TUGAS KULIAH
INCENTIVE
Khair
NIM :
156020201111020
MAGISTER
MANAJEMEN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
MALANG
2015
INCENTIVE
I.
DEFINISI :
Ada beberapa pengertian insentif yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya yaitu :
Harsono ( 1983 :128) bahwa insentif adalah setiap sistem kompensasi dimana jumlah
yang diberikan tergantung dari hasil yang dicapai yang berarti menawarkan suatu
ditetapkan.
Pangabean (2002 : 93) insentif adalah kompensasi yang mengaitkan gaji dengan
produktivitas. Insentif merupakan penghargaan dalam bentuk uang yang diberikan
kepada mereka yang dapat bekerja melampaui standar yang telah ditentukan
Jadi pada dasarnya insentif merupakan suatu bentuk kompensasi yang diberikan kepada
karyawan yang jumlahnya tergantung dari hasil yang dicapai baik berupa finansial maupun
non finasial. Hal ini dimaksudkan untuk mendorong karyawan bekerja lebih giat dan lebih
baik sehingga prestasi dapat meningkat yang pada akhirnya tujuan perusahaan dapat tercapai.
II.
TUJUAN INSENTIF
Tujuan utama dari pemberian insentif kepada karyawan pada dasarnya adalah untuk
memotivasi mereka agar bekerja lebih baik dan dapat menunjukkan prestasi yang baik. Cara
seperti ini adalah cara yang sangat efektif untuk meningkatkan hasil produksi perusahaan.
Menurut pendapat yang dikemukakan oleh para ahli adalah :
Heidjrachman dan Husnan (1992 : 151) mengatakan bahwa pelaksanaan sistem upah
insentif ini dimaksudkan perusahaan terutama untuk meningkatkan produktivitas kerja
karyawan dan mempertahankan karyawan yang berprestasi untuk tetap berada dalam
perusahaan.
(Panggabean, 2002 : 93) mengatakan bahwa tujuan utama pemberian insentif adalah
Bagi Perusahaan
Tujuan dari pelaksanaan insentif dalam perusahaan khususnya dalam kegiatan produksi
adalah
untuk
meningkatkan
produktivitas
kerja
karyawan
dengan
jalan
Bagi Karyawan
III.
Finansial insentif
Merupakan dorongan yang bersifat keuangan yang bukan saja meliputi gaji-gaji yang pantas.
Tetapi juga termasuk didalamnya kemungkinan memperoleh bagian dari keuntungan
perusahaan dan soal-soal kesejahteraan yang meliputi : pemeliharaan jaminan hari tua,
rekreasi, kesehatan dan lain-lain.
b.
Insentif material
Insentif ini dapat diberikan dalam bentuk uang dan jaminan sosial. Insentif dalam bentuk
uang dapat berupa :
a.
Bonus
Uang yang diberikan sebagai balas jasa atas hasil kerja yang telah dilaksanakan.
Diberikan secara selektif dan khusus kepada pegawai yang berhak menerima.
Diberikan secara sekali terima tanpa suatu ikatan dimasa yang akan datang.
Dalam perusahaan yang menggunakan sistem insentif ini lazimnya beberapa persen dari laba
yang melebihi jumlah tertentu yang dimasukkan ke dalam sebuah dana bonus kemudian
jumlah tersebut dibagi-bagi antara pihak yang akan diberikan bonus
b.
Komisi
Merupakan jenis bonus yang dibayarkan kepada pihak yang menghasilkan penjualan
yang baik.
Lazimnya dibayarkan sebagai bagian daripada penjualan dan diterimakan pada
pekerja bagian penjualan.
c.
Profit sharing
Salah satu jenis insentif yang tertua. Dalam hal ini pembayaran dapat diikuti bermacammacam pola, tetapi biasanya mencakup pembayaran sebagian besar dari laba bersih yang
disetorkan sebuah dana dan kemudian dimasukkan ke dalam daftar pendapatan setiap peserta.
d.
Ada dua macam program balas jasa yang mencakup pembayaran dikemudian hari, yaitu :
1. Pensiunan. Pensiunan mempunyai nilai insentif karena memenuhi salah satu
kebutuhan pokok manusia yaitu menyediakan jaminan ekonomi baginya setelah dia
tidak bekerja lagi
2. Pembayaran Kontraktural. Pembayaran kontraktural adalah pelaksanaan perjanjian
antara majikan dan pegawai dimana setelah selesai masa kerja dibayarkan sejumlah
uang tertentu selama masa kerja tertentu.
2.
IV.
a)
b)
c)
d)
e)
f)
g)
h)
i)
pribadi.
Ucapan terima kasih secara formal maupun informal.
Pemberian promosi (kenaikan pangkat atau jabatan).
Pemberian hak untuk menggunakan atribut jabatan.
Pemberian perlengkapan khusus pada ruangan kerja.
Pemberian hak apabila meninggal dunia dimakamkan ditaman makam pahlawan, Dll.
JENIS RENCANA INSENTIF
Menurut Gary Dessler (1997 : 141), jenis rencana insentif secara umum adalah :
a) Program insentif individual memberikan pemasukan lebih dan di atas gaji pokok
kepada karyawan individual yang memenuhi satu standar kinerja individual spesifik.
Bonus di tempat diberikan, umumnya untuk karyawan individual, atas prestasi yang
belum diukur oleh standar, seperti contoh mengakui jam kerja yang lama yang
digunakan karyawan tersebut bulan lalu.
b) Program insentif kelompok adalah seperti rencana insentif individual namun memberi
upah lebih dan di atas gaji pokok kepada semua anggota tim ketika kelompok atau tim
secara kolektif mencapai satu standar yang khusus kinerja, produktivitas atau perilaku
sehubungan dengan kerja lainnya.
c) Rencana pembagian laba secara umum merupakan program insentif di seluruh
organisasi yang memberikan kepada karyawan satu bagian (share) dari laba organisasi
dalam satu periode khusus.
d) Program pembagian perolehan (gain sharing) adalah rencana upah di seluruh
organisasi yang dirancang untuk memberi imbalan kepada karyawan atas perbaikan
dalam produktivitas organisasi.
Sedangkan menurut pendapat yang lain, jenis rencana insentif yaitu :
1. Spot Bonus/Bonus Ditempat
Insentif spontan yg dihadiahkan kepada invidivu untuk prestasi yg belum diukur oleh
standar.
2. Variable Pay/Upah Variabel
Rencana apa yang mengikat upah pada produktivitas dan pofitabilitas, biasanya
sebagai pembayaran sekaligus satu saat.
V.
1.
A.
Pekerjaan dibayar berdasarkan seluruh produk yang dihasilkannya dikalikan tarif upah
perpotong didasarkan atas penyelidikan waktu untuk menentukan waktu standardnya. Cara
ini dimaksudkan untuk melindungi karyawan yang kurang dapat berprestasi.
Mengatur tarif yg berbeda untuk karyawan yg bekerja diatas dan dibawah dan dibawah
output rata-rata untuk memacu karyawan agar mereka bisa bekerja minimal sesuai dengan
standar
Menentukan suatu standar untuk kelompok. yang menghasilkan diatas standar kelompoknya
akan dibayar sebanyak unit yang dihasilkan dikalikan dengan tarif/unit. Sedangkan yang
bekerja dibawah standar akan dibayar dengan jam kerja dikalikan dengan tarif/jamnya.
B.
Time Bonuses
1. Premi didasarkan atas waktu yg hemat prosentase yang diberikan
Hasley Plan50% dari waktu yang dihemat,alasannya karena tidak adanya
standar kerja yang tepat sekali
100% premium Plan
Bedaux Plan 75% dari waktu yang hemat,
2. Premi didasarkan atas waktu pengerjaan
Rowon Plan
Emerson Plan (melihat table indeks efisiensi)
3. Premi diberikan atas dasar waktu standar
Ganti task & bonus plan 20% dari waktu standar
C.
Kerja Borongan
2.
Meningkatkan penjualan
Mencari langganan baru
Menjual barang atau produk baru
Mengumpulkan data mengenai keadaan pasar, produk di pasar, pesaing, dll.
GAJI dibayarkan bulanan atau berdasarkan hasil penjualan atau kombinasi keduanya.
Insentif sebaliknya:
3.
Bonus Payment
a) Diberikan setelah akhir tahun, ditambahkan pada gaji pokok.
b) Dapat tunai atau ditunda penyerahannya sampai pimpinan mencapai usia pensiun.
c) Biasanya diberikan setelah pimpinan mencapai suatu target tertentu.
2.
Stock Options
a) Hak untuk memberi sejumlah saham pada harga ttt pada suatu periode tertentu
b) Harga saham ditambah harga pasar.
c) Selisih harga ini merupakan bonus yang diterima oleh pimpinan
3.
4.
5.
VI.
2.
a) Rowan Plan
Pada sistem ini insentif didasarkan atas waktu kerja
b) Emerson Plan
Untuk menerapkan sistem insentif ini maka diperlukan suatu tabel indeks efisiensi.
Jadi insentif akan bertambah dengan naiknya efisiensi kerja karyawan sesuai dengan
naiknya efisiensi kerja sesuai dengan prosentase (tabel indeks efisiensi ) yang telah
ditetapkan.
C. Premi didasarkan atas waktu standar
Pada sistem ini premi diberikan sebesar 20% dari standar.
VII.
Menurut Harsono (1987 : 85) proses pemberian insentif dapat dibagi menjadi 2, yaitu :
a.
b.
Menurut (Panggabean, 2002 :90-91) Rencana insentif individu bertujuan untuk memberikan
penghasilan tambahan selain gaji pokok bagi individu yang dapat mencapai standar prestasi
tertentu. Sedangkan insentif akan diberikan kepada kelompok kerja apabila kinerja mereka
juga melebihi standar yang telah ditetapkan.
Menurut Oangabean (2002:91) Pemberian insentif terhadap kelompok dapat diberikan
dengan cara :
1. Seluruh anggota menerima pembayaran yang sama dengan yang diterima oleh mereka
yang paling tinggi prestasi kerjanya.
2. Semua anggota kelompok menerima pembayaran yang sama dengan pembayaran
yang diterima oleh karyawan yang paling rendah prestasinya.
3. Semua anggota menerima pembayaran yang sama dengan rata-rata pembayaran yang
diterima oleh kelompok.
Menurut Dessler (1997:154-157), insentif juga dapat diberikan kepada seluruh organisasi,
tidak hanya berdasarkan insentif individu atau kelompok. Rencana insentif seluruh organisasi
ini antara lain terdiri dari :
1. Profit sharing plan, yaitu suatu rencana di mana kebanyakan karyawan berbagi laba
perusahaan
2. Rencana kepemilikan saham karyawan, yaitu insentif yang diberikan oleh perusahaan
dimana perusahaan menyumbang saham dari stocknya sendiri kepada orang
kepercayaan di mana sumbangan-sumbangan tambahan dibuat setiap tahun. Orang
kepercayaan mendistribusikan stock kepada karyawan yang mengundurkan diri
(pensiun) atau yang terpisah dari layanan.
3. Rencana Scanlon, yaitu suatu rencana insentif yang dikembangkan pada tahun 1937
oleh Joseph Scanlon dan dirancang untuk mendorong kerjasama, keterlibatan dan
berbagai tunjangan.
4. Gainsharing plans, yaitu rencana insentif yang melibatkan karyawan dalam suatu
usaha bersama untuk mencapai sasaran produktivitas dan pembagian perolehan.
5. Besarnya upah normal dengan standar jam kerja hendaknya cukup merangsang
pekerja untuk bekerja lebih giat.