Anda di halaman 1dari 47

Bandar Lampung, 07 Juni 2014

BMKG

Oleh :

SUGIYONO, ST.,M.Kom
Kasi Data dan Informasi
STASIUN METEOROLOGI RADIN INTEN II BANDAR LAMPUNG
JL.ALAMSYAH RATU PRAWIRA NEGARA KM.28 BRANTI, NATAR - LAMSEL 35364 TELP. (0721) 7697093 FAX. (0721) 7697242
Email : bmkg.stametlampung@yahoo.com Website : www.stametlampung.com

BMKG

(Badan Meteorologi Klimatologi dan


Geofisika)

Tugas Pokok :

Melaksanakan tugas pemerintahan


di Bidang

Meteorologi, Klimatologi,

Kualitas Udara dan Geofisika


sesuai ketentuan peraturan perundang undangan yang berlaku

BMKG

PERAN BMKG DALAM PENANGANAN BENCANA LEBIH BANYAK PADA


KEGIATAN

PRA BENCANA
MELALUI PENYEBARAN
INFORMASI :

IKLIM, CUACA DAN


GEMPA

NO

NAMA UPT

1.

STASIUN METEOROLOGI RADIN


INTEN II BL/KOORDINATOR
LAMPUNG

2.

STASIUN METEOROLOGI
MARITIM PANJANG

3.

4.

STASIUN KLIMATOLOGI MASGAR

STASIUN GEOFISIKA KOTABUMI

TUPOKSI
Peramatan Cuaca di Daratan /
sekitar
Bandar
Udara
dan
pelayanan publik
Peramatan Cuaca di Perairanlaut / sekitar Pelabuhan
Peramatan Iklim yang berkenaan
dengan Pertanian, Perkebunan,
Kehutanan dan Musim
Peramatan Gempa
Tanda Waktu.

Bumi

dan

Karakteristik Bencana
Alam

Kurang
Kurang
Pemahaman
Pemahaman
Masyarakat
Masyarakat

Kerugian & Penderitaan


Cukup Berat

BENCANA
BMKG

BENCANA GEOLOGI/KEBUMIAN:

GEMPA BUMI

TSUNAMI
LETUSAN GUNUNG BERAPI
TANAH LONGSOR
PUTING BELIUNG
BANJIR
KEKERINGAN

BENCANA LINGKUNGAN:

PENCEMARAN LINGKUNGAN

ALIH FUNGSI LAHAN


TEKNOLOGI TDK TEPAT GUNA
WABAH PENYAKIT
GAGAL PANEN

PENJARAHAN/PERAMBAHAN HUTAN

BENCANA SOSIAL:

KERUSAKAN BUDAYA
BUDAYA TIDAK DISIPLIN
POLITIK TDK MEMIHAK RAKYAT
KONFLIK/ KERUSUHAN

BMKG

1.
2.
3.
4.
5.

Gempa Bumi
Tsunami
Banjir
Kekeringan
Putting Beliung (Angin

Kencang )

LAMPUNG UTARA
Banjir
Kebakaran
Industri
Gempa Bumi
Putting Beliung

WAY KANAN
Banjir
Kebakaran
Longsor
LAMPUNG BARAT
Longsor
Gempa Bumi
Tsunami
Banjir
Kebakaran
Puting Beliung
TANGGAMUS/PRING
SEWU/PESAWARAN
Baniir
Kebakaran
Longsor
Putting Beliung

Peta Daerah Rawan


Bencana Alam
TULANG BAWANG
/MESUJI/TUBA BARAT

SUMATERA
SUMATERA
SUMATERASELATAN
SELATAN
SELATAN
SELATAN
SUMATERA
SUMATERA
SUMATERA
SELATAN
SELATAN

Wiralaga
Wiralaga
Wiralaga
Wiralaga
Wiralaga
Wiralaga
Wiralaga
Wiralaga
Wiralaga

LAMPUNG TENGAH /
METRO

KAB.TULANG
KAB.TULANG
KAB.TULANG
BAWANG
BAWANG
KAB.TULANG
BAWANG
KAB.TULANG
KAB.TULANGBAWANG
BAWANG
BAWANG
Bumiharjo
Bumiharjo
Bumiharjo
Bumiharjo
Bumiharjo
Bumiharjo
Bumiharjo
Bumiharjo
Bumiharjo

Menggala
Menggala
Menggala
Menggala
Menggala
Menggala
Menggala
Menggala
Menggala
B.
B.
B.Umpu
Umpu
Umpu
Umpu
B.
B.
B.
Umpu
Umpu
Umpu
B.
B.
B.
Umpu
Umpu

Panarangan
Panarangan
Panarangan
jaya
jaya
Panarangan
Panarangan
Panaranganjaya
jaya
jaya
jaya
Panarangan
Panarangan
Panarangan
jaya
jaya
jaya
Karta
Karta
Karta
Karta
Karta
Karta
Karta
Karta
Karta

KAB.WAY
KAB.WAY
KAB.WAYKANAN
KANAN
KANAN
KANAN
KAB.WAY
KAB.WAY
KAB.WAY
KANAN
KANAN
Negara
Negara
Negara
ratu
ratu
Negara
Negara
Negararatu
ratu
ratu
ratu
Negara
Negara
Negara
ratu
ratu
ratu
Kasui
Kasui
Kasui
Kasui
Kasui
Kasui
Kasui
Kasui
Kasui

Baradatu
Baradatu
Baradatu
Baradatu
Baradatu
Baradatu
Baradatu
Baradatu
Baradatu

Banjit
Banjit
Banjit
Banjit
Banjit
Banjit
Banjit
Banjit
Banjit

Danau Ranau

Rumbia
Rumbia
Rumbia
Rumbia
Rumbia
Rumbia
Rumbia
Rumbia
Rumbia

KAB.LAMPUNG
KAB.LAMPUNG
KAB.LAMPUNGUTARA
UTARA
UTARA
UTARA
KAB.LAMPUNG
KAB.LAMPUNG
KAB.LAMPUNG
UTARA
UTARA

Kenali
Kenali
Kenali
Kenali
Kenali
Kenali
Kenali
Kenali
Kenali

Seputih
Seputih
Seputihbanyak
banyak
banyak
banyak
Seputih
Seputih
Seputih
banyak
banyak
banyak
Seputih
Seputih
Seputih
banyak
banyak

KAB.LAMPUNG
KAB.LAMPUNG
KAB.LAMPUNGTENGAH
TENGAH
TENGAH

Tanjung
Tanjung
Tanjung
raja
raja
Tanjung
Tanjung
Tanjungraja
raja
raja
raja
Tanjung
Tanjung
Tanjung
raja
raja
raja

Lemong
Lemong
Lemong
Lemong
Lemong
Lemong
Lemong
Lemong
Lemong
Pugung
Pugung
Pugungtampak
tampak
tampak
tampak
Pugung
Pugung
Pugung
tampak
tampak
tampak
Pugung
Pugung
Pugung
tampak
tampak

Seputih
Seputih
Seputih
surabaya
surabaya
Seputih
Seputih
Seputihsurabaya
surabaya
surabaya
surabaya
Seputih
Seputih
Seputih
surabaya
surabaya
surabaya

Ketapang
Ketapang
Ketapang
Ketapang
Ketapang
Ketapang
Ketapang
Ketapang
Ketapang

Gunung
Gunung
GunungSugih
Sugih
Sugih
Sugih
Gunung
Gunung
Gunung
Sugih
Sugih
Sugih
Gunung
Gunung
Gunung
Sugih
Sugih

Sumber
Sumber
Sumberjaya
jaya
jaya
jaya
Sumber
Sumber
Sumber
jaya
jaya
jaya
Sumber
Sumber
Sumber
jaya
jaya

Liwa
Liwa
Liwa
Liwa
Liwa
Liwa
Liwa
Liwa
Liwa

Padang
Padang
Padang
ratu
ratu
ratu
Padang
Padang
Padang
ratu
ratu
Padang
Padang
Padangratu
ratu
ratu
ratu

Raman
Raman
Raman
utara
utara
utara
Raman
Raman
Raman
utara
utara
Raman
Raman
Ramanutara
utara
utara
utara
Sukadana
Sukadana
Sukadana
Sukadana
Sukadana
Sukadana
Sukadana
Sukadana
Sukadana

Pekalongan
Pekalongan
Pekalongan
Pekalongan
Pekalongan
Pekalongan
Pekalongan
Pekalongan
Pekalongan

Bangun
Bangun
Bangunrejo
rejo
rejo
rejo KOTA
KOTA
KOTA
KOTAMETRO
METRO
METRO
METRO
Bangun
Bangun
Bangun
rejo
rejo
rejo
KOTA
KOTA
METRO
METRO
Bangun
Bangun
Bangun
rejo
rejo
Kibang
Kibang
Kibang
Kibang
Kibang
Kibang
Kibang
Kibang
Kibang
Kalirejo
Kalirejo
Kalirejo
Kalirejo
Kalirejo
Kalirejo
Kalirejo
Kalirejo
Kalirejo

Krui
Krui
Krui
Krui
Krui
Krui
Krui
Krui
Krui

Sukoharjo
Sukoharjo
Pulau
Pulau
PulauPanggung
Panggung
Panggung
Panggung Sukoharjo
Sukoharjo
Sukoharjo
Sukoharjo
Pulau
Pulau
Pulau
Panggung
Panggung
Panggung
Sukoharjo
Sukoharjo
Sukoharjo
Pulau
Pulau
Pulau
Panggung
Panggung
Natar
Natar
Natar
Natar
Natar
Natar
Natar
Natar
Natar
Talang
Talang
TalangPadang
Padang
Padang
Padang
Talang
Talang
Talang
Padang
Padang
Padang
Talang
Talang
Talang
Padang
Padang
Kedaton
Kedaton
Gading
Gading
Gading
Rejo
Rejo
Gading
Gading
GadingRejo
Rejo
Rejo
Rejo Kedaton
Kedaton
Kedaton
Kedaton
Kedaton
Kedaton
Kedaton
Gading
Gading
Gading
Rejo
Rejo
Rejo

Biha
Biha
Biha
Biha
Biha
Biha
Biha
Biha
Biha

KAB.LAMPUNG
KAB.LAMPUNG
KAB.LAMPUNGBARAT
BARAT
BARAT

KAB.TANGGAMUS
KAB.TANGGAMUS
KAB.TANGGAMUS
KAB.TANGGAMUS
KAB.TANGGAMUS
KAB.TANGGAMUS

Kedondong
Kedondong
Kedondong
Kedondong
Kedondong
Kedondong
Kedondong
Kedondong
Kedondong

Labuhan
Labuhan
Labuhanmaringgai
maringgai
maringgai
maringgai
Labuhan
Labuhan
Labuhan
maringgai
maringgai
maringgai
Labuhan
Labuhan
Labuhan
maringgai
maringgai

Jabung
Jabung
Jabung
Jabung
Jabung
Jabung
Jabung
Jabung
Jabung

Panjang
Panjang
Panjang
Panjang
Panjang
Panjang
Panjang
Panjang
Panjang

Banjir
Kebakaran
Longsor
Tsunami
Putting Beliung

Banjir
Kebakaran
Longsor
Putting Beliung

LAMPUNG TIMUR
Banjir
Kebakaran
Tsunami
Putting Beliung

KAB.LAMPUNG
KAB.LAMPUNG
KAB.LAMPUNGSELATAN
SELATAN
SELATAN
SELATAN
KAB.LAMPUNG
KAB.LAMPUNG
KAB.LAMPUNG
SELATAN
SELATAN
Wates
Wates
Wates
Wates
Wates
Wates
Wates
Wates
Wates

Putihdoh
Putihdoh
Putihdoh
Putihdoh
Putihdoh
Putihdoh
Putihdoh
Putihdoh
Putihdoh

Way
Way
Way
jepara
jepara
Way
Way
Wayjepara
jepara
jepara
jepara
Way
Way
Way
jepara
jepara
jepara

Kibang
Kibang
Kibang
Kibang
Kibang
Kibang
Kibang
Kibang
Kibang

Jatibaru
Jatibaru
KOTA
KOTA
KOTA
B.LAMPUNG
B.LAMPUNG
Jatibaru
Jatibaru
Jatibaru
Jatibaru
Jatibaru
Jatibaru
KOTA
KOTA
KOTAB.LAMPUNG
B.LAMPUNG
B.LAMPUNG
B.LAMPUNG Jatibaru

Wonosobo
Wonosobo
Wonosobo
Wonosobo
Wonosobo
Wonosobo
Wonosobo
Wonosobo
Wonosobo
Siging
Siging
Siging
Siging
Siging
Siging
Siging
Siging
Siging

Kibang
Kibang
Kibang
Kibang
Kibang
Kibang
Kibang
Kibang
Kibang

Sidomulyo
Sidomulyo
Sidomulyo
Sidomulyo
Sidomulyo
Sidomulyo
Sidomulyo
Sidomulyo
Sidomulyo
P.
P.
P.
Kelagian
Kelagian
Kelagian
P.
P.
P.
Kelagian
Kelagian
P.
P.
P.Kelagian
Kelagian
Kelagian
Kelagian
P.
P.
P.Pahawang
Pahawang
Pahawang
Pahawang
P.
P.
P.
Pahawang
Pahawang
Pahawang
P.
P.
P.
Pahawang
Pahawang

Palas
Palas
Palas
Palas
Palas
Palas
Palas
Palas
Palas
Kalianda
Kalianda
Kalianda
Kalianda
Kalianda
Kalianda
Kalianda
Kalianda
Kalianda
Pasuruan
Pasuruan
Pasuruan
Pasuruan
Pasuruan
Pasuruan
Pasuruan
Pasuruan
Pasuruan

P.P.
P.
P.Legundi
Legundi
Legundi
Legundi
P.
P.
P.
Legundi
Legundi
Legundi
P.
P.
Legundi
Legundi

BANDAR LAMPUNG

Banjir
Kebakaran
Longsor
Putting Beliung

P.
P.
P.Sebuku
Sebuku
Sebuku
Sebuku
P.
P.
P.
Sebuku
Sebuku
Sebuku
P.
P.
P.
Sebuku
Sebuku
P.
P.
P.Sebesi
Sebesi
Sebesi
Sebesi
P.
P.
P.
Sebesi
Sebesi
Sebesi
P.
P.
P.
Sebesi
Sebesi

P.
P.
P.
Sertung
Sertung
P.
P.
P.Sertung
Sertung
Sertung
Sertung
P.
P.
P.
Sertung
Sertung
Sertung
P.
P.
P.Rakata
Rakata
Rakata
Rakata
P.
P.
P.
Rakata
Rakata
Rakata
P.
P.
P.
Rakata
Rakata

BANTEN

LAMPUNG SELATAN
Banjir
Kebakaran
Longsor
Tsunami
Industri
Gempa Bumi
Putting Beliung

BMKG

1.

Gempabumi adalah peristiwa pelepasan energi


didalam bumi secara tiba-tiba yang ditandai
dengan patahnya lapisan batuan pada kerak
bumi. Akumulasi energi penyebab terjadinya
gempabumi dihasilkan dari pergerakan
lempeng-lempeng tektonik. Energi yang
dihasilkan dipancarkan kesegala arah berupa
gelombang gempabumi sehingga efeknya
dapat dirasakan sampai ke permukaan bumi

1.

Dapat dideteksi dengan Seismograf

BMKG

Berlangsung dalam waktu sangat singkat


Lokasi kejadian tertentu
Akibatnya dapat menimbulkan bencana
Berpotensi terulang lagi
Belum dapat diprediksi/ prakirakan
Tidak dapat dicegah, tetapi akibat yang
ditimbulkan dapat dikurangi.

BMKG

Antisipasi Kejadian
Gempa Bumi
BMKG

Saat gempa
bumi
terjadi
Secara umum :
Jangan Panik, cari tempat yang aman.
1. Jika berada dalam ruangan :
Menjauh dari barang yang bergantung
tertempel,lemari , barang-barang yang
membahayakan dll;
Tetap bertahan di lantai yang sama, jangan
naik atau turun;
Jangan menggunakan lift;
Jangan keluar berebutan.

BMKG

Saat gempa bumi terjadi


(lanjutan)

2. Jika berada di luar ruangan :

Segera menuju ke areal yang bebas dari gedung/bangunan,


tiang listrik, pohon, jembatan, tebing dan pantai;
Berusaha menenangkan orang-orang disekitarnya yang
panik.

3. Jika berada di dalam kendaraan /mobil:

Tepikan kendaraan di tempat aman


Hindari perempatan, jembatan, pohon, tiang listrik, rambu dan lampu
lalu lintas, kemacetan
Tetap bertahan dalam kendaraan / mobil sampai guncangan
berhenti

BMKG

Sesudah terjadinya gempa


bumi

1. Periksa rumah anda, matikan aliran listrik, air,


kompor gas dan waspada terhadap bahaya
kebakaran;
2. Jika keadaan rumahnya membahayakan
(miring/rusak) jangan ditempati dahulu, waspada
terhadap gempa susulan yang mungkin dapat
merobohkan rumah tsb.
3. Jika ada yang luka lakukan P3K;
4. Dengarkan instruksi via radio/tv, jangan
terpengarh isu-isu yang menyesatkan.

BMKG

Menurut teori ini, permukaan bumi terpecah


menjadi beberapa lempeng tektonik besar.

Lempeng tektonik adalah segmen keras


kerak bumi yang mengapung diatas
astenosfer yang cair dan panas. Oleh karena
itu maka lempeng tektonik ini bebas untuk
bergerak dan saling berinteraksi satu sama
lain.

Daerah pertemuan antara lempeng-lempeng,


merupakan tempat-tempat yang memiliki
kondisi tektonik yang aktif, yang
menyebabkan gempa bumi, gunung berapi
dan pembentukan dataran tinggi.

BMKG

Divergensi

Magma panas Menembus diantara dua lempeng dan


membentuk batuan baru.
Melalui proses Ini terbentuk Punggung Samudra

:Pergerakan Lempeng-lempeng
yang saling menjauhi

Ketika dua lempeng benua bertemu, terbentuklah


pegunungan, contoh: terbentuknya pegunungan
Himalaya.
Ketika lempeng Benua dan lempeng dasar laut bertemu di
dasar laut, maka lempeng dasar laut akan menyusup ke
bawah lempeng benua.

Daerah transformasi muncul dimana dua lempeng saling


bertemu dan bergeser dengan arah berbalikan.
Contoh tipe ini adalah San Andreas Fault, dimana separuh
Wilayah Kalifornia berada di lempeng Pasifik dan sebagian
lagi berada di lempeng Amerika Utara.

TSUNAMI
Gelombang laut yang disebabkan oleh terjadinya gangguan didasar laut
sehingga gelombang tsunami dapat mencapai pantai

Gangguan di dasar laut dapat berupa :


Gempa bumi
Letusan gunung api dasar laut
Longsoran di dasar laut

Tsunami?

Kekuatan Gempa
> 6,2 SR
Lokasi di Laut
Pusat gempa
< 33 km
Terjadi dislokasi
vertikal di dasar laut

Mekanisme Tsunami
Terjadi perubahan dasar laut
vertikal karena gempabumi,
gunung meletus, tanah longsor
dll
1.

2.Terjadi

penurunan
permukaan air laut dalam
jumlah besar secara tiba-tiba,
lalu naik kembali dalam waktu
yang singkat, menimbulkan
gelombang Tsunami.

3. Gelombang Tsunami menjalar


ke daratan dengan kecepatan
tinggi dan mengalami perbesaran
selama proses penjalarannya.

4. Gelombang Tsunami
menghantam pesisir pantai
dengan menimbulkan kerusakan

BMKG

CUACA EKSTRIM
(CUEKS)
Kondisi cuaca ekstrim merupakan kondisi cuaca yang kisarannya

berada di atas rata-rata nilai maksimumnya. Misalnya kondisi kecepatan


angin > 45 km/jam, suhu udara > 35 oC dan < 17 oC serta kelembaban udara
< 40 %.

Berikut ini adalah beberapa fenomena alam yang termasuk kedalam


kelompok kondisi cuaca ekstrim yang perlu diwaspadai, sebagai berikut :
Puting Beliung, adalah angin kencang yang memutar bergerak dengan
kecepatan 40 95 km/jam dan berlangsung sekitar 3 10 menit.
Hujan Es (Hail), adalah hujan dalam bentuk padat (kristal es) yang jatuh
hingga ke permukaan tanah, biasanya dihasilkan oleh awan
Cumulonimbus (Cb) yang sangat aktif.
Hujan sangat lebat (> 50 mm/jam) yang dapat berpotensi menimbulkan
banjir dan tanah longsor.

BMKG

Bencana akibat cuaca


ekstrim :

Angin
Hujan
Kekeringan
Angin merusak Banjir/ Air bah Kebakaran
(Puting beliung Tanah longsor hutan/ lahan.
& Tunder
Kesulitan air
storm)

BMKG

CUACA EKSTRIM
Indikator

- Curah hujan lebat


50-100 mm/24 Jam
10 - 20 mm/Jam
- Curah hujan sangat lebat
> 100 mm/24 Jam
> 20 mm/Jam

Potensi

BANJIR
ATAU
TANAH
LONGSOR

TANAH LONGSOR

Longsoran (landslide)

Merupakan pergerakan masa batuan


dan/atau tanah secara grafitasional
yang dapat terjadi secara perlahan
maupun tiba-tiba. Dimensi longsoran
sangat bervariasi, berkisar dari hanya
beberapa meter saja hingga ribuan
(kilo) meter

Beberapa tanda-tanda umum yang harus


diwaspadai akan adanya longsoran antara lain :

BANJIR
BENCANA BANJIR MERUPAKAN SIFAT FENOMENA ALAM
YANG LINGKUP DAN KEJADIANNYA ADALAH KOMBINASI
DARI BENCANA ALAM DAN ULAH MANUSIA.

BANJIR

Daya tampung sungai sudah tidak mampu menampung volume


air permukaan yang mengalir, akibat curah hujan yang melebihi
rata-rata atau akibat sedimentasi sungai yang menyebabkan
daya tampung berkurang.
Rusaknya daerah resapan air hujan (catchment area), akibat
penggundulan hutan, pekembangan permukiman, industri, dan
sebagainya.
Daya tampung sungai berkurang akibat terjadinya erosi tebing
sungai maupun terjadinya endapan sungai.
Banjir datang beberapa saat setelah terjadinya puncak run off
(puncak kurva hidrograf).
Kesadaran masyarakat yang rendah akan adanya sungai bersih.

BMKG

Puting Beliung merupakan angin kencang yang datang secara


tiba-tiba, mempunyai pusat, bergerak melingkar seperti
spiral hingga menyentuh permukaan bumi dan dapat punah
dalam waktu yang singkat
( 3 10 menit )
Puting beliung di Indonesia biasa disebut Angin Puyuh atau
Leysus sedang di Amerika Tornado dan di Eropa
Twister
Putting Beliung mempunyai kriteria :
- Kecepatan rata-ratanya berkisar antara 50 90 km/jam
- Berasal dari awan Cumulonimbus ( Cb ) yaitu awan yang
bergumpal berwarna abu-abu gelap dan menjulang tinggi
- Proses terjadinya cepat dan sulit diprediksi kapan dan
dimana terjadinya

BMKG

Angin Puting Beliung dapat terjadi dimana saja, di laut atau di darat
( lebih sering terjadi di darat )

Bila terjadi di lautan waktunya lebih lama

Lebih sering terjadi pada peralihan musim / pancaroba

Lebih sering terjadi pada siang / sore hari, dan terkadang pada
malam hari

Luasannya berkisar antara 5 10 km

Sifatnya sangat lokal

a.
b.

c.
d.
e.

INDIKASI AKAN TERJADINYA PUTING BELIUNG


Satu hari sebelumnya udara pada malam hari hingga pagi
terasa panas dan gerah
Mulai jam 10.00 pagi terlihat tumbuh awan berlapis-lapis
(Cumulus), diantara awan tsb ada satu jenis awan yang
mempunyai batas tepi sangat jelas dan berwarna abu-abu
menjulang tinggi menyerupai bunga kol
Tahap berikutnya awan cepat berubah warna menjadi abuabu / hitam
Pepohonan disekitar kita ada dahan / ranting yang mulai
bergoyang cepat
Terasa ada sentuhan udara dingin disekitar kita

BMKG

BMKG

BMKG

Bencana Kebakaran Hutan & Lahan


(Meteorologi)

Suhu udara maksimum lebih tinggi dari rata-ratanya.


Rendahnya kelembaban udara, selama berhari-hari.
Curah Hujan, bila curah hujan rendah disertai suhu
tinggi serta
didukung oleh kemarau yang panjang
menyebabkan kebakaran akan mudah berlangsung.
Arah dan Kecepatan angin, angin menentukan arah
penjalaran api dan mempunyai korelasi positip terhadap
kecepatan penjalarannya.
Faktor Tetap : Topograpi, Ekologi dan Peruntukan Lahan

BMKG

UPAYA-UPAYA YANG TELAH DILAKUKAN


BMKG LAMPUNG

Bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Lampung dan Provider untuk


pengiriman informasi Peringatan Dini Cuaca Ekstrem.

Membuka Call Center untuk Pelaporan Adanya Cuaca ekstrem dengan


Nomor 085768603333.

Bekerjasama dengan Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia


(PRSSNI) Lampung untuk memberikan informasi Peringatan Dini Cuaca
Ekstrem dan Media Cetak dan Media Elektronik.

BMKG

3 Aspek Manajemen
Bencana

Mitigasi : Pemantauan, pencegahan, kesiap


siagaan
Evakuasi : Penyelamatan dan pemberian
pertolongan darurat
Rehabilitasi : (rekonstruksi), dan pemulihan
keadaan menjadi normal.

BMKG

Di Lampung sudah ada Peta Rawan bencana


dan jalur evakuasi.
Belum ada rambu-rambu jalur evakuasi.
Belum ada leatflat daerah evakuasi untuk
disebarluaskan ke masyarakat.

BMKG

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai