Anda di halaman 1dari 24

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan tugas ini sesuai
dengan waktu yang telah ditentukan.
Makalah yang kami buat ini berisikan tentang beberapa informasi mengenai potensi
dan prospek pengembangan buah Sirsak di Indonesia. Makalah ini dibuat dengan studi
literatur untuk membantu menyelesaikan makalah ini. Oleh karena itu, kami mengucapkan
terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari terdapat banyak kekurangan dalam makalah ini dan jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun agar
makalah ini dapat menjadi lebih baik. Semoga makalah ini dapat bermanfaat.

Bogor, 2014

PENULIS

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................. 1
DAFTAR ISI............................................................................................................. 2
BAB 1..................................................................................................................... 2
PENDAHULUAN................................................................................................... 2
1.1

Latar Belakang........................................................................................... 2

1.2 Tujuan........................................................................................................... 3
BAB 2..................................................................................................................... 4
METODOLOGI...................................................................................................... 4
BAB 3..................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN dan Hasil...................................................................................... 5
3.1 Pembahasan.................................................................................................... 5
Tabel 1 Data Potensi Sirsak 5 Tahun Terakhir...................................................5
Tabel 2 Kandungan Zat Gizi dan Serat Pangan Buah Sirsak............................8
Tabel 3 kandungan gizi buah sirsak segar.......................................................8
Bagan 1 Pohon Industri dari Sirsak................................................................10
3.2 Nilai......................................................................................................... 11
BAB 4................................................................................................................... 22
PENUTUPAN...................................................................................................... 22
3.1 Kesimpulan.................................................................................................. 22
3.2 Saran......................................................................................................... 22
DAFTAR PUSAKA............................................................................................... 23

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tanaman sirsak memiliki nama spesies Annona muricata linn., merupakan salah satu
tanaman dari kelas Dicotyledonae, keluarga Annonaceae, dan genus Annona. Nama sirsak
sendiri berasal dari bahasa Belanda (Zuurzak) yang berarti kantong asam. Tanaman buah
tropis ini didatangkan ke Nusantara oleh pemerintah Kolonial Hindia Belanda pada abad ke19, Zuurzak bukan asli tanaman asli Eropa.
Sirsak merupakan tanaman tahunan yang dapat tumbuh dan berbuah sepanjang tahun
jika kondisi air tanah terpenuhi selama pertumbuhannya. Tanaman ini berasal dari daerah
tropis di benua Amerika, yaitu hutan Amazon (Amerika Selatan), Karibia, dan Amerika
Tengah. Di tempat asalnya, sirsak merupakan buah penting dan bergengsi.
Sirsak merupakan salah satu buah yang memiliki kandungan vitamin B dan C cukup
tinggi, mempunyai rasa manis-asam dan menyegarkan, sehingga digemari masyarakat
sebagai buah segar maupun olahan. Sebagai tanaman pekarangan komoditas ini masih
terbuka cukup lebar untuk dikembangkan. Salah satu faktor yang menjadi kendala dalam
pengembangan sirsak ini adalah terbatasnya informasi dan penerapan teknologi budidaya
termasuk pemeliharaan tanaman (penyulaman, pengairan, pemupukan, pemangkasan dan
sanitasi kebun) yang tepat, sehingga tidak mengherankan apabila produksi dan kualitas buah
yang dihasilkan masih rendah dan belum sesuai dengan yang diharapkan.
Pohon Sirsak mempunyai percabangan batang yang rendah. Tinggi pohonnya antara 3
sampai 8 meter. Daunnya memanjang dengan bentuk lanset atau bulat telur terbalik.
Bunganya berdiri sendiri berhadapan dengan daun. Bentuk bunga seperti kerucut. Warnanya
kuning muda. Dasar bunga cekung, benang sarinya cukup banyak, begitu pula bakal buahnya.
Menanam tanaman Sirsak dengan mempergunakan bijinya. Dapat juga dengan cara tempelan
atau okulasi. Musim berbuah adalah pada bulan Januari dan Februari setiap tahunnya. Satu
bulan sebelum penanaman lubangnya sudah harus dipersiapkan. Persiapan dilakukan dengan
jarak 6 meter.
Produksi sirsak di Indonesi tergolong rendah dibandingkan dengan produksi buah lain,
seperti jeruk, mangga, durian, pisang, dan manggis. Hingga saat ini penyebab utamanya
adalah belum banyak petani yang tertarik untuk membudidayakan pohon sirsak. Alasan
3

utama para petani adalah hasil panen yang sulit diprediksi dan masa simpan buah yang
singkat. Di sisi lain, pedagang buah sirsak juga memiliki masalah yang sama, yakni sulit
memenuhi permintaan pasar akibat waktu pemanenan sirsak yang sulit diprediksi. Bahkan
pada tahun 2007, produksi buah sirsak di Indonesia mengalami penurunan. Salah satu
penyebabnya adalah kurangnya peremajaan pohon sirsak yang sudah tua. Alhasil, penurunan
produksi buah sirsak kembali terjadi pada tahun 2008.
Secara geografis, prospek pengembangan produksi sirsak di Indonesia sangat terbuka
lebar. Coba perhatikan kondisi tanah di Negara Indonesia yang subur dan beriklim tropis,
kondisi tanha tersebut sangat cocok untuk pertumbuhan tanaman hortikulutura, salah satunya
tanaman sirsak. Namun kenyataan pahitnya hasil produksi buah sirsak segar di Indonesia
hanya dipasarkan secara lokal dan belum mampu memenuhi kebutuhan ekspor karena
berbagai faktor, seperti jumlah produksi yang belum memenuhi permintaan ekspor dan
teknologi untuk mengatasi kendala waktu simpan buah yang sangat singkat belum
dikembangkan.

1.2 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan mahasiswa
dalam bidang pertanian, khususnya perkebunan sirsak di Indonesia dan mengetahui mutu
bahan baku dan produk akhir dari sirsak.

BAB 2
METODOLOGI
Dalam makalah ini penulis menggunakan pendekatan empiris yaitu
pendekatan dengan menggunakan fakta yang objektif secara benar terjadi yang
didapat darin lapangan yakni data yang diperoleh dari responden.
2.1 Jenis Penelitian
Penelitian dilakukan penelitia kepustakaan(library research). Penulis akan
mendapatkan data dari literatur berupa buku, makalah, artikel, dan tulisantulisan lainnya yang membahas mengenai olahan hasil dari sirsak. Data kuantatif
adalah data berupa angka kemudian dianalisis lebih lanjut untuk kemudian
diambil kesimpulan adapun data kuantitatif yang dimaksud yaitu data untuk
mengukur data jumlah kandungan dll pada sirsak. Disamping ini juga
mengetahui dari nilai tambah dari sirsak.
2.2 sumber data
Sumber data didapat oleh perantaraan dalam artian data yang didapat sudah
tersedia sebelumnya tanpa harus langsung pada responden.
2.3 Objek Penelitian
Objek penelitian menjadi fokus yaitu memahami produk sirsak di Indonesia yang
memfokuskan pada panen dan pascapanen.

BAB 3
PEMBAHASAN dan Hasil
3.1 Pembahasan
Buah Sirsak (Annona muricata L) adalah salah satu makanan yang populer di
Indonesia, mungkin sebagian dari anda juga adalah pengkonsumsi dari buah sirsak ini.
Namun dibalik dari rasanya yang sedikit asamasam ini ternyata buah sirsak ini mengandung
manfaat yang luar biasa.

Output
Tabel 1 Data Potensi Sirsak 5 Tahun Terakhir
Tahun
Jumlah
Produksi(Ton)
2008
55 042
2009
65 359
2010
60 754
2011
59 844
2012
59 844
2013*)
48 316

1. Karakteristik Bahan
a. Daun
Daun berbentuk bulat telur terbalik dengan ujung runcing. Permukaan daun
bagian atas berwarna hijau hijau tua, sedangkan permukaan daun bagian bawah
berwarna hijau kekuningan. Tepi daun rata dan permukaan daun mengkilap. Daun
bersifat tebal dan kaku dengan tulang daun menyirip. Daun ini berbau langu.
b. Buah
Buah sirsak termasuk buah sejati berganda (agregat fruit)yaitu buah yang
berasal dari satu bunga dengan banyak bakal buah tetapi membentuk satu buah. Buah
ini memiliki duri sisik yang halus. Apabila buah sudah tua daging buahnya berwarna
putih, lembek, dan berserat dengan banyak biji berwarna cokelat kehitaman. Buah
sirsak yang normal dan sudah cukup tua/matang mempunyai berat 500 gr, warna
kulit agak terang, hijau agak kekuningandan mengkilap. Bentuk buah bagian ujung
agak membulat dengan diameter 5 cm, diameter bagian tengah 17 cm, serta
panjang buah 17 cm. Kerapatan duri maksimal 2-3 buah per 4cm (diukur pada
bagian buah yang durinya paling jarang), kekerasan daging buah empuk merata, rasa
manis asam segar dan beraroma khas.

c. Biji
Biji berwarna cokelat agak kehitaman. Biji keras, berujung tumpul, permukaan
halus mengkilat dengan ukuran panjang kira-kira 16,8 mm dan lebar 9,6 mm. Jumlah
biji dalam satu buah bervariasi, berkisar antara 20-70 butir biji normal, sedangkan
yang tidak normal berwarna putih kecokelatan dan tidak berisi.
d. Batang
Tanaman sirsak berkayu keras dan bercabang sedikit. Arah cabangnya tidak
menentu arahnya. Batang pada umumnya berukuran kecil namun mudah patah.
Ketinggian batang bisa mencapai 8-10 meter, dengan diameter batang 10-30 cm.
e. Bunga
Bunga tanaman sirsak termasuk bunga tunggal (flos simplex). Dalam satu
bunga terdapat banyak putik sehingga dinamakan bunga berpistil majemuk.
Berukuran besar, dengan m ahkota berjumlah 6 dan sepalum yang terdiri dari 2
lingkaran. Tiga daun mahkota lingkar luar lebih tebal dan besar sedangkan tiga daun
mahkota lingkar dalam lebih kecil. Bunga ini bertangkai pendek. Bunga berbentuk
hampir segitiga, tebal dan kaku, berwarna kuning keputih-putihan. Setelah tua bunga
akan mekar, kemudian lepas dari dasar bunganya. Putik dan benang sari lebar dengan
banyak karpel (bakal buah). Bunga keluar dari ketiak daun, cabang, ranting, atau
pohon. Bunga umumnya sempurna, tetapi terkadang hanya bunga jatan dan bunga
betina saja dalam satu pohon. Bunga melakukan penyerbukan silang, karena
umumnya tepung sari masak masak terlebih dahulu sebelumnya putiknya.
Bung sirsak tidak berbau harum, sehingga lebah jarang hinggap untuk membantu
penyerbukan.
f. Akar
Akar tanaman sirsak dapat menembus tanah hingga kedalamn 2 meter. Akar tanaman
ini memiliki akar samping yang banyak dan kuat, sehingga tanaman ini dapat
digunakan untuk mencegah erosi.
2. Daerah Asal dan Penyebaran
Sirsak (Annona muricata Linn.) termasuk tanaman tahunan yang dapat tumbuh dan
berbuah sepanjang tahun, apabila air tanah mencukupi selama pertumbuhannya. Menurut
beberapa literatur, tanaman sirsak berasal dari Amerika Tengah. Di Indonesia tanaman
sirsak menyebar dan tumbuh baik mulai dari daratan rendah beriklim kering sampai
daerah basah dengan ketinggian 1.000 meter dari permukaan laut. Penyebaran hampir
merata dibuktikan dengan adanya nama-nama daerah yang berbeda beda untuk tanaman
sirsak.

3. Sistematika Tumbuhan
7

Tanaman sirsak (Annona muricata Linn.) termasuk tanaman tahunan dengan sistematik
sebagai berikut :
Kingdom

: Plantae

Divisio

: Spermatophyta

Sub Divisio : Angiospermae


Class

: Dicotyledonae

Ordo

: Polycarpiceae

Famili

: Annonaceae

Genus

: Annona

Species

: Anona muricata Linn

4. Sifat Fisiko-Kimia Bahan


Buah sirsak terdiri dari 67,5 persen daging buah, 20 persen kulit buah, 8,5 persen biji
buah, dan 4 persen inti buah. Selain air, kandungan zat yang banyak dalam sirsak adalah
karbohidrat. Salah satu karbohidrat pada buah sirsak yaitu gula pereduksi (glukosa dan
fruktosa) dengan kadar 81,9-93,6 persen dari kandungan gula total.
Buah sirsak mengandung sangat sedikit lemak (0,3 g/100 g), sehingga sangat baik
untuk kesehatan. Rasa asam pada sirsak berasal dari asam organik non-volatil, terutama
asam malat, asam sitrat, dan asam isositrat.
Vitamin yang paling dominan pada buh sirsak adalah vitamin C, yaitu 20mg/100gr
daging buah. Kebutuhan vitamin C per orang per hari (yaitu 60 mg), telah dapat dipenuhi
hanya dengan mengonsumsi 300 gram daging buah sirsak. Kandungan vitamin C yang
cukup tinggi pada sirsak merupakan antioksida yang snagat baik untuk meningkatkan daya
tahan tubuh dan memperlambat proses penuaan.
Pada buah sirsak terdapat mineral seperti fosfor dan kalsium, masing-masing sebesar 27
dan 14 mg/100 gr. Kedua mineral tersebut penting untuk pembentukan masa tulang,
sehingga berguna untuk membentuk tulang yang kuat sert penghambatan osteoporosis.
Keunggukan sirsak terletak pada kadar sodium (natrium) yang rendah (14 mg/100 gr)
tetapi tinggi potasium (kalium), yaitu 278 mg/100 gr. Perbandingan kalium dan natrium
yang tinggi sangat menguntungkan dalam rangka pencegahan penyakit hipertensi.
Selain komponen gizi, buah sirsak juga sangat kaya komponen nongizi. Salah satu
diantaranya sirsak mengandung banyak serat pangan (dietary fiber), yaitu mencapai 3,3
g/100 gr daging buah.
Konsumsi 100 gr daging buah dapat memenuhi 13 persen kebutuhan serat pangan
sehari. Buah sirsak merupakan buah yang kaya senyawa fitokimia, sehingga dapat
dikatakan bahwa buah tersebut sangat banyak manfaatnya bagi kesehatan.

Tabel 2 Kandungan Zat Gizi dan Serat Pangan Buah Sirsak


KANDUNGAN
Energi
Protein
Lemak
Karbohidrat
Kalsium 1
Fosfor
Serat
Besi
Vitamin A
Vitamin B1
Vitamin B2
Vitamin C
Niacin

JUMLAH
65,00 kal
1,00 gr
0,30 gr
16,30 gr
4,00 mg
27,00 mg
2,00 gr
0,60 mg
1,00 RE
0,07 mg
0,04 mg
20,00 mg
0,70 mg

Tabel 3 kandungan gizi buah sirsak segar


KOMPONEN
JUMLAH
(100
gr)

Kadar Air (%)


Protein (g)
Lemak (g)
Karbohidrat (g)
Serat (g)
Abu (g)
Kalsium (mg)
Fospor (mg)
Besi (mg)
Natrium (mg)
Kalium (mg)
Vitamin
B1 (mg)
B2 (mg)
C (mg)
A (SI)
Kalori (cal)
BDD (%)

81,7
1,0
0,3
16,3
0,6
0,5
14,0
27,0
0,6
8,0
293,0
0,07
0,1
20,0
10,0
65,0
68,0

Sumber : Direktorat Gizi Departemen RI, 1996

5. Jenis Sirsak yang Banyak Ditemukan Di Indonesia


Menurut berbagai literatur, jenis sirsak yang banyak ditemukan di Indonesia sebagai
berikut:
1) Sirsak Ratu; daerah penyebaran sirsak ratu adalah daerah Pelabuhan Ratu, Sukabumi
(Jawa Barat). Buah sirsak ratu memiliki ukuran yang beragam, mulai dari ukuran kecil
hingga besar. Berkulit licin dan berduri, daging buah kering bertepung dan manis. Buah
sirsak ini sangan cocok dikonsumsi dalam keadaan segar atau diolah menjadi minuman.
2) Sirsak Biasa; buah sirsak biasa tersebar di seluruh wilayah Nusantara. Bentuk buah
sirsak biasa memiliki kemiripan dengan sirsak ratu. Perbedaannya terletak pada daging
buah yang bertepung, berkadar air tinggi, dan berasa asam manis. Buah sirsak ini paling
cocok untuk minuman, seperti campuran es krim, jus buah, atau sari buah. Disamping itu,
sirsak biasa cocok diolah menjadi wajik, dodol, selai, sirup, dan jelly.
3) Sirsak Bali; sirsak bali biasa disebut dengan sirsak gundul, sirsak sabun, sirsak
mentega, atau sirsak irian. Sesuai dengan namanya, daerah penyebaran sirsak bali adalah
Pulau Dewata, Bali dan daerah sekitarnya. Memiliki ukuran kecil sekitar 200-300 gram
per buah. Kulit buahnya licin, tidak berduri, dan daging buahnya manis. Sirsak bali sangat
cocok dikonsumsi dalam keadaan segar atau dibuat minuman.
4) Sirsak Mandalika; sirsak mandalika tersebar di seluruh wilayah Nusantara Tampilan
sirsak jenis ini mirip dengan buah nona, yakni berbentuk bulat, daging buah berwarna
kuning, bijinya banyak, rasanya manis, dan duri kulitnya lebih jarang. Sirsak mandalika
lebih cocok diolah menjadi produk makanan atau minuman.

10

Daun

Obat
Tradision
al
Kecantika
n
Jus
Daging
Buah

Sirsak

Buah
Kaleng
Dodol

Buah

Sirup
Kulit
Buah
Batang

Pakan
Ternak

Biji

Peptisida
Nabati

Pengobatan
Bunga

Akar

Obat Sesak
Pernapasan
Obat
Diabetes

Bagan 1 Pohon Industri dari Sirsak

11

3.2 Nilai

Karena beredarnya khasiat buah sirsak ini hingga sampai ke telinga para pakar riset di
Health Sciences Institute, dan merekapun melakukan riset ternyata hasilnya sangat
mengejutkan, selain obat untuk berbagai jenis parasit/cacing, menurunkan tekanan darah
tinggi, anti bakteri, anti jamur dan menormalkan sistem syaraf yang kurang baik. Ternyata
buah sirsak ini berkhasiat membunuh tumor/kanker. (Beyond Chemotherapy: New Cancer
Killers, Safe as Mothers Milk terbitan Health Sciences Institute).
Manfaat Sirsak :

Buah sirsak yang matang (100 gram) dapat memenuhi 13 % kebutuhan serat pangan

per hari (dimakan segar).

Kandungan vitamin C buah sirsak tinggi, baik untuk meningkatkan daya tahan tubuh

dan memperlambat proses penuaan.

Daun sirsak mengandung zat annonaceuos acetogenins yang memiliki kemampuan

membunuh sel kanker terutama kanker usus, prostat, paru-paru, payudara, dan pankreas tanpa
merusak sel yang sehat.

Cara mengolah yaitu dengan mengambil 10 lembar daun sirsak , dicuci dan direbus

dengan 3 gelas air. Biarkan hingga air tinggal 1 gelas. Diminum pagi dan sore hari.

Daun sirsak juga bermafaat mengobati bisul, sakit pinggang, eksim. Buah sirsak dan

daun sirsak bermanfaat mengobati penyakit liver, ambeien, sakit kandung air seni, batu
empedu.

Sirsak dapat dimakan dalam keadaan segar sebagai pencuci mulut jika matang betul,

atau dicampur dengan es krim atau susu dijadikan minuman yang lezat, seperti dilakukan di
Jawa, Kuba, dan sebagian dari Amerika. Akan tetapi, buah ini lebih sering dimakan dalam
bentuk puree setelah daging buahnya diperas dan disaring. Juga dapat dijadikan selai buah,
sari buah (setelah dicampur gula), nektar atau sirop. Juga digunakan dalam pembuatan
eskrim. Di Indonesia dodol sirsak dibuat dengan cara daging buahnya dipanaskan dalam air
dan diberi gula sampai campuran itu mengental. Di Filipina, buah sirsak muda beserta bijinya
yang masih lunak digunakan sebagai sayuran. Buah tua yang masih keras dapat dibuat kue
yang lezat rasa dan aromanya.
Beberapa manfaat dan kegunaan sirsak beserta ramuannya, antara lain sebagai berikut:
12

Sakit Pinggang. 20 lembar daun sirsak, direbus dengan 5 gelas air sampai mendidih

hingga tinggal3 gelas, diminum 1 kali sehari 3/4 gelas.

Ambeien. Buah sirsak yang sudah masak. Peras untuk diambil airnya sebanyak 1 gelas,

diminum 2 kali sehari, pagi dan sore.

Sakit Kandung Air Seni. Buah sirsak setengah masak, gula dan garam secukupnya.

Semua bahan tersebut dimasak dibuat kolak. Dimakan biasa, dan dilakukan secara rutin
setiap hari selama 1 minggu berturut-turut.

Bayi Mencret. Buah sirsak yang sudah masak. Buah sirsak diperas dan disaring untuk

diambil airnya, diminumkan pada bayi yang mencret sebanyak 2-3 sendok makan.

Anyang-anyangan. Sirsak setengah masak dan gula pasir secukupnya. Sirsak dikupas

dan direbus dengan gula bersama-sama dengan air sebanyak 2 gelas, disaring dan diminum.
Kini minat serta antunisme masyarakat untuk mengonsumsi sirsak semakin
meningkat. Hal ini karena ada beberapa faktor yang mendukung keberminatan masyarakat
terhadap sirsak. Perlu disadari, kini berminatan masyarakat terhadap sirsak tidak hanya pada
buahnya saja. Akan tetapi mulai dari akar, batang, bunga, buah bahkan daunnya kini bernilai
jual. Oleh karena itu, jika berminat merauo untung budidaya sirsak harus memerhatikan
beberapa tahapan dalam memaksimalkan budidaya sirsak, antara lain :
Syarat Tumbuh
Sirsak merupakan jenis yang paling tidak bandel tumbuhnya di antara jenis-jenis
Annona lainnya dan memerlukan iklim tropik yang hangat dan lembap. Tanaman ini
dapat tumbuh dan berkembang dengan baik di dataran rendah sampai pada ketinggian
sampai 1000 m dpl. dan meluas sampai ke 25 LS pada lahan yang ternaung. Tanaman
sirsak akan tumbuh dengan baik di daerah beriklim basah samapai daerah kering bersuhu
22-28oC, kelembaban udara (RH) 60-80%, dan curah hujan berkisar antara 1.500-2.500
mm per tahun.
Pertumbuhan dan pembungaannya sangat terhambat oleh turunnya udara dingin, serta
hujan salju yang ringan saja sudah dapat membunuh pohon sirsak. Musim kering dapat
mendorong luruhnya daun dan menyelaraskan pertumbuhan memanjang dan
pembungaan dalam batas-batas tertentu. Hasil panen dapat lebih tinggi pada cuaca
demikian, asalkan kelembapan yang tinggi berlangsung selama periode pembentukan
13

buah; ada indikasi bahwa untuk Annona spp. lainnya, baik kelembapan yang sangat
tinggi maupun sangat rendah, dapat merusak pembentukan buah. Jika kelembapan
cenderung rendah, dianjurkan untuk memberikan naungan agar transpirasi dapat
dikurangi (juga karena pohon sirsak dangkal perakarannya). Sebagian besar tipe tanah
cocok untuk tanaman ini, tetapi drainasenya harus balk, sebab pohon sirsak tidak tahan
terhadap genangan air.
a) Pedoman Budidaya
Perbanyakan dan penanaman Pohon sirsak dapat diperbanyak dengan klon, terutama
melalui berbagai teknik penempelan dan penyambungan pada batang bawah yang
diperbanyak dengan semai, seperti dipraktekkan di berbagai wilayah Amerika (misalnya
di Kolumbia dan Venezuela). Akan tetapi, umumnya sirsak ditumbuhkan dari benih.
Semai dapat dipakai, sebab populasi yang tumbuh cukup seragam dan benih dari kultivar
manis, misalnya, pada umumnya sifatnya sama dengan induknya, serta karena fase
yuananya hanya berlangsung 2-4 tahun.
Tanaman sirsak dapat beradaptasi luas dengan berbagai jenis tanah pertanian.
Meskipun demikian, bertanam sirsak paling baik dilakukan di tanah lempung berpasir
yang subur, gembur, banyak mengandung bahan organik, serta memiliki aerasi dan
drainase yang baik. Derajat keasaman tanah yang ideal untuk tanaman sirsak berkisar
5,5-6,5. Pohon sirsak dapat ditanam sebagai tanaman sela diantara pohon buah-buahan
yang lebih besar, seperti mangga, avokad, dan kecapi karena ukuran pohonnya tergolong
kecil dan cepat berbuah. Pengembangan budi daya pohon sirsak untuk kepentingan
pengobatan dan kesehatan manusia hendaknya dilakukan secara organik. Budidaya sirsak
harus harus seminimal mungkin menggunakan pupuk sintetis. Perlakuan ini harus mulai
dilakukan sekarang dan pada masa mendatang.
b) Pembibitan
Tanaman sirsak dapat diperbanyak melalui biji, okulasi dan pencangkokan.
Pembiakan sirsak dengan dengan biji memerlukan waktu 3-5 tahun untuk dapat berubah,
sedangkan pembiakan dengan cara mencangkok dan okulasi membutuhkan waktu yang
lebih singkat, yaitu sekitar 2-3 tahun. Benih yang digunakan sebaiknya berasal dari
indukan yang memiliki kualitas baik, seperti rasa yang manis dan bentuk buah yang
segar.
14

Pada umumnya, pembiakan sirsak dilakukan dari biji yang dijadikan benih. Benih
hasil penyemaian dapat digunakan karena populasi yang tumbuh cenderung seragam,
memiliki sifat yang sama dengan induk, dan memiliki fase buahan sekitar 2-4 tahun.
Benih sirsak dapat ditanam langsung diladang atau disemaikan terlebih dahulu di area
persemaian. Setelah 20-30 hari, sekitar 85-90% benih dapat berkecambah. Benih
semaian tersebut dapat dipindahkan ke lapangan setelah 6-8 bulan. Jumlah bibit yang
diperlukan untuk setiap hektar lahan sekitar 333-420 bibit tanaman sirsak.
c) Penyapihan
Bibit tanaman sirsak yang telah mulai ditumbuhi daun dapat dipisahkan ke dalam
polybag atau langsung ditanam ke lahan yang lebih luas. Pemotongan separuh daun dan
kadang-kadang perompesan daun diperlukan untuk memindahtanamkan semai yang
sebelumnya tidak ditumbuhkan dahulu dalam wadah. Jarak tanam di kebun buah
sebaiknya antara 3 m x 4 m dan 4 m x 6 m. Berkat kecilnya ukuran pohon dan cepatnya
berbuah, sirsak dapat ditanam sebagai tanaman sela di antara pohon buah-buahan yang
lebih besar, seperti mangga, avokad, dan kecapi. Jika tanaman utamanya membutuhkan
ruangan, pohon sirsak dapat ditebang.
d) Pengelolaan Media Tanam
Persiapan lahan yang akan digunakan untuk menanam sirsak sebaiknya dibuat lubang
resapan biopori. Untuk satu pohon sirsak disarankan membuat lima lubang biopori yang
melingkari pohon sirsak dengan jarak satu meter. Teknik biopori dapat memperbaiki
struktur tanah karena akan menggemburkan dan meningkatkan daya resap air, mengubah
sampah organik menjadi kompos dan memanfaatkan peran aktivitas fauna tanah dan pori
akar tanaman yang sudah mati.
Tahap-tahap yang dilakukan dalam pengelolaan media tanam adalah sebagai berikut:

Buat lubang tanam di lahan yang telah disediakan dengan ukuran 30 x 30 x 30 cm,

jarak antara lubang tanaman dapat dipilih alternative 6 x 4 m, 5 x 5 m, atau 6 x 5 m.

Campur 15 - 20 Kg pupuk kandang yang sudah matang atau pupuk kompos

sebanyak 5-10 kg

Isi lubang dengan Pupuk Kandang atu kompos

15

Diamkan/ istirahatkan lubang selama 2 - 4 minggu untuk menghilangkan gas

yang mungkin ada akibat penggalianPenanaman

Pilih bibit setinggi 70 - 100 Cm dengan batas sambungan 10 Cm di atas

permukaan tanah

Jika bibit berada di dalam polybag, belah polybag dengan pisau/cuter untuk

menjaga agar gumpalan tanah tidak pecah.

Tekan-tekan tanah permukaan agar tidak terjadi rongga di sekitar akar tanaman

Teknik Penanaman
Cara menanam sirsak sama dengan cara menanam tanaman buah-buahan lainnya.
Sebelum ditanam, setiap lubang tanam diisi dengan pupuk kandang, lalu ditaburi dengan
pupuk campuran antara urea, TSP, dan KCL dengan perbandingan 2 : 1 : 1, yakni sebanyak
50 100 gram. Waktu tanam sirsak yang paling baik adalah pada saat awal musim
penghujan.
Pemeliharaan
a.

Pengairan
Tanaman sirsak membutuhkan pengairan yang teratur supaya dapat berbunga dengan

baik. Tanaman sirsak yang masih kecil atau muda memerlukan pengairan intensif sampai
berumur satu tahun. Penyiraman dapat dilakukan sebanyak dua kali sehari. Perhatikan faktor
drainase karena akar sirsak yang dangkal tidak tahan terhadap genangan air. Sirsak toleran
terhadap keadaan tanah yang kering, tetapi pohonnya akan meluruhkan terlalu banyak daun
jika mengalami kekeringan yang berkepanjangan, dalam situasi demikian pohon sirsak akan
tertolong oleh pengairan tambahan.
b.

Penyerbukan
Secara umum buah yang dihasilkan merupakan hasil penyerbukan alami yang

dilakukan oleh serangga. Agribisnis sirsak masa mendatang menghendaki hasil panen yang
dengan mutu yang baik, seperti bentuk buah lurus (simetris) dan berukuran besar (lebih dari
1,5 kg). Demikian juga untuk mengisi pasaran domestik maupun regional memerlukan
16

kualitas buah yang baik dan berkesinambungan. Untuk memperoleh kualitas (bentuk dan
ukuran) buah sirsak yang baik dapat dilakukan dengan beberapa cara, salah satunya adalah
dengan melakukan penyerbukan buatan.
Penyerbukan alami pada tanaman sirsak biasanya berlangsung kurang sempurna.
Penyebabnya adalah sifat bunga yang proterogyne, yaitu matangnya putik (stigma) lebih
dahulu daripada tepung sari, menyebabkan pertumbuhan buah tidak sempurna (bengkok) atau
kerempeng. Agar tanaman sirsak berbuah lebat dan normal perlu dilakukan penyerbukan
buatan. Keberhasilan penyerbukan buatan ditentukan oleh beberapa faktor, antara lain harus
diketahui saat yang tepat bunga sirsak untuk diserbuki, ketrampilan pelaku penyerbukan dan
waktu penyerbukan yang tepat pula. Proses penyerbukan buah sirsak yang dibantu oleh
manusia dengan mengoleskan serbuk sari ke kepala putik dapat meningkatkan mutu buah.
Tahapan pelaksanaan penyerbukan buatan, adalah sebagai berikut:
1.

Siapkan Botol bekas Roll Film untuk penampung serbuk sari dan kuas kecil sebagai alat

Penyerbuk .
2.

Tampung serbuk sari ke dalam botol ataupun bekas pembungkus film waktu

pengambilan serbuk sari dilakukan pagi hari, sehari setelah bunga betina mekar (saat seluruh
kelopak bunga bentina rontok) dengan menampung ke dalam botol bekas pembungkus film
dan tangkai bunga betina dipukul-pukul agar seluruh serbuk sari jatuh ke dalam botol film.
Untuk mempermudah pelaksanaan penyerbukan, perlu dibuang tangkai sarinya terlebih
dahulu. Serbuk sari yang telah murni (tidak tercampur dengan tangkainya) dapat disimpan
untuk keperluan penyerbukan berikutnya.
3.

Pilih bunga betina yang siap diserbuki dengan ciri kelopak bunga tersebut telah merekah

dan kepala putik telah berlendir


4.

Ambil serbuk sari dari dalam botol dengan menggunakan kuas kecil dan oleskan serbuk

sari tersebut pada kepala putik secara merata. Yang perlu diperhatikan dalam proses
penyerbukan di sini adalah menjaga jangan sampai kelopak bunga betina rusak (patah).
Apabila kelopak bunga rusak akan mengakibatkan gagalnya penyerbukan bahkan bunganya
bisa rontok.
5.

Keberhasilan proses penyerbukan buatan ditandai dengan berkembangnya bakal buah

mulai umur 1 bulan setelah penyerbukan. Buah sirsak akan masak fisiologi setelah berumur
17

kurang lebih 5 bulan sejak penyerbukan dengan hasil buah yang berkualitas baik Kualitas
buah hasil penyerbukan buatan akan lebih baik bila dibandingkan hasil penyerbukan alami
yang dilakukan oleh serangga penyerbuk.
c.

Penyiangan

Penyiangan tanaman sirsak sebaiknya dilakukan secara kontinu setahun sekali bersamaan
dengan pemupukan dan penggemburan. Penyiangan dan penggemburan tanah dapat
dilakukan di sekeliling tajuk (kanopi) tanaman sirsak. Lahan di sekitar pangkal pohon sirsak
sebaiknya terbebas dari gulma atau ditutup oleh mulsa untuk menghindari dehidrasi dari
perakarannya yang dangkal itu pada musim kemarau.
d. Pemupukan
Pemupukan sebaiknya dilakukan secara berkesinambungan menggunakan pupuk kandang
dan pupuk kompos (20 kg/ pohon) dan atau ditambah NPK dalam dosis kecil (100
gram/pohon) yang dilakukan beberapa kali dalam setahun. Perlakuan ini akan mendorong
pertumbuhan dan atau pembuahan sirsak, tetapi tidak diperoleh data kuantitatif mengenai
kebutuhan pupuk atau banyaknya pupuk daun yang dianjurkan.
e.

Pemangkasan

Pohon sirsak biasanya dapat mencapai bentuk yang memuaskan, tetapi dalam beberapa kasus
diperlukan usaha sedini mungkin membatasi pohon itu hanya berbatang tunggal, yaitu dengan
cara memotong cabang-cabang yang akan menyainginya. Tunas air (water sprout), cabangcabang yang tumpang-tindih dan bergerombol juga harus dibuang.

Hama dan Penyakit


Selama vigor pohon dapat dipertahankan, kerusakan yang serius disebabkan oleh
penyakit dan hama umumnya terbatas hanya pada buah. Antraknosa (Colletotrichum
gloeosporioides merupakan penyakit utama pada sirsak di daerah yang lembap. Produksi
buah sirsak dapat menyusut sekali karena bunga dan buahnya terserang penyakit sehingga
menjadi busuk atau keriput; selanjutnya penyakit ini juga mengganggu buah, daun, batang,
dan pematangan buah. Di Hindia Barat ada anjuran agar diadakan seleksi terhadap
kemampuan pembentukan buah dalam kondisi lingkungan yang lembap. Jika terjadi musim
18

kemarau barangkali ada kemungkinan untuk mempercepat pembungaan dan pembentukan


buah agar terhindar dari periode kelembapan yang tinggi. Penyakit busuk coklat batang
(Corticium sp.) menyerang pohon sirsak dan menyebabkan busuknya cabang dan mungkin
membunuh pohonnya juga. Pembersihan yang sebaik-baiknya menjelang akhir musim
kemarau, termasuk pembakaran bagian-bagian pohon yang terserang, dapat menolong untuk
menahan penyakit pada musim hujan berikutnya. Kutu perisai seringkali menyerang pohon
sirsak, dan kutu bubuk dapat bergerombol banyak sekali pada buah sirsak. Jika semut dapat
diberantas dengan baik, musuh-musuh alaminya akan mampu menanggulangi hama ini. Buah
dapat dibungkus untuk menghindari kerusakan yang disebabkan oleh lalat buah.
Annonaepestis bengalella adalah penggerek buah sirsak, dan ngengat ini tersebar dari India
sampai ke Jawa dan Filipina. Ulat besar dari kupu-kupu Meganotron rufescens dan Papilio
agamemnon sering sekali dijumpai memakan daun sirsak. Kerusakan yang disebatkan oleh
ketiga jenis hama ini umumnya belum sampai mengharuskan dilakukannya pemberantasan
secara kimiawi.
Panen dan Pasca Panen
a.

Penanganan Panen

Pepohonan sirsak mengalami masa pertumbuhan untuk membentuk dedaunan tajuk pohon
selama kurang lebih 2 tahun. Masa peralihan dari masa pertumbuhan ke masa berbuah
memerlukan jangka waktu kira-kira 1 tahun. Buah sirsak dapat dipanen setelah umur pohon
lebih dari 3 tahun. Buah yang terbentuk sebelum pohon berumur 3 tahun, biasanya rontok,
apalagi kalau mengalami kekurangan air pada waktu musim kemarau. Kemungkinan buahnya
rontok ini dapat dicegah. Caranya dengan mengairi tanah di sekitar, Pohon Sirsak sampai
cukup lembab. Tetapi rontoknya bunga dan buah dapat juga disebabkan oleh hal yang lain.
Umpamanya perimbangan antara Pemakaian zat pati untuk pertumbuhan, daun-daunnya dan
penimbunan zat pati dalam bakal buah pada masa peralihan itu belum seimbang. Buah yang
sudah terbentuk, sering tidak jadi, tumbuh lanjut karena tidak menerima penyaluran bahan
makanan yang akan ditimbunnya dengan wajar. Buah yang tidak dapat tumbuh dengan wajar
itu, rontok dengan sendirinya. Untuk mengatasi hal yang demikian itu, pohon Sirsak itu harus
diberi pupuk sebagai Penambah bahan makanan pada masa Peralihan itu.Sehingga dapat pula
dengan segera memasuki masa berbunga dan berbuah. Lebih baik lagr kalau pemupukan itu
dilakukan sebelum ada bunga atau buah yang rontok. Pemberian pupuk dilakukan secara
teratur sekali setahun. Dipakai pupuk kandang secukupnya.
19

Buah sirsak sebaiknya dipanen setelah tua benar tetapi masih keras. Buah ini dianggap tua
jika duri-durinya sudah saling berjauhan dan warna kulitnya yang tadinya hijau berkilat telah
berubah menjadi hijau kusam atau hijau kekuning-kuningan. Jika dipetik terlalu awal,
kualitas buah akan jelek. Sebaliknya jika buah dibiarkan matang di pohon, seringkali buah itu
dimakan oleh kelelawar sebelum jatuh ke tanah. Di daerah yang iklimnya tidak mengenal
musim, buah sirsak dapat dijumpai sepanjang tahun, tetapi biasanya pohon sirsak memiliki 13 kali masa panen, dengan puncaknya yang nyata pada masa musim utama. Buah harus
dipetik secara selektif; dipotong gagangnya dengan pisau yang tajam atau gunting setek,
kemudian disimpan di dalam keranjang bambu yang telah dialasi dengan bahan yang empuk,
seperti jerami.
Dari satu pohon sirsak yang subur dapat diperoleh sekitar 230 buah sirsak dengan bobot
setiap buah sekitar 2001.200 gram. Namun produksi sirsak akan menurun setelah umur
pohon mencapai 810 tahun sehingga butuh peremajaan. Usaha peremajaan tidak selalu
mengganti tanaman dengan bibit yang baru, tetapi melakukan pemangkasan cabang-cabang
yang rusak dan yang terserang hama agar tumbuh tunas yang baru. Proses pemangkasan
merupakan salah satu usaha untuk memperbaiki kualitas buah.
b.

Penanganan Pasca Panen

Sirsak merupakan salah satu jenis buah yang mudah rusak dan tidak tahan terhadap proses
penyimpanan dalam jangka waktu lama. Karena itu, penentuan derajat kematangan
berdasarkan umur penampakan fisik sirsak harus dilakukan dengan seksama.

Penanganan waktu panen

Buah sirsak tidak dapat dipanen sekaligus karena memiliki tingkat kematangan berbeda-beda.
Buah yang telah dipanen harus diletakkan di tempat strategis untuk memudahkan proses
pengangkutan. Buah sirsak harus dipetik secara selektif, pemotongan tangkai harus
menggunakan pisau yang tajam atau gunting setek.

Pengangkutan

Pengangkutan jalan darat bagi buah sirsak yang belum matang memang tidak begitu
bermasalah. Buah sirsak dapat dimasukkan ke dalam keranjang atau karung dan diangkut
menggunakan mobil. Perlakuan pengangkutan terhadap buah yang masak akan berbeda. Buah
sirsak harus diangkut dengan peti atau kotak karton kuat.
20

Analisa Usaha
Memulai usaha budidaya sirsak
Ada beberapa hal pokok yang harus dicermati dalam mengawali usaha budidaya sirsak,
yaitu :

Sebagai tahap awal, perlu disediakan lokasi usaha di dataran dengan iklim kering,
serta memiliki syarat air tanah dangkal (kurang dari 150 cm). Curah hujan yang sesuai
yaitu berkisar pada 1.500-2.000 mm per tahun dengan lamanya musim kemarau 4-6
bulan.

Persiapkan media tanam, setelah lahan dipersiapkan , yaitu diolah dan dibuat lubang
tanam berukuran 40 cm x 40 cm x 40 cm dengan jarak 4-5 m, kemudian ditambahkan
pupuk kandang yang telah matang ke dalam setiap lubang sebanyak kurang lebih 20
kg.

Tahapan berikutnya, bibit okulasi yang telah mencapai tinggi 70 cm dipindahkan ke


dalam media tanam.

Sebagai langkah pemeliharaan, dilakukan pemupukan sebanyak tiga kali per tahun
dengan selang waktu selama empat bulan. Pupuk yang digunakan berupa 100 g urea,
100 g TSP (134 g SP-36), dan 60 g KCI per pohon.

Tahapan terakhir adalah pemanenan, Buah dipanen setelah tua penuh, yakni dengan
cir-ciri :durinya tampak jarang dan beraroma serta warna buah kekuning-kuningan.
Pemanenan dilakukan dengan cara memotong tangkainya dengan menggunakan
gunting buah.

Catatan : Hasil buah sirsak rata-rata 20 buah/pohon/tahun dengan bobot berkisar 10-60 kg.
Penanaman dengan biji mulai berbuah setelah umur 6 tahun. Sementara itu, penanaman
dengan bibit okulasi mulai berbuah setelah tiga tahun dipelihara
Permasalahan umum/kendala budidaya sirsak
Disamping memahami seluk-beluk teknik budidaya sirsak, diperlukan juga pengetahuan
mengenai kendala yang umum dihadapi dalam budidaya sirsak. Informasi ini dapat kita
peroleh dari pengalaman petani lain ataupun banyak literatur mengenai budidaya sirsak. Halhal yang menjadi kendala dalam budidaya sirsak antara lain :

Buah sirsak yang telah matang mudah busuk (masa penyimpanan buah sirsak relatif
singkat).

Sering muncul serangan hama ataupun penyakit pada buah.

Strategi
Ada beberapa tips yang dapat diterapkan dalam memaksimalkan budidaya sirsak, antara lain
21

Lakukan tahapan budidaya dan perawatan dengan baik. Jika ada gejala serangan
penyakit, segera kendalikan dengan menyemportkan pestisida sesuai dosis anjuran.

Agar kualitas buah yang dihasilkan maksimal, panenlah sirsak setelah tua. Cirinya
adalah durinya jarang.

Cari informasi tentang budi daya sirsak di sentra produksinya, seperti di Rembang
serta Karanganyar (Jawa Tengah); Malang (Jawa Timur); dan Raja Mandala (Jawa
Barat) ataupun berbagai media seperti buku, majalah, hasil penelitian ataupun media
lain.

Sebagai gambaran mengenai budidaya sirsak sebagai berikut :


Modal Tetap
Sewa lahan 1 ha (10 tahun) Rp. 32.000.000,00
Bibit sirsak 300 pohon Rp. 7.500.000,00
Perlengkapan budi daya Rp. 7.000.000,00
Total modal tetap Rp. 46.500.000,00
Biaya Produksi tahun ke-6
Obat Rp. 5.000.000,00
Pupuk (organik dan kimia) Rp. 30.000,000,00
Tenaga kerja Rp. 33.850.000,00
Penyusutan dan biaya-biaya lain-lain Rp. 30.000.000,00
Total biaya produksi Rp. 98.850.000,00
Pendapatan dan Keuntungan
Panen tahun ke-4 : 10kg/phn 300 phn Rp. 3.800,00/kg = Rp. 11.400.000,00
Panen tahun ke-5 : 30kg/phn 300 phn Rp. 3.800,00/kg = Rp. 34.200.000,00
Panen tahun ke-6 : 50kg/phn 300 phn Rp. 3.800,00/kg = Rp. 57.000.000,00
Total pendapatan sebesar = Rp. 102.600.000,00
Keuntungan = pendapatan biaya produksi = Rp. 102.600.000,00 Rp. 98.850.000,00 =
Rp. 3.750.000,00
Analisa usaha meruakan ilustrasi kasar mengenai perkiraan hasil yang akan diperoleh
dari budidaya sirsak dengan skala tertentu. Dengan penanganan yang cermat hasil
budidaya yang diperoleh akan maksimal.

22

BAB 4
PENUTUPAN
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang kami dapat bahwa sirsak adalah tanaman yang mudah
dibudidayakan dan tidak memerlukan perhatian khusus.Tanah yang ideal untuk tanaman
sirsak adalah tanah berpasir dan berkapur dengan kandungan bahan organik yang tinggi,
kondisi tanah seperti ini mungkin dapat dibuat jika hendak menanam. Di Indonesia,
sirsak menyebar merata di berbagai daerah dengan berbagai nama berbeda untuk
tanaman sirsak itu sendiri. Sirsak dapat tumbuh di sembarangan tempat, namun
pertumbuhannya akan mencapai optimal jika ditanam didaerah yang cukup berair.
Tanaman ini bisa mencapai ketinggian hingga 9 meter. Dan bagian sirsak seperti akar,
daun, buah, bunga, batang sirsak memiliki manfaat untuk berbagai pengobatan penyakit
serta memiliki peluang usaha dalam budidaya sirsak.

3.2 Saran
Sebagaimana kita ketahui sudah sepantasnya Indonesia sebagai negara maritim
meningkatkan kembali mutu hasil perkebunan khususnya sirsak dan memperhatikan
pengelolaan sirsak sehingga Indonesia dapat menjadi pengekspor sirsak terbesar di
dunia.

3.3 Rekomendasi
Bagian sirsak yaitu daun sirsak dapat mengobati kanker. Karena didalam daun sirsak
terkandung Acetogenin yang mampu menyeleksi dan hanya membunuh sel jahat kanker,
sedangkan sel yang sehat tidak tersentuh. Selain itu, keampuhan sirsak ini adalah mampu
melindungi sistem kekebalan tubuh dan mencegah infeksi yang mematika. Sehingga
penderita kanker energinya akan semakin meningkat dan penampilan fisiknya semakin
membaik. Acetogenin mampu membunuh sel-sel kanker hingga 10.000 kali lebih kuat
dibandingkan adriamycin dan kemoterapi. Selain itu, dengan dosis kecil saja, daun sirsak
efektif memberangus sel kanker, sehingga rebusan 10-15 daun sirsak masih aman
dikonsumsi.

23

DAFTAR PUSAKA
Muktiani. 2013. Khasiat & Cara Olah Sirsak Untuk kesehatan & bisnis
makanan. Yogyakarta : Pustaka Baru press
http://id.wikipedia.org/wiki/Sirsak
http://ayokesehatan.blogspot.com/2014/05/26-manfaat-daun-sirsakuntuk-kesehatan.html
http://ibnati.blogspot.com/2011/11/budidaya-sirsak.html
http://www.bps.go.id/tab_sub/view.php?
kat=3&tabel=1&daftar=1&id_subyek=55&notab=16

24

Anda mungkin juga menyukai