oleh Hendro Sumarjo (2010). Penelitian ini berisi tentang apasaja pengaruh atau
dampak dari berbagai karakteristik pemerintah daerah pada kinerja keuangannya.
Yang digunakan dalam sampel dan data penelitiannya adalah Pemerintah
Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).Penelitian ini mengambil
sampel sebanyak 125 Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota di Indonesia tahun
2008.Teknik pengambilan sampel menggunakan Judgement-sampling, yang berarti
sampel diambil berdasarkan kriteria yang telah disiapkan.
Pada pengujian hipotesis, terdapat temuan-temuan penelitian menggunakan
model regresi (normalitas, auto korelasi, heterokedastisitas, dan multikolinearitas)
dari pengujian asumsi klasik. Temuan-temuan tersebut adalah uji heterokedastisitas
: Heterokedastisitas adalah suatu keadaan yang menggambarkan bahwa tidak ada
varian yang sama antara faktor gangguan dengan pengamatan atas variabel
independen.
Metode
Glejser
digunakan
untuk
mendeteksi
adanya
heterokedastisitas dalam model regresi. Metode Glejser tersebut adalah peregresian
nilai dari seluruh variabel independen dengan nilai mutlak dar nilai residual. Dari
peregresian tersebut didapat probability value. Kriteria pengujiannya adalah jika
probability value < 0,05 maka terjadi heterokedastisitas dan jika probability value >
0,05 maka tidak terjadi heterokedastisitas. Hasil uji heterokedastisitas di atas
menunjukkan bahwa data variabel yang digunakan dalam penelitian ini mengalami
heterokedastisitas pada ukuran DPRD dan intergovermental revenue dengan
dibuktikan oleh nilai sig yang lebih kecil dari tingkat signifikasi penelitian 5%.
Probabilitas (sig) dalam tiap model regresi yang digunakan dalam penelitian ini
lebih besar dari 0,05 atau 5% sehingga dapat dinyatakan bahwa tidak terjadi gejala
heteroskedastisitas dalam semua model regresi penelitian ini.
Uji Normalitas Data : Uji Normalitas data diperlukan untuk menguji apakah data
terdistribusi secara normal. Model regresi yang memiliki distribusi nilai residual
normal atau mendekati normal merupakan model regresi terbaik. Alat yang
digunakan dalam penelitian ini adalah alat uji Kolmogorov-Smirnov, yaitu dengan
nilai residu atas persamaan model regresi yang digunakan dalam penelitian. Kriteria
yang digunakan adalah perbandingan antara probability value (nilai probabilitas)
yang didapat dengan pedoman pengambilan keputusan bahwa: jika probability
value > 0,05 maka data terdistribusi normal dan jika probability value < 0,05 maka
data terdistribusi tidak normal. Hasil uji normalitas menunjukkan bahwa data
penelitian telah teredistribusi normal yang dibuktikan dengan asymp sig. sebesar
0,696 yang lebih besar dari tingkat signifikansi penelitian 5%. Data penelitian yang
telah terdistribusi normal, maka data dapat digunakan dalam pengujian dengan
model regresi berganda.
Uji Autokorelasi : Autokorelasi merupakan hubungan yang terbentuk antara
anggota-anggota dari serangkaian observasi yang terletak berderetan secara
berkala dalam bentuk waktu (untuk time series) atau hubungan antara tempat yang
berdekatan (cross sectional). Run test digunakan dalam Uji autokorelasi, dimana
nilai signifikansi > 0,05 dapat dikatakan bahwa tidak terjadi autokorelasi. Namun
jika nilai signifikansi < 0,05 maka dinilai bahwa pada penelitian ini terjadi
autokorelasi. Hasil uji autokolerasi dengan Run Testmenunjukkan bahwa nilai
signifikansi adalah sebesar 0.253 yang lebih besar dari 5%, sehingga dinyatakan
tidak terdapat gejala autokolerasi dalam model penelitian.