Anda di halaman 1dari 2

Nama Kelompok

: Febrinia Tika Maratus Sholihah


Winda Meliawati

Materi

(120341421936)
(120341421963)

: Bab 13 & 14

BAB 14
REKOMBINASI PADA FAG BAKTERI
Pada contoh percobaan menggunakan sistem E.coli fag induk digunakan yang
bergenotip h+r (rentang inang wild type, lisis cepat) dan hr+ (rentang inang lebar, lisis
normal) yang dilakukan Hershey dan Rotman pada 1949. Dan ternyata pad percobaan
terdapat genotip rekombinan hr+, dan hr, disamping genotip induk. Hasil ditunjukkan
pada adanya fenotip berupa plak pada cawan petri biakan sesudah terinfeksi E.coli
secara imultan oleh dua strain induk fag T2 bergenotip h+r dan hr+. Perhitungan
frekuensi (presentasi) rekombinan dihitung dengan rumus:
(h+r+) + ( hr+) / plak total x 100 = frekuensi rekombinan
Nilai frekuensi rekombinan merefleksikan jarak antar gen. Hasil dari persilangan
menunjukkan kedua kelompok rekombinan memiliki frekuensi yang hampir sama
sehingga rekombinasi terjadi bersifat resiprok. Mengacu pada frekuensi rekombinan
yang keci banyak gen yang terangkai bersama (berdekatan) sebagai satu kelompok,
selalu menunjukkan jarak kelompok pautan yang sama sebesar 30%, kemudian Hershey
mengajukan hipotesis yaitu ada tiga kelompok pautan pada fag T2, dinyatakan bahwa
proses penggabungan (kombinasi) secara bebas antara kelompok pautan ditandai oleh
frekuensi rekombinasi sebesar 30%, bukan 50%.
Hershey dan Chase sebelumnya telah memanfaatkan infeksi simultan tiga strain
yang melibatkan 3 gen yaitu, h, m, dan r, menghasilkan rekombinasi yang diakibatkan
adanya pertukaran genetik antar ketiga strain yang berlangsung melalui 2 cara: 1) terjadi
dua rekombinasi berurutan dalam sel yang sama, rekombinasi pertama berlangsung
antara strain rekombinan yang telah terbentuk dan stran ketiga 2) terjadi perkawinan
serempak antara ketiga kromosom dari ketiga strain pada suatu waktu yang sama.
rekombinasi fag juga berdampak pada interferensi genetik, nilai interferensi genetik
positip berarti bahwa peristiwa pindah silang yang terjadi pada suatu daerah kromosom
akan menghambat pindah silang pada suatu daerah kromosom di dekatnya, dan
sebaliknya yang dapat meningkatkan pindah silang.

Rekombinasi Intragenik
Benzer berhasil melaksanakan percobaan yang mengungkap keberadaan
rekombinan-rekombinan genetik yang sangat jarang, yang mengungkapn peta rinci dari
lokus rll, karnyanya ini disebut analisis struktur halus dari gen. Kunci analisis Benzer
terletak pada kenyataan bahwa mutan-mutan rll tidak dapat melakukan lisis, sedangkan
strain wild type mampu melakukan lisis terhadap kedua strain E.coli B dan K12(),
sehingga jika dalam lokus rll menghasilkan rekombinasi wild type maka rekombinan
wild type dalam sel E.coli dapat hidup dan mampu melakukan lisis terhadapnya,
sedangkan mutan rekombinasi tidak mampu melakukannya. Melalui uji komplementasi
seluruh mutan pada lokus rll dapat dipisahkan menjadi 2, yaitu merupakan bagian dari
cistron (bagian dari suatu loki) A dan cistron B dalam rangka mengungkapkan
rekombinasi intragenis pada cistron A dan B dengan memanfaatkan mutan-mutan pada
masing-masing cistron. Mutan dalam cistron A dan B disebabkan oleh delesi.
Rekombinasi intragenik yang memunculkan rekombinan wild type hanya terjadi antara
mutan-mutan yang memounyai latar belakang mutasi titik yang terletak dalam daerah
cistron yang mengalami delesi, maka rekombinan tidak akan pernah muncul, sehingga
perlu diadakan uji delesi. Dari 2000 mutan yang terletak pada daerah cistron A dan B,
307 diantaranya berhasil dipetakan, dimana terlihat tapak-tapak yang mengalami banyak
mutasi yang disebut hit spots. Benzer membuktikan bahwa gen bukanlah partikel yang
tidak dapat dibagi, dibuktikan bahwa gen adalah unit-unit mutasi dan rekombinasi yang
tersusun dalam suatu susunan spesifik yang tersusun dari nukleotida-nukleotida
Pertanyaan:
1. Menurut percobaan Benzer, mengapa mutan rekombinasi tidak dapat melakukan
lisis?
Jawab: Karena mutan-mutan rll tidak dapat melakukan lisis, sedangkan strain
wild type mampu melakukan lisis terhadap kedua strain E.coli B dan K12(),
sehingga jika dalam lokus rll menghasilkan rekombinasi wild type maka
rekombinan wild type dalam sel E.coli dapat hidup dan mampu melakukan lisis
terhadapnya, sedangkan mutan rekombinasi tidak mampu melakukannya.

Anda mungkin juga menyukai