Anda di halaman 1dari 63

PERATURAN

REKTOR UNIVERSITAS SURABAYA


NOMOR 408 TAHUN 2014
Tentang
PANDUAN PENYUSUNAN KURIKULUM PROGRAM SARJANA
DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS SURABAYA
REKTOR UNIVERSITAS SURABAYA
Menimbang

: a. bahwa kurikulum merupakan dasar utama proses pembelajaran


untuk menghasilkan lulusan yang siap menghadapi tantangan
persaingan di era global;
b. bahwa pengembangan kurikulum di masing-masing program
studi di lingkungan Universitas Surabaya harus lebih terarah
sehingga dapat menghasilkan lulusan sesuai dengan tujuan
pendidikan, profil lulusan dan kompetensi generik Universitas
Surabaya;
c. bahwa sehubungan dengan hal tersebut, maka dipandang perlu
disusun panduan penyusunan kurikulum di lingkungan
Universitas Surabaya yang ditetapkan dalam bentuk Peraturan
Rektor.

Mengingat

: 1. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 232/U/2000


tahun 2002 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum
Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa;
2. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor:
045/U/2002 tahun 2002 tentang Kurikulum Inti Pendidikan
Tinggi;
3. Peraturan Pemerintah nomor 17 tahun 2010 tentang
Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan;
4. Peraturan Pemerintah nomor 66 tahun 2010 tentang Perubahan
atas Peraturan Pemerintah nomor 17 tahun 2010 tentang
Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan;
5. Undang-undang nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan
Tinggi;
6. Peraturan Presiden nomor 08 tahun 2012 tentang KKNI dan
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 13 tahun
2013 tentang Penerapan KKNI;
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 73 tahun
2013 tentang Penerapan KKNI bidang Pendidikan Tinggi;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 49 tahun
2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
Peraturan Rektor No. 408 Tahun 2014 hal 1/ 2

9. Statuta Universitas Surabaya 2012;


10. Keputusan
Yayasan
Universitas
Surabaya
Nomor:
013/YUS/III/2011 tentang Pengangkatan Sdr. Prof. Ir. Joniarto
Parung, MMBAT., Ph.D. sebagai Rektor Universitas Surabaya
Masa Bakti 2011-2015.
M E M U T U S K A N
MENETAPKAN

: PERATURAN REKTOR TENTANG PANDUAN PENYUSUNAN


KURIKULUM PROGRAM SARJANA DI LINGKUNGAN
UNIVERSITAS SURABAYA

Pertama

: Panduan penyusunan kurikulum sebagaimana pada lampiran


Peraturan Rektor ini yang dilengkapi dengan format Dokumen
Kurikulum Program Studi;

Kedua

: Dengan diberlakukannya peraturan ini maka Peraturan Rektor


nomor 183 tahun 2009 tentang Panduan Penyusunan Kurikulum
dinyatakan tidak berlaku;

Ketiga

: Peraturan ini dinyatakan berlaku mulai tanggal ditetapkan.


Ditetapkan di
Pada tanggal

: Surabaya
: 30 September 2014

Rektor,

Prof. Ir. Joniarto Parung, M.MBA.T, Ph.D.


Tembusan disampaikan kepada Yth.:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Wakil Rektor di lingkungan Universitas Surabaya;


Ketua LPPM Universitas Surabaya;
Dekan/Direktur di lingkungan Universitas Surabaya;
Ketua Jurusan/Departemen di lingkungan Universitas Surabaya;
Ketua Laboratorium di lingkungan Universitas Surabaya;
Dosen dan Peneliti di lingkungan Universitas Surabaya;
Manajer Sekretariat Rektorat Pusat Arsip dan Museum.

Peraturan Rektor No. 408 Tahun 2014 hal 2/ 2

LAMPIRAN PERATURAN
REKTOR UNIVERSITAS SURABAYA
NOMOR 408 TAHUN 2014
Tentang
PANDUAN PENYUSUNAN KURIKULUM PROGRAM SARJANA
DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS SURABAYA

Lampiran Peraturan Rektor No. 408 Tahun 2014 hal 1 / 38

1.

Pendahuluan

Dalam usaha mewujudkan visi, misi, dan tujuan Universitas Surabaya (Ubaya)
khususnya dalam bidang pendidikan, maka proses penddikan di setiap program studi
harus tertata dalam kurikulum yang berkualitas. Kurikulum dari setiap program studi
harus disusun dengan cermat dengan memperhatikan berbagai aspek pendidikan,
perkembangan keilmuan, perkembangan masyarakat, dan aturan perundangan yang
berlaku. Untuk itu, kurikulum harus dirancang dengan megacu pada tahapan-tahapan
yang terencana, berkualitas, dan terdokumentasi.
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan
pelajaran serta cara penyampaian dan penilaian yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu
(Kepmendiknas RI no. 232/U/2000 pasal 1). Dengan demikian kurikulum tidak terbatas
pada sekumpulan mata kuliah dan silabusnya yang disusun berdasarkan bobot dan waktu
kapan mata kuliah tersebut harus disampaikan kepada peserta didik, tetapi termasuk
proses bagaimana pengetahuan yang dirancang tersebut disampaikan kepada peserta
didik.
Panduan ini terdiri dari butir-butir yang merupakan berbagai ketentuan yang perlu
diikuti dalam penyusunan kurikulum setiap program studi di Ubaya, sehingga kurikulum
itu memperlihatkan ciri khas Ubaya, yaitu menanamkan dasar yang kuat dalam
keilmuan, teknologi, seni, serta ilmu sosial dan kemanusiaan. Panduan Penyusunan
Kurikulum ini secara khusus diperuntukkan bagi program studi di strata pendidikan
sarjana di Ubaya. Walaupun demikian, alur yang sama dapat digunakan untuk jenjang
pendidikan diploma, magister, maupun doktoral.

2.

Definisi Umum:
Kurikulum pendidikan tinggi adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
isi maupun bahan kajian dan pelajaran serta cara penyampaian dan penilaiannya
yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar-mengajar di
perguruan tinggi (Kepmendiknas RI Nomor 232/U/2000).
Kompetensi adalah seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggung jawab yang
dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam
melaksanakan tugas-tugas dibidang pekerjaan tertentu (Kepmendiknas RI Nomor:
045/U/2002).
Kompetensi Utama adalah kompetensi yang berkaitan dengan kurikulum inti
program studi dan merupakan kompetensi yang seharusnya dimiliki oleh semua
lulusan dari program studi sejenis di perguruan tinggi manapun.
Kompetensi Pendukung ialah kompetensi yang mendukung kompetensi utama yang
mencirikan keunikan program studi tersebut dibandingkan dengan program studi
yang sama di perguruan tinggi lain.

Lampiran Peraturan Rektor Nomor 408 Tahun 2014

3.

Kompetensi Lain ialah kopetensi yang tidak secara langsung berkaitan dengan
kompetensi utama tetapi berkaitan dengan softskill dan hidup dalam masyarakat
secara umum.

Langkah-Langkah Penyusunan Kurikulum

Diagram alir berikut menggambarkan urutan dalam penyusunan kurikulum pada


program studi di Universitas Surabaya.
PERATURAN PEMERINTAH,
KEBIJAKAN UNIVERSITAS
- Tujuan Pendidikan Ubaya,
- Kompetensi generik lulusan,
- Mata Kuliah Wajib Univ.,
- Kebijakan Fakultas
- Visi, Misi, dan Tujuan Prodi

NEED ASSESMENT
- Scientific Scope
- Tracer Studi
- Analisis SWOT Prodi

PROFIL LULUSAN

RUMUSAN
CAPAIAN PEMBELAJARAN
(KOMPETENSI LULUSAN)

BAHAN
KAJIAN

MATRKIS BAHAN
KAJIAN - CAPAIAN
PEMBELAJARAN

Pengelompokkan Mata
Kuliah, Beban sks, dan
Alur

Penetapan Metode
Pembelajaran dan
Metode Asesmen

Dokumen Kurikulum

Verifikasi Dokumen
Kurikulum &
Pengesahan Kurikulum
(SK Rektor)

Lampiran Peraturan Rektor Nomor 408 Tahun 2014

KKNI
Standar
Pemerintah

Kurikulum program studi dibangun dengan mempertimbangkan kebijakan yang berlaku


secara global di tingkat Depertemen Pendidikan dan Kebudayaan yang dituangkan
dalam bentuk kebijakan universitas, visi serta misi dan tujuan prodi, dan market serta
scientific signal. Langkah awal dari penyusunan kurikulum adalah perumusan profil
lulusan yang dilakukan untuk menjawab pertanyaan lulusan seperti apa yang akan
dihasilkan oleh program studi atau peran apa yang dapat dilakukan oleh lulusan program
studi. Perumusan profil lulusan ini digunakan sebagai batu loncatan untuk perumusan
capaian pembelajaran atau kompetensi lulusan dari program studi.
Sebelum digunakan untuk menyusun kurikulum, capaian pembelajaran yang telah
dirumuskan perlu periksa kesesuaianya dengan standar capaian pembelajaran pada
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI), yaitu pada level 6 untuk program
studi sarjana. Capaian pembelajaran ini juga harus sesuai dengan standar pendidikan
tinggi yang diatur oleh BSNI.
Setelah merumuskan capaian pembelajaran, maka dilakukan proses untuk mencari relasi
antara bahan kajian sesuai bidang keilmuan program studi dengan kompetensi lulusan
yang akan dibentuk. Relasi ini dikelompokkan dalam bentuk mata kuliah dengan beban
sks tertentu yang disusun dalam alur yang logis untuk pencapaian kompetensi yang
sudah ditetapkan.
Langkah selanjutnya adalah penentuan metode pembelajaran dan evaluasi yang sesuai
dengan bahan ajar dan kompetensi yang hendak dicapai dari setiap mata kuliah. Semua
hasil kerja ini didokumentasikan dalam bentuk dokumen kurikulum yang berisi
pernyataan profil lulusan, capaian pembelajaran, struktur mata kuliah, isi, metode
pembelajaran, dan metode evaluasi (dalam bentuk GBPP dan RPP), aturan masa transisi
kurikulum, serta laporan proses pengembangan kurikulum. Dokumen kurikulum ini
diverifikasi oleh unit Pusat Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran (PPKP) untuk
kemudian disahkan dalam bentuk Surat Keputusan Rektor.

4.

PERATURAN PEMERINTAH

Kurikulum program studi harus dikembangkan dengan mematuhi peraturan dan


perundang-undang yang berlaku. Beberapa aturan yang harus dijadikan acuan adalah:
1. Kepmendiknas RI Nomor 232/U/2000 tahun 2002 tentang Pedoman Penyusunan
Kurikulum Pendidian Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa.
2. Kepmendiknas RI Nomor: 045/U/2002 tahun 2002 tentang Kurikulum Inti
Pendidikan Tinggi.
3. Peraturan Pemerintah nomor 17 tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan.
4. Peraturan Pemerintah nomor 66 tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan
Pemerintah nomor 17 tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan
Pendidikan.
Lampiran Peraturan Rektor Nomor 408 Tahun 2014

5. Undang-undang nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.


6. Peraturan Presiden nomor 08 tahun 2012 tentang KKNI dan Permendikbud 13
tahun 2013 tentang Penerapan KKNI.
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 73 tahun 2013 tentang
Penerapan KKNI bidang Pendidikan Tinggi.
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 49 tahun 2014 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
Peraturan Pemerintah tentang KKNI mendefinisikan deskripsi umum kualifikasi KKNI
yang wajib dimiliki semua lulusan pendidikan di semua jenjang pendidikan, yaitu:
a) Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
b) Memiliki moral, etika dan kepribadian yang baik di dalam menyelesaikan
tugasnya.
c) Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air serta mendukung
perdamaian dunia.
d) Mampu bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial dan kepedulian yang tinggi
terhadap masyarakat dan lingkungannya.
e) Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, kepercayaan, dan agama serta
pendapat/temuan original orang lain.
f) Menjunjung tinggi penegakan hukum serta memiliki semangat untuk
mendahulukan kepentingan bangsa serta masyarakat luas.

5.

KEBIJAKAN UNIVERSITAS

Kebijakan kurikulum universitas ini berisi tujuan pendidikan, profil lulusan, kompetensi
softskill, serta mata kuliah wajib di tingkat universitas. Kebijakan universitas ini disusun
dengan mengacu kepada peraturan dan undang-undang yang berlaku, serta visi dan misi
universitas. Kebijakan universitas ini bersifat mengikat sehingga wajib diikuti oleh
semua kurikulum di lingkungan Universitas Surabaya. Kebijakan universitas ini juga
meluputi kebijakan kurikulum di tingkat fakultas dan program studi.

Tujuan Pendidikan Ubaya


Tujuan pendidikan di Ubaya dirumuskan dengan merujuk pada Kepmendiknas RI no.
232/U/2000 yang menjelaskan kualifikasi lulusan program sarjana (pasal 3 ayat 2) dan
program magister (pasal 3 ayat 3) serta misi dan visi Ubaya (Statuta Ubaya 2012).
Pendidikan di Ubaya mempunyai tujuan untuk menghasilkan lulusan yang memiliki:
A.
B.
C.
D.
E.

Keterbukaan untuk pertumbuhan


Keunggulan intelektual berbasis keunggulan akademik
Keterbukaan untuk kematangan hidup
Kepedulian sebagai seorang profesional
Kematangan sosial dan komitmen terhadap keadilan

Lampiran Peraturan Rektor Nomor 408 Tahun 2014

Tujuan pendidikan di Ubaya yang dijelaskan pada dokumen ini bersifat umum (generik)
yang menjadi acuan bagi setiap program studi di Ubaya. Setiap program studi
diharapkan menyusun tujuan program studi selaras dengan visi dan misi institusi.
Penyesuaian pada kalimat, penajaman sesuai dengan misi dan visi institusi, serta
penambahan tujuan diperbolehkan.

Profil Generik Lulusan Ubaya


Profil generik lulusan Ubaya ditetapkan berdasarkan tujuan pendidikan di Ubaya.
Kurikulum pendidikan sarjana di Ubaya disusun untuk menghasilkan lulusan dengan
profil sbb.:
1. Unggul dalam bidang studi yang dipilih dalam rangka mempersiapkan hidup
yang produktif dan sukses.
2. Memiliki pemahaman tentang metodologi ilmiah dalam disiplin ilmu yang
ditekuni dan menerapkannya dalam upaya menggali pengetahuan dan
memastikan validitasnya.
3. Memiliki kemampuan untuk menerapkan analisis baku dan melakukan evaluasi
untuk mencapai keputusan-keputusan yang logis.
4. Memiliki pemahaman tentang peran dan penerapan ilmu pengetahuan, teknologi
dan seni dalam penyelesaian masalah-masalah di lingkungan yang mengalami
perubahan terus menerus.
5. Memiliki kemampuan untuk menempatkan diri secara positif dalam kultur yang
beragam dan dinamis, dalam kondisi ekonomi yang kompetitif, dalam kerja tim,
dan isu-isu etika dan moral yang kompleks.
6. Memiliki kemampuan untuk berperilaku secara efektif, matang dan independen,
serta menyampaikan pemikiran dalam komunikasi secara oral dan tertulis.
7. Memiliki wawasan kebangsaan yang baik sebagai warga negara yang
bertanggung jawab.

Lampiran Peraturan Rektor Nomor 408 Tahun 2014

No
Deskripsi Umum KKNI

a.

Bertaqwa kepada Tuhan Yang


Maha Esa.
Memiliki moral, etika dan
kepribadian yang baik di dalam
menyelesaikan tugasnya.
Berperan sebagai warga negara
yang bangga dan cinta tanah air
serta mendukung perdamaian
dunia.
Mampu bekerja sama dan memiliki
kepekaan sosial dan kepedulian
yang tinggi terhadap masyarakat
dan lingkungannya.
Menghargai keanekaragaman
budaya, pandangan, kepercayaan,
dan agama serta pendapat/temuan
original orang lain.
Menjunjung tinggi penegakan
hukum serta memiliki semangat
untuk mendahulukan kepentingan
bangsa serta masyarakat luas.

b.

c.

d.

e.

f.

Lampiran Peraturan Rektor Nomor 408 Tahun 2014


Memiliki wawasan kebangsaan yang baik sebagai warga
negara yang bertanggung jawab

Memiliki kemampuan untuk berperilaku secara efektif dan


matang dan independen, dan menyampaikan pemikiran
dalam komunikasi secara oral dan tertulis

Memiliki kemampuan untuk menempatkan diri secara positif


dalam kultur yang beragam dan dinamis, dalam kondisi
ekonomi yang kompetitif, dalam kerja tim, dan isu-isu etika
dan moral yang kompleks

Memiliki pemahaman tentang peran dan penerapan ilmu


pengetahuan, teknologi dan seni dalam penyelesaian
masalah-masalah di lingkungan yang mengalami perubahan
terus menerus

Memiliki kemampuan untuk menerapkan analisis baku dan


melakukan evaluasi untuk mencapai keputusan-keputusan
yang logis

Memiliki pemahaman tentang metodologi ilmiah dalam


disiplin ilmu yang ditekuni dan menerapkannya dalam upaya
menggali pengetahuan dan memastikan validitasnya

Unggul dalam bidang studi yang dipilih dalam rangka


mempersiapkan hidup yang produktif dan sukses

Tabel 1 menunjukkan keterkaitan antara deskripsi umum kualifikasi lulusan menurut


KKNI dengan profil generik lulusan Ubaya.
Tabel 1
Kaitan Deskripsi umum KKNI dengan profil generik lulusan Ubaya
Profil Lulusan

Matriks hubungan pada Tabel 2 menunjukkan secara rinci keterkaitan antara profil
generik lulusan Ubaya dengan tujuan pendidikan di Ubaya.
Tabel 2
Relasi Generik Profil Lulusan Ubaya dengan Tujuan Pendidikan Ubaya
No.
1

6
7

5.1

Profil Lulusan Ubaya

Tujuan Pendidikan di Ubaya


A
B
C
D
E

Unggul dalam bidang studi yang dipilih dalam rangka


mempersiapkan hidup yang produktif dan sukses
Memiliki pemahaman tentang metodologi ilmiah dalam
disiplin ilmu yang ditekuni dan menerapkannya dalam
upaya menggali pengetahuan dan memastikan
validitasnya

Memiliki kemampuan untuk menerapkan analisis baku


dan melakukan evaluasi untuk mencapai keputusankeputusan yang logis
Memiliki pemahaman tentang peran dan penerapan ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni dalam penyelesaian
masalah-masalah di lingkungan yang mengalami
perubahan terus menerus
Memiliki kemampuan untuk menempatkan diri secara
positif dalam kultur yang beragam dan dinamis, dalam
kondisi ekonomi yang kompetitif, dalam kerja tim, dan
isu-isu etika dan moral yang kompleks
Memiliki kemampuan untuk berperilaku secara efektif
dan matang dan independen, dan menyampaikan
pemikiran dalam komunikasi secara oral dan tertulis
Memiliki wawasan kebangsaan yang baik sebagai warga
negara yang bertanggung jawab

Kompetensi Softskill Lulusan

Kurikulum dari setiap program studi diharuskan memiliki materi dan metode
pembelajaran/evaluasi yang membentuk kompetensi softskill lulusan sesuai Surat
Keputusan Rektor nomor 328 tahun 2013 tentang Kompetensi Softskill Lulusan
Universitas Surabaya. Lulusan Universitas Surabaya harus memiliki sembilan
kompetensi softskill yaitu:
1. Manajemen diri: Kemampuan untuk mengatur perilaku sesuai dengan tujuan dan
standar pribadi serta perubahan tuntutan situasi yang disertai dengan sikap positif
dalam menanggapi situasi yang dihadapi sehingga memungkinkannya untuk
memotivasi diri agar dapat tetap mencapai tujuannya dengan percaya diri.
2. Keterampilan berpikir: Keterampilan yang memungkinkan seseorang untuk
menggunakan pemahamannya terhadap pengalaman dan pengetahuannya dalam
rangka menemukan masalah dan memecahkan masalah untuk menyelesaikan
tugas akademis.
Lampiran Peraturan Rektor Nomor 408 Tahun 2014

3. Belajar sepanjang hayat: Menggunakan kesempatan belajar formal maupun


informal dalam kehidupan individu untuk memelihara pengembangan dan
peningkatan dirinya secara berkelanjutan baik pengetahuan, keterampilan &
kompetensi.
4. Komunikasi: Kemampuan untuk menyampaikan dan menerima pendapat/ide/
gagasan secara sistematis dan logis sesuai dengan konteks, baik secara lisan
maupun tulisan, antar individu ataupun di depan umum.
5. Kerjasama dalam kelompok: Kemampuan untuk bekerja sama dengan anggota
kelompok dengan berbagai macam karakter dan keunggulan serta melihat
pentingnya peran masing-masing anggota demi tercapainya tujuan bersama.
6. Keterbukaan terhadap keberagaman: Sikap saling menghargai, toleransi, dan
tidak diskriminatif terhadap orang lain yang berbeda suku bangsa, agama, latar
belakang sosial ekonomi, gender, dan perbedaan lainnya.
7. Integritas: Kemampuan untuk bertindak konsisten sesuai dengan nilai-nilai dan
kebijakan organisasi serta kode etik akademis walaupun dalam keadaan yang
sulit.
8. Keterampilan Organisasi: Kemampuan untuk mempelajari dan menerapkan
serangkaian langkah, aturan atau panduan yang diperlukan (dalam organisasi)
untuk melaksanakan suatu tugas, tanggung jawab atau peran tertentu.!
Kemampuan untuk menetapkan prioritas, membuat perencanaan dan
mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan kerja untuk menyelesaikan kerja secara
efisien, dan mendapatkan serta mengelola sumber daya sehingga sasaran kerja
tercapai tepat waktu dan tidak melebihi anggaran.
9. Kepemimpinan:! Memotivasi dan mempengaruhi orang (mahasiswa) lain untuk
bekerja menuju suatu tujuan bersama, membantu orang lain mempelajari tugastugas baru, dan bertindak sebagai teladan yang positif.
Detail definisi, tahapan dan indikator pencapaian dari kesembilan softskill ini dapat
dilihat pada lampiran Surat Keputusan Rektor nomor 328 tahun 2013 tersebut.
Pembentukan kesembilan kompetensi softskill tersebut dilakukan melalui program
inisiasi bagi semua mahasiswa baru yang dilakukan pada tahun pertama, aktivitas yang
dilakukan secara terintegrasi dalam kurikulum di setiap program studi, program
pengembangan softskill atau pelatihan yang dilakukan oleh Direktorat Pengembangan
Kemahasiswaan dan kegiatan yang dikelola oleh organisasi mahasiswa di lingkungan
Universitas Surabaya. Kurikulum setiap program studi harus mengintegrasikan
pembentukan kompetensi softskill dalam metode pembelajaran dan evaluasi
pembelajaran. Langkah mengintegrasikan pembentukan softskill ke dalam kurikulum
dijelaskan pada panduan tersendiri yang diterbitkan oleh unit PPKP.
Keterkaitan antara kompetensi softskill dengan elemen-elemen kompetensi seperti yang
dijelaskan dalam Kepmendiknas RI no. 045/U/2002, dijabarkankan dalam Tabel 3
berikut ini.

Lampiran Peraturan Rektor Nomor 408 Tahun 2014

5.2

!
!
!
!
!
!
!

!
!
!
!
!

!
!

!
!
!
!
!
!
!
!
!

Pemahaman kaidah
berkehidupan
bermasyarakat

Manajemen diri
Ketrampilan berpikir
Belajar sepanjang hayat
Komunikasi
Kerjasama dalam kelompok
Keterbukaan terhadap keberagaman
Integritas
Ketrampilan Organisasi
Kepemimpinan

Sikap dan perilaku dalam


berkarya

1
2
3
4
5
6
7
8
9

Kemampuan berkarya

Kompetensi Softskill Ubaya

Penguasaan ilmu dan


keterampilan

No.

Landasan kepribadian

Tabel 3
Relasi Kompetensi Softskill Ubaya dengan elemen kompetesi sesuai dengan
Kepmendiknas RI no. 045/U/2002

!
!
!
!
!
!

Mata Kuliah Wajib Universitas

Demi tercapainya tujuan pendidikan nasional yang ditetapkan oleh pemerintah serta
tujuan atau kebijakan pendidikan di Universitas Surabaya maka ditetapkan beberapa
mata kuliah yang wajib ada dalam semua kurikulum program sarjana. Penetapan mata
kuliah wajib ini juga mengacu pada Undang-undang nomor 12 tahun 2012 tentang
Pendidikan Tinggi (pasal 35 ayat 3). Mata kuliah wajib ini dikelompokkan dalam 3
kelompok. Kelompok pertama adalah mata kuliah wajib yang desain serta
pelaksanaannya dilakukan secara terpusat di tingkat fakultas atau universitas. Kelompok
kedua adalah mata kuliah wajib yang dikelola sendiri oleh fakultas/program studi tetapi
dengan batasan-batasan minimum yang diatur dalam peraturan ini. Mata kuliah wajib
dalam kelompok kedua dapat diimplementasikan sebagai mata kuliah tersendiri atau
diintegrasikan ke dalam mata kuliah lain yang ada di fakultas. Kelompok ketiga adalah
mata kuliah pilihan yang wajib ditawarkan pada semua kurikulum di Universitas
Surabaya.

Lampiran Peraturan Rektor Nomor 408 Tahun 2014

A. Mata Kuliah Wajib yang dikelola Universitas atau Fakultas


1. Pancasila dan Kewarganegaraan
Kredit:
3 sks
Prasyarat:
Penyelenggara:
Universitas
Capaian Pembelajaran:
Memiliki kemampuan analisis, berpikir rasional,
bersikap kritis dalam menghadapi persoalan-persoalan
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.
Memiliki kemampuan dan tanggung jawab intelektual
dalam mengenali masalah-masalah dan memberi solusi
berdasarkan nilai-nilai Pancasila
Mampu menjelaskan dasar-dasar kebenaran bahwa
Pancasila adalah ideologi yang sesuai bagi bangsa
Indonesia.
Mampu mengimplementasikan dan melestarikan nilainilai Pancasila dalam realitas kehidupan yang majemuk
(Bhinneka Tunggal Ika)
Memiliki karakter ilmuwan dan profesional Pancasilais
yang memiliki komitmen atas kelangsungan hidup dan
kejayaan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Mampu menampilkan perilaku yang mendukung
semangat demokrasi, kesadaran hukum, kebangsaan,
dan cinta tanah air
Syarat kelulusan:

Nilai minimum C

Metode Pembelajaran:

Ceramah interaktif, diskusi, dsb

Keterangan:

Detail desain mata kuliah diatur oleh Departemen MKU

Kompetensi softskill
yang dikembangkan:

Ketrampilan berpikir
Integritas
Keterbukaan terhadap keberagaman

2. Agama dan Etika


Kredit:
Prasyarat:
Penyelenggara:
Capaian Pembelajaran:

3 sks
Universitas
Mahasiswa dapat menjelaskan dan mengidentifikasi
aplikasi dari kepercayaan atau prinsip dasar dari ajaran
agamanya.
Mahasiswa dapat menjelaskan dan mengidentifikasi
aplikasi dari prinsip dasar etika dalam
kehidupan/akademik/profesi sesuai dengan ajaran
agamanya.
Mahasiswa dapat mengidetifikasi dan mengaplikasikan

Lampiran Peraturan Rektor Nomor 408 Tahun 2014

prinsip-prinsip yang menunjang toleransi antar umat


beragama.
Syarat kelulusan:
Metode Pembelajaran:

Nilai minimum C
Dilaksanakan dalam bentuk mata kuliah yang terpisah
untuk setiap agama tetapi juga melibatkan sesi
perkuliahan untuk interaksi lintas agama.
Ceramah interaktif, diskusi, dsb

Keterangan:
Kompetensi softskill
yang dikembangkan:

Detail desain mata kuliah diatur oleh Departemen MKU


Keterbukaan terhadap keberagaman

3. Kewirausahaan dan Inovasi


Kredit:
3 sks
Prasyarat:
Penyelenggara:
Fakultas atau Universitas
Capaian Pembelajaran:
Mahasiswa mampu menjelaskan prinsip, ciri, karakter,
dan keterampilan wirausaha
Mahasiswa mampu mengidentifikasi potensi diri dan
hambatan-hambatan terhadap perubahan pada dirinya
Mahasiswa mampu menjelaskan prinsip-prinsip
kepemimpinan wirausaha dan etika bisnis
Mahasiswa mampu berpikir kreatif dan inovatif serta
mampu mengidentifikasi peluang usaha yang ada di
sekitarnya
Mahasiswa mampu mengidentifikasi cara-cara untuk
menjadi wirausahawan yang sukses serta kendalakendala dan resiko yang dihadapi
Mahasiswa mampu menyusun suatu perencanaan bisnis
yang komprehensif
Mahasiswa mampu menjelaskan, merancang, dan
mengaplikasikan strategi bisnis dalam simulasi
sederhana.
Syarat kelulusan:
Metode Pembelajaran:
Keterangan:
Kompetensi softskill
yang dikembangkan:

Nilai minimum C
Ceramah interaktif, diskusi, group project, presentasi,
dsb
Fakultas/prodi
Kerjasama dalam kelompok
Kepemimpinan

Lampiran Peraturan Rektor Nomor 408 Tahun 2014

B. Mata Kuliah Wajib yang dikelola Fakultas atau Program Studi


4. Bahasa Indonesia
Kredit:
2 sks
Prasyarat:
Penyelenggara:
Fakultas atau Program Studi
Capaian Pembelajaran:
Mampu memahami buku teks atau karya ilmiah dalam
Bahasa Indonesia yang dinyatakan dalam kemampuan
untuk meringkas suatu bacaan.
Mampu mengorganisasi argumen dan pemikiran dalam
struktur yang logis.
Mampu mengkomunikasikan pemikiran melalui karya
tulis yang memenuhi kaidah-kaidah bahasa dan kaidah
penulisan ilmiah sesuai dengan bidang keilmuan
program studi.
Mampu mengkomunikasikan pemikiran melalui
pemaparan lisan secara efektif dan efisien dengan
menggunakan bahasa Indonesia yang memenuhi kaidahkaidah berbahasa dan kaidah ilmiah sesuai dengan
bidang keilmuan program studi.
Syarat kelulusan:
Metode Pembelajaran:
Keterangan:
Kompetensi softskill
yang dikembangkan:

5. Bahasa Inggris
Kredit:
Prasyarat:
Penyelenggara:
Capaian Pembelajaran:

Nilai minimum C
Ceramah interaktif, diskusi, dsb
Detail desain mata kuliah diatur oleh Departemen MKU
bekerjasama dengan Fakultas/Prodi
Komunikasi
Keterampilan berpikir

2 sks
Fakultas atau Program Studi dan Pusat Bahasa (Ubaya
Language Centre ULC).
Mampu memahami buku teks, dokumen teknis,
petunjuk atau karya ilmiah dalam Bahasa Inggris sesuai
bidang keilmuannya.
Mampu membuat ringkasan dari buku teks, dokumen
teknis, petunjuk atau karya ilmiah dalam Bahasa
Inggris.
Mampu mempresentasikan suatu topik sederhana
(proposal atau presentasi produk) dalam Bahasa Inggris.
Mampu memahami dan memberikan arahan/perintah
kerja dalam Bahasa Inggris.

Syarat kelulusan:
Metode Pembelajaran:

Nilai minimum C
Ceramah interaktif, diskusi, dsb

Lampiran Peraturan Rektor Nomor 408 Tahun 2014

Keterangan:
Kompetensi softskill
yang dikembangkan:

6. Kerja Praktik
Kredit:

Detail desain mata kuliah diatur oleh ULC bekerjasama


dengan Fakultas/Prodi
Komunikasi

Antara 2 sampai 6 sks

Prasyarat:

telah memiliki kompetensi dasar di bidang keilmuan


sehingga dapat diterapkan dalam kerja magang di
industri.

Penyelenggara:

Fakultas atau Program Studi

Capaian Pembelajaran:

Mahasiswa mampu mengaplikasikan setidaknya satu


kompetensi utama program studi yang sudah dimiliki
dalam aplikasi praktis di tempat kerja.
Mahasiswa mampu mengidentifikasi gap antara teori
yang diperoleh dibangku kuliah dengan aplikasinya di
tempat kerja serta menenetukan strategi
belajar/pengembangan diri untuk mngisi gap tersebut.
Mahasiswa mampu mengidentifikasi budaya atau
organisasi kerja di tempat magang, dan mampu
menyesuaikan diri dengan budaya da organisasi kerja.

Syarat kelulusan:
Metode Pembelajaran:

Nilai minimum C
Mahasiswa melakukan kegiatan kerja magang secara
penuh waktu/paruh waktu selama jumlah jam kerja
tertentu sesuai sks mata kuliah (1 sks setara dengan 160
menit atau setara dengan 1 bulan kerja penuh waktu).
Kerja magang dilakukan di tempat kerja sesuai dengan
profesi lulusan yang ditargetkan oleh kurikulum
program studi. Selama masa kerja magang, mahasiswa
dibimbing
oleh
dosen
pembimbing
dan/atau
pembimbing kerja praktik dari industri.
Mahasiswa menulis laporan kerja praktek yang
dipresentasikan dan diuji dalam ujian kerja praktik.

Keterangan:

Detail desain mata kuliah diatur oleh Fakultas/Prodi

Kompetensi softskill
yang dikembangkan:

Kerjasama dalam kelompok


Ketrampilan organisasi
Belajar sepanjang hayat

7. Statistik
Kredit:
Prasyarat:
Penyelenggara:

2 sks.
Fakultas atau Program Studi

Lampiran Peraturan Rektor Nomor 408 Tahun 2014

Capaian Pembelajaran:

Memiliki pemahaman tentang berbagai metode statistik.


Memiliki kemampuan untuk menerapkan metode
statistik untuk menganalisis data demi mencapai
keputusan-keputusan yang logis.
Mampu membaca dan menilai hasil analisis statistik
untuk mengidentifikasi kegunaan rekomendasi yang
dihasilkan analisis tersebut.

Syarat kelulusan:
Metode Pembelajaran:
Keterangan:
Kompetensi softskill
yang dikembangkan:

8. Metodologi Penelitian
Kredit:
Prasyarat:
Penyelenggara:
Capaian Pembelajaran:

Nilai minimum C
Ceramah interaktif, kerja kelompok, proyek, dsb
Ketrampilan berpikir
Komunikasi

2 sks.
telah memiliki kompetensi dasar di bidang keilmuan
sehingga dapat diterapkan dalam rancangan penelitian.
Fakultas atau Program Studi
Memiliki pemahaman tentang metodologi ilmiah dalam
disiplin ilmu yang ditekuni dan menerapkannya dalam
upaya menggali pengetahuan dan memastikan
validitasnya.
Memiliki kemampuan untuk menerapkan metode
analisis baku dan melakukan evaluasi dengan metode
statistik untuk mencapai keputusan-keputusan yang
logis.
Mampu mengidentifikasi dan mengimplementasi
kaidah-kaidah dasar dalam penulisan buku tugas
akhir/skripsi sesuai bidang keilmuan program studi

Syarat kelulusan:
Metode Pembelajaran:
Keterangan:
Kompetensi softskill
yang dikembangkan:

Nilai minimum C
Ceramah interaktif, kerja kelompok, proyek, dsb
Ketrampilan berpikir
Komunikasi

9. Tugas Akhir/Skripsi atau yang sejenis


Kredit:
Antara 4 sampai 8 sks.
Prasyarat:
telah memiliki kompetensi dasar di bidang keilmuan
sehingga dapat diterapkan dalam tugas akhir/skripsi.
Penyelenggara:
Fakultas atau Program Studi
Capaian Pembelajaran:
Mahasiswa mampu mengimplementasikan metodologi
ilmiah dalam disiplin ilmu program studi dalam suatu
Lampiran Peraturan Rektor Nomor 408 Tahun 2014

proyek penelitian atau pengkajian.


Mahasiswa mampu mengorganisasi dan melakukan
suatu proyek penelitian atau pengkajian dalam
bimbingan dosen sesuai jadwal kerja dan dengan
tahapan-tahapan yang benar.
Mahasiswa mampu menulis buku Tugas Akhir/Skripsi
sesuai dengan kaidah penulisan ilmiah dan dapat
meringkasnya dalam format jurnal ilmiah.
Mahasiswa mampu mempresentasikan, memaparkan
argument, dan mempertahankan pemikirannya dengan
dengan teknik presentasi yang baik dan alur berpikir
yang terstruktur, efisien dan logis.
Mahasiswa memiliki pemahaman yang komprehensif
terhadap bidang keilmuan dari program studi.
Syarat kelulusan:
Metode Pembelajaran:

Keterangan:
Kompetensi softskill
yang dikembangkan:

Nilai minimum C
Mahasiswa menulis proposal Tugas Akhir/Skripsi yang
digunakan sebagai dasar disetujui/tidaknya topik Tugas
Akhir/skripsi tersebut. Pengerjaan Tugas Akhir/Skripsi
dilakukan dengan legalitas Surat Tugas dari Dekan.
Mahasiswa melakukan langkah-langkan penelitian atau
pengkajian sesuai dengan metode ilmiah dengan
dibimbing oleh 1 atau 2 orang dosen pembimbing.
Mahasiswa menulis hasil penelitian/pengkajian dalam
bentuk buku Tugas Akhir/ Skripsi. Mahasiswa
mempresentasikan penelitian/ pengkajiannya dalam
sidang ujian tugas akhir/skripsi yang dihadiri oleh dosen
pembimbing dan dosen penguji.
Manajemen diri
Ketrampilan berpikir
Komunikasi

C. Mata Kuliah Pilihan yang wajib ada dalam semua kurikulum


10. KKN Tematik
Kredit:
2 sks.
Prasyarat:
telah memiliki kompetensi dasar di bidang keilmuan
dan telah mengikuti program pengembangan softskill.
Penyelenggara:
Fakultas/Program Studi/LPPM
Capaian Pembelajaran: Mahasiswa mampu mengimplementasikan pemahaman
bidang keilmuannya dan kompetensi softskill dalam
kehidupan riil di masyarakat dalam konteks pengabdian
kepada masyarakat.
Mahasiswa mampu mengorganisasi dan melakukan
suatu proyek, bertanggungjawab atas pekerjaan sendiri,
dan ikut bertanggungjawab atas keberhasilan
Lampiran Peraturan Rektor Nomor 408 Tahun 2014

kelompok.
Syarat kelulusan:
Metode Pembelajaran:
Keterangan:
Kompetensi softskill
yang dikembangkan:

Nilai minimum C
Community service course
Manajemen diri
Komunikasi
Keterbukaan terhadap keberagaman

!
Mata kuliah wajib di atas adalah sarana pembelajaran minimum untuk tarcapainya
tujuan pendidikan Ubaya, profil lulusan dan kompetensi softskill lulusan. Mata kuliah
lain yang ada di program studi juga berperan dalam pembentukan profil lulusan dan
kompetensi softskill lulusan. Berikut ini (Tabel 4 dan Tabel 5) adalah matriks yang
menunjukkan relasi antara mata kuliah wajib dengan profil lulusan dan kompetensi
softskill lulusan.
Tabel 4
Relasi mata kuliah wajib dengan profil lulusan

Lampiran Peraturan Rektor Nomor 408 Tahun 2014

!
!
!

!
!
!

!
!
!
!
!

Memiliki wawasan kebangsaan yang baik sebagai warga


negara yang bertanggung jawab

!
!
!

Memiliki kemampuan untuk berperilaku secara efektif dan


matang dan independen, dan menyampaikan pemikiran
dalam komunikasi secara oral dan tertulis

Memiliki kemampuan untuk menempatkan diri secara positif


dalam kultur yang beragam dan dinamis, dalam kondisi
ekonomi yang kompetitif, dalam kerja tim, dan isu-isu etika
dan moral yang kompleks

Pancasila dan Kewarganegaraan


Agama dan Etika
Kewirausahaan dan Inovasi
Bahasa Indonesia
Bahasa Inggris
Kerja Praktik
Statistik
Metodologi Penelitian
Tugas Akhir/Skripsi
KKN Tematik

Memiliki pemahaman tentang peran dan penerapan ilmu


pengetahuan, teknologi dan seni dalam penyelesaian
masalah-masalah di lingkungan yang mengalami perubahan
terus menerus

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

Memiliki kemampuan untuk menerapkan analisis baku dan


melakukan evaluasi untuk mencapai keputusan-keputusan
yang logis

Mata Kuliah Wajib

Memiliki pemahaman tentang metodologi ilmiah dalam


disiplin ilmu yang ditekuni dan menerapkannya dalam upaya
menggali pengetahuan dan memastikan validitasnya

No

Unggul dalam bidang studi yang dipilih dalam rangka


mempersiapkan hidup yang produktif dan sukses

Profil Lulusan

!
!

!
!
!
!

!
!

Tabel 5
Relasi mata kuliah wajib dengan kompetensi softskill lulusan

Agama dan Etika

3.

Kewirausahaan dan Inovasi

4.

Bahasa Indonesia

5.

Bahasa Inggris

6.

Kerja Praktik

7.

Statistik

8.

Metodologi Penelitian

9.

Tugas Akhir/Skripsi

10.

KKN Tematik

5.3

Kepemimpinan

2.

Ketrampilan
Organisasi

Pancasila dan Kewarganegaraan

Keterbukaan
dalam
keberagaman
Integritas

1.

Komunikasi

Mata Kuliah Wajib

Ketrampilan
berpikir

No

Kerjasama
dalam kelompok

Belajar
Sepanjang hayat

Manajemen Diri

Kompetensi Softskill

!
!
!

!
!
!

!
!

Struktur Kurikulum

Kurikulum suatu program studi sarjana harus diwujudkan dalam mata kuliah dengan
beban sks tertentu. Mata kuliah mata kuliah ini disusun dalam struktur semester, alur
prasyarat, kelompok mata kuliah, dan syarat minimal kelulusan. Berikut ini adalah
beberapa batasan yang harus diperhatikan dalam menyusun struktur kurikulum.
1. Beban setiap mata kuliah dinyatakan dalam bentuk sks. Satu sks perkuliahan setara
dengan 160 menit yaitu 50 menit tatap muka ditambah 50 menit kegiatan penugasan
terstruktur dan 60 menit kegiatan belajar mandiri. Satu sks seminar setara dengan
100 menit tatap muka dan 60 menit belajar mandiri, sedangkan 1 sks praktikum/kerja
lapangan setara dengan 160 menit kegiatan praktikum/kerja lapangan (Permendikbud
nomor 49 tahun 2014).
2. Beban studi program sarjana sekurang-kurangnya 144 (seratus empat puluh empat)
sks dan sebanyak-banyaknya 160 (seratus enam puluh) sks yang dijadwalkan untuk 8
(delapan) semester (Kepmendiknas RI Nomor 232/U/2000 pasal 5 ayat 1).
3. Kurikulum inti program studi sarjana berkisar 40% sampai 80% dari total sks
kelulusan program studi tersebut. Jika kurikulum memiliki mata kuliah pilihan,
bidang konsentrasi, atau peminatan maka harus dipastikan bahwa minimum 40%
dari sks kelulusan adalah mata kuliah wajib yang mencirikan kompetensi utama
program studi tersebut yang diterima secara luas dalam kalangan keilmuan dan
profesi tersebut.
4. Tidak diperkenankan adanya mata kuliah dengan sks 0 (nol).

Lampiran Peraturan Rektor Nomor 408 Tahun 2014

5.4

Kebijakan Fakultas

Selain batasan di tingkat universitas, kurikulum suatu program studi juga diwajibkan
untuk memenuhi batasan-batasan yang diatur di tingkat fakultas. Kebijakan fakultas
adalah berupa profil lulusan/kompetensi generik di tingkat fakultas yang dituangkan
dalam bentuk mata kuliah wajib fakultas. Kebijakan kurikulum fakultas ini ditetapkan
oleh Dekan melalui Peraturan Dekan.
5.5

Visi, Misi, dan Tujuan Program Studi

Faktor lain yang menjadi acuan dan batasan dalam pengembangan kurikulum suatu
program studi adalah visi, misi, dan tujuan dari program studi tersebut. Program studi
merupakan unit utama dalam pencapaian tridharma pendidikan dari suatu perguruan
tinggi. Sebuah program studi memiliki visi, misi, dan tujuan yang spesifik untuk ketiga
bidang tridharma perguruan tinggi yang tercantum dalam rencanan strategisnya. Visi,
misi, dan tujuan program studi di bidang pengajaran akan menjadi acuan untuk
menetapkan keluasan dari bidang keilmuan yang akan dicakup oleh kurikulum dan profil
atau profesi apa saja yang akan dihasilkan dari kurikulum suatu program studi.
Dokumen laporan pengembangan kurikulum harus dapat menggambarkan keterkaitan
antara visi, misi, dan tujuan program studi dengan keluasan cakupan keilmuan dari
kurikulum dan profil atau profesi akan dihasilkan dari kurikulum tersebut.

6.

ANALISIS KEBUTUHAN DAN KAPASITAS

Analisis kebutuhan dan kapasitas adalah analisis terhadap faktor eksternal dan faktor
kapasitas program studi yang memiliki pengaruh yang besar dalam penyusunan suatu
kurikulum. Langkah ini digambarkan oleh kotak Need Assesment pada bagian 3
panduan ini dan dilaksanakan oleh tim penyusun kurikulum.
Analisis ini dilakukan melalui analisis terkait cakupan dan perkembangan bidang
keilmuan dari program studi, analisis terhadap cakupan dan perkembangan aplikasi dari
bidang keilmuan program studi khususnya bidang profesi yang akan dimasuki oleh
lulusan, serta analisis terhadap kapasitas program studi untuk menghasilkan lulusan
sesuai dengan kompetensi tertentutermasuk juga dukungan dan hambatan dari faktor
eksternal program studi. Hasil dari analisis kebutuhan ini akan menentukan profil atau
profesi lulusan yang akan dihasilkan serta fokus dari bidang keilmuan yang dicakup oleh
program studi.

6.1

Cakupan bidang keilmuan

Setiap program studi memiliki bidang keilmuan yang khas sesuai pohon keilmuan atau
nomenklatura keilmuan. Bidang keilmuan yang dicakup bisa sempit, tetapi juga bisa
sangat luas dan menjangkau level pendidikan yang lebar mulai dari diploma sampai
doktoral. Bidang keilmuan ini juga terus mengalami perkembangan sehingga selalu lahir
cakupan yang baru dan juga ada cakupan bidang yang menjadi kadaluarsa. Analisis
terhadap pengembangan bidang keilmuan harus memperhatikan kecenderungan
Lampiran Peraturan Rektor Nomor 408 Tahun 2014

perkembangan 5 sampai 10 tahun ke depan. Ada juga cakupan bidang yang sekalipun
telah lama tidak menjadi kadaluarsa karena tetap diperlukan sebagai fondasi dari
keilmuan lain yang dibangun dalam program studi tersebut.
Keluasan dan perkembangan bidang keilmuan ini harus dipotret secara akurat sebagai
bahan dasar dalam proses pengembagan kurikulum. Setelah mendapat potret keluasan
bidang keilmuan, suatu program studi harus menetapkan fokus atau cluster bidang
keilmuan yang akan dicakup dalam kurikulumnya. Penentuan cluster ini dilakukan
dengan mempertimbangkan visi, misi, dan tujuan program studi, jenjang pendidikan
(sarjana), kebutuhan pengguna lulusan, serta kapasitas program studi untuk
menyelenggarakan kurikulum.
Analisis cakupan bidang keilmuan dilakukan melalui:
1. Review terhadap dokumen keilmuan, publikasi ilmiah, makalah, dan hasil-hasil
penelitian lain di bidang keilmuan program studi;
2. Diskusi dengan beberapa nara sumber terkait pandangan mereka tentang cakupan
bidang keilmuan dan prediksi perkembangan bidang keilmuan untuk lima tahun
ke depan. Disarankan untuk sedikitnya melakukan diskusi dengan 3 (tiga) orang
nara sumber dari titik pandang keilmuan yang berbeda;
3. Informasi (melalui diskusi dengan nara sumber atau pengkajian dokumen) dari
asosiasi bidang keilmuan atau asosiasi program studi sejenis;
4. Banchmarking terhadap kurikulum atau cakupan keilmuan dari program studi
sejenis di perguruan tinggi lain. Disarankan untuk mengkaji kurikulum dari
sedikitnya tiga perguruan tinggi baik PTN, PTS, maupun perguruan tinggi di luar
negeri.
Tahapan dan hasil dari analisis cakupan bidang keilmuan melalui keempat langkah ini
harus dilaporkan pada dokumen laporan pengembangan kurikulum program studi.
Tahapan ini harus memberikan jawaban terhadap pertanyaan bidang apa saja yang akan
dicakup kurikulum program studi yang dibuat.

6.2

Tracer Studi dan Need Assesment

Tracer studi dan need assesment dilakukan untuk menjawab pertanyaan tentang profesi
apa dan profil lulusan seperti apa yang harus dihasilkan oleh kurikulum yang
dikembangkan. Tracer studi juga dilakukan untuk mengetahui kelemahan apa yang ada
pada kompetensi lulusan dari kurikulum sebelumnya. Need assessment dilakukan untuk
mengetahui profesi atau kompetensi apa yang dibutuhkan dari lulusan program studi
baik saat ini maupun untuk waktu 5 - 10 tahun ke depan.
Proses ini dilakukan dengan menghimpun dan menganalisis pandangan dan data dari
para alumni, pengguna lulusan, dan dari asosiasi profesi bidang yang berkaitan dengan
keilmuan program studi. Tracer study dilakukan pada narasumber sebanyak mungkin
yang mewakili berbagai perspektif bidang pekerjaan.

Lampiran Peraturan Rektor Nomor 408 Tahun 2014

6.3

Evaluasi Diri Program Studi

Evaluasi diri program studi dilakukan untuk mengetahui kapasitas dari program studi
untuk menyelenggarakan suatu kurikulum. Evaluasi diri ini tidak hanya memotret
kondisi internal program studi tetapi juga memotret kondisi eksternal baik peluang
maupun tantangan yang dapat berpengaruh pada kemampuan program studi dalam
menyelenggarakan kurikulum.
Evaluasi diri dilakukan dengan pendekatan analisis SWOT khususnya pada bidang
organisasi program studi (struktur dan kapasitas laboratorium, struktur program studi,
dan dukungan fakultas/universitas), mahasiswa dan lulusan (kuantitas dan kualitas calon
mahasiswa, mahasiswa, dan lulusan), sumber daya (dosen, penunjang akademik,
kapasitas anggaran), kurikulum (implementasi kurikulum lama, kapasitas
penyelenggaraan kurikulum, peralatan laboratorium, fasilitas belajar), penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat (kapasitas penguasaan dan pengaplikasian ilmu), serta
kekuatan jejaring untuk mendukung pelaksanaan kurikulum.
Hasil evaluasi diri ini digunakan untuk menjadi dasar pemilihan bidang ilmu dan fokus
dari kurikulum sesuai kapasitas dan peluang yang dimiliki progam studi.

7.

PROFIL LULUSAN

Langkah awal dari penyusunan suatu kurikulum adalah menentukan learning outcome
(capaian pembelajaran) dari kurikulum program studi. Sebagai batu loncatan untuk dapat
menentukan learning outcome program studi maka digunakan tahap pendefinisian profil
lulusan. Profil lulusan disusun untuk menjawab lulusan seperti apa yang akan dihasilkan
oleh suatu program studi. Definisi profil lulusan terdiri dari profesi lulusan dan
kompetensi yang harus dimiliki lulusan untuk profesi tersebut. Langkah ini dilakukan
oleh tim kurikulum program studi.
Profesi lulusan yang dimaksud di sini termasuk profesi atau peran yang akan dilakukan
oleh lulusan setelah lulus dan memasuki dunia kerja atau masyarakat. Profesi lulusan ini
diperoleh dari hasil tracer study dan need assesment, pemahaman pada cakupan bidang
keilmuan, dan hasil evaluasi diri program studi, dan banchmarking dengan profil lulusan
di perguruan tinggi lain. Tidak diharuskan bagi kurikulum suatu program studi untuk
menghasilkan sebanyak mungkin profesi lulusan. Program studi dapat memfokuskan diri
pada beberapa profesi sesuai dengan visi, misi, dan tujuan program studi serta analisis
kebutuhan dan kapasitas program studi (secara normal, 7 sampai 10 profesi).
Universitas Surabaya memberikan kemungkinan kepada program studi untuk
membangun kurikulum dengan lebih dari satu bidang konsentrasi. Dengan demikian
maka setiap bidang konsentrasi dapat menghasilkan beberapa profesi lulusan yang
dikhususkan hanya bagi mahasiswa yang memilih bidang konsentrasi tersebut.
Langkah selanjutnya adalah merumuskan kompetensi apa yang dibutuhkan dari setiap
lulusan untuk dapat berperan sesuai dengan profesi lulusan yang telah ditetapkan. Sesuai
dengan arahan KKNI maka kompetensi lulusan dari setiap profesi harus mencakup tiga
Lampiran Peraturan Rektor Nomor 408 Tahun 2014

aspek yaitu aspek kemampuan kerja, aspek penguasaan pengetahuan, dan aspek
kemampuan manejerial (hak/wewenang dan tanggungjawab). Agar penyusunan
kompetensi lulusan ini berjalan efektif dan memenuhi tuntutan KKNI maka tim
penyusun harus memiliki pemahaman yang baik tentang tuntutan kualifikasi KKNI pada
level 6 (sarjana).
Kompetensi lulusan harus juga diklasifikasikan ke dalam kompetensi utama, kompetensi
pendukung, atau kompetensi lainnya sesuai dengan SK Mendiknas No.045/U/2002.
Kompetensi utama adalah kompetensi yang ditetapkan dalam kurikulum inti program
studi. Bagi program studi yang belum memiliki definisi kurikulum inti program studi
maka kompetensi utama dimengerti sebagai kompetensi yang seharusnya dimiliki oleh
semua lulusan dari program studi sejenis. Kompetensi utama ini ditentukan berdasarkan
benchmarking dengan kurikulum di perguruan tinggi lain, masukan dari asosiasi profesi
terkait dan hasil tracer study. Kompetensi utama harus mencakup 40% - 80% dari beban
sks program studi.
Kompetensi pendukung mencakup 20% - 40% dari beban sks program studi.
Kompetensi pendukung adalah kompetensi lulusan yang masih berhubungan dengan
program studi yang bersangkutan namun tidak berlaku umum di semua program studi
sejenis dan menjadi pembeda antara program studi di Ubaya dengan program studi lain
di perguruan tinggi lain.! Sementara itu, kompetensi lainnya adalah jenis kompetensi
lulusan yang berasal dari bidang keilmuan program studi lain yang dapat diakomodasi
untuk memperkaya lulusannya. Kompetensi lainnya mencakup 0%-30% dari beban sks
program studi.
Jika kurikulum suatu program studi memiliki beberapa bidang konsentrasi maka
kompetensi yang dibangun oleh bidang konsentrasi harus berada dalam klasifikasi
kompetensi pendukung atau kompetensi lainnya. Kompetensi utama tidak boleh
dimasukan dalam bidang konsentrasi karena harus dimiliki secara umum oleh semua
lulusan dari program studi tersebut.
Perumusan kompetensi lulusan dilakukan dengan mengikuti format pada Tabel 6 berikut
ini.

Lampiran Peraturan Rektor Nomor 408 Tahun 2014

Tabel 6
Profil Lulusan

Kompetensi Lulusan
(3)

Kompetensi lainnya

Profesi Lulusan
(2)

Kompetensi Penunjang

No.
(1)

Kompetensi Utama

Klasifikasi
Kompetensi *
(4)

[aspek kemampuan kerja]

1.

[aspek penguasaan pengetahuan]


[aspek kemampuan manejerial]

2.

3.

4.

5.

...
* beri tanda ! pada kolom yang sesuai

Adalah suatu hal yang wajar jika beberapa profesi lulusan menuntut kompetensi yang
sama atau mirip, sehingga kompetensi lulusan pada kolom (3) Tabel 6 dapat berulang
pada profesi yang berbeda. Tahap selanjutnya adalah mengumpulkan semua kompetensi
yang tertulis dalam kolom ketiga dari Tabel 6 dan melakukan penyesuaian untuk
menggabungkan kompetensi yang sama atau mirip. Daftar kompetensi yang sudah
diringkas ini dituliskan pada kolom kedua di Tabel 7 dengan pembagian sesuai aspek
kemampuan kerja, penguasaan pengetahuan, dan kemampuan manejerial. Kompetensi
lulusan ini kemudian diringkas ke dalam satu atau beberapa alinea dan dituliskan pada
kolom Learning Outcome (LO) Program Studi (kolom ketiga Tabel 7) sesuai dengan
pengkategorian ketiga aspek tersebut. Deskripsi pada kolom ketiga ini diperlukan untuk
proses pemeriksaan kesesuaian LO program studi dengan standar jenjang sarjana pada
kualifikasi sesuai KKNI.

Lampiran Peraturan Rektor Nomor 408 Tahun 2014

Tabel 7
Kompetensi lulusan untuk setiap aspek KKNI
No.
Kompetensi Lulusan
(1)
(2)
Aspek Kemampuan Kerja
1.
2.
3.
...
Aspek Penguasaan Pengetahuan
4.
5.
6.
...
Aspek Kemampuan Manejerial
7.
8.
9.
...

Learning Outcome Program Studi


(3)

Kompetensi lulusan ini juga dikelompokkan menurut klasifikasi kompetensi dan diberi
nomor indentitas kompetensi. Hal ini diperlukan untuk proses penyusunan mata kuliah
pada kurikulum. Pengklasifikasian ini dilakukan dengan mengisi Tabel 8.

Tabel 8
Kompetensi lulusan dalam pengelompokkan utama, pendukung dan lainnya
No.
Kompetensi Lulusan
(1)
(2)
Kelompok Kompetensi Utama
1.
2.
3.
...
...
Kelompok Kompetensi Pendukung
4.
5.
6.
...
...
Kelompok Kompetensi lainnya
7.
8.
9.
...
...

8.

Kode Kompetensi
(3)
KU1
KU2
KU3
...
KP1
KP2
KP3
...
KL1
KL2
KL3
...

KESESUAIAN DENGAN STANDAR

Learning outcome dari suatu program studi sarjana harus memenuhi standar kualifikasi
level 6 pada KKNI. Pada tahap ini akan dilakukan pemeriksaan kesesuaian learning
outcome program studi dengan deskripsi kualifikasi KKNI. Tabel 9 digunakan untuk
memeriksa kesesuaian ini. Deskripsi kualifikasi KKNI pada kolom (3) Tabel 7 telah
disesuaikan dengan ketiga aspek kualifikasi sehingga tidak tepat sama dengan deskripsi
Lampiran Peraturan Rektor Nomor 408 Tahun 2014

pada Perpres 8 tahun 2012, dan ada beberapa kalimat yang diulang pada aspek yang
berbeda. Kolom (3) juga diisi dengan deskripsi LO dari program studi yang ditetapkan
oleh pemerintah.
Tabel 9
Kesesuaian Learning Outcome Program Studi dengan KKNI
No.
(1)
1.

Learning Outcome Program Studi


(2)
Aspek Kemampuan Kerja
[diisi dengan LO pada kolom (3) Tabel 7]

Deskripsi Kualifikasi KKNI atau LO Program


Studi yang ditetapkan DIKTI
pada Level 6
(3)
Aspek Kemampuan Kerja
Mampu mengaplikasikan bidang keahliannya dan
memanfaatkan ilmu pengetahuan, teknologi,
dan/atau seni pada bidangnya dalam penyelesaian
masalah serta mampu beradaptasi terhadap situasi
yang dihadapi.
Mampu mengambil keputusan yang tepat
berdasarkan analisis informasi dan data, dan
mampu memberikan petunjuk dalam memilih
berbagai alternatif solusi secara mandiri dan
kelompok.
Mampu memformulasikan penyelesaian masalah
prosedural.

2.

3.

Aspek Penguasaan Pengetahuan

Aspek Penguasaan Pengetahuan

[diisi dengan LO pada kolom (3) Tabel 7]

Menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan


tertentu secara umum dan konsep teoritis bagian
khusus dalam bidang pengetahuan tersebut secara
mendalam, serta mampu memformulasikan
penyelesaian masalah prosedural.

Aspek Kemampuan Manejerial

Aspek Kemampuan Manejerial

[diisi dengan LO pada kolom (3) Tabel 7]

Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan


dapat diberi tanggung jawab atas pencapaian hasil
kerja organisasi.

Tim pengembang kurikulum melakukan analisis kesesuaian ini dan menuliskan


penjelasan tetang hasil analisis kesesuaian. Jika terdapat ketidaksesuaian maka perlu
dilakukan proses perbaikan dengan mengulang lagi langkah penentuan kompetensi
lulusan. Analisis yang ditulis harus dapat menjelaskan bagaimana LO program studi
memenuhi (dan tidak melebihi) standar yang ditetapkan KKNI, dengan memperhatikan
kata-kata kunci pada deskripsi KKNI seperti mengaplikasikan, memanfaatkan,
beradaptasi, mengambil keputusan, analisis data, memberikan petunjuk, memilih
alternatif, secara mandiri dan berkelompok, masalah prosedural, menguasai konsep
teoritis, tanggungjawab kerja kelompok.
Selain memenuhi standar KKNI, kompetensi lulusan harus memenuhi kelima elemen
kompetensi sesuai dengan SK Mendiknas 045/U/2002 dan/atau PP 17/2010 pasal 97,
Lampiran Peraturan Rektor Nomor 408 Tahun 2014

yaitu landasan kepribadian, penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan olah raga,
kemampuan berkarya, sikap dan perilaku dalam berkarya, serta pemahaman kaidah
berkehidupan bermasyarakat. Analisis terhadap kesesuaian ini dilakukan dengan mengisi
Tabel 10 berikut ini.
Tabel 10
Kesesuaian kompetensi lulusan dengan lima elemen kompetensi

Pemahaman kaidah berkehidupan


bermasyarakat

Sikap dan perilaku berkarya

Kemampuan berkarya

Kompetensi Lulusan
(2)

Penguasaan Ilmu Pengetahaun, teknologi,


seni dan olah raga

No.
(1)

Landasan Kepribadian

Elemen Kompetensi *
(3)

Kelompok Kompetensi Utama


1.
2.
3.
...
...
Kelompok Kompetensi Pendukung
4.
5.
6.
...
...
Kelompok Kompetensi lainnya
7.
8.
9.
...
...
* beri tanda ! pada kolom yang sesuai

9.

PENETAPAN MATA KULIAH

9.1

Mata Kuliah

Mata kuliah merupakan perpaduan antara bahan kajian dan metode pembelajaran untuk
mencapai learning outcome (capaian pembelajaran) yang pada akhirnya membentuk
kompetensi lulusan yang dikehendaki dari program studi. Oleh karena itu maka harus
digambarkan secara detail relasi antara bahan kajian dengan kompetensi lulusan. Bahan
kajian diperoleh dari analisis terhadap cakupan bidang keilmuan yang telah dilakukan
pada tahap sebelumnya. Relasi ini digambarkan dalam bentuk matriks sesuai Tabel 11.
Relasi yang baik adalah jika semua kompetensi lulusan memiliki kaitan dengan
sedikitnya satu bahan kajian, demikian sebaliknya yaitu jika setiap bahan kajian
memiliki sedikitnya satu kaitan dengan kompetensi lulusan yang hendak dibangun.
Lampiran Peraturan Rektor Nomor 408 Tahun 2014

Tabel 11
Matriks bahan kajian dan kompetensi lulusan
Kompetensi
Lulusan
KU1
KU2
KU3
...
KP1
KP2
KP3
...
KL1
KL2
KL3
...

Bahan Kajian
E
F

...

Catatan:
A, B, C,... adalah bahan kajian (bidang/cabang/ranting ilmu, atau pokok bahasan) yang ditulis
dengan urutan sesuai dengan logika keilmuan. Penulisan dalam urutan ini dilakukan untuk
mempermudah pengelompokkan ke dalam mata kuliah.
KU, KP, dan KL adalah kompetensi lulusan sesuai dengan Tabel 10.

Relasi antara bahan kajian dan kompetensi lulusan diwujudkan dalam bentuk mata
kuliah seperti contoh pada Tabel 12.

Tabel 12
Contoh Penentuan Mata Kuliah
Kompetensi
Lulusan
KU1
KU2
KU3
...
KP1
KP2
KP3
...
KL1
KL2
KL3
...

Bahan Kajian
E
F

...

MK C
MK A

MK C
MK C
MK B
MK D

Kotak yang diarsir diisi dengan detail capaian pembelajaran dari setiap mata kuliah.
Capaian pembelajaran mata kuliah ini mendetailkan keterkaitan antara bahan ajar dan
kompetensi lulusan yang dibangun mata kuliah tersebut seperti contoh pada Tabel 13.
Dengan kata lain, capaian pembelajaran mata kuliah merupakan perincian yang
diturunkan dari kompetensi lulusan, terkait dengan bahan kajian tertentu. Jika penulisan
capaian pembelajaran mata kuliah seperti pada Tabel 13 tidak dimungkinkan karena
Lampiran Peraturan Rektor Nomor 408 Tahun 2014

keterbatasan ukuran tabel maka relasi ini cukup digambarkan dalam bentuk
arsiran/warna (seperti pada Tabel 12), sedangkan detail capaian pembelajaran setiap
mata kuliah ditulis secara terpisah.
Tabel 13
Contoh pengelompokkan ke dalam mata kuliah
Kompetensi
Lulusan
KU1
KU2

Bahan Kajian
A

Psikologi
Umum

Pengukuran
Psikologi

Psikologi
perkembangan

Psikologi
Sosial
MK C

Etika
Psikologi

MK
A

...

MK
C

KU3
...
KP1: Mampu
mengiterpretasi hasil
pengukuran psikologi
KP2: Mampu menyusun
dan mengembangkan alat
ukur psikologi.
KP3: Mampu
mempertanggungjawabkan
hasil tes psikologi secara
etis.

MK C
MK Metode Riset Psikologi Pendidikan
Dapat menginterpretasi, menyusun dan
mengembangkan pengukuran psikologi
untuk kepentingan pendidikan.

MK Pengukuran
Psikologi Komunitas
Dapat menginterpretasi, menyusun
dan mengembangkan
pengukuran psikologi
untuk komunitas.

...
KL1
KL2
KL3
...

Beberapa hal yang perlu mendapat perhatian pada saat penentuan mata kuliah adalah:
1. Pastikan semua relasi kompetensi bahan kajian pada Tabel 11 tercakup dalam
mata kuliah. Dengan kata lain, pastikan bahwa tidak ada relasi yang tidak
tercakup oleh mata kuliah.
2. Jangan hanya terkonsentrasi pada bahan kajian sehingga mayoritas mata kuliah
berorientasi pada satu kolom. Pendekatan mata kuliah yang terlalu berorientasi
pada bahak kajian cenderung menggunakan pendekatan kurikulum berbasis isi,
bukan berbasis kompetensi.
3. Penentuan luas cakupan dari suatu mata kuliah perlu mempertimbangkan beban
sks yang akan diberikan pada mata kuliah tersebut.
4. Jika suatu kurikulum memiliki bidang konsentrasi (yang tentunya dibangun oleh
kompetensi pendukung (KP)), maka tidak dianjurkan untuk menggabungkan KP
dari bidang konsentrasi dengan KU dalam satu mata kuliah yang sama. Hal ini
dilakukan untuk memastikan bahwa semua mahasiswa mendapat semua KU,
terlepas dari bidang konsentrasi apa yang dipilih.!
5. Penentuan mata kuliah dilakukan dengan memperhatikan apakah ada mata kuliah
sejenis sudah dimiliki oleh prodi lain di Ubaya. Ubaya sangat mendorong
penyelenggaraan mata kuliah yang secara lintas prodi karena dapat juga
membangun interaksi antar bidang keilmuan yang pada akhirnya memperkaya
capaian kompetensi.
Lampiran Peraturan Rektor Nomor 408 Tahun 2014

9.2

Beban sks Mata Kuliah

Langkah selanjutnya adalah penentuan besarnya beban sks bagi setiap mata kuliah yang
sudah dibentuk pada tahap sebelumnya. Beberapa aturan atau prinsip dasar yang harus
dipakai dalam penentuan beban sks adalah:
1. Sesuai dengan Kepmendiknas 232/2000 dan Permendikbud nomor 49 tahun
2014, salah satu syarat kelulusan sarjana adalah telah menempuh sekurangkurangnya 144 sampai dengan 160 sks yang dijadwalkan untuk 8 semester.
2. Satu sks perkuliahan setara dengan 160 menit yaitu 50 menit tatap muka
ditambah 50 menit kegiatan penugasan terstruktur dan 60 menit kegiatan belajar
mandiri. Satu sks seminar setara dengan 100 menit tatap muka dan 60 menit
belajar mandiri, sedangkan 1 sks praktikum/kerja lapangan setara dengan 160
menit kegiatan praktikum. Batasan-batasan ini perlu dipertimbangkan dalam
penetapan sks dari setiap mata kuliah.
3. Jumlah sks per semester dalam kurikulum adalah antara 18 sampai 20
sks/semester. Mahasiswa dapat mengambil sks lebih banyak atau lebih sedikit
bergantung pada indeks prestasi semester sebelumnya, yaitu 14, 16, 20, 22, dan
paling banyak 24 sks. Dengan memperhatikan batasan ini maka dianjurkan agar
sebagian besar mata kuliah memiliki sks dalam kelipatan dua (antara 2 sampai 6
sks). Semakin banyak mata kuliah dengan sks besar (lebih dari 6) atau yang
terlau kecil (1 sks) akan menyulitkan mahasiswa ketika harus mengulang mata
kuliah tersebut atau membebani mahasiswa dengan terlalu banyak jenis mata
kuliah dalam satu semester.
4. Penentuan beban sks dari setiap mata kuliah dilakukan dengan
mempertimbangkan bentuk perkuliahan (terkait dengan jumlah waktu tatap muka
dan aktivitas mandiri) yang diperlukan untuk mencapai kompetensi yang
dimaksud. Standar Nasional Pendidikan Tinggi membedakan distribusi menit
tatap muka berdasarkan tiga bentuk perkuliahan yaitu perkuliahan biasa, seminar,
dan praktikum. Walaupun demikian, dimungkinkan adanya mata kuliah yang
menggabungkan lebih dari satu bentuk perkuliahan, misalnya suatu mata kuliah
dengan 4 sks terdiri dari 3 sks perkuliahan biasa dan 1 sks praktikum, atau 4 sks
semuanya dalam bentuk perkuliahan biasa sampai minggu ke 10 kemudian
berubah menjadi praktikum 4 sks dalam 4 minggu berikutnya. Bentuk
perkuliahan seperti ini harus didefinisikan dalam proses penyusunan kurkulum
dan tertulis dalam dokumen kurikulum.
5. Selain itu penentuan beban sks juga memperhatikan luas cakupan bahan ajar dan
metode pembelajaran yang akan digunakan untuk mencapai kompetensi
dimaksud. Secara sederhana penentuan beban sks dapat menggunakan
perbandingan luas arsiran mata kuliah dengan luas total mata kuliah pada Tabel
12.
6. Penentuan besar sks untuk mata kuliah Tugas Akhir/Skripsi harus dilakukan
dengan cermat. Beban mahasiswa untuk mengerjakan Tugas Akhir/Skripsi
Lampiran Peraturan Rektor Nomor 408 Tahun 2014

sangat dipengaruhi oleh cakupan dan tingkat kesulitan topik Tugas Akhir/Skripsi
yang diambil. Setelah suatu program studi menetapkan besar sks untuk Tugas
Akhir/Skripsi dalam kurikulumnya, maka program studi tersebut harus memiliki
panduan/mekanisme untuk mengukur dan membatasi cakupan dan tingkat
kesulitan topik Tugas Akhir/Skripsi (dituangkan dalam Silabus dan RPP mata
kuliah). Satu sks mata kuliah Tugas Akhir/Skripsi disetarakan dengan 160 menit
kegiatan. Sebagai contoh, suatu mata kuliah Tugas Akhir/Skripsi dengan beban 6
sks harus memiliki mekanisme untuk membatasi beban topik Tugas
Akhir/Skripsi agar bisa dikerjakan dalam 16 jam per minggu (2 hari per minggu)
selama 16 minggu perkuliahan satu semester.
9.3

Nama dan Kode Mata Kuliah

Setiap mata kuliah diberi nama dengan ketentuan nama mata kuliah harus singkat
(maksimum 38 karakter), menggunakan karakter alfa numerik dan tanda baca sederhana
(&, - , titik, koma), yang dapat mencerminkan kompetensi atau isi mata kuliah, dapat
dipahami dan diterima secara umum di bidang keilmuan prodi dan di lingkungan profesi
terkait, serta tidak tumpang tindih dengan mata kuliah lain di prodi yang sama atau prodi
lain di Ubaya.
Selain nama, setiap mata kuliah juga diberi kode mata kuliah. Kode mata kuliah terdiri
dari 8 digit alpha-numerik dengan ketentuan:

Dua digit pertama, AA, adalah nomor kode fakultas:

10 untuk mata kuliah universitas


11 untuk Fakultas Farmasi
12 untuk Fakultas Hukum
13 untuk Fakultas Bisnis dan Ekonomika
14 untuk Fakultas Psikologi
15 untuk Politeknik Ubaya
16 untuk Fakultas Teknik
17 untuk Fakultas Teknobiologi
18 untuk Fakultas Industri Kreatif

Dua digit berikutnya, BB, adalah nomor kode program studi:

00 untuk mata kuliah fakultas


01-39 untuk nomor program studi/program kekhususan sarjana

Lampiran Peraturan Rektor Nomor 408 Tahun 2014

Empat digit terakhir, CCCC, adalah nomor kode mata kuliah yang dapat mengandung
informasi terkait nomor urut, semester, versi kurikulum, atau informasi lainnya.
Keempat digit ini ditentkan oleh setiap fakultas dengan syarat harus bersifat unik.
9.4

Alur Mata Kuliah

Alur mata kuliah disusun bukan berdasarkan logika struktur keilmuan bahan kajian
tetapi disusun menurut alur pembentukan kompetensi. Pengelompokkan ke dalam mata
kuliah seperti pada Tabel 12 telah dilakukan dengan memperhatikan kompetensi yang
akan dibentuk sehingga diusahakan agar setiap mata kuliah membentuk suatu
kompetensi secara tuntas. Walaupun demikian tidak tertutup kemungkinan adanya suatu
kompetensi hanya bisa dikembangkan dengan adanya prasyarat kompetensi lain yang
sudah terbentuk melalui mata kuliah sebelumnya.
Dengan pola penyusunan kurikulum seperti ini maka sewajarnya mayoritas mata kuliah
tidak mengandung prasyarat. Jika suatu kurikulum mengandung prasyarat maka sebuah
rantai alur prasyarat merangkai paling banyak tiga mata kuliah secara serial (kompetensi
dasar IPTEKS, kompetensi secara luas, dan kompetensi spesifik). Mata kuliah pilihan
(yaitu semua mata kuliah yang membentuk kompetensi lainnya - KL) tidak boleh
menjadi prasyarat bagi mata kuliah lain.

9.5

Struktur Mata Kuliah dalam Semester

Mata kuliah yang telah terbentuk besarta alurnya diletakkan dalam struktur semester
yang harus terjadwal dalam 8 (delapan) semester. Jumlah sks maksimum dalam satu
semester adalah 20 sks. Hal ini dibatasi agar mahasiswa dengan IPS 2.00 atau lebih
dapat mengambil semua mata kuliah pada semester selanjutnya.
Penempatan mata kuliah dalam semester dapat dilakukan dengan mengacu pada tema
pembentukan kompetensi pada setiap semester. Struktur mata kuliah dalam semester
ditulis dalam bentuk seperti pada Tabel 14. Jika suatu program studi memiliki lebih dari
satu peminatan maka dibuat tabel untuk setiap peminatan. Hal lain yang perlu
diperhatikan dalam penstrukturan mata kuliah adalah perlunya masa transisi dari siswa
menjadi mahasiswa khususnya pada semester 1 dan 2. Dua semester pertama adalah
masa yang relatif sulit bagi mahasiswa baru sehingga beban mata kuliah dan sks harus
dirancang untuk memungkinkan proses adaptasi ini berlangsung dan mahasiswa bisa
melewati masa evaluasi 2 tahun pertama dengan baik.

Lampiran Peraturan Rektor Nomor 408 Tahun 2014

Tabel 14
Contoh Struktur Mata Kuliah dalam Semester
Semester
1

Semester
2

Semester
3

Semester
4

Semester
5

Semester
6

Semester
7

Semester
8

Tema: Dasar
IPTEKS

Tema: Dasar
IPTEKS

Tema: Dasar
keilmuan

Tema: Dasar
Keilmuan

18 sks
1000A123
Bahasa
Indonesia (2)
1000A124
Agama dan
Etika (2)
1000A131
Bahasa
Inggris (2)
12021112
Mata Kuliah
A (6)
12021113
Mata Kuliah
B (6)

18 sks
xxxxxxxx
Mata Kuliah
C (4)
xxxxxxxx
Mata Kuliah
D (4)
xxxxxxxx
Mata Kuliah
E (4)
xxxxxxxx
Mata Kuliah
F (4)
xxxxxxxx
Mata Kuliah
G (2)

18 sks
xxxxxxxx
Mata Kuliah
H (6)
xxxxxxxx
Mata Kuliah
I (6)
xxxxxxxx
Mata Kuliah
J (6)

18 sks
xxxxxxxx
Mata Kuliah
K (2)
xxxxxxxx
Mata Kuliah
L (4)
xxxxxxxx
Mata Kuliah
M (6)
xxxxxxxx
Mata Kuliah
N (6)

Tema:
Kompetensi
Desain
20 sks
xxxxxxxx
Mata Kuliah
O (4)
xxxxxxxx
Mata Kuliah
P (4)
xxxxxxxx
Mata Kuliah
Q (4)
xxxxxxxx
Mata Kuliah
R (4)
xxxxxxxx
Mata Kuliah
S (4)

Tema:
Kompetensi
Desain
20 sks
xxxxxxxx
Mata Kuliah
T (4)
xxxxxxxx
Mata Kuliah
U (8)
xxxxxxxx
Mata Kuliah
V (8)

Tema:
Kompetensi
Advanced
20 sks
xxxxxxxx
Mata Kuliah
C (4)
xxxxxxxx
Mata Kuliah
C (4)
Mata Kuliah
Pilihan (12):
- """"""""!
#$%$&'(!0!*+,!
- """"""""!
#$%$&'(!1!*+,!
- """"""""!
#$%$&'(!2!*+,!
- """""""!
#$%$&'(!+!*+,!
- """"""""!
#$%$&'(!3!*+,!

Tema:
Kompetensi
Advanced
14 sks
xxxxxxxx
Tugas Akhir
(6)
Mata Kuliah
Pilihan (8):
- """"""""!
#$%$&'(!)!*+,!
- """"""""!
#$%$&'(!-!*+,!
- """"""""!
#$%$&'(!.!*+,!
- """"""""!
#$%$&'(!/!*+,!
xxxxxxxx
Pilihan 10 (4)

9.6

Syarat Kelulusan Program Studi

Mahasiswa hanya dapat dinyatakan lulus dari program studi dan berhak atas ijasah dan
gelar kesarjanaan jika telah menempuh kurikulum yang dirancang dengan persyaratan
tertentu. Persyaratan kelulusan harus didefinisikan dengan jelas dan memenuhi aturan
yang berlaku. Peraturan Rektor nomor 387 tahun 2012 tentang Panduan Proses
Administrasi dan Kegiatan Akademik Mahasiswa Universitas Surabaya menetapkan
syarat kelulusan program sarjana adalah:

telah berhasil menempuh sejumlah sks kumulatif (total sks) tanpa nilai E sesuai
kurikulum yang ditetapkan untuk program studi
memiliki IPK > 2,00
nilai D yang diperoleh maksimal 20% dari total sks syarat kelulusan program studi
memperoleh nilai minimal C untuk Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
telah ikut dan lulus Masa Orientasi Bersama (MOB), program pengembangan
softskill Ubaya yang dibuktikan dengan sertifikat dan program pengembangan
lainnya yang diatur tersendiri melalui peraturan rektor.
memenuhi ketentuan akademik lain yang ditetapkan secara spesifik pada
fakultas/jurusan/program studi,
telah memenuhi semua kewajiban administrasi dan keuangan.

Syarat kelulusan tersebut bersifat generik untuk semua program studi, tetapi perlu
didefinisikan juga syarat kelulusan yang lebih spesifik untuk kurikulum setiap program
studi. Beberapa prinsip yang harus dipenuhi syarat kelulusan spesifik program studi
adalah:
Lampiran Peraturan Rektor Nomor 408 Tahun 2014

1. Syarat kelulusan harus mencantumkan jumlah sks kumulatif minimum (tanpa nilai
E) yang disyaratkan. Sks kumulatif minimum ini harus sekurang-kurangnya 144 sks
dan sebanyak-banyaknya 160 sks.
2. Perlu menentukan mata kuliah yang harus lulus dengan nilai minimum C.
Sewajarnya, mata kuliah yang membentuk kompetensi utama dan kompetensi
penunjang harus disyaratkan nilai minimum C.

9.7

Aturan Transisi Kurikulum

Kehadiran suatu kurikulum baru akan membuat pengaruh transisi kurikulum pada
mahasiswa yang sudah menempuh sebagian dari kurikulum lama. Untuk itu maka perlu
diatur suatu aturan dan mekanisme transisi dari kurikulum lama ke kurikulum baru.
Aturan transisi ini akan sangat bervariasi tergantung pada bentuk/perbedaan antara
kurikulum baru dan lama, jumlah sks kumulatif yang sudah ditempuh mahasiswa pada
kurikulum lama, dan batasan jumlah mahasiswa minimum untuk pembukaan kelas.
Aturan transisi kurikulum harus ditulis secara detail, disosialisasikan ke semua
mahasiswa, dan didokumentasikan dalam dokumen Kurikulum Program Studi.
Beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam menentukan aturan transisi adalah:
1. Masa transisi didefinisikan sebagai masa dimana program studi dapat
menyelenggarakan dua kurikulum secara bersama-sama, yaitu kurikulum lama dan
kurikulum baru. Panjang masa transisi yang dianjurkan adalah selama 2 semester.
Penentuan panjang masa transisi ini ditentukan dengan mempertimbangkan beban
penyelenggaraan kurikulum yang akan memberatkan dosen, mahasiswa dan beban
biaya.
2. Aturan transisi kurikulum tidak boleh membuat kerugian pada mahasiswa terkait sks
yang sudah ditempuh dengan kurikulum lama. Semua sks yang sudah ditempuh
dalam kurikulum lama harus mendapat pengakuan yang setara atau lebih baik pada
kurikulum baru (sks wajib tetap diakui sebagai sks wajib; sks pilihan diakui sebagai
sks pilihan atau meningkat pengakuan menjadi sks wajib). Tidak diperkenankan
adanya sks yang kehilangan pengakuannya.
3. Sks yang telah ditempuh akan tetap dicatat pada transkrip sebagaimana kondisi
(kode, nama, sks dan nilai) pada saat sks tersebut ditempuh mahasiswa. Tidak
diperkenankan mengganti kode mata kuliah yang telah ditempuh pada transkrip
mahasiswa (mengganti kode lama dengan kode baru) tanpa mengikuti proses
perkuliahan mata kuliah baru.
4. Demikian juga tidak diperkenankan adanya penambahan mata kuliah (kode, sks,
nilai) pada transkrip mahasiswa tanpa melalui proses akademik perkuliahan.
5. Dimungkinkan adanya penghapusan mata kuliah pada transkrip mahasiswa sesuai
mekanisme yang berlaku di Universitas Surabaya.
6. Aturan transisi dapat melonggarkan aturan prasyarat selama masa transisi agar
mahasiswa tidak mengalami kesulitan pengambilan mata kuliah karena adanya
prasyarat yang baru muncul di kurikulum baru.
Lampiran Peraturan Rektor Nomor 408 Tahun 2014

7. Dalam masa transisi, dimungkinkan adanya penyelenggaraan mata kuliah secara


simultan dengan dua kode yang berbeda.
Misalnya, pada kurikulum lama ada mata kuliah Statistik 1 (2 sks) dan Statistik 2 (2
sks), yang diganti oleh mata kuliah Statistik (4 sks) pada kurikulum baru. Dalam
masa transisi, mahasiswa yang sudah lulus Statistik 1, dapat mengikuti kegiatan
perkuliahan mata kuliah Statistik tetapi dengan menggunakan kode mata kuliah
Statistik 2. Dengan demikian maka program studi tidak perlu menyalenggarakan
mata kuliah Statistik 2 selama masa transisi dan seterusnya.

10.

METODE PEMBELAJARAN DAN ASESMEN

10.1

Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran yang diterapkan pada semua mata kuliah di Universitas Surabaya
adalah metode pembelajaran yang Student Centred Learning (SCL). Metode
pembelajaran SCL adalah metode pembelajaran yang terpusat pada terciptanya proses
pembelajaran pada setiap mahasiswa sehingga dapat mencapai learning outcome yang
dimaksud pada setiap sesi pembelajaran maupun secara menyeluruh dari mata kuliah
tersebut. Metode SCL tentunya menuntut keaktifan dari mahasiswa tetapi SCL tidak
serta-merta diartikan sebagai metode mahasiswa aktif. Keaktifan mahasiswa tidak selalu
menjamin bahwa mahasiswa itu masuk dalam proses belajar dan juga keaktifan tidak
selalu harus dimengerti sebagai keaktifan secara fisik, tetapi juga keaktifan secara
kognitif.
Metode pembelajaran dari setiap mata kuliah harus memenuhi beberapa hal antara lain:
1. Metode pembelajaran harus berpusat pada terciptanya proses belajar pada
mahasiswa (SCL) untuk mencapai tujuan pembelajaran.
2. Metode pembelajaran harus mengitegrasikan proses menuju capaian
pembelajaran hardskill maupun softskil.
3. Metode pembelajaran harus mempertimbangkan cakupan bahan ajar dan
ketersediaan serta efisiensi pemanfaatan sumberdaya seperti batasan jumlah sks
dan minggu tatap muka, batasan ruang kelas dan fasilitas kelas/lab yang tersedia,
batasan bahan pendukung pembelajaran, buku, dan perpustakaan, serta batasan
peraturan khususnya terkait kehadiran mahasiswa minimal. Dalam hal ini, tidak
dianjurkan untuk merancang metode pebelajaran yang akan memberikan beban
finansial tambahan dalam jumlah yang signifikan kepada mahasiswa, kecuali
pada mata kuliah Tugas Akhir/Skripsi dan Kerja Praktik.
4. Metode pembelajaran harus juga mempertimbangkan tingkat perkembangan dan
kompetensi dari mahasiswa peserta mata kuliah. Secara umum kita dapat menilai
kondisi mahasiswa berdasarkan mata kuliah yang telah ditempuh pada semester
sebelumnya. Walaupun demikian, setiap mahasiswa dan setiap angkatan dapat
memiliki keunikan tersendiri sehingga memerlukan metode pembelajaran yang
berbeda. Metode pembelajaran yang dipilih pada saat perancangan kurikulum ini
adalah bersifat generik dengan mempertimbangkan kompetensi dari mata kuliah
Lampiran Peraturan Rektor Nomor 408 Tahun 2014

sebelumnya. Pada saat implementasi dalam setiap semester, dosen dapat


memodifikasi metode pembelajaran agar sesuai dengan kelompok mahasiswa
yang diajar pada semester itu.
Ragam metode pembelajaran SCL yang dapat digunakan antara lain reciprocal
lecturing, diskusi kelompok kecil (small-group discussion), bermain peran dan simulasi
(role-play & simulation), studi kasus (case-study), discovery learning, self- directed
learning (SDL), belajar kooperatif (cooperative learning), belajar kolaboratif
(collaborative Learning), pembelajaran kontekstual (contextual learning), pembelajaran
berbasis proyek (project-based learning), serta pembelajaran dan penggalian berbasis
masalah (problem-based learning/inquiry). Selain metode-metode tersebut, setiap dosen
dapat mengembangkan metode pembelajarannya sendiri yang efektif menciptakan SCL.
Penjelasan detail tentang metode-metode ini diberikan dalam panduan tersediri yang
diterbitkan oleh Pusat Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran (PPKP), Universitas
Surabaya.
Dokumen kurikulum harus mencantumkan metode pembelajaran utama yang akan
digunakan pada setiap mata kuliah.

10.2

Pembentukan Kompetensi Softskill dalam Pembelajaran

Metode pembelajaran dari setiap mata kuliah harus juga didesain agar berfungsi dalam
pembentukan softskill sesuai kompetensi softskill lulusan. Panduan detail tentang
mengintegrasikan pembentukan kompetensi softskill dalam setiap metode pembelajaran
diterbitkan oleh unit PPKP.
Untuk itu maka setiap mata kuliah harus dirancang untuk sedikitnya berperan
mengembangkan minimal satu kompetensi softskill, yang ditulis pada tabel deskripsi
mata kuliah di dokumen Kurikulum Program Studi. Penentuan kompetensi softskill yang
dikembangkan dalam mata kuliah perlu memperhatikan kesesuaian kompetensi/konten
mata kuliah dengan softskill yang akan dikembangkan, serta memastikan adanya
keragaman softskill pada mata kuliah-mata kuliah dalam satu semester.

10.3

Metode Asesmen

Asesmen pembelajaran adalah proses evaluasi ketercapaian tujuan pembelajaran. Hasil


asesmen pembelajaran digunakan sebagai umpan balik untuk perbaikan proses
pembelajaran dan sebagai penilaian terhadap hasil belajar mahasiswa pada suatu mata
kuliah yang pada akhirnya dinyatakan dalam nilai mata kuliah.
Asesmen dilakukan pada setiap kompetensi yang ditargetkan dalam capaian
pembelajaran mata kuliah. Untuk tujuan penilaian, hasil asesmen dari setiap kompetensi
diolah dan diwujudkan dalam bentuk nilai numerik (range 0 100) yang diinputkan ke
sistem di Ubaya pada saat pertengahan semester (NTS) dan pada akhir semester (NAS)
sebagaimana diatur dalam Peraturan Rektor nomor 387 tahun 2012 tentang Panduan
Proses Administrasi dan Kegiatan Akademik Mahasiswa Universitas Surabaya.
Lampiran Peraturan Rektor Nomor 408 Tahun 2014

Sekalipun sistem Ubaya hanya mengakomodasi maksimum dua kali pencatatan nilai
(NTS dan NAS), dosen dapat dan dianjurkan untuk melakukan lebih dari dua asessmen,
yaitu sesuai dengan jumlah kompetensi dalam capaian pembelajaran mata kuliah.
Ubaya menyediakan dua periode asesmen yang dilakukan secara bersama-sama yaitu
minggu UTS dan minggu UAS. Pada minggu UTS/UAS, asesmen dilakukan secara
terjadwal (umumnya berkisar 60 180 menit) di dalam ruang kelas dengan bentuk
asesmen tertulis. Walaupun demikian, dimungkinkan untuk menerapkan bentuk asesmen
lain untuk UTS/UAS sesuai kebutuhan kompetensi yang diases.
Selain asesmen pada minggu UTS/UAS, dosen harus melakukan asesmen pada setiap
tahapan kompetensi. Hasil asesmen pada setiap tahap kompetensi digunakan untuk
perbaikan proses pembelajaran dan juga diakumulasikan bersama dengan hasil asesmen
lainnya, termasuk hasil asesmen pada minggu UTS/UAS sebagai nilai NTS/NAS.
Ada banyak metode asesmen yang dapat digunakan. Secara prinsip, metode-metode
asesmen tersebut harus:
1. Dapat membedakan pencapaian kompetensi dengan akurat. Artinya hasil dari
asesmen dapat memberikan informasi kepada dosen maupun mahasiswa itu
sendiri tentang seberapa jauh mahasiswa telah mencapai kompetensi yang
dimaksud.
2. Dapat diajadikan acuan bagi mahasiswa untuk mengukur ketercapaiannya sendiri
pada proses pembelajaran. Hasil asesmen harus segera kembalikan ke mahasiswa
dan disertai dengan deskripsi dan anjuran perbaikan.
3. Dapat dikerjakan mahasiswa dalam batasan waktu sks sebagaimana diatur dalam
Kepmendiknas 232/2000, dengan sumber daya yang tersedia dan dapat diakses
oleh mahasiswa.
4. Agar hasil asesmen dapat menggambarkan ketercapaian kompetensi maka
pemberian nilai (numerik) pada hasil asesmen harus diberikan atas dasar rubrik
yang mengkaitkan angka numerik dengan pencapaian kompetensi. Kompetensi
minimum (sebagaimana yang dirumuskan sebagai capaian pembelajaran mata
kuliah) diberi nilai setara dengan nilai huruf B (66 72). Capaian pembelajaran
yang lebih tinggi daripada yang dirumuskan pada kompetensi mata kuliah diberi
nilai setara nilai huruf AB (73 80) atau A (>= 81), sedangkan capaian yang
lebih rendah diberi nilai setara nilai huruf BC (60 65) atau C (55 59). Nilai
setara huruf BC dan C diasumsikan dapat mencapai kompetensi minimum
melalui pembelajaran mandiri, sehingga tidak diwajibkan mengulang.
Metode asesmen yang dapat digunakan antara lain tes tertulis, tes lisan, tugas pengerjaan
proyek, pembuatan makalah, presentasi, demonstrasi kecakapan, evaluasi keaktifan
dalam kegiatan, dan evalusi terhadap aktifitas lapangan yang dilakukan baik secara
perorangan maupun berkelompok. Panduan detail tentang metode-metode ini diberikan
dalam dokumen tersediri yang diterbitkan oleh Pusat Pengembangan Kurikulum dan
Pembelajaran (PPKP), Universitas Surabaya. Dokumen kurikulum harus mencantumkan
metode asesmen utama yang akan digunakan pada setiap mata kuliah.
Lampiran Peraturan Rektor Nomor 408 Tahun 2014

11.

DOKUMEN KURIKULUM

Keseluruhan proses pengembangan kurikulum ini didokumentasikan dalam (2) dua


dokumen yaitu:
1. Dokumen Laporan Pengembangan Kurikulum Program Studi.
2. Dokumen Kurikulum Program Studi.
11.1

Dokumen Laporan Pengembangan Kurikulum Program Studi

Dokumen Laporan Pengembangan Kurikulum Program Studi disusun oleh ketua tim
pengembangan kurikulum dan disetujui oleh Ketua Program Studi. Dokumen ini berisi
dokumentasi tentang semua tahapan yang telah ditempuh dalam proses pengembangan
kurikulum serta pemikiran, argumentasi, dan hasil yang diperoleh dari proses tersebut.
Dokumen ini diperlukan untuk memastikan bahwa semua tahapan proses yang diatur
dalam panduan ini telah dilaksanakan dengan baik.
Dokumen Laporan Pengembangan Kurikulum Program Studi dicetak pada kertas ukuran
A4 yang terdiri atas 7 (tujuh) bab yaitu:

11.2

Sampul Depan
Identitas Program Studi
Salinan Surat Tugas Tim Penyusun Kurikulum
Daftar Isi
Bab 1: Rangkuman Kebijakan Universitas dan Fakultas (termasuk apa yang
diakomodasi dan tidak diakomodasi kurikulum ini beserta argumennya)
Bab 2: Analisis Visi, Misi dan Tujuan Program Studi.
Bab 3: Analisis Cakupan Bidang Keilmuan
Bab 4: Laporan Evaluasi Diri
Bab 5: Laporan Proses dan Hasil Pendefinisian Profil dan Kompetensi Lulusan
Program Studi
Bab 6: Laporan Proses dan Hasil Penetapan Mata Kuliah
Bab 7: Laporan Proses dan Hasil Pembuatan Aturan Transisi
Dokumen Kurikulum Program Studi

Dokumen Kurikulum Program Studi disusun oleh ketua tim pengembangan kurikulum
dan disetujui oleh Ketua Program Studi. Dokumen ini berisi semua detail kurikulum
yang dihasilkan melalui proses pengembangan tersebut. Dokumen ini akan disahkan
sebagai lampiran dari Surat Keputusan Rektor tentang kurikulum program studi tersebut,
setelah melewati proses verifikasi di tingkat Universitas. Dokumen ini diperlukan
sebagai pengangan program studi, dosen, dan mahasiswa dalam mengimplementasikan
dan menempuh kurikulum program studi.
Dokumen Kurikulum Program Studi dicetak pada kertas ukuran A4 yang terdiri atas 6
(enam) bab yaitu:
Lampiran Peraturan Rektor Nomor 408 Tahun 2014

Sampul Depan
Identitas Program Studi
Salinan Surat Tugas Tim Penyusun Kurikulum
Daftar Isi
Bab 1: Visi, Misi, dan Tujuan Program Studi
Bab 2: Learning Outcome Program Studi
Bab 3: Kompetensi Lulusan Program Studi
Bab 4: Struktur Mata Kuliah dalam Semester
Bab 5: Deskripsi Mata Kuliah
Bab 6: Syarat Kelulusan
Lampiran 1: Silabus dan RPP setiap Mata Kuliah
Lampiran 2: Aturan Transisi Kurikulum

Ditetapkan di
Pada tanggal

: Surabaya
: 30 September 2014

Rektor,

Prof. Ir. Joniarto Parung, M.MBA.T, Ph.D.

Lampiran Peraturan Rektor Nomor 408 Tahun 2014

Kurikulum
Program Studi [Nama Program Studi]
[Nama Fakultas]

Universitas Surabaya
[Tahun]
!
!
!
!
!
!
!

IDENTITAS PROGRAM STUDI


Program Studi

Jurusan/Fakultas

Nomor SK Pendirian

: [SK Pendirian Dikti dan Ubaya]

Akreditasi Program Studi

: [peringkat dan nomor SK]

Nama Kurikulum

: [sebutan untuk kurikulum ini]

Ketua Program Studi

: [nama kajur/kaprodi]

Laboratorium

: [nama laboratorium 1]
[nama laboratorium 2]
[nama laboratorium 3]
dst

Surabaya, [tgl/bln/thn]
Ketua Jurusan/Prodi

Ketua Tim Kurikulum

([nama]
NPK:

([nama]
NPK:

SALINAN SURAT TUGAS TIM KURIKULUM

DAFTAR ISI
Halaman Judul

Identitas Program Studi

ii

Salinan Surat Tugas Tim Kurikulum

iii

Daftar Isi

iv

Bab 1

Visi, Misi, dan Tujuan Program Studi

[hal]

Bab 2

Learning Outcome Program Studi (Tabel 10)

[hal]

Bab 3

Kompetensi Lulusan Program Studi

[hal]

Bab 4

Struktur Mata Kuliah dalam Semester

[hal]

Bab 5

Deskripsi Mata Kuliah

[hal]

Bab 6

Syarat Kelulusan

[hal]

Lampiran 1: Silabus dan RPP setiap Mata Kuliah

[hal]

Lampiran 2: Aturan Transisi Kurikulum

[hal]

BAB 1
VISI, MISI, DAN TUJUAN PROGRAM STUDI
1.1 Pernyataan Visi Program Studi

1.2 Pernyataan Misi Program Studi

1.3 Pernyataan Tujuan Program Studi

[dikuti dengan paragraf yan menjelaskan keterkaitan visi, misi, dan tujuan program
studi dengan learning outcome dari program studi]

BAB 2
LEARNING OUTCOME PROGRAM STUDI
2.1 Aspek Kemampuan Kerja
1.
2.
3.

2.2 Aspek Penguasaan Pengetahuan


4.
5.
6.

2.3 Aspek Kemampuan Manajerial


7.
8.
9.

2.4 Kesesuaian Learning Outcome Program Studi dengan KKNI


Kesesuaian Learning Outcome Program Studi dengan KKNI
(lihat Tabel 9 pada panduan)
No. Learning Outcome Program Studi
Deskripsi Kualifikasi KKNI atau LO
(1)
(2)
Program Studi yang ditetapkan DIKTI
pada Level 6
(3)
1. Aspek Kemampuan Kerja
Aspek Kemampuan Kerja
Mampu mengaplikasikan bidang
[diisi dengan LO pada kolom (3) Tabel 7]
keahliannya dan memanfaatkan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan/atau seni
pada bidangnya dalam penyelesaian
masalah serta mampu beradaptasi
terhadap situasi yang dihadapi.
Mampu mengambil keputusan yang tepat
berdasarkan analisis informasi dan data,

dan mampu memberikan petunjuk dalam


memilih berbagai alternatif solusi secara
mandiri dan kelompok.
Mampu memformulasikan penyelesaian
masalah prosedural.
2.

Aspek Penguasaan Pengetahuan


[diisi dengan LO pada kolom (3) Tabel 7]

3.

Aspek Kemampuan Manejerial


[diisi dengan LO pada kolom (3) Tabel 7]

Aspek Penguasaan Pengetahuan


Menguasai konsep teoritis bidang
pengetahuan tertentu secara umum dan
konsep teoritis bagian khusus dalam
bidang pengetahuan tersebut secara
mendalam, serta mampu
memformulasikan penyelesaian masalah
prosedural.
Aspek Kemampuan Manejerial
Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri
dan dapat diberi tanggung jawab atas
pencapaian hasil kerja organisasi.

[penjelasan kesesuaian learning outcome dengan KKNI]

BAB 3
KOMPETENSI LULUSAN PROGRAM STUDI

Kompetensi lulusan Program Studi [nama program studi] terdiri dari kualifikasi
umum KKNI, profil lulusan dan kompetensi softskill lulusan Universitas Surabaya,
dan kompetensi program studi.

3.1 Kualifikasi Umum KKNI


a) Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
b) Memiliki moral, etika dan kepribadian yang baik di dalam menyelesaikan
tugasnya.
c) Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air serta
mendukung perdamaian dunia.
d) Mampu bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial dan kepedulian yang
tinggi terhadap masyarakat dan lingkungannya.
e) Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, kepercayaan, dan agama
serta pendapat/temuan original orang lain.
f) Menjunjung tinggi penegakan hukum serta memiliki semangat untuk
mendahulukan kepentingan bangsa serta masyarakat luas.

3.2 Profil Generik Lulusan Universitas Surabaya


1. Unggul dalam bidang studi yang dipilih dalam rangka mempersiapkan hidup
yang produktif dan sukses.
2. Memiliki pemahaman tentang metodologi ilmiah dalam disiplin ilmu yang
ditekuni dan menerapkannya dalam upaya menggali pengetahuan dan
memastikan validitasnya.
3. Memiliki kemampuan untuk menerapkan analisis baku dan melakukan
evaluasi untuk mencapai keputusan-keputusan yang logis.
4. Memiliki pemahaman tentang peran dan penerapan ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni dalam penyelesaian masalah-masalah di lingkungan yang
mengalami perubahan terus menerus.
5. Memiliki kemampuan untuk menempatkan diri secara positif dalam kultur
yang beragam dan dinamis, dalam kondisi ekonomi yang kompetitif, dalam
kerja tim, dan isu-isu etika dan moral yang kompleks.
6. Memiliki kemampuan untuk berperilaku secara efektif, matang dan
independen, serta menyampaikan pemikiran dalam komunikasi secara oral dan
tertulis.

7. Memiliki wawasan kebangsaan yang baik sebagai warga negara yang


bertanggung jawab.

3.3 Kompetensi Softskill Lulusan Universitas Surabaya


1. Manajemen diri: Kemampuan untuk mengatur perilaku sesuai dengan tujuan
dan standar pribadi serta perubahan tuntutan situasi yang disertai dengan sikap
positif dalam menanggapi situasi yang dihadapi sehingga memungkinkannya
untuk memotivasi diri agar dapat tetap mencapai tujuannya dengan percaya
diri.
2. Ketrampilan berpikir: Keterampilan yang memungkinkan seseorang untuk
menggunakan pemahamannya terhadap pengalaman dan pengetahuannya
dalam rangka menemukan masalah dan memecahkan masalah untuk
menyelesaikan tugas akademis.
3. Belajar sepanjang hayat: Menggunakan kesempatan belajar formal maupun
informal dalam kehidupan individu untuk memelihara pengembangan dan
peningkatan dirinya secara berkelanjutan baik pengetahuan, keterampilan &
kompetensi.
4. Komunikasi: Kemampuan untuk menyampaikan dan menerima pendapat/ide/
gagasan secara sistematis dan logis sesuai dengan konteks, baik secara lisan
maupun tulisan, antar individu ataupun di depan umum.
5. Kerjasama dalam kelompok: Kemampuan untuk bekerja sama dengan
anggota kelompok dengan berbagai macam karakter dan keunggulan serta
melihat pentingnya peran masing-masing anggota demi tercapainya tujuan
bersama.
6. Keterbukaan terhadap keberagaman: Sikap saling menghargai, toleransi, dan
tidak diskriminatif terhadap orang lain yang berbeda suku bangsa, agama, latar
belakang sosial ekonomi, gender, dan perbedaan lainnya.
7. Integritas: Kemampuan untuk bertindak konsisten sesuai dengan nilai-nilai
dan kebijakan organisasi serta kode etik akademis walaupun dalam keadaan
yang sulit.
8. Ketrampilan Organisasi: Kemampuan untuk mempelajari dan menerapkan
serangkaian langkah, aturan atau panduan yang diperlukan (dalam organisasi)
untuk melaksanakan suatu tugas, tanggung jawab atau peran tertentu.
Kemampuan untuk menetapkan prioritas, membuat perencanaan dan
mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan kerja untuk menyelesaikan kerja secara
efisien, dan mendapatkan serta mengelola sumber daya sehingga sasaran kerja
tercapai tepat waktu dan tidak melebihi anggaran.
9. Kepemimpinan: Memotivasi dan mempengaruhi orang (mahasiswa) lain
untuk bekerja menuju suatu tujuan bersama, membantu orang lain
mempelajari tugas-tugas baru, dan bertindak sebagai teladan yang positif.

3.4 Profil Lulusan Program Studi


Profil Lulusan Program Studi
[sesuai Tabel 6 pada panduan]

Kompetensi Lulusan
(3)

[aspek kemampuan kerja]

1.

[aspek penguasaan pengetahuan]


[aspek kemampuan manejerial]

2.
3.
4.
5.
...
"!#$%&!'()*(!!!+(*(!,-.-/!0()1!2$23(&!

!
!
!
!
!

Kompetensi lainnya

Profesi Lulusan
(2)

Kompetensi Penunjang

No.
(1)

Kompetensi Utama

Klasifikasi
Kompetensi *
(4)

3.5 Kompetensi Program Studi


Kompetensi lulusan dalam pengelompokkan utama, pendukung dan lainnya.
[sesuai Tabel 8 pada panduan]
No.
Kompetensi Lulusan
(1)
(2)
Kelompok Kompetensi Utama
1.
2.
3.
... ...
Kelompok Kompetensi Pendukung
4.
5.
6.
... ...
Kelompok Kompetensi lainnya
7.
8.
9.
... ...

Kode Kompetensi
(3)
KU1
KU2
KU3
...
KP1
KP2
KP3
...
KL1
KL2
KL3
...

Kesesuaian kompetensi lulusan dengan lima elemen kompetensi


[sesuai Tabel 10 pada panduan]

Pemahaman kaidah berkehidupan


bermasyarakat

Sikap dan perilaku berkarya

Kemampuan berkarya

Kompetensi Lulusan
(2)

Penguasaan Ilmu Pengetahaun, teknologi,


seni dan olah raga

No
.
(1)

Landasan Kepribadian

Elemen Kompetensi *
(3)

Kelompok Kompetensi Utama


1.
2.
3.
... ...
Kelompok Kompetensi Pendukung
4.
5.
6.
... ...
Kelompok Kompetensi lainnya
7.
8.
9.
... ...
* beri tanda pada kolom yang sesuai

[dapat juga menampilkan tabel relasi antara kompetensi lulusan dengan profesi
lulusan]

BAB 4
STRUKTUR MATA KULIAH DALAM SEMESTER
[Struktur mata kuliah ditulis dalam bentuk tabel. Dapat menggunakan format tabel di
bawah ini atau format tabel lainnya]
4.1 Struktur Mata Kuliah
Struktur Mata Kuliah Program Studi [nama prodi]
Semeste
r1

Semeste
r2

Semeste
r3

Semeste
r4

Semeste
r5

Semeste
r6

Semeste
r7

Semeste
r8

4$/(5!
6(2(%!
7849:;!
!"#$%$#
??<@AB!
C(D(2(!
7)*-)$2&(!
EAF!
??<@AJ!
<1(/(!*()!
9'&,(!EAF!
??<@B@!
C(D(2(!
7)11%&2!EAF!
@?@@@A!
H('(!:3.&(D!
<!ELF!
@?@@@B!
H('(!:3.&(D!
C!ELF!

4$/(5!
6(2(%!
7849:;!
!"#$%$#
GGGGGG!
H('(!:3.&(D!
I!EJF!

4$/(5!
6(2(%!
,$&./3()!
!"#$%$#
GGGGGG!!
H('(!:3.&(D!
K!ELF!

4$/(5!
6(2(%!
:$&./3()!
!"#$%$#
GGGGGG!!
H('(!:3.&(D!
:!EAF!

4$/(5!
:-/+$'$)2&!
6$2(&)!
&'#$%$#
GGGGGG!!
H('(!:3.&(D!
M!EJF!

4$/(5!
:-/+$'$)2&!
6$2(&)!
&'#$%$#
GGGGGG!!
H('(!:3.&(D!
4!EJF!

4$/(5!
:-/+$'$)2&!
<*=()>$*!
&'#$%$#
GGGGGG!!
H('(!:3.&(D!
I!EJF!

4$/(5!
:-/+$'$)2&!
<*=()>$*!
!(#$%$#
431(2!<,D&%!
ELF!

GGGGGG!
H('(!:3.&(D!
6!EJF!
GGGGGG!
H('(!:3.&(D!
9!EJF!
GGGGGG!!
H('(!:3.&(D!
T!EJF!
GGGGGG!!
H('(!:3.&(D!
W!EAF!

GGGGGG!!
H('(!:3.&(D!
7!ELF!
GGGGGG!!
H('(!:3.&(D!
Q!ELF!
!

GGGGGG!!
H('(!:3.&(D!
N!EJF!
GGGGGG!!
H('(!:3.&(D!
H!ELF!
GGGGGG!!
H('(!:3.&(D!
U!ELF!
!

GGGGGG!!
H('(!:3.&(D!
8!EJF!
GGGGGG!!
H('(!:3.&(D!
R!EJF!
GGGGGG!!
H('(!:3.&(D!
V!EJF!
GGGGGG!!
H('(!:3.&(D!
;!EJF!

GGGGGG!
H('(!:3.&(D!
O!EPF!
GGGGGG!!
H('(!:3.&(D!
S!EPF!
!

GGGGGG!!
H('(!:3.&(D!
I!EJF!
H('(!:3.&(D!
8&.&D()!
E@AF5!
- !!!!!!"
#$%$&'("0"*+,"
- !!!!!!"
#$%$&'("1"*+,"
- !!!!!!"
#$%$&'("2"*+,"
- !!!!!!"
#$%$&'("+"*+,"
- !!!!!!"
#$%$&'("3"*+,"
!

H('(!:3.&(D!
8&.&D()!EPF5!
- !!!!!!"
#$%$&'(")"*+,"
- !!!!!!"
#$%$&'("-"*+,"
- !!!!!!"
#$%$&'("."*+,"
- !!!!!!"
#$%$&'("/"*+,"
GGGGGG!
8&.&D()!@?!
EJF!

!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!

4.2 Relasi Mata Kuliah dengan Kompetensi Lulusan


H('%&,2!V$.(2&!H('(!:3.&(D!*$)1()!:-/+$'$)2&!N3.32()!
:-/+$'$)2&!
N3.32()!
:O@!
:OA!
:OB!
YYY!
:8@!
:8A!
:8B!
YYY!
:N@!
:NA!
:NB!
YYY!
!
!

<!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!

C!
!

H:!<!

!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!

I!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!

C(D()!:(X&()!!
9!
T!
W!
H:!I
!
!
!
!
!
!
!
!
H:!I!
!
!
!
!
!
!
!
!"#$#
!
!
!
H:!6!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
6!

K!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!

7!
!

H:!I!

!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!

YYY!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!

4.3 Alur Mata Kuliah


!
)*+,-+.# /0+*.+,# 1+2*# ,324254%%+2# +64.# ,+7+# %460+89# -+0%# 1+2*# -3.$0:+7#
;.+$1+.+79#,+4;42#$1+.+7#;+.+636<#
!
!
!
!

BAB 5
DESKRIPSI MATA KULIAH
[deksripsi mata kuliah ditulis seperti contoh berikut ini]

Semester 1
1000A123
Kredit
Prasyarat
Kompetensi lulusan
Capaian Pembelajaran

Bahasa Indonesia
2 sks
[kode mata kuliah prasyarat nilai prasyarat]
KU1, KU3, KP1
Mampu memahami buku teks atau karya ilmiah dalam Bahasa Indonesia
yang dinyatakan dalam kemampuan untuk meringkas suatu bacaan.
Mampu mengorganisasi argumen dan pemikiran dalam struktur yang logis.
Mampu mengkomunikasikan pemikiran melalui karya tulis yang memenuhi
kaidah-kaidah bahasa dan kaidah penulisan ilmiah sesuai dengan bidang
keilmuan program studi.
Mampu mengkomunikasikan pemikiran melalui pemaparan lisan secara
efektif dan efisien dengan menggunakan bahasa Indonesia yang memenuhi
kaidah-kaidah berbahasa dan kaidah ilmiah sesuai dengan bidang keilmuan
program studi.

Bahan Kajian

[diisi deskripsi singkat bahan kajian sesuai tabel 12-14 pada panduan,
beserta buku referensi utama]

Syarat Kelulusan
Metode Pembelajaran
Metode Evaluasi
Kompetensi softskill

Nilai minimum C
Ceramah interaktif, diskusi, group project, presentasi.
Tugas, proyek, dan ujian tertulis
Komunikasi

1000A123

Bahasa Indonesia

Kredit
Prasyarat
Kompetensi lulusan
Capaian Pembelajaran

2 sks
[kode mata kuliah prasyarat nilai prasyarat]
KU1, KU3, KP1
Mampu memahami buku teks atau karya ilmiah dalam Bahasa Indonesia
yang dinyatakan dalam kemampuan untuk meringkas suatu bacaan.
Mampu mengorganisasi argumen dan pemikiran dalam struktur yang logis.
Mampu mengkomunikasikan pemikiran melalui karya tulis yang memenuhi
kaidah-kaidah bahasa dan kaidah penulisan ilmiah sesuai dengan bidang
keilmuan program studi.
Mampu mengkomunikasikan pemikiran melalui pemaparan lisan secara
efektif dan efisien dengan menggunakan bahasa Indonesia yang memenuhi
kaidah-kaidah berbahasa dan kaidah ilmiah sesuai dengan bidang keilmuan
program studi.

Bahan Kajian

[diisi deskripsi singkat bahan kajian sesuai tabel 12-14 pada panduan,
beserta buku referensi utama]

Syarat Kelulusan
Metode Pembelajaran
Metode Evaluasi
Kompetensi softskill

Nilai minimum C
Ceramah interaktif, diskusi, group project, presentasi.
Tugas, proyek, dan ujian tertulis
Komunikasi

Semester 2
1000A123
Kredit
Prasyarat
Kompetensi lulusan
Capaian Pembelajaran

Bahasa Indonesia
2 sks
[kode mata kuliah prasyarat nilai prasyarat]
KU1, KU3, KP1
Mampu memahami buku teks atau karya ilmiah dalam Bahasa Indonesia
yang dinyatakan dalam kemampuan untuk meringkas suatu bacaan.
Mampu mengorganisasi argumen dan pemikiran dalam struktur yang logis.
Mampu mengkomunikasikan pemikiran melalui karya tulis yang memenuhi
kaidah-kaidah bahasa dan kaidah penulisan ilmiah sesuai dengan bidang
keilmuan program studi.
Mampu mengkomunikasikan pemikiran melalui pemaparan lisan secara
efektif dan efisien dengan menggunakan bahasa Indonesia yang memenuhi
kaidah-kaidah berbahasa dan kaidah ilmiah sesuai dengan bidang keilmuan
program studi.

Bahan Kajian

[diisi deskripsi singkat bahan kajian sesuai tabel 12-14 pada panduan,
beserta buku referensi utama]

Syarat Kelulusan
Metode Pembelajaran
Metode Evaluasi
Kompetensi softskill

Nilai minimum C
Ceramah interaktif, diskusi, group project, presentasi.
Tugas, proyek, dan ujian tertulis
Komunikasi

1000A123

Bahasa Indonesia

Kredit
Prasyarat
Kompetensi lulusan
Capaian Pembelajaran

2 sks
[kode mata kuliah prasyarat nilai prasyarat]
KU1, KU3, KP1
Mampu memahami buku teks atau karya ilmiah dalam Bahasa Indonesia
yang dinyatakan dalam kemampuan untuk meringkas suatu bacaan.
Mampu mengorganisasi argumen dan pemikiran dalam struktur yang logis.
Mampu mengkomunikasikan pemikiran melalui karya tulis yang memenuhi
kaidah-kaidah bahasa dan kaidah penulisan ilmiah sesuai dengan bidang
keilmuan program studi.
Mampu mengkomunikasikan pemikiran melalui pemaparan lisan secara
efektif dan efisien dengan menggunakan bahasa Indonesia yang memenuhi
kaidah-kaidah berbahasa dan kaidah ilmiah sesuai dengan bidang keilmuan
program studi.

Bahan Kajian

[diisi deskripsi singkat bahan kajian sesuai tabel 12-14 pada panduan,
beserta buku referensi utama]

Syarat Kelulusan
Metode Pembelajaran
Metode Evaluasi
Kompetensi softskill

Nilai minimum C
Ceramah interaktif, diskusi, group project, presentasi.
Tugas, proyek, dan ujian tertulis
Komunikasi

[dan seterusnya]

BAB 6
SYARAT KELULUSAN
Seorang mahasiswa dinyatakan lulus dari Program Studi [nama program studi] sesuai
dengan kurikulum ini dan memperoleh gelar [Nama Gelar] jika telah memenuhi
semua syarat administratif dan program wajib universitas dan memenuhi persyaratan
sebagai berikut:
1. Telah menempuh dan lulus mata kuliah dengan sks kumulatif sejumlah *** sks
dengan IPK lebih besar atau sama dengan 2.00.
2. [dst. Sesuai dengan syarat kelulusan program studi]

LAMPIRAN 1
SILABUS DAN RPP MATA KULIAH
[silabus dan RPP dari setiap mata kuliah ditulis sesuai format di bawah ini]

Silabus
1. Nama Mata Kuliah
(Course Title)
Mata Kuliah
Kode Mata Kuliah
Jumlah sks
Semester

:
:
: sks
:

2. Gambaran Umum Mata Kuliah


(Overview of the Course)
Pada bagian ini, tertulis:
deskripsi singkat tentang isi mata kuliah ini
posisi mata kuliah ini pada kurikulum
peranan mata kuliah ini dalam menyumbang pengembangan kompetensi
lulusan
Buku Referensi

3. Capaian Pembelajaran
(Learning Outcomes)
Pada bagian ini, tertulis:
capaian pembelajaran mata kuliah
kompetensi dasar mata kuliah

4. Peta Kompetensi
(Competences Mapping)
Pada bagian ini, tertulis:
gambar peta kompetensi dari capaian pembelajaran dan kompetensi dasar
mata kuliah

5. Prasyarat
(Prerequisites)
Pada bagian ini, tertulis:

2$/3(!+%(20(%('!3)'3,!/$)1&,3'&!+$/#$.(X(%()!+(*(!/('(!,3.&(D!&)&

6. Unit-Unit Pembelajaran secara Spesifik


(Specific of Unit Learnings)
Minggu

Kompetensi Dasar

Topik

Metode Pembelajaran

7. Buku Referensi
(References)
Pada bagian ini, tertulis:
Buku, bahan referensi yang digunakan

8. Perhitungan Nilai
(Grading Scheme)
Pada bagian ini, tertulis:
jenis evaluasi & tugas beserta dengan prosentase nilai dari nilai akhir mata kuliah

Media, Bahan,
Referensi

Penilaian

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)


1. Nama Mata Kuliah
(Course Title)
Mata Kuliah
Kode Mata Kuliah
Jumlah SKS
Semester
Standar Kompetensi :

:
:
: SKS
:

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran


(Lesson Plan)
Kompetensi Dasar

Indikator

Topik & Sub Topik

Strategi Pembelajaran

Waktu

Penilaian

3. Rancangan Tugas/Praktikum/Evaluasi
(Assignement/Evaluation Plan)

Nama
Tugas
[mis. Tugas 1]
!

Kompetensi
Dasar yang
dikembangkan
atau dievaluasi

Deskripsi Tugas

Waktu

Pada bagian ini, tertulis:

bentuk tugas

batasan-batasan tugas

metode/cara pengerjaan
tugas

deskripsi hasil/luaran dari


tugas, seperti format
laporan, tata cara presentasi,
pengumpulan hasil, dsb.

[pada minggu ke
berapa tugas
akan diberikan,
dan waktu
pengerjaan tugas]

Penilaian
A (81-100) jika ... [tuliskan kriteria untuk memperoleh nilai ini, seorang
mahasiswa mendapat nilai pada range ini jika jauh melebihi kompetensi
seperti pada kolom (2) tabel ini]
AB (73 81) jika ... [tuliskan kriteria untuk memperoleh nilai ini, seorang
mahasiswa mendapat nilai pada range ini jika melebihi kompetensi seperti
pada kolom (2) tabel ini]
B (66 73) jika ... [tuliskan kriteria untuk memperoleh nilai ini, seorang
mahasiswa harus mendapat nilai pada range ini jika mencapai kompetensi
seperti pada kolom (2) tabel ini]
BC (60 66) jika ... [tuliskan kriteria untuk memperoleh nilai ini, seorang
mahasiswa mendapat nilai pada range ini jika hampir mencapai
kompetensi seperti pada kolom (2) tabel ini]
C (55 60) jika ... [tuliskan kriteria untuk memperoleh nilai ini, seorang
mahasiswa mendapat nilai pada range ini jika tidak sepenuhnya mencapai
kompetensi seperti pada kolom (2) tabel ini, tetapi kekurangan tersebut
dapat dicapai dengan belajar mandiri]
D (40 55) jika ... [tuliskan kriteria untuk memperoleh nilai ini, seorang
mahasiswa mendapat nilai pada range ini jika tidak mencapai kompetensi
seperti pada kolom (2) tabel ini, dan hanya bisa dicapai jika mengulang]
E (0 40) jika ... [tuliskan kriteria untuk memperoleh nilai ini, seorang
mahasiswa mendapat nilai pada range ini jika tidak menunjukkan usaha
mencapai kompetensi seperti pada kolom (2) tabel ini]

LAMPIRAN 2
ATURAN TRANSISI KURIKULUM
[bagian ini berisi detail aturan dan mekanisme untuk transisi dari kurikulum lama ke
kurikulum ini. Aturan transisi harus mengikuti arahan pada panduan kurikulum]

Anda mungkin juga menyukai