Anda di halaman 1dari 4

Marina Chimica Acta, Oktober 2005, hal.

21-24
Jurusan Kimia FMIPA, Universitas Hasanuddin

Vol. 6 No.2
ISSN 1411-2132

ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BERAT TIMBAL DAN SENG


DI SEKITAR PERAIRAN PELABUHAN PARE-PARE
DENGAN METODE ADISI STANDAR
Abd. Wahid Wahab dan Mutmainnah
Jurusan Kimia FMIPA Unhas
ABSTRACT
This research is aimed to find out the content of heavy metal such Pb and Zn in the sediment in around waters
of Pare-Pare harbour with standard addition method. Sampling was conducted in four different locations
(stations). Heavy metal content was analyzed by using the Atomic Absorption Spectrophotometer (AAS) and
analyze result measurement was done by standard adition method. The result of research showed that
Pb content in sediment is between 54,3331 - 93,8774 mg/kg of sediment dry weight and Zn between
64,9744 - 94,3321 mg/kg of sediment dry weight. According to guide of sediment quality, the waters
condition in around of Pare-Pare harbour has been contaminated by Pb and Zn metals.
Keywords : standard addition, sediment, plumbum, zink

PENDAHULUAN

BAHAN DAN METODE

Perairan Pare-pare merupakan kawasan


andalan propinsi Sulawesi Selatan yang sejauh ini
berperan dan berfungsi sebagai pusat pelayanan jasa
pelabuhan, bongkar muat barang, pendistribusian
minyak, kawasan pengembangan industri, budidaya,
sistem pemukiman serta pengembangan sektor
pangan. Perairan Pare-pare berprospek untuk
dikembangkan dan sekaligus mempunyai ancaman
yang sangat serius berupa timbulnya pencemaran.
Oleh karena itu maka perlu diantisipasi
penanggulangan
bahan
pencemar
dengan
mengadakan penelitian untuk memperoleh data-data
mengenai kandungan logam berat yang ada di sekitar
perairan pelabuhan Pare-pare. Dalam hal ini dipilih
penelitian tentang analisis logam berat pada sedimen
karena bagian ini relatif lebih stabil dibandingkan air
laut yang sangat dinamis.
Berbagai metode analisis dapat dilakukan
untuk menentukan kadar logam berat dalam sedimen,
namun metode yang paling sering dipakai adalah
metode Spektrofotometri Serapan Atom (SSA).
Analisis hasil pengukurannya dapat dilakukan dengan
metode kurva kalibrasi dan adisi standar. Berdasarkan
hasil penelitian sebelumnya, metode adisi standar
sangat efektif dipakai untuk sampel yang kompleks
dan konsentrasi sampel yang rendah (Wahab, 1982).
Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka
dilakukan penelitian kandungan logam Pb dan Zn
pada sedimen di sekitar perairan pelabuhan Pare-pare
dengan menggunakan alat Spektrofotometer Serapan
Atom (SSA) dengan metode adisi standar.

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian


ini adalah sedimen laut yang diperoleh dari daerah
sekitar perairan pelabuhan pare-pare, Pb(NO3)2,
ZnCl2, HNO3 (1:1), HCl (1:1), HCl pekat, HNO3
pekat, HNO3 5 M, HNO3 encer dan aquadest.
Metode Pengambilan Sampel
Pengambilan sampel dilakukan pada empat
stasiun yang berbeda, yaitu :
Stasiun I : Terletak
diperairan
Pelabuhan
Pertamina
Stasiun II : Terletak diperairan Pelabuhan Cappa
Ujung
Stasiun III : Terletak diperairan Pasar Senggol
Stasiun IV : Terletak
diperairan
Pelabuhan
Penumpang PELNI Nusantara
Setiap stasiun sampel diambil pada 2 titik
yaitu pada jarak 100 m dan 500 m ke arah laut.
Sampel sedimen diambil dengan menggunakan grab
sampler yang diulur kedasar perairan dengan
menggunakan tali. Sampel diambil yaitu pada bagian
tengah dari bongkahan sampel yang terangkat guna
menghindari kontaminasi dengan grap sampler.
Untuk memperkecil adanya kontaminasi, sampel
dimasukkan kedalam botol polyetilen. Selanjutnya
untuk menghindari terjadinya penguapan, sampel
disimpan pada suhu 4 C (dalam ice box).
Parameter yang Diamati
Sampel-sampel yang telah diperoleh dianalisis
di Laboratorium untuk mengetahui kandungan logam

21

Abd. Wahid Wahab dan Mutmainnah

Mar. Chim . Acta

berat Pb dan Zn. Penentuan kandungan logam berat


dalam sedimen dianalisis dengan menggunakan alat
Spektrofotometer Serapan Atom (SSA). Sebagai data
penunjang dilakukan pengukuran parameter kualitas
air di lokasi pengambilan sampel antara lain suhu air,
pH, salinitas dan tipe sedimen (tekstur).

Tingginya kandungan logam Pb pada tiap


stasiun dapat disebabkan karena aktifitas di sekitar
pelabuhan berupa pasar rakyat yang menjadikan
tempat tersebut sebagai tempat pembuangan sampah
domestik oleh masyarakat sekitarnya seperti
lempengan-lempengan baterai dan kaleng-kaleng
yang mengandung komponen logam Pb. Selain itu
sebaran minyak yang berasal dari pelabuhan
pertamina mudah terbawa arus dan akan mengendap
di dasar laut.
Lokasi sampel di sebelah utara pelabuhan
rakyat (Stasiun III), tepatnya belakang pasar senggol
juga mengandung logam Pb yang agak besar pula. Di
mana kandungan logam Pb pada titik 2 lebih tinggi
dibanding titik 1. Hal ini disebabkan pada titik 2 tipe
sedimennya berupa pasir berlumpur (Tabel 2) yang
dapat memperbesar penyerapan logam berat pada
sedimen, sedangkan pada titik 1 berupa pasir
sehingga konsentrasinya lebih kecil dibandingkan
titik 2. Menurut Supriharyono (1989) dalam Erwin
(2004), logam berat cenderung terserap pada sedimen
yang mempunyai diameter yang relatif kecil dan
permukaannya halus.
Berdasarkan petunjuk kualitas sedimen yang
dikemukakan oleh Febris dan Werner (1994),
konsentrasi maksimum logam Pb yang dapat ditolerir
oleh organisme adalah 33 mg/kg berat kering
sedimen. Hasil analisis menunjukkan konsentrasi
logam Pb dalam sedimen di seluruh lokasi
pengambilan sampel telah melewati batas maksimum
yang diperbolehkan (tercemar).

Analisis Logam Dengan Metode Adisi Standar


Larutan sedimen dimasukkan ke dalam labu
ukur. Kemudian ditambahkan larutan standar logam
yang akan dianalisis. Masing-masing labu ukur
ditambahkan 0,1 mL asam nitrat 5 M (pH akhir 1 - 2).
Kemudian diimpitkan volumenya dengan aquadest
hingga tanda garis. Menyiapkan larutan blanko dan
aspirasikan pada panjang gelombang tertentu.
Mengaspirasikan larutan standar dan sampel
berdasarkan bertambahnya konsentrasi pada alat
SSA. Membuat kurva hasil pengukuran Absorban
terhadap Konsentrasi standar yang ditambahkan.
Selanjutnya menentukan konsentrasi Pb dan Zn pada
sampel dalam mg/L. Menghitung kandungan logam
berat pada sampel sedimen dalam mg/kg berat kering.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil analisis kandungan logam Pb dan Zn
dalam sedimen di sekitar perairan pelabuhan parepare dengan metode adisi standar dapat dilihat pada
Tabel 1.
Tabel 1
Hasil analisis kandungan logam Pb dan Zn pada sampel
sedimen dalam mg/kg berat kering sedimen
Titik Sampel
Stasiun I titik 1
Stasiun I titik 2

Logam Pb
93,8774
66,1195

Logam Zn
94,3321
80,0918

Stasiun II titik 1
Stasiun II titik 2
Stasiun III titik 1
Stasiun III titik 2
Stasiun IV titik 1
Stasiun IV titik 2

79,5309
78,2201
55,0547
66,9239
66,1887
54,3331

77,2398
71,9713
64,9744
80,9069
76,1512
73,5386

Kandungan Logam Zn dalam Sedimen


Pada Tabel 1 terlihat bahwa kandungan logam
Zn di sekitar perairan pelabuhan Pare-pare berkisar
antara 64,9744-94,3321 mg/kg berat kering sedimen.
Pada stasiun I, II dan IV kandungan logam Zn pada
titik 1 lebih tinggi daripada titik 2. Hal ini disebabkan
titik 1 lebih dekat dengan sumber pencemar, yaitu
limbah yang kemungkinan berasal dari pipa-pipa
aliran minyak yang juga dilapisi dengan campuran
logam Zn untuk mencegah terjadinya korosi. Selain
itu perairan pelabuhan pertamina ini cenderung
tertutup oleh daratan (arus laut relatif tenang),
sehingga proses sedimentasi dan pengendapan logam
berat yang terdapat dalam air kolom semakin mudah
terjadi. Dengan kata lain, jumlah kandungan logam
berat yang diendapkan ke dasar perairan yang tenang
jauh lebih banyak dibandingkan dengan perairan yang
banyak dipengaruhi oleh arus laut.
Pada stasiun III kandungan logam Zn pada
titik 2 lebih tinggi dibandingkan titik 1. Rendahnya
kandungan Zn pada titik 1 diduga karena stasiun ini
berada di sekitar perairan pasar senggol yang tipe
sedimennya berupa pasir. Sehingga kandungan

Kandungan Logam Pb Dalam Sedimen


Tabel 1 menunjukkan bahwa kandungan
logam Pb dalam sedimen di sekitar perairan
pelabuhan Pare-pare berkisar 54,3331-93,8774 mg/kg
berat kering sedimen. Di mana pada Stasiun I, II dan
IV kandungan logam Pb titik 1 jauh lebih tinggi
daripada titik 2. Hal ini disebabkan titik 1 lebih dekat
dengan sumber pencemar yaitu adanya tumpahantumpahan minyak yang terjadi di sekitar pelabuhan
apabila ada aktifitas bongkar muat minyak ke darat.
22

Vol .6. No. 2

Analisis Kandungan Logam Berat Timbal dan Zeng

logamnya lebih kecil dibandingkan dengan yang


sedimennya berupa pasir berlumpur dan lumpur.
Seperti yang dikemukakan oleh Geyer (1981), bahwa
interaksi logam berat dengan sedimen bergantung
pada komposisi sedimen. Konsentrasi logam berat
yang lebih tinggi umumnya ditemukan pada sedimen
lumpur, lanau, pasir berlumpur daripada pasir.
Berdasarkan petunjuk kualitas sedimen yang
dikemukakan oleh Febris dan Warner (1994),
konsentrasi maksimum logam Zn dalam sedimen
yang dapat ditelorir oleh organisme sebesar 70 mg/kg
berat kering sedimen. Dapat dikatakan bahwa
konsentrasi logam Zn pada sedimen di sekitar
perairan pelabuhan Pare-pare telah melewati batas
maksimum yang telah ditetapkan (tercemar).
Hal ini sebanding dengan hasil penelitian yang
telah dilakukan oleh Ardiyanti (2005) pada sampel air
laut dan dengan metode yang sama, menunjukkan
bahwa perairan pelabuhan Pare-Pare telah
terkontaminasi oleh logam Pb (0,0373-0,1947 ppm)
dan logam Zn (0,0042-0,0744 ppm). Begitu pula hasil
penelitian yang telah dilakukan oleh Meilanty (2005),
yang menunjukkan bahwa kerang Anadara granosa
yang terdapat di perairan pelabuhan Pare-Pare
mengandung logam Pb (13,36-23,94 mg/kg berat
kering) dan logam Zn (53,78-67,88 mg/kg berat

kering) yang telah melebihi batas yang telah


ditetapkan.
Kandungan logam dalam sedimen lebih besar
daripada kandungan logam dalam jaringan kerang dan
air laut. Hal ini diduga karena logam yang terlarut
dalam air cenderung diendapkan dalam sedimen
sedangkan kerang lebih banyak mengambil logam
dari rantai makanan (terutama dari fitoplankton dan
detritus) dibanding dari sedimen (Umar dkk, 2001).
Kondisi Lingkungan Perairan
Pelabuhan Pare-pare
Faktor lingkungan perairan seperti pH,
salinitas dan suhu yang diukur pada saat pengambilan
sampel dalam kisaran normal. Suhu permukaan di
perairan sekitar pelabuhan Pare-pare masih dalam
kisaran suhu alami perairan indonesia yaitu berkisar
28-31 0C (Monoarfa, 2002). Tingkat keasaman air
laut mempengaruhi pengendapan logam dalam
sedimen. Semakin tinggi nilai pH maka akan semakin
mudah terjadi akumulasi logam. Dari data di atas pH
air permukaan di sekitar stasiun pengambilan sampel
berkisar antara 7,4 7,6. Nilai ini masih berada dalam
kisaran normal pH air laut yaitu 5,6 8,3.

Tabel 2
Data pengukuran langsung di lokasi pengambilan sampel
Parameter

Titik Sampel
ST I.1

ST I.2

ST II.1

ST II.2

ST III.1

ST III.2

ST IV.1

ST IV.2

7,5

7,4

7,6

7,6

7,4

7,5

7,4

7,5

Suhu Air ( C)

32

32

32

32

32

32

31

31

Salinitas (0/00)

29,8

29,3

28,3

28,2

29,9

30

30,1

30,1

Tekstur

Lumpur

Lumpur

Lumpur

Lumpur

Pasir

Kedalaman (m)

10

9,5

15

15

12

PH
0

Pasir
Lumpur
berlumpur
15

17

Lumpur
17

kandungan logam Zn dalam sedimen di sekitar


perairan pelabuhan Pare-Pare berkisar 64,9744
s/d 94,3321 mg/kg berat kering sedimen.

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dilakukan dapat disimpulkan bahwa :

2. Perairan pelabuhan Pare-pare mengandung logam


Pb dan Zn dalam sedimen melebihi batas
maksimum yang telah ditetapkan (tercemar).

1. Kandungan logam Pb dalam sedimen di sekitar


perairan pelabuhan Pare-pare berkisar 54,3331 s/d
93,8774 mg/kg berat kering sedimen. Dan

23

Abd. Wahid Wahab dan Mutmainnah

Mar. Chim . Acta

DAFTAR PUSTAKA
Ardiyanti, 2005, Penerapan Metode Adisi Standar Untuk Analisis Logam Berat Pb Dan Zn Secara
Spektrofotometri Serapan Atom Di Perairan Pelabuhan Pare-Pare, Jurusan Kimia FMIPA Universitas
Hasanuddin, Makassar.
Asiah, dkk., 1998, Pemantauan Sebaran Limbah Senyawa Organotin dan Logam Berat pada Daerah Pelabuhan,
(http:// www.disperindag- jabar.go.id/ artman /publish/article_1116.html), diakses 2 Maret 2005.
Erwin, 2004, Analisis Kandungan Logam Berat Cd Dan Zn Pada Sedimen Di Sekitar Perairan Laut Dangkal
Pulau Sumbawa, Jurusan Kimia FMIPA Universitas Hasanuddin, Makassar.
Febris,G.J dan Werner,G.F, 1994, Characterization Of Toxicants in Sedimen From Port Philip Bay : Metal
Departemen of Conservation and Metal Resourcers Melbourne, Australia
Geyer, R. A., 1981, Marine Enviromental Pollution 2, Elsevier Scientific Publishing Company, NewYork.
H., Meilanty, 2005, Analisis Kandungan Logam Berat Timbal (Pb) Dan Seng (Zn) Pada Kerang Darah (Anadara
Granosa) Di Pelabuhan Pare-Pare, Jurusan Kimia FMIPA Universitas Hasanuddin, Makassar.
Monoarfa, W., 2002, Dampak Pembangunan Bagi Kualitas Air di Kawasan Pesisir Pantai Losari, Makassar, Vol.
3, (3), (http://www.iptek.net.id/ind/ jurnal/jurnal_idx..php?doc=v4.n5.09.htm), diakses 19 Februari 2005.
Pagoray, H., 2001, Kandungan Merkuri dan Kadmium Sepanjang Kali Donan Kawasan Industri Cilacap,
FRONTIR, (33) : (32-49).
Riani, E., 2004, Dampak Bahan Pencemar Terhadap Kecacatan Dan Kepunahan Organisme Laut,
(http://www.wwf.or.id/Default.php?ID=570), diakses 28 Desember 2004.
Rivai, F. I., 2004, Pendekatan Terpadu Pengelolaan Pencemaran Lingkungan,
(http://www.unila.ac.id/index.php?option=articles&task=viewarticle/), diakses 28 Desember 2004).
Suharto, 2005. Dampak Pencemaran Logam Timbal (Pb) terhadap Kesehatan Masyarakat, Majalah Kesehatan
Indonesia, 165, (http://www.pdpersi. co.id/pdpersi/news/, diakses 23 Januari 2005).
Suhendrayatna, 2001, Bioremoval Logam Berat dengan menggunakan Mikroorganisme: Suatu Kajian
Kepustakaan, (http://www.istecs.org/ publication/Japan/010211-Suhendrayatna.PDF,diakses10 Desember
2004).
Umar, M. T., dkk., 2001, Kandungan Logam Berat Tembaga (Cu) pada Air, Sedimen dan Kerang Marcia sp. di
Teluk Pare-Pare, Sulawesi Selatan, Vol. 2, (2), (http://www.pascaunhas.net/jurnal-pdf/Sci-2-2/tauhid-pdf),
diakses 28 Desember 2004.
Wahab, W., 1982, Studi Perbandingan Teknik Kurva Kalibrasi, Metode Adisi Standar Tunggal Dan Adisi Standar
Berganda Untuk Analisis Boron Dengan Cara Spektrofotometri Serapan Atom, (http://www.digilib.itb.
ac.id/go.php?id=jbptitbpp-gdl-s2-19820abdwahidwa-1734), diakses 28 desember 2004.

24

Anda mungkin juga menyukai