Anda di halaman 1dari 32

Jurusan/Program Studi :

Matematika
Mata Kuliah
:
Kode Mata Kuliah
:
Bobot SKS
:
Semester
:
Dosen
:

Pendidikan
Fisika Dasar
3
1
Erina Hertanti

KINEMATIKA

Daftar
Istilah

jarak, perpindahan, kelajuan,


kecepatan, percepatan, kecepatan
rata-rata, kecepatan sesaat,
percepatan rata-rata, percepatan
sesaat

Kompetensi Dasar

Mengembangkan berbagai
metode umum untuk
menerangkan gerak Mengetahui konsep dasar
gerak dalam satu dimensi
Mengetahui konsep dasar
Standar Kompetensi
gerak dalam dua atau tiga
Indikator
dimensi

Membedakan antara jarak dan perpindahan


Membedakan antara kelajuan dan kecepatan
Menjelaskan pengertian percepatan
Menyatakan persamaan-persamaan penting gerak
dalam satu dimensi
Menyatakan persamaan-persamaan penting gerak
dalam dua atau tiga dimensi

Studi yang berhubungan dengan gaya, gerak, dan energi


Mekanika
Kinematika
Mempelajari bagaimana
benda bergerak

Dinamika
Mempelajari hubungan antara
gerak dan penyebabnya

KINEMATIKA

KINEMATIKA

Mempelajari gerak sebagai fungsi dari


waktu tanpa mempedulikan
penyebabnya
Manfaat

Perancangan suatu gerak:

Untuk memprediksi terjadinya suatu peristiwa

Jadwal kereta, pesawat terbang, dll


Jadwal pits stop pada balapan F1, pengaturan
lalu lintas
Gerhana bulan, gerhana matahari, awal bulan
puasa

Model (analogi) bagi fenomena lain di luar


ruang lingkup fisika.

Pertumbuhan tanaman, pertumbuhan


penduduk, pertumbuhan ekonomi dll.

KERANGKA ACUAN

Secara umum harga besaran-besaran fisis


tergantung dari pemilihan kerangka acuan
pengamat

Dalam mempelajari kinematika kerangka acuan


perlu ditetapkan untuk menghindari kesalahan
sistematis yang terjadi karena pemakaian
kerangka yang berbeda.

Dalam fisika biasanya dipakai suatu set sumbu


koordinat untuk menggambarkan kerangka
acuan yang dipakai

Pemilihan kerangka acuan tergantung pada


situasi, misal:

Matahari: kerangka acuan untuk gerak planit


Inti: kerangka acuan untuk gerak elektron
pada atom

jarak

perpindahan

Kecepatan rata-rata

Kelajuan rata-rata

?
Seseorang berjalan sejauh 80 m ke arah timur,
kemudian 20 m ke arah barat. Perjalanan
tersebut memerlukan waktu 50 s

PERPINDAHAN, KECEPATAN DAN PERCEPATAN


Perpindahan Vektor
Perubahan kedudukan benda dalam selang waktu tertentu (tergantung sistem
koordinat).
o

perpindahan

A
X1

Jarak

X = X2 X1

B
X2

Skalar

Panjang lintasan sesungguhnya yang ditempuh oleh benda


A

5m

5m
Perpindahan (X) = 0
Jarak = 5 m + 5 m = 10 m

Perpindahan

Perpindahan (displacement)
letak sebuah titik vektor posisi,
yaitu vektor yang dibuat dari titik

acuan ke arah titik te


r
2D r xi yj
3D r xi yj zk

2. Kecepatan

Vektor

Bila benda memerlukan waktu t untuk mengalami perpindahan X, maka :


A. Kecepatan Rata-rata
Kecepatan Rata-rata =

Perpindahan
Waktu yang diperlukan

Vratarata

X 2 X1 X

t
t2 t1

x
Lintasan

x2
x

Vrata-rata = kemiringan garis yang menghubungkan X1 dan X2

x1
t1

t2

t
B. Kecepatan Sesaat
Kecepatan rata-rata apabila selang waktu mendekati nol (kecepatan pada
suatu saat tertentu).

X dx

Vsesaat lim
t 0 t
dt

Apabila dinyatakan dalam vektor


satuan :

xi yj zk
vr
t
x
y
z
vr
i
j
k
t
t
t
v r v rx i v ry j v rz k

Kecepatan sesaat (instantaneous velocity),


yaitu : limit kecepatan rata-rata ketika
interval waktunya mendekati nol

r
y
z
x
v lim
lim
i
j
k
t 0 t
t 0 t
t
t

dx
dy
dz
v i
j k
dt
dt
dt
v vxi v y j vz k

Catatan
Kelajuan

:
Skalar

Bila benda memerlukan waktu t untuk menempuh jarak X maka :

X
V
t
3. Percepatan
A. Percepatan Rata-rata
Perubahan kecepatan per satuan waktu.

V2 V1 V

arata rata
t
t2 t1

B. Percepatan Sesaat
Perubahan kecepatan pada suatu saat tertentu
(percepatan rata-rata apabila selang waktu mendekati nol).

a lim
t0 t

2
dV
d
x

a
dt
dt 2

Jika dinyatakan dalam vektor


satuan:

ar

v x i v y j v z k
t
v y

v x
v z
ar
i
j
k
t
t
t
a r a rx i a ry j a rz k

Percepatan sesaat
(instantaneous acceleration)
v x v y
v z
v
a lim
lim
i
j
k
t 0 t t 0 t
t
t

dv y
dv x
dv z
a
i
j
k
dt
dt
dt
a axi a y j az k

Kurva x vs t untuk GLB


Waktu (s)

Posisi (m)

11

14

17

x (m)

Tinjau gerak dari t=1 sampai t=4

20
15
10

x = 9 m

Untuk GLB kemiringan kurva


posisi vs waktu adalah tetap

t = 3 s
0

t (s)

Kurva v vs t untuk GLB


Waktu (s)

Kecepatan (m/s)

v (m/s)

Tinjau gerak dari t=1 sampai t=4

Perpindahan dari waktu t=1s


sampai t=4s adalah luas bagian di
bawah kurva v vs t :

3
2

x = x(4) x(1) = 9 m

t (s)

Kurva v vs t untuk GLBB


Waktu (s)

Kecepatan (m/s)

11

14

17

v (m/s)

Tinjau gerak dari t=1 sampai t=4

20

Kemiringan kurva:
15
10

v = 9 m

Untuk GLBB kemiringan


kurva kecepatan vs waktu
adalah tetap

5
t = 3 s
0

v 9 m/s
a

3 m/s 2
t
3s

t (s)

GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN


Waktu (s)

Kecepatan (m/s)

11

14

17

v (m/s)

Tinjau gerak dari t=0 sampai t=5

20

Jarak yang ditempuh = Luas


bagian di bawah kurva:

15

10
5

t (s)

1
2

2 17 m/s 5 s 47,5 m

FORMULASI GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN


Waktu

Kecepatan

v0

vt

v vt v0
a

t
t

vt v0 at
vt
v=vt-v0
v0

1
2

v0 vt t

x v0t at
1
2

t (s)

Persamaan-persamaan Kinematika
yang menghubungkan posisi,
kecepatan, percepatan, dan waktu,
jika percepatan a konstan

Persamaan gerak kinematika dalam dua dimensi


dapat ditentukan berdasarkan persamaan di atas
Ex: gerak jatuh bebas dan gerak peluru

Komponen vektor kecepatan awal (vo)


Pada sumbu X :
vox = vo cos
Pada sumbu y :
voy = vo sin
Kecepatan benda setiap saat (v)
Pada sumbu x (GLB) :
vx = vox = vo cos
Pada sumbu y (GLBB) :
vy = voy gt = vo sin - gt

maka :

v v v
2
x

2
y

arah v terhadap sumbu x :

arctan

vy
vx

Posisi benda setiap saat


Pada sumbu x (GLB):
x = voxt = (vocos )t
Pada sumbu y (GLBB):
y = voyt -gt2 = (vosin )t - gt2
Besar perpindahan:

R x y
2

Arah perpindahan terhadap sumbu x

y
arctan
x

Ketinggian maksimum (H)


kecepatan di ketinggian
maksimum pada sumbu y adalah:
vy = 0

Vosin - gt = 0
Vosin = gt

vo sin
tH
g

Jika tH di masukkan ke dalam


persamaan:
y = H =(vosin)tH - gtH
didapat ketinggin maksimum H:

v sin
H
2g
2
o

Jarak terjauh (R)


Berdasar sifat sumbu simetri:
1. waktu naik = waktu turun
2. pada ketinggian yang sama maka
besar kecepatan naik = besar
kecepatan turun tetapi arah
kecepatan berbeda.
sehingga R dirumuskan :
2
o

v sin 2
R
g

BUKU SUMBER
1.
Tipler, 1998, Fisika untuk Sains dan
Teknik, Jakarta: Erlangga.
2.
Giancoli, 2001, Fisika, Jakarta:
Erlangga.
3.
Young and Freedman, 2002, Fisika
Universitas, Jakarta: Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai