Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perencanaan struktur bangunan gedung tahan gempa sangat penting di Indonesia
terutama untuk mengurangi resiko bencana yang terjadi, mengingat sebagian besar
wilayahnya terletak dalam wilayah gempa dengan intensitas moderat hingga tinggi
(Yosafat, 2006).
Ditinjau dari klasifikasi beban, gempa merupakan beban dinamis yang
menimbulkan gaya yang berubah-ubah bergantung pada waktu. Akibat beban dinamis
dalam hal ini gempa dapat menimbulkan kerusakan yang fatal pada struktur gedung
bertingkat. Untuk itu diperlukan pemahaman yang mendalam mengenai analisa dinamis
untuk mendesain struktur gedung yang dipengaruhi beban gempa terutama untuk
struktur gedung unsymmetric (tidak beraturan).
Bangunan tinggi tahan gempa umumnya menggunakan elemen-elemen struktur
kaku berupa dinding geser untuk menahan kombinasi gaya geser, momen, dan gaya
aksial yang timbul akibat beban gempa. Dengan adanya dinding geser yang kaku pada
bangunan, sebagian besar beban gempa akan terserap oleh dinding geser tersebut.
Perencanaan dinding geser sebagai elemen struktur penahan beban gempa pada gedung
bertingkat bisa dilakukan dengan konsep gaya dalam (yaitu dengan hanya meninjau
gaya-gaya dalam yang terjadi akibat kombinasi beban gempa) atau dengan konsep
desain kapasitas (Imran dkk, 2008).
Dalam mengevaluasi perilaku seismik struktur bangunan dilakukan dengan terlebih
dahulu dengan menentukan target peralihan sehingga akan diketahui tingkat kinerjanya
(Performance Level) yang diharapkan dapat dicapai saat struktur dilanda gempa dengan
intensitas tertentu. Dua unsur utama yang dipakai dalam melakukan evaluasi kinerja
struktur, yaitu demand dan capacity. Demand merupakan representasi dari gerakan
tanah (ground motion) yang terjadi akibat gempa. Demand dapat direpresentasikan
sebagai suatu perkiraan perpindahan atau deformasi yang diperkirakan akan dialami
oleh komponen maupun elemen struktur. Sedangkan capacity direpresentasikan sebagai
kemampuan dari suatu struktur untuk menahan demand. Suatu performance dari
bangunan akan tercapai apabila capacity dapat mengimbangi demandnya. Hal ini akan
sejalan dengan tujuan perencanaan struktur bangunan yaitu mendapatkan tingkat kinerja
yang diharapkan dari bangunan yang direncanakan.
Analisis pushover merupakan prosedur analisis untuk mengetahui perilaku
keruntuhan suatu bangunan terhadap gempa. Analisis ini dijelaskan oleh ATC-40
(1996), FEMA 356 (2000), dan FEMA 440 (2005) dalam mengevaluasi kinerja suatu
struktur gedung. Analisis dilakukan dengan cara menaikkan besarnya gaya geser statik
secara monotonik yang mengikuti pola distribusi tinggi struktur sampai target
perpindahan lateral dari suatu titik acuan tercapai. Titik acuan tersebut adalah titik pada
atap. Analisis pushover menghasilkan kurva kapasitas, yaitu kurva yang
menggambarkan hubungan antara gaya geser dasar (V) versus perpindahan titik acuan
pada atap (R). Kurva ini memperlihatkan suatu kondisi linier sebelum mencapai
kondisi leleh dan selanjutnya berperilaku non-linier. Baik distribusi gaya dan target
1

perpindahan didasarkan atas asumsi bahwa respon yang dihasilkan dikontrol oleh mode
pertama yang dominan dan tidak berubah setelah struktur leleh. Menurut Mwafy dan
Elnashai (2001), analisis pushover lebih sesuai untuk struktur gedung rendah dan
memiliki periode getar struktur yang pendek. Begitu juga menurut Ouz,S (2005),
bahwa analisis pushover lebih tepat untuk struktur gedung rendah dan menengah
dengan respon mode satu yang dominan.
Modal Pushover Analysis (MPA) dikembangkan untuk meningkatkan pushover
konvensional dengan mengikutkan kontribusi mode yang lebih tinggi untuk memenuhi
tuntutan seismik (Chopra dan Goel 2001). MPA lebih akurat dari semua analisis
pushover dalam memperkirakan perpindahan lantai, drift antar tingkat, rotasi sendi
plastis dan lokasi sendi plastis. Dapat disimpulkan bahwa dengan kontribusi dalam
jumlah yang memadai dari mode (dua atau tiga), respon perkiraan MPA umumnya mirip
dengan 'tepat' dari hasil analisis dinamik nonlinier.
Studi ini mengkaji perilaku struktur Dual system unsymmetric plan terhadap beban
gempa dengan analisis pushover baik analisa pushover konvensional maupun Modal
Pushover Analysis yang akan dibandingkan dengan analisis riwayat waktu atau Time
History Analysis sebagai analisis yang dianggap paling teliti sampai saat ini. Hasil
analisis yang akan dikaji adalah respon struktur yaitu perilaku struktur ketika menerima
beban gempa. Respon struktur yang ditinjau adalah perpindahan, drift dan gaya geser
tingkat. Kebutuhan akan studi ini dalam penggunaan metode analisis nonlinier untuk
struktur gedung adalah memperjelas kriteria penggunaan analisis pushover agar tidak
terjadi kesalahan dalam menentukan tuntutan seismik. Kesalahan dalam penggunaan
metode analisis akan mengakibatkan kesalahan dalam memprediksi perilaku struktur
pada kondisi nonlinier akibat beban gempa.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang utama diatas, maka
rumusan masalah yang akan diangkat ialah Bagaimana merancang
struktur menggunakan sistem ganda (dual system) dan kemudian
membandingkan evaluasi kinerja struktur tersebut dengan Analisa
Pushover Konvensional, Modal Pushover Analysis dan Time History
Analysis.
Untuk itu perlu perincian masalah secara mendetail supaya dapat
diketahui skala prioritas dan urutan kerjanya, yang meliputi :
1. Bagaimana preliminary desain, pembebanan, dan analisa struktur
2. Bagaimana merencanakan elemen struktur berupa, balok, kolom, dan shearwall
sesuai SNI 2847:2013.
3. Bagaimana mendapatkan kurva kapasitas yang menunjukkan hubungan gaya geser
dasar terhadap perpindahan menggunakan analisa pushover
4. Bagaimana menilai kinerja struktur dengan FEMA 356, FEMA 440, dan ATC-40
5. Bagaimana mendapatkan roof displacement, drift, dan gaya geser dengan Analisa
Pushover Konvensional, Modal Pushover Analysis, dan Time History Analysis

6. Bagaimana melihat keakuratan analisa pushover konvensional jika dibandingkan


dengan modal pushover analysis dan time history analysis.
1.3 Tujuan
Maksud dan tujuan yang ingin dicapai dari pembahasan Tugas Akhir ini secara
umum adalah merancang gedung dengan menggunakan sistem ganda dan kemudian
membandingkan evaluasi kinerja struktur tersebut dengan Analisa
Pushover Konvensional, Modal Pushover Analysis dan Time History
Analysis.
Sedangkan tujuan khusus dari penyusunan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :
1. Merencanakan preliminary desain, model pembebanan, dan
analisa struktur
2. Merencanakan elemen struktur yang meliputi balok, kolom, dan
shearwall sesuai SNI 2847:2013
3. Mendapatkan kurva kapasitas yang menunjukkan hubungan gaya
geser dasar terhadap perpindahan menggunakan analisa
pushover.
4. Menilai kinerja struktur dengan FEMA 356, FEMA 440, dan ATC-40.
5. Mendapatkan nilai roof displacement, drift, dan gaya geser dengan Analisa
Pushover Konvensional, Modal Pushover Analysis, dan Time History Analysis
6. Menilai keakuratan analisa pushover jika dibandingkan dengan
analisa time history.
1.4 Batasan Masalah
Untuk menghindari penyimpangan pembahasan dari masalah yang telah diuraikan
di atas, maka perlu adanya batasan masalah. Dalam penyusunan tugas
akhir ini permasalahan akan dibatasi sampai dengan batasanbatasan, antara lain :
1. Perancangan tidak meninjau sistem utilitas bangunan, mekanikal,
elektikal maupun segi arsitektural.
2. Perancangan struktur gedung dengan 15 lantai yang difungsikan
sebagai Apartement (hunian).
3. Evaluasi kinerja untuk Time History Analysis menggunakan 5 rekaman
akselelogram gempa yang pernah terjadi di Dunia.
4. Evaluasi kinerja menggunakan Time History berdasarkan peralihan tingkat, drift
dan perbandingan gaya geser dan peralihan atap yang kemudian akan
dibandingkan hasilnya dengan evaluasi menggunakan Analisa Pushover
Konvensional dan Modal Pushover Analysis.
5. Tidak meninjau perhitungan pondasi.
6. Gedung terletak di Kota Yogyakarta dengan klasifikasi situs Tanah Sedang
1.5 Manfaat
Manfaat dari penyusunan tugas akhir ini secara umum adalah sebagai berikut :
3

o Mengetahui prosedur perencanaan struktur bangunan gedung dengan sistem ganda


(Dual System)
o Mengetahui prosedur dan keakuratan evaluasi kinerja struktur gedung dengan
Analisa Pushover Konvensional, Modal Pushover Analysis, dan Time Histrory
Analysis

Anda mungkin juga menyukai