Latar belakang : tidak ada cara untuk memprediksi ukuran dari proliferative hemangiomas
infantil ( ihs ) dan juga untuk memperkirakan komplikasi yang terjadi. Terlebih , tidak ada
karakteristik khusus yang dapat mempengaruhi laju involusi dari ihs dan untuk memprediksi
penyembuhannya. Oleh karena itu, intervensi sering diperlukan. Modalitas terapi berbeda telah
banyak dilaporkan untuk pengobatan ihs . Kemungkinan mekanisme reaksi propranolol pada ihs
sangatlah kompleks .
Metode : lima puluh bayi dengan 80 ihs yang diterapi dengan propranolol oral dengan dosis 2 mg
per kg berat badan setiap hari . Hasil perawatan dievaluasi secara klinis dan radiologi
Hasil : Hasil pertama yang terlihat pada efek pengobatan propranolol adalah perubahan warna
dan perlunakan ihs , diikuti oleh regresi ukuran . Perubahan warna secara klinis pada ihs
superfisial dan komponen superficial pada compound ihs telah dibuktikan secara obyektif terjadi
penipisan warna yang signifikan secara statistik (P .001) dan resisting index (P .01)
(peningkatan 50%) sebagai indikator yang baik dari aktivitas vaskular yang lebih rendah dalam
ihs . Selain itu , pelunakan lesi yang diikuti regresi ukuran secara klinis pada deep ihs dan
komponen dalam pada compound ihs telah dibuktikan secara obyektif dengan perubahan
signifikan secara statistik pada ketebalan lesi (P .01) (50% increase) dan resisting index (P
.01) (50% increase).
Kesimpulan : Secara kolektif , telah didapatkan hasil berupa efikasi dan toleransi tinggi dari
pengobatan propranolol. Namun , pengobatan propranolol untuk ihs masih merupakan sebuah
topik yang cocok untuk dipelajari dan diteliti untuk lebih menegaskan tingkat keamanan dan
khasiat dari obat tersebut dan untuk menyelidiki apakah ada beberapa hemangiomas yang ,
mungkin , nonresponsive pada pengobatan propranolol.
Kata Kunci: Propanolol, Hemangioma infantil
Hemangioma infantil ( ih ) adalah tumor jinak yang paling umum pada infant. Ini
mempengaruhi 5 % -10 % dari semua bayi dan sampai 30 % pada bayi prematur dengan
didominasi perempuan. Meskipun ih tidak diyakini familial , sekitar 10 % dari penderita positif
memiliki riwayat keluarga. Temuan ini telah menimbulkan kontroversial mengenai pengaruh
faktor herediter dalam etiologi ih. Sejarah alamiah dari Ih sangatlah unik. Kebanyakan IHs
biasanya muncul selama beberapa minggu pertama kehidupan, meskipun sekitar 30% dari lesi
ada sejak lahir. Ih berproliferasi selama tahun pertama kehidupan dan kemudian berinvolusi
selama masa kanak-kanak. Secara klinis, 2 hal inilah yang membedakan IH dari malformasi
vaskular yang tidak berkembang biak maupun involusi. Pada akhir tahun pertama kehidupan,
secara bertahap timbul ke-tumpang tindih-an dari proliferasi ke involusi ketika IH secara
bertahap berubah dari dominasi selular ke dominasi vaskular Perubahan ini berlanjut dengan
deposit progresif jaringan perivascular fibrofatty, sel-sel mast berlimpah, dan proliferasi sel
endotel yang kurang aktif.
Propranolol diberikan pada dosis 2 mg/kg berat badan per hari dibagi dalam 3 dosis.
Tekanan darah dan denyut jantung dipantau segera setelah pengobatan propranolol dimulai. Bila
tidak ada efek samping , perawatan dilanjutkan di rumah , dan bayi di evaluasi setelah satu
minggu , 2 minggu , dan kemudian setiap bulannya . Penilaian klinis termasuk documentasi foto
dilakukan sebelum memulai pengobatan dan juga pada setiap kunjungan per bulan. Pemantauan
kepatuhan dan toleransi pengobatan ( denyut jantung dan tekanan darah ) serta mengukur berat
badan untuk penyesuaian dosis dilakukan di setiap bulan dan dievaluasi . Kapanpun mungkin
dilakukan, pemeriksaan usg dilakukan untuk mengukur ketebalan maksimal lesi dan Resisting
Index (RI) sebelum memulai pengobatan , setelah dua bulan durasi perawatan, dan pada akhir
dari pengobatan serta hingga 6 bulan setelah penghentian pengobatan propranolol
Pengujian ophthalmologic untuk penilaian bayi dengan keterlibatan kelopak mata
dilakukan saat diperlukan . Kriteria inklusi untuk pengobatan propranolol ihs pada penelitian ini
adalah lesi ukuran besar , lebih dari 1 lesi (2), dan lesi yang complicated termasuk lesi dengan
risiko fungsional / kosmetik serta lesi yang diperkirakan memiliki penyebaran cepat . Bayi
dengan gangguan kardiovaskular yang memiliki kontraindikasi dengan penggunaan propranolol,
sejarah keluarga berkaitan dengan atopi , atau bayi yang sedang/beberapa kali mengalami
wheezing dan BBLR terutama dengan penurunan asupan energi dimasukkan dalam criteria
eksklusi penelitian ini.
1.1. Evaluasi Klinis IHs
Regresi ukuran kedalaman pada IHs dalam dan IHs gabungan dinilai secara klinis oleh
seorang dokter yang independen. Hasil evaluasi dibagi menurut skala 0%-100%. Respon yang
sangat baik menunjukkan 76%-100% regresi. Respons yang baik menunjukkan 51% -75%
regresi. Respons yang sedang menunjukkan 26%-50% regresi. Dan respon kurang menandakan
regresi 25% atau kurang. Pertumbuhan terus menerus, komplikasi post-treatment, dan/atau
pertumbuhan yang relaps juga dilaporkan. Akhirnya, semua bayi diikuti perkembangannya
hingga 6 bulan setelah penghentian pengobatan propranolol. Perubahan warna IHs dangkal dan
komponen dangkal dari IHs gabungan dianalisis secara digital menggunakan Adobe Photoshop
6.0 Software (Adobe System Incorporation, USA). Cara ini digunakan untuk mengevaluasi
secara objektif kliring warna setelah perawatan untuk meminimalkan artefak selama
photodocumentation.
Penipisan warna k=fA B _ A 100g fC D _ C 100g
a dan b mewakili nilai-nilai warna numeric dari wilayah identik ihs pada foto
pretreatment dan posttreatment, sedangkan c dan d mewakili nilai-nilai warna numerik kawasan
yang identik dengan kulit normal pada foto pretreatment dan post-treatment. Friksi dari foto yang
ada sebelumnya akan digunakan untuk menghitung penipisan warna (presentase) dari area yang
identik dengan His pada pretreatment dan post-treatment, sedangkan potongan selanjutnya dari
persamaan yang disajikan akan membantu penghitungan penipisan warna (prosentase) dari
wilayah identik dari kulit normal pada foto pretreatment dan post-treatment. Sesuai dengan hasil
yang didapat , penipisan warna ( persentase ) area identik kulit normal di pretreatment dan
posttreatment foto akan ditambah atau dikurangi dari penipisan warna ( persentase ) wilayah
identik ihs di pretreatment dan posttreatment
3
2. Hasil
Data pasien demografis dan data lesi kolektif diringkas dalam tabel 1 dan 2, masingmasing. Empat puluh empat (88%) dengan bayi umur 5.31 3.59 bulan (kisaran, 1-12 bulan)
telah disertakan dalam penelitian untuk pengobatan awal dari 73 IHs (91.25%). Pengobatan awal
ditunjukkan untuk lesi dengan poliferasi cepat dan lesi berukuran besar, juga termasuk lesi yang
complicated dan lesi dengan risiko kosmetik dan/atau fungsional. Di sisi lain, 6 bayi(12%) umur
15.75 4.27 bulan (kisaran, 13-22 bulan) telah dimasukkan dalam penelitian untuk pengobatan
akhir dari 7 IHs (8,75%). Late treatment ditunjukkan untuk noninvoluting dan/atau lesi yang
berinvolusi secara perlahan-lahan untuk mempercepat penyembuhan alami luka dan juga
membatasi insiden perusakan kosmetik lokal. Tujuh bayi (14%) sebelumnya telah menerima
perawatan corticosteroid dengan tidak mendapatkan respon. Pengobatan Corticosteroid sudah
dihentikan sebelum bayi terdaftar dalam penelitian. Tak satu pun dari bayi yang terdaftar telah
menjadi kandidat untuk perawatan interferone atau vincristine.
His superfisial telah menimbulkan perubahan warna secara dramatis terutama dari merah
intens ke warna ungu, diikuti oleh keringanan progresif warna lesi (Fig. 1). Perubahan warna
berbasis klinis pada pengobatan propranolol ini dapat secara objektif dibuktikan secara statistik
penipisan warna signifikan (P .001) maupun oleh perubahan signifikan secara statistik di RI (P
.01) pada pemeriksaan sonographic (50% increase) sebagai indikator yang baik atas aktivitas
vaskular yang lebih rendah dalam IHs. Selain untuk perubahan warna, pelunakan lesi pada
palpasi, diikuti oleh regresi nyata ukuran, dapat dilihat pada pengobatan propanolol dalam deep
IHs (Fig. 2)
Fig. 1 Frontal view for a patient presented with a superficial infantile hemangioma. Before
treatment (A) and after treatment and 6-month period of follow-up (B).
Fig. 2 Frontal view for a patient presented with a deep infantile hemangioma. Before treatment (A) and
after treatment and 6-month period of follow-up (B).
Perubahan ukuran lesi berbasis klinis ini bisa dibuktikan secara objektif oleh perubahan
signifikan secara statistik pada ketebalan lesi ((P .01) (50% regression) maupun oleh
perubahan signifikan secara statistik di RI (P .01) pada pemeriksaan sonographic (50%
increase). Secara kolektif, perubahan warna klinis dan regresi ukuran dapat dibuktikan oleh
perubahan signifikan secara statistik pada ketebalan lesi (P .01) dan juga pada RI (P .01)
pada sonographic pemeriksaan dapat terlihat pada pengobatan propranolol kedua His, yang
dangkal dan komponen dalam pada His gabungan (Fig. 3).
5
Fig. 3 Frontal view for a patient presented with a compound IH. Before treatment (A) and after
treatment and 6-month period of
follow-up (B).
Hasil tersebut disertai dengan hasil-hasil memuaskan secara kosmetik dan fungsional
dengan pembukaan spontan ocular yang lebih awal dan sembuhnya rasa nyeri ulcer. Pada
penghentian pengobatan propranolol dan periode lanjutan, IHs menjadi hampir datar. Namun,
beberapa adverse-effect tercatat terjadi, di mana propranolol harus diberikan lagi di usia bulan 8
dan 10. Tabel 3 meringkas respon dan efek samping dari IHspengobatan propranolol. Fig. 4A dan
b menunjukkan penilaian ketebalan sonographic dan RI IH sebelum dan 6 bulan setelah
penghentian dari pengobatan propranolol, masing-masing. Secara kolektif, propranolol pada
dosis 2 mg/kg berat badan per hari dalam 3 dosis terbagi terbukti menjadi modalitas yang cepat,
well-tolerated dan efektif untuk pengobatan yang dapat memperpendek penyembuhan alami IHs.
Temuan ini adalah kolektif dikaitkan kepuasan orangtua.
Fig. 4 Sonographic assessment of the thickness and RI of an IH. Before treatment (A) and after
treatment and 6-month period of
follow-up (B).
3. Diskusi
Sayangnya, tidak ada cara untuk memprediksi ukuran yang dapat dicapai IHs proliferatif
serta untuk memprediksi terjadinya komplikasi. Mishaps ini tergantung pada tingkat dan durasi
proliferasi Terlebih , tidak ada karakteristik khusus yang dapat mempengaruhi laju involusi dari
ihs dan untuk memprediksi penyembuhannya. Itulah sebabnya intervensi sering diindikasikan.
Namun, hasil yang tak terduga setelah proliferasi dan pada involusi IHs, selain untuk trauma
psychologic terkait, juga untuk penelaahan ulang tentang kebijakan pengabaian tindak lanjut.
Modalitas optimal untuk pengobatan IHs tergantung pada tahap, apakah berkembang biak atau
involuting, dan jenis, apakah dangkal, mendalam, atau gabungan, juga sebagai pengobatan
deformitas sisa. Dengan demikian, intervensi harus disesuaikan untuk masing-masing IHs, secara
individual. Ihs terdiri dari campuran kompleks jenis sel, termasuk sebagian besar sel endotel
terkait dengan pericytes, sel dendritik dan mastosit. Sel endotel yang berasal dari proliferatif His
adalah murni darimana ia berasal, yang menunjukkan bahwa IHs mungkin timbul dari perluasan
sel endotel pendahulu.
Regulator untuk pertumbuhan dan involusi IH masih belum sepenuhnya dimengerti.
Modalitas berbeda telah dilaporkan untuk pengobatan IHs. Ini termasuk kortikosteroid, bedah
laser, krioterapi dan pharmacotherapy, yaitu, corticosteroids, vincristine, -interferon, and
cyclophosphamide. Masing-masing memiliki resiko dari efek samping yang serius. Namun,
pengaruh spektakuler propranolol yang dijelaskan untuk pertama kalinya dalam 2008 oleh
Laut- Labrze et al, telah merubah secara dramatis strategi terapeutik yang digunakan untuk
untuk Ihs. Ini adalah motifasi bagi kita untuk secara subjektif dan objektif mengevaluasi
efektivitas dan toleransi modalitas baru yang inovatif ini untuk serangkaian perawatan IHs yang
relatif lebih besar dalam penelitian. Kemungkinan mekanisme-mekanisme aksi propranolol di
IHs kompleks. Ini termasuk vasokonstriksi, inhibisi angiogenesis, dan induksi apoptosis.
rendah dalam IHs. Selain itu, perubahan berbasis klinis dalam ukuran lesi IHs dalam dan
komponen dalam His gabungan telah terbukti secara objektif oleh perubahan signifikan secara
statistik pada ketebalan lesi (P .01) (50% regression) and RI (P .01) (50% increase).
Namun, ada pertanyaan penting yang masih harus dibentuk, yaitu, Kapan waktu yang
tepat untuk menghentikan pengobatan propranolol hemangiomas? hasil yang luar biasa dari
pengobatan propranolol IHs tidak hanya ditemukan stabilisasi pertumbuhan IHs yang dapat
sering dicapai dengan Kortikosteron tetapi juga untuk perbaikan terus-menerus sampai involusi
lengkap dari lesi. Selain itu, nilai-nilai RI juga dilaporkan meningkat secara signifikan selama
akhir fase involutive hemangiomas. Akhirnya, pengobatan propranolol telah menghasilkan
efikasi yang sama pada penipisan warna ataupun ketebalan IHs yang dianggap telah berkembang
dengan sempurna (penanganan terlambat).
Pengamatan ini menemukan perbedaan yang mencolok antara propranolol dan
corticosteroid sistemik pada pengobatan hemangiomas. Itu sebabnya tujuan perawatan dalam
studi sekarang adalah untuk menghambat pertumbuhan lebih jauh dari lesi dan/atau untuk
mendorong regresi dalam ukuran mereka. Dalam kasus awal propranolol perawatan dalam
penelitian ini, pemendekan waktu sembuh alami His dapat dicapai, terutama saat masih pada fase
proliferasi. Ini tidak hanya akan mengurangi insiden komplikasi bersama dengan penyembuhan
alami IHs, tetapi juga akan membuat hasil yang lebih baik pada akhir perawatan. Namun, kedua
relaps yang terjadi setelah penghentian dari propranolol perawatan dalam studi sekarang terjadi
sebelum usia 8 dan 10 bulan.
Ini menunjukkan bahwa pengobatan optimal propranolol setidaknya harus menutupi
seluruh tahap proliferatif IHs dan dapat berlangsung sampai usia 12 bulan, terutama untuk IHs
dengan komponen subkutan. Di sisi lain, untuk pengobatan propranolol yang dimulai setelah
akhir tahap proliferatif hemangiomas, kami beranggapan bahwa pengobatan harus dilanjutkan
secara empiris sampai perbaikan maksimal telah tercapai. Masalah utama pengobatan
propranolol untuk IHs adalah masih nonavailability-nya propranolol dengan dosis yang sesuai
untuk bayi yang baru lahir, bayi dan anak-anak < 6 tahun di banyak negara termasuk Mesir.
Untuk sekarang, propranolol harus dibuat dari tablet yang dilarutkan untuk disesuaikan dengan
dosis untuk penderita, yang dapat menyulitkan dosis adaptasi dan obat-obatan administrasi.
4. Kesimpulan
His terdiri dari campuran kompleks jenis sel. Regulator untuk pertumbuhan dan involusi
IHs masih belum sepenuhnya dimengerti. Modalitas berbeda telah dilaporkan untuk pengobatan
IHs. Mekanisme aksi propranolol di His sangatlah kompleks dan rumit. Propranolol memiliki
efek awal, menengah, dan jangka panjang pada IHs yang dapat dihubungkan dengan 3 target
farmakologi. Pertama, Kliring warna awal IHs berkaitan dengan vasokonstriksi karena untuk rilis
penurunan nitrit oksida. Kedua, efek menengah adalah karena menghalangi proangiogenic
sinyal, yaitu, VEGF, bFGF dan matriks metalloproteinases dihasilkan ke pertumbuhan
penangkapan.
Ketiga, efek jangka panjang dicirikan oleh induksi apoptosis dalam sel endotel
proliferating yang dihasilkan menjadi regresi tumor. Dalam keterbatasan penelitian sekarang,
9
pengobatan oral propranolol IHs pada dosis 2 mg/kg berat badan per hari dalam 3 dosis terbagi
punya hasil terapeutik yang cepat dan efektif dalam semua kasus. Efek nyata pertama adalah
perubahan dalam warna dan kelembutan IHs diikuti oleh regresi ukuran mereka. Perubahan
warna secara klinis secara objektif telah terbukti oleh statistik signifikan penipisan warna dan RI.
Di sisi lain, regresi ukuran objektif terbukti oleh perubahan signifikan secara statistik di lesi
ketebalan dan RI.
Secara kolektif , telah didapatkan hasil berupa efikasi dan toleransi tinggi dari pengobatan
propranolol. Namun , pengobatan propranolol untuk ihs masih merupakan sebuah topik yang
cocok untuk lebih dipelajari dan diteliti untuk lebih menegaskan tingkat keamanan dan khasiat
dari obat tersebut dan untuk menyelidiki apakah ada beberapa hemangiomas yang , mungkin ,
nonresponsive pada pengobatan propranolol.
10