Anda di halaman 1dari 2

Magister Manajemen

Universitas Gadjah Mada


Tugas Policy Note
Mata Kuliah : Government Business Environment
Dosen

: Wahyudi Kumorotomo (Prof.Dr, MPP)

Tanggal

:15 Sept2015

PETUNJUK:
Buatlah analisis pendek (maksimal 5 halaman) tentang lingkungan birokrasi
pemerintahan yang berlaku di Indonesia sekarang ini, terutama untuk
menjawab pertanyaan dari petikan artikel berikut ini.
Kemudahan Berbisnis di Indonesia Masih Tertinggal di ASEAN
Sumber: Metrotvnews.com, Jakarta, 29 Oktober 2013
Metrotvnews.com, Jakarta: Survei Doing Business 2014 dari Bank Dunia
memosisikan Indonesia di peringkat 120. Angka itu terbilang bagus dari survei
sebelumnya di posisi 128. Survei Doing Business menggambarkan
kemudahan berbisnis di suatu negara. Meski menanjak, peringkat Indonesia
masih jauh tertinggal ketimbang kompetitor-kompetitor utamanya di
ASEAN. Singapura mempertahankan peringkat pertama. Sementara,
Malaysia kali ini menempati peringkat 6 dari tahun sebelumnya di peringkat 8.
Filipina yang pada survei seelumnya di bawah Indonesia, kini lompat ke
peringkat 108.
Survei Doing Business 2014 juga mencatat Thailand stagnan di peringkat 18
dan Vietnam di peringkat 99. Indonesia hanya lebih baik dari Kamboja yang di
peringkat 137.
Lebih lanjut, dari 10 faktor kemudahan berbisnis, Indonesia hanya mengalami
kenaikan di satu faktor. Sisanya, menurun atau stagnan. Contohnya, pada
survei 2013, peringkat indikator perintisan usaha di Indonesia adalah 171.
Kini, peringkatnya 175, dengan catatan 10 prosedur dan 48 hari waktu
pengurusan. Di faktor perizinan, izin konstruksi peringkat Indonesia juga turun
dari 77 ke 88. Peringkat pendaftaran properti turun dari 98 ke 101.
Sementara, peringkat faktor perlindungan investor turun dari 51 ke 52.
Peringkat pembayaran pajak turun dari 132 ke 137. Adapun peringkat untuk
faktor perdagangan lintas perbatasan turun dari 52 ke 54, dan peringkat untuk
penegakan kontrak turun dari 144 ke 147. Peringkat untuk faktor
perdagangan lintas perbatasan turun dari 52 ke 54, dan peringkat untuk
penegakan kontrak turun dari 146 ke 147. Adapun faktor solusi terhadap
insolvency juga melemah dari 142 ke 144.
Di lain hal, kemudahan mengakses kredit dianggap menjadi salah satu faktor
yang memperbaiki iklim kemudahan usaha di Tanah Air. Itu ditandai dengan
1

penaikan peringkatnya dari 82 ke 86. Sementara, peringkat faktor kemudahan


akses listrik bergeming di 121. (Irana Shalindra)
Pertanyaan:
1. Apakah alternatif tindakan kolektif diantara pelaku bisnis yang dapat
menciptakan lingkungan bisnis yang sehat dan mencegah KKN (kolusi,
korupsi, nepotisme) dengan para pejabat pemerintah? Bagaimana
supaya tindakan kolektif tersebut berjalan lebih efektif pada masa
pemerintahan baru di bawah Jokowi-Kalla. Jelaskan.

2. Persaingan bisnis yang kurang sehat di suatu negara dipengaruhi oleh


faktor budaya masyarakatnya. Dan inilah yang menyebabkan definisi
overhead cost dalam bisnis yang seringkali kabur. Menurut Anda, untuk
terciptanya sistem persaingan yang sehat, mana komponen overhead
cost yang dapat diperbolehkan dan mana yang tidak? Jelaskan dengan
contoh-contoh konkret. Kasus perusahaan tertentu dapat diangkat
untuk menjawab pertanyaan ini.
*****

Anda mungkin juga menyukai