Garis Wallace adalah sebuah garis hipotetis yang memisahkan wilayah geografi
hewan Asia dan Australasia. Bagian barat dari garis ini berhubungan dengan
spesies Asia; di timur kebanyakan berhubungan dengan spesies Australia. Garis ini
dinamakan atas Alfred Russel Wallace, yang menyadari perbedaan yang jelas pada
saat dia berkunjung ke Hindia Timur pada abad ke-19. Garis ini melalui Kepulauan
Melayu, antara Borneo dan Sulawesi; dan antara Bali (di barat) dan Lombok (di
timur). Adanya garis ini juga tercatat oleh Antonio Pigafetta tentang perbedaan
biologis antara Filipina dan Kepulauan Maluku, tercatat dalam perjalanan
Ferdinand Magellan pada 1521. Garis ini lalu diperbaiki dan digeser ke Timur
(daratan pulau Sulawesi) oleh Weber. Batas penyebaran flora dan fauna Asia lalu
ditentukan secara berbeda-beda, berdasarkan tipe-tipe flora dan fauna. Garis ini
lalu dinamakan "Wallace-Weber".
2.
Garis Weber adalah sebuah garis khayal pembatas antara dunia flora dan fauna di paparan sahul
dan di bagian lebih barat Indonesia. garis ini membujur dari utara ke selatan antara kepulauan
Maluku dan Papua serta antara Nusa Tenggara Timur dengan Australia. Garis ini dicetuskan oleh
Max Carl Wilhelm Weber atau Max Wilhelm Carl Weber
1. Asiatis/Oriental
Wilayah Fauna Indonesia Tipe Asiatis sering pula disebut Wilayah Fauna
Indonesia Barat atau Wilayah Fauna Tanah Sunda. Wilayah fauna Indonesia yang
bercorak Asiatis terdapat di Indonesia bagian barat meliputi Pulau Sumatra, Jawa,
Bali, dan Kalimantan, serta pulau-pulaukecil di sekitarnya. Wilayah fauna
Indonesia bagian barat (Tipe Asiatis) dengan wilayah fauna Indonesia bagian
tengah (Tipe Asia-Australis) dibatasi oleh Garis Wallace.
Jenis-jenis Fauna Indonesia Tipe Asiatis, antara lain sebagai berikut.
1) Mamalia, terdiri atas gajah India di Sumatera, harimau terdapat di Jawa, Sumatera,
Bali, badak bercula dua di Sumatera dan Kalimantan, badak bercula satu di Jawa,
orang utan di Sumatera dan Kalimantan, Kancil di Jawa, Sumatera dan
Kalimantan, dan beruang madu di Sumatera dan Kalimantan. Hal yang menarik
adalah di Kalimantan tidak terdapat harimau dan di Sulawesi terdapat binatang
Asiatis seperti monyet, musang, anoa, dan rusa. Fauna endemik di daerah ini
adalah, badak bercula satu di Ujung kulon Jawa Barat, Beo Nias di Kabupaten
Nias, Bekantan/Kera Belanda dan Orang Utan di Kalimantan.
2) Reptilia, terdiri atas biawak, buaya, kura-kura, kadal, ular, tokek, bunglon, dan
trenggiling.
3) Burung, terdiri atas elang bondol, jalak, merak, ayam hutan, burung hantu, kutilang,
dan berbagai jenis unggas lainnya.
4) Ikan, terdiri atas mujair, arwana, dan pesut (mamalia air tawar), yaitu sejenis
lumba-lumba yang hidup di Sungai Mahakam.
5) Serangga, terdiri atas berbagai jenis kumbang dan kupu-kupu, serta berbagai jenis
serangga yang bersifat endemik.
Flora di dataran Sunda disebut juga flora Asiatis karena ciri-cirinya mirip dengan ciri-ciri
tumbuhan Asia. Contoh-contohnya yaitu: tumbuhan jenis meranti-merantian, berbagai jenis rotan
dan berbagai jenis nangka. Hutan Hujan Tropis terdapat di bagian Tengah dan Barat pulau
Sumatera dan sebagian besar wilayah Kalimantan. Hal ini dikarenakan sejarah geologi dulu
bahwa dataran sunda bergabung dengan benua Asia.
Di dataran Sunda banyak dijumpai tumbuhan endemic, yaitu tumbuhan yang hanya terdapat
pada tempat tertentu dengan batas wilayah yang relatif sempit dan tidak terdapat di wilayah
lain. Tumbuhan endemic tersebut terdapat di Kalimantan sebanyak 59 jenis dan di Jawa 10 jenis.
Misalnya bunga Rafflesia Arnoldii hanya terdapat di perbatasan Bengkulu, Jambi, dan Sumatera
Selatan. Anggrek Tien Soeharto yang hanya tumbuh di Tapanuli Utara,Sumatera Utara.
Flora SumatraKalimantan
Sebagian besar wilayah Sumatra dan Kalimantan merupakan wilayah iklim
hutan hujan tropis atau tipe Af berdasarkan klasifikasi Iklim Koppen. Iklim di
wilayah ini dicirikan dengan adanya tingkat kelembapan udara dan curah hujan
yang selalu tinggi sepanjang tahun. Oleh karena itu, tipe vegetasi yang mendo
minasi wilayah ini ialah hutan hujan tropis, yaitu tipe hutan lebat dengan jenis
tumbuhan yang sangat heterogen. Pohonpohonnya tinggi dan sangat rapat, di
bawahnya ditumbuhi berbagai jenis tumbuhan yang lebih rendah dan tanahnya
ditumbuhi perdu dan rumput-rumputan sebagai penutup. Beberapa jenis flora khas
daerah Sumatra-Kalimantan adalah tumbuhan meranti (dipterocarpus), berbagai
jenis epifit, seperti anggrek, berbagai jenis lumut, cendawan (jamur), dan pakupakuan, serta tumbuhan endemik yang sangat langka, seperti Rafflesia arnoldi
yang penyebarannya hanya di sepanjang Pegunungan Bukit Barisan dari mulai
Nanggroe Aceh Darussalam sampai Lampung.
Flora JawaBali
Kondisi iklim kawasan Pulau Jawa sangat bervariasi dengan tingkat curah hujan
dan kelembapan udara semakin berkurang ke arah timur. Wilayah jawa barat
didominasi oleh tipe iklim hutan hujan tropis (Af) dan Iklim Musim Tropis (Am).
Semakin ke timur, tipe iklim bergeser ke arah tipe iklim yang lebih rendah curah
hujannya. Akhirnya ditemui beberapa wilayah Iklim Sabana Tropik (Aw) di Pulau
Bali. Keadaan ini membawa pengaruh terhadap pola vegetasi alam yang ada.
Kawasan hutan hujan tropis di wilayah ini sebagian besar terdapat di Jawa Barat,
seperti di Gede-Pangrango, Cibodas, dan Pananjung. Adapun wilayah utara Pulau
Jawa yang memanjang mulai dari Jawa Barat bagian utara, Jawa Tengah, sampai
Jawa Timur merupakan kawasan hutan musim tropis yang meranggas atau
menggugurkan daunnya pada musim kemarau.
Jenis flora khas hutan musim tropis antara lain pohon jati. Jenis vegetasi yang
mendominasi wilayah Jawa bagian timur dan Pulau Bali adalah vegetasi sabana
tropis. Wilayah-wilayah pegunungan yang cukup tinggi di Pulau Jawa maupun di
Pulau Bali banyak ditutupi oleh vegetasi hutan pegunungan tinggi.
2. Australis
Wilayah Fauna Indonesia Tipe Australis disebut juga Wilayah Fauna Indonesia
Timur atau Wilayah Fauna Tanah Sahul, meliputi Pulau Irian Jaya (Papua),
Kepulauan Aru, dan pulau-pulau kecil di sekitarnya. Wilayah Fauna Indonesia
Timur (Tipe Australis) dengan Fauna Indonesia Tengah (Tipe Asia-Australis)
dibatasi oleh Garis Weber.
Jenis-jenis Fauna Indonesia Tipe Australis, antara lain sebagai berikut.
1) Mamalia, terdiri atas kanguru, walabi, beruang, koala, nokdiak (landak Irian),
oposum layang (pemanjat berkantung), kuskus, biawak, kanguru pohon, dan
kelelawar.
2) Reptilia, terdiri atas buaya, biawak, ular, kadal, dan kura-kura.
3) Amphibia, terdiri atas katak pohon, katak terbang, dan katak air.
4) Burung, terdiri atas kakatua, beo, nuri, raja udang, cendrawasih, dan kasuari.
5) Ikan, terdiri atas arwana dan berbagai jenis ikan air tawar lainnya yang jumlah
spesiesnya relatif lebih sedikit jika dibandingkan dengan wilayah Fauna Indonesia
Barat dan Tengah.
Flora yang ada di dataran Sahul disebut juga flora Australis sebab jenis floranya mirip
dengan flora di benua Australia. Dataran Sahul yang meliputi Irian Jaya dan pulau-pulau kecil
yang ada disekitarnya memiliki corak hutan Hujan Tropik tipe Australia Utara, dengan ciri-ciri
sangat lebat dan selalu hijau sepanjang tahun. Di dalamnya tumbuh beribu-ribu jenis tumbuhtumbuhan dari yang besar dan tingginya bisa mencapai lebih dari 50 m, berdaun lebat sehingga
matahari sukar menembus ke permukaan tanah dan tumbuhan kecil yang hidupnya merambat.
Berbagai jenis kayu yang punya nilai ekonomis tinggi tumbuh dengan baik, seperti kayu besi,
cemara, eben hitam, kenari hitam, dan kayu merbau. Di daerah pantai banyak kita jumpai hutan
mangrove dan pandan, sedangkan di daerah rawa terdapat sagu untuk bahan makanan. Di daerah
pegunungan terdapat tumbuhan Rhododendron yang merupakan tumbuhan endemik daerah ini.
3. Daerah Peralihan
Wilayah Fauna Indonesia Tipe Asia-Australis sering pula disebut Wilayah Fauna
Indonesia Tengah atau Wilayah Fauna Kepulauan Wallacea. Wilayah ini meliputi Pulau
Sulawesi, Timor, Kepulauan Nusa Tenggara, dan Kepulauan Maluku.
flora Australis
karena jenis floranya mirip dengan flora di benua Australia.. Meliputi pulau apa
saja dataran Sahul? Ya, Irian Jaya serta pulau-pulau kecildisekitarnya. Dataran
Sahul memiliki corak hutan Hujan Tropik tipe Australia Utara, yang ciri-cirinya
sangat lebat dan selalu hijau sepanjang tahun. Di dalamnya tumbuh beribu-ribu
jenistumbuh-tumbuhan dari yang besar dan tingginya bisa mencapai lebih dari 50
m, berdaun lebatsehingga matahari sukar menembus ke permukaan tanah dan
tumbuhan kecil yang hidupnyamerabatm. Berbagai jenis kayu berharga tumbuh
dengan baik, seperti kayu besi, cemara, ebenhitam, kenari hitam, dan kayu merbau.
Di daerah pantai banyak kita jumpai hutan mangrovedan pandan, sedangkan di
daerah rawa terdapat sagu untuk bahan makanan. Di daerah pegunungan terdapat
tumbuhan Rhododendron yang merupakan tumbuhan endemik daerah ini.
c.Flora Daerah Peralihan
Sebelumnya coba sebutkan, pulau apa saja yang masuk daerah peralihan? Ya,
pulau Sulawesi,Maluku, dan Nusa Tenggara. Mengapa disebut daerah peralihan?
Mengenai flora di daerah peralihan, sebagai contoh yaitu flora di Sulawesi, yang
mempunyai kemiripan dengan floradaerah kering di Maluku, Nusa Tenggara, Jawa,
dan Filipina. Di kawasan pegunungannyaterdapat jenis tumbuhan yang mirip
dengan tumbuhan di Kalimantan. Sedangkan di kawasan pantai dan dataran
rendahnya mirip dengan tumbuhan di Irian Jaya. Corak vegetasi yangterdapat di
daerah Peralihan meliputi:
Fauna Australis :
a. Binatang menyusui berukuran kecil
b. Tidak ada jenis kera
c. Banyak burung berwarna
d. Ikan air tawar terbatas
e. Ikan laut berbentuk panjang
f. Banyak hewan berkantung
Contoh :
Kangguru, Burung Kasuari, Burung Cendrawasih, Kus Kus, Burung Kakak Tua, Burung Nuri,
Katak, Kura-kura, Kelelawar.
Flora Fauna Peralihan
Daerah Persebaran :
a. Pulau Sulawesi dan sekitarnya
b. Nusa Tenggara
c. Maluku Barat
Flora Peralihan :
a. Memiliki kerabat yang paling dekat dengan kawasan musim di Maluku, Nusa Tenggara, dan
Jawa.
b. Flora pantai mirip dengan flora yang ada di Papua
c. Flora di pegunungan mirip dengan yang ada di Kalimantan
d. Umumnya Hutan Bakau dan Pohon Nipah
e. Selainnya mirip dengan yang ada di Nusa Tenggara dan Jawa
Fauna Peralihan :
a. Sebagian sama dengan fauna asiatis dan sebagian sama dengan fauna australis
b. Terdapat hewan endemis (hewan yang habitatnya hanya di tempat tersebut.
Contoh :
Biawak, Komodo, burung maleo, kuda, biawak, babi rusa.