Anda di halaman 1dari 25

OKSIGENASI

Oleh
Indriatie.,SKp.,M.MKes

Sub.Pokok Bahasan :
Konsep Dasar oksigenasi.
Reviw Anatomy Fisiologi sistem pernafasan
Faktor- faktor

yang mempengaruhi oksigenasi


Gangguan oksigenasi
Tindakan pemenuhan kebutuhan oksigenasie.

10/04/15

INDRI-KDM I-ELIMINASI URINE

PENGERTIAN
OKSIGENASI adalah upaya pemenuhan
kebutuhan oksigen dalam tubuh dengan
cara melancarkan saluran masuknya
oksigen dengan cara (1) melancarkan
saluran masuknya oksigen atau (2)

memberikan aliran gas oksigen


sehingga konsentrasi oksigen meningkat
dalam tubuh.

SISTEM PERNAFASAN (1)

VENTILASI PERFUSI DIFUSI

SISTEM PERNAFASAN (2)


Pada keadaan istirahat frekuensi
pernafasan 12-15 kali per menit. Ada 3
langkah dalam proses oksigenasi yaitu
ventilasi, perfusi paru dan difusi.

proses
keluar
masuknya
udara dari
dan ke
paru-paru.

gerakan darah
melewati
sirkulasi paru
untuk
dioksigenasi.

pergerakan molekul dari


area dg konsentrasi
tinggi ke area
konsentrasi rendah,
terjadi antara alveolus dg
membrane kapiler.

SISTEM PERNAFASAN YANG


TIDAK ADEKUAT

OKSIGENASI
KERUSAKAN ORGAN/OTAK

*) Hipoksia yaitu suatu


kondisi tidak
tercukupinya oksigen
sampai jaringan.

FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI OKSIGENASI
1.

Tahap perkembangan (bayi, anak, dewasa dan


orang tua)

2.

Lingkungan (tempat kerja, suhu dan ketinggian)

3.

Gaya hidup (nutrisi, exercise, merokok, sering


cemas berlebihan)

4.

Status Kesehatan (riwayat sakit paru sebelumnya)

5.

Narkotika

6.

Perubahan pola nafas

7.

Obstruksi jalan napas

TANDA AWAL HIPOXIA


1. Peningkatan nadi
2. Peningkatan rata-rata dan kedalaman
pernafasan
3. Sedikit peningkatan sistole (tekanan darah
atas)
4. Mual, muntah, kencing sedikit/tidak ada,
nyeri kepala dan kehilangan memori
Kecukupan oksigen merupakan kebutuhan
pokok untuk berfungsinya otak.
Otak hanya dapat mentolerir hipoksia selama 3-5 menit
sebelum terjadi kerusakan permanen.

TUJUAN PEMBERIAN OKSIGENASI


1. Untuk
mempertahankan
oksigen yang
adekuat pada
jaringan
2. Untuk menurunkan
kerja paru-paru
3. Untuk menurunkan
kerja jantung

Pulse Oxymetri: alat (portabel) untuk


mengetahui kadar oksigen di jaringan
(SpO2). Nilai normalnya: 100%

PEMBERIAN OKSIGEN
Merupakan proses memberikan oksigen ke
dalam paru-paru melalui saluran pernafasan
dengan menggunakan ALAT BANTU OKSIGEN.
Pemberian oksigen dapat dilakukan jika
terdapat:
1. Sumber oksigen
2. Alat-alat seplementasi seperti: kanul nasal
dan beberapa macam sungkup muka

SUMBER OKSIGEN
TABUNG OKSIGEN

FLOW METER

HUMIDIFIER

ALAT SUPLEMENTASI OKSIGEN (1)


KANUL NASAL
Kecepatan aliran 1-6 liter per
menit (lpm)
Maksimal fraksi oksigen (FiO2)
adalah 44%

(FiO2) atau fraksi


oksigen inspirasi
adalah konsentrasi
oksigen yang
dihirup pasien

Kecepatan aliran

% oksigen

1 liter per menit


2 liter per menit
3 liter per menit
4 liter per menit
5 liter per menit
6 liter per menit

21-24 %
25-28 %
29-32 %
33-36 %
37-40 %
41-44 %

KANULA NASAL
& Selang Oksigen

ALAT SUPLEMENTASI OKSIGEN (2)


SUNGKUP MUKA SEDERHANA
Dikenal dengan sungkup muka
Hudson
Terdapat lubang-lubang kecil di
sekeliling sungkup muka
Kecepatan aliran 6-10 liter per
menit (lpm) dengan (FiO2) yang
dicapai sekitar 35-60%
Aliran oksigen tidak boleh kurang
dari 6 lpm karena akan terjadi
penumpukan CO2 karena dead
space mechanic

ALAT SUPLEMENTASI OKSIGEN (3)


SUNGKUP MUKA NON-REBREATHING

Dilengkapi kantong reservoar yg terus menerus terisi 02


Aliran oksigen sebesar 9-15 lpm, mengkasilkan 90-100% 02
Kantong reservoir harus dijaga kembang-kempisnya

PEMILIHAN ALAT
Nilai Oksimetri
95-100%

Arti Klinis

Pilihan Alat

Dalam batas
normal

O2 4 lpm

90-95%

Hipoksia ringan
sampai sedang

Sungkup muka
sederhana

85-90%

Hipoksia sedang
sampai berat

Sungkup muka dg
reservoir O2

<85%

Hipoksia berat
mengancam jiwa

Ventilasi dibantu
(di RS)

kanul nasal

Syarat-syarat Pemberian
Oksigen Meliputi :
Dapat mengontrol konsentrasi oksigen
udara inspirasi,
Tahanan jalan nafas yang rendah,
Tidak terjadi penumpukan CO2,
Efisien,
Nyaman untuk pasien.

Indikasi Pemberian Oksigen


Klien dengan kadar oksigen arteri rendah
dari hasil analisa gas darah,
Klien dengan peningkatan kerja nafas,
dimana tubuh berespon terhadap keadaan
hipoksemia melalui peningkatan laju dan
dalamnya pernafasan serta adanya kerja
otot-otot tambahan pernafasan,
Klien dengan peningkatan kerja miokard,
dimana jantung berusaha untuk mengatasi
gangguan oksigen melalui peningkatan laju
pompa jantung yang adekuat.

Berdasarkan indikasi utama tersebut maka terapi


pemberian oksigen dindikasikan kepada klien
dengan gejala :
1.Klien dengan keadaan tidak sadar,
2.Sianosis,
3.Hipovolemia,
4.Perdarahan,
5.Anemia berat,
6.Keracunan gas karbondioksida,
7.Asidosis,
8.Selama dan sesudah pembedahan.

Metode Pemberian Oksigen


Dapat dibagi menjadi 2 tehnik, yaitu :
1.Sistem Aliran Rendah
Kanula nasal
Kateter nasal
Sungkup muka sederhana,
Sungkup muka dengan kantong rebreathing,
Sungkup muka dengan kantong non
rebreathing.
2. Sistem Aliran Tinggi

Sistem Aliran Tinggi


Teknik pemberian oksigen dimana FiO2 lebih stabil
dan tidak dipengaruhi oleh tipe pernafasan, sehingga
dengan tehnik ini dapat menambahkan konsentrasi
oksigen yang lebih tepat dan teratur.
Contoh tehnik sistem aliran tinggi adalah sungkup
muka dengan ventury.
Prinsip pemberian O2 dengan alat ini yaitu gas yang
dialirkan dari tabung akan menuju ke sungkup yang
kemudian akan dihimpit untuk mengatur suplai
ooksigen sehingga tercipta tekanan negatif, akibatnya
udara luar dapat diisap dan aliran udara yang
dihasilkan lebih banyak. Aliran udara pada alat ini
sekitas 4 14 liter/mnt dengan konsentrasi 30 55%.

Bahaya Pemberian Oksigen


Kebakaran
Depresi Ventilasi
Keracunan Oksigen

LANGKAH PEMBERIAN OKSIGEN


1.

Universal precaution (cuci tangan)

2.

Hubungan humidifier serta flowmeter


pada tabung oksigen

3.

Sambungkan selang kanul/masker ke


selang sumber oksigen/humidifier

4.

Cek aliran oksigen (humidifier akan


bergelembung)

5.

Atur aliran oksigen sesuai advis atau


indikasi

6.

Pasang kanul/masker pada klien dan atur


pengikat untuk kenyamanan klien

7.

Observasi dan evaluasi oksigenasi dengan


klinis pasien

8.

Kaji setiap 6-8 jam. Dokumentasikan

9.

Rujuk dan konsultasi bila perlu

Daftar Pustaka :

Black, Joyce M. Medical Surgical Nursing ; Clinical Management For


Continuity Of Care, W.B Sunders Company, 1999
Brunner & Suddarth. Buku Ajar Medikal Bedah, edisi bahasa
Indonesia, vol. 8, Jakarta, 2001
Carpenito, LYnda Juall. Rencana Asuhan dan Dokumentasi
Keperawatan, EGC, Jakarta, 1999
Doengoes, Merilin E. Rencana Asuhan Keperawatan, Edisi ketiga,
Jakarta, EGC, 1999
Engram, Barbara. Rencana Asuhan Keperawatan Medikal Bedah,
EGC, Jakarta, 1999
Long, Barbara C. Perawatan Medikal Bedah, YIAPK, Bandung,
1996
Potter, Patricia A. Perry, Anne G. Fundamental of Nursing ;
Concepts, Process and Practice, Mosby Year Book, St. Louis, 1997
Taylor, Calor. Et al. Fundamentals of Nursing ; The Art and Science
of Nursing Care, Lipincott, Philadelphia, 1997

Anda mungkin juga menyukai