Literatur
terdapat empelur pada bagian batang, sel ini merupakan sel yang telah mati karena
tidak ditemukannya adanya protoplasma, yang terlihat hanyalah dinding sel yang
membatasi tiap-tiap sel, serta ruang antar sel, sedangkan ruang antar selnya sendiri
terlihat kosong. Menurut Tjitrosoepomo (2007) Sel empelur tersebut berasal dari
jaringan parenkim yang sudah mati.
3.2 Hasil Pengamatan Rambut biji Gossypium sp (kapas)
Gambar
Literatur
1. Dinding sel
2. Sigma
3. Ruang antar sel
Pengamatan pada rambut biji/kapas Gossypium sp. Sel memiliki batas-batas
yang jelas yang disebut sigma. Sel Gossypium sp sel mati karena tidak memiliki
protoplasma lagi didalam selnya, bentuk kapas hamper sama dengan rambut buah
randu, tetapi yang membedakannya yaitu pada randu terdapatgelembung udara
sedangkan pada kapas tidak ada namun pada kapas terdapat torsi atau pilinan.Torsi pada
kapas ini dapat membantu dalam memperkuat serat-serat kapas, dan karena seratnya
yang kuat kapas dapat dijadikan benang. Dan terdapa pula dinding sel yang berfungsi
untuk memberi bentuk pada sel dan melindungi isi sel serta memperkuat isi sel.
Gambar 3.3 Hasil Pengamatan Bulu Ceiba pentandra (kapuk)
Gambar
Literatur
Literatur
setelah diamati di bawah mikroskop bentuk selnya tampak seperti bola yang tidak
teratur. Selnya tersusun rapat. Dan pada sinkong ini setelah diamati dibawah mikrokop
dengn pembesara 10x sel dari batang singkong ini memiliki bentuk sel yang teratur
seperti segi enam. Dan selnya tersusun rapat dan teratur
Gambar 3.5 Pengamatan Tangkai Carica papaya (pepaya)
Gambar
Literatur
Keterangan :
3. Dinding sel
4. Ruang kosong
tangkai dari daun pepaya terlihat pada gambar memiliki dinding sel dan ruang
antar sel. Dimana, ruang antar sel adalah sel mati karena terlihat kosong dan tidak
adanya protoplasma seperti pada buah pepaya. Hal itu pun, sesuai dengan
Tjitrosoepomo (2007) bahwa didalam ruang antar sel pada tangkai daun pepaya adalah
sel mati.
Literatur
Dinding sel
Xylem
Floem
Ruang antar sel
Bentuk sel pada batang talas. Dimana, terlihat jelas jaringan dalam pada sel
tersebut yaitu xylem dan floem sebagai jaringan pengangkut. Lalu, terdapat ruang antar
sel yang terlihat kosong karena tidak adanya protoplasma (Campbel dkk, 2002).
VI. Kesimpulan
Pada pratikum kali ini kita mengetahui bentuk dan ukuran sel pada tiap-tip
tumbuhan. Didapatkan bentuk batang singkong hexagonal dan pepaya bulat jadi antara
batang singkong dan pepaya tidak sama. Sedangkan dengan kapuk dan kapas juga
berbeda pada kapas adanya puntiran sebelah tengah atau torsi,berfungsi untuk
memperkuat serat-serat kapas. Sedangkan, pada kapuk randu memiliki gelembung udara
yang berfungsi untuk menyimpang udara yang lebih baik. Lalu untuk talas. Jaringan
dalamnya terlihat jelas, dengan adanya xylem dan floem.
Daftar Pustaka
Ade. 2011. Anatomi Tumbuhan. (adesahy.blospot.co.id). [Diakses pada hari Senin, 28
September 2015, pukul 20.40 WIB].
Campble, N. A. Reece dan Mitchel. 2002. Biologi. Jakarta: Erlangga.
Kholidaziah.2012.Laporan Bentuk dan Ukuran Sel.Bandung:UIN Bandung
Nurul, Fahmi. 2013. Laporan Hasil Penelitian Tumbuhan Dikotil dan Monokotil.
(kumpulantugassma.blogspot.co.id). [Diakses pada hari Senin, 28 September
2015, pukul 22.37 WIB].
Tjitrosoepomo, G. 2007. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: UGM.
Wibowo. 2005. Struktur Sel Tumbuhan dan Hewan. Fakultas MIPA UNY. Yogyakarta
LAPORAN PRATIKUM
ANATOMI dan PERKEMBANGAN TUMBUHAN
Nama
Nim
: 1147020074
Kelas
: 3-B
Kelompok
: 1 (satu)
Tanggal Pratikum
: 19 September 2015
Tanggal Pengumpulan
: 29 September 2015
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2015 M/1436 H