Anda di halaman 1dari 20

Pembentukan dan pengembangan

paragraf
Kelompok 2
Muh. Alimka
Hasdianti
Muh. Sahib
Muh. Rival
Darmawansa
Ahmad nur

PTIK 05 - UNM

Ini Pembahasan kita

Syarat Sebuah Paragraf


Bagian-Bagian Suatu Paragraf yang Baik
Jenis Paragraf
Syarat Pembentukan Paragraf
Pola Pengembangan Paragraf

PTIK 05 - UNM

Syarat sebuah paragraf

1. Kalimat Pokok
Biasanya diletakkan pada awal paragraf, tetapi bisa juga
diletakkan pada bagian tengah maupun akhir paragraf. Kalimat
pokok adalah kalimat yang inti dari ide atau gagasan dari sebuah
paragraf. Biasanya berisi suatu pernyataan yang nantinya akan
dijelaskan lebih lanjut oleh kalimat lainnya dalam bentuk kalimat
penjelas.

2 Kalimat Penjelas
Kalimat penjelas adalah kalimat yang memberikan penjelasan
tambahan atau detail rincian dari kalimat pokok suatu paragraf.
PTIK 05 - UNM

Bagian suatu Paragraf yang


baik

1. Terdapat ide atau gagasan yang menarik dan diperlukan untuk


merangkai keseluruhan tulisan.
2. Kalimat yang satu dengan yang lain saling berkaitan dan
berhubungan dengan wajar

PTIK 05 - UNM

Jenis paragraf

Beberapa penulis sepertiSabarti Akhadiah,Gorys Keraf,


Soedjito,dan lain- paragraf menjadi tiga jenis. Kriteria yang mereka
gunakan adalah sifat dan tujuan paragraf tersebut. Berdasarkan hal
tersebut, jenis paragraf dibedakan sebagai berikut:
1. Jenis Paragraf Berdasarkan Sifat dan Tujuannya
Keraf, memberikan penjelasan tentang jenis paragraf berdasarkan
sifat dan tujuannya sebagai berikut :
a. Paragraf Pembuka
b. Paragraf Penghubung
c. Paragraf Penutup

PTIK 05 - UNM

a. Paragraf pembuka

Tiap jenis karangan akan mempunyai paragraf yang membuka atau


menghantar karangan itu, atau menghantar pokok pikiran dalam
bagian karangan itu. Oleh Sebab itu sifat dari paragraf semacam
itu harus menarik minat dan perhatian pembaca, serta sanggup
menyiapkan pikiran pembaca kepada apa yag sedang diuraikan.
Paragraf yang pendek jauh lebih baik, karena paragraf-paragraf
yang panjang hanya akan meimbulkan kebosanan pembaca.

PTIK 05 - UNM

b. Paragraf penghubung

Hubung adalah semua paragraf yang terdapat di antara paragraf


pembuka dan paragraf penutup. Inti persoalan yang akan dikemukakan
penulisan terdapat dalam paragraf-paragraf ini. Oleh Sebab itu dalam
membentuk paragraf-paragraf penghubung harus diperhatikan agar
hubungan antara satu paragraf dengan paragraf yang lainnya itu teratur
dan disusun secara logis. Sifat paragraf-paragraf penghubung
bergantung pola dari jenis karangannya. Dalam karangan-karangan yang
bersifat deskriptif, naratif, eksposisis, paragraf-paragraf itu harus
disusun berdasarkan suatu perkembangan yang logis. Bila uraian itu
mengandung pertentangan pendapat, maka beberapa paragraf disiapkan
sebagai dasar atau landasan untuk kemudian melangkah kepada
paragraf-paragraf yang menekankan pendapat pengarang.

PTIK 05 - UNM

c. Paragraf penutup

Paragraf penutup adalah paragraf yang dimaksudkan untuk


mengakhiri karangan atau bagian karangan. Dengan kata lain,
paragraf ini mengandung kesimpulan pendapat dari apa yang telah
diuraikan dalam paragraf-paragraf penghubung.Apapun yang
menjadi topik atau tema dari sebuah karangan haruslah tetap
diperhatikan agar paragraf penutup tidak terlalu panjang, tetapi
juga tidak berarti terlalu pendek. Hal yang paling esensial adalah
bahwa paragraf itu harus merupakan suatu kesimpulan yang bulat
atau betul-betul mengakhiri uraian itu serta dapat menimbulkan
banyak kesan kepada pembacanya.
PTIK 05 - UNM

2. Jenis Paragraf Berdasarkan Letak Kalimat Utama


Letak kalimat utama juga turut menentukan jenis paragraf.
Penjenisan paragraf berdasarkan letak kalimat utama ini berpijak
pada pendapat Sirai, dan kawan-kawan yang mengemukakan empat
cara meletakkan kalimat utama dalam paragraf.
a. Paragraf Deduktif
b. Paragraf Induktif
c. Paragraf Gabungan atau Campuran
d. Paragraf Tanpa Kalimat Utama
PTIK 05 - UNM

a. Paragraf deduktif

Paragraf dimulai dengan mengemukakan persoalan pokok atau


kalimat utama. Kemudian diikuti dengan kalimat-kalimat penjelas
yang berfungsi menjelaskan kalimat utama. Paragraf ini biasanya
dikembangkan dengan metode berpikir deduktif, dari yang umum
ke yang khusus. Dengan cara menempatkan gagasan pokok pada
awal paragraf, ini akan memungkinkan gagasan pokok tersebut
mendapatkan penekanan yang wajar. Paragraf semacam ini biasa
disebut dengan paragraf deduktif, yaitu kalimat utama terletak
di awal paragraf.

PTIK 05 - UNM

b. Paragraf induktif
Paragraf ini dimulai dengan mengemukakan penjelasanenjelasan atau perincian-perincian, kemudian ditutup
dengan kalimat utama. Paragraf ini dikembangkan
dengan metode berpikir induktif, dari hal-hal yang
khusus ke hal yang umum.

PTIK 05 - UNM

c. Paragraf gabungan /
campuran
Pada paragraf ini kalimat topik ditempatkan pada bagian awal dan

akhir paragraf. Dalam hal ini kalimat terakhir berisi pengulangan


dan penegasan kalimat pertama. Pengulangan ini dimaksudkan
untuk lebih mempertegas ide pokok. Jadi pada dasarnya paragraf
campuran ini tetap memiliki satu pikiran utama, bukan dua.

PTIK 05 - UNM

d. Paragraf tanpa kalimat


utama
Paragraf ini tidak mempunyai kalimat utama, berarti pikiran

utama tersebar di seluruh kalimat yang membangun paragraf


tersebut. Bentuk ini biasa digunakan dalam karangan berbentuk
narasi atau deskripsi. (Intisari, Feb.1996 dalam Keraf, 1980:74).
Sukar sekali untuk mencari sebuah kalimat topik dalam paragraf
di atas, karena seluruh paragraf bersifat deskriptif atau naratif.
Tidak ada kalimat yang lebih penting dari yang lain. Semuanya
sama penting, dan bersama-sama membentuk kesatuan dari
paragraf tersebut.

PTIK 05 - UNM

Syarat pembentukan
paragraf
Suatu paragraf dianggap bermutu dan efektif

mengkomunikasikan gagasan yang didukungnya apabila paragraf


itu lengkap, artinya mngandung pikiran utama dan pikiran-pikiran
penjelas. Di samping itu sama halnya dengan kalimat, paragraf
harus memenuhi persyaratan tertentu.(Keraf, 1980:67) Adapun
syarat-syarat tersebut antara lain:
1) Kesatuan (Unity)
2) Kepaduan (Koherensi)
3) Kejelasan
PTIK 05 - UNM

1.) Kesatuan (Unity)

Yang dimaksud dengan kesatuan (unity) adalah bahwa paragraf


tersebut harus memperlihatkan dengan jelas suatu maksud atau
sebuah tema tertentu. Kesatuan di sini tidak boleh diartikan
bahwa saja hanya memuat satu hal saja. Sebuah alinea yang
mempunyai kesatuan bisa saja mengandung beberapa hal atau
beberapa perincian, tetapi semua unsur tadi haruslah bersamasama digerakkan untuk menunjang maksud tunggal.
Jadi kesatuan atau unity di sini bukan berarti satu atau singkat
kalimatnya, melainkan berarti kalimat-kalimat yang ada dalam
paragraf tersebut menyatu untuk mendukung pikiran utama
sehingga merupakan satu kesatuan yang utuh.
PTIK 05 - UNM

2.) kepaduan (koherensi)

Syarat kedua yang harus dipenuhi sebuah paragraf adalah bahwa


paragraf tersebut harus mengandung koherensi atau kepaduan
yang baik. Kepaduan yang baik itu terjadi apabila hubungan timbal
balik antara kalimat-kalimat yang membina paragraf tersebut,
baik, wajar, dan mudah dipahami tanpa kesulitan. Pembaca dengan
mudah mengikuti jalan pikiran penulis, tanpa merasa bahwa ada
sesuatu yang menghambat atau semacam jurang yang memisahkan
sebuah kalimat dari kalimat lainnya, tidak terasa loncatanloncatan pikiran yang membingungkan

PTIK 05 - UNM

3.) kejelasan

Suatu paragraf dikatakan lengkap, apabila kalimat topik ditunjang


oleh sejumlah kalimat penjelas. Tentang kalimat-kalimat penjelas
ini sudah dibicarakan di bagian awal tulisan ini, yaitu pada unsurunsur paragraf. Kalimat-kalimat penjelas penunjang utama atau
penunjang kedua harus benar-benar menjelaskan pikiran utama.
Cara mengembangkan pikiran utama menjadi paragraf serta
hubungan antar kalimat utama dengan kalimat penjelas (detil-detil
penunjang) dapat dilihat dari urutan rinciannya. Rincian itu dapat
diurut secara urutan waktu (kronologis), urutan logis, terdiri atas
sebab-akibat, akibat-sebab, umum-khusus, khusus-umum, urutan
ruang (spasial), urutan proses, contoh-contoh dan dnegan detail
fakta.
PTIK 05 - UNM

Pola pengembangan
paragraf
Pengembangan paragraf mencakup dua persoalan utama, yakni:

1. Kemampuan memerinci gagasan utama paragraf ke dalam gagasangagasan penjelas.


2. Kemampuan mengurutkan gagasan-gagasan penjelas kedalam gagasangagasan penjelas.

Adapun Contoh paragraf antara lain :


1.Paragraf Narasi
2.Paragraf Deskripsi
3.Paragraf Eksposisi
4.Paragraf Argumentasi

PTIK 05 - UNM

1.Paragraf Narasi
Paragraf narasi adalah paragraf yang menceritakan suatu peristiwa atau kejadian
sedemikian rupa sehingga pembaca seolah-olah mengalami sendiri kejadian yang
diceritakan itu.
2.Paragraf Deskripsi
Paragraf deskripsi adalah jenis paragraf yang menggambarkan sesuatu dengan jelas
dan terperinci.
3.Paragraf Eksposisi
Paragraf eksposisi adalah paragraf yang memaparkan atau menerangkan suatu hal atau
objek. Dari paragraf Jenis ini diharapkan para pembaca dapat memahami hal atau
objek itu dengan sejelas-jelasnya.
4. Paragraf Argumentasi
Argumentasi bermakna alasan. Argumentasi berarti pemberian alasan yang kuat dan
meyakinkan. Dengan demikian, paragraf argumentasi adalah paragraf yang
mengemukakan alasan, contoh, dan bukti-bukti yang kuat dan meyakinkan.

PTIK 05 - UNM

Thank you
PTIK 05 - UNM

Anda mungkin juga menyukai