1
3,1
2,5
3,7
2,5

3,7
4
2,2
4,3
1,6
4
2,6
0,4
3

3,1
3,4
4
3,2
2,5
6,8
2,6
2,5
4,1

A
B
C
A
B
C
A
B
C
A
B
C
A
B
C
A
B
C
A
B
C

E.
Bawang
P. 1:7
E.
Bawang
P. 1:14
E.
Bawang
P. 1: 21
E. Akasia
1:7
E. Akasia
1:14
E. Akasia
1:21
Kontrol

2,3
2,6
2,4
3
2,7
0
2,1
4,5
3
1,5
1,2
4,5
2,8
1,7
4,2
2,9
3,7
4,3
4
3
2

3,3
3,5
2,7
4,2
3,4
2,9
2
3
3,1
3,3
1,5
4,7
3,6
2,8
4
2,2
0
3,5
2,7
1
2,5

4,1
2
0
3,2
1,3
3
3
3,3
2
2,3
4,8
6
3
3,5
4,8
3,8
2
4,4
3
2,3
2,6

2
2,1
2
3,9
1,1
3
3,1
3
3,6
1,3
3,1
4
3
0
4,5
3,5
2,1
4,7
2,7
3,5
2,7

3
2,4
2,8
4
3,5
1,5
3,2
2,5
4,5
2
3,3
0
4,5
3,5
3,6
4,3
2,2
4,3
4,2
3,2
2,6

2
2,5
2,8
4
2
1,5
3,2
2,8
2,3
1,4
2,5
4,6
2,5
3,4
3,3
3,1
4,5
3,8
4
3
3

3,5
1,8
2,3
2,5
3,5
1,2
4,4
3,9
3,9
0,8
5,2
5,1
3,5
2,3
3,5
2
3,2
3
3,5
2,5
3,8

3,3
2,2
3
0
2,2
3,2
3,8
2,5
0
1,7
4,7
2,8
3
2,5
3,2
2
3
4
4
3,5
3,2

3
2,4
2,6
0
2,5
1
0
3,6
3
7,2
3,1
6,7
2,5
1,6
0
2,5
3,2
5
5,1
2,5
3

3,8
2,8
3,7
4
2
2,5
3
2,6
4
0,5
2,5
1,5
3,5
2,6
0
2,5
3,2
3
4,1
4
1,5

30,3
24,3
24,3
28,8
24,2
19,8
27,8
31,7
29,4
22
31,9
39,9
31,9
23,9
31,1
28,8
27,1
40
37,3
28,5
26,9

3,03
2,43
2,43
2,88
2,42
1,98
2,78
3,17
2,94
2,2
3,19
3,99
3,19
2,39
3,11
2,88
2,71
4
3,73
2,85
2,69

Hari,Tanggal: Senin, 17 November 2014


Kacang Hijau ke-

Perlakuan
E.
Ilalang
1:7
E.
Ilalang
1:14
E.
Ilalang
1:21
E.

1
10,5

6,5

5,5

B
C
A
B
C
A

6
6,5
7,5
5,5
7
2,5

2
10
8,
5
3
5,
5
7
4
9
8
6
2,

Jumlah

Ratarata

3
2,5

4
5,5

5
8

6
11

7
3,5

8
6

9
6,5

10
6,5

70

2,5

6,5

9,5

7,5

6,5

68,5

6,85

5,5

7,5

48,5

4,85

7,5

8,5

60,5

6,05

5
5,5
9,5
5,5
4,5
5

8
9,5
7
7,5
4,5
2

4,5
11
6,5
8
7
3

8,5
5
7,2
5,5
7,5
3,5

8
8
10
9
4
3,5

11,5
5
8,5
7,5
5,5
4,5

9,3
5,5
7,5
7,5
4,5
2

3,5
5
7
2
7,5
1,5

71,3
65
79,7
66
58
30

7,13
6,5
7,97
6,6
5,8
3

Bawang
P. 1:7

B
C

2,5
6,5

8,7

C
A
B

5,3
3,5
2,5

3,5

7,5

8,5

E.
Akasia
1:21

6,5

B
C
A

6,5
3,5
4,5

Kontrol

4,5

E.
Bawang
P. 1:14

E.
Bawang
P. 1: 21
E.
Akasia
1:7
E.
Akasia
1:14

Hari,Tanggal
:

5
4
5
5,
5
6
4,
5
5,
5
6,
5
6
6
3
6,
5
5
3,
5
8
5,
5
1
3
6
3,
5
3

2
3,5

1,5
2,5

2,5
3

4,5
3

3
3,5

3
5

4
4

3
4

30
40

3
4

6,5

4,5

6,5

7,5

5,5

54

5,4

3,5

3,5

1,5

2,5

28

2,8

1,5

33

3,3

7,4

6,5

4,3

6,5

48,2

4,82

5,5

3,2

6,5

6,5

63,9

6,39

3
4
5

9,5
2,5
6

7
3,5
3

7
3
5

7
2,5
7

8
2
6,5

6,3
5
3

5,5
1,5
5

64,6
33,5
46

6,46
3,35
4,6

10

7,5

7,5

10,5

57,5

5,75

6,5

6,5

9,5

7,5

5,5

61,5

6,15

3,5

6,5

3,5

49,5

4,95

9,5

8,5

6,5

0,5

66,5

6,65

8,5

2,5

58

5,8

5
5,5
5

4,5
4
7

6
7,5
7

4,5
5
5

8,5
5
6

6
6
9

5,5
6
7,5

1
3
3,5

48,5
48,5
60,5

4,85
4,85
6,05

2,5

54

5,4

5,5

5,5

5,5

5,5

4,5

49

4,9

Selasa, 18 November 2014


Kacang Hijau ke-

Perlakuan
E.
Ilalang

1
19

2
8

3
7

4
12,
5

5
13

6
5

7
7

8
9

9
7

10
7

Jumla
h

Rata
-rata

94,5

9,45

1:7

E.
Ilalang
1:14
E.
Ilalang
1:21
E.
Bawang
P. 1:7
E.
Bawang
P. 1:14

E.
Bawang
P. 1: 21

E.
Akasia
1:7
E.
Akasia
1:14
E.
Akasia
1:21

Kontrol

12,
5
8,5

11,5

14,
5
3,5

6,5

10,
5

A
B
C
A
B
C

7,5

8,5

5,5

11,5

10

8,5

7,5

10

9,5

4,5

7,5

6,5

2,5

4
7
5,5
5,5
6
6,5

10,
5
4,5
6
5
9
7
10

7,5
6
10
5,5
5,5
9,5

7,5

11

8
7
6,5
6,5
3
7
10,
5

6,5

5,5

11

5,
5
8
5,
5

91,5

9,15

75

7,5

57,5

5,75

54

5,4

11

77

7,7

7,5
7
7
8
4
3

12,
5
6
8,5
8
5,5
3,5
10

7
9
8,5
4
4
7,5

4,5
4,5
1
5
4
4,5

1
7,5
5,5
0
3,5
5

1
3
7
0
6
1

51
65,5
64
49
46,5
64

5,1
6,55
6,4
4,9
4,65
6,4

8,5

75,5

7,55

7,5

10

5,5

9,5

9,5

10

9,5

6,5

8,5

15

8,5

7,5

C
A

9
3

5
6

7,5
5,5

6
4,5

8
5,5

10
2,5

9,5
3

10
4,5

10,
5
6
6,5

4,5

4,5

5,5

8,5

7,5

9,5

13

6,5

11,5

A
B

4,5
8,5

8,5
8,5

9,5
4

5,5
6,5

4,5
2

8,5
9

8,5
11

5
6

8,5
7

9,5

8,5

10

7,5

7,5

9,5

8,5

7,5

A
B

9
11

9,5
7

5
7

3
10

6
7,5

4
5

12

14

10

8,5

7,5

11

4,5

9,5

B
C

8
3

6,5
2,5

9,5
4,5

5,5
5,5

9
4

6,5
9,5
17,
5
10,
5
10
5,5

10
8

12
9,5
15,
5

2,5
5

9
4,5

14

4,
5
0
9,
5

59

5,9

56,5

5,65

88

8,8

80,5

8,05

6
3
8,
5
9,
5
7
5
0,
5
3
5
6,
5

77
44

7,7
4,4

60

85

8,5

70
67,5

7
6,75

78

7,8

68
79,5

6,8
7,95

115

11,5

80

4
5,5

0
4

64
44

6,4
4,4

Hari,Tanggal:

Rabu, 19 November 2014


Kacang Hijau ke-

Perlakuan

E.
Ilalang
1:7

E.
Ilalang
1:14

E.
Ilalang
1:21

E.
Bawang
P. 1:7

E.
Bawang
P. 1:14

E.
Bawang
P. 1: 21

9,5

2,5

6,5

5,5

12

5,
5

7,6

8,5

8,2

8,2

6,5

10,
2

5,3

9,5

4,8

4,2

5,
3
5,
4
3,
5
9,
5
4,
2

3,
5
6,
5
6,
3

5,4

5,5

5,8

7,2

12

10

9,5

5,5

4,8

2,4

8,1

6,7

8,3

6,9

7,4

4,3

0,5

4,7

4,4

7,6

5,7

5,3

4,
4

7,
5
8,
8

5
7,
5

5,2
6
6,2

5,
5

3,
3
6,
5

5,
6
5,
4
7,
5

7
5,
5
5,
8

5,
1
8,
5
5,
1
6
7,
5
4,
5

2,3

5,
8

3,1

4,
5
7,
4

2,8
6,7

4,
2
2,
3
5,
5

2,
5
4,
4
5
4,
7
6,
5
6,
5

4,5
2,7
5,3
4,8

10
6,
5
0,
5
8,
9
0
4,
5
4,
2
3,
7

Jumla
h

Rata-rata

79,5

7,95

49

4,9

76,7

7,67

56

5,6

46,7

4,67

58,8

5,88

54,3

5,43

76

7,6

3,4

0,
5

56,6

5,66

42,5

4,25

2,5

3,
1

34

3,4

4,2

56,3

5,63

54

5,4

1,5

49,5

4,95

45,5

4,55

3,6

36,8

3,68

2,
6

40,3

4,03

4,
8

5,7

53,1

5,31

5,
4
5,
5
3,
5
7,
3
2,
1

E.
Akasia
1:7

E.
Akasia
1:14

E.
Akasia
1:21

Kontrol

3,5

2,8

4,5

6,7

3,5

6,4

9,5

6,5

6,3

5,3

9,5

7,5

4,4

5,8

6,2

B
C

12
9

9
12,5

3
12

10,
5

6,4

2,1

1,5

4,
8
6,
8

1,
8
4,
6

5,
7
6,
5

7,
5
5,
2
9,
4

10

3
5,5
6
7
6
10,2

7,
5
4
9
5,
5

6,5

7
12

8,5
14

6,7

1,6

3,
5

3,
4

3,9

1,
5
8,
8
6
6,
8
6,
4
11
5,
2
7
11
8,
5
5,
2
2

1,5

1,
5

27,9

2,79

52,3

5,23

54,5

5,45

61,8

6,18

4,6

0,
7

52,2

5,22

71,6

7,16

8,
5
5,
5
5,
5
9,
6
5,
4
4
11
10
8,
3
0,
5

58,5

5,85

7
9

1,
6
10
11

71,5
110,5

7,15
11,05

10

73

7,3

64,1

6,41

20,5

2,05

5,3

Hari,Tanggal: Kamis, 20 November 2014


Perlakuan
E.
Ilalang
1:7

E.
Ilalang
1:14

1
20,
5
7,5

Kacang Hijau ke4


5
6
7

10
14

130

11

9
12,
5
7,6

Jumla
h

82,3

15

15

15

8,5

137

6,7

4,2

71,3

8,8

7,8

11,5

5,5

85,1

10,
8

8,6

9,4

3,9

85,3

15

9,5

12

13

11,5

14

8,3

8,7

6,7

11,5

12

19

13

14

13

11
12,
5

10,
8

5,4

9,7

7,5

7,3

6,2

11,7

7,5

9,5

10,
3

10,
3
10,
3

E.
Ilalang
1:21

E.
Bawan
g P. 1:7
E.
Bawan
g P.
1:14
E.
Bawan
g P. 1:
21
E.
Akasia
1:7
E.
Akasia
1:14

E.
Akasia
1:21

Kontrol

11,3

10,
6

8,4

87

14

8,5

16

18

13

16

158

6,6

9,5

8,2

9,5

76,7

11

11,5

8,5

85

5,5

10

8,5

11

80,5

9,5
6,5
7,5

13
8,1
13

10
8,8
9

9
9
10

0
9
9

0
0
2,5

87
76,4
91

15

13

13

11

11,5

10

119,5

11

3,5

73,5

12

12

104,4

5
4
12

11
12,
5
12
7
12

13
7
8

12
5
11

12
6
8

103
68,5
98

14

10

11

11

13
7
4,5
12,
5

12
0
2,5

10

6
6,5
15
10,
5

12

116

9,3

11,2

6,5

11,7

10,
9

8,7

11

85,9

10

9,5

10

8,5

9,5

13

4,5

93,5

15

11,5

14

14

11,5

15

16,
5

117

12

17

19

14

16,
5

13

147,5

11,5

14,
5

10,
5

8,5

12,
5

115

14,
5

12

16

10

17

13

134

11

11

15

13

12

112,5

11

11

12

3,5

97,5

4,9

6,2

2,9

3,7

2,1

51,8

9,4

19

20

13

11

3,2

10,
4
9,5

11

10

C
A
B

8,5
11
9,5

9
9
11,5

14

8,5

11

13

C
A
B

1,5
16,
9
8
13
12

9
5,8
9,5
15,
5
8,5

20,
5
10,
3
9,5
10,
5
19
9,2
9,5

10
13
13

17

A
B

10,
6
10,
5

15,
5
17,
5

0,5

3,5

16,
5

16

10

14

12

17

10

3,5

14,
5

15

13

12

8,2

6,2

5,5

7,3

15,
5
12,
5
9,5
10,
5
5,7

10,
5
6,4

Hari,Tanggal:
Perlakuan
A
E.
Ilalang
1:7

Jumat, 21 November 2014

1
12,
5

Kacang Hijau ke4


5
6
7

10

11

12

10
13,
5

15

3,5

11

10

9,5

9,5

97,4

11,5

10

8,5

100,3

11

11,5 11,5

12

10,
5

121,5

11,5

6,5

10

71

10

12
14,
5
12,
5

14

10

12

120

11

8,5

103

11,5

13

11

10,
8

107,8

11,4 11,5

8,2

12

7,5

10

12

16

11

10,
7
14,
5
10,
5
15

10

11

11

13

14

A 11,5

11

7,5

11

10,
5

11

13

12

13

13

12

14

11

7,5

117

13

14

9,8

10,
5

10,
5

12,
5

8,5

3,5

90,3

10

10,
5

10

12

12,
5

11

11

9,5

86,5

10,
5

8,5

10

11

11

9,5

8,5

6,7

6,5

91,2

10

10

11,5

12

90,5

A
B

15
8

12
13

9
11

13
9,5

11
10

3,5
7

0
10

90
99,5

14

14

13

11

5,5

93

E.
Bawan
g P. 1:
21

A
B

10
7

8
7
17,
5
11
11

12,
5
11
11

15

E.
Bawan
g P.
1:14

10,
5
7,5
13

8
9,5

11
10

11
11

8
7,5

4,5
12

8
9

13

12

13

9,5

10

9,3

10

12

10
5
10,
5

86,5
93

5
11
10,
5

E.
Akasia
1:7

12

7,2

8,5

9,5

72,7

B
C

11
12

13
9,5

11,5
8,5

10
14

4
5

0
0

82
90

10

11,3

12

9,5

5
7,5
12,
5

8,5
9,5

81,8

10

11

10

12

7
13
12,
5
10,
5

12

12

6,5

97

15

14

12

10,
5

13

9,2

99,7

E.
Ilalang
1:14

E.
Ilalang
1:21

E.
Bawan
g P. 1:7

E.
Akasia
1:14

10,
2
13,
5

Jumla
h

9,2
14

12

10,
5
12
11
14

109,8

E.
Akasia
1:21

Kontrol

13

11

14

11,5

14

10

11

11

15

13

13

15

13
11
10

C
A
B
C

Hari,Tanggal:
Perlakuan

E.
Ilalang
1:7

E.
Ilalang
1:14

E.
Ilalang
1:21

E.
Bawan

13
14
8

14,
2
12
10

11

10

106,5

10

11

11

97,5

19

22,
5

14

12,
5

9,5

151

12

16

10

13

12

122,7

11,5
4

13
10

15
8

9,5
7

2,3
7

0
4,7

100,3
76,7

Sabtu, 22 November 2014


Kacang Hijau ke4
5
6
7
10,
11,5 11,5
12
5
10,
16
13
17
5

10

Jumla
h

10

13

108,5

12

13

126,5

12,
5
8

15

144

12

13,
5
14

11

121

12

11,5

13

122,5

10

12

14

13

13

15

15

18

12

13

17

13

14

16

18

8,5

11

18

7,5
13,
5

12
12,
5

14,
5

7,5

15

12

10

12

11,5

14

18

15

17,
5
12

16
10,
5
13,
5
15,
5

11

15

91,5

15,
5
12,
5

10,
5

15

10

12

125,5

12

13

13

11,5

136

16

10

11,5

9,5

6,5

6,5

120,5

10

13
10,
5

2,5

12

14,
5
11,1

12

12

106,6

7,5

11

97,4

13

13

13

118,5

10

11

106

11

13,
5
11

11

8,9

11,5

11

11

11,5 11,5

10

14

19

14,
5

C
E.
Bawan
g P. 1:7

17,
5
12,
5
12
8

13
10,
5

15

7,5

12,
5
14

g P.
1:14
E.
Bawan
g P. 1:
21

14

10

7,5

12

10

19

14,
5

18

23

17

10

11

11

14

12

12

A
B

14,
5
14,
5

103

14

14

14

156

92,5

13

10

11

105,5

11,5

15

15

5,5

6,5

114

17
8
7

9,5
14
15

9
12
10

13
14
12

12
12
14

11
6
7

15
3,5
9

9
6
9

116,5
99,5
100

10

12

13

12

15

5,5

93

B
C

11
16

11
15

12
14

13
15

12
13

5,9
15

8
13

12
13

104,9
143

12

12

11,5
16
14,
5

11

16

13

12
10
6
12,
5
8,5
13
13,
5

11

119

11,5

12,
5

11

11

13

10

11

12

12

11

11

12

17

12

15

10

11

17
14
6

14
20
8

11,5
16
12

16
14
11

13
13
7

9
15
9

15
8
12

14
15
14

A
B
C

E.
Akasia
1:14

C
A
B
C

Hari,Tanggal:
Perlakuan

E.
Ilalang

12

E.
Akasia
1:7

E.
Ilalang
1:7

12

15

Kontrol

14

13,
5
9
14
11

E.
Akasia
1:21

10,
5
14,
5

13,
4
13
12
10

12,
5
15,
5
8
17
13

116,5
127,9
130,5
144
102

Minggu, 23 November 2014

1
15

2
14

3
13

14,5

15

12

17,5

12

15,
5
14,
5

15
12

Kacang Hijau ke4


5
6
7
14
8
15 14
10,
14,
13
13
5
5
14,
15 12 16
5
18, 11 22 15,
5
5

Jumlah

Rata-rata

8
15
14,
5

9
14

10
12

134

13,4

18

133

13,3

15

16

19

155,5

15,55

17

17,
5

12

152

15,2

1:14

E.
Ilalang
1:21

E.
Bawang
P. 1:7

E.
Bawang
P. 1:14

E.
Bawang
P. 1: 21

E.
Akasia
1:7

E.
Akasia
1:14

E.
Akasia
1:21
Kontrol

19,
5
7

14

11

13

18

16

10

131,5

13,15

13

10

8,05

11

13

10

12

121

12,1

14

15

14

17

14

141

14,1

18

15

17

15

15

18

146,5

14,65

12

11,
3

11,
6

13,
2

11,
5

13

97,8

9,78

13

10

10,
8
10,
5

15
15,
5
14,
4

0
12,
5
12

80,5

12

3,5
13,
5
15

10

15

16

12

4,5

105

10,5

10,5

14

15,
5

13,
5

4,5

14

13

10

119,5

11,95

13

13

12,
5
12,
5

11

101

10,1

8,6

9,5

15,3

16

12

10

12

13

14,5

10

11
13,
5
15

20

12
10,
5
10,
5
12,
5

5,5

11,
6

6,5

6,8

10

9,5

15

15,
5

17,
4
14,
2
11,
5

15,5

12

5,5

11

14

12

11,
5

13

12,
5

20

14

10,
5

10

12

13

11

15,5

5,5

6,5

11,5

12

16,
5

16

20

14,5

15

10

17

15,7

14

9,4

10,
2
10,
5
15,
5
14,
2
10
16,
2

15

16,4

14,
5
18,
8

10,
5
14

13,
8
13,
5
14,
5
16,
7
16
11,
5
14,
5
14

11

8
17,
2

14,
7
15,
3

79,8

7,98

11,
2

6,5

112,8

11,28

10

2,8

10,
8

9,5

6,5

88,1

8,81

17,
5
11,
2
10,
5

14,
5

12

12

10

127,5

12,75

4,8

9,2

6,9

8,4

98,5

9,85

8,5

11

10

114

11,4

11

12

13,
5

14

101

10,1

3,5

4,5

4,6

83,1

8,31

13,
3

7,1

10,
8

98,2

9,82

9,5

14,
5

7,5

10

114

11,4

10

10

14

140

14

115,3

11,53

15

133

13,3

8,8

134,6

13,46

11,
5
12,
5
8,5
13,
5
13,
8
16
17,
5
15,
5
8,5

11,
8
14
15,
2
17,
5
16,
5

8,5
16
14

18,
5
11,
8
14
12,
3

10

15

128,5

12,85

13,
5

7,2

9,8

135,9

13,59

10,8

12,
5

13,
3

8,5

10,
6

13

12

9,5

106,2

10,62

Anda mungkin juga menyukai