Selama pemancangan pastikan posisi tiang pancang tetap tegak lurus terhadap 2 sumbu
horizontal yang saling tegak lurus
Catat jumlah pukulan hammer dari saat mulai sampai dengan berakhirnya pemancangan
Penghentian pemancangan hanya diijinkan setelah mendapat ijin dari pengawas
Membuat pile record + data hasil kalendering
Membuat sambungan jika diperlukan
4. Catatan :
Bila diragukan tiang pancang mini pile belum menuju tanah keras walaupun seluruh tiang
sudah tertanam diusulkan adanya penambahan jumlah tiang pancang mini pile sebagai
solusinya
Alat-alat yang digunakan :
1. Lier pancang : 1 unit
2. 2. Tiang leader : 1 unit
3. 3. Drop hammer : 1 unit
4. 4. Mesin las : 2 unit
a. Pemotongan Tiang Pancang Beton Bulat Pretensioned, dia 50 cm
1) Untuk pemotongan tiang pancang digunakan tenaga manual, dan hasil potongan
dikumpulkan
serta
dibuang
ke
area
yang
telah
ditentukan.
2) Untuk ikatan antara Tiang pancang dengan Lantai Konstruksi ditambahkan besi
pada tiang pancang.
b. Pelaksanaan test yang dilakukan adalah:
PDA Test
Loading Test
Tensioned Load Test
Pemancangan
Di bagian ini dibahas secara singkat dan garis besar mengenai pemantauan pekerjaan
pemancangan tiang pancang beton pra-cetak (precast concrete pile)
Tidak ada yang retak, cacat dan pecah jika ada yang retak, cacat atau pecah maka
harus dipisahkan untuk direpair oleh produsen tiang pancang sebelum digunakan
Ukuran penampang dan panjang harus sesuai dengan spesifikasi dan penempatannya
pada gambar konstruksi
Umur beton harus sudah memadai untuk dipancang jika masih belum cukup umur
maka dipisahkan dulu dan ditunggu sebelum dipakai
diberi angka pada tiap meternya dari ujung bawah ke pangkal tiang
untuk tiang sambungan, angka harus melanjutkan angka dari tiang yang disambung
tiang sambungan harus selalu diposisikan di dekat titik pancang yang sedang
dikerjakan supaya tidak terlalu lama mengambil tiang sambungan jika diperlukan
penyambungan
Tiang pancang telah ditempatkan pada titik rencana dan diperiksa vertikalitasnya dari
2 arah (X-Y penampang tiang pancang), toleransi kemiringan mengikuti ketentuan
spesifikasi alat dan spesifikasi teknis pemeriksaan boleh dilakukan dengan
pendulum/bandul, selama kondisi angin tidak terlalu besar dan tidak mengganggu
posisi bandul (harus bisa diam/stabil)
Tiang pancang harus sejajar dengan sumbu hammer dan ladder alat pancang jika
tidak sejajar, berpotensi tiang akan pecah atau patah dipantau berkala oleh operator
alat pancang dan helper
sumbu
jatuh hammer supaya sejajar dengan kemiringan sumbu tiang dan jika kemiringan
bertambah semakin parah di luar toleransi, pemancangan dihentikan
Selama pelaksanaan pemancangan, tinggi jatuh hammer dipantau tidak boleh lebih
dari 2,5 m' kecuali atas persetujuan khusus Konsultan Pengawas -- namun tidak boleh
lebih dari 3 m' dalam segala kondisi pelaksanaan
Jika terdapat lapisan lensa/lapis tipis tanah keras, diusahakan untuk ditembus dengan
tidak mengakibatkan tegangan internal melebihi spesifikasi material
Tinggi jatuh hammer harus dipantau pada saat pengambilan final set
- harus sesuai dengan syarat dari Konsultan Desain (untuk drop hammer)
- dicatat sesuai dengan ram stroke yang terjadi untuk diesel hammer dan hydraulic
hammer
- menggunakan kertas milimeter yang masih baru (tidak boleh berupa fotocopy)
- dengan pulpen supaya garis yang dihasilkan tidak terlalu tebal dan tidak luntur jika
terkena air
dan oli, tidak boleh dengan spidol atau pensil yang memberikan garis yang tebal
sehingga
menyulitkan pembacaan garis grafik
- pulpen harus dialasi acuan yang stabil dan tidak terpengaruh penurunan tiang saat
dipukul
- arah penarikan pulpen harus sejajar dengan garis milimeter pada kertas
record/milimeter
- grafik yang diambil harus jelas, tidak terlalu rapat garis rebound-nya dan tidak
miring
- diambil pencatatan final set untuk minimal 10 kali pukulan
- jika tidak tercapai nilai final set yang ditetapkan, maka pemancangan harus
dilanjutkan dan
diambil lagi final setnya pada lembar yang sama, sampai tercapai final set yang
ditetapkan
Pemakaian dolly atau sambungan cap hammer, tidak boleh dilakukan tanpa persetujuan dari
Konsultan Pengawas, dan analisa atas tiang yang dipancang dengan dolly harus dikalikan
faktor pengurang yang ditetapkan (lihat bagian Rumus Dinamik)
Pile heaving adalah kondisi terangkatnya kembali tiang pancang yang sudah selesai dipancang, akibat tekan
Untuk pemancangan tiang dalam kelompok (2 atau lebih), harus diperiksa secara berkala apakah terjad
Untuk kelompok tiang yang terdiri dari 2-4 tiang pancang, tetap harus diperiksa pile heaving pada p
Setiap titik pancang yang telah selesai dipancang dalam satu kelompok harus dicatat level top of
(level yang dicatat boleh merupakan pinjaman level setempat dan tidak diikat ke BM, karena survey
Setiap selesainya pemancangan 2-4 tiang berikutnya dalam satu kelompok tiang, dilakukan penguk
Jika terjadi pile heaving, maka tiang pancang yang terangkat harus dipukul ulang/redrive untuk men
Proses pengukuran dan pengecekan harus dilakukan terus sampai seluruh tiang pancang dalam satu
Penetapan nilai pengangkatan (heaving) yang disyaratkan untuk dilakukan re-drive harus mengikuti ketentu
Untuk menghindari atau mengurangi resiko pile heaving dapat dilakukan langkah sebagai berikut :
Jarak bersih antar tiang pancang tidak kurang dari 2 diameter atau diagonal penampang tiang diten
Jika terdapat kelompok tiang pancang, pemancangan dimulai dari posisi terdalam lalu melingkar ke
final set sudah dicapai (end-bearing pile) atau kedalaman pemancangan yang disyaratkan sudah dica
telah mencapai batas kelangsingan tiang pancang sesuai spesifikasi material atau ketentuan Konsult
terjadi kerusakan pada tiang (pecah, retak, patah, dsb) : harus dilakukan penambahan titik pondasi t
terjadi kemiringan di luar toleransi : harus dilakukan penambahan titik pondasi tiang
Data jenis, ukuran dan kapasitas material tiang pancang yang dipakai
Data panjang tertanam termasuk konfigurasi sambungan tiang dan tanggal pemancangan, yang ditab
Data pergeseran titik pancang yang diplotkan pada gambar dan ditabelkan, sesuai penomoran titik p
Data titik pancang yang berubah vertikalitas tiang pancangnya selama pemancangan, dicatat dan dit
Tabel nilai kapasitas ultimate dan ijin tiap titik pancang sesuai nomor pada gambar konstruksi, deng
Kawat las kelas E 60 13, ukuran 3,2 mm atau 4 mm Pengelasan dilakukan keliling
penuh, tidak meninggalkan celah di posisi sambungan antar tiang
Penetapan nilai final set mengikuti ketentuan Konsultan Desain atau atas instruksi
Konsultan Pengawas atau Manajemen Konstruksi, dan direkomendasikan untuk
pemancangan awal sebelum dilakukan cross-check dengan PDA Test diambil nilai final set
antara
1 cm - 1,5 cm pada 10 pukulan terakhir, kecuali ditetapkan lebih kecil oleh Konsultan.