: Cicilia Epriliana W.
NIM
: H0712050
Kelompok : 4
Co Ass
: Titis Wulandari
hias
dan
beberapa
jenis
dari
tanaman
buah-buahan.
2. Tujuan
Tujuan praktikum acara Media Hidroponik adalah sebagai berikut:
a. Mengenal jenis dan karakteristik dari tiap-tiap jenis bahan substrat yang
biasa digunakan dalam sistem hidroponik.
b. Menyiapkan bahan dasar substrat untuk membuat substrat hidroponik.
c. Mengukur kapasitas dasar substart untuk membuat substrat hidroponik
d. Membuat komposisi substrat-substrat hidroponik yang dapat
diaplikasikan untuk budidaya sayuran menggunakan sistem hidroponik
substrat.
3. Waktu dan Tempat Praktikum
Praktikum acara Nutrisi Hidroponik dilaksanakan pada hari Senin
tanggal 20 Oktober 2014 pukul 09.00-11.00 WIB bertempat di Rumah
Kaca B Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta.
B. Tinjauan Pustaka
Pasir Malang adalah pasir yang berasal dari lava gunung berapi. Sifat
pasir Malang yang memiliki rongga-rongga halus membuat pasir Malang
menjadi ringan dan sangat porous. Sifatnya mudah basah tetapi mudah kering.
Pasir Malang yang paling baik, umumnya yang bertekstur halus dan seragam.
Pasir Malang sebelum digunakan, sebaiknya disaring menggunakan saringan
kawat untuk mendapatkan pasir Malang yang seragam. Penggunaan pasir
Malang sebaiknya menghindari yang berukuran besar dan bertekstur sangat
kasar. Ukuran pasir yang besar dan bertekstur kasar relatif lebih sulit untuk
mengaturnya di dalam pot, pasir Malang kasar juga beresiko melukai akar
dan batang tanaman, sehingga bisa menyebabkan kebusukan. Pasir Malang
yang besar dan kasar juga kurang indah dipandang mata. Kelemahan lain dari
penggunaan pasir Malang adalah sangat miskin unsur hara, sehingga
pemupukan teratur menjadi suatu keharusan, untuk mencegah tanaman
kekurangan unsur hara (Purwanto 2007).
Sifat media pakis adalah ringan, sangat porous dan mampu menahan air
dengan baik. Bila disiram air, kondisi media pakis akan mampu
mempertahankan kelembaban tetapi tidak jenuh air. Porousitas yang baik akan
mampu memberikan susunan udara (aerasi) yang baik. Aerasi sangat
dipengaruhi oleh susunan pori makro pada media. Media pakis, karena tersusun
dari serat-serat kayu yang kasar maka susunan pori makronya sangat baik.
Karakteristik yang menjadi keunggulan media batang pakis lebih dikarenakan
sifat-sifatnya yang mudah mengikat air, memiliki aerasi dan drainase yang
baik, serta bertekstur lunak sehingga mudah ditembus oleh akar tanaman.
Kelemahan akar pakis sebagai media tanam adalah miskin unsur hara
sehingga perlu dicampur dengan media lain (Agromedia 2007).
Kelembaban dan aerasi yang baik dari suatu media sangat diperlukan
untuk pertumbuhan akar yang maksimal karena efektifitas pemupukan atau
pemberian larutan nutrisi dipengaruhi oleh media tanam. Terganggunya
respirasi akar dapat menyebabkan akar tidak berkembang dengan baik
sehingga akar kurang mampu menyerap unsur hara yang diberikan. Kurangnya
oksigen di sekitar perakaran tanaman dapat mengurangi kemampuan akar
dalam menyerap air dan mineral dalam jumlah yang cukup untuk pertumbuhan
tanaman serta dapat menyebabkan terjadinya akumulasi racun (Morgan 2006).
Menurut Susilo dan Kourniawati (2008), terendamnya akar tanaman
dalam larutan hara akan mengakibatkan rendahnya kadar oksigen di daerah
perakaran. Gangguan akar sebagai akibat kekurangan oksigen adalah
pertumbuhan dan perkembangan tanaman yang tidak sempurna serta
menurunnya hasil panen. Media tanam arang sekam merupakan media tanaman
yang ideal dalam hidroponik, hal ini dikarenakan sifat dari arang sekam yang
porous dan mampu menyimpan air dengan baik. Arang sekam merupakan
media organik yang banyak mengandung kalium dan carbon yang berguna
bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Media tanam sangat
menentukan kemampuannya dalam menyerap air sehingga media yang tidak
mampu menyerap air perlu penyiraman yang berulang-ulang agar memberikan
kelembaban media yang ideal bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
(Siswadi dan Teguh Yuwono 2013).
Sistem hidroponik dikembangkan dengan berbagai jenis substrat untuk
menggantikan fungsi tanah, contoh substrat tersebut adalah perlit, vermikulit,
polyester, coco coir, dan rockwool. Rockwool disini yang sering digunakan
karena sifatnya yang anorganik, steril, inert, dan kapasitas tahan airnya tinggi
dan ringan. Sifat fisik rockwool yang kapasitas menahan air yang tinggi, maka
konsentrasi oksigen dalam rockwool dapat menjadi penting dan mempengaruhi
tumbuhnya tanaman. Keseimbangan frekuensi penyiraman dibutuhkan untuk
memenuhi kebutuhan air tanaman dan penambahan oksigen. Substrat yang
selalu jenuh dengan larutan nutrisi dan jenuh terhadap kandungan udara, maka
air akan segera habis oleh respirasi akar, yang dapat menyebabkan hipoksia
(Morard et al 2007).
C. Metodologi Praktikum
1. Alat
Alat yang digunakan dalam praktikum acara Media Hidroponik
2.
3.
Cara Kerja
Cara kerja dalam praktikum acara Media Hidroponik adalah
sebagai berikut:
a. Membuat arang sekam:
1) Menyiapkan alat tungku
pembakar
sekam
padi,
kemudian
polibag
dengan
substrat
sebanyak
1L,
kemudian
menimbang (B1).
2) Menuangkan air sebanyak 1L (V1) ke dalam polibag yang telah
berisi substrat, menunggu selama 30 menit agar air membasahi
seluruh bagian substrat.
3) Membuat lubang pada bagian bawah polibag (bisa menggunakan
paku atau lidi) sehingga air dapat menetes namun substrat tidak ikut
keluar.
4) Menampung air yang menetes dan menunggu hingga beberapa lama
sampai air tidak menetes lagi, kemudian mengukur volume air yang
menetes (V2).
5) Menimbang kembali polibag berisi substrat setelah dibasahi (B2).
f. Menghitung jumlah air yang dapat tertahan dalam substart, dengan
melengkapi table berikut:
Jenis bahan
substrat/komposisi
substrat
Volume air
yang
menetes
(ml)
Komposisi A
Komposisi B
Komposisi C
Komposisi D
Komposisi E
Sumber: Panduan Praktikum
Berat
substrat
basah
(gram)
V1-V2
(ml)
B2-B1
(gram)
2. Pembahasan
serabut
batuan
(rockwool).
Media
arang
mempunyai sifat mudah mengikat air dan tidak mudah lapuk, tidak
menggumpal sehingga akar tanaman dapat tumbuh dengan sempurna.
sekam
cepat
bahwa volume air yang menetes paling sedikit terdapat pada perlakuan
arang sekam, hal ini terlihat pada setiap shift perlakuan arang sekam
menunjukkan volume air menetes paling sedikit dibanding media lainnya.
Perlakuan kombinasi menggunakan komposisi arang sekam+pakis cacah
dapat menghasilkan volume air yang menetes lebih kecil dibanding
komposisi lainnya. Tidak semua shift menghasilkan data yang sama, pada
shift hari rabu dan jumat komposisi D memiliki volume air yang menetes
lebih besar dibanding komposisi E. Berdasarkan hasil tersebut dapat
DAFTAR PUSTAKA
Agromedia 2007. Agar Daun Anthurium Tampil Menawan. Jakarta: Agromedia
Pustaka.
Haryoto 2009. Bertanam Seledri secara Hidroponik. Yogyakarta: Kanius.
Morard, P lacoste, L Silvestre 2007. Effect of oxygen deficiency on uptake of
water and mineral nu trien ts by tomato plants in soilless culture. Jurnal
Plant Nutr. 2: 1063 -1078.
Morgan L 2006. Are Your Plants Soffocatting? The Importance of Oxygen in
Hydroponics. The Gowing Edge. 12 (6): 50-54.
Purwanto A W 2007. Euphorbia Tampil Prima dan Semarak Bunga.
Yogyakarta: Kanisius.
Siswadi, Teguh Yuwono 2013. Uji Hasil Tanaman Sawi Pada Berbagai Media
Tanam Secara Hidroponik. Jurnal Innofarm. 2 (1): 44-50.
Susilo A D, Koesniawati 2008. Pengaruh Volume dan Jenis Media Tanam pada
Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Selada (Lactuca sativa) dalam Teknologi
Hidroponik Sistem Terapung. Buletin Agron. 32 (3): 16-21.
Wijayani A, D Muljanto, Soenoeadji 2008. Pemberian Nitrogen pada Berbagai
Macam Media Tumbuh Hidroponik : Pengaruhnya terhadap Kuantitas dan
Kualitas Buah Paprika (Capsicum annuum var. Grossum). Jurnal Ilmu
Pertanian. 6 (2): 8-13.