Jurnal yang Berjudul Profil Penduduk Miskin di DesaDesa Pesisir Nusa Penida, Kabupaten Klungkung
Oleh
Devy Kusuma Cendana
(1315351182)
PROGRAM EKSTENSI
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2014
KATA PENGANTAR
Kami mengucapkan Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memungkinkan kami untuk menulis makalah yang akan menganalisis sebuah
jurnal yang berjudul Profil Penduduk Miskin di Desa-Desa Pesisir Nusa Penida,
Kabupaten Klungkung.
Kami juga ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada beberapa pihak
yang telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah untuk mata kuliah
Bahasa Indonesia ini. Diantaranya adalah teman-teman yang bersedia untuk
berbagi sumber-sumber buku dan Ibu Dosen Pengajar yang membimbing kami
dalam menulis makalah ini.
Namun, kami juga sadar bahwa makalah ini jauh dari sempurna dan kami
berharap bahwa kami bisa terus memperbaiki diri dan kemampuan bahasa kami
dalam mengkaji jurnal ini.
Akhir kata semoga tugas ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.
Penulis
DAFTAR ISI
(halaman)
SAMPUL
DEPAN
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
i
KATA
PENGANTAR...............................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
ii
DAFTAR ISI
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
iii
BAB I PENDAHULUAN
.............................................................................................................
.............................................................................................................
1
1.1 Latar
Belakang
Masalah
.....................................................................................................
.....................................................................................................
1
1.2 Rumusan
Masalah
.....................................................................................................
.....................................................................................................
2
1.3 Tujuan
Makalah
.....................................................................................................
.....................................................................................................
2
BAB
II
LANDASAN
TEORITIS
.............................................................................................................
.............................................................................................................
3
2.1
Diksi
.....................................................................................................
.....................................................................................................
3
2.2
Ejaan
.....................................................................................................
.....................................................................................................
8
BAB
III
PEMBAHASAN
.............................................................................................................
.............................................................................................................
14
BAB 1V PENUTUP
5.1 Simpulan
.....................................................................................................
.....................................................................................................
18
5.2 Saran-saran
.....................................................................................................
.....................................................................................................
18
DAFTAR
PUSTAKA
.............................................................................................................
.............................................................................................................
19
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Untuk mahasiswa, penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar juga
menjadi tolak ukur intelektualitas mereka dalam menulis. Hal itu dapat
dituangkan dalam berbagai macam tulisan ilmiah, salah satunya dalam bentuk
skripsi. Dalam skripsi, tidak hanya komponen materi dan isi skripsi yang harus
diperhatikan penulis, namun juga penggunaan tata bahasa Indonesia, dalam hal ini
Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) dan efektivitas dalam penggunaan kalimat.
Bagi masyarakat umum, penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan
benar telah menjadi keharusan. Pemerintah melalui Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indinesia menurunkan Keputusan Nomor 0543a/U/18987
yang mendasari usaha penyempurnaan penggunaan ejaan Bahasa Indonesia yang
baik dan benar. Dengan keputusan tersebut kita memiliki pedoman atau acuan
mengenai penggunaan bahasa Indonesia terbaru.
Kami dapat menemukan berbagai kesalahan yang mendasar dalam penulisan
jurnal ini. Walaupun jurnal ini ditujukan untuk mengkaji masalah ekonomi, tata
bahasa dan aturan-aturan dalam penggunaan Bahasa Indonesia pun tetap harus
diperhatikan. Jadi, kami telah memutuskan untuk memfokuskan makalah ini pada
kesalahan ejaan dan diksi.
1.2
Rumusan Masalah
Permasalahan yang dirumuskan dalam makalah ini yaitu :
1.3
Tujuan Makalah
Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan makalah ini adalah :
1. Mendeskripsikan kesalahan diksi pada jurnal.
2. Mendeskripsikan kesalahan ejaan pada jurnal.
3.
BAB II
KAJIAN TEORETIS
2.1 Diksi
1. Pengertian Diksi
Pilihan kata merupakan satu unsur sangat penting, baik dalam dunia karangmengarang maupun dalam dunia tutur setiap hari. Dalam memilih kata yang
setepat-tepatnya untuk menyatakan suatu maksud, kita dapat lari dari kamus.
Kamus memberikan suatu ketetapan kepada kita tentang pemakaian kata-kata.
Dalam hal ini, makna kata yang tepatlah yang diperlukan.Kata yang tepat akan
membantu
seseorang
mengungkapkan
dengan
tepat
apa
yang
ingin
disampaikannya, baik lisan maupun tulisan. Disamping itu, pemilihan kata itu
harus pula sesuai dengan situasi dengan situasi dan tempat penggunaan kata-kata
itu. Pemilihan kata akan dapat dilakukan bila tersedia sejumlah kata yang artinya
hampir sama atau bermiripan.
Ketersediaan kata akan ada apabila seseorang mempunyai bendaharaan
kata yang memadai, seakan-akan ia memiliki senarai (daftar) kata. Senarai kata itu
dipilih satu kata yang paling tepat untuk mengungkapkan suatu pengertian. Tanpa
menguasai sediaan kata yang cukup banyak, tidak mungkin seseorang dapat
melakukan pemilihan atau seleksi kata.Pemilihan kata bukanlah sekedar kegiatan
memilih kata yang tepat, melainkan juga memilih kata yang cocok. Cocok dalam
hal ini berarti sesuai dengan konteks dimana kata itu berada, dan maknanya tidak
bertentangan dengan nilai rasa masyarakat pemakainya. Untuk itu, dalam memilih
kata diperlukan analisis dan pertimbangan tertentu. Sebagai contoh, kata mati
bersinonim dengan mampus ,wafat, tewas, gugur, berpulang, kembali ke haribaan
Man, dan lain sebagainya. Akan tetapi, kata-kata tersebut tidak dapat bebas
digunakan. Ini disebabkan oleh adanya perbedaan dalam nilai rasa dan nuansa
makna.
Diksi adalah ketepatan pilihan kata. Penggunaan ketepatan pilihan kata ini
Menggunakan
pembuktian
kata
(popular),
popular,
misalnya:
psikologi
argumentasi
(ilmiah),
ilmu
(ilmiah),
jiwa
2. Jenis Diksi
Diksi merupakan salah satu cara yang digunakan pembuat iklan dalam membuat
sebuah iklan agar dapat dipahami oleh pembaca. Ketepatan pemilihan kata akan
berpengaruh dalam pikiran pembaca tentang isi sebuah iklan. Jenis diksi menurut
Keraf, (1996: 89-108) adalah sebagai berikut.
a. Denotasi adalah konsep dasar yang didukung oleh suatu kata (makna itu
menunjuk pada konsep, referen, atau ide). Denotasi juga merupakan
batasan kamus atau definisi utama suatu kata, sebagai lawan dari pada
konotasi atau makna yang ada kaitannya dengan itu. Denotasi mengacu
pada makna yang sebenarnya. Contoh makna denotasi:
- Rumah itu luasnya 250 meter persegi.
- Ada seribu orang yang menghadiri pertemuan itu.
b. Konotasi adalah suatu jenis makna kata yang mengandung arti
tambahan, imajinasi atau nilai rasa tertentu. Konotasi merupakan kesankesan atau asosiasi asosiasi, dan biasanya bersifat emosional yang
ditimbulkan oleh sebuah kata di samping batasan kamus atau definisi
utamanya. Konotasi mengacu pada makna kias atau makna bukan
sebenarnya. Contoh makna konotasi:
- Rumah itu luas sekali.
kondusi), pro dan kon (pro dan kontra), kep (kapten), dok (dokter), prof
(professor).
j. Kata slang adalah kata-kata non standard yang informal, yang disusun
secara khas, bertenaga dan jenaka yang dipakai dalam percakapan, kata
slang juga merupakan kata-kata yang tinggi atau murni. Contoh kata slang:
mana tahan, eh ketemu lagi, unyu-unyu, cabi.
k. Kata asing ialah unsur-unsur yang berasal dari bahasa asing yang masih
dipertahankan bentuk aslinya karena belum menyatu dengan bahasa
aslinya. Contoh kata asing: computer, cyber, internet, go public.
l. Kata serapan adalah kata dari bahasa asing yang telah disesuaikan
dengan wujud atau struktur bahasa Indonesia. Contoh kata serapan:
ekologi, ekosistem, motivasi, music, energi.
2.2
Ejaan
1. Penulisan Tanda Baca
a. Tanda Titik (.)
Penulisan tanda titik di pakai pada :
Memisahkan anak kalimat atau induk kalimat jika anak kalimat itu
mendahului induk kalimatnya.
d. Tanda Seru ( ! )
Tanda seru dugunakan sesudah ungkapan atau pertanyaan yang berupa
seruan atau perintah yang menggambarkan kseungguhan,
ketidakpercayaan, dan rasa emosi yang kuat.
g. Tanda Elipsis ()
Tanda ini menggambarkan kalimat-kalimat yang terputus-putus dan
menunjukkan bahwa dalam suatu petikan ada bagian yang dibuang. Jika yang
dibuang itu di akhir kalimat, maka dipakai empat titik dengan titik terakhir diberi
jarak atau loncatan.
h. Tanda Garis Miring ( / )
Tanda garis miring ( / ) di pakai :
k. Tanda Petik ( )
11
penutur bahasa Indonesia tidak mengenal konsep radio dan televisi, maka
diseraplah dari bahasa asing (Inggris). Begitu pula sebaliknya, di Inggris tidak
mengenal adanya konsep bambu dan sarung, maka mereka menyerap bahasa
Indonesia itu dalam bahasa Inggris.
Berdasarkan taraf integritasnya, unsur serapan dalam bahasa Indonesia
dikelompokkan dua bagian, yaitu :
13
BAB III
PEMBAHASAN
1) Kalimat: Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data, yaitu
Metode kepustakaan atau pencatatan dokumen, metode wawancara, dan
observasi.
a) Kesalahan pertama terdapat pada penggunaan huruf kapital yang terdapat
di tengah-tengah kalimat (ie. Metode kepustakaan). Seharusnya, M pada
Metode tidak menggunakan huruf kapital.
b) Kesalahan kedua adalah dalam pemilihan kata. Di antara menggunakan
dan metode seharusnya disisipkan kata beberapa untuk memberi
makna yang tepat.
c) Kalimat seharusnya: Penelitian ini menggunakan beberapa metode
pengumpulan data, yaitu metode kepustakaan atau pencatatan dokumen,
metode wawancara, dan observasi.
2) Kalimat: Meskipun pemberantasan kemiskinan secara eksplisit belum
masuk agenda prioritas pembangunan hingga awal 1990-an, tetapi
pertumbuhan ekonomi yang terjadi saat itu dinilai sangat pro-poor.
a) Kesalahan pertama terdapat pada kata masuk yang seharusnya diganti
oleh termasuk karena "belum masuk terkesan tidak formal.
b) Kesalahan kedua adalah pada penggunaan kata tetapi yang seharusnya
dihilangkan karena kalimat yang mengikutinya adalah induk kalimat,
bukan anak kalimat.
c) Kesalahan ketiga adalah pada tata cara penulisan pro-poor. Karena propoor merupakan kata bahasa Inggris, penulisan pro-poor seharusnya
dimiringkan menjadi pro-poor.
d) Kalimat seharusnya: Meskipun pemberantasan kemiskinan secara
eksplisit belum termasuk agenda prioritas pembangunan hingga awal
1990-an, pertumbuhan ekonomi yang terjadi saat itu dinilai sangat propoor.
14
15
BAB IV
PENUTUP
4.1
Simpulan
Kesalahan-kesalahan yang kami temukan merupakan kesalahan yang
sering kita jumpai saat membaca suatu artikel atau pun karya ilmiah. Kesalahan
pada ejaan dan diksi sangatlah umum walaupun ejaan dan diksi terkesan sangat
sederhana dalam penggunaannya.
Kami, para mahasiswa, perlu dengan lebih aktif lagi memperbaiki bahasa
Indonesia yang kami gunakan karena pada saat ini, kami belum menggunakan
17
bahasa yang sepenuhnya baku dan benar. Kami juga perlu menyadari bahwa
masih banyak aturan-aturan dalam bahasa Indonesia yang kami belum pahami
dengan dalam. Selain itu, kami juga harus lebih berhati-hati dalam berbahasa.
4.2
Saran
Saran untuk penulis sebaiknya lihat pedoman penggunaan EYD yang
terbaru sehingga tidak banyak salah dalam penulisan EYD. Penulis juga
sebaiknya belajar untuk menggunakan kalimat yang lebih efektif, kalimat yang
tidak terlalu panjang tapi tetapi tetap dimengerti subtansinya.
DAFTAR PUSTAKA
18
http://badanbahasa.kemdikbud.go.id/lamanbahasa/sites/default/files/pedoman_um
um-ejaan_yang_disempurnakan.pdf
http://hidayatullahahmad.wordpress.com/2013/03/16/diksi/
19