TEMA : PESAWAT
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Fisika Teknik
Yang di bina oleh Bapak Sujito, S.T., M.T.
Oleh:
1. Ahmad Khakim (110533406962)
2. Qoimatul Adilah (110533406982)
3. Aulia Rahmah (110533406967)
A. Pengertian Pesawat
Pesawat atau Pesawat Udara adalah setiap alat yang dapat terbang
diatmosfer karena daya angkat reaksi udara. Sedangkan
Pesawat terbang
adalah pesawat udara yang lebih berat dari udara bersayap tetap dan dapat
terbang dengan tenaganya sendiri.
Menurut definisi FAA (Badan Penerbangan Amerika Serikat) di FAR
(Federal Aviation Regulation) saat ini yang juga diadopsi oleh Indonesian
CASR (Civil Aviation Safety Regulation), Definisi aircraft adalah sebuah
perangkat yang digunakan atau dimaksudkan untuk digunakan dalam
penerbangan. Kategori aircraft untuk sertifikasi penerbangnya dalam hal ini
adalah airplane, rotorcraft, lighter-than-air, powered lift, dan glider. Part 1
tersebut juga mendefinisikan airplane/ pesawat terbang sebagai: digerakkan
mesin, sayap tetap yang lebih berat dari udara, dalam penerbangannya ditahan
oleh reaksi dinamis dari udara yang berlawanan arah dengan sayapnya.
Prinsip dasar dari cara pesawat terbang untuk mengudara sama untuk
semua pesawat, baik pesawat capung maupun pesawat super jumbo seperti
Airbus A380, yang mempengaruhi pesawat untuk terbang adalah gaya - gaya
aerodinamis yang mengenainya yaitu, gaya angkat (lift), gaya hambat (drag),
gaya berat (grafitasi), dan gaya dorong (trust).
Thrust,
adalah
gaya
dorong,
yang
dihasilkan
oleh
mesin
Weight, gaya berat adalah kombinasi berat dari muatan pesawat itu sendiri,
awak pesawat, bahan bakar, dan kargo atau bagasi. Weight menarik
pesawat ke bawah karena gaya gravitasi. Weight melawan lift (gaya
angkat) dan beraksi secara vertikal ke bawah melalui center of gravity dari
pesawat.
Lift, (gaya angkat) melawan gaya dari weight, dan dihasilkan oleh efek
dinamis dari udara yang beraksi di sayap, dan beraksi tegak lurus pada
arah penerbangan melalui center of lift dari sayap.
Gaya dorong terhadap sayap dan tekanan udara yang rendah diatas sayap
inilah yang di butuhkan untuk pesawat terbang di udara. Terdapat beberapa faktor
yang menyebabkan pesawat dapat terbang, diantaranya :
1. Sayap
Sebuah pesawat memerlukan gaya angkat atau lift yang di
butuhkan untuk terbang. Lift dihasilkan oleh permukaan suatu sayap
(wing) yang berbentuk airfoil.
Bentuk penampang airfoil pada suatu sayap pesawat terbang:
oleh
engine
ini
biasa
di
sebut
dengan
thrust.
C. Jenis-jenis
Ada beberapa jenis pesawat, diantaranya:
Jenis Pesawat Berdasarkan Desain
1. Balon udara:
2. Kapal udara:
b. Autogiro:
Berdasarkan propulsi
1. Pesawat terbang layang (Glider):
Berdasarkan penggunaan
1. Pesawat eksperimental:
3. Pesawat angkut:
4. Pesawat militer:
1. Turboprop Engine
Pada
awal
perkembangan
engine,
umumnya
pesawat
komersial
Turboprop engine lebih efisien dari pada turbojet, dirancang untuk terbang
dengan kecepatan di bawah sekitar 800 km / h (500 mph). Contoh mesin
turboprop yang populer antara lain mesin Roll-Royce Dart yang dipakai
pada pesawat British Aerospace , Fokker 27 dll.
2. Turbojet Engine
Pengembangan mesin penggerak pesawat (Engine) mengalami kemajuan
sangat pesat dengan dikembangkannya mesin jenis turbojet,
di mana
Mesin turbojet adalah mesin jet yang paling sederhana, biasanya dipakai
untuk pesawat-pesawat berkecepatan tinggi. Contoh dari mesin ini adalah
mesin Roll-Royce Olypus 593 yang digunakan untuk pesawat Concorde.
Jenis lain adalah mesin Marine Olympus yang memiliki kekuatan 28.000
hp (daya kuda atau setara dengan 21 MW) yang digunakan untuk
menggerakkan kapal perang modern dengan bobot mati 20.000 ton dengan
operasi berkecepatan tinggi.
3. Turbofan Engine
Turbo Fan adalah jenis engine yang termodern saat ini yang
menggabungkan tekhnologi Turbo Prop dan Turbo Jet. Mesin ini
sebenarnya adalah sebuah mesin by-pass dimana sebagian dari udara
dipadatkan dan disalurkan ke ruang pembakaran, sementara sisanya
dengan kepadatan rendah disalurkan sekeliling bagian luar ruang
pembakaran (by-pass). Sekaligus udara tersebut berfungsi untuk
mendinginkan engine. Tenaga gaya dorong (Thrust) terbesar dihasilkan
oleh FAN (baling-baling/blade paling depan yang berukuran panjang),
menghasilkan thrust sebesar 80 % (secondary airflow), dan sisanya 20 %
menjadi exhaust jet thrust (hot gas). Sepintas mesin turbo fan ini mirip
turbo prop, namun baling-baling depan dari turbo fan memiliki ruang
penutup (Casing/Fan case).
turbin-nya
dihubungkan
langsung
dengan
REDUCTION
D. Komponen pesawat
Meskipun pesawat
terbang dirancang
untuk berbagai
keperluan,
1. Fuselage
Yang dimaksud dengan Fuselage adalah kabin dan atau kokpit,
yang berisi kursi untuk penumpangnya dan pengendali pesawat. Sebagai
tambahan, fuselage juga bisa terdiri dari ruang kargo dan titik-titik
penghubung bagi komponen utama pesawat yang lainnya.Beberapa
pesawat menggunakan struktur open truss. Fuselage dengan tipe open
truss terbentuk dari tabung baja atau aluminium. Kekuatan dan kepadatan
didapat dari pengelasan tabung-tabung secara bersama yang membentuk
bangun segitiga yang disebut trusses.
2. Warren Truss
Konstruksi dari Warren truss membuat bentuk sarang dengan
batang-batang longerons, juga batang diagonal dan vertikal. Untuk
mengurangi berat maka pesawat kecil menggunakan tabung aluminium
alloy yang di rivet atau di sekrup menjadi satu bagian dengan bagian yang
berhadapan membentuk kerangka.
Setelah teknologi berkembang, perancang pesawat mulai melapisi
batang-batang truss untuk membuat pesawat lebih streamline, dan
meningkatkan kinerja. Awalnya dengan menggunakan kain fabric, yang
dapat membengkokkan logam yang ringan seperti aluminium. Dalam
beberapa keadaan, kulit luar dapat mendukung semua atau sebagian dari
beban yang ditanggung oleh pesawat. Sebagian besar pesawat modern
menggunakan struktur kulit yang diketatkan (stressed) yang dikenal
dengan nama konstruksi monocoque atau semi-monocoque.
Rancangan
monocoque
menggunakan
kulit
(logam)
yang
a. Konstruksi Monocoque
Konstruksi monocoque yang sebenarnya terdiri dari kulit, former
(pembentuk) dan bulkhead (penahan).Former dan bulkhead memberi
bentuk pada fuselage.Karena tidak ada kerangka maka kulit haruslah
cukup kuat untuk menjaga kepadatan/kekuatan fuselage.Jadi, masalah
yang cukup penting dalam konstruksi monocoque adalah menjaga
konstruksi agar cukup kuat sementara berat juga harus diperhatikan
agar tidak melebihi batasan.Karena batasan inilah maka struktur semimonocoque digunakan di banyak pesawat masa kini.
Sistem semi-monocoque menggunakan sub-struktur dimana kulit
pesawat ditempelkan. Sub-struktur ini, yang terdiri dari bulkhead
dan/atau former terbuat dari berbagai ukuran dan kerangka,
memperkuat kulit pesawat dengan menyerap sebagian dari gaya beban
dari fuselage. Bagian utama dari fuselage juga termasuk titik
sambungan sayap dan sebuah firewall.
b. Konstruksi Semi-monocoque
Pada pesawat bermesin tunggal, mesinnya biasanya disambungkan
di depan fuselage. Ada pembatas tahan-api di antara bagian belakang
mesin dengan kokpit atau kabin untuk melindungi penerbang dan
penumpangnya dari api akibat kecelakaan. Pembatas inilah yang
disebut dengan firewall dan biasanya dibuat dari material tahan panas
seperti baja.
3. Sayap
Sayap adalah airfoil yang disambungkan di masing-masing sisi
fuselage dan merupakan permukaan yang mengangkat pesawat di udara.
Terdapat berbagai macam rancangan sayap, ukuran dan bentuk yang
digunakan oleh pabrik pesawat. Setiap rancangan sayap memenuhi
kebutuhan dari kinerja yang diharapkan untuk rancangan pesawat tertentu.
Bagaimana sayap dapat membuat gaya angkat (lift) akan diterangkan di
bab terkait.
Sayap dapat dipasang di posisi atas, tengah atau bawah dari
fuselage. Rancangan ini disebut high-, mid- dan low-wing. Jumlah sayap
juga berbeda-beda. Pesawat terbang dengan satu set sayap disebut
monoplane, sedangkan pesawat terbang dengan dua set sayap disebut
biplane.
atau ke kanan. Sedangkan flap biasanya dari dekat fuselage ke arah luar
sampai tengah-tengah sayap. Flap biasanya sama rata dengan permukaan
sayap pada waktu pesawat sedang menjelajah. Pada waktu diturunkan, flap
bergerak dengan arah yang sama ke bawah untuk menambah gaya angkat
sayap pada waktu lepas landas dan mendarat.
4. Empennage
Nama yang benar untuk bagian ekor dari pesawat adalah
empennage. Empennage terdiri dari seluruh ekor pesawat, termasuk
permukaan yang tetap/diam seperti vertical stabilizer dan horizontal
stabilizer. Sedangkan permukaan yang bergerak termasuk rudder,
elevator, dan satu atau lebih trim tab.
Komponen Empennage
Tipe kedua dari rancangan empennage tidak membutuhkan elevator. Tapi
merupakan satu kesatuan dari horizontal stabilizer yang dapat berputar di
pusat engselnya.
Tipe ini disebut stabilator dan digerakkan dengan menggunakan batang
kemudi, seperti halnya jika kita menggerakkan elevator. Sebagai contoh,
jika kita menarik batang kemudi, maka stabilator akan berputar sehingga
bagian belakang (trailing edge) akan terangkat. Hal ini menyebabkan
beban aerodinamis di ekor dan menyebabkan hidung pesawat bergerak
naik. Stabilator mempunyai anti-servo tab yang terpasang di trailing edge.
Anti-servo tab bergerak dengan gerakan yang sama dengan trailing edge
dari stabilator. Anti-servo tab juga berfngsi sebagai trim tab untuk
mengurangi beban tekanan pada kemudi dan membantu stabilator untuk
tetap pada posisi yang diinginkan.
Komponen Stabilator
a. RUDDER
Rudder tersambung di bagian belakang dari vertical stabilizer. Selama
penerbangan, rudder digunakan untuk menggerakkan hidung pesawat
ke kanan dan ke kiri.Rudder digunakan bersama dengan aileron untuk
belok selama penerbangan. Sedangkan elevator yang terpasang di
bagian belakang horizontal stabilizer digunakan untuk menggerakkan
hidung pesawat naik dan turun selama penerbangan.
b. Trim Tabs
Trim tab berukuran kecil dan bagian yang dapat digerakkan dari
trailing edge-nya kemudi. Trim tab yang dapat digerakkan dari kokpit
mengurangi tekanan pada kemudi. Trim tab dapat terpasang pada
aileron, rudder dan/atau elevator.
5. Landing Gear
Landing gear/ roda pesawat adalah penopang utama pesawat pada
waktu parkir, taxi (bergerak di darat), lepas landas atau pada waktu
mendarat. Tipe paling umum dari landing gear terdiri dari roda, tapi
pesawat terbang juga dapat dipasangi float (pelampung) untuk beroperasi
di atas air atau ski, untuk mendarat di salju. Landing gear terdiri dari 3
roda, dua roda utama dan roda ketiga yang bisa berada di depan atau di
belakang pesawat. Landing gear yang memakai roda dibelakang disebut
conventional wheel. Pesawat terbang dengan conventional wheel juga
kadang-kadang disebut dengan pesawat tailwheel. Jika roda ketiga
bertempat di hidung pesawat, ini disebut nosewheel, dan rancangannya
disebut tricycle gear. Nosewheel atau tailwheel yang dapat dikemudikan
membuat pesawat dapat dikendalikan pada waktu beroperasi di darat.
Landing Gear
6. Power Plant
Power plant biasanya termasuk mesin dan baling-baling.Fungsi
utama dari mesin adalah menyediakan tenaga untuk memutar balingbaling.Mesin juga menghasilkan tenaga listrik, sumber vakum untuk
beberapa instrumen pesawat, dan di sebagian besar pesawat bermesin
tunggal, menyediakan pemanas untuk penerbang dan penumpangnya.
Mesin ditutup oleh cowling atau di beberapa pesawat dikelilingi oleh
nacelle. Maksud dari cowling atau nacelle adalah untuk membuat
streamline aliran udara yang mengalir di sekitar mesin dan membantu
mendinginkan mesin dengan mengalirkan udara di sekitar silinder. Balingbaling, yang terpasang di depan mesin, mengubah putaran mesin menjadi
Power Plant
1
F= ( v 21v 22) A
2
1
1
P1+ . v 12 + g h1=P2 + . v 22+ g h2
2
2
Sayap pesawat tipis, maka h1 = h2 sehingga tekanan pada pesawat:
1
P1+ . v 12
2
P1P2
1
( v 22v 12)
2
1
P2+ . v22 = konstan
2
Dengan:
F : gaya angkat pesawat, satuannya N
P1 : tekanan dari bawah pesawat, satuannya Pa
P2 : tekanan dari atas pesawat, satuannya Pa
v1 : kecepatan udara di bawah pesawat, satuannya m/s
v2 : kecepatan udara di atas pesawat, satuannya m/s
: massa jenis udara, satuannya Kg/m3
Diketahui :
A = 18 m2
v2 = 50 m/s
v1 = 40 m/s
= 1,3 Kg/m3
Ditanyakan :
F = . ?
Penyelesaian:
F = P.A
1
P1+ . v 12
2
P1P2
1
( v 22v 12)
2
1
P2+ . v22
2
1
( 1,3 ) ( 50 240 2)
2
( 585 ) . A
= (585) (18)
F = 10.530 N
Jadi, gaya angkat pesawat adalah 10.530 N
2. Gaya Hambat
Sebuah benda yang bergerak melalui gas atau cairan mengalami
sebuah gaya yang arahnya berlawanan dengan gerakan benda tersebut.
Kecepatan terminal dicapai saat gaya hambat sebanding dengan magnitud
(magnitudo) tapi arahnya berlawanan dengan gaya yang mendorong
benda. Di gambar ini tampak sebuah bola dalam aliran Stokes, pada
bilangan Reynolds yang sangat rendah.
Dalam dinamika fluida, gaya hambat (yang kadang-kadang disebut
hambatan fluida atau seretan) adalah gaya yang menghambat pergerakan
sebuah benda padat melalui sebuah fluida ( cairan atau gas). Bentuk gaya
hambat yang paling umum tersusun dari sejumlah gaya gesek, yang
bertindak sejajar dengan permukaan benda, plus gaya tekanan, yang
bertindak dalam arah tegak lurus dengan permukaan benda. Bagi sebuah
benda padat yang bergerak melalui sebuah fluida, gaya hambat merupakan
komponen dari aerodinamika gaya resultan atau gaya dinamika fluida yang
bekerja dalam arahnya pergerakan. Komponen tegak lurus terhadap arah
pergerakan ini dianggap sebagai gaya angkat. Dengan begitu gaya hambat
berlawanan dengan arah pergerakan benda, dan dalam sebuah kendaraan
yang digerakkan mesin diatasi dengan gaya dorong.
Dalam mekanika orbit, tergantung pada situasi, hambatan atmosfer
bisa dianggap sebagai ketidak efesiensian yang membutuhkan pengeluaran
energi tambahan dalam peluncuran objek angkasa luar.
Tipe-tipe gaya hambat pada umumnya terbagi menjadi kategori
berikut ini:
gaya hambat sayap angkat pada umumnya lebih kecil dari gaya angkat.
Aliran fluida di sekeliling bagian benda yang curam pada umumnya
mendominasi, dan lalu menciptakan gaya hambat. Lebih jauh lagi, gaya
hambat imbas baru relevan ketika ada sayap atau badan angkat, dan
dengan begitu biasanya didiskusikan baik dalam perspektif aviasinya gaya
2a
2F
3a
3F
1/3a
F
2m
3m
a=k
F
m
atau F = m a
F=m a
Dengan :
m = massa benda (kg)
a = percepatan benda (m/s2)
F = komponen gaya yang sejajar dengan bidang gerak benda
(Newton))
4. GLBB
GLBB adalah gerak dengan lintasan yang berupa garis lurus dan
kecepatannya setiap saat selalu berubah secara beraturan. Jadi, dalam
GLBB ini benda mengalami percepatan tetap. Persamaan GLBB sebagai
berikut:
a=
v tv 0
t
a . t = vt v0
atau
vt = v0 + a t
dengan:
v0 = kecepatan awal (m/s)
vt = kecepatn akhir (m/s)
a = percepatan (m/s2)
t = waktu yg diperlukan (sekon)
Untuk menentukan jarak tempuh benda juga dapat menggunkan
persamaan berikut :
S = v0 t + a.t2
Sedangkan bentuk lain dari persamaan awal adalah sebagai berikut:
vt2 = v02 + 2.a.s
s atau persamaan jarak tersebut merupakan fungsi kuadrat dalam
waktu jika dalam GLBB.
Dalam GLBB ini juga terdapat perlambatan. Dalam perlambatan,
kecepatan akan semakin berkurang sampai suatu saat benda akan berhenti.
Perlambatan di sini dimaksudkan sebagai percepatan yang bernilai negatif.
benda
yang
diperlambat
beraturan,
dengan
catatan
nilai
perlamabatan a negatif.
Studi Kasus
Misalkan :
Sebuah pesawat dengan massa 34.000 kg akan melakukan take off di landasan
dengan kecepatan 10 m/s. Jika mesin pesawat melakukan gaya dorong sebesar
680.000 N dan luas kedua sayap pesawat adalah 21 m 2, berapakah gaya angkat
yang diperlukan untuk bisa membuat pesawat terangkat dan pada detik ke berapa
pesawat mulai terangkat? ( = 1,3 kg/m3)
Jawab:
Diketahui
A = 21 m2
= 1,3 kg/m3
mpesawat = 37.000 kg
v = 10 m/s
Fdorong = 740.000 N
Ditanya:
Gaya angkat dan waktu yang diperlukan?
Jawab:
F = ma
740.000 = 37.000 x a
a = F/m
a =
740.000
37.000
a = 20 m/s2
dengan massa sebesar 37.000 kg dan gaya dorong sebesar itu didapatkan
percepatan sebesar 20 m/s2
pada saat t = 1 sekon, dapat dicari :
1
v t =v 0+ at
2
1
v t =10+ . 20.1
2
v t =10+10
v t =20 m/s
Dapat diasumsikan
v t =vudara
v 1=60 m/ s
v 2=40 m/s
1
F= ( v 12v 22) . A
2
1
F= ( 1,3 ) ( 60 2 402 ) ( 21 )
2
F=( 0,65 ) ( 36001600 ) ( 21 )
F=27.300 N
1
s=10 . 1+ .20 . 12
2
s=20 m
v0
10 m/s
10 m/s
10 m/s
10 m/s
10 m/s
10 m/s
10 m/s
10 m/s
10 m/s
a
20 m/s2
20 m/s2
20 m/s2
20 m/s2
20 m/s2
20 m/s2
20 m/s2
20 m/s2
20 m/s2
a.t
10
20
30
40
50
60
70
80
90
a.t2
10
40
90
160
250
360
490
640
810
v0 .t
10
20
30
40
50
60
70
80
90
vt
20 m/s
30 m/s
40 m/s
50 m/s
60 m/s
70 m/s
80 m/s
90 m/s
100 m/s
vatas (3 x vt)
vbawah (2 x vt)
(vatas2
vbawah2)
1s
2s
3s
4s
5s
6s
7s
8s
9s
60 m/s
90 m/s
120 m/s
150 m/s
180 m/s
210 m/s
240 m/s
270 m/s
300 m/s
40 m/s
60 m/s
80 m/s
100 m/s
120 m/s
140 m/s
160 m/s
180 m/s
200 m/s
2000 m/s
4500 m/s
8000 m/s
12500 m/s
18000 m/s
24500 m/s
32000 m/s
40500 m/s
50000 m/s
.
A
13,65
13,65
13,65
13,65
13,65
13,65
13,65
13,65
13,65
Fangkat
s (m)
27300 N
61425 N
109200 N
170625 N
245700 N
334425 N
436800 N
552825 N
682500 N
20
60
120
200
300
420
560
720
900
Pada saat t = 7 dan seterusnya dapat disimpulkan bahwa F > W yang mana
W merupakan gaya berat,
W = m .g
nilai W sendiri sama dengan 370000 joule, hasil dari perkalian massa pesawat
(37000 kg) dengan percepatan gravitasi (10 m/s 2), ketika F > W maka pesawat
akan dapat terangkat. Dan juga dapat diketahui jarak lintasan yang ditempuh
pesawat sampai lepas landas.
Daftar Pustaka
http://baiuanggara.wordpress.com/2008/12/29/prinsip-hukumbernoulli/