Gastroesofageal Refluks Diease Dedy Sugiharto
Gastroesofageal Refluks Diease Dedy Sugiharto
Refluks Diease
GASTROESOPAGEAL REFLUX
DISEASE
GER : masuknya isi
lambung ke dalam
esofagus
GERD : suatu kondisi di
mana cairan lambung
mengalami refluks ke
esofagus sehingga
menimbulkan gejala
khas berupa rasa
terbakar, nyeri di dada,
regurgitasi dan
komplikasi.
Epidemiologi
Bayi mengalami refluks ringan, sekitar 1 :
Patofisiologi
Refluks gastroesofageal pada pasien GERD
terjadi melalui 3 mekanisme :
Refluks spontan pada saat relaksasi LES yang
tidak adekuat
Aliran retrograde yang mendahului
kembalinya tonus LES setelah menelan
Meningkatnya tekanan intraabdominal
http://img.medscape.com/slide/migrated/editorial/cmecircle/2001/126/sabesi
www.scribd.com/gerd/ppt
Manifestasi Klinis
GejalaGERD biasanya adalah muntah dengan:
rewel terus-menerus
tidak mau makan
berat badan turun atau persentil menurun
(pada tabel pertumbuhan/growth chart)
muntah darah (hematemesis)
batuk kronik, mengi
apnea (henti napas sesaat) berulang
Nyeri perut
Muntah berulang
Rasa
Rewel terus-menerus
berulang
Posisi opistotonus
(henti
di
dada/ulu
(heartburn)
Muntah berulang
Tersedak/apnea
terbakar
sesaat)
Batuk kronik/mengi
Suara serak
hati
http://cme.med.umich.edu/pdf/guideline/gERD07.pdf
Diagnosis
Manifestasi Klinis
Pemeriksaan :
Endoskopi saluran cerna bagian atas
Esofagiografi dengan barium
Pemantauan pH 24 jam
Tes Bernstein
Penatalaksanaan
1. Modifikasi gaya hidup
Menghindari menggukan baju yang ketat
(tekanan intraabdominal)
Menghindari makanan yang dapat menstimulasi
asam lambung:
tonus LES :
Menghindari merokok
2. Terapi medikamentosa
Antasid
Golongan obat ini cukup efektif dan aman dalam
menghilangkan gejala GERD tetapi tidak
menyembuhkan lesi esofagitis. Selain sebagai buffer
terhadap HCl, obat ini dapat memperkuat tekanan
sfingter esophagus bagian bawah.
Antagonis reseptor H2
Sebagai penekan sekresi asam, golongan obat ini
efektif dalam pengobatan penyakit refluks
gastroesofageal jika diberikan dosis 2 kali lebih tinggi
dan dosis untuk terapi ulkus.
Obat-obatan prokinetik
Secara teoritis, obat ini paling sesuai untuk
pengobatan GERD karena penyakit ini lebih
condong kearah gangguan motilitas.
Metoklopramid
Obat ini bekerja sebagai antagonis reseptor
dopamine. Efektivitasnya rendah dalam
mengurangi gejala serta tidak berperan dalam
penyembuhan lesi di esophagus kecuali dalam
kombinasi dengan antagonis reseptor H2 atau
penghambat pompa proton.
Domperidon
Golongan obat ini diketahui dapat
meningkatkan tonus LES serta mempercepat
pengosongan lambung
Cisapride
Efektivitasnya dalam menghilangkan gejala
serta penyembuhan lesi esophagus lebih baik
dibandingkan dengan domperidon.
Dosis
Frekuensi
Cimetidine
40 mg/kg/hari
3 4 x/hari
Famotidine
1 mg/kg/hari
2 x/hari
Ranitidine
5-10 mg/kg/hari
2 3 x/hari
Antagonis H2
0.4-2.8 mg/kg/hari
Sekali sehari
Omeprazole
0.7-3.3 mg/kg/hari
Sekali sehari
3. Operasi
Operasi adalah
sangat efektif dalam
menghilangkan
gejala-gejala dan
merawat komplikasikomplikasi dari GERD
Tekniknya dikenal
sebagai
fundoplication
http://www.mayoclinic.com/images/image_popup/mcdc7_fundoplication.jpg
4. Endoskopik
endoskopik
mempunyai
keuntungankeuntungan dari
tidak memerlukan
operasi
Komplikasi GERD
1. Esofagitis
striktura (disfagia)
perdarahan
esofagus
2. Gagal tumbuh
(failure to thrive)
3. Perdarahan saluran
cerna
4. Aspirasi pneumonia
suraatmaja, sudrajat. Kapita Selekta Gastroenterologi anak. Jakarta : Sanging Seto, 2007; 229-241
Terima Kasih