Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Masa remaja diawali dengan masa pubertas, yaitu masa terjadinya
perubahan-perubahan fisik (meliputi penampilan fisik seperti bentuk tubuh dan
proporsi tubuh) dan fungsi fisiologis (kematangan organ-organ seksual).
Perubahan fisik yang terjadi pada masa pubertas ini merupakan peristiwa yang
paling penting, berlangsung cepat, drastis, tidak beraturan dan terjadi pada sisitem
reproduksi. Hormon-hormon mulai diproduksi dan mempengaruhi organ
reproduksi untuk memulai siklus reproduksi serta mempengaruhi terjadinya
perubahan tubuh. Perubahan tubuh ini disertai dengan perkembangan bertahap
dari karakteristik seksual primer dan karakteristik seksual sekunder. Karakteristik
seksual primer mencakup perkembangan organ-organ reproduksi, sedangkan
karakteristik seksual sekunder mencakup perubahan dalam bentuk tubuh sesuai
dengan jenis kelamin misalnya, pada remaja putri ditandai dengan menarche
(menstruasi pertama), tumbuhnya rambut-rambut pubis, pembesaran buah dada,
pinggul, sedangkan pada remaja putra mengalami pollutio (mimpi basah
pertama), pembesaran suara, tumbuh rambut-rambut pubis, tumbuh rambut pada
bagian tertentu seperti di dada, di kaki, kumis dan sebagainya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Jenis Jenis Kebutuhan Remaja ?
2. Bagaimana Pengaruh Kebutuhan Yang Tidak Terpenuhi Terhadap Tingkah
Laku Remaja ?
3. Bagaimana Usaha Yang Dilakukan Dalam Memenuhi Kebutuhan Remaja ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Apa Jenis Jenis Kebutuhan Remaja
2. Untuk mengetahui Bagaimana Pengaruh Kebutuhan Yang Tidak Terpenuhi
Terhadap Tingkah Laku Remaja
3. Untuk mengetahui Bagaimana Usaha Yang Dilakukan Dalam Memenuhi
Kebutuhan Remaja

BAB II
PEMBAHASAN

A. Ciri-ciri Masa Puber dan Masa Remaja


Kebutuhan remaja dapat dibedakan atas 2 jenis yaitu kebutuhan fisik dan
psikologis. Pertumbuhan fisik dan perkembangan sosial-psikologis di masa
remaja

pada

dasarnya

merupakan

kelanjutan,

yang

dapat

diartikan

penyempurnaan, proses pertumbuhan, dan perkembangan dari proses sebelumnya.


Seperti halnya pertumbuhan fisik yang ditandai dengan munculnya tanda-tanda
kelamin sekunder merupakan awal masa remaja sebagai indikator menuju tingkat
kematangan fungsi seksual seseorang. Sekalipun diakui bahwa kebutuhan dalam
pertumbuhan fisik dan kebutuhan sosial psikologis yang lebih menonjol.

Bahwa antara kebutuhan keduanya (fisik dan psikologis) saling terkait.


Oleh karena itu, pembagian yang memisahkan kebutuhan atas dasar kebutuhan
fisik dan psikologis pada dasarnya sulit dilakukan secara tegas. Sebagai contoh,
makan adalah upaya untuk memenuhi kebutuhan fisik, akan tetapi pada jenjang
masa remaja makan dilakukan bersama dengan orang tertentu orang lain,
makan dengan mengikuti aturan atau norma yang berlaku didalam budaya
kehidupan masyarakat merupakan kebutuhan yang tidak hanya dikelompokkan
sebagai kebutuhan fisik semata. Kebutuhan tersebut dapat dikelompokkan ke
dalam kebutuhan sosial emosional.
Lima jenis kebutuhan menurut Maslow itu adalah sebagai berikut :
1. Kebutuhan Fisiologis
Kebutuhan yang mendapat prioritas utama yaitu kebutuhan yang
berkaitan dengan kondisi fisik, yang disebut kebutuhan fisiologis. Contoh
dari kebutuhan ini adalah makan, minum, tempat tinggal, pemuasan seksual,
udara segar, istirahat dan sebagainya.
Kebutuhan Rasa Aman dan Tentram

2.
1

Crain, William. 2007. Teori Perkembangan. Yogyakarta : Pustaka Belajar, hal 74

Kebutuhan rasa aman dan terbtram (safety and security) ini tidak
hanya bersifat fisik, tetapi juga bersifat psikis misalnya terbebas dari gangguan
dan ancaman serta permasalahan yang dapat mengganggu ketenangan hidup
3.

seseorang
Kebutuhan akan Cinta dan rasa memiliki
Kebutuhan ini (love and belongingness) diaktualisasikan dalam bentuk
: (1) perasaan duterima oleh orang lain, (2) merasa bahwa dirinya penting, (3)

4.

diikut sertakan dalam kehidupan kelompok.


Kebutuhan harga diri.
Menurut Elida Prayitno (2006:31) kebutuhan psikologis remaja
dibagai atas:
a. Kebutuhan mendapat status
Remaja membutuhkan perasaan bahwa dirinya berguna, penting,
dibutuhkan orang lain atau memiliki kebanggaan terhadap dirinya sendiri.
Remaja butuh kebanggaan untuk dikenal dan diterima sebagai individu
yang berarti dalam kelompok teman sebayanya. Penerimaan dan
dibanggakan oleh kelompok sangat penting bagi remaja dalam mencari
kepercayaan diri dan kemandirian sebagai persiapan awal untuk
menempuh kehidupan pada periode dewasa.
b. Kebutuhan kemandirian
Remaja ingin lepas dari pembatasan atau aturan orang tua dan
mencoba mengarahkan atau mendisiplinkan diri sendiri. Remaja ingin
bebas dari tingkah laku orang tuanya yang terlalu mencampuri
kegiatannya. Remaja ingin mengatur kehidupannya sendiri.
c. Kebutuhan berprestasi
Remaja ingin dirinya dihargai dan dibanggakan atas usaha dan
prestasinya dalam belajar.
d. Kebutuhan diakrabi
Remaja butuh ide atau pemikirannya, kebutuhan atau masalahnya
didengarkan dan ditanggapi secara akrab (penuh perhatian) oleh orang tua,
guru, dan teman sebayanya.
e. Kebutuhan untuk memiliki filsafat hidup

Remaja butuh pegangan hidup mengenai kebenaran agar mereka


memiliki kepribadian yang stabil dan terintegrasi2.
B. Jenis Jenis Kebutuhan Remaja
Pengaruh Kebutuhan Yang Tidak Terpenuhi Terhadap Tingkah Laku Remaja
Dalam memasuki kehidupan bermasyarakat, remaja yang terlalu mendambakan
kemandirian, dalam arti menilai dirinya cukup mampu untuk mengatasi problema
kehidupan, kebanyakan akan menghadapi berbagai masalah, terutama masalah
penyesuaian emosional, seperti perilaku yang over acting, lancing, dan
semacamnya. Kehigupan bermasyarakat banyak menuntut remaja untuk banyak
menyesuaikan diri, namun yang terjadi tidak semuanya selaras. Dalam hal terjadi
ketidakselarasan antara pola hidup masyarakat dan perilaku yang menurut para
remaja baik, hal ini dapat berakibat kejengkelan. Remaja merasa selalu disalahkan
dan

akibatnya

mereka

frustasi

dengan

tingkah

lakunya

sendiri.

Berbagai norma dan nilai yang berlaku di dalam bermasyarakat merupakan


masalah tersendiri bagi remaja; sedang di pihak remaja merasa memiliki nilai dan
norma kehidupannya yang dirasa lebih sesuai. Dalam hal ini para remaja
menghadapi perbedaan nilai dan norma kehidupan. Menghadapi perbedaan norma
ini merupakan kesulitan tersendiri bagi kehidupan remaja. Seringkali perbedaan
norma yang berlaku dan norma yang dianutnya menimbulkan perilaku yang
menyebabkan dirinya dikatakan nakal.
Upaya untuk dapat mengubah sikap dan perilaku kekanak-kanakan menjadi
sikap dan perilaku dewasa, tidak semuanya dapat dengan mudah dicapai baik oleh
remaja laki-laki maupun perempuan. Pada masa ini remaja menghadapi tugastugas dalam perubahan sikap dan perilaku yang besar, sedang di lain pihak
harapan ditumpukan pada remaja muda untuk dapat meletakkan dasar-dasar bagi
pembentukan sikap dan pola perilaku. Kegagalan dalam mengatasi ketidakpuasan
2

Tim Penyusun Biologi. Biologi Seri Fisikologi Tumbuhan dan Reproduksi untuk SMA. (Pakar
Raya, Bandung. 2006) hal: 117

ini dapat mengakibatkan menurunnya harga diri, dan akibat lebih lanjut dapat
menjadikan remaja bersikap keras dan agresif atau sebaliknya bersikap tidak
percaya diri, pendiam atau kurang harga diri3.
C. Pengaruh Kebutuhan Yang Tidak Terpenuhi Terhadap Tingkah Laku
Remaja Remaja
Beberapa masalah yang dihadapi remaja sehubungan dengan kebutuhankebutuhannya dapat diuraikan sebagai berikut4.
a. Upaya untuk dapat mengubah sikap dan perilaku kekanak-kanakan menjadi
sikap dan perilaku dewasa, tidak semuanya dapat dengan mudah dicapai baik
oleh remaja laki-laki maupun perempuan. Pada masa ini remaja menghadapi
tugas-tugas dalam perubahan sikap dan perilaku yang besar, sedang di lain
pihak harapan ditumpukan pada remaja muda untuk dapat meletakkan dasardasar bagi pembentukan sikap dan pola perilaku. Kegagalan dalam mengatasi
ketidakpuasan ini dapat mengakibatkan menurunnya harga diri, dan akibat
lebih lanjut dapat menjadikan remaja bersikap keras dan agresif atau
sebaliknya bersikap tidak percaya diri, pendiam atau kurang harga diri.
b. Seringkali para remaja mengalami kesulitan untuk menerima prubahanperubahan fisiknya. Hanya sedikit remaja yang merasa puas dengan tubuhnya.
Hal ini disebabkan pertumbuhan tubuhnya diras kurang serasi. Ketidalserasian
proporsi tubuh ini sering menimbulkan kejengkelan, karena ia (mereka) sulit
untuk mendapatkan pakaian yang pantas, juga hal itu tampak pada gerakan
atau perilaku yang kelihatannya wagu dan tidak pantas.
c. Perkembangan fungsi seks pada masa ini dapat menimbulkan kebingungan
remaja untuk memahaminya, sehingga sering terjadi salah tingkah dan
perilaku yang menentang norma. Pandangannya terhadap sebaya lain jenis
kelamin dapat menimbulkan kesulitan dalam pergaulan. Bagi remaja laki-laki
3

Ibid hal: 120


M. Dedi Rachman. Intisari Biologi SMA. (Pustaka Setia. Bandung. 2007). Hal: 121

dapat menyebabkan berperilaku menentang norma dan bagi remaja


perempuan akan berperilaku mengurung diri atau menjauhi pergaulan
dengan sebaya lain jenis. Apabila kematangan seksual itu tidak mendapatkan
arahan atau penyaluran yang tepat dapat berakibat negatif.
d. Dalam

memasuki

kehidupan

bermasyarakat,

remaja

yang

terlalu

mendambakan kemandirian, dalam arti menilai dirinya cukup mampu untuk


mengatasi problema kehidupan, kebanyakan akan menghadapi berbagai
masalah, terutama masalah penyesuaian emosional, seperti perilaku yang over
acting, lancang, dan semacamnya.
e. Harapan-harapan untuk dapat berdiri sendiri dan untuk hidup mandiri secara
sosial ekonomis akan berkaitan dengan berbagai masalah untuk menetapkan
pilihan

jenis

pekerjaan

dan

jenis

pendidikan.

Penyesuaian

sosial

merupakansalah satu yang sangat sulit dihadapi oleh remaja. Mereka bukan
saja harus menghadapi satu arah kehidupan, yaitu keragaman norma dalam
kehidupan bersama dalam masyarakat, tetapi juga norma baru dalam
kehidupan sebaya remaja dan kuatnya pengaruh kelompok sebaya.
f. Berbagai norma dan nilai yang berlaku di dalam hidup masyarakat merupakan
masalah tersendiri bagi remaja; sedang di pihak remaja merasa memiliki nilai
dan norma kehidupannya menghadapi perbedaan nilai dan norma kehidupan.
Menghadapi perbedaan norma ini merupakan kesulitan tersendiri bagi
kehidupan remaja. Seringkali perbedaan norma yang berlaku dan norma yang
dianutnya menimbulkan perilaku yang menyebabkan dirinya dikatakan
nakal.
Apabila ada kebutuhan remaja yang tidak terpenuhi maka akan terjadi
perilaku menyimpang, dan dapat merugikan bagi diri remaja itu sendiri maupun
orang lain.
Hardy &, 1974; Kugelmann, 1973, (dalam Elida Prayitno; 2000) berpendapat
bahwa apabila kebutuhan remaja itu tidak terpenuhi akan timbul perasaan kecewa
atau frustasi. Perasaan konflik dan kecewa dapat dipastikan terjadi pada siswa

remaja yang berupaya untuk mencapai dua tujuan yang bertentangan.


Blair & Stewar (dalam Elida Prayitno; 2006) mengemukakan bahwa siswa remaja
yang kebutuhan-kebutuhannya tidak terpenuhi dapat melakukan tingkah laku
mempertahankan diri seperti tingkah laku agresif, kompensasi, identifikasi,
rasionalisme, proyeksi, pembentukan reaksi, egosentris, menarik diri, dan
gangguan pertumbuhan fisik.
D. Upaya Menumbuhkan Kembangkan Kebutuhan Remaja
Lingkungan keluarga mempunyai peranan penting dalam membantu siswa
mengarahkan sikap dan perilaku remaja untuk mencapai pemenuhan kebutuhan
yang diharapkan. 5
Di samping keluarga, pihak sekolah juga memiliki sumbangan yang besar
dalam memenuhi kebutuhan remaja. Untuk itu perlu adanya berbagai usaha dari
orang tua/ keluarga maupun sekolah untuk membantu siswa memenuhi kebutuhan
(sosial-psikologis), sehingga tidak terjadi timbulnya perilaku menyimpang. Di
antara usaha yang dapat dilakukan oleh orang tua dan sekolah adalah :
a.

Meningkatkan iman dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa

b.

Memberikan bimbingan kepada remaja untuk mencapai cita-citanya dengan


penuh kasih saying

c.

Memberikan contoh yang baik dalam kehidupan sehari-hari, sehingga dapat


dijadikan sebagi model bagi remaja untuk diidentifikasi dalam kehidupannya,
sesuai dengan peran jenis kelaminnya masing-masing.

d.

Memberikan fasilitas kepada remaja untuk mengembangkan potensi yang


dimiliki kearah positif dan bermanfaat bagi remaja itu sendiri

e.

Menghargai dan memperlakukan remaja sebagai individu yang sedang


berkembang menuju kedewasaannya

f.

Membantu remaja dalam mengatasi problem-problem yang sedang dialami,


agar tidak menimbulkan dampak negatif dalam kehidupannya
5

Crain, William. 2007. Teori Perkembangan. Yogyakarta : Pustaka Belajar, hal 74

g.

Mengikutsertakan remaja dalam mengatasi masalah (keluarga, sekolah) yang


memerlukan pemecahan sesuai dengan batas-batas kemampuannya

h.

Sekolah perlu melakukan berbagai kegiatan kelompok sebagai sarana untuk


mengembangkan

sifat

kebersamaan

dan

memenuhikebutuhan

diikutsertakannya dalam kelompok


i.

Membimbing dan memberi kesempatan untuk berprestasi melalui berbagai


kegiatan ko-kurikuler maupun ekstra kurikuler.
Menurut Elida Prayitno (2006:35) usaha yang dilakukan untuk memenuhi

kebutuhan remaja adalah sebagai berikut :


1.

Usaha untuk memenuhi kebutuhan mendapatkan status


a. Mengembangkan bakat khusus remaja dengan berbagai rangsangan dan
menghargai prestasi mereka
b. Menghindari pemberian motivasi dengan membandingkan remaja secara
individu baik dalam prestasi akademis maupun bakat khusus
c. Tidak menuntut remaja berprestasi sama, walaupun waktu guru dan
metode belajar yang sama

2.

Memenuhi kebutuhan mandiri


a. Memotivasi remaja membuat rencana/ program untuk pengembangan
bakat atau potensi mereka
b. Membantu pengambangan bakat/ potensi remaja sesuai perencanaan
program
c. Memberi kesempatan remaja untuk mengemukakan ide-ide, mengabil
keputusan, membentuk kelompok, memilih jurusan, dan program
pengembangan bakat
d. Memberi penghargaan atau penguatan kepada kelompok remaja

3.

Memenuhi kebutuhan berprestasi


a. Memberikan penilaian, kalau siswa telah menguasai bahan yang
dipelajarinya

b. Memotivasi dengan cara membandingkan rata-rata kelas atau prestasi


siswa secara keseluruhan dengan prestasi siswa dalam kelas yang sama
c. Membantu siswa mengembangkan bakat-bakat khusus
4.

Memenuhi kebutuhan untuk diakrabi


a. Membina kedekatan psikologis dengan remaja
b. Selalu bekerjasama dalam berbagai kesempatan

5.

Memenuhi kebutuhan filsafat hidup


a. Memenuhi informasi tentang nilai kebenaran dalam kehidupan
b. Menjadikan guru dan reman mereka sebagai model (dapat dijadikan
teladan)
c. Melakukan bimbingan dan konseling kelompok atau individual untuk
membentuk keyakinan dan keterampilan memecahkan masalah kehidupan
dengan cara-cara yang bernilai moral dan kebenaran.6

Santroek. W. Jhon. 1995. Life-Span Develoment. Jakarta : Erlangga, hal 39

10

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Remaja mengalami proses yang sangat penting dalam pertumbuhan dan
perkembangannya

yakni

proses

secara

berkelanjutan

guna

memenuhi

kebutuhannya. Kebutuhan adalah kecendrungan permanen dalam diri seseorang


yang menimbulkan dorongan dan kelakuan untuk mencapai tujuan tertentu.
Kebutuhan muncul sebagai akibat adanya perubahan (internal change) dalam
organisme atau akibat pengaruh kejadiankejadian dari lingkungan organisme.
Sebagai implikasi pemenuhan kebutuhan remaja dalam penyelenggaraan
pendidikan di sekolah, guru hendaknya selalu sensitif terhadap kebutuhan para
siswa (remaja) dan berusaha memahaminya sebaik mungkin. Untuk itu guru perlu
memperhatikan aspek berikut:
1. Mempelajari kebutuhan remaja melalui berbagai pendapat orang dewasa;
2. Mengadakan angket yang ditujukan kepada para remaja untuk mengetahui
masalahmasalah yang sedang mereka hadapi;
3. Bersikap sensitif terhadap kebutuhan yang tibatiba muncul dari siswa yang
berada di bawah bimbingannya;
4. Guru dapat menerapkan pembelajaran individual dan kelompok serta dapat
memahami siswanya (kebutuhan, potensi, minat, karakteristik kepribadian dan
latar belakangnya);
5. Penyelenggaraan kegiatan ekstrakurikuler yang variatif dapat mengakomodir
kebutuhan yang berbeda dari siswa.
B. Saran
Semoga dengan tersusunnya makalah ini mahasiswa yang membaca dapat
melaksanakan tugas sebagai mana mestinya seorang remaja dan tidak melanggar
norma-norma yang telah ada

11

DAFTAR PUSTAKA
Monks. F. J dkk. Psikologi Perkembangan. Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press.2006.
Crain, William. 2007. Teori Perkembangan. Yogyakarta : Pustaka Belajar
Santroek. W. Jhon. 1995. Life-Span Develoment. Jakarta : Erlangga
Gerungan. 2004. Psikologi Sosial. Bandung : Reflika Adi Tama.

12

KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
Puji syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah swt. Karena berkat dan
karunia-Nya penyusunan makalah ini dapat di selesaikan dengan baik walau pun
masih ada kekurangan_Nya. Shalawat serta salam tetap tercurahkan kepada pimpinan
umat, Nabi Muhammad saw, yang telah dirdhoi Allah.
Makalah Masa Remaja kami buat untuk memberikan deskripsi tentang
persoalan-persoalan sosial yakni masa puber dan masa remaja.
Demikian kami menyadari bahwa makalah ini tidak luput dari kekurangan,
oleh karena itu kritik dan saran yang konstruktif dari dosen Pembimbing agar
nantinya makalah dapat diperbaikan.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Bengkulu,

i
13

MAKALAH

PSIKOLOGI PERKEMBANGAN
KEBUTUHAN REMAJA

Oleh :
Sambas Sugiarto
Deno Baguis Setiawan

Dosen Pengampu
Winda Ade Ariani, M.PD.Kons

PRODI BIMBINGAN KONSELING ISLAM


FAKULTAS USHULUDIN ADAB DAN DAKWAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI(IAIN)
BENGKULU 2015

14

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR......................................................................................

DAFATR ISI....................................................................................................

ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................

B. Rumusan Masalah.................................................................................

BAB II PEMBAHASAN
A.Ciri-ciri Masa Puber dan Masa Remaja..................................................

B.Jebus Jenis Kebutuhan Remaja ..............................................................

C.Pengaruh Kebutuhan Yang Tidak Terpenuhi Terhadap Tingkah Laku Remaja


Remaja .................................................................................................

D.Usaha Yang Dilakukan Dalam Memenuhi Kebutuhan Remaja .............

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan...........................................................................................

12

B. Kritik dan Saran ...................................................................................

12

DAFTAR PUSTAKA

ii15

Anda mungkin juga menyukai