Sering dijumpai bahwa seorang pemimpin yang hanya piawai dibidang strategi dan taktik
(manajemen), kepemimpinannya tidak mampu bertahan lama. Kenyataannya, menjadi seorang
pemimpin, tidaklah semudah yang dibayangkan. Disamping ketrampilan leadership yang
memadai, juga harus dilengkapi dengan etika moral. Jika tidak, bisa saja orang orang yang
dipimpin, hanya akan nunduk di depan dan nanduk dibelakang. Untuk itu, agar proses
kepemimpinan bisa berlangsung langgeng, selain dimiliki ketrampilan (strategi dan taktik), etika
moral juga harus dipenuhi, misalnya :
1. CHARITY.
Sebagai makhluk sosial, yang apapun derajat / status sosialnya, beramal adalah salah satu
perbuatan mulia terdasar, yang sudah seharusnya dikembangkan secara universal. The highest
exercise of charity is charity towards the uncharitable." J. S. BUCKMINSTER.
2. MORALITY.
Seorang pemimpin hendaknya menghindari (* Mengharamkan) segala bentuk dari perbuatan
perbuatan tercela, misalnya : mabuk mabukan, judi, zinah, korupsi, manipulasi, provokasi,
intimidasi dan lain sebagainya. Dia harus mampu merawat, menjaga moralitasnya. Morality is
the best of all devices for leading mankind by the nose. FRIEDRICH NIETZSCHE.
3. SACRIFICE.
Seorang pemimpin harus mampu berkorban waktu, materi dan perasaan. Jangan egois atau
mementingkan diri sendiri. Ingat, keberhasilan seorang pemimpin sangatlah ditentukan oleh
kontribusi dari bawahan bawahannya. Leadership is practiced not so much in words as in
attitude and in actions HAROLD S. GENEEN.
4. HONESTY AND UNIVERSAL.
Dalam berucap,bertindak dan berpikir, seorang pemimpin haruslah selalu berhati tulus,ikhlas dan
universal, yang tanpa adanya niat niat terselubung, misalnya: - Bantuan yang diberikan,
dasarnya adalah murni dan tanpa adanya niat niat terselubung.- Apapun yang diperbuat atau
diputuskan,dasarnya adalah universal. Sistim punish dan reward yang diterapkan adalah
benar benar tulus, ikhlas, universal dan adil, yang tanpa diboncengi oleh sentimen pribadi,
kepicikan pikiran atau kefanatikan. Make yourself an honest man, and then you may be sure
there is one less rascalin the world. THOMAS CARLYLE.
5. HOSPITALITY.
Seorang pemimpin haruslah selalu ramah tamah / etika sopan santun selalu diterapkan dalam
kondisi atau keadaan apapun juga. Seyogianya, semakin tinggi jabatan/ posisi seseorang,
hendaknya juga diiringi oleh semakin ramah dan santun sikapnya. Bagaikan padi, yang semakin
berisi akan semakin menunduk.Hospitality sitting with gladness. HENRY WADSWORTH
LONGFELLOW.
6. LOW PROFILE.
Pimpinan yang over acting, sok / angkuh / norak, tidaklah mencerminkan ke-professionalismean. Tidak seorangpun, yang akan senang dan suka dipimpin oleh pemimpin yang bertipe
demikian. Oleh karena itu, jadilah pemimpin yang selalu berpenampilan sederhana, rapi dan
tidak norak. Tipe pemimpin low profile, pasti akan disenangi, dikagumi dan dihormati oleh
bawahannya. Keepa cool head and maintain a low profile. Never take the lead but aim to do
something big. DENGXIAOPING.
7. LOVE.
Seorang pemimpin hanya akan menggunakan kekuasaan / wewenang untuk menegakkan
fungsinya, misalnya : a) Jika ada yang terbukti melanggar / merusak peraturan perusahaan,
karena dari kecil sudah familiar dengan makanan tersebut. Jadi bagus / bermanfaat tidaknya
suatu kondisi, sangatlah tergantungoleh pribadi masing - masing.