Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Abdul Wahab Khalaf mengatakan Pengertian Hukum yaitu tuntutan Allah yang
berkaitan dengan perbuatan orang dewasa yang menyangkut perintah, larangan dan
kebolehan untuk mengerjakan atau meninggalkannya. Tingkah laku manusia dibatasi
oleh kaidah-kaidah Normatif yang berlaku dalam kehidupan masyarakat yang
bertujuan mencapai kehidupan yang damai, tertib dan aman.
Dari Pengertian hukum diatas dapat disimpulkan bahwa, Pengertian Hukum adalah
ketetapan, peraturan dan ketentuan yang telah disepakati oleh masyarakat dan para
penegak hukum, yang harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Hukum mengandung
sanksi-sanksi tertentu untuk diterapkan pada para pelanggar hukum. Demikianlah
uraian mengenai pengertian hukum menurut para pakar dalam tulisan ini, semoga
tulisan saya mengenai pengertian hukum menurut para pakar dapat bermanfaat.
di kekaisaran Romawi pada masa Pemerintahan Kaisar Yustinianus abad 5 (527-565 M).
Kodifikasi hukum itu merupakan kumpulan dari berbagai kaidah hukum yang ada sebelum masa
Yustinianus yang disebut Corpus Juris Civilis (hukum yg terkodifikasi). Corpus Juris Civilis
dijadikan prinsip dasar dalam perumusan dan kodifikasi hukum di negara-negara Eropa daratan
seperti Jerman, Belanda, Prancis, Italia, Amerika Latin, Asia (termasuk Indonesia pada masa
penjajahan Belanda). Artinya adalah menurut sistem ini setiap hukum harus dikodifikasikan
sebagai daar berlakunya hukum dalam suatu negara.
Ciri-ciri umum dari Sistem Hukum Eropa Kontinental adalah sebagai berikut :
1. Prinsip utama atau prinsip dasar :
1. Prinsip utama atau prinsip dasar sistem hukum Eropa Kontinental ialah bahwa hukum itu
memperoleh kekuasaan mengikat karena berupa peraturan yang berbentuk undangundang yang tersusun secara sistematis dalam kodifikasi.
2. Kepastian hukumlah yang menjadi tujuan hukum. Kepastian hukum dapat terwujud
apabila segala tingkah laku manusia dalam pergaulan hidup diatur dengan peraturan
tertulis, misalnya UU.
3. Dalam sistem hukum ini, terkenal suatu adagium yang berbunyi tidak ada hukum selain
undang-undang. Dengan kata lain hukum selalu diidentifikasikan dengan undangundang (hukum adalah undang-undang).
2. Peran Hakim : Hakim dalam hal ini tidak bebas dalam menciptakan hukum baru, karena
hakim hanya berperan menetapkan dan menafsirkan peraturan-peraturan yang ada
berdasarkan wewenang yang ada padanya.
3. Putusan Hakim : Putusan hakim tidak mengikat umum tetapi hanya mengikat para pihak
yang berperkara saja (doktrins res ajudicata) sbgmana yurisprudensi sebagai sistem
hukum Anglo Saxon (Mazhab/ Aliran Freie Rechtsbegung)
4. Sumber Hukum :
1. Undang-undang dibentuk oleh legislatif (Statutes).
2. Peraturan-peraturan hukum (Regulation = administrasi negara= PP, dll), dan
3. Kebiasaan-kebiasaan (custom) yang hidup dan diterima sebagai hukum oleh masyarakat
selama tidak bertentangan dengan undang-undang.
5. Penggolongan :
Berdasarkan sumber hukum diatas maka sistem hukum Eropa Kontinental penggolongannya ada
2 (dua) yaitu :
3. Penggolongannya :
1. Dalam perkembangannya, sistem hukum Anglo Amerika itu mengenal pula pembagian
hukum publik dan hukum privat.
2. Pengertian yang diberikan kepada hukum publik hampir sama dengan pengertian yang
diberikan oleh sistem hukum eropa kontinental.
3. Sementara bagi hukum privat pengertian yang diberikan oleh sistem hukum Anglo
Amerika (Saxon) agak berbeda dengan pengertian yang diberikan oleh sistem Eropa
kontinental. Dalam sistem hukum Eropa kontonental hukum privat lebih dimaksudkan
sebagai kaidah-kaidah hukum perdata dan hukum dagang yang dicantumkan dalam
kodifikasi kedua hukum itu. Berbeda dengan itu bagi sistem hukum Anglo Amerika
pengertian hukum privat lebih ditujukan kepada kaidah-kaidah hukum tentang hak milik
(law of property), hukum tentang orang (law of persons), hukum perjanjian (law of
contract) dan hukum tentang perbuatan melawan hukum (law of tort).
C. Sistem Hukum Adat
Berkembang dilingkungan kehidupan sosial di Indonesia, Cina, India, Jepang, dan negara lain.
Di Indonesia asal mula istilah hukum adat adalah dari istilah Adatrecht yang dikemukakan
oleh Snouck Hugronje. Ciri-ciri umum dari Sistem Hukum Adat adalah sebagai berikut :
1. Sumber Hukum :
1. Sistem hukum adat umumnya bersumber dari peraturan-peraturan hukum tidak tertulis
yang tumbuh dan berkembang serta dipertahankan berdasarkan kesadaran hukum
masyarakatnya.
2. Sifat hukum adat adalah tradisional dengan berpangkal pada kehendak nenek
moyangnya.
3. Hukum adat berubah-ubah karena pengaruh kejadian dan keadaan sosial yang silih
berganti.
4. Karena sifatnya yang mudah berubah dan mudah menyesuaikan dengan perkembangan
situasi sosial, hukum adat elastis sifatnya. Karena sumbernya tidak tertulis, hukum adat
tidak kaku dan mudah menyesuaikan diri.
2. Penggolongan : Sistem hukum adat di Indonesia dibagi dalam 3 (tiga) kelompok, yaitu :
1. Hukum adat mengenai tata negara, yaitu tatanan yang mengatur susunan dan ketertiban
dalam persekutuan-persekutuan hukum, serta susunan dan lingkungan kerja alat-alat
perlengkapan, jabatan-jabatan, dan penjabatnya.
2. Hukum adat mengenai warga (hukum warga) terdiri dari : Hukum pertalian sanak
(kekerabatan), Hukum tanah, dan Hukum perutangan.