PARTUM
Pembimbing:
Dr. Ratih Krisna,Sp.OG
BAGIAN KEBIDANAN DAN PENYAKIT KANDUNGAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA
RSMH PALEMBANG
2013
Epidemiologi
Penyebab utama kematian ibu (1/3
dari seluruh kematian ibu didunia, 60%
di negara berkembang)
Di Indonesia : 14 juta kasus
perdarahan dalam kehamilan. Setiap
tahunnya
128.000
perempuan
mengalami
perdarahan
sampai
meninggal.
Definisi
Perdarahan postpartum adalah perdarahan atau
hilangnya
darah
lebih
dari
500cc
pada
Etiologi
4 T, yaitu Tone, Tissue, Trauma dan Thrombin
Tone : Atonia Uteri
suatu keadaan dimana uterus gagal untuk
berontraksi dan mengecil sesduah janin keluar
dari rahim.
Tissue
Produk sisa konsepsi, retensio plasenta
Trauma
Ruptur spontan uterus , Episiotomi, Laserasi
pembuluh darah
Thrombin
kelainan pembekuan darah
Manifestasi Klinis
Hipovolemia ringan ( <20% volume -
Takikardi ringan
darah)
Mottled skin
Cemas
darah)
Takipneu
Kulit pucat
Hipotensi postural
Takikardi
Oliguria/ anuria
Penekanan Aorta
Penekanan pada aorta ada intervensi untuk
menyelamatkan nyawa bila didapatkan
pendarahan apapun penyebabnya.
Penekanan aorta tidak mencegah terjadinya
pendarahan post partum. Volume Sirkulasi darah
sangat terbatas pada bagian atas tubuh dan
organ vital. Tekanan darah tetap tinggi, darah
mencegah untuk tidak mencapai daerah
pendarahan pada pelvis.
Secepatnya, teknik ini dilakukan untuk menolong
sehingga orang yang ahli dapat melakukannya
dengan cepat. Pada saat melakukan intervensi,
darah dapat dihentikan dengan melakukan
penekanan pada daerah pelvis.
- Histerektomi
Hal ini adalah pilihan terakhir untuk dilakukan
histerektomi harus berdasarkan parahnya
perdarahan yang menunjukan kolapsnya
cardiovaskular. Histerektomi sub-total dapat
dilakukan perdarahan karena atoni uterin dan
trauma pada bagian servik atau saluran atas
vagina.
Inversi Uterin
Inversi uterin, yang jarang terjadi,
kira-kira 1 dalam 25.000 persalinan.
Bersifat iatrogenic, yang disebabkan
oleh penarikan tali pusat yang terlalu
kuat. Inversi uterin sering terjadi
pada wanita multi gravida
Penanganan
Pengeluaran manual plasenta, Resusitasi dan jika
perlu Laparotomi
Setelah perbaikan rahim : Berikan dosis tunggal
antibiotik profilaksis :
Ampisilin 2 g IV PLUS metronidazol 500 mg IV
atau Cefazolin 1 g IV PLUS metronidazol 500 mg
IV .
Jika ada tanda-tanda infeksi atau wanita saat ini
memiliki demam , memberikan kombinasi
antibiotik sampai dia bebas demam selama 48
jam : Ampisilin 2 g IV setiap 6 jam
PLUS Gentamisin 5 mg / kg berat badan IV setiap
24 jam PLUS Metronidazol 500 mg IV setiap 8 jam
Plasenta akreta
Resusitasi yang tepat dan konsultasi
cepat harus dilaksanakan
histerektomi