Corporate Comunication
Corporate Comunication
LANDASAN TEORI
2.1
Teori Umum
2.1.1
Tanggung jawab untuk komunikasi semakin dilihat sebagai bagian dari peran
setiap karyawan. Komunikasi dengan internal sangat penting untuk menjalin
hubungan antara atasan dengan bawahan. Sehingga tidak merasa canggung
ketika berkomunikasi dengan pimpinan atau karyawan. Event gathering
merupakan alat penghubung untuk menjembatani hubungan antara pimpinan dan
karyawan. Sehingga proses komunikasi yang terjadi antara pimpinan dan
karyawan tidak lagi kaku.
Corporate communication is the message issued by a corporate
organization, body, or institute to its publics. "Publics" can be both
internal (employees, stakeholders, i.e. share and stock holders) and
external (agencies, channel partners, media, government, industry bodies
and institutes, educational and general public) (Wikipedia)
Komunikasi perusahaan adalah pesan yang dikeluarkan oleh
sebuah organisasi atau perusahaan, badan, atau lembaga untuk publiknya.
"Publik" dapat baik internal (karyawan, stakeholder, dan pemegang
saham yaitu saham) dan eksternal (lembaga, mitra saluran, media,
pemerintah, badan industri dan lembaga, masyarakat pendidikan dan
umum).
Cees van Riel and Charles Fombrun (2007) mendefinisikan
Corporate Communication is the set of activities involved in managing
and orchestrating all internal and external communications aimed at
creating favorable starting points with stakeholders on which the
company depends.
10
2.1.2
Komunikasi Organisasi
Komunikasi Organisasi adalah proses pengiriman dan penerimaan pesan
suatu
organisasi.
Sering
sekali
terjadi
kesalahpahaman
dalam
11
harmonis adalah efek dari cara yang efektif dalam suatu tim atau kelompok
organisasi saling memberi dan menerima pesan. Semakin harmonis hubungan
komunikasi dalam suatu tim atau kelompok maka semakin kecilnya terjadi
kesalahpahaman.
Menurut Redding dan Sanborn yang dikutip oleh Drs. Abdullah
Masmuh,M.Si (2008,p5) komunikasi organisasi adalah pengiriman dan
penerimaan informasi dalam organisasi yang kompleks.
Komunikasi Organisasi menurut definisi R. Wayne (2001,p8) dalam buku
Metode Riset Komunikasi Organisasi adalah suatu pertunjukan dan penafsiran
pesan diantara unit-unit komunikasi yang merupakan bagian dari suatu organisasi
tertentu.
Menurut berbagai pendapat diatas dapat dirangkum, komunikasi
organisasi merupakan proses komunikasi dalam organisasi. Komunikasi ini
berfokus antara anggota-anggota suatu organisasi yang tujuannya adalah
mencapai visi misi perusahaan dengan memperlancar komunikasi internal.
2.1.3
perhatian publik terhadap perusahaan. Kegiatan acara ini sangat penting untuk
mempublikasikan perusahaan dan menciptakan image perusahaan yang positif.
Salah satu dari kegiatan khusus ini adalah Event Gathering. Dalam kegiatan
Event Gathering humas harus dapat menarik perhatian dari publik internal.
Dengan diselenggarakannya event ini, perusahaan mengharapkan seluruh
12
2.1.4
satu cara untuk menjalin hubungan yang lebih baik antara pimpinan dengan
karyawan. Tujuan acara ini adalah agar karyawan termotivasi, sebab motivasi
sangat mempengaruhi pada kinerja organisasi. Dalam kegiatan Event Gathering
13
14
6. Pilih Moderator atau pemandu acara sedapat mungkin menarik dan dapat
membawa suasana yang segar dan akrab.
7. Hiburan seperti permainan, musik, dan lagu sangat penting untuk
menciptakan suasana yang cair.
8. Dokumentasikan
acara
dengan baik.
Walaupun
acara
informal,
Teori Khusus
2.2.1
Public Relations
PR merupakan kegiatan organisasi atau perusahaan yang terencana
15
16
2.2.1.1
17
event
gathering
tersebut
karyawan
dapat
18
2.2.2
Citra
Citra merupakan cara seseorang atau kelompok untuk memandang
biasanya
pengembangan dan perbaikan citra harus didasarkan pada realitas. Jika citra
19
tidak sesuai dengan realitas dan kinerja kita tidak baik, itu adalah kesalahan
kita dalam berkomunikasi. Jika citra sesuai dengan realitas dan merefleksikan
kinerja kita yang buruk, itu berarti kesalahan kita dalam mengelola organisasi
(Sutisna, dalam Ardianto. 2009:33).
Menurut John S. Nimpoeno yang dikutip dalam buku Dasar-dasar
Public Relations (2010,p114) proses pembentukan citra dapat digambarkan
sebagai berikut:
20
21
kurang baik, sehingga dalam posisi tersebut, pihak humas atau PR akan
menghadapi resiko yang sifatnya permusuhan, kecurigaan, prasangka
buruk, dan hingga muncul kesalahpahaman yang menyebabkan citra kini
yang ditanggapi secara tidak adil, atau bahkan kesan yang negative
diperolehnya.
c. Citra yang diinginkan (wish image)
Citra keinginan adalah seperti apa yang diharapkan dan dicapai oleh
pihak manajemen terhadap lembaga/perusahaan, supaya produk yang
ditampilkan tersebut lebih dikenal, menyenangkan, dan diterima dengan
kesan yang selalu positif diberikan oleh publiknya atau masyarakat
umum.
d. Citra perusahaan (corporate image)
Jenis citra ini adalah berkaitan dengan sosok perusahaan sebagai
tujuan utamanya, bagaimana citra perusahaan yang positif dikenal serta
diterima oleh publiknya, mungkin tentang sejarahnya, kualitas pelayanan
prima, keberhasilan dalam bidang marketing, dan hingga berkaitan
dengan tanggung jawab sosial sebagainya. Dalam hal ini, pihak PR ikut
bertanggung jawab untuk mempertahankan citra perusahaan, agar mampu
mempengaruhi harga sahamnya tetap bernilai tinggi untuk berkompetisi
di pasar bursa saham.
e. Citra serbaneka (multiple image)
Citra ini merupakan pelengkap dari citra perusahaan diatas. Misalnya
bagaimana pihak public relationnya akan menampilkan pengenalan
22
23
jawab menjaga citra positif, agar mendapat respon positif dan dapat
meningkatkan kinerja karyawan dilingkungan kerja.
2.2.3
buku
Managing
the
Corporate
Image
James
Gray
24
biasanya
menceritakan
kepuasan
kerja
mereka
kepada
2.2.4
25
Untuk
membina
karyawan
dengan
baik,
perusahaan
perlu
2.2.5
26
27
2.2.6 Kinerja
Menurut Gilbert (1978,p135) dalam buku Komunikasi Organisasi
berpendapat bahwa kinerja pada dasarnya adalah produk waktu dan peluang.
Peluang tanpa waktu untuk mengejar peluang tersebut bukan apa-apa. Dan
waktu, yang tidak kita miliki, yang tidak memberi peluang, bahkan memiliki
lebih sedikit nilai.
Menurut Stephen P. Robbins dan Mary Coulter (2010,p188) Kinerja
adalah hasil akhir dari sebuah aktivitas. Entah aktivitas tersebut adalah
berjam-jam latihan intensif sebelum konser atau balap atau melaksanakan
kerja seefisien dan seefektif mungkin. Kinerja adalah apa yang dihasilkan
dari aktivitas tersebut.
28
2.2.7
Prestasi
Menurut Malayu Hasibuan (2008,p112) Kebutuhan akan prestasi
29
2.2.8
Loyalitas
Loyalitas merupakan suatu dasar bagi seorang karyawan untuk dapat
pengabdian
terhadap
segala
sesuatu
terutama
kepada
perusahaan, dan tidak memiliki pikiran yang negatif. Banyak faktor yang
menyebabkan karyawan bisa menjadi loyal kepada perusahaan salah satunya
dengan melaksanakan Event Gathering yang diadakan secara berkala.
2.2.9
Persepsi
Persepsi adalah sebuah proses saat individu mengatur dan
30
2.2.10 Kredibilitas
31
CITRA
(Y)
EVENT GATHERING
(X)
1.Konsep Acara
2.Lokasi
3.Logistik
4.Pelaksanaan
1.Kinerja
2.Loyalitas
3.Kredibilitas
4.Persepsi
5.Prestasi
32