Effects of Combination Lipid Therapy
Effects of Combination Lipid Therapy
Abstrak
Latar Belakang
Dilakukan penelitian mengenai apakah terapi
kombinasi dengan statin ditambah fibrat,
dibandingkan dengan terapi statin tunggal, akan
mengurangi risiko penyakit kardiovaskular pada
pasien dengan diabetes melitus tipe 2 yang berisiko
tinggi untuk penyakit kardiovaskular.
Metode
Pendahuluan
Diabetes Mellitus Tipe 2
peningkatan
arterosklerosis
kejadian
penyakit
Faktor
Resiko
Dislipide
mi
peningkatan
trigliserida plasma,
rendahnya kadar
HDL
kolesterol
LDL
jantung
Hiperten
si
Hasil
Analisis subkelompok penelitian berdasarkan dalam
efek pengobatan menurut jenis kelamin, dengan
manfaat bagi pria dan tidak bagi perempuan (P =
0,01 untuk interaksi),
Hubungan
yang
mungkin
menurut
untuk
subkelompok lipid, dengan manfaat untuk pasien
dengan tinggi kadar trigliserida dan kadar HDL rendah
(P = 0,057 untuk interaksi).
Dasar Penelitian
Penelitian Sebelumnya
Penelitian The Action to Control Cardiovaskular
Risk in Diabetes (ACCORD) dirancang untuk
menguji pengaruh pengobatan intensif glukosa darah
baik tekanan darah maupun lipid plasma terhadap
kardiovaskular outcome pada 10.251 pasien dengan
diabetes melitus tipe 2 yang memiliki resiko tinggi
untuk menderita penyakit kardiovaskular.
Jurnal ini menyampaikan
ACCORD lipid trial.
penemuan
pada
Dasar Penelitian
Penelitian Sebelumnya
Terapi dengan menggunakan fibrat pada pasien
Diabetes tipe 2 mengurangki angka kejadian Coronary
Heart Disease (CHD) pada percobaan Veteran Affair
HDL Intervevention (VA-HIT) tetapi
Tidak sama pada peneltian dengan Fenofibrat
Interrvention and Event Lowering in Diabetes ( FIELD)
namun
keuntungan
untuk
pasien
dengan
peningkatan kadar trigliserid dan penurunan kadar
HDL
Kriteria
Semua pasien pada penelitian ACCORD memiliki diabetes
tipe 2 dengan kadar glukosa darah 7,5% atau lebih.
Pada pasien yang secara klinis sudah terbukti memiliki
penyakit kardiovaskular,
rentang usia dibatasi dari usia 40 hingga 79 tahun;
jika pasien sudah terbukti secara subklinis memiliki
penyakit
kardiovaskular atau paling sedikit dua faktor
resiko
kardiovaskular rentang usia dibatasi dari 55
hingga 79 tahun.
Kriteria
Pasien khusus yang dapat mengikuti penelitian Lipid jika
sudah memenuhi :
kadar kolesterol LDL dari 60 hingga 180 mg/dL ( 1,55 4,65
mmol/liter),
kadar kolesterol HDL dibawah 55 mg/dL (1,42 mmol/L)
untuk wanita dan ras negroid atau dibawah 50 mg/dL (1,29
mmol/L) untuk kelompok lain,
dan kadar trigliserida dibawah 750 mg/dL (8,5 mmol/L)
jika pasien yang belum menerima terapi lipid atau dibawah
400 mg/dL (4,5 mmol/L) jika sudah mendapat terapi lipid.
Semua pasien bersedia menulis inform consent
Prosedur
Pengacakan dilakukan terpusat di tempat uji coba
dengan menggunakan perubahan urutan status
pasien yang masuk untuk menjaga kerahasian grup
penelitian. Terapi dengan simvastatin open-label
dimulai pada saat kunjungan secara acak.
Pada awal penelitian, dosis fenofibrate adalah 160
mg/hari
Clinical Outcome
ANALISIS STATISTIK
Penelitian ini dirancang dan mengambil 5800 pasien
Angka terjadinya outcome primer mulai dari 2,4 % per
tahun pada kelompok yang menggunakan placebo, dan
rata rata dilakukan folow up sekitar 5,6 tahun pada
pasien yang tidak memiliki efek primer
Subjek Penelitian
Pasien yang menjadi sampel penelitian pada penelitian
ACCORD Lipid berjumlah 5518 pasien, dengan 2765
mendapat terapi fenobarbitrat ditambah simvastatin
dan
2753
paien
mendapat
placebo
ditambah
simvaststin.
Karakteristik dasar sama antara kedua kelompok yang diteliti.
Rata rata berusia 62 tahun, dan 31 % adalah wanita.
Tiga puluh tujuh persen pernah memiliki riwayat kejadian
kardiovaskular, dan 60 % sudah menggunakan statin sebelum
terdaftar.
Kesimpulan
Kombinasi fenofibrate dan simvastatin tidak
mengurangi tingkat kejadian kardiovaskular yang
berbahaya, infark miokard nonfatal, atau stroke nonfatal, dibandingkan dengan simvastatin monoterapi.
Hasil ini tidak mendukung penggunaan rutin terapi
kombinasi dengan fenofibrate ditambah simvastatin
untuk mengurangi risiko kardiovaskular pada
sebagian besar pasien berisiko tinggi dengan
diabetes tipe 2.