Oleh
HADRI DJON
NIM. 632411060
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya jualah sehingga Makalah Seminar ini dapat diselesaikan tanpa ada
hambatan apapun. Makalah ini membahas tentang Toksin Logam Berat Di
Perairan.
Tak ada gading yang tak retak, kami menyadari bahwa dalam penyusunan
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penyusun mengharapakan
kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan pembuatan makalah
lainnya ataupun tugas-tugas selanjutnya.
Melalui lembaran ini penyusun mengucapakan banyak terima kasih kepada
pihak-pihak yang telah membantu, sehingga makalah ini dapat terselesaikan, dan tak
lupa juga penulis sampaikan banyak terima kasih buat teman-teman yang telah
membantu baik dalam segi materi maupun waktu. Sekian..
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................................................
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................
1.3 Tujuan .........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Defenisi Logam Berat dan Jenis-jenisnya...................................................3
2.2 Sumber Bahan Pencemar Logam Berat......................................................9
2.3 Mekanisme Kerja Toksikan Logam Berat dalam Sistem Perairan..............11
2.4 Mekanisme Pengangkutan atau Akumulasi Toksin Logam Berat dalm Biota
hingga Meracuni manusia...........................................................................13
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan....................................................................................................15
3.2 Saran...............................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
3
Polutan
logam
berat
tersebut
sangat
berbahaya
apabila
mencemari
1.3 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini ialah sebagai berikut:
1. Menjelasakan definisi Logam Berat
2. Menyebutkan jenis-jenis logam berat serta menjelaskan sumber-sumbernya
3. Menjelaskan mekanisme kerja toksin logam berat di perairan
4. Menjelaskan mekanisme kontaminasi logam berat dalam biota hingga
meracuni manusia
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Defenisi Logam Berat dan Jenisnya
Logam berat adalah unsur logam yang mempunyai massa jenis lebih besar dari
5 g/cm3, antara lain Cd, Hg, Pb, Zn, dan Ni. Logam berat Cd, Hg, dan Pb dinamakan
sebagai logam non esensial dan pada tingkat tertentu menjadi logam beracun bagi
makhluk hidup (Subowo dkk, 1999). Logam berat ialah unsur logam dengan berat
molekul tinggi. Dalam kadar rendah logam berat pada umumnya sudah beracun bagi
tumbuhan dan hewan, termasuk manusia. Termasuk logam berat yang sering
mencemari habitat ialah Hg, Cr, Cd, As, dan Pb (Am.geol. Inst., 1976).
Logam berat merupakan komponen alami tanah. Elemen ini tidak dapat
didegradasi maupun dihancurkan. Logam berat dapat masuk ke dalam tubuh manusia
melalui makanan, air minum, atau udara. Logam berat seperti tembaga, selenium, atau
seng dibutuhkan tubuh manusia untuk membantu kinerja metabolisme tubuh. Akan
tetapi, dapat berpotensi menjadi racun jika konsentrasi dalam tubuh berlebih. Logam
berat menjadi berbahaya disebabkan sistem bioakumulasi, yaitu peningkatan
konsentrasi unsur kimia didalam tubuh mahluk hidup (Anonimous, 2008).
Menurut Darmono (1995), faktor yang menyebabkan logam berat termasuk
dalam kelompok zat pencemar adalah karena adanya sifat-sifat logam berat yang tidak
dapat terurai (non degradable) dan mudah diabsorbsi. Adanya logam berat diperairan,
berbahaya baik secara langsung terhadap kehidupan organisme, maupun efeknya
secara tidak langsung terhadap kesehatan manusia. Hal ini terkait dengan sifat-sifat
logam berat, yaitu :
1. Sulit didegadasi, sehingga mudah terakumulasi dalam lingkungan perairan dan
keberadaannya secara alami sulit terurai (dihilangkan)
2. Dapat terakumulasi dalam organisme termasuk kerang danikan, dan akan
membahayakan kesehatan manusia yangmengkonsumsi organisme tersebut
3. Mudah terakumulasi di sediment, sehingga konsentrasinya selalu lebih tinggi
dari konsentrasi logam dalam air.
Disamping itu sedimen mudah tersuspensi karena pergerakan massa air yang
akan melarutkan kembali logam yang dikandungnya ke dalam air, sehingga sedimen
menjadi sumber pencemar potensial dalam skala waktu tertentu Kadmium dalam air
berasal dari pembuangan industri dan limbah pertambangan. Logam ini sering
digunakan sebagai pigmen pada keramik, dalam penyepuhan listrik, pada pembuatan
alloy, dan beterai alkali. Keracunan kadmium dapat bersifat akut dan kronis. Efek
keracunan yang ditimbulkan berupa penyakit dan kelenjar pencernaan serta
mengakibatkan kerapuhan pada tulang.
Tembaga merupakan logam yang ditemukan di alam dalam bentuk senyawa
dengan sulfide (CuS). Tembaga sering digunakan pada pabrik-pabrik yang
memproduksi peralatan listrik, gelas, alloy. Tembaga masuk keperairan merupakan
faktor alamiah seperti terjadinya pengikisan dari batuan mineral sehingga terdapat
debu, partikel-partikel tembaga yang terdapat dalam lapisan udara akan terbawa oleh
hujan. Tembaga juga berasal dari buangan bahan yang mengandung tembaga seperti
dari industri galangan kapal, industri pengolahan kayu, dan limbah domestik. Pada
konsentrasi 2.3-2.5 mg/l dapat mematikan ikan dan akan menimbulkan efek
keracunan, yaitu kerusakan pada selaput lendir. Tembaga dalam tubuh berfungsi
sebagai sintesa hemoglobin dan tidak mudah diekskresikan dalam urine karena
sebagian terikat dengan protein, sebagian diekskresikan melalui empedu ke dalam usus
dan dibuang ke feses, sebagian lagi menumpuk dalam hati dan ginjal, sehingga
menyebabkan penyakit anemia dan tuberkolusis.
Logam timbal (Pb) berasal dari buangan industri metalurgi, yang bersifat racun
dalam bentuk Pb-arsenat. Dapat juga berasal dari proses korosi lead bearing alloys.
Kadang-kadang terdapat dalam bentuk kompleks dengan zat organik seperti hexaetil
timbal, dan tetra alkil timbal (TAL). Pada manusia, timbal dapat masuk ke dalam
tubuh melalui makanan dan minuman yang dikonsumsi serta melalui pernapasan dan
penetrasi pada kulit. Di dalam tubuh manusia, timbal dapat menghambat aktifitas
enzim yang terlibat dalam pembentukan hemoglobin yang dapat menyebabkan
penyakit anemia. Gejala yang diakibatkan dari keracunan logam timbal adalah
kurangnya nafsu makan, kejang, kolik khusus, muntah, dan pusing-pusing. Timbal
dapat juga menyerang susunan syaraf dan mengganggu sistem reproduksi, kalainan
ginjal, dan kelainan jiwa. (Marganof, 2003)
Jenis Logam Berat Berbahaya dalam Perairan
pentavalen) > methylated arsenik. Senyawa methylated arsenik memiliki tingkat racun
yang sangat rendah dibanding dengan senyawa arsenik lainnya. Tingkat racunnya
adalah monomethylated arsenik (MMA) > dimethylated arsenik (DMA) >
trimethylated arsenik (TMA) 0. Arsenik dapat berikatan kuat dengan gugus thiol dan
protein, menyebabkan penurunan kemampuan koordinasi penggerak, gangguan pada
urat saraf, pernafasan, serta ginjal. Namun demikian, arsenik tidak menghambat
system enzim.
Proses alam seperti berbagai fluktuasi cuaca mengakibatkan batu-batuan dan
gunung berapi memberikan kontribusi yang besar ke lingkungan. Disamping itu
masuknya arsenik dalam jumlah besar ke lingkungan berasal dari sumber-sumber
lainnya yang meliputi; pertambangan minyak, emas, dan batubara, pembangkit tenaga
listrik, pestisida, keramik, peleburan logam dan pabrik-pabrik pupuk. Di beberapa
negara Asia, kontaminasi arsenik telah tersebar secara luas seperti yang dilaporkan
oleh team survey dari Asia Arsenic Network (AAN). Kontaminasi ini terus akan
berkembang sejalan dengan meningkatnya usaha pengeksplorasian berbagai sumber
alam di mana arsenik terdapat di dalamnya. Oleh karenanya beberapa negara, seperti
Jepang dan Jerman pada tahun 1993 telah mengubah batas maksimum yang diizinkan
untuk kandungan arsenik di perairan dari 0,05 menjadi 0.01 ppm, sedangkan bagi
Indonesia dan negara Asia lainnya angka tersebut masih 0.05 ppm.
3. Kadmium (Cd).
Kadmium merupakan salah satu jenis logam berat yang berbahaya karena
elemen ini beresiko tinggi terhadap pembuluh darah. Kadmium berpengaruh terhadap
manusia dalam jangka waktu panjang dan dapat terakumulasi pada tubuh khususnya
hati dan ginjal. Secara prinsipil pada konsentrasi rendah berefek terhadap gangguan
pada paru-paru, emphysema dan renal turbular disease yang kronis. Jumlah normal
kadmium di tanah berada di bawah 1 ppm, tetapi angka tertinggi (1700 ppm) dijumpai
pada permukaan sample tanah yang diambil di dekat pertambangan biji seng (Zn).
Kadmium lebih mudah diakumulasi oleh tanaman dibandingkan dengan ion logam
berat lainnya seperti timbal. Logam berat ini bergabung bersama timbal dan merkuri
sebagai the big three heavy metal yang memiliki tingkat bahaya tertinggi pada
kesehatan manusia.
4. Kromium (Cr).
Kromium merupakan elemen berbahaya di permukaan bumi dan dijumpai
dalam kondisi oksida antara Cr (II) sampai Cr (VI), tetapi hanya kromium bervalensi
tiga dan enam memiliki kesamaan sifat biologinya. Kromium bervalensi tiga
umumnya merupakan bentuk yang umum dijumpai di alam, dan dalam material
biologis kromium selalu berbentuk tiga valensi, karena kromium enam valensi
merupakan salah satu material organik pengoksida tinggi. Kromium tiga valensi
memiliki sifat racun yang rendah dibanding dengan enam valensi. Pada bahan
makanan dan tumbuhan mobilitas kromium relatif rendah dan kebanyakan berasal dari
makanan, sedangkan konsumsinya dari air dan udara dalam level yang rendah.
5. Kobal (Co).
Logam berat ini memiki tingkat racun yang tinggi terhadap tumbuhan.
Kebanyakan tumbuhan memerlukan cairan elemen ini dalam konsentrasi tidak lebih
dari 1 ppm. Biasanya kobal yang terkandung di tanah diperkirakan sebesar 10 ppm,
sebagai komponen esensial. Dosis kematian (LD50) bagi tikus sebesar 1.310-3
mol/kg.
6. Tembaga (Cu).
Tembaga bersifat racun terhadap semua tumbuhan pada konsentrasi larutan di
atas 0.1 ppm. Konsentrasi yang aman bagi air minum manusia tidak lebih dari 1 ppm.
Bersifat racun bagi domba pada konsentrasi di atas 20 ppm. Konsentrasi normal
komponen ini di tanah berkisar 20 ppm dengan tingkat mobilitas sangat lambat karena
ikatan yang sangat kuat dengan material
7. Timbal (Pb).
Timbal merupakan logam berat yang sangat beracun, dapat dideteksi secara
praktis pada seluruh benda mati di lingkungan dan seluruh sistem biologis. Sumber
utama timbal adalah berasal dari komponen gugus alkil timbal yang digunakan
sebagai bahan aditif bensin. Komponen ini beracun terhadap seluruh aspek kehidupan.
Timbal menunjukkan beracun pada sistem saraf, hemetologic, hemetotoxic dan
10
11
Selenium merupakan elemen essensial bagi hewan dan juga merupakan prioritas
utama elemen pencemar yang dapat didegradasi pada sistem akuatik. Selenium masuk
ke lingkungan secara alami sejalan dengan proses kegiatan manusia. Secara normal,
selenium terdapat pada organisme perairan melalui proses perubahan cuaca secara
alami. Selenium juga masuk ke perairan lingkungan melalui leaching fly-ash serta dari
limbah produksi pembakaran batu-bara pada pembangkit-pembangkit tenaga listrik di
mana selenium terkandung dalam level yang tinggi.
Pencemaran logam berat meskipun dalam konsentrasi rendah dalam perairan
sangat berbahaya bagi biota di dalamnya. Dampak logam berat sangat meracuni bagi
manusia yang mengkonsumsi ikan dari perairan tercemar. Hal ini karena konsentrasi
logam berat dalam ikan yang dikonsumsi sudah berada pada taraf diatas ambang batas
akibat proses bioakumulasi.
2.2 Sumber Bahan Pencemar Logam Berat
a.
12
berat
Pb
yang
berasal
dari
tambang
tersebut
industri.
Air
sungai
dan
irigasi
untuk
pertanian
yang
dan
limbah.
Sebagian
besar
kadnium
dalam
tanah
13
pengecoran
maupun
pemurnian.
Industri
ini
pengecoran
logam
dan
semua
industri
yang
14
penambal gigi. Selain itu bahan bakar fosil juga merupakan sumber
Hg pula.
c. Sumber dari Transportasi
Hasil pembakaran dari bahan tambahan (aditive) Pb pada
bahan bakar kendaraan bermotor menghasilkan emisi Pb in organik.
Logam berat Pb yang bercampur dengan bahan bakar tersebut akan
bercampur dengan oli dan melalui proses di dalam mesin maka
logam berat Pb akan keluar dari knalpot bersama dengan gas buang
lainnya.
2.3 Mekanisme Kerja Toksikan Logam Berat dalam Sistem Perairan
Banyak logam berat baik yang bersifat toksik maupun esensial terlarut dalam
air dan mencemari air tawar maupun air laut. Sumber pencemaran ini banyak berasal
dari pertambangan, peleburan logam dan industri lainnya, dan dapat juga berasal dari
lahan pertanian yang menggunakan pupuk atau anti hama yang mengandung logam.
Di dalam air biasanya logam berikatan dengan senyawa kimia atau dalam bentuk
logam ion, bergantung pada kompartemen tempat logam tersebut berada. Tingkat
kandungan logam pada setiap kompartemen sangat bervariasi bergantung pada lokasi,
jenis kompartemen, dan tingkat pencemarannya. Telah banyak dilaporkan bahwa
konsentrasi logam dalam air dan biota yang hidup di dalamnya.
Logam berat di perairan baik sungai maupun laut akan mengalami 3 proses
yaitu pengendapan, adsorbsi (ikatan) dan absorbsi (penyerapan) oleh organismeorganisme perairan. Kebanyakan logam berat memiliki daya larut tinggi sehingga
membahayakan kehidupan organisme perairan. Daya larut tersebut bisa bertambah
tinggi atau rendah tergantung kondisi perairan. Logam berat juga dapat dipindahkan
dari badan air melalui adsorbsi. Partikel bahan tertentu dan bahan organik dapat
mengadsobrsi logam berat yang terkandung dalam perairan. Logam berat dapat pula
dipindahkan dari badan air melalui proses absorbsi oleh organisme air secara langsung
maupun tidak langsung (Supriharyono, 2002).
Seperti yang dinyatakan Dahuri, dkk. (2004) pencemaran perairan akan
mempengaruhi kegiatan perikanan karena secara langsung maupun tidak langsung
15
16
memangsa
fitoplankton
sebanyak-banyaknya.
Fitoplankton
dan
17
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Toksin Logam-logam berat seperti Merkuri (Hg), Arsen (As), Kadmium (Cd),
Besi (Fe), dan Radioaktif memiliki pengaruh yang besar apabila masuk ke dalam
tubuh, terutama mempengaruhi sel-sel dan organ-organ, sehingga perlu dihindari
terjadinya pemaparan terhadap logam-logam tersebut. Logam berat termasuk bahan
berbahaya dan beracun yang biasanya dihasilkan oleh Alam itu sendiri, industri berupa
limbah. Logam berat yang lazim terdapat dalam limbah industri adalah logam timbal
(Pb),merkuri (Hg), kadnium (Cd), dan arsenicum (As).
3.2 Saran
Sebagai generasi penerus, maka sebaiknya kita harus bijakasana dalam
menjalani hidup ini.Perlu ditanamkan bahwa kesehatan adalah sesuatu yang harus dan
mesti dipertahankan.Dengan pola hidup sehat, maka bukan hanya kita yang dapat
merasakan arti kesehatan itu, tapi juga orang banyak.
19
DAFTAR PUSTAKA
Anderson,K dan Scoot,R. (1982). Fundamental of Industrial Toxicology. Michigan:
Ann Arbor Science Publisher.
Bernard S, Enayati A, Binstock T, Roger H, Redwood L, McGinnis W (2000). Autism:
A Unique of Mercury Poisoning. ARC Research Cranford, NJ 07016.
Casarett & Doulls.(2001). Toxicology the Basic Science of Poissons. New York:
McGraww-Hill Medical Publishing Division.
Eddie,
W.S.
(2005).
Limbah
B3
dan
//www.dinkesjatim.go.id/images/datainfo/200504121503
%20B-3.pdf. 18 Desember 2005.
Kesehatan.http:
LIMBAH
20