Oleh :
Nama
NIM
Rombongan
Kelompok
Asisten
: Annisa Aulia
: B1J013003
:V
:1
: Senja Rahayu Kinanti
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kingdom animalia merupakan salah satu kingdom yang memiliki anggota
cukup banyak. Kingdom animalia secara garis besar dibagi menjadi dua kelompok,
yaitu hewan avertebrata dan hewan vertebrata. Kingdom avertebrata mempunyai 10
Filum diantaranya adalah filum porifera dan cnidaria (Djuhanda dan Tatang, 1981).
Porifera dan cnidaria memiliki morfologi dan karakter taksonomi yang berbeda.
Morfologi adalah ilmu yang mempelajari bentuk luar suatu organisme. Bentuk luar
dari organisme ini merupakan salah satu ciri yang mudah dilihat dan diingat dalam
mempelajari organisme, adapun yang dimaksud dengan bentuk luar organisme ini
adalah bentuk tubuh, termasuk di dalamnya warna tubuh yang kelihatan dari luar.
(Fayer, 2010).
Karakter taksonomi yaitu suatu sifat yang membedakan dari satu anggota
takson dengan yang lainnya. Takson adalah unit formal dan nama dalam klasifikasi
taksonomi seperti filum, kelas, ordo, family, genus, dan spesies (Fayer, 2010).
Karakter taksonomi dapat diekspresikan menjadi dua yaitu karakter kualitatif dan
karakter kuantitatif. Karakter kualitatif adalah karakter yang digambarkan dengan
kata-kata, sedangkan karakter kuantitatif adalah karakter yang dapat diukur dan
dihitung, diekspresikan dengan numerik (Radiopoetro, 1991).
Porifera merupakan salah satu hewan primitif yang hidup menetap
(sedentaire) dan bersifat non selective filter feeder (menyaring apa yang ada). Spons
tampak sebagai hewan sederhana, tidak memiliki jaringan, sedikit otot maupun
jaringan saraf serta organ dalam. Hewan tersebut memberikan sumbangan yang
penting terhadap komunitas benthik laut dan sangat umum dijumpai di perairan
tropik dan sub tropik. Persebaran mulai dari zona intertidal hingga zona subtidal
suatu perairan (Subagio dan Aunurrohim, 2013).
Cnidaria atau hewan berongga mempunyai kontruksi tubug tingkat jaringan.
Cnidaria sering dikenal sebagai hewan berongga, mempunyai bentuk tubuh polip dan
medusa. Polip merupakan bentuk tubuh yang tidak aktif bergerak atau diam di dasar
permukaan sedangkan, medusa merupakan fase tubuh yang aktif bergerak. Cnidaria
dikelompokkan ke dalam lima kelas yaitu Hydrozoa, Scypozoa, Stauruzoa, Cubozoa,
dan Anthozoa (Samawi et al., 2009).
B. Tujuan
Tujuan dari praktikum acara porifera dan cnidaria, antara lain:
1. Mengenal beberapa anggota Phylum Porifera dan Cnidaria
2. Mengetahui beberapa karakter penting untuk identifikasi dan klasifikasi anggota
Phylum Porifera dan Cnidaria
melawan
cairan
yang
terkandung
dalam
coelenteron,
sehingga
kelas ini adalah Hydra sp. Scypozoa memiliki bentuk dominan medusa. Scypozoa
memiliki tentaculocytes dan memiliki velarium. Kelas Cubozoa berada pada lautan,
mempunyai bentuk kuboid. Bentuk tubuh lebih dominan medusa. Kelas Anthozoa
merupakan salah satu bagian dari filum cnidaria yang mempunyai bentuk tubuh
berbentuk polip, tidak mengalami pergiliran keturunan dari polip menuju medusa.
Anthozoa biasanya dapat ditemukan dengan bentuk seperti coral contoh spesies dari
kelas ini adalah Gorgonia sp., corallium, dan Tubipora sp. (Ackers et al., 2007).
Porites sp. merupakan salah satu spesies dari kelas Anthozoa dengan
mempunyai polip berbentuk kecil, sering disebut finger permata. Porites sp.
ditemukan dalam berbagai bentuk dan warna. Montastrea curta merupakan salah
satu spesies dari kelas Anthozoa berasal dari famili Favidae mempunyai karakteristik
dengan dinding corallite padat, columella parietal dan berkembang dengan baik.
Mempunyai margin septum teratur dentate. Goniastrea retiformis salah satu spesies
dari kelas Anthozoa mempunyai bentuk koloni yang besar, dengan ukuran lebih dari
satu meter, septa jelas dan tipis, memiliki warna yang beragam serta mempunyai
habitat di daerah intertidal. Goniastrea favulus mempunyai bentuk corallite yang
besar berdinding tipis dengan columella berbentuk lobus kecil, mempunyai warna
dominan hijau dan coklat, habitatnya terdapat pada daerah intertidal. Platygyra sp.
atau disebut juga Brain Worm mempunyai polip yang besar berbentuk seperti kubah
dengan nuansa warna ungu, hijau, coklat, atau abu-abu, habitatnya pada daerah
intertidal. Acropora sp. merupakan salah satu spesies dari kelas Anthozoa dari genus
Acropora. Karang ini mempunyai bentuk tubuh koloni bercabang, dengan bagian
ujung yang lancip. Mempunyai nuansa warna biru muda atau coklat. Habitat dari
karang ini adalah pada kedalaman 3-15 meter dibawah permukaan laut (Veron,
2000).
Kingdom : Animalia
Phylum
: Cnidaria
Class
: Anthozoa
Order
: Sclerectinia
Family
: Merulinidae
Genus
: Goniastrea
Spesies
: Goniastrea retrivormis
Deskripsi :
Colony shape massive, colony form cerioid, calice or valley width small,
coneosteum fused walls, columella structure styliform.
Nama Ilmiah : Acropora sp.
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Deskripsi :
Phylum
: Cnidaria
Class
: Anthozoa
Order
: Madreporaria
Family
: Acropiridae
Genus
: Acropora
Spesies
: Acropora sp.
Colony shape branching, colony form plocoid, calice or valley width small,
coneosteum narrow, columella structure styliform.
Nama Ilmiah : Montastrea curta
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum
: Cnidaria
Class
: Anthozoa
Order
: Sclerectinia
Family
: Mentastraidae
Genus
: Montastrea
Spesies
: Montastrea curta
Deskripsi :
Colony shape platy, colony form cerioid, calice or valley width small,
coneosteum medium, columella structure styliform.
Nama Ilmiah : Porites sp.
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum
: Cnidaria
Class
: Anthozoa
Order
: Sclerectinia
Family
: Poritidae
Genus
: Porites
Spesies
: Porites sp.
Deskripsi :
Colony shape massive, colony form cerioid, calice or valley width small,
coneosteum fused walls, columella structure absent.
Kingdom : Animalia
Phylum
: Cnidaria
Class
: Anthozoa
Order
: Sclerectinia
Family
: Favudae
Genus
: Platygyra
Spesies
: Platygira sp.
Deskripsi :
Colony shape massive, colony form meandroid, calice or valley width medium,
coneosteum medium, columella structure trabecular and continuous.
Nama Ilmiah : Goniastrea falvulus
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum
: Cnidaria
Class
: Anthozoa
Order
: Sclerectinia
Family
: Merulinidae
Genus
: Goniastrea
Spesies
: Goniastrea falvulus
Deskripsi :
Colony shape massive, colony form meandroid, calice or valley width small,
coneosteum fused walls, columella structure trabecular and continuous.
Kunci Identifikasi Hewan Avertebrata
1 a. Konstruksi tubuh
seluler................................................................(Porifera)
b. Konstruksi tubuh
jaringan........................................................................(2)
2 a. Colony shape
massive .....................................................................................(3)
b. Colony shape
branching................................................................(Acropora sp.)
3 a. Colony form
cerioid.........................................................................................
(4)
b. Colony form meandroid....................................................
( Goniastrea falvulus)
4 a. Calice
small...............................................................................................
.......(5)
b. Calice
medium .............................................................................
(Platygyra sp.)
5 a. Coneosteum fused
walls...................................................................................(6)
b. Coneosteum medium...........................................................
( Monstastrea curta)
6 a. Columella styliform ........................................................
(Goniastrea retiformis)
b. Columella trabecular &
Continous..................................................( Porites sp.)
B. Pembahasan
Filum porifera mempunyai beberapa karakter yang dapat dilihat dari beberapa
parameter seperti kontruksi tubuh, lapisan tubuh, simetri tubuh, dan zat penyusun
tubuhnya. Berdasarkan kontruksi tubuhnya porifera digolongkan dalam kontruksi
tubuh berbentuk seluler karena tubuhnya hanya tersusun atas sel-sel yang mengalami
diferensiasi. Ciri khas dari porifera adalah adanya sel koanosit yang berfungsi
sebagai penangkap partikel makanan. Bagian luar tubuh porifera tersusun atas sel
pinakosit yang bisa terspesialisasi menjadi porosit makanan, air dan pengeluaran
metabolisme akan meleawati suatu saluran yang disebut ostia. Terdapat mesohil yang
berada diantara sel koanosit dan pinakosit. Porifera dalam mencerna makanan
melakukan proses fagositosis dengan menggunakan sel amoeboid.
Berdasarkan bentuk tubuhnya porifera dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis,
yaitu ascon, sycon dan leucon. Ascon mempunyai bentuk tubuh paling sederhana.
Dinding tubuh tidak mengalami pelipatan. Sedangkan, pada sycon bagian dinding
porifera mengalami pelipatan membentuk kanal. Leucon mempunyai struktur yang
lebih kompleks lagi, selain adanya pelipatan pada porifera bertipe Leucon akan
mengadakan
percabangan.
Berdasarkan
zat
penyusun
tubuhnya,
porifera
dikelompokkan ke dalam tiga kelas, yaitu Calcarea yang zat penyusun tubuhnya
berupa spikula kapur (kalsium karbonat). Hexactinellida mempunyai zat penyusun
tubuh berupa spikula silika dengan protein hexatin dan terdapat percabangan pada
bagian ujungnya dengan jumlah 6 cabang. Habitatnya berada di laut dalam.
Demospongiae mempunyai zat penyusun tubuh berupa spikula silika dan serabut
spongin. Habitatnya berada diperairan tawar, contoh spesiesnya misalnya Euspongia
sp., Oscorella sp. dll.
Cnidaria mempunyai kontruksi tubuh jaringan, dengan lapisan tubuh
diploblastik. Cnidaria memiliki dua bentuk tubuh yaitu polip dan medusa, beberapa
cnidaria mengalami pergiliran keturunan dari polip menuju medusa. Cnidaria dibagi
kedalam 5 kelas yaitu, Hydrozoa, Scypozoa, Stauruzoa, Cubozoa, dan Anthozoa.
contoh spesies dari kelas Anthozoa misalnya Montastrea cuta, Acropora sp., Porites
sp., Goniastrea favulus, Goniastrea retiformis, dan Platygyra sp..
Spesies Montastrea curta memiliki coenosteum bertipe medium, mempunyai
septa, columella yang dimiliki bertipe styliform, dengan calice yang berada pada
bagian dalam septa bertipe small. Bentuk koloni yang dimiliki bertipe ceroid dan
colony shape bertipe platy. Acropora sp. mempunyai kontruksi tubuh jaringan,
dengan kenampakan koloni berbentuk cabang dan colony form bertipe placoid.
Hidup di dasar perairan berbentuk seperti coral mempunyai coenesteum bertipe
narrow, septa, calice or valley width small dan columella structure styliform, antar
corralite yang dimiliki mempunyai batas yang jelas. Porites sp. mempunyai
kontruksi tubuh berupa jaringan, dengan kenampakan koloni massive, bentuk koloni
bertipe plocoid, calice or valley width small, coneosteum fused walls, dan columella
structure absent.
Goniastrea favulus dan Goniastrea retiformis mempunyai kontruksi tubuh
berbentuk jaringan, dengan kenampakan koloni tergolong massive, memiliki
coenosteum bertipe fused wall, struktur columella berbentuk trabecular dan
continuous. Bentuk koloni yang dimiliki Goniastrea favulus bertipe meandroid
sedangkan pada Goniastrea retiformis bertipe cerioid. Platygyra sp. mempunyai
kontruksi tubuh berupa jaringan dengan kenampakan koloni massive dan bentuk
koloni meandroid, calice bertipe medium, ukurannya kecil, dengan coenosteum
bertipe medium, dan struktur columella yang bertipe trabecular dan continuous.
DAFTAR REFERENSI
Ackers, R. G., & Moss, D. 2007. Sponges of The British Isles (Sponge V) Marine
Conservation Society. Northern Ireland: Bernard E Picton.
Darbohoesodo, R. B. 1976. Penuntun Praktikum Taksonomi
Avertebrata. Purwokerto: Fakultas Biologi Universitas Jenderel
Soedirman.
Djuhanda dan Tatang. 1981. Dunia Ikan. Bandung: Armico.
Fayer, R. 2010. Taxonomy and Species Delimitation in Cryptosporidium. Journal of
Experimental Parasitology, 124:9097.
Jasin, M. 1992. Sistematika Hewan Vertebrata dan Invertebrata. Surabaya: Sinar
Wijaya.
Nosrati, H., Masound, N., Ronak, K., & Kamran, M. 2013. Some Characteristics of
The Phylum Cnidaria. Journal of Biology, 3 (9): 391-395.
Radiopoetro. 1991. Zoologi. Jakarta: Erlangga.
Riegl, B. 1995. Description Of Four New Species In The Hard Coral Genus
Acropora Oken, 1815 (Scleractinia: Astrocoeniina: Acroporidae) From South
East Africa. Zoological Journal of The Linnean Society, 113:229-247.
Romimohtarto, K. & Juwana, S. 2001. Biologi Laut: Ilmu Pengatahuan tentang
Biota Laut. Jakarta: Puslitbang Oseanologi LIPI.
Saanin, H. 1968. Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan. Jakarta:
Bina Cipta.
Samawi, M. F., Rani, C. & Ramli. 2009. Keterkaitan antara Kondisi Oseanografi
dengan Komposisi Jenis dan Kepadatan Sponge Laut di Kepulauan
Spermonde. Makassar: Faculty of Marine Science and Fishery, Hasanuddin
University.
Subagyo, I. B., & Aunurrohim. 2013. Struktur Komunitas Spons Laut (Porifera) di
Pantai Pasir Putih, Situbondo. Jurnal Sains dan Seni Pomits, 2(2): 159-165.
Suhardi. 1983. Evolusi Avertebrata. Jakarta: UI-Press.
Thacker, Robert, W., Maria, C. D., Adeline, K., Regine, V. L., Erik, S., Melissa, A.
H., & Christopher, J. M. 2014. The Porifera Ontology (PORO): Enhancing
Sponge.
Veron. 2000. Taxonomic Reference. New York: Academic Press.