Home Visit
Home Visit
Latar Belakang
Kesehatan merupakan salah satu indikator pencapaian Indeks Pembangunan Manusia
(IPM). Tujuan utama pembangunan kesehatan adalah peningkatan derajat kesehatan
masyarakat yang optimal, sehat secara fisik, mental dan sosial serta beriman dan bertaqwa
untuk mencapai suatu kehidupan sosial ekonomi yang produktif. Untuk mewujudkan
tujuan tersebut maka di wujudkan adanya visi pembangunan kesehatan.
Peran serta masyarakat sangat penting dalam mencapai derajat kesehatan yang
optimal. Jika masyarakat sudah dapat menciptakan hidup sehat maka derajat
kesehatan masyarakatpun
meningkat.
Untuk itu,
perlu
ada
suatu
pendekatan
dalam meningkatkan peran serta masyarakat, salah satunya melalui pendekatan asuhan
keperawatan komunitas. Melalui pendekatan asuhan keperawatan dapat meningkatkan
pengetahuan dan motivasi masyarakat sehingga dapat memacu masyarakat untuk mampu
dan mandiri dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Asuhan yang diberikan merupakan suatu asuhan keperawatan komunitas yang
melibatkan seluruh komponen masyarakat diantaranya kader, ketua RW, tokoh
masyarakat, tokoh agama, dan masyarakat itu sendiri yang terdiri dari individu, kelompok
dan keluarga dengan pendekatan PHBS, penyuluhan serta vital sign.
Penerapan PHBS di rumah tangga merupakan salah satu upaya strategis untuk
menggerakan dan memberdayakan keluarga atau anggota rumah tangga untuk berprilaku
PHBS. PHBS di rumah tangga di arahkan untuk memberdayakan setiap keluarga atau
anggota rumah tangga agar tahu, mau,dan mampu menolong diri sendiri di bidang
kesehatan dengan mengupayakan lingkungan yang sehat, mencegah dan menanggulangi
masalah-masalah kesehatan yang dihadapi, memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan
yang
ada,
serta
berperan
aktif
mewujudkan
kesehatan
masyarakatnya
dan
Pemeriksaan ini juga digunakan untuk mengetahui secara cepat derajat kesakitan
seseorang.
Dasar Teori
dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong
dirinya sendiri di bidang kesehatan dan dapat berperan aktif dalam kegiatan kegiatan kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat
(Depkes RI, 2007).
PHBS di Rumah Tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah
tangga agar tahu, mau dan mampu melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat
serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat. PHBS di Rumah Tangga
dilakukan untuk mencapai Rumah Tangga Sehat. Rumah tangga sehat berarti mampu
menjaga, meningkatkan, dan melindungi kesehatan setiap anggota rumah tangga dari
gangguan ancaman penyakit dan lingkungan yang kurang kondusif untuk hidup sehat
(Depkes RI, 2007).
PHBS merupakan salah satu strategi yang dapat ditempuh untuk
menghasilkan kemandirian di bidang kesehatan baik pada masyarakat maupun pada
keluarga, artinya harus ada komunikasi antara kader dengan keluarga/masyarakat
untuk memberikan informasi dan melakukan pendidikan kesehatan (Depkes RI,
2007).
Tujuan PHBS
1. Tujuan Umum
Meningkatnya rumah tangga sehat di desa kabupaten/kota di seluruh Indonesia.
2. Tujuan Khusus
a.Meningkatkan
pengetahuan,
kemauan
dan
kemampuan
anggota
rumah
kerja
anggota
keluarga
meningkat
dengan
meningkatnya
kesehatan anggota rumah tangga maka biaya yang dialokasikan untuk kesehatan dapat
dialihkan untuk
biaya investasi
terakhir.
3. Menimbang balita setiap bulan
Balita (0 59 bl) ditimbang berat badannya secara rutin setiap bulan dan dicatat dalam
KMS. Penimbangan ke posyandu, puskesmas, pustu, RS, bidan dan sarana kesehatan
lainnya minimal 8 kali setahun
4. Menggunakan Air Bersih
Rumah tangga menggunakan air bersih untuk keperluan sehari-hari. Syarat fisik air
bersih adalah tidak berwarna, tidak berbau dan tidak berasa. Jarak sumber air bersih
dengan tempat penampungan limbah minimal 10 m.
5. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
Kebiasaan anggota rumah tangga umur 5 th untuk mencuci tangan dengan air bersih
dan sabun sebelum dan sesudah makan, sesudah buang air besar (BAB) dalam 1 minggu
terakhir.
6. Menggunakan jamban sehat
Rumah tangga memiliki atau menggunakan jamban leher angsa dengan septik
tank/lubang penampung kotoran sebagai tempat pembuangan akhir.
Jamban/kakus adalah bangunan yang dipergunakan untuk membuang tinja atau kotoran
manusia.tinja bagi keluarga. Manfaat jamban adalah untuk mencegah penularan penyakit
dan pencemaran dari kotoran manusia.
Syarat jamban sehat adalah :
a. Tidak mencemari sumber air minum (jarak sumber air minum dengan lubang
penampungan minimum 10 m, bila tidak memungkinkan perlu konstruksi kedap air).
b. Tidak berbau dan tinja tidak dijamak oleh serangga dan tikus
c. Tidak mencemari tanah di sekitarnya
d. Mudah dibersihkan
e. Aman digunakan
f. Dilengkapi dinding dan atap pelindung
g. Cukup penerangan
h. Lantai kedap air
i. Luas ruangan cukup
j. Ventilasi cukup baik
k. Tersedia air dan alat pembersih
terjemahan istilah bahasa inggris yaitu vital sign. Vital sign adalah suatu tanda yang
sifatnya objektif yang dapat berubah setiap saat yang mencerminkan hidup yang terdiri
dari tekanan darah, respirasi, nadi, suhu tubuh. Tanda vital merupakan cara yang cepat dan
efisien untuk memantau kondisi klien dan mengidentifikasi masalah dan mengevaluasi
respon klien terhadap intervensi teknik dasar (Patricia , 2005).
yaitu
hasil
dari
curah
jantung
dan
tahanan
perifer, menggunakan
sistolik terhadap tekanan diastolic dengan nilai dewasa normalnya berkisar dari 100/60
sampai 140/90. Rata-rata tekanan darah normal biasanya 120/80.
Pemeriksn tekanan darah bertujuan untuk menilai system kardiovaskular/keadaan
hemodinamik klien (curah jantung, tahanan vaskuler perifer, volume darah dan
viskositas, dan elastisitas arteri). Pemeriksaan dilakukan pada setiap pasien yang masuk
ke ruang pemeriksaan atau ruang perawatan, secara rutin pada pasien yang dirawat, dan
sewktu-waktu sesuai kebutuhan. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah, hindari
pemeriksaan pada ekstrimitas yang terpasang infus, trauma ataupun gips; apabila akan
mengulang prosedur pemeriksaan, tunggu sekitar 30 detik sampai satu menit setelah
skala nol; serta periksa terlebih dahulu arteri brachialis dengan tepat.
Tekanan darah dapat diukur secara langsung atau tidak langsung. Pada metode
langsung, kateter arteri dimasukkan langsung ke dalam arteri. Pengukuran tidak
langsung dilakukan dengan sfigmomanometer dan stetoskop.
Sfigmomanometer atau tensimeter dikenalkan pertama kali oleh dr. Nikolai Korotkov,
seorang ahli bedah Rusia, lebih dari 100 tahun yang lalu. Tensimeter atau
sphygmomanometer pada awalnya menggunakan raksa sebagai pengisi alat ukur ini.
Sekarang, kesadaran akan masalah konservasi lingkungan meningkat dan penggunaan
dari
air
raksa
telah
menjadi
perhatian
seluruh
dunia.
Bagaimanapun,
Sebelum dipakai, air raksa harus selalu tetap berada pada level angka nol (0 mmHg).
2.
3.
4.
Jika kecepatan turunnya air raksa di sphygmomanometer lebih dari 1 detik, berarti
harus diperhatikan keandalan dari sphygmomanometer tersebut. Karena jika kecepatan
penurunan terlalu lambat, akan mudah untuk terjadi kesalahan dalam menilai. Biasanya
tekanan darah sistolic pasien akan terlalu tinggi (tampilan) bukan hasil sebenarnya.
Begitu juga dengan diastolik.
Ukuran Manset
Pengukuran tekanan darah yang akurat tergantung pemakaian manset yang sesuai bagi
pasien. Bila manset terlalu besar untuk lengan pasien, seperti pada anak-anak, maka
pembacaannya akan lebih rendah dari tekanan sebenarnya. Bila manset terlalu kecil,
misalnya pada penggunaan manset ukuran standar pada pasien obesitas, maka
pembacaan tekanan akan lebih tinggi dibanding tekanan sebenarnya. Maka diproduksi
berbagai ukuran manset untuk berbagai ukuran lingkar lengan.
Jenis Manset
Panjang
Karet
(cm)
Neonatus
2.5 4.0
5.0 9.0
Bayi
4.0 6.0
11.5 -18.0
Anak
7.5 9.0
17.0 19.0
Dewasa
11.5 -13.0
22.0 26.0
Lengan besar
14.0 -150
30.5 33.0
Kantong
Paha
18.0 -19.0
36.0 38.0
Sistole (mmHg)
Diastole (mmHg)
Neonatal
75-105
45-75
26
80-110
50-80
85-120
50-80
90-120
55-85
90-120
55-85
10
95-130
60-85
11
95-135
60-85
12
95-135
60-85
13
100-140
60-90
14
105-140
65-90
Sistole (mmHg)
Diastole (mmHg)
Hipotensi
< 90
< 60
Normal
90 119
60 79
Prehipertensi
120 139
80 89
Hipertensi derajat 1
140 159
90 99
Hipertensi derajat 2
160 179
100 109
Krisis Hipertensi
Umur
Tekanan darah akan semakin meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Hal ini
dikaitkan dengan berkurangnya elastisitas pembuluh darah arteri, dinsing arteri semakin
kaku sehingga tahanan pada arteri semakin basar dan meningkatkan tekanan darah.
b.
Waktu Pengukuran
Tingkat tekanan darah berubah-ubah sepanjang hari. Tekanan darah biasanya rendah
pada pagi-pagi sekali, secara berangsur-angsur naik pagi menjelang siang dan sore, dan
puncaknya pada senja hari atau malam. Tidak ada orang yang pola dan derajat
variasinya sama.
c.
Latihan dan aktivitas fisik dapat meningkatkan cardiac output dan tekanan darah. Hal
ini berkaitan dengan peningkatan metabolism tubuh. Aktivitas fisik membutuhkan
energi sehingga membutuhkan aliran yang lebih cepat untuk mensuplai oksigen dan
nutrisi (tekanan darah naik).
d.
Posisi tubuh sangat berpengaruh terhadap tekanan darah. Hal ini berkaitan dengan efek
gravitasi bumi. Pada saat berbaring, gaya gravitasi pada peredaran darah lebih rendah
karena arah peredaran tersebut horizontal, sehingga jantung tidak terlalu memompa dan
tidak terlalu melawan gaya gravitasi. Pada saat duduk maupun berdiri, kerja jantung
dalam memompa darah akan lebih keras karena melawan gaya gravitasi bumi, sehingga
kecepatan denyut jantung meningkat. Posisi berbaring tekanan darah lebih rendah
daripada duduk atau berdiri. Baroresepsor akan merespon saat tekanan darah turun dan
berusaha menstabilankan tekanan darah.
f.
Obat-obatan
Pemeriksaan suhu tubuh akan memberikan tanda/hasil suhu inti yang secara ketat
dikontrol karena dapat dipengaruhi oleh reaksi kimiawi. Pemeriksaan suhu tubuh dapat
dilakukan di beberapa tempat, yaitu:
a.
b.
c.
d.
Nilai standar untuk mengetahui batas normal suhu tubuh manusia dibagi menjadi empat
yaitu :
a.
Hipotermi, bila suhu tubuh kurang dari 36C. Untuk mengukur suhu hipotermi
diperlukan termometer ukuran rendah (low reading thermometer) yang dapat mengukur
sampai 25 derajat Celcius.
b.
c.
d.
Kecepatan metabolisme basal tiap individu berbeda-beda. Hal ini memberi dampak
jumlah panas yang diproduksi tubuh menjadi berbeda pula. Suhu tubuh sangat terkait
dengan laju metabolisme.
b.
Hormone pertumbuhan
Hormone tiroid
Fungsi tiroksin adalah meningkatkan aktivitas hamper semua reaksi kimia dalam tubuh
sehingga peningkatan kadar tiroksin dapat memengaruhi laju metabolisme menjadi 50100% diatas normal.
e.
Hormone kelamin
Demam (peradangan)
Status gizi
Malnutrisi yang cukup lama dapat menurunkan kecepatan metabolisme 20 30%. Hal
ini terjadi karena di dalam sel tidak ada zat makanan yang dibutuhkan untuk
mengadakan metabolisme. Dengan demikian, orang yang mengalami mal nutrisi mudah
mengalami penurunan suhu tubuh (hipotermia). Selain itu, individu dengan lapisan
lemak tebal cenderung tidak mudah mengalami hipotermia karena lemak merupakan
isolator yang cukup baik, dalam arti lemak menyalurkan panas dengan kecepatan
sepertiga kecepatan jaringan yang lain.
h.
Aktivitas
Gangguan organ
Kerusakan organ seperti trauma atau keganasan pada hipotalamus, dapat menyebabkan
mekanisme regulasi suhu tubuh mengalami gangguan. Berbagai zat pirogen yang
dikeluarkan pada saai terjadi infeksi dapat merangsang peningkatan suhu tubuh.
Kelainan kulit berupa jumlah kelenjar keringat yang sedikit juga dapat menyebabkan
mekanisme pengaturan suhu tubuh terganggu.
j.
Lingkungan
Suhu tubuh dapat mengalami pertukaran dengan lingkungan, artinya panas tubuh dapat
hilang atau berkurang akibat lingkungan yang lebih dingin. Begitu juga sebaliknya,
lingkungan dapat memengaruhi suhu tubuh manusia. Perpindahan suhu antara manusia
dan lingkungan terjadi sebagian besar melalui kulit. Proses kehilangan panas melalui
kulit dimungkinkan karena panas diedarkan melalui pembuluh darah dan juga disuplai
langsung ke fleksus arteri kecil melalui anastomosis arteriovenosa yang mengandung
banyak otot. Kecepatan aliran dalam fleksus arteriovenosa yang cukup tinggi (kadang
mencapai 30% total curah jantung) akan menyebabkan konduksi panas dari inti tubuh
ke kulit menjadi sangat efisien. Dengan demikian, kulit merupakan radiator panas yang
efektif untuk keseimbangan suhu tubuh.
Chyne Stokes: pernafasan yang sangat dalam yang berangsur-angsur menjadi dangkal
dan berhenti sama sekali (apnoe) selama beberapa detik untuk kemudian menjadi dalam
lagi. (keracunan obat bius, penyakit jantung, penyakit paru, penyakit ginjal kronis, dan
perdarahan pada susunan saraf pusat)
2.
Biot : pernapasan dalam dan dangkal yang disertai masa apnoe yang tidak teratur.
(meningitis)
3.
Kusmaul : pernapasan yang inspirasi dan ekspirasi sama panjangnya dan sama
dalamnya, sehingga keseluruhan pernafasan menjadi lambat dan dalam. (keracunan
alkohol dan obat bius, koma, diabetes, uremia
Batasan Normal
Batasan normal beraneka ragam tergantung usia. Pada bayi: 30 60 kali/menit, anakanak: 20 30 kali/menit, remaja: 15 24 kali/menit, dan dewasa: 16 20 kali/menit.
Jenis Ketidaknormalan Bunyi Pernafasan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Penyuluhan Kesehatan
Penyuluhan
kesehatan
adalah
penambahan
pengetahuan
dan
kemampuan
seseorang melalui tehnik praktek belajar atau instruksi dengan tujuan mengubah atau
mempengaruhi perilaku manusia secara individu, kelompok maupun masyarakat untuk
dapat lebih mandiri dalam mencapai tujuan hidup sehat (Depkes, 2002).
Penyuluhan kesehatan adalah gabungan berbagai kegiatan dan kesempatan yang
berlandaskan prinsip-prinsip belajar untuk mencapai suatu keadaan, dimana
individu, keluarga, kelompok
atau masyarakat
secara
sehat, tahu bagaimana caranya dan melakukan apa yang bisa dilakukan secara
perseorangan maupun secara kelompok dengan meminta pertolongan (Effendy,
2003)
Sasaran
Sasaran penyuluhan kesehatan mencakup individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat. Penyuluhan kesehatan pada individu dapat dilakukan di rumah sakit,
klinik, puskesmas, posyandu, keluarga binaan dan masyarakat binaan. Penyuluhan
kesehatan pada keluarga diutamakan pada keluarga resiko tinggi, seperti keluarga
yang menderita penyakit menular, keluarga dengan sosial ekonomi rendah, keluarga dengan
keadaan gizi yang buruk, keluarga dengan sanitasi lingkungan yang buruk dan sebagainya.
Penyuluhan kesehatan pada sasaran kelompok dapat dilakukan pada kelompok
ibu hamil, kelompok ibu yang mempunyai anak balita, kelompok masyarakat yang
rawan terhadap masalah kesehatan seperti kelompok lansia, kelompok yang ada di
berbagai institusi pelayanan kesehatan seperti anak sekolah, pekerja dalam
perusahaan dan lain-lain. Penyuluhan kesehatan pada sasaran masyarakat dapat
dilakukan pada masyarakat binaan puskesmas, masyarakat nelayan, masyarakat
Tujuan
1. Mampu melakukan samung rasa dan komunikasi efektif kepada masyarakat dengan
lebih baik
2. Mampu melakukan analisis situasi keadaan lingkungan serta perilaku dan gaya hidup
yang merugikan
3. Mampu melakukan pemeriksaan TTV sederhana pada seluruh anggota keluarga
4. Mampu merencanakan dan melakukan penyuluhan kesehatan untuk peningkatan
kesehatan lingkungan sesuai dengan masalah yang ada.
RINGKASAN KASUS
Visitasi dilakukan dalam tiga tahap, yaitu wawancara, penyuluhan, dan vital sign.
Wawancara dilakukan dengan menanyakan sepuluh indicator PHBS terhadap apakah
sepuluh indicator tersebut sudah terlaksana dengan baik. Wawancara dilakukan kepada 1
keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan 2 orang anak.
Setelah melakukan wawancara,dilanjutkan dengan penyuluhan. Kami memberi
penjelasan mengenai PHBS secara bergantian dan memberi kesempatan kepada anggota
keluarga tersebut untuk bertanya mengenai hal-hal yang kurang mereka pahami.
Tahap terakhir adalah pemeriksaan vital sign yang terdiri atas pemeriksaan suhu
tubuh, frekuensi napas, denyut nadi, dan tekanan darah. Kami melakukan vital sign secara
bergantian kepada anggota keluarga, dan memberikan penjelasan mengenai hasil
pemeriksaan yang telah dilakukan.
NO
1
INDIKATOR PHBS
Persalinan ditolong oleh
HASIL
2
3
4
5
6
tenaga kesehatan
Memberi ASI eksklusif
Menimbang balita setiap bulan
Ketersediaan air bersih
Ketersediaan jamban sehat
Kesesuaian luas tanah dengan
7
8
penghuni
Lantai rumah bukan tanah
Melakukan aktivitas fisik
setiap hari
Makan buah dan sayur setiap
10
hari
Tidak merokok
X
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Dari wawancara dan penyuluhan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa
PHBS di keluarga ini cukup baik. Indikasi ini dihitung dari berapa banyaknya indikator
PHBS yang dipenuhi, yaitu 8 indikator yang dipenuhi dan hanya 2 indikator yang tidak
dipenuhi.
Saran
Dari kegiatan visitasi yang telah dilakukan, sebaiknya anggota keluarga yang
merokok tidak merokok di dalam rumah karena bisa mengganggu kesehatan anggota
keluarga lainnya. Selain itu, sebaiknya juga melakukan aktivitas fisik setiap hari untuk
menjaga kebugaran dan kesehatan.