Anda di halaman 1dari 4

HIFEMA TRAUMATIK

Definisi

: Penumpukan darah di bilik mata depan akibat trauma

Subyektif

Obyektif

Riwayat trauma, termasuk mekanisme, obyek penyebab, waktu kejadian dan


riwayat pengobatan
Mata merah, kabur, sakit
Nyeri kepala, mual, muntah tanda TIO meningkat
:
Keadaan umum pasien
Pemeriksaan oftalmologi lengkap visus, segmen anterior, TIO, segmen
posterior, dapat ditemukan :
o Penurunan visus
o Darah di COA atau dasar COA
o TIO meningkat
o Gonioskopi (1 mgg-10 hr setelah trauma) darah di trabekular

meshwork, iridodialisis, cyclodialisis, angle recession


Grade hifema :
o Grade 1
: hifema < 1/3 anterior chamber
o Grade 2
: hifema pada 1/3 sampai anterior chamber
o Grade 3
: hifema pada 2/3 anterior chamber
o Grade 4
: hifema total (black ball hifema)

Komplikasi :
Sinekia posterior, sinekia peripheral anterior, corneal blood staining, glaukoma
sekunder, optik atropi sekunder
Penatalaksanaan
:

MRS

Bed rest, kepala lebih tinggi 30-450

Medikamentosa (selama 5 hari) :


o Sikloplegik topikal (atropine 1% ed) 1 x 1 tts
o Steroid topikal
o Antifibrinolitik oral (asam traneksamat tab) 3 x 500 mg selama 5 hari
o Analgetik oral kalau perlu (hindari aspirin dan asam mefenamat)
o Bila TIO > 21 mmHg :
Timolol 0,5% ed 2 x 1 tts
Acetazolamide tab 3 x 250 mg
Aspar K tab 1 x 1

Pembedahan :
o Indikasi :
TIO > 50 mmHg dalam 5 hari
Perdarahan sekunder

o Tindakan : parasintesis atau ekstraksi koagulum


TRAUMA KELOPAK MATA
Subyektif
:
Riwayat trauma, termasuk mekanisme, obyek penyebab, waktu kejadian dan

Obyektif

riwayat pengobatan
Mata sakit, berdarah, bengkak
:
Keadaan umum pasien
Pemeriksaan oftalmologi lengkap visus, segmen anterior, TIO, segmen
posterior, dapat ditemukan :
o Robekan atau rupture pada kelopak mata letak, ukuran, vertikal atau
horizontal, benda asing, apa mengenai margo, apa mengenai
pungtum/kanalikuli, kedalaman luka, tissue loss
o Trauma kanalikuli luka yang mengenai bagian medial pungtum dan
terjadi displace ke lateral

Penatalaksanaan :
Trauma kelopak mata tanpa/minimal tissue loss
o ATS injeksi IM
o Repair dengan anastesi topikal kecuali pada anak-anak & pasien yang
tidak kooperatif
o Rawat luka betadine, aquabides atau RL
o Rupture vertikal dijahit dengan benang vicryl 6.0, kemudian kulit
dijahit dengan benang non absorbable polyprolene 6.0
o Rupture horizontal bila kecil, tidak dalam dapat menutup sendiri
tanpa dijahit. bila panjang dijahit menggunakan benang seperti pada
rupture vertical
o Rupture pada margo palpebra tepi luka dijahit dengan polyprolene
6.0, sampai ke tarsal plate dan keluar melalui muara kelenjar meibom,
kira-kira 1,5-2 mm dari tepi luka, jahitan lain pada lash line dan gray
line dengan vicryl 6.0
o Antibiotika zalf mata (gentamisin eo)
o Antibiotika oral (Amoxiclav) 40 mg/kgBB/dibagi 3 dosis/hari selama
3-5 hari atau ciprofloxasin tab 2 x 500 mg atau amoxicilin syr (pasien
anak)
o Analgetik oral
o Kontrol pada hari pertama setelah dijahit, jahitan dibuka setelah 10

hari
Trauma kelopak mata dengan tissue loss
o MRS
o ATS injeksi IM

o Sebaiknya dilakukan repair di kamar operasi dengan anastesi umum


o Tindakan lateral canthotomy dan graded cantholysis; bila jaringan
lamella anterior hilang dalam jumlah besar teknik Tenzel flap; bila
luka terjadi pada lamella posterior periosteal fla;

defek yang

mengenai lebih dari 50% panjang kelopak Mustarde flap


o Antibiotika zalf mata (gentamisin eo)
o Antibiotik IV (cefotaxim, ceftriaxone) 50 mg/kg BB dibagi 2 dosis/

hari selama 3-5 hari


o Analgetik IV
Trauma kanalikuli
o MRS
o ATS injeksi IM
o Repair dilakukan dengan anastesi umum
o Dipasang tube bicanalicular silicons kemudian tepi luka kemudian
dijahit dan tendon kantus juga dijahit sebelum tube silastic diikat
o Tube dibiarkan selama 3 bulan
o Antibiotika zalf mata (gentamisin eo)
o Antibiotik IV (cefotaxim, ceftriaxone) 50 mg/kg BB dibagi 2 dosis/
hari selama 3-5 hari; golongan penicillin (untuk pasien anak)
o Analgetik IV

TRAUMA KORNEA
Subyektif
:
Riwayat trauma, termasuk mekanisme, obyek penyebab, waktu kejadian dan

Obyektif

riwayat pengobatan
Mata kabur, sakit, berair, silau, sulit dibuka, berdarah
:
Keadaan umum pasien
Pemeriksaan oftalmologi lengkap visus, segmen anterior, seidel tes, segmen
posterior, dapat ditemukan :
o Penurunan visus
o Robekan atau rupture pada kornea lokasi, ukuran, kedalaman,
lameler atau tembus, benda asing, bilik mata depan dalam/dangkal
o Dengan atau tanpa robekan atau rupture sklera, prolaps iris, rupture
lensa, prolaps vitreus

Komplikasi

:
Katarak traumatik, infeksi kornea, inkarserata iris, glaukoma sekunder, post
traumatic endoftalmitis, simpatetik oftalmia,astigmatism

Penatalaksanaan :
MRS
ATS injeksi IM

Repair dilakukan dengan anastesi umum


Hindari pemberian obat-obat topical sebelum tindakan
Dilakukan eksplorasi luka, reposisi prolaps (bila luka < 24 jam/bersih), repair
rupture kornea dengan benang nylon 10.0 dengan berpatokan pada limbus,

simpul dibenamkan ke dalam stroma


Peritomy konjungtiva evaluasi rupture sclera, jika ada, jahit dengan benang
silk 5.0 atau prolene 6.0
Masukkan material viskoelastik untuk membentuk bilik mata depan
Injeksi subkonjungtiva antibiotika (gentamisin) dan steroid (dexametasone)
Medikamentosa :
o Antibiotik IV (cefotaxim, ceftriaxone) 50 mg/kg BB dibagi 2 dosis/
hari selama 3-5 hari
o Analgetik IV
o Steroid oral (methyl prednisolon tab) I mg/kgBB/hari
o Antibiotika topikal (ofloxasin, levofloxasin ed)
o Sikloplegik topikal (atropine sulfat 1% ed) 3 x 1 tts
Jahitan dipertahankan selama 3 bulan

Anda mungkin juga menyukai