Anda di halaman 1dari 10

BAHAYA KEBAKARAN

Jenis bahaya flammable dibagi menjadi dua yaitu Extremely


flammable (amat
sangat
mudah
terbakar)
dan Highly
flammable (sangat mudah terbakar). Untuk Bahan-bahan dan
formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya extremely
flammable merupakan liquid yang memiliki titik nyala sangat
rendah (di bawah 0oC) dan titik didih rendah dengan titik didih awal
(di bawah +35oC). Bahan amat sangat mudah terbakar berupa gas
dengan udara dapat membentuk suatu campuran bersifat mudah
meledak di bawah kondisi normal. Frase-R untuk bahan amat
sangat mudah terbakar adalah R12. Sedangkan untuk Bahan dan
formulasi ditandai dengan notasi bahaya highly flammable adalah
subyek untuk self-heating dan penyalaan di bawah kondisi
atmosferik biasa, atau mereka mempunyai titik nyala rendah (di
bawah +21oC). Beberapa bahan sangat mudah terbakar
menghasilkan gas yang amat sangat mudah terbakar di bawah
pengaruh kelembaban. Bahan-bahan yang dapat menjadi panas di
udara pada temperatur kamar tanpa tambahan pasokan energi dan
akhirnya terbakar, juga diberi label sebagai highly flammable.
Frase-R untuk bahan sangat mudah terbakar yaitu R11.

Flammable
Arti : Bahan kimia yang mempunyai titik
nyala rendah, mudah terbakar dengan
api bunsen, permukaan metal panas
atau loncatan bunga api.
Tindakan : Jauhkan dari benda-benda
yang berpotensi mengeluarkan api.

Highly Flammable
Lambang : F
Arti : Mudah terbakar di bawah
kondisi
atmosferik
biasa
atau
mempunyai titik nyala rendah (di
bawah 21C) dan mudah terbakar di
bawah pengaruh kelembapan.
Tindakan : Hindari dari sumber api, api terbuka
dan loncatan api, serta hindari pengaruh pada
kelembaban tertentu.
Contoh : Aseton dan Logam natrium.

Extremely Flammable
Lambang : F+
Arti : Bahan yang amat sangat
mudah terbakar. Berupa gas dan
udara
yang
membentuk
suatu
campuran yang bersifat mudah
meledak di bawah kondisi normal.
Tindakan : Jauhkan dari campuran udara dan
sumber api.
Contoh : Dietil eter (cairan) dan Propane (gas

Flammable Arti
Liquid
: Cairan

yang

mudah

terbakar.
Biasa
digunakan
dalam
transportasi cairan yang mudah
terbakar.
Tindakan : Hindari kontak dengan
benda
yang
berpotensi
mengeluarkan panas atau api.
Contoh
:
Petrol,
Acetone,
Cairan yang mudah
terbakar (Flamable Liquids /
Benzene.
RFL) yaitu cairan dengan titik nyala di bawah
60,5. dibawah suhu tersebut cairan dapat
mengeluarkan asap yang mudah terbakar. Kelas 3
ini tidak mempunyai divisi. Contoh : Cat,
Alkohol,acetone,petroleum,varnish,methylated
bahaya yang dapat ditimbulkan flamable liquids
dapat mengeluarkan uap yang dapat terbakar

FlammableArti
Solid
:
Padatan

yang

mudah

terbakar.
Tindakan : Hindari panas atau
bahan
mudah
terbakar
dan
reduktor, serta hindari kontak
dengan air apabila bereaksi dengan
air dan menimbulkan panas serta
api.
Padatan yang mudah
terbakar
didefinisikan
Contoh
: Sulfur,
Picricsebagai
acid,
padatan yang memenuhi
salah satu syarat dibawah
Magnesium.
ini:
Merupakan bahan peledak basah, Merupakan zat
yang dapat bereaksi sendiri, karena tidak stabil
terhadap panas dan terdekomposisi menghasilkan
panas (walaupun tanpa oksigen dari udara), Padatan
yang mudah sekali terbakar.

Flammable Gas
Nama : Flammable Gas
Arti : Simbol pengaman yang
digunakan
pada
tempat
penyimpanan material gas yang
mudah terbakar.
Tindakan : Jauhkan dari panas
atau percikan api.
Contoh
:
Acetelyne,
LPG,
Hydrogen, Hydrogen acetylene

Non-FlammableNama
Gas:

Non Flammable

Gas
Arti : Simbol pengaman
yang
digunakan
pada
transportasi
dan
penyimpanan
material
gas yang tidak mudah
terbakar.
Contoh
:
Oksigen,
Nitrogen, Helium, Carbon
dioxide,
air
Simbol pengaman yang
digunakan
dalam
transportasi gas non mudah terbakar (dan
karenanya sering tidak berbahaya, setidaknya di
tempat terbuka).

Spontaneously
Combustible
Substances

Arti : Material yang dapat secara


spontan mudah terbakar.
Tindakan : Simpan di tempat
yang jauh dari sumber panas
atau sumber api.
Contoh : Carbon, Charcoal-nonactivated, Carbon black.

Anda mungkin juga menyukai