Tugas Kelompok
Stase Keperawatan Jiwa
Disusun oleh :
RIZAL AL FAUZI
DIDIK ARIFIN
GAYUH DIAN MAHARDIKA
NIA SEPTYANA R.
MISTIANI
AFNI DWI WIJAYANTI
Topik
Sub topik
I.
Sasaran
Hari/Tgl
Waktu
: 45 menit
Ruang
Penyuluh
Analisa Data
A. Latar belakang
Ruang Bima rumah sakit RSU Banyumas adalah ruang perawatan jiwa atau
pelayanan kesehatan jiwa dimana disana tempat untuk melakukan perawatan pada
pasien yang memiliki masalah pada jiwanya. Ruang Bima dengan jumlah pasien 16
pada hari kamis 23 Juni 2015 merupakan jumlah yang cukup banyak. Bangsal dengan
ruang perawatan jiwa dimana pasien ditunggu oleh keluarga pasien dengan tujuan
untuk membantu proses kesembuhan pasien. Di ruang Bima terdiri dari kelas II dan
kelas III. Kelas II terdiri dari 4 kamar yang setiap kamar terdiri dari 2 tempat tidur,
kemudian kelas III terdiri dari 6 kamar dimana setiap kamar terdiri dari 3 tempat tidur.
Masalah pasien jiwa yang ada diruang bima mayoritas mempunyai masalah
skizofrenia yaitu depresi dan pasien dengan kecemasan. Pasien gangguan mental yang
berada di ruang bima dari bulan Mei sampai Juni jumlah pengunjung meningkat dan
lebih banyak. Dalam penanganan pasien gangguan mental di ruang bima dibagi
menurut tahapannya jika pasien sudah pada tahap IV maka pasien di fokusnya pada
pengobatan psikotik terlebih dahulu jika pasien sudah terlihat kooperatif maka pasien
bisa diajak komunikasi dengan menggunakan strategi pelaksanaan maupun dengan
menggunakan Nursing outcome classification dan Nursing intervention classificationt.
Saat pasien datang dengan keluhan ciri-ciri yang menuju kepada diagnosa
skozofrenia (gangguan mental) maka hal yang pertama di kaji pada keluarga adalah
tentang alasan masuk rumah sakit, faktor presipitasi, faktor predisposisi, dan status
mental pasien. Kemudian mencari causa, core problem dan effect setelah itu kita
masukkan ke data fokus memilah-milah mana tanda-tanda yang menunjukkan kepada
masalah keperawatan yang muncul pada pasien gangguan mental tersebut. Pada
pasien gangguan mental dalam memberikan terapi aktivitas kelompok di rumah sakit
itu hanya dilakukan jika ada mahasiswa praktikkan sedangkan perawat dan orang tua
tidak memberikan suatu terapi. Alasan perawat tidak memberikan terapi aktivitas
khusus untuk pasien gangguan mental adalah karena perawat terbagi tugasnya dengan
adanya tindakan di ruangan sehingga waktu untuk memberikan kegiatan terapi
aktivitas kelompok pasa pasien depresi dan kecemasan sangat minimal.
Saat pasien datang dengan keluhan ciri-ciri yang menuju kepada diagnosa utama
dengan depresi dan gangguan kecemasan maka hal yang pertama di kaji pada
keluarga adalah tentang alasan masuk rumah sakit, faktor presipitasi, faktor
predisposisi, dan status mental pasien. Kemudian mencari penyebab, masalah utama
dan akibatnya, setelah itu kita masukkan ke data fokus memilah-milah mana tandatanda yang menunjukkan kepada masalah keperawatan yang muncul pada pasien
halusinasi tersebut. Ketertarikan mahasiswa untuk memberikan terapi aktivitas fisik
pada masalah keperawatan dengan depresi dan kecemasan yaitu karena latar belakang
keluarga yang memerlukan adanya penyuluhan atau pendidikan kesehatan tentang
cara merawat dan mengontrol sebagai terapi modalitas atau tambahan disamping
terapi obat dan Terapi Kejang Listrik (TKL) dan terapi aktivitas fisik di ruang Bima
merupakan tema yang baru belum pernah dilakukan kegiatan terapi modalitas
aktivitas fisik.
Maka dari itu kami mahasiswa Profesi Ners Universitas Muhammadiyah
Purwokerto akan memberikan penyuluhan terapi aktivitas fisik pada pasien depresi
dan kecemasan dimana penyuluhan terapi aktivitas fisik dapat dipahami dan di
praktekan oleh keluarga dalam membantu pasien mengurangi depresi dan kecemasan.
III.
IV.
Materi (terlampir)
V.
Metode
a. Ceramah
b. Tanya jawab
c. Demontrasi
VI.
VII.
1
2
4
Keterangan:
1. Screen
2. LCD & Laptop
3. Moderator
4. Presenter
5.
Fasilitator
6. Peserta Penyuluhan
7. Observer
VIII.
IX.
X.
Waktu
Pembukak an
8 menit
Inti
25 menit
Evaluasi
8 menit
Penutup
4 menit
Evaluasi
Kegiatan Penyuluh
Kegiatan Peserta
Memberikan salam
Menjawab
Perkenalan
salam
Menjelaskan TIU dan TIK
Mendengarkan
Menyebutkan materi yang akan
dan
diberikan
memperhatikan
Kontrak waktu
Menanyakan
(review)
kepada Menjawab
keluarga pasien dengan masalah
pertanyaan
keperawatan
halusinasi
penyuluh
Mendengarkan
pendengaran.
Menjelaskan materi tentang :
dan
memperhatikan
a. Pengertian gangguan mental
Bertanya kepada
b. Macam-macam
gangguan
penyuluh
bila
mental
masih ada yang
c. Penyebab gangguan mental
belum jelas
d. Pengertian terapi aktivitas fisik
e. Jenis-jenis terapi aktivitas fisik
f. Manfaat terapi aktivitas fisik
g. Langkah terapi aktivitas fisik
h. Indikasi terapi aktivitas fisik
i. Evaluasi atau pemeriksaan
keberhasilan terapi aktivitas
fisik
Meminta beberapa peserta untuk Menyebutkan
menjawab pertanyaan penyuluh
dan menjelaskan
Memberikan reinforcement jika
jawaban benar dan membetulkan
jika masih ada yang kurang
Mengucapkan salam penutup
Memperhatikan
Menjawab
salam
a. Struktur :
1. Media yang digunakan dalam acara penyuluhan semuanya lengkap
2. Materi disiapkan dalam bentuk power point dan demonstrasi
3. Waktu pelaksanaan penyuluhan dimulai tepat waktu
4. Jumlah yang ikut dalam penyuluhan 6 orang
b. Proses penyuluhan :
1. Penyuluhan kesehatan tentang terapi aktivitas fisik berjalan dengan baik, dapat
memahami penyuluhan dan demonstrasi yang diberikan.
2. Di dalam proses penyuluhan diharapkan terjadi interaksi
3. Moderator dapat memimpin jalannya penyuluhan, dilakukan dengan tertib dan
teratur.
4. Penyaji dapat memberikan materi penyuluhan dengan baik.
5. Fasilitator dapat memfasilitasi dan memotivasi keluarga untuk aktif dalam
penyuluhan terapi aktivitas fisik.
6. 100 % keluarga pada pasien depresi dan gangguan kecemasan dapat mengikuti
penyuluhan secara aktif dari awal sampai akhir.
7. keluarga mau mendemontrasikan ulang tentang terapi aktivitas fisik.
c. Hasil penyuluhan
1. Jenis pertanyaan yang diberikan kepada pasien
a. Pengertian gangguan mental adalah?
b. Apa penyebab gangguan mental?
c. Bagaimana macam gangguan mental?
d. Pengertian terapi aktivitas fisik adalah?
e. Apa jenis-jenis terapi aktivitas fisik?
f. Apa manfaat terapi aktivitas fisik?
g. Bagaimana langkah terapi aktivitas fisik?
2. Peserta penyuluhan dapat memahami dari apa yang disampaikan dan mampu
menjawab pertanyaan yang diberikan oleh penyuluh.
3. 100 % keluarga dapat mengungkapkan perasaannya setelah mengikuti kegiatan
penyuluhan dan demontrasi aktivitas fisik.
4. 100 % keluarga mampu mengikuti kegiatan yang dilakukan
5. 100 % keluarga dapat menyatakan perasaan senang dan paham pada materi yang
diberikan oleh penyaji.
XI.
Referensi