Ok. Simplek
Ok. Simplek
SKIZOFRENIA SIMPLEK
Disusun Oleh:
ALFAN PRAMIPUTRA
J230.155.037
SKIZOFRENIA SIMPLEK
A. DEFINISI
Skizofrenia simpleks yaitu skizofrenia yang sering timbul pertama kali pada
masa pubertas. Gejala utama ialah kedangkalan emosi dan kemunduran kemauan.
Gangguan proses berfikir biasanya sukar ditemukan. Waham dan halusinasi jarang
sekali terdapat. Jenis ini timbul secara perlahan. Pada permulaan mungkin penderita
kurang memperhatikan keluarganya atau menarik diri dari pergaulan. Makin lama
ia semakin mundur dalam kerjaan atau pelajaran dan pada akhirnya menjadi
pengangguran, dan bila tidak ada orang yang menolongnya ia akan mungkin akan
menjadi pengemis, pelacur atau penjahat (Maramis, 2004).
B. ETIOLOGI
Adapun etiologi dari skizofrenia secara umum adalah :
1. Faktor Biologi
a.
Genetika
Dibuktikan bahwa alat yang memiliki genetika yang tidak kebal
terhadap pertumbuhan skizofrenia. Persaudaraan daengan skizofrenia
memiliki kemungkinan terbesar dalam perkembangan skizofrenia dalam
masyarakat umum. Sedangkan resiko perkembangan skizofrenia adalah 1%
pada banyak masyarakat. (Gottesman, 1978).
2. Faktor Biokimia
a.
Dopamin Hipotesis
Teori ini menyatakan bahwa skizofrenia dapat disebabkan oleh
kelebihan dopamin dependen pada aktivitas syaraf diotak (Hollandsworth,
1990). Kelebihan aktivitas akan meningkatkan produksi / substansi pada
nervus terakhir, peningkatan reseptor sensitivitas / mengurangi aktivitas
dopamine antagonis (Birchwood et al, 1982). Amfetamin telah ditemukan
dapat
meningkatkan
jumlah
dopamin(Tsuang,
1982).
Neuroseptic
Inveksi virus
Stevent (1982),observasi perubahan degeneratif dengan neuron dan
peningkatan sel glial pada skizofrenik. Perubahan struktur ini sama dengan
karakteristik infeksi peradangan oleh virus encephalitis.
b.
Abnormal Anatomi
Suatu penelitian menampilkan ukuran ventrikuler cerebral. Ia
membesar pada individu dengan skizofrenia. Skizofrenia cronik 35%
memiliki ukuran ventrikel > 2 standar deviasi. Dilarasi cortical merupakan
atropi otak (Wernberger dan Associaties, 1979).
4. Faktor Psikologika
Fase penting pada saat memisahkan individu (janin dan ibunya). Fase
kedua (umur 1- 5 tahun) yang dinamakan fase simbiotik. Anak dapat melihat
sendiri terpisahnya dari ibunya fixasi ini diimplikasikan sehingga presdisposisi
skizofrenia.
5. Faktor Lingkungan
a. Faktor sosiokultural
Data epidemiologi memperlihatkan skizofrenia terjadi pada individu dengan
sosial ekonomi rendah (Wiessma et al, 1983).
b. Kejadian stress pada hidup
Skizofrenia merupakan gangguan proses dalam berpikir. Diakibatkan karena
pengalaman individu yang menyakitkan yang pernah dialaminya.
C. PSIKOPATOLOGI
Teori Psikososial
Teori interpersonal
Teori psikodinamik
Ansietas
Menarik diri
Panik
Perkembangan terhambat
yang mempengaruhi antara
orang tua dan anak
Isolasi sosial
D. PSIKOFISIOLOGI
Faktor Biologis
Genetik
Implikasi mutasi
DNA
Biokimia
Genome menyaring
keselutuahn individu
pada kromosom
Faal
Kehilangan GABA(-)
Peingkatan reseptor
serotomi
Peningkatan
aktivitas obat-obatan
dopaminergic
Merangsang otot
polos
Neurotrasmiter
dopamin tidak
seimbang
Gangguan gerakan
Proses eks
hambatan
otonom
seim
Gangguan
orga
Perilaku tidak
teratur
Kelainan struktur
otak/fungsi otot saat
tumbang
Gangguan proses
berfikir
Distorsi k
perseptu
Perubaha
sen
Proses tumbuh
kembang terhamabat
Gambar. Psikofisiologi
(Sumber : Wiramihardja, Su
Karusakan memori jangka pendek/panjang
3)
4)
5)
1)
2)
Terdapat association
3)
4)
5)
6)
d. Gangguan psikomotor
Stupor
Hiperkinesa
Stretipi
Verbigerasi
: stretipi pembicaraan
Katalepsi
Negatifisme
Echolalia
Echopraxia
Manerisme
2. Gejala Sekunder
Waham/delusi
Suatu kepercayaan atau keyakinan yang salah karena bertentangan
dengan dunia realita. Menurut Townsend (1998) menyimpulkan
tentang waham yaitu suatu kelainan paranoid yang menunjukkan
gejala utama delusi minimal satu bulan sedangkan delusi yaitu
individu yakin bahwa apa yang dipikirkannya itu benar dan merasa
khawatir kalau orang lain tidak percaya apa yang diyakininya.
Halusinasi
Persepsi tanpa stimulus eksternal. Terdapat 4 tahapan yaitu :
a.
Comforting
Timbul kecemasan ringan disertai gejala kesepian, perasaan berdosa,
klien biasanya mengkompensasikan stressornya dengan coping
imajinasi sehingga merasa senang dan terhindar dari ancaman.
b.
Condemming
Timbul kecemasan moderat, cemas biasanya makin meninggi
selanjutnya klien merasa mendengarkan sesuatu, klien merasa takut
apabila orang lain ikut mendengarkan apa apa yang ia rasakan
sehingga timbul perilaku menarik diri.
c.
Controlling
Timbul kecamasan berat, klien berusaha memerangi suara yang timbul
tetapi suara tersebut terus menerus mngikuti, sehingga menyebabkan
klien susah berhubungan dengan orang lain. Apa bila suara tersebut
hilang klien merasa sangat kesepian/sedih.
d.
Concuering
Klien merasa panik, suara atau ide yang datang mengancam apabila
tidak diikuti perilaku klien dapat bersifat merusak atau dapat timbul
perilaku suicide.
Sedangkan tanda dan gejala skizofrenia simpleks adalah sebagai berikut :
Afek yang menumpul
Hilangnya dorongan kehendak
Kemunduran social
Menjadi gelandangan
Emosi, gairah dan aktivitas terganggau
berkeinginan untuk berbaring, malas-malasan, jorok, tidur-tiduran,
jarang mandi, motorik lamban, dan jarang berbicara.
Sering berperilaku yang amoral, misalnya memaki-maki orang
yang sedang lewat, memainkan alat kelaminnya.
F. DAFTAR DIAGNOS
1. Isolasi sosial b.d tidak percaya, perkembangan ego yang lemah, afet tidak
jelas.
H. INTERVENSI
Nama
DIAGNOSA
PERENCANAAN
RASIONAL
KEPERAWATAN
No
1
Hari/tgl
Isolasi sosial b.d
tidak percaya,
TINDAKAN KEPERAWATAN
Membina hubungan saling
perkembangan ego
yang lemah, afet
diri
Klien mampu bersosialasi
Klien dapat
klien
Membantu klien memperkenalkan
mendemonstrasikan
keinginan dan hasrat untuk
bersosialisasi dengan orang
lain.
Klien dapat mengikuti
yang lain
menemukan klien lain untuk
mengatur
waktu
mengatakan
menolong
dan
klien
Identifikasi faktor signifikasi
supprt individu klien dan
KH :
struktur
tidak jelas.
memfasilitasi hubungan
yangpositif.
kenyamanan bersosialis
berulang kali.
Perubahan proses
kepada klien.
Kunjungan yang tenang
mengatakan
sesuai .
merawatanya
Menggunakan komunikasi
menghambat gangguan
dengan
bahwa
ide-ide
rasional
dan
kenyataan.
Tujuan jangka Panjang :
Tergantung
pada
klien
datangi klien dengan tenang dan
tidak berangan-angan.
tunjukan bahwa anda menerima
proses
kekronia penyakit.
KH :
dan persepsi.
1. Menggunakan secara
verbal reflek diproses,
11
kepada klien.
keyakinan tersebut.
Jangan membantah atau
gunakan teknik keraguan yang
mempertahankan aktivitas
terapeutik.
Bantu klien menghubungkan
keyakinan yang salah tersebut
dengan kenyataan yang ada.
realita.
2. pasien dapat
3.
kekacauan, pikiran
mengungkapkan perasaan
dengan klien
menggunakan komunikasi
terapeutik jika berbicara dengan
klien.
Ketika berbicara dengan klien
gunakan bahasa/kalimat yang
kepada perawat.
Tujuan Jangka Panjang :
lain.
12
Membantah keyakinan
menghalangi perkembangan
hubungan saling percaya.
b.d panik,
berkomunikasi denga
perawat.
KH :
tidak nyata.
Kolaborasi dengan team medis
Mempertahankan rentang
percaya.
Perubahan persepsi
sensorik
(pendengaran atau
penglihatan) b.d
dalam 1 minggu.
perawat sebelum
dan nyata
Bantu klien untuk fokus pada
halusinasi / perubahan
sensori lain.
mengembalikan pada
bahaya
Menggunakan nama k
tanda-tanda peningkatan
membicarakan tentan
KH :
perceptual individu
halusinasi
Memfokuskan aktifita
membantu untuk
dengan halusinasi
mengembalikan klien
pengalaman halusinas
merasa aman
dari halusinasi
menghentikan pening
ansietas, halusinasi da
5.
Komponen individu
dicegah
Untuk memudahkan
perkembangan hubung
fungsi sistem
saling percaya
14
keluarga berfokus
pada ansietas
dalam 1 minggu
mengartikan sentuhan
Pasien dapat
mendemonstrasikan lebih
mengisyaratkan ancam
membicarakan dirinya
yang dibicarakan
mendukung munculny
KH :
curiga
Kemungkinan besar
mendukung munculny
minum obat
mengklarifikasi kemungkinan
salah interpretasi terhadap
masukan makanan
Periksa mulut pasien setelah
Untuk menyaksikan b
pil-pil tersebut
Kegiatan kompetitif
tidak percaya
merupakan kegiatan y
sangat mengancam
rekan-rekannya
Mengungkapkan peras
dapat mencurahkan pe
berhubungan dengan s
16
DAFTAR PUSTAKA
Townsend of Care C.1996. Psychiatric Mental Health Nursing Concepts of Care.
Philadelphia. Library of Congres.
Maramis,W.F.2005.catatan ilmu kedokteran.Surabaya : Air Langga Univ Press.
Yosep, Iyus. 2007. Keperawatan jiwa. Jakarta. Rafika Aditama.
17