HADIJAH SIREGAR
Hadijah Siregar
NRP A156090174
ABSTRACT
RINGKASAN
HADIJAH SIREGAR. Analisis Potensi Pengembangan Perkebunan Karet Rakyat
di Kabupaten Mandailing Natal Propinsi Sumatera Utara. Dibimbing oleh :
SANTUN R.P. SITORUS dan ATANG SUTANDI.
Pengembangan subsektor perkebunan merupakan salah satu pilihan yang
cukup realistis sebagai bisnis strategis dan andalan dalam perekonomian
Indonesia. Dalam rangka penguatan sektor perkebunan di Indonesia, pemerintah
telah mencanangkan program revitalisasi perkebunan untuk pengembangan
komoditi perkebunan unggulan yakni karet, kelapa sawit dan kakao. Karet
merupakan salah satu komoditi perkebunan penting, baik sebagai sumber
pendapatan, kesempatan kerja dan devisa, pendorong pertumbuhan ekonomi
sentra-sentra baru di wilayah sekitar perkebunan karet maupun pelestarian
lingkungan dan sumberdaya hayati. Selain itu, tanaman karet ke depan akan
merupakan sumber kayu potensial yang dapat mensubstitusi kebutuhan kayu yang
selama ini mengandalkan hutan alam, sehingga karet merupakan salah satu
komoditi perkebunan yang sangat potensial untuk dikembangkan saat ini.
Kabupaten Mandailing Natal merupakan daerah dengan areal tanaman
karet terluas di Propinsi Sumatera Utara. Berdasarkan data statistik, luas lahan
yang diusahakan oleh masyarakat sampai tahun 2008 seluas 71.015 ha dengan
produksi 34.615 ton (BPS Mandailing Natal, 2009), dimana seluruh luasan
tersebut merupakan perkebunan rakyat. Tingginya minat masyarakat untuk
mengusahakan tanaman karet dengan economic scale yang sesuai untuk
perkebunan rakyat karena komoditi ini dapat diusahakan dalam skala kecil (0,5
Ha) yang sesuai untuk masyarakat kecil serta masih cukup luasnya potensi lahan
kering untuk pengembangan perkebunan dan didukung oleh kebijakan Pemerintah
Kabupaten Mandailing Natal dalam rangka upaya pengentasan kemiskinan di
Kabupaten Mandailing Natal maka perkebunan karet rakyat sangat potensial
dikembangkan di Kabupaten Mandailing Natal.
Permasalahan utama yang dihadapi perkebunan karet rakyat adalah
rendahnya produktivitas karet, dan tingginya proporsi areal tanaman karet tua,
belum efisiennya sistem pemasaran bahan olah karet, keterbatasan modal untuk
membeli bibit unggul maupun sarana produksi lain seperti pupuk, herbisida serta
ketersediaan sarana produksi pertanian di tingkat petani juga masih terbatas.
Memperhatikan potensi yang ada dan prospek masa depan serta untuk mengurangi
permasalahan yang timbul dalam pengelolaan karet di Kabupaten Mandailing
Natal, Karena itu diperlukan suatu analisis dalam rangka memberikan masukan
bagi perencanaan pengembangan perkebunan karet di Kabupaten Mandailing
Natal.
Tujuan penelitian ini adalah (1) menentukan lokasi yang berpotensi untuk
pengembangan tanaman karet rakyat berdasarkan aspek fisik, (2) menganalisis
kelayakan finansial pengusahaan kebun karet rakyat pada tiap kelas kesesuaian
lahan, (3) menganalisis margin tata niaga dan integrasi pasar dalam rantai
pemasaran cup lump karet, (4) menyusun arahan kebijakan pengembangan
perkebunan karet rakyat di Kabupaten Mandailing Natal.
Data yang digunakan adalah data sekunder yang berupa data tabular dan
peta-peta tematik digital yang berasal dari berbagai instansi pemerintah. Selain
itu, digunakan juga data primer hasil wawancara dengan petani dan pedagang
pengumpul karet. Untuk mencapai tujuan penelitian ini, analisis data yang
digunakan adalah (1) analisis Sistem Informasi Geografi (SIG), (2) analisis
kelayakan finansial, (3) analisis pemasaran yaitu analisis margin pasar dan
integrasi pasar dan (4) analisis deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar lahan di Kabupaten
Mandailing Natal sesuai untuk budidaya tanaman karet yaitu seluas 460.849 ha
(70,41%) dan lahan yang tidak sesuai seluas 193 693 ha (29,59%). Secara aktual
sebagian besar areal tergolong kelas Sesuai Marginal (S3) yaitu seluas 421.387 ha
(64,38%), sedangkan yang tergolong kelas Cukup Sesuai (S2) seluas 23.031 ha
(3,52%) dan lahan yang tergolong kelas Sangat Sesuai (S1) seluas 16.430 ha
(2,51%) untuk tanaman karet. Kecamatan dengan kelas kesesuaian S1, S2 dan S3
yang terluas secara berturut-turut adalah Kecamatan Siabu (5.915 ha), Kecamatan
Batahan (5.326 ha) dan Kecamatan Muara Batang gadis (153.857 ha).
Berdasarkan hasil analisis finansial, usaha perkebunan karet rakyat di
Kabupaten Mandailing Natal layak untuk dikembangkan terlihat dari nilai NPV,
BCR, dan IRR yang memenuhi kriteria layak. Nilai NPV bernilai positif yaitu
antara Rp93.052.838Rp37.838.270 menunjukkan bahwa keuntungan yang
didapatkan selama umur produktif tanaman karet sebesar nilai tersebut. BCR yang
lebih besar dari satu (2,101,48) menunjukkan bahwa setiap satu rupiah yang
diinvestasikan dalam usaha ini akan memberikan tambahan keuntungan sebesar
Rp2,10Rp1,48. Nilai IRR yang melebihi tingkat suku bunga yang berlaku
menggambarkan bahwa sampai tingkat suku bunga 23%-29% usaha perkebunan
karet rakyat di Kabupaten Mandailing Natal masih memberikan nilai keuntungan
bagi petani dengan payback period antara 711 tahun.
Hasil analisis sensitivitas yang dilakukan pada kegiatan perkebunan karet
rakyat di Kabupaten Mandailing Natal, pada skenario menaikkan nilai input
dengan asumsi yang lain ceteris paribus diperoleh bahwa pada tingkat kenaikan
biaya input sebesar 40 % untuk lahan S3 sudah tidak layak lagi sedangkan untuk
lahan S1 kenaikan biaya input hingga sebesar 110,3% baru menjadikan kegiatan
tersebut tidak layak. Pada skenario menaikkan tingkat suku bunga dengan asumsi
yang lain ceteris paribus, ketidaklayakan usaha perkebunan rakyat pada kelas
kesesuaian lahan S3 terjadi pada tingkat suku bunga 20,30% dan pada kelas
kesesuaian lahan S1 pada saat tingkat suku bunga 29,50%. Nilai BEP volume
produksi sebesar 1.392 kg/ha/tahun-1.679 kg/ha/tahun dan nilai BEP harga
sebesar Rp6.803Rp8.846.
Kinerja pemasaran karet di Kabupaten Mandailing Natal cenderung belum
efisien yang ditunjukkan dengan besarnya share keuntungan yang masuk ke
lembaga pemasaran yang terlibat (20,88%) dan tidak adanya keterpaduan harga
pasar jangka panjang antara pasar tingkat petani dan tingkat pabrik, akibat
panjangnya rantai pemasaran dan senjang informasi harga yang terjadi. Belum
tersedianya industri pengolahan karet di Kabupaten Mandailing Natal membuat
cup lump karet yang dihasilkan di jual ke luar daerah, padahal bahan baku cukup
banyak tersedia, sehingga perkebunan karet rakyat belum memberikan nilai
tambah bagi pembangunan daerah.
HADIJAH SIREGAR
Tesis
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Magister Sains
pada Program Studi Ilmu Perencanaan Wilayah
SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2011
Penguji Luar Komisi pada Ujian Tesis : Dr. Ir. Widiatmaka, DAA
Judul Tesis
Nama
NRP
Disetujui
Komisi Pembimbing
Diketahui
Ketua Program Studi
Ilmu Perencanaan Wilayah
Tanggal Ujian :
Tanggal Lulus :
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala berkat dan
rahmat-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih
dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Mei sampai Desember 2010 di
Kabupaten Mandailing Natal Provinsi Sumatera Utara ini adalah pengembangan
wilayah, dengan judul Analisis Potensi Pengembangan Perkebunan Karet Rakyat
di Kabupaten Mandailing Natal.
Penulisan karya ilmiah ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari
berbagai pihak. Oleh sebab itu, pada kesempatan ini penulis menghaturkan rasa
terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada Prof. Dr. Ir Santun RP
Sitorus selaku ketua komisi pembimbing dan Ir. Atang Sutandi, Msi, Ph.D selaku
anggota komisi pembimbing atas segala motivasi, arahan dan bimbingan yang
diberikan mulai dari tahap awal hingga penyelesaian tesis ini, serta Dr. Ir.
Widiatmaka, DAA selaku penguji luar komisi yang telah memberikan koreksi dan
masukan bagi penyempurnaan tesis ini. Disamping itu, penghargaan dan terima
kasih saya sampaikan kepada Bapak Dr. Ir. Ernan Rustiadi, M. Agr selaku ketua
Program Studi Ilmu Perencanaan Wilayah dan segenap staf pengajar dan
manajemen Program Studi Ilmu Perencanaan Wilayah IPB, Pimpinan dan staf
Pusbindiklatren Bappenas atas kesempatan beasiswa yang diberikan bagi penulis,
Pemerintah Daerah Kabupaten Mandailing Natal yang telah memberikan izin
kepada penulis untuk mengikuti program tugas belajar ini, Pegawai Dinas
Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Mandailing Natal yang telah memberikan
bantuan selama proses penelitian, sahabat-sahabat terbaikku Gank PWL kelas
Bappenas angkatan 2009 (Bang Sus, Nyak Evi, Atok (Yulita), Mba Miras, Mba
Dina, Kang Ardy, Erva, Dian, Tina, Mba Riri, Mba Anna, Kak Gun, Kak Hafidz, Mas
Edi) atas segala doa, dukungan, bantuan dan kebersamaannya yang solid dan
kompak selama proses belajar hingga selesai, Ivong Verawaty (atas bantuan
petanya) dan pihak-pihak lain yang tidak bisa disebutkan satu-persatu yang telah
membantu dalam penyelesaian tesis ini.
Akhirnya ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tinginya juga
disampaikan kepada almarhumah ibunda, ayahanda, serta seluruh keluarga, atas
segala doa, dukungan, pengertian dan kasih sayangnya.
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.
Hadijah Siregar
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Kota Padangsidimpuan, Propinsi Sumatera Utara pada
tanggal 11 Oktober 1979 dari pasangan H. Bustaman Siregar dan Hj. Hasna
Nasution (Almarhumah). Penulis merupakan putri keenam dari tujuh bersaudara.
Pendidikan SD hingga SMA diselesaikan di kota kelahiran, sedangkan pendidikan
sarjana ditempuh pada Program Studi Agribisnis Jurusan Sosial Ekonomi
Pertanian Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor dan lulus tahun 2003.
Kesempatan untuk melanjutkan pendidikan pada Sekolah Pascasarjana Institut
Pertanian Bogor diperoleh pada tahun 2009 dan diterima pada Program Studi Ilmu
Perencanaan Wilayah melalui beasiswa pendidikan dari Pusat Pembinaan,
Pendidikan dan Pelatihan Perencana (Pusbindiklatren) Badan Perencanaan
Pembangunan Nasional (BAPPENAS).
Pada tahun 2003 penulis diterima sebagai pegawai negeri sipil pada Dinas
Perkebunan Kabupaten Mandailing Natal Provinsi Sumatera Utara sebagai staf.
Pada tahun 2005 penulis diangkat menjadi Pelaksana Kasi Perizinan pada Dinas
Perkebunan Kabupaten Mandailing Natal dan pada tahun 2008 penulis diangkat
menjadi Kasi Sumberdaya pada Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten
Mandailing Natal.
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL
iii
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN.
vii
I.
II.
III
IV
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...........................................................................
1.2 Perumusan Masalah ....................................................................
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ...................................................
1.3.1 Tujuan ................................................................................
1.3.2 Manfaat ..............................................................................
1
5
7
7
7
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Teoritis .........................................................................
2.1.1 Pembangunan Ekonomi Wilayah ......................................
2.1.2 Evaluasi Kesesuaian Lahan ...............................................
2.1.3 Kelayakan Finansial Usahatani .........................................
2.1.4 Kelayakan Pemasaran........................................................
2.1.5 Sistem Informasi Geografis ...............................................
2.2 Prospek Pengembangan Tanaman Karet ....................................
2.3 Penelitian Terdahulu ...................................................................
9
9
10
12
12
13
14
19
METODE PENELITIAN
3.1 Kerangka Pemikiran ...................................................................
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ......................................................
3.3 Metode Pengumpulan Data .........................................................
3.4 Teknik Analisis Data ..................................................................
3.4.1 Penentuan Lokasi Berpotensi untuk Tanaman Karet
Secara Fisik .......................................................................
3.4.2 Analisis Kelayakan Finansial ............................................
3.4.3 Analisis Margin Tata Niaga dan Keterpaduan Pasar ......
3.3.3.1 Analisis Margin Tata Niaga ..................................
3.3.3.2 Analisis Keterpaduan Pasar ...................................
3.4.4 Penyusunan Arahan Kebijakan Pengembangan
Perkebunan Karet Rakyat ..................................................
GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN
4.1 Pembentukan Kabupaten Mandailing Natal ..............................
4.2 Letak Geografis...........................................................................
4.3 Kondisi Fisik Wilayah Kabupaten Mandailing Natal .................
4.3.1 Topografi ...........................................................................
4.3.2 Morfologi Wilayah ............................................................
27
30
30
31
31
34
39
39
40
41
49
50
51
51
52
ii
VI
54
55
55
55
55
56
57
57
58
59
62
63
96
100
107
108
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
.............................................................................
.............................................................................
67
71
85
88
93
96
109
115
DAFTAR TABEL
Tabel
1.
Halaman
Perkembangan Luas Perkebunan Indonesia
Tahun 2005-2009 (Ha) .......................................................................
32
42
50
58
60
61
63
64
11. Kelas dan sub kelas kesesuaian lahan aktual untuk tanaman karet
di masing-masing kecamatan di Kabupaten Mandailing Natal...........
69
73
79
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
iv
80
81
89
92
18. Hasil dugaan parameter keterpaduan pasar cup lump karet rakyat
di Kabupaten Mandailing Natal .........................................................
93
98
100
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
1.
29
2.
38
3.
48
4.
51
5.
52
6.
53
7.
61
8.
62
9.
68
10.
72
88
101
11.
12.
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Halaman
1.
116
2.
117
3.
118
4.
119
120
122
124
126
128
130
132
133
135
137
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
viii
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
139
141
143
145
147
149
151
153
155
157
159
161
ix
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
163
165
167
169
171
173
175
177
179
181
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pengembangan subsektor perkebunan merupakan salah satu pilihan yang
cukup realistis sebagai bisnis strategis dan andalan dalam perekonomian
Indonesia, bahkan pada masa krisis ekonomi dengan tiga alasan utama. Pertama,
bisnis perkebunan adalah bisnis yang mempunyai daya tahan tinggi karena
berbasis pada sumberdaya domestik dan berorientasi ekspor. Hal ini tercermin
dari bisnis perkebunan yang selalu tumbuh sekitar 4% per tahun pada 25 tahun
terakhir. Kedua, bisnis perkebunan diyakini masih sangat prospektif dengan
peluang pertumbuhan berkisar antara 2%-8% per tahun, tergantung komoditinya.
Ketiga, bisnis perkebunan merupakan bisnis yang relatif intensif menggunakan
tenaga kerja, khususnya tenaga kerja yang berlokasi di pedesaan. Dengan
karakteristik tersebut, bisnis perkebunan diharapkan mampu menyerap tenaga
kerja yang lebih banyak, sekaligus memperbaiki ketimpangan distribusi
pendapatan yang kini tengah dihadapi (Ditjenbun, 2009)
Agribisnis subsektor ini mempunyai kontribusi yang signifikan terhadap
stabilitas ekonomi makro, pertumbuhan, penciptaan lapangan kerja, penerimaan
devisa dari ekspor, dan sumber bahan baku bagi industri hilir hasil pertanian. Hal
ini dapat dilihat dari produksi beberapa komoditas perkebunan dan devisa yang
dihasilkan cukup tinggi. Pada tahun 2008 dari subsektor ini diperoleh devisa
sebesar US$24,5 milyar dan tahun 2009 meningkat menjadi US$26,5 milyar.
Sementara itu, jumlah petani-pekebun yang mengelola usaha berbagai jenis
komoditas tahun 2009 sebanyak 19,70 juta KK. Hal ini membuktikan bahwa
sektor perkebunan menjadi salah satu penopang ekonomi rakyat. Perkebunan juga
mampu menghadapi berbagai krisis ekonomi seperti yang terjadi pada tahun 1997
sampai 1998 dan tahun 2008. Sektor ini juga memberikan kontribusi dalam
mengatasi berbagai masalah nasional seperti penyediaan lapangan kerja dan
penanggulangan kemiskinan (Ditjenbun, 2009).
Perkembangan luas areal dan produksi komoditi perkebunan dari tahun ke
tahun mengalami peningkatan. Luas areal perkebunan dari tahun 2005 sampai
dengan tahun 2009 meningkat sebesar 16%. Produksi perkebunan Indonesia dari
tahun 2005 sampai dengan tahun 2009 mengalami peningkatan sebesar 45,57%.
2007
6.766.836
3.795.037
3.413.717
1.379.279
1.295.912
427.799
570.677
453.292
133.734
198.054
13.737
189.054
18.636.859
2008
7.007.876
3.798.338
3.469.960
1.473.259
1.302.893
442.151
569.677
457.172
129.336
203.627
16.601
190.777
19.061.666
2009
7.321.897
3.800 .846
3.524.583
1.592.982
1.309.184
480.148
566.394
460.186
129.599
212.698
20.000
191.612
19.610.129
2006
17.350.848
3.131.158
2.637.231
769.386
682.158
2.307.027
149.138
61.408
146.858
146.265
1.627
77.533
27.460.637
2007
17.664.725
3.199.662
2.755.172
740.006
676.475
2.623.786
146.148
80.404
150.623
164.851
12.768
74.131
28.288.751
2008
18.089.503
3.247.077
2.921.872
792.761
682.938
2.703.975
142.536
80.929
148.315
169.668
20.523
79.726
29.176.793
2009
19.440.292
3.257.773
3.040.110
849.875
689.057
2.954.095
133.282
82.543
151.617
172.701
24.725
81.662
31.260.190
Prospek karet alam akan baik selama ekonomi tumbuh dengan baik dan
produksi tidak mengalami gangguan cuaca, sehingga pemerintah perlu membuat
perencanaan yang matang dalam peremajaan dan pembukaan kebun karet baru.
Peluang untuk menjadi produsen utama di dunia dimungkinkan, karena Indonesia
mempunyai potensi sumberdaya yang sangat memadai untuk meningkatkan
produksi melalui program revitalisasi perkebunan. Pengembangan komoditas
karet di lahan kering dan kritis juga memberi kontribusi nyata dalam memelihara
bahkan memperbaiki lingkungan. Di samping itu, pengembangan komoditas karet
dalam bentuk agroforestry serta pemanfaatan kayu karet sebagai pengganti kayu
dari hutan primer merupakan kontribusi lain perkebunan karet dalam konservasi
lingkungan (Boerhendhy et al., 2003)
Kebijakan otonomi daerah melalui Undang-undang nomor 32 tahun 2004
memberikan kewenangan yang besar pada daerah dalam mengelola pemerintahan
dan sumberdaya daerah termasuk kegiatan eksplorasi, eksploitasi dan konservasi
sumberdaya
alam
yang
diiringi
dengan
tanggung
jawab
pembiayaan
perkebunan
merupakan
salah
satu
motor
penggerak
tahun
terakhir
membuat
tingginya
minat
masyarakat
untuk
masyarakat tidak dirugikan dengan menanam tanaman karet di lokasi yang tidak
sesuai dengan kriteria tumbuh tanaman (biofisik), aspek spasial (tata ruang) dan
aspek ekonomi. Diperlukan arahan bagi masyarakat dalam memilih lokasi yang
tepat untuk budidaya tanaman tersebut. Dengan pemilihan lokasi yang tepat
produk yang dihasilkan akan maksimal dan akan berkorelasi dengan keuntungan
yang didapat. Selain lokasi yang memenuhi persyaratan tumbuh tanaman, faktor
kelayakan usaha juga merupakan hal yang perlu diperhatikan. Aspek keuntungan
finansial merupakan suatu keharusan dalam pengusahaan suatu tanaman. Biasanya
belum ada perhitungan yang matang oleh petani dalam merencanakan
pengusahaan kebunnya, baik aspek budidaya maupun aspek pasar. Oleh karena
itu, perlu diketahui apakah kondisi perkebunan karet rakyat di Kabupaten
Mandailing Natal saat ini telah memberikan keuntungan yang sesuai bagi modal
yang telah dikeluarkan petani.
Aspek pasar merupakan salah satu faktor penentu bagi keberhasilan
pengusahaan kebun karet rakyat. Kebutuhan dunia yang cenderung terus
meningkat mengakibatkan harga karet cukup stabil dan cenderung meningkat.
Petani karet di Kabupaten Mandailing Natal menjual hasil karet dalam bentuk cup
lump (lump mangkuk) yakni getah atau lateks karet yang dikumpulkan dengan
mamakai mangkuk sehingga gumpalannya berbentuk mangkuk. Beberapa bulan
terakhir pada tahun 2010, harga jual cup lump karet di tingkat petani di Kabupaten
Mandailing Natal sebesar Rp10.000/kgRp20.000/kg. Petani tidak mengalami
kesulitan dalam penjualan cup lump karet karena pedagang pengumpul cukup
banyak yang mendatangi petani untuk membeli. Permasalahannya adalah, apakah
rantai pemasaran cup lump karet petani di Kabupaten Mandailing Natal saat ini
telah efisien? Efisien dalam arti apakah keuntungan yang diperoleh petani cukup
sebanding dengan modal atau pengorbanan yang dikeluarkan petani dan apakah
harga di tingkat petani mempunyai keterpaduan yang tinggi dengan harga di
tingkat pabrik? Bila belum efisien, faktor apa yang menyebabkannya dan apa
alternatif pemecahan masalah tersebut sehingga rantai pemasaran cup lump karet
di Kabupaten Mandailing Natal menjadi lebih efisien.
Pengembangan tanaman karet di Kabupaten Mandailing Natal diharapkan
dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, sehingga perlu adanya arahan
2.
3.
4.
2.
3.
Menganalisis margin tata niaga dan integrasi pasar dalam rantai pemasaran
cup lump karet
4.
1.3.2 Manfaat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan kepada Pemerintah
Daerah dalam pengambilan kebijakan pengembangan perkebunan karet di
Kabupaten Mandailing Natal untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat dan
ekonomi daerah.
kegiatan
ekonomi
dan
kualitas
hidup
masyarakatnya.
keterkaitan
dan
saling
mempengaruhi
diantara
berbagai
faktor.
daerah
merupakan
bagian
integral
dan
merupakan
10
11
12
uang
mempunyai
nilai
waktu
yang
merupakan
ciri-ciri
yang
membedakannya dari teknik lain. Ciri pokok dari analisis DCF adalah menilai
harga dengan memperhitungkan unsur waktu kejadian dan besarnya aliran
pembayaran tunai (cash flow). Biaya dipandang sebagai negative cash flow
sedangkan pendapatan dipandang sebagai positive cash flow.
Analisis
sensitifitas
digunakan
untuk
menghindari
ketidakpastian
perkembangan ekonomi di masa yang akan datang dan sering analisis proyek
didasarkan pada proyeksi-proyeksi sehingga ketidakpastian yang akan terjadi di
masa yang akan datang, seperti terjadinya kenaikan biaya-biaya operasional,
terjadinya penurunan harga yang menyebabkan penurunan keuntungan dapat
diminimalisasi (Syahrani, 2003)
Analisis kepekaan/sensitivitas dilakukan untuk melihat sampai seberapa
besar (persen) penurunan atau peningkatan faktor-faktor tersebut dapat
mengakibatkan perubahan dalam kriteria investasi yaitu dari layak menjadi tidak
layak dilaksanakan (Gittinger, 1986).
2.1.4 Kelayakan Pemasaran
Tingkat efisiensi sistem pemasaran suatu usaha dapat diukur antara lain
dengan pendekatan margin tataniaga dan keterpaduan pasar. Azzaino (1983)
13
14
statistik. Berbagai layer dari data yang dihasilkan pada tahap pertama dianalisis
secara bersama-sama untuk menetapkan lokasi atau bentuk yang memiliki atribut
sama atau serupa (Robinson et al., 1995).
Analisis ini bisa dilakukan dengan tumpang susun (overlay). Tumpang
susun peta merupakan proses yang paling banyak dilakukan dalam SIG.
Selanjtnya kalkulasi dapat dilakukan. Kalkulasi merupakan sekumpulan operasi
untuk memanipulasi data spasial baik berupa peta tunggal maupun beberapa peta
sekaligus. Operasi ini dapat berupa penjumlahan, pengurangan, maupun perkalian
antar peta, namun dapat pula melalui pengkaitan dengan suatu basis data atribut
tertentu. Tahapan terakhir kelengkapan Sistem Informasi Geografis adalah
pengambilan keputusan. Pada tahap ini digunakan model-model untuk
mendapatkan evaluasi secara real time, kemudian hasil yang didapatkan dari
permodelan dibandingkan dengan kondisi di lapangan (Robinson et al., 1995).
Keluaran utama dari Sistem Informasi Geografis adalah informasi spasial baru
yang perlu disajikan dalam bentuk tercetak (hard copy) supaya dapat
dimanfaatkan dalam kegiatan operasional (Danoedoro, 1996).
Sistem Informasi Geografis dapat digunakan untuk membangun suatu
model pemetaan kesesuaian lahan di
15
16
17
dan hasil kayu minimal 300 m3/ha/siklus; (3) penggunaan klon unggul (55%);
(4) pendapatan petani menjadi US$1.500/KK/th dengan tingkat harga 75% dari
harga FOB; dan (5) berkembangnya industri hilir berbasis karet di sentra-sentra
produksi karet (Balitbang Pertanian, 2009)
Kebijakan operasional di tingkat on farm yang diperlukan bagi
pengembangan agribisnis karet adalah: (1) penggunaan klon unggul dengan
produktivitas tinggi (3.000 kg/ha/tahun); (2) percepatan peremajaan karet tua
seluas 400.000 ha sampai dengan 2009 dan 1,2 juta ha sampai dengan 2025;
(3) diversifikasi usahatani karet dengan tanaman pangan sebagai tanaman sela dan
ternak; dan (4) peningkatan efisiensi usahatani. Di tingkat off farm kebijakan
operasional yang dikembangkan adalah: (1) peningkatan kualitas bokar (bahan
olah karet) berdasarkan SNI; (2) peningkatan efisiensi pemasaran untuk
meningkatkan marjin harga petani; (3) penyediaan kredit usaha mikro, kecil dan
menengah untuk peremajaan, pengolahan dan pemasaran karet bersama;
(4) pengembangan infrastruktur; (5) peningkatan nilai tambah melalui
pengembangan industri hilir; dan (6) peningkatan pendapatan petani melalui
perbaikan sistem pemasaran dan lain-lain (Balitbang Pertanian, 2009)
Kebutuhan investasi untuk peremajaan selama 2005-2015 untuk seluas
336.000 ha adalah sekitar Rp2,41 trilyun, sedangkan selama 2005-2025 untuk
seluas 1,2 juta ha adalah Rp8,62 trilyun. Kebutuhan dana untuk investasi pada
pabrik karet remah dengan kapasitas 70 ton/hari adalah Rp25,6 milyar, namun
belum perlu segera penambahan pabrik baru. Untuk kayu karet, diperlukan dana
sekitar Rp2,12 milyar untuk menghasilkan treated sawn timber dengan kapasitas
20 m3/hari (Balitbang Pertanian, 2009).
Kebijakan yang diperlukan untuk percepatan investasi tanaman karet adalah:
(1) penciptaan iklim investasi yang makin kondusif seperti pemberian kemudahan
dalam proses perijinan, pembebasan pajak (tax holiday) selama tanaman atau
pabrik belum berproduksi, pemberian rangsangan kepada pengusaha untuk
menghasilkan produk akhir bernilai tambah tinggi yang non-ban, yang prospek
pasarnya di dalam negeri cerah, adanya kepastian hukum dan keamanan baik
untuk usaha maupun lahan bagi perkebunan, dan penghapusan berbagai pungutan
dan beban yang memberatkan iklim usaha; (2) pengembangan sarana dan
18
19
lembaga
petani,
lembaga
pemasaran,
lembaga
usaha
dan
20
lain. Kurangnya peremajaan Karet yang sudah tua yang menyebabkan pendapatan
petani menurun.
Damanik (2000) melakukan penelitian dengan judul Analisis Dampak
Pengembangan Komoditas Perkebunan terhadap Perekonomian Wilayah Propinsi
Sumtera Utara menyatakan komoditas perkebunan di Propinsi Sumatera Utara
merupakan komoditas ekspor. Oleh karena pemasukan devisa negara melalui
ekspor adalah hal yang sangat penting untuk membantu pemerintah dalam
mengurangi defisit neraca pembayaran. Komoditas perkebunan tetap perlu
dikembangkan terutama pada wilayah yang relatif mempunyai tingkat pendapatan
dan kesempatan kerja yang tinggi dibanding wilayah lainnya, sehingga dengan
cara demikian selain ada pemasukan devisa untuk negara juga dapat dijadikan
instrumen dalam mengurangi kesenjangan ekonomi antar wilayah di Proinsi
Sumatera Utara.
Myria
(2002)
melakukan
penelitian
berjudul
Kajian
Strategi
21
22
2003, luas perkebunan karet di wilayah ini meningkat sebesar 324%. Ekspansi ini
umumnya terjadi pada hutan dan pertanian berpindah. Kebanyakan perluasan
karet berada di daerah dataran rendah, di mana kesesuaian iklim mikro dan
kedekatan dengan jalan lebih dipilih untuk pengembangan industri karet. Pesatnya
perkembangan karet sebagai tanaman komersial dengan mengorbankan pertanian
tradisional ditandai dengan hilangnya lahan pertanian tradisional dan peningkatan
urbanisasi dan perkembangan tanaman komersial. Secara ekonomi, perubahan ini
menunjukkan standar hidup masyarakat lokal yang lebih baik dimana dari tahun
1988-2003, total pendapatan bersih kecamatan meningkat dari CNY4.000.000
(US$0,490) menjadi CNY44.000.000 (US$5,490). Peningkatan jumlah populasi
dan standar hidup dari daerah tersebut memperbesar tekanan terhadap lingkungan
dan sumberdaya lahan yang tersedia. Meskipun pemerintah menganggap karet dan
perkebunan lain seperti teh dan gula menjadi Green Industry, hilangnya hutan
hujan tropis dan lahan pertanian (termasuk kegiatan pertanian berpindah)
menunjukkan bahwa potensi dampak kebijakan untuk mempromosikan Green
Industry harus dipertimbangkan dengan hati-hati, karena ada risiko yang terlalu
berat pada 1 atau 2 tanaman, terutama sekarang, di era pasar bebas yang sebagian
besar tanaman tidak dilindungi. Hilangnya sistem pertanian tradisional yang
fleksibel adalah sesuatu yang harus dimonitor dengan baik. Demikian pula,
hilangnya keanekaragaman hayati juga harus menjadi perhatian besar, terutama
dikarenakan sistem perkebunan karet yang dilaksanakan di Cina umumnya sistem
monokultur dan dengan pembersihan lahan serta mengorbankan areal-areal hutan
yang ada.
Sitepu (2007) melakukan penelitian dengan judul Analisis Produksi Karet
Alam
Wilayah
menyatakan bahwa karet merupakan komoditi yang memiliki pasar yang cukup
besar, baik dalam negeri maupun luar negeri. Produksi Indonesia banyak
ditunjang oleh adanya perkebunan karet rakyat akan memiliki arti yang penting
sekali dalam upaya peningkatan pendapatan kesejahteraan petani serta upaya
peningkatan devisa serta perekonomian Indonesia pada umumnya. Berkaitan
dengan pengembangan budidaya tanaman karet di Propinsi Sumatera Utara,
penelitian ini difokuskan pada pengeruh permintaan pasar, harga karet dan tenaga
23
kerja terhadap luas lahan dan produksi karet. Subjek penelitian ini adalah
keseluruhan perkebunan karet di Sumatera Utara. Objek penelitian ini adalah luas
lahan dan produksi karet di Propinsi Sumatera Utara sebagai indikator
pengembangan perkebunan karet di Propinsi Sumatera Utara. Memperhatikan
pengaruh pasar terhadap pengembangan wilayah di Sumatera Utara, maka
disarankan perlu adanya kebijakan pemerintah Propinsi Sumatera Utara maupun
pengelola perdagangan karet alam untuk meningkatkan perkebunan karet, melalui
pemberian modal usaha serta pengaturan sistem perdagangan karet alam yang
memberikan keuntungan bagi petani serta perlu diupayakan kebijakan yang
menyangkut pengembangan industri produk turunan karet alam.
Goswami, et al. (2007) dalam penelitiannya yang berjudul Economic
Analysis of Smallholder Rubber Plantations in West Garo Hills District of
Meghalaya melakukan analisis kepada kelompok petani perkebunan karet di
Meghalaya, India. Perkebunan karet sebagai komoditi utama di wilayah ini
merupakan komoditi unggulan yang sangat menguntungkan dengan harga yang
tinggi dan sistem pemasaran yang transparan dan efektif. Hasil analisis
menunjukkan bahwa perkebunan karet di wilayah ini merupakan mata
pencaharian utama masyarakat terutama petani-petani kecil. Total biaya untuk
pembangunan perkebunan karet sebesar Rs 22.548/ha. Hal ini membutuhkan
pasokan kredit yang terus meningkat sejalan dengan peningkatan biaya
input. Pemerintah India telah meluncurkan program khusus untuk sektor ladang
kecil dengan pinjaman jangka panjang, subsidi input dan subsidi bunga, tetapi
program ini masih tidak banyak dikenal orang dan ada kasus di mana para petani
karet tidak bisa memanfaatkan subsidi karena berbagai syarat dan kondisi kaku
yang dikenakan pada penerima manfaat. Adanya gangguan sosial-politik dan nonketersediaan sumber daya investasi yang cukup merupakan masalah yang paling
menghambat perluasan perkebunan karet. Perluasan perkebunan karet sudah mulai
dikembangkan di wilayah India, sehingga ada kebutuhan mendesak untuk
mengembangkan keterampilan dalam seni penyadapan dan budidaya. Dalam
konteks ini Pemerintah India telah melaksanakan program pelatihan yang juga
merupakan salah satu solusi untuk mengatasi meningkatnya permintaan tenaga
kerja terampil. Suatu kebijakan yang harmonis dapat dilakukan dengan
24
25
mengembangkan
perkebunan
karet
mereka
guna
meningkatkan
perekonomian dan kesejahteraannya. Hal ini merupakan sebuah proses awal bagi
pemberdayaan petani karet di lokasi penelitian. Untuk itu peneliti menyarankan
agar
Pemerintah
Daerah
Kabupaten
Kuantan
Singingi
tetap
konsisten
26
27
28
dilakukan
untuk
melihat
daerah-daerah
mana
yang
cocok
dan
29
Evaluasi
kesesuaian lahan
Kelayakan
finansial
Peta arahan
pengembangan karet
Kelayakan kegiatan
secara finansial
Peningkatan
teknis
budidaya
Efisiensi lembaga
pemasaran
Rekomendasi
peningkatan efisiensi
pemasaran
Arahan kebijakan
Pemerintah
Kabupaten
Mandailing Natal
30
31
Kelas
: Pada tingkat kelas, lahan yang tergolong sesuai (S) dibedakan antara
sangat sesuai (S1), cukup sesuai (S2) dan marginal sesuai (S3).
mempunyai
pembatas-pembatas
yang
besar
untuk
32
Tabel 3. Tujuan, parameter, data, sumberdata penelitian dan teknik analisis data yang akan dilakukan :
No
1
Tujuan
Menentukan lokasi berpotensi
untuk pengembangan Karet
secara fisik
Parameter
Kesesuaian lahan untuk
pengembangan Karet
rakyat
Menganalisis kelayakan
finansial pengusahaan kebun
Karet rakyat pada tiap kelas
kesesuaian lahan
Kelayakan usaha
pertanaman Karet
Rakyat secara finansial
Arahan kebijakan
pengembangan kebun
karet rakyat
Data
Peta Kesesuaian Lahan untuk
tanaman Karet
Peta Administrasi Kabupaten
Mandailing Natal
Peta Kawasan Hutan di
Kabupaten Mandailing Natal
Peta Hutan Tanaman Rakyat
Kabupaten Mandailing Natal
Peta present land use
Usahatani perkebunan karet
rakyat (input, output dan harga
dalam pengusahaan kebun
karet rakyat
Sumberdata
Bappeda Kabupaten
Mandailing Natal
Wawancara, Dinas
Kehutanan dan
Perkebunan Kabupaten
Mandailing Natal
Dinas Perindustrian dan
Perdaganagan Propinsi
Sumatera Utara
Hasil olahan data
kesesuaian lahan,
kelayakan usaha dan
margin tataniaga
Bappeda Kabupaten
Mandailing Natal
Teknik Analisis
Overlay peta
Kuesioner, wawancara
NVP,
Net B/C
,IRR, analisis
sensitivitas, payback
period
Analisis margin tata
niaga dan analisis
keterpaduan pasar
Deskriptif dan
overlay peta
33
mempunyai
pembatas
yang lebih
besar, masih
34
35
NPV
t 1
Bt Ct
t
1 i
Dimana :
Bt
Ct
36
Suatu proyek layak dan efisien untuk dilaksanakan jika nilai Net B/C > 1,
yang berarti manfaat yang diperoleh lebih besar dari biaya yang dikeluarkan dan
berlaku sebaliknya. Secara matematis Net BCR dapat dihitung dengan rumus :
n
Bt
1
n
i
i
Ct
Dimana :
Bt = Benefit pada tahun ke-t
Ct = Biaya pada tahun ke-t
i = tingkat bunga yang berlaku
t = jangka waktu proyek/usahatani
n = umur proyek/usahatani
Net B/C > 1 (satu) berarti proyek (usaha) layak dikerjakan
Net B/C < 1 (satu) berarti proyek tidak layak dikerjakan
Net B/C = 1 (satu) berarti cash in flows = cash out flows (BEP) atau TR=TC
c. Internal Rate of Return (IRR),
Untuk mengetahui sejauh mana proyek memberikan keuntungan, digunakan
analisis IRR. IRR dinyatakan dengan persen (%) yang merupakan tolok ukur dari
keberhasilan proyek (Soekartawi, 1996). Penggunaan investasi akan layak jika
diperoleh IRR yang persentasenya lebih besar dari tingkat suku bunga bank yang
ditentukan, karena proyek berada dalam keadaan yang menguntungkan. Demikian
juga sebaliknya, jika IRR lebih kecil dari tingkat suku bunga bank yang
ditentukan, berarti proyek merugi dan tidak layak untuk dilaksanakan.
IRR
i1
Dimana :
NPV1
i2
( NPV1 NPV2 )
i1
37
Net B/C > 1, yang berarti manfaat yang diperoleh lebih besar dari biaya yang
dikeluarkan.
IRR yang persentasenya lebih besar dari tingkat suku bunga bank yang
ditentukan.
Pada penelitian ini juga akan dihitung seberapa cepat waktu yang
dibutuhkan proyek untuk mengembalikan investasi dan modal kerja yang ditanam
dengan rumus :
TC icp
Payback period
Tp
i 1
1
Bicp
i 1
Bp
Dimana :
Tp-1
TCicp-1
: jumlah
Bicp-1
: jumlah
Bp
: jumlah
38
BEP
Keterangan :
TB=TBT+BV
BV
TP
Total Penerimaan
TB
Total Biaya
TBT :
TBV :
lQ
Volume penjaualan
BV
39
rata volume produksi penjualan cup lump karet petani selama periode
pengusahaan (25 tahun) di bawah nilai tersebut maka petani akan rugi.
Skenario meningkatkan biaya-biaya input dan meningkatkan tingkat suku
bunga dihitung dengan mencari sampai seberapa persen peningkatan biaya-biaya
input atau tingkat suku bunga dalam kegiatan pengusahaan karet tersebut yang
menyebabkan kegiatan tersebut menjadi tidak layak dengan asumsi ceteris
paribus. Perhitungan Break Event Point dapat dilakukan dengan cara Trial and
Error
yaitu
dengan
produksi/penjualan
menghitung
tertentu.
keuntungan
Apabila
operasi
perhitungan
tersebut
suatu
volume
menghasilkan
keuntungan terbesar dari rantai pemasaran yang ada. Semakin besar nilai proporsi
margin keuntungan yang diterima petani, berarti bargaining position petani lebih
menguntungkan, demikian pula sebaliknya. Dari rantai-rantai pemasaran yang
terbentuk di masyarakat, dengan analisis margin pemasaran maka rantai
pemasaran yang terefisien akan diketahui. Masukan tersebut marupakan hal yang
terpenting dalam pengembangan perkebunan Karet rakyat di Kabupaten
Mandailing Natal. Analisis ini dilakukan menggunakan data dari hasil wawancara
dengan pedangang pengumpul tingkat desa, pedagang pengumpul tingkat
kecamatan dan pedagang besar (pabrik). Margin tata niaga diketahui dengan
menghitung perbedaan harga di tingkat petani dan di tingkat pabrik. Secara
matematis persamaan margin tata niaga dapat dirumuskan sebagai berikut :
m
Mi
j 1
Cij
j 1 i 1
Dimana :
M = Margin tataniaga (Rp/Kg)
Pj
j 1
40
= Periode waktu
= Galat
Koefisien b2 pada persamaan 2 di atas menunjukkan seberapa jauh
41
terhadap tingkat harga yang berlaku sekarang di tingkat petani. Rasio antara kedua
koefisien tersebut menunjukkan indeks hubungan pasar (Index of Marketing
Connection) yang menunjukkan tinggi rendahnya keterpaduan antara kedua pasar
yang bersangkutan. Indeks hubungan pasar dapat dihitung dengan rumus sebagai
berikut :
(1+b1)
IMC
=
b3-b1
Dimana :
IMC = Indeks hubungan pasar (Index of Marketing Connection)
b1
b3
jangka panjang yang cukup kuat antara harga pasar di tingkat petani dengan harga
di tingkat pabrik.
3.4.4 Menyusun Arahan Kebijakan Pengembangan Perkebunan Karet
Rakyat di Kabupaten Mandailing Natal
Penyusunan arahan pengembangan perkebunan karet rakyat di Kabupaten
Mandailing Natal dilakukan secara spasial dan deskriptif. Peta arahan
pengembangan perkebunan rakyat dibuat dengan mengoverlay peta kesesuaian
lahan tanaman karet dengan peta penggunaan lahan sekarang (present land use),
peta kawasan hutan Kabupaten Mandailing Natal (Surat Keputusan Menteri
Kehutanan RI nomor : SK.44/Menhut-II/2005 tanggal 16 Februari 2005 tentang
Penunjukan Kawasan Hutan di Wilayah Provinsi Sumatera Utara seluas
3.742.120 ha), peta cadangan Hutan Tanaman Rakyat/HTR (Surat Keputusan
Menteri Kehutanan RI nomor SK.113/Menhut-II/2008 tanggal 21 April 2008
tentang Pencadangan Areal Hutan untuk Pembangunan Hutan Tanaman Rakyat
(HTR) seluas 9.815 ha di Kabupaten Mandailing Natal) dan disesuaikan dengan
RTRW Kabupaten Mandailing Natal (belum disahkan) serta mempertimbangkan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 6 tahun 2007 jo Peraturan
Pemerintah nomor 3 tahun 2008 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana
Pengelolaan Hutan serta Pemanfaatan Hutan dan Peraturan Menteri Kehutanan
42
43
hutan
negara
yang
pemanfaatan
utamanya
ditujukan
untuk
memberdayakan masyarakat setempat dan hutan desa adalah hutan negara yang
dikelola oleh desa dan dimanfaatkan untuk kesejahteraan desa serta belum
dibebani izin/hak.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 6 tahun 2007 jo PP nomor
3 tahun 2008 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan
serta Pemanfaatan Hutan pada Pasal 17 disebutkan bahwa:
(1) Pemanfaatan hutan bertujuan untuk memperoleh manfaat hasil dan jasa hutan
secara optimal, adil, dan lestari bagi kesejahteraan masyarakat.
(2) Pemanfaatan hutan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukan
melalui kegiatan: a. pemanfaatan kawasan; b. pemanfaatan jasa lingkungan;
c. pemanfaatan hasil hutan kayu dan bukan kayu; dan d. pemungutan hasil
hutan kayu dan bukan kayu.
Pada pasal 18 disebutkan bahwa pemanfaatan hutan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 17, dapat dilakukan pada seluruh kawasan hutan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 3 ayat (2), yaitu kawasan: a. hutan konservasi, kecuali pada cagar
alam, zona rimba, dan zona inti dalam taman nasional; b. hutan lindung; dan c.
hutan produksi.
Pada pasal 23 disebutkan bahwa pemanfaatan hutan pada hutan lindung
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 dapat dilakukan melalui kegiatan :
a. pemanfaatan kawasan; b. pemanfaatan jasa lingkungan; atau c. pemungutan
hasil hutan bukan kayu.
Pada Pasal 31 disebutkan bahwa:
44
(1) Pada hutan produksi, pemanfaatan hutan sebagaimana dimaksud dalam Pasal
17 ayat (1) dilaksanakan berdasarkan prinsip-prinsip untuk mengelola hutan
lestari dan meningkatkan fungsi utamanya.
(2) Pemanfaatan hutan pada hutan produksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan, antara lain, melalui kegiatan:
a. usaha pemanfaatan kawasan;
b. usaha pemanfaatan jasa lingkungan;
c. usaha pemanfaatan hasil hutan kayu dalam hutan alam;
d. usaha pemanfaatan hasil hutan kayu dalam hutan tanaman;
e. usaha pemanfaatan hasil hutan bukan kayu dalam hutan alam;
f. usaha pemanfaatan hasil hutan bukan kayu dalam hutan tanaman;
g. pemungutan hasil hutan kayu dalam hutan alam;
h. pemungutan hasil hutan bukan kayu dalam hutan alam;
i. pemungutan hasil hutan bukan kayu dalam hutan tanaman.
Pada Pasal 40 disebutkan bahwa:
(1). Pada hutan produksi, pemanfaatan hasil hutan kayu pada HTR dalam hutan
tanaman sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 huruf b dapat dilakukan
dengan satu atau lebih sistem silvikultur, sesuai dengan karakteristik sumber
daya hutan dan lingkungannya.
(2). Pemanfaatan hasil hutan kayu pada HTR dalam hutan tanaman sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) meliputi kegiatan penyiapan lahan, pembibitan,
penanaman, pemeliharaan, pemanenan, pengolahan, dan pemasaran.
(3). Pemanfaatan
hasil
hutan
kayu
sebagaimana dimaksud pada ayat (2), diutamakan pada hutan produksi yang
tidak produktif.
(4). Tanaman yang dihasilkan dari IUPHHK pada HTR merupakan aset
pemegang izin usaha, dan dapat dijadikan agunan sepanjang izin usahanya
masih berlaku.
(5). Pemerintah, sesuai ketentuan peraturan perundangundangan, membentuk
lembaga keuangan untuk mendukung pembangunan HTR
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor: 6 tahun 2007 jo PP nomor
3 tahun 2008 tersebut kemudian ditindaklanjuti dengan Peraturan Menteri
45
Kriteria kawasan hutan yang dapat ditetapkan sebagai areal kerja hutan desa
adalah hutan lindung dan hutan produksi yang : a. belum dibebani hak
pengelolaan atau izin pemanfaatan; b. berada dalam wilayah administrasi
desa yang bersangkutan.
(2)
hutan dalam hutan tanaman rakyat (HTR), hutan kemasyarakatan dan hutan desa
maka areal-areal tersebut dapat dimanfaatkan untuk peningkatan kesejahteraan
masyarakat tanpa harus mengurangi fungsinya sebagai hutan dengan tanaman
yang dapat diusahakan oleh masyarakat. Dalam kawasan hutan produksi, hasil
tanaman dapat diambil baik kayu maupun getahnya. Hal ini sesuai dengan
karakteristik tanaman karet.
46
rehabilitasi lahan, pencegahan erosi dan banjir, pengaturan tata guna air bagi
tanaman lain, dan menciptakan iklim yang sehat dan bebas polusi. Pada daerah
kritis, daun karet yang gugur mampu menyuburkan tanah. Daur hidup tanaman
karet yang demikian akan terus berputar dan berulang selama satu siklus tanaman
karet paling tidak selama 30 tahun. Oleh karena itu, keberadaan pertanaman karet
sangat strategis bagi kelangsungan kehidupan, karena mampu berperan sebagai
penyimpan dan sumber energi, laju pertumbuhan biomassa ratarata tanaman karet
pada umur 35 tahun mencapai 35,50 ton bahan kering/ha/tahun. Hal ini berarti
perkebunan karet dapat mengambil alih fungsi hutan yang berperan penting dalam
pengaturan tata guna air dan mengurangi peningkatan pemanasan bumi (global
warming) (Azwar et al., 1989).
Di wilayah Kabupaten Mandailing Natal, masyarakatnya telah mengenal
budidaya tanaman karet sejak dahulu dan telah diturunkan pengetahuan dan lahan
secara turun temurun, sehingga merupakan salah satu mata pencaharian pokok
masyarakatnya. Di areal yang telah ditunjuk oleh Kementrian Kehutanan RI
47
48
peta administrasi
overlay
overlay
Peta Present
Land use, peta peta
kawasan hutan,
peta HTR
- SK Menhut
tentang kawasan
hutan Madina
- SK Menhut
tentang HTR di
Madina
- PP RI tentang
Tata Hutan
- Peraturan
Menhut tentang
Hutan
Kemasyarakatan
- Peraturan
Menhut tentang
Hutan Desa
- UU tentang
Perlindungan
Lahan Pangan
Berkelanjutan
Survei responden
Analisis : Kelayakan
Finansial dan uji
sensitivitas
Peningkatan
teknis budidaya
Karet
Arahan kebijakan
pengembangan karet
rakyat di Kabupaten
Mandailing Natal
Data
Primer
Data
Sekunder
Analisis margin
tataniaga dan
keterpaduan pasar
Arahan kebijakan
pengembangan wilayah
Pemerintah Kabupaten
Mandailing Natal
49
50
1. Batahan
1. Batahan
2. Batang Natal
2. Batang Natal
3. Lingga Bayu
3. Kotanopan
4.
5.
6.
7.
4. Muara Sipongi
8. Muara Sipongi
5. Panyabungan
9. Panyabungan
10. Panyabungan Selatan
11. Panyabungan Barat
12. Panyabungan Utara
13. Panyabungan Timur
6. Natal
7. Muara Batang Gadis
8. Siabu
14. Natal
15. Muara Batang Gadis
16. Siabu
17. Bukit Malintang
Kotanopan
Ulu Pungkut
Tambangan
Lembah Sorik Marapi
: Samudera Indonesia
51
52
53
Mandailing Natal dapat dibagi menjadi 3 (tiga) satuan morfologi yaitu satuan
morfologi perbukitan terjal, satuan morfologi perbukitan bergelombang, dan
satuan morfologi pedataran. Kondisi ketinggian tempat di Kabupaten Mandailing
Natal seperti terlihat pada Gambar 6.
a. Satuan Morfologi Perbukitan Terjal, dicirikan oleh rangkaian pegunungan yang
tingginya antara 8001.915 m dpl dan keterjalan lebih dari 40%. Aliran sungai
mempunyai pola dendritiksub dendritik, sebagian trellis karena mengikuti
pola patahan, dengan lembah sungai yang sempit, biasanya berbentuk V dan
sebagian kecil cenderung U, menunjukkan tingkat erosi muda menuju dewasa.
b. Satuan Morfologi Perbukitan Bergelombang Landai, dicirikan oleh perbukitan
dengan ketinggian antara 100800 m dpl dan kemiringan lereng antara 15%40%. Pola aliran sungai dendritik, dengan lembah berbentuk U dan sebagian
berbentuk V, menunjukkan tingkat erosi dewasa. Satuan ini umumnya
ditempati oleh batuan vulkanik dan sedimen.
c. Satuan Morfologi Pedataran merupakan daerah datar atau dengan kemiringan
lereng antara 0% hingga 15% dan pola aliran anyaman braided stream yang
umum terjadi di daerah muara sungai.
54
4.3.3 Hidrologi
Potensi hidrologi cukup penting untuk menunjang pembangunan, baik untuk
kepentingan irigasi, air minum (sanitasi), transportasi, maupun untuk kepentingan
lainnya. Sumber air yang terdapat di Kabupaten Mandailing Natal bagi kebutuhan
tersebut di atas berasal dari mata air dan sungai. Kabupaten Mandailing Natal
dialiri oleh sungai besar dan kecil. Beberapa sungai yang terdapat di daerah ini di
antaranya adalah Sungai Batang Gadis, Batahan, Kun-kun, Parlampungan, Hulu
Pungkut, Aek Rantau Puran, Aek Mata dan lain-lain. Luas daerah aliran sungai
terbesar yakni Sungai Batang Gadis, yang terletak di ibukota Kecamatan
Panyabungan. Aliran sungai sepanjang 180,00 km dan lebarnya 65 m, dengan
volume normal sekitar 25.781,11 m3 Secara umum sungai-sungai yang berada di
daerah ini biasa digunakan untuk sarana irigasi, perhubungan, MCK (Mandi, Cuci
dan Kakus) dan lainnya.
Secara umum, sungai-sungai di Kabupaten Mandailing Natal beraliran
pendek, terjal, dan sempit, sehingga sulit untuk digunakan sebagai sarana
transportasi. Sebagian sungai dimanfaatkan untuk pembangkit tenaga listrik
(hydromini) dan untuk irigasi. Alur sungai senantiasa bergerak secara horisontal
dan jalur sungai berpindah-pindah (bergerak) secara terus-menerus pula. Setelah
melalui perjalanan hidupnya sebuah sungai yang lurus dalam jangka waktu
tertentu akan berkelok-kelok atau membentuk meander. Pola Daerah Aliran
Sungai (DAS) sangat dipengaruhi leh keadaan morfologis, topografi dan bentuk
wilayah disamping bentuk atau corak DAS itu sendiri. Di wilayah Mandailing
Natal terdapat 6 (enam) DAS, yaitu:
1. DAS Batang Gadis
2. DAS Batang Batahan
3. DAS Batang Natal
4. DAS Batang Tabuyung
5. DAS Batang Bintuas
6. DAS Batang Toru.
DAS yang terbesar adalah DAS Batang Gadis dengan luas 369.963 Ha atau
sekitar 55,88% dari luas wilayah Kabupaten Mandailing Natal. Keenam DAS
bermuara ke Pantai Barat (Samudera Indonesia).
55
4.3.4
Iklim
4.3.4.1 Musim
Wilayah Mandailing Natal mempunyai iklim yang hampir sama dengan
sebagian besar Kabupaten/Kota yang ada di Indonesia. Hanya dikenal dua musim
yaitu musim hujan dan kemarau. Musim kemarau terjadi antara bulan Juni sampai
bulan September. Arus angin berasal dari Australia yang tidak mengandung uap
air, sebaliknya musim hujan terjadi pada bulan Desember sampai bulan Maret
karena arus angin banyak mengandung uap air yang berasal dari Asia dan
Samudera Pasifik. Keadaan ini seperti silih berganti setiap tahun setelah melewati
masa peralihan pada bulan AprilMei dan OktoberNovember. Frekuensi curah
hujan lebih tinggi selama tahun 2008 jika dibandingan dengan tahun 2007.
4.3.4.2 Suhu dan Curah Hujan
Tinggi atau rendahnya suhu udara di suatu tempat dipengaruhi oleh
ketinggian daerah di atas permukaan laut. Daerah Mandailing Natal yang terletak
di ketinggian antara 0-1.915 meter di atas permukaan laut mengakibatkan suhunya
berkisar antara 230C320C dengan kelembaban antara 8085%. Curah hujan di
suatu tempat dipengaruhi oleh iklim, keadaan orografi dan perputaran /pertemuan
arus udara. Oleh karena itu jumlah curah hujan beragam menurut bulan dan
wilayah tiap kecamatan.
Tahun 2008 rata-rata jumlah curah hujan di Kabupaten Mandailing Natal
yakni 2.945 mm/tahun. Curah hujan maksimum terdapat di Kecamatan Muara
Sipongi yaitu: 3.288 mm/tahun sedangkan minimum curah hujan 2.603 mm/tahun
di Kecamatan Panyabungan Utara.
4.3.5
Jenis Tanah
56
Jenis tanah Regosol merupakan jenis tanah yang paling sedikit jumlahnya,
yakni hanya 8.400 ha dari seluruh luas wilayah Kabupaten Mandailing Natal.
Jenis tanah regosol dapat ditemukan di sepanjang tepi pantai barat yang terputusputus oleh bukit-bukit kecil dari formasi tua atau dataran rawa dan endapan
alluvial sungai.
4.4
Demografi
Jumlah penduduk Kabupaten Mandailing Natal tahun 2008 yakni 423.712
jiwa, terdiri dari Laki-laki 207.475 orang dan perempuan 216.237 orang, dengan
sex ratio 95,95 dan banyaknya rumah tangga 101.802 KK dengan rata-rata
anggota rumah tangga 4. Laju pertumbuhan penduduk Mandailing Natal tahun
2008 sebesar 1,47%. Struktur penduduk Mandailing Natal menunjukkan bahwa
usia produktif (15-64 tahun) sangat menonjol sebesar 55,55% dan usia
ketergantungan terdiri usia (0-14 tahun) sebesar 41,42% dan Lansia (65+) sebesar
3,03%.
Kepadatan penduduk Kabupaten Mandailing Natal yakni 79 jiwa/Km2.
Kepadatan tertinggi di kecamatan Lembah Sorik Merapi yaitu 511 jiwa/Km2 dan
terkecil di kecamatan Muara Batang Gadis (10 jiwa/km2). Sesuai dengan nama
daerahnya, penduduk mayoritas adalah Mandailing juga dihuni oleh suku-suku
lainnya seperti, Batak, Jawa, Melayu, Minang dan lainnya.
Tenaga kerja adalah modal bagi geraknya roda pembangunan. Jumlah dan
komposisi terus mengalami perubahan seiring dengan berlangsungnya proses
demografi. Situasi ketenagakerjaan di Kabupaten Mandailing Natal pada Agustus
2008, Angkatan Kerja (usia 15 tahun keatas) sebesar 198.460 orang dan bukan
angkatan kerja 52.174 orang. TPAK (Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja)
merupakan ukuran yang menggambarkan jumlah angkatan kerja untuk setiap 100
tenaga kerja. TPAK Kabupaten Mandailing Natal sekitar 81,48% yang tertinggi di
Kecamatan Bukit Malintang (94,78%) dan terkecil Kecamatan Lembah Sorik
Marapi (47,85%). Di sisi lain dapat dianalisis bagian angkatan kerja yang masih
mencari pekerjaan atau biasa disebut Tingkat Penggangguran Terbuka (TPT).
Pada Bulan Agustus 2008 di Mandailing Natal yakni 7,92%. TPT yang tertinggi
Kecamatan Lembah Sorik Marapi (12,85%) dan terendah Kecamatan Bukit
Malintang (1,92%). Pekerja didominasi oleh kaum laki-laki yaitu: 59,98% dan
57
58
4
5
6
8
9
Pertanian
- Tanaman Bahan Makanan
- Tanaman Perkebunan
- Peternakan dan Hasil-hasilnya
- Kehutanan
- Perikanan
Pertambangan dan Penggalian
- Minyak dan Gas Bumi
- Pertambangan non Migas
- Penggalian
Industri Pengolahan
- Industri Migas
- Industri Non Migas
- Makanan, Minuman & Tmbkau
- Tekstil, Brg dr Kulit & Alas
Kaki
- Brg dari Kayu & Hsl Hutan
Lain
- Kertas dan Barang Cetakan
- Pupuk, Kimia & Brg dari Karet
- Semen & Brg Galian non
Logam
- Logam Dasar Besi dan Baja
- Alat Angk, Mesin & Peralatan
- Barang Lainnya
Listrik, Gas, dan Air Bersih
Bangunan
Perdagangan Hotel dan Restoran
- Perdagangan Besar dan Eceran
- Hotel
- Restoran
Pengangkutan dan Komunikasi
- Pengangkutan
- Komunikasi
Keu, Persewaan dan Jasa Perush
Jasa-jasa
Total
2,74
2,30
4,44
4,57
-1,86
4,23
2,78
0,00
0,00
2,78
8,81
0,00
8,81
6,67
2,89
1,62
4,85
4,32
0,48
4,15
2,83
0,00
0,00
2,83
8,22
0,00
8,22
6,82
2,45
-0,01
6,55
1,16
0,76
4,84
3,90
0,00
0,00
3,90
8,12
0,00
8,12
8,08
5,65
2,73
11,97
5,79
-1,58
8,14
5,97
0,00
0,00
5,97
10,83
0,00
10,83
16,05
4,80
5,31
4,58
6,30
1,49
4,86
4,50
0,00
0,00
4,50
9,48
0,00
9,48
10,62
RATARATA
3,71
2,39
6,48
4,43
-0,14
5,24
4,00
0,00
0,00
4,00
9,09
0,00
9,09
9,65
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
4,76
4,32
5,86
-0,03
5,80
4,14
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
2,29
2,86
8,12
7,66
6,40
5,47
17,58
0,00
0,00
3,89
15,44
4,33
4,29
3,62
7,41
11,62
5,82
27,56
7,61
10,43
5,47
14,23
0,00
0,00
4,69
16,57
4,72
4,68
3,89
8,24
13,78
7,34
28,48
9,88
9,55
5,86
9,22
0,00
0,00
7,42
14,98
4,81
4,74
2,90
10,61
15,58
11,31
23,73
9,29
12,50
6,12
5,99
0,00
0,00
11,11
9,41
4,92
4,97
1,12
2,50
5,21
7,00
2,13
6,44
8,35
6,46
9,16
0,00
0,00
13,18
10,57
5,17
5,17
4,53
5,78
7,31
5,00
11,46
44,86
4,41
6,50
11,24
0,00
0,00
8,06
13,39
4,79
4,77
3,21
6,91
10,70
7,29
18,67
15,62
9,05
6,08
2004
2005
2006
2007
2008
59
60
2004
49,09
- Tanaman Bahan Makanan
19,40
- Tanaman Perkebunan
12,70
- Peternakan dan Hasil-hasilnya
6,05
- Kehutanan
6,24
- Perikanan
4,70
2 Pertambangan dan Penggalian
1,77
- Minyak dan Gas Bumi
0,00
- Pertambangan non Migas
0,00
- Penggalian
1,77
3 Industri Pengolahan
3,53
- Industri Migas
0,00
- Industri Non Migas
3,53
- Makanan, Minuman & Tmbkau
1,93
- Tekstil, Brg dr Kulit & Alas Kaki
0,02
- Brg dari Kayu & Hsl Hutan Lain
0,51
- Kertas dan Barang Cetakan
0,02
- Pupuk, Kimia & Brg dari Karet
0,00
- Semen & Brg Galian non Logam
0,19
- Logam Dasar Besi dan Baja
0,86
- Alat Angk, Mesin & Peralatan
0,00
- Barang Lainnya
0,00
4 Listrik, Gas, dan Air Bersih
0,32
5 Bangunan
8,62
6 Perdagangan Hotel dan Restoran
17,81
- Perdagangan Besar dan Eceran
17,48
- Hotel
0,09
- Restoran
0,24
7 Pengangkutan dan Komunikasi
3,92
- Pengangkutan
2,65
- Komunikasi
1,27
8 Keu, Persewaan dan Jasa Perushn
2,11
9 Jasa-jasa
12,83
- Pemerintahan Umum
10,02
- Swasta
2,81
Total
100,00
Sumber : PDRB Kabupaten Mandailing Natal 2004-2008
2005
47,11
18,28
12,47
5,92
5,87
4,57
1,67
0,00
0,00
1,67
3,53
0,00
3,53
1,92
0,02
0,52
0,02
0,00
0,19
0,86
0,00
0,00
0,32
9,34
17,55
17,20
0,11
0,24
4,35
2,73
1,62
1,97
14,16
11,32
2,84
100,00
2006
45,42
17,55
12,22
5,75
5,51
4,39
1,59
0,00
0,00
1,59
3,53
0,00
3,53
1,96
0,02
0,51
0,02
0,00
0,19
0,84
0,00
0,00
0,32
10,05
17,79
17,43
0,12
0,24
4,63
2,82
1,81
2,00
14,67
11,81
2,86
100,00
2007
2008
45,92
16,85
14,29
5,75
4,82
4,21
1,55
0,00
0,00
1,55
3,82
0,00
3,82
2,33
0,02
0,49
0,02
0,00
0,18
0,78
0,00
0,00
0,34
9,84
17,69
17,34
0,11
0,23
4,72
2,91
1,82
1,96
14,15
11,48
2,67
100,00
46,36
17,66
14,77
5,90
4,23
3,80
1,46
0,00
0,00
1,46
3,92
0,00
3,92
2,51
0,01
0,49
0,01
0,00
0,16
0,73
0,00
0,00
0,42
9,66
17,66
17,33
0,11
0,22
5,13
3,10
2,03
2,52
12,87
10,48
2,39
100,00
Jika dihitung rata-rata persentase nilai PDRB (atas harga konstan tahun
2000) per subsektor tahun 2004-2008, sub sektor tanaman bahan makanan
(pangan) menyumbang rata-rata sebesar 37,98% kemudian diikuti subsektor
perkebunan sebesar 27,55%. Gambar 7 menunjukkan kontribusi dari setiap sub
sektor pertanian di Kabupaten Mandailing Natal pada tahun 2004-2008.
61
71.015
Produksi
(ton)
34.615
14.320
179.479
4.322
2.387
2.592
1.954
2.704
1.277
3.982
2.209
613
269
15
10
Cengkeh (Clove)
142
31
No
Jenis tanaman
Luas (ha)
KECAMATAN SENTRA
Panyabungan, Batang
Natal, Muara Bt Gadis
Batahan, Natal, Muara Bt
Gadis
Lingga Bayu, Batang
Natal, Natal
Kotanopan, Batang Natal,
Tambangan
Siabu, Natal,
Panyabungan
Kotanopan, Muara
Sipongi, Ulu Pungkut
Tambangan, Muara
Sipongi, Panyabungan
Bukit Malintang, Siabu,
Ulu Pangut
Tambangan, Muara
Sipongi, Batang Natal
62
63
Muara Batang Gadis yang memproduksi 4.231 ton atau 12,3 % dari produksi
karet di Kabupaten Mandailing Natal. Tabel 9 memperlihatkan produksi karet
tahun 2008 di Kabupaten Mandailing Natal menurut kecamatan.
Tabel 9.
KECAMATAN
TOTAL
(ha)
2.211
1.540
756
4.738
9.161
4.758
1.755
1.364
2.265
628
377
5.057
4.695
533
455
201
9.923
4.426
3.517
1.004
857
1.039
9.755
71.015
PRODUKSI
ton/tahun
1.115
1.216
485
3.203
6.873
2.018
694
340
1.013
202
91
1.972
1.543
139
120
41
4.306
1.993
1.801
474
290
417
4.268
34.616
64
Deskripsi
Keterangan
1.
2.
3.
4.
1
GT-1, Avross
12-30
Dinas Kehutanan dan
Perkebunan Kab. Mandailing
Natal, Penangkar Bibit dan
Pembibitan sendiri
600-700
2
1- 2
5.
6.
7.
8.
250
250
2
230
3-4 hari dalam seminggu
1 kali dalam seminggu
Ada
Tidak ada
Keunggulan bibit okulasi dari bibit dari biji adalah lebih cepat matang
sadap. Tanaman dengan bibit okulasi dapat disadap pertama pada umur 5-6 tahun
setelah bibit ditanam, sedangkan tanaman dengan biji dapat disadap pertama pada
umur 7-9 tahun, namun bibit okulasi memiliki umur produktif lebih pendek yaitu
berkisar 20-25 tahun sedangkan bibit dari biji bisa mencapai lebih dari 30 tahun.
Rata-rata populasi tanaman per hektar sebanyak 650-700 pohon dengan
jarak tanam 3x5 dan 3 x 4. Tanaman karet yang ditanam petani di daerah
penelitian sebagian besar berumur 7-40 tahun. Pada budidaya tanaman tahunan
umur tersebut merupakan umur produktif. Menurut Dinas Kehutanan dan
Perkebunan Kabupaten Mandailing Natal, umur tanaman karet rakyat di
Kabupaten Mandailing Natal sangat produktif pada kisaran umur 1218 tahun dan
akan mengalami penurunan produksi pada umur 19 tahun.
Dalam melakukan budidaya tanaman, petani jarang sekali memberikan
perawatan, umumnya petani membiarkan saja bibit yang sudah ditanam. Rata-rata
petani melakukan pemupukan sebanyak 1-2 kali per tahun, bahkan ada yang tidak
melakukan pemupukan sama sekali. Rata-rata penggunaan input produksi per
hektar berupa penggunaan pupuk urea sebanyak 250 kg, pupuk NPK sebanyak
65
66
67
68
69
Tabel 11 Luasan kelas kesesuaian lahan aktual untuk tanaman karet pada masingmasing kelas kesesuaian lahan untuk tanaman karet di Kabupaten
Mandailing Natal
No
Kecamatan
Batahan
N1l
1.865
Batang Natal
51.464
27.006
Bukit Malintang
1.916
439
337
1.875
1.141
Huta Bargot
1.337
61
648
7.410
854
Kotanopan
9.746
118
18.864
510
Lembah S. Marapi
54
2.142
145
852
Lingga Bayu
11.711
545
710
10.348
M. Batang Gadis
18.024
1.254
2.481
53.830
100.026
Muarasipongi
4.871
8.250
10
Naga Juang
1.698
521
187
1.846
527
11
Natal
23.512
4.292
1.097
14.790
35.614
12
Pakantan
473
350
9.863
13
Panyabungan
9.398
2.601
1.066
7.264
3.861
14
Panyabungan Barat
1.401
647
3.947
1.720
15
Panyabungan Selatan
534
315
5.139
475
16
Panyabungan Timur
22.868
276
481
11.503
17
Panyabungan Utara
1.809
670
1.034
452
1.683
18
Puncak S. Marapi
113
4.534
279
19
Ranto Baek
14.711
255
3.397
20
Siabu
10.103
5.915
1.484
8.548
3.030
21
Sinunukan
480
177
6.340
7.107
22
Tambangan
733
892
12.645
31
23
Ulu Pungkut
6.184
1.991
18.269
193.693
16.430
23.031
96.451
309.968
14.967
Total
S3l
5.903
S3t
-
Kelas S2, S3, dan N memiliki faktor pembatas. Faktor pembatas pada kelas
kesesuaian S2 adalah kelerengan. Pada kelas kesesuaian S3 faktor pembatas
adalah drainase, lereng dan tekstur tanah. Kelas kesesuaian lahan N (tidak sesuai)
dibatasi oleh kemiringan lereng. Faktor-faktor pembatas pada kelas S2 dan S3
beberapa diantaranya dapat diatasi, sedangkan faktor pembatas pada kelas N
cukup sulit untuk diatasi.
Faktor pembatas drainase dapat diatasi dengan pemberian pupuk dan
pembuatan saluran drainase. Faktor pembatas yang lain yaitu kemiringan lereng
70
dan tekstur tanah relatif sulit untuk diatasi, sekalipun bisa namun membutuhkan
biaya yang tinggi. Diperkirakan dengan dilakukan usaha perbaikan, akan
memperbesar biaya usaha yang akan dilakukan petani dan dikhawatirkan usaha
tersebut akan memberikan keuntungan yang kecil bagi petani atau bahkan merugi.
Pertimbangan tersebut sesuai dengan pendapat Hardjowigeno dan Widiatmaka
(2001) bahwa usaha perbaikan faktor pembatas yang dilakukan harus
memperhatikan aspek ekonomi. Artinya, apabila lahan tersebut diatasi kendalakendalanya, maka harus diperhitungkan apakah secara ekonomi dapat
memberikan keuntungan dalam usaha tani tersebut. Secara spasial lokasi lahan
dengan kelas kesesuaian lahan dengan faktor-faktor pembatas dapat dilihat pada
Gambar 10.
Di Kabupaten Mandailing Natal produksi karet terpusat di Kecamatan
Panyabungan yang tahun 2008 menghasilkan karet sebesar 6.749 ton yang berarti
memberi kontribusi produksi karet sebesar 19,7 % disusul Kecamatan Muara
Batang Gadis yang memproduksi 4.231 ton atau 12,3 % dari produksi karet di
Kabupaten Mandailing Natal. Saat ini sentra produksi karet terdapat di Kecamatan
Panyabungan, Kecamatan Batang Natal dan Kecamatan Muara Batang Gadis
dengan produktivitas saat ini masing-masing mencapai 600-1.000 ton/ha/tahun
karet kering.
Mencermati hasil evaluasi lahan yang telah dilakukan, secara umum
kecamatan-kecamatan sentra karet tersebut memang memiliki lahan-lahan dengan
kelas kesesuaian lahan S1, S2 dan S3 untuk tanaman karet. Apabila dilakukan
usaha mengatasi faktor pembatas kesesuaian lahan yang ada, maka lahan-lahan di
kecamatan-kecamatan sentra karet tersebut dapat menjadi lahan yang sangat
sesuai (S1) untuk budidaya karet. Artinya dengan produktifitas yang ada saat ini
yang hanya mencapai rata-rata 800 kg/ha karet kering (Tahun 2009), dengan
mengatasi faktor pembatas yang ada maka produksi dapat ditingkatkan lagi
menjadi lebih optimal.
Menurut Indraty (2005) produksi optimal yang dapat dicapai tanaman karet
bisa mencapai 2 ton/ha. Menurut FAO (1983), perkiraan produksi pertanian pada
lahan-lahan kelas kesesuaian S2 dapat mencapai 60-80%, sedangkan pada lahanlahan S3 dapat mencapai 40-60% dari produksi optimum. Dengan dasar
71
72
73
pada tahun sadap 1 sampai dengan tahun sadap ke 10, (b) tahap II, produksi stabil
yang terjadi pada tahun sadap ke-11 sampai ke-15 dan (c) tahap III, produksi
berkurang yang terjadi pada tahun sadap ke-16 dan seterusnya (Rahman, 2002).
Dalam analisis ini, umur produktif tanaman dipakai sampai pada umur 25 tahun
walaupun tanaman karet masyarakat sampai umur 30 tahun masih disadap, namun
hasilnya sangat sedikit. Berdasarkan hasil penelitian Siagian (2002) tanaman karet
sudah harus direplanting pada umur tanaman 25 tahun, karena tanaman di atas
umur 25 tahun sudah mengalami penurunan produksi yang tinggi dan lebih baik
dipanen untuk mendapatkan kualitas kayu yang baik. Asumsi-asumsi ini
digunakan dalam perkiraan produksi karet dalam bentuk cup lump (lump
mangkuk) masyarakat untuk waktu yang akan datang. Selain itu juga diasumsikan
bahwa tidak terjadi perubahan iklim yang ekstrim dan tidak terjadi wabah hama
penyakit sehingga produksi karet petani mengalami tren kenaikkan dan penurunan
seperti penjelasan diatas.
Analisis kelayakan finansial pada enam desa terpilih disajikan dalam Tabel
12, sedangkan rincian perhitungan analisis finansial masing-masing desa dapat
dilihat pada Lampiran 5, 6, 7, 8, 9 dan 10. Perhitungan analisis finansial ini
berdasarkan data rataan struktur input dan output dari masing-masing desa, yang
terdiri dari 25 responden sampel di masing-masing desa.
Tabel 12 Analisis kelayakan finansial (NPV, BCR, dan IRR dan payback period)
perkebunan karet rakyat di Kabupaten Mandailing Natal
No
Desa/Kecamatan
Orde
kesesuaian
NPV
(DR =
12%)
Net
B/C
IRR
Payback
Period
Sihepeng
(Kec. Siabu)
S1
72.006.826
1,92 26,74%
8 tahun 7
bulan 11 hari
Malintang
(Kec. Bukit Malintang)
S1
93.052.838
2,10 29,45%
7 tahun 7
bulan 12 hari
Purba Baru
(Kec. Lembah Sorik Marapi)
S2
67.139.616
1,76 24,44%
9 tahun 2
bulan 6 hari
Roburan Lombang
(Kec. Panyabungan Selatan)
S2
54.993.966
1,72 23,35%
10 tahun
13 hari
Tambangan Pasoman
(Kec. Tambangan)
S3
37.838.270
1,48 20,20%
11 tahun
4 bulan
Hutarimbaru SM
(Kec. Kotanopan)
S3
44.962.829
1,49 20,71%
10 tahun 6
bulan 16 hari
74
Pola asumsi harga yang digunakan adalah harga konstan dengan nilai
Rp. 13,000/kg cup lump, dengan tingkat suku bunga 12% (sesuai dengan rata-rata
suku bunga bank pada tahun 2010). Perbedaan rataan dan koefisien keragaman
struktur input dan output dalam pengusahaan tanaman karet pada tiap kelas
kesesuaian lahan di masing-masing desa dapat dilihat pada Lampiran 11.
Dari Tabel diatas, secara finansial usaha perkebunan karet rakyat layak
untuk dikembangkan di Kabupaten Mandailing Natal. Hal tersebut ditunjukkan
dengan nilai NPV, BCR, dan IRR yang memenuhi kriteria layak. Nilai NPV
bernilai positif yaitu antara Rp93.052.838Rp37.838.270 yang menunjukkan
keuntungan yang didapatkan selama umur produktif tanaman karet sebesar nilai
tersebut. BCR yang lebih besar dari satu (2,101,48) menunjukkan bahwa setiap
satu rupiah yang diinvestasikan dalam usaha ini akan memberikan tambahan
manfaat (keuntungan) sebesar Rp2,10 sampai Rp1,48. Nilai IRR yang melebihi
tingkat suku bunga yang berlaku menggambarkan bahwa sampai tingkat suku
bunga discount factor 20% untuk lahan S3, 23%-24% pada lahan S2 dan 26%29% pada lahan S1, usaha perkebunan karet rakyat di Kabupaten Mandailing
Natal masih memberikan nilai keuntungan bagi petani.
Dari Tabel 12 diatas juga terlihat adanya perbedaan yang cukup signifikan
antara nilai-nilai parameter analisis finansial desa dikelas kesesuaian lahan sesuai
(S1), cukup sesuai (S2) dan desa dikelas kesesuaian sesuai marginal (S3). Dari
lampiran 12, terlihat bahwa penyebab perbedaan ini karena perbedaan yang cukup
besar antara nilai produksi cup lump karet pada ketiga kelas kesesuaian lahan. Di
samping itu, terlihat adanya perbedaan nilai yang tinggi pada input pupuk yang
digunakan petani dan jumlah tenaga kerja yang digunakan. Ketiga hal tersebut
merupakan penyebab utama perbedaan nilai analisis finansial yang dilakukan. Hal
mendasar terjadinya perbedaan ini tentu saja karena perbedaan kualitas lahan.
Pada lahan S3 faktor penghambat bagi tanaman lebih besar dibandingkan lahan
S2, sedangkan lahan S1 tidak memiliki faktor penghambat. Karena itu pada lahan
S1 produktifitas yang dihasilkan paling baik dibanding produktifitas pada lahan
S2 dan S3, produktifitas S2 lebih tinggi dibanding S3, karena faktor penghambat
pada lahan S3 lebih besar dibandingkan dengan di lahan S2. Dari desa-desa
pewakil lahan S1, S2 dan S3 terlihat perbedaan produktifitas, hal ini dikarenakan
75
teknik budidaya petani yang dilakukan petani terutama dalam hal pemupukan,
pada Desa Sihepeng (S1), Roburan Lombang (S2) dan Tambangan Pasoman (S3)
petani hanya melakukan pemupukan satu kali dalam setahun, sedangkan pada tiga
desa pewakil lainnya petani melakukan pemupukan sebanyak 2 kali dalam
setahun hal ini sangat berpengaruh pada tingkat produktifitas tanaman. Umumnya
petani pada enam desa sampel pada tahun ke-16 mulai mengurangi pemakaian
pupuk, karena mahalnya harga pupuk, biasanya petani hanya memupuk urea pada
tanamannya, karena mengira tanaman telah menghasilkan. Hal ini menyebabkan
tanaman pada umur 25 tahun produktifitas tanaman semakin jauh menurun,
sehingga umumnya pada umur diatas 25 tahun telah dimasukkan dalam kategori
tanaman tidak menghasilkan walaupun banyak petani yang melakukan
penyadapan paksa pada tanaman tersebut. Hal ini sebenarnya dapat merusak
kualitas kayu karet yang seharusnya dapat juga diperdagangkan.
Dari analisis diketahui, desa pewakil kelas kesesuaian S1 yaitu desa
Sihepeng dan Malintang, produktifitas rata-rata adalah 2.753 kg/ha dan 3.170
kg/ha, desa Purba Baru dan desa Roburan Lombang yang merupakan pewakil
kelas kesesuaian lahan S2 produktifitas rata-rata mencapai 2.774 kg/ha dan 2.409
kg/ha sedangkan desa Tambangan Pasoman dan desa Hutarimbaru SM yang
merupakan pewakil kelas kesuaian lahan S3 produktifitas rata-rata mencapai
2.133 kg/ha dan 2.458 kg/ha. Dalam hal pemupukan, pada lahan dengan kelas
kesesuaian S3 dan S2 yang merupakan lahan dengan faktor pembatas yang agak
berat, input pupuk yang dibutuhkan tanaman lebih besar dibandingkan lahan
dengan kelas kesesuaian S1. Hal ini menyebabkan biaya produksi terutama untuk
pembelian pupuk pada lahan S3 dan S2 lebih tinggi dibandingkan lahan S2. Dari
hasil analisis data yang dilakukan, rata-rata pembelian pupuk pada awal tanam
umumnya masyarakat hanya menggunakan pupuk NPK dengan biaya sebesar
Rp1.750.000/ha/tahun. Pada tahun pertama sampai dengan tahun ke-15 petani
rata-rata
mengeluarkan
biaya
untuk
pupuk
untuk
lahan
S3
sebesar
76
yang dilakukan
petani meliputi:
pemupukan,
77
78
menguji secara sistematis apa yang terjadi pada kapasitas penerimaan suatu
proyek apabila terjadi kejadian yang berbeda dengan perkiraan yang dibuat dalam
perencanaan. Hal ini dibutuhkan dalam analisis proyek, biasanya didasarkan pada
proyeksi yang mengandung banyak ketidakpastian dan perubahan yang akan
terjadi dimasa yang akan datang karena proyek dapat berubah-ubah sebagai akibat
empat permasalahan utama yaitu:
5. Perubahan harga jual produk
6. Keterlambatan pelaksanaan proyek
7. Kenaikan biaya
8. Perubahan volume produksi
Pada penelitian ini dilakukan analisis sensitivitas dengan menaikkan jumlah
biaya input dan menaikkan suku bunga untuk mengetahui sampai sejauhmana
batas kelayakan kegiatan usaha karet petani serta mencoba mencari sampai
seberapa jauh kelayakan harga dan produksi untuk kondisi perkebunan karet
rakyat di Kabupaten Mandailing Natal. Semua dilakukan dengan asumsi ceteris
paribus.
Hasil analisis sensitivitas dengan skenario dengan menaikkan biaya input
untuk aktivitas kebun karet rakyat di Kabupaten Mandailing Natal dari layak
menjadi tidak layak terjadi pada saat biaya input dinaikkan sebesar 40%-44,06%
untuk kelas kesesuaian lahan S3, 69,67%-71,67% untuk kelas kesesuaian lahan
lahan S2 dan 91,09%-110,3% untuk kelas kesesuaian lahan lahan S1 dengan
asumsi variabel-variabel lainnya ceteris paribus (tetap). Apabila biaya input
meningkat sebesar nilai-nilai tersebut maka usaha perkebunan karet yang
dilakukan petani sudah tidak layak atau merugikan petani, seperti terlihat pada
Tabel 13. Rincian perhitungan analisis sensitivitas skenario menaikkan biaya
input masing-masing desa dapat dilihat pada Lampiran 12,13, 14,15, 16 dan 17.
Dari Tabel 13 dapat dilihat bahwa apabila biaya-biaya input meningkat
sebesar nilai-nilai tersebut dengan asumsi variabel-variabel lainnya ceteris
paribus (tetap) maka secara finansial usaha perkebunan karet rakyat tersebut
tidak layak lagi untuk diusahakan. Hal ini ditunjukan dengan nilai NPV, BCR,
dan IRR yang tidak memenuhi kriteria layak lagi. Nilai NPV bernilai negatif yaitu
antara (Rp7.582)(Rp100) menunjukkan kerugian yang dialami selama umur
79
Desa/Kecamatan
NPV
Orde
kesesuaian
(DR = 12%)
Net B/C
IRR
Kenaikan biaya
input pada
Sihepeng
(Kec. Siabu)
S1
(323)
1,00
12%
91,09%
Malintang
(Kec. Bukit Malintang)
S1
(7.582)
1,00
12%
110,30%
Purba Baru
(Kec. Lembah Sorik Marapi)
1,00
12%
S2
100
1,00
12%
Roburan Lombang
(Kec. Panyabungan Selatan)
S2
398
1,00
12%
Tambangan Pasoman
(Kec. Tambangan)
1,00
12%
S3
5.906
1,00
12%
Hutarimbaru SM
(Kec. Kotanopan)
S3
1,00
12%
(770)
69,67%
71,67%
40,00%
44,06%
80
perhitungan analisis sensitivitas skenario menaikkan tingkat suku bunga masingmasing desa dapat dilihat pada Lampiran 18,19,20, 21,22 dan 23.
Dari Tabel 14 dapat dilihat bahwa apabila tingkat suku bunga pinjaman
yang dikenakan pada petani untuk mengusahakan perkebunan karetnya sebesar
nilai-nilai tersebut dengan asumsi variabel-variabel lainnya ceteris paribus (tetap)
maka secara finansial usaha perkebunan karet rakyat yang dilakukan petani di
Kabupaten Mandailing Natal tidak layak. Hal ini ditunjukan dengan nilai NPV,
BCR, dan IRR yang tidak memenuhi kriteria layak. Nilai NPV bernilai negatif
yaitu antara (Rp255.861)(Rp81.242) menunjukkan kerugian yang dialami selama
umur produktif tanaman karet sebesar nilai tersebut. BCR yang bernilai sama
dengan satu menunjukkan bahwa usaha ini tidak memberikan tambahan manfaat
(keuntungan) bagi petani. Nilai IRR yang kurang dari tingkat suku bunga yang
berlaku menggambarkan bahwa pada tingkat suku bunga tersebut usaha
perkebunan karet rakyat di Kabupaten Mandailing Natal tidak akan memberikan
nilai keuntungan bagi petani.
Tabel 14 Analisis kelayakan finansial (NPV, BCR, dan IRR dan payback period)
perkebunan karet rakyat di Kabupaten Mandailing Natal dengan
menaikkan tingkat suku bunga
No
Desa/Kecamatan
Orde
kesesuaian
NPV
Net B/C
IRR
Sihepeng
(Kec. Siabu)
S1
(138.142)
1,00
26,72
26,80
Malintang
(Kec. Bukit Malintang)
S1
(81.242)
1,00
29,45
29,50
Purba Baru
(Kec. Lembah Sorik Marapi)
S2
(146.621)
24,22
24,50
Roburan Lombang
(Kec. Panyabungan Selatan)
S2
(99.693)
23,35
23,40
Tambangan Pasoman
(Kec. Tambangan)
S3
(254.279)
20,20
20,30
Hutarimbaru SM
(Kec. Kotanopan)
S3
20,71
20,80
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
(255.861)
1,00
81
Desa/Kecamatan
Orde kesesuaian
BEP Harga
(Rp)
BEP Volume
Produksi cup lump
(Kg/Ha/Tahun)
Sihepeng
(Kec. Siabu)
S1
Malintang
(Kec. Bukit Malintang)
S1
6.181
1.531
Purba Baru
(Kec. Lembah Sorik Marapi)
S2
7.378
1.599
Roburan Lombang
(Kec. Panyabungan Selatan)
S2
7.573
1.393
Tambangan Pasoman
(Kec. Tambangan)
S3
8.846
1.441
Hutarimbaru SM
(Kec. Kotanopan)
S3
8.749
1.680
6.803
1.430
Pada kelas kesesuaian lahan S1, dengan kondisi pengusahaan karet dan
produksi yang dihasilkan oleh petani BEP harga tercapai pada harga Rp6.181
Rp6.803, artinya pada tingkat harga tersebut pertanaman karet tersebut masih
layak diusahakan. Apabila harga rata-rata karet selama umur produktif 25 tahun
tersebut dibawah harga tersebut maka petani akan mengalami kerugian. Demikian
juga halnya dengan petani yang mengusahakan karet pada kelas kesesuaian lahan
S2 dengan BEP harga sebesar Rp7.378Rp7.573 dan pada lahan S3 sebesar
Rp8.749-Rp8.846.
82
BEP rata-rata volume produksi cup lump karet petani pada kesesuaian lahan
S1 dengan asumsi ceteris paribus tercapai pada saat rata-rata produksi cup lump
karet yang dihasilkan petani sebesar 1.430 kg/ha/tahun1.531 kg/ha/tahun, artinya
apabila petani dapat memanen rata-rata produksi karetnya per hektar per tahun
sebesar nilai tersebut selama umur produktif maka pertanaman karet tersebut
masih layak diusahakan. Apabila selama umur produktif tersebut petani
memproduksi cup lump karet kurang dari nilai tersebut maka petani akan
mengalami kerugian. Demikian juga halnya dengan petani yang mengusahakan
karet pada kelas kesesuaian lahan S2 dengan BEP volume produksi sebesar 1.393
kg/ha/tahun1.599 kg/ha/tahun dan pada kelas kesesuaian lahan S3 sebesar 1.441
kg/ha/tahun1.680 kg/ha/tahun.
Tingginya nilai BEP harga cup lump karet di Kabupaten Mandailing Natal
dikarenakan tingginya biaya input termasuk biaya tenaga kerja, harga pupuk dan
pestisida serta rendahnya produktivitas. Oleh karena itu, diperlukan campur
tangan pemerintah untuk mengurangi kerugian di tingkat petani sehingga aktivitas
perkebunan karet rakyat di Kabupaten Mandailing Natal lebih berkelanjutan.
Rendahnya produktivitas kebun karet rakyat disebabkan oleh banyaknya areal tua,
rusak dan tidak produktif, penggunaan bibit bukan klon unggul serta kurangnya
pemeliharaan. Oleh karena itu, perlu upaya percepatan peremajaan karet rakyat
dan penanganan teknis budidaya karet yang dilaksanakan petani. penggunaan
teknologi anjuran dalam berusahatani karet akan berdampak pada peningkatan
produktivitas dan pendapatan petani karet (Kilmanun, 2005)
Keragaman pola produksi akibat perbedaan kesesuaian lahan akan terlihat
dari tingkat produktivitas yang berbeda. Pada tanaman karet (tergantung jenis klon
yang digunakan) yang ditanam pada lahan sangat sesuai (S1) akan mampu
menghasilkan produktivitas sebesar 3.000 kg/ha/tahun, pada lahan sesuai (S2)
akan dihasilkan 2.500 kg/ha/tahun dan 2.000 kg/ha/tahun untuk lahan (S3)
(Balitbang Pertanian, 2009).
Dalam menjalankan usahatani karet petani masih banyak menghadapi
kendala. Kendala yang dihadapi tersebut kurang lebih berasal dari diri petani
sendiri yaitu kurangnya modal untuk menggunakan input produksi secara optimal
sehingga dalam menjalankan usahatani terutama pembudidayaan tanaman karet
83
belum sesuai dengan teknik budidaya, seperti harga bibit okulasi yang mahal
sehingga menyebabkan masih banyak petani menggunakan bibit dari biji
(seedling) atau hampir setengah dari jumlah populasi sampel petani di tempat
penelitian menggunakan bibit dari biji.
Pada usaha perkebunan karet, peremajaan tanaman membutuhkan modal
yang tidak sedikit dan membawa konsekuensi hilangnya pendapatan selama masa
tanaman belum menghasilkan. Masalah ketiadaan modal untuk peremajaan dan
hilangnya pendapatan selama tanaman belum menghasilkan dapat diatasi dengan
kombinasi pemanfaatan kayu karet tua hasil peremajaan dan peningkatan
produktivitas lahan di gawangan selama masa tersebut. Peningkatan produktivitas
lahan dapat dilakukan dengan penanaman bibitan karet di gawangan. Hasil
pengamatan di Balai Penelitian Sungei Putih menunjukkan bahwa hasil penjualan
kayu karet tua untuk bahan baku industri dari satu hektar tanaman karet dengan
jumlah tegakan 200 pohon per haktar pada saat peremajaan adalah sebesar
Rp10.465.800. Pada sistim karet + bibitan, hasil penjualan kayu dapat menutupi
biaya pembangunan kembali serta pemeliharaan kebun sampai dengan tahun ke-2.
Dengan harga jual stum sebesar Rp2.000, keuntungan per hektar tanaman karet
dengan pengusahaan bibit di gawangan adalah Rp24.458.400 pada tahun pertama
dan Rp25.118.067 pada tahun kedua. Pendapatan ini lebih dari cukup digunakan
untuk pemeliharaan tanaman utama sampai tanaman dapat disadap. Pada sistem
karet + kacangan penutup tanah, hasil penjualan kayu hanya dapat menutupi biaya
penanaman kembali tanaman karet sampai dengan tahun pertama. Adanya
pembibitan karet di gawangan tidak berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan
tanaman utama (Siagian, 2005)
Harga pupuk yang mahal menyebabkan banyak petani yang melakukan
pemupukan dengan frekuensi 1 kali dalam setahun dan sejumlah kecil yang
melakukan pemupukan 2 kali dalam setahun, dan ada juga sejumlah kecil petani
yang tidak memberikan pemupukan sama sekali yang diakibatkan faktor biaya
karena harga pupuk yang mahal sehingga produksi karet petani kurang optimal.
Dalam hal pengendalian hama penyakit, petani banyak yang kurang mengerti cara
pengendalian, sehingga tanaman yang terserang hanya dilakukan pengendalian
84
seadanya bahkan ada yang tidak dilakukan pengendalian sama sekali sehingga
tanaman tidak bisa disadap lagi.
Selain kendala yang dihadapi dalam teknologi anjuran budidaya karet
kendala terbesar yang dihadapi petani adalah faktor sosial ekonomi petani itu
sendiri. Dalam segi pendidikan formal tingkat pendidikan petani rata-rata adalah
digolongkan rendah dan pengetahuan tentang usahatani dan budidaya karet petani
diperoleh hanya berdasarkan pengalamannya saja serta tidak adanya pendidikan
dan pelatihan yang diterima oleh petani dan walaupun ada sejumlah kecil petani
yang mengerti dalam teknologi anjuran budidaya karet, tetapi boleh dikatakan
tingkat pengetahuan petani tentang teknologi budidaya usahatani karet di daerah
penelitian masih kurang.
Berbagai upaya pelatihan teknis budidaya karet telah sering dilaksanakan
oleh Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Mandailing Natal sebagai
instansi pembina, namun masih mahalnya harga bibit dan pupuk menyebabkan
petani masih enggan melaksanakan teknis budidaya sesuai anjuran. Adanya bibit
unggul yang dijual dengan harga subsidi oleh pemerintah Kabupaten Mandailing
Natal sangat terbatas jumlahnya dan butuh waktu lama dengan daftar antrian
panjang bagi petani untuk mendapatkannya, hal ini dikarenakan lahan pembibitan
yang dimiliki Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Mandailing Natal
sebagai penyedia sangat terbatas, begitu juga dengan pupuk bersubsidi sangat sulit
didapatkan petani di kios-kios.
Butuh perhatian yang sangat besar dari Pemerintah Kabupaten Mandailing
Natal dalam hal ini untuk lebih meningkatkan pelaksanaan program-program
pelatihan teknis budidaya karet di tingkat petani, kerjasama dengan para
penangkar dalam pengadaan bibit unggul yang murah, serta pengawasan yang
lebih ketat dalam penyediaan pupuk bersubsidi di kios-kios penyedia. Peran
penyuluh sangat dibutuhkan terutama untuk membantu perbaikan teknis budidaya.
Upaya-upaya untuk peningkatan produktivitas karet rakyat dapat dilakukan
secara mandiri melalui peningkatan partisipasi dan pemberdayaan petani serta
masyarakat. Partisipasi harus melibatkan semua pihak yang berkepentingan
termasuk di dalamnya petani, pemerintah daerah, penyandang dana dan para
pengusaha karena masalah utama dalam pengembangan karet rakyat adalah
85
86
karetnya ke pedagang pengumpul desa. Petani dengan kebun yang luas dan
produksi yang besar umumnya menjual langsung ke pedagang pengumpul tingkat
kecamatan karena tingkat harga yang berbeda dengan pedagang pengumpul desa.
tentunya dengan persyaratan kualitas cup lump karet yang lebih baik dari
pedagang pengumpul desa. Keuntungan yang didapat masih lebih baik dengan
jumlah cup lump karet yang besar, walaupun mengeluarkan biaya dalam
penjualannya (transportasi). Petani yang memiliki kedekatan jarak dengan pasar
pedagang tingkat kecamatan tentu saja dapat menjual cup lump karetnya langsung
ke pedagang pengumpul kecamatan.
Petani pada umumnya menjual hasilnya melalui pedagang pengumpul desa
maupun kecamatan pada setiap diadakannya pasar getah yaitu setiap hari pasar
pekan (sekali dalam seminggu) di pasar-pasar kecamatan. Pedagang pengumpul
desa dan kecamatan biasanya setelah diadakannya pasar getah tersebut kemudian
melakukan sortir, penjemuran dan terkadang disimpan di gudang baru kemudian
cup lump dijual ke tujuan pabrik pengolahan di luar Kabupaten Mandailing Natal.
Terdapat 4 pabrik tujuan penjualan cup lump karet tersebut yakni di Kota
Padangsidimpuan, di Kota Kiasaran, Kota Tebing Tinggi dan Padang Propinsi
Sumatera Barat. Pabrik yang terdekat adalah ke pabrik di Kota Padangsidimpuan,
namun para pedagang pengumpul tersebut lebih sering menjual cup lump karetnya
ke Tebing Tinggi atau ke Kisaran, selain karena mendapat harga lebih bagus,
mereka biasanya mengadakan penjanjian dan kontrak dengan pihak pabrik.
Harga pembelian cup lump dari petani oleh pedagang pengumpul desa dan
kecamatan sangat bervariasi karena adanya persaingan harga antara sesama
pedagang, dan ada juga karena mutu hasil cup lump yang cukup bagus dimana
pedagang memberikan harga yang lebih tinggi karena bahan yang dijual petani
sangat bagus, tidak mengandung bahan (misalnya: mengandung kayu, plastik,
tanah), maka petani memberikan harga yang tinggi dan cup lump tersebut sudah
sangat kering dan telah di jemur petani dalam beberapa hari, dan kriteria tersebut
dapat memberikan nilai lebih dalam pemberian harga dalam per kg-nya, begitu
juga sebaliknya apabila hasil cup lump banyak mengandung mengandung bahan
(reject) maka harga yang diberikan pedagang pengumpul dapat lebih rendah.
87
Harga yang cenderung berubah-ubah ditentukan oleh pasar yang tidak dapat
diubah oleh satu pihak saja baik petani maupun lembaga pemasaran, sehingga
yang dapat dilakukan petani hanyalah mengurangi kerugian jika harga karet turun,
terutama pada saat musim penghujan dan musim gugur daun dan berganti daun
tanaman karet. Adanya persaingan harga harusnya disikapi dengan persaingan
yang dilakukan dengan cara yang sehat dengan harga terbuka dan memilih mutu
pembelian cup lump dengan kualitas yang baik .
Dalam hal penentuan harga pihak pabrik mempunyai acuan tertentu, dan
sudah ada ketentuan waktu tertentu adanya musim gugur atau berganti daun,
sehingga para pedagang seharusnya memilih mutu atau kualitas bahan cup lump
yang bagus dan tidak mengandung bahan (misalnya : cup lump bercampur dengan
kayu, tanah plastik) agar pabrik memberikan harga nothering yang bagus sesuai
dengan kriterianya. Adapun kriteria kadar penjualan mutu yang terbaik di
remeling adalah sebagai berikut :
a. Nomor 1 = Kualitas C (asli mengandung cup lump)
b. Nomor 2 = Kualitas B (mengandung kotoran ringan seperti; kayu tipis)
c. Nomor 3 = Kualitas F (bahan reject / kotor, mengandung kayu campur tanah).
Berdasarkan semua kriteria tersebut pabrik memberikan harga dan kadar yang
berlaku sesuai dengan jenis bahan cup lump yang di jual pedagang pengumpul
dengan ketentuan yang telah disepakati oleh pihak pabrik.
Di Kabupaten Mandailing Natal sebagian besar petani menjual karet dalam
bentuk cup lump karet kualitas rendah. Dalam pemasaran cup lump karet ini
terdapat tiga saluran pemasaran mulai dari petani hingga pabrik. Saluran pertama
petani menjual kepada pedagang pengumpul desa, pedagang pengumpul desa
menjualm kepada pedagang pengumpul kecamatan (biasanya pada saat hari pekan
kecamatan), pedagang pengumpul kecamatan menjual ke pabrik. Saluran kedua,
petani menjual langsung ke pedagang kecamatan pada hari pekan kecamatan,
pedagang kecamatan menjual ke pabrik. Saluran ketiga, petani menjual ke
pedagang desa, pedagang desa langsung menjual ke pabrik. Petani dapat dengan
bebas memilih saluran pemasaran yang disukainya. Hal tersebut lebih didasarkan
pada pertimbangan petani sendiri yang umumnya mempertimbangkan faktor
kemudahan transaksi, jarak ke pasar dan faktor harga yang lebih baik. Secara
88
ringkas saluran pemasaran cup lump karet rakyat di Kabupaten Mandailing Natal
disajikan pada Gambar 11.
PETANI
I
PEDAGANG PENGUMPUL DESA
(PP 1)
III
II
PEDAGANG PENGUMPUL
KECAMATAN (PP 2)
PABRIK
89
sebesar Rp12.000. Margin tata niaga pada saluran pemasaran II relatif lebih kecil
yaitu sebesar Rp10.000. Hal ini menunjukkan bahwa saluran pemasaran II lebih
menguntungkan bagi petani dibandingkan dua saluran pemasaran yang lain.
Tabel 16 Matriks keragaan pasar cup lump karet rakyat di Kabupaten
Mandailing Natal tahun 2010
No
Jenis analisis
1 Bagian harga yang
diterima petani
2 Margin pemasaran
3 Arus informasi
Jalur pemasaran
Saluran I
(Petani - PP I - PP II - Pabrik)
Saluran II
(Petani - PP II - Pabrik)
Rp
15.000
60%
Saluran III
(Petani - PP I - Pabrik)
Rp
13.000
52%
Saluran I
(Petani - PP I - PP II - Pabrik)
Rp
12.000
48%
Saluran II
(Petani - PP II - Pabrik)
Rp
10.000
40%
Saluran III
(Petani - PP I - Pabrik)
Rp
12.000
48%
Pabrik - PP II - PP I - Petani
90
91
92
sarana prasarana yang mendukung. Secara lengkap nilai margin dan persentase
margin penjualan per kilogram cup lump karet pada masing-masing pelaku pasar
dan saluran pemasaran cup lump karet rakyat pada tahun 2010 di Kabupaten
Mandailing Natal disajikan dalam Tabel 17.
Tabel 17 Nilai margin dan persentase margin penjualan per kilogram cup lump
karet pada masing-masing pelaku pasar dan saluran pemasaran cup
lump karet rakyat di Kabupaten Mandailing Natal, tahun 2010
Pelaku Pasar
No
1 Petani
Saluran Pemasaran I
Rp
Saluran Pemasaran II
Rp
Biaya-biaya
Harga Jual
13.000
810
3,24
52,00
15.000
60,00
13.000
52,00
13.000
52,00
13.000
52,00
810
3,24
6.760
27,04
60
0,24
160
0,64
2 Pedagang Pengumpul I
(Pengumpul Tk. Desa)
a. Harga beli
b. Biaya-biaya
- Upah Tenaga Kerja
(muat, bongkar, jemur,
menimbang)
- Transportasi
100
0,40
700
2,80
650
2,60
5.900
23,60
c. Keuntungan
1.190
4,76
5.240
20,96
d. Harga Jual
15.000
60,00
25.000
100,00
15.000
60,00
15.000
60,00
5.970
23,88
5.970
23,88
100
0,40
100
0,40
20
0,08
20
0,08
600
2,40
600
2,40
5.250
21,00
5.250
21,00
c. Keuntungan
4.030
16,12
4.030
16,12
d. Harga Jual
25.000
100,00
25.000
100,00
25.000
100,00
25.000
100,00
25.000
100,00
- Penyusutan
3 Pedagang Pengumpul II
(Pengumpul Tk. Kecataman di
pasar mingguan)
a. Harga beli
b. Biaya-biaya
Upah Tenaga Kerja
- (muat, bongkar, jemur,
menimbang)
- Ongkos lapangan
- Transportasi
- Penyusutan
4 Pabrik
a. Harga beli
Sumber : Data primer (diolah)
93
0,733
Standar error
of Beta
0,125
0,197
0,122
0,127
0,191
0,047
0,0003
R = 0,971
R2 = 0,944
P-level
0,000002
Adjusted R2 = 0,938
Dari Tabel 18 di atas, dihasilkan persamaan regresi harga cup lump karet tingkat
petani (Pft) yang digunakan untuk analisis keterpaduan pasar sebagai berikut :
Pft = (1+b1) Pft-1 + b2 (Pet Pet-1) + (b3 b1)Pet-1
menjadi
Pft = 0,733 Pft-1 + 0,197 (Pet Pet-1) + 0,191 Pet-1
Dengan acuan persamaan (2) pada Bab III, maka persamaan regresi diatas
dapat diinterprestasikan bahwa koefisien b2 yang pada persamaan regresi diatas
bernilai 0,197 merupakan nilai elastisitas transmisi harga. Elastisitas transmisi
harga ini menunjukkan bahwa apabila terjadi perubahan harga ditingkat pabrik
karet sebesar 1 persen maka akan mengakibatkan perubahan harga di tingkat
petani karet sebesar 0,197 persen, ceteris paribus. Nilai tersebut menunjukkan
bahwa perubahan harga pada tingkat pabrik tidak ditransmisikan secara sempurna
kepada petani.
94
95
memperpendek rantai pemasaran yang telah ada sehingga cup lump karet petani
dapat langsung dijual ke pedagang besar (pabrik).
Peningkatan mutu produk cup lump karet rakyat merupakan solusi agar
produk ini memiliki keunggulan kompetitif, karena aspek mutu merupakan
sesuatu yang perlu terus ditingkatkan dan dijaga, sehingga menjadi keunggulan
kompetitif bagi daerah dan tentunya berdampak pada peningkatan kesejahteraan
masyarakat.
Hal konkrit yang dapat dilakukan yaitu dengan memberikan informasi rutin
yang akurat tentang perkembangan harga cup lump karet melalui media
komunikasi berupa radio, surat kabar, televisi ataupun lewat tenaga-tenaga
lapangan seperti penyuluh-penyuluh pertanian yang mempunyai intensitas
pertemuan yang tinggi dengan petani serta perlunya pembentukan kelompokkelompok tani bahkan KUD petani untuk meningkatkan posisi tawar (bargaining
position) petani dalam pemasaran karet.
Perlunya membangun pabrik karet untuk memperpendek jalur pemasaran
cup lump karet di Kabupaten Mandailing Natal sudah layak untuk direalisasikan,
mengingat bahan baku sudah cukup tersedia. Hal ini terlihat dari produktivitas
karet rakyat Mandailing Natal cukup banyak dan pada saat ini menduduki
peringkat pertama penghasil karet terbanyak di Sumatera Utara. Produksi karet di
Kabupaten Mandailing Natal tahun 2008 sebesar 34.615 ton atau 95 ton/hari,
sehingga untuk memenuhi kebutuhan bahan baku pabrik crumb rubber dengan
kapasitas 70 ton/hari masih terdapat surplus bahan baku.
Pada tahun 2009 usulan pendirian pabrik Crumb Rubber di daerah
penelitian telah direncanakan dan disetujui oleh pemerintah kabupaten Mandailing
Natal, namun sampai dengan saat ini belum terealisasi. Menurut Kepala Dinas
Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Mandailing Natal terdapat banyak kendala
dalam mencari investor dan menentukan lokasi pabrik. Perlu adanya usaha yang
lebih keras lagi dari Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal untuk realisasi
pembangunan pabrik karet di Kabupaten Mandailing Natal dengan kerjasama
dengan pihak investor dan masyarakat.
96
5.4
97
yang efektif . Di samping itu, kayu karet memiliki corak dan kualitas yang baik
sehingga dapat mensubstitusi beberapa jenis kayu yang dieksploitasi dari hutan.
Selain itu, kayu karet mempunyai prospek yang cerah sebagai bahan baku industri
untuk menyubstitusi kayu hutan alam meningkat ketersediaannya sangat besar dan
diharapkan terus mengingat sejalan dengan adanya peremajaan tanaman karet tua.
Kayu karet mempunyai sifat-sifat fisik, mekanis, dan kimia yang setara dengan
kayu hutan alam, sehingga tanaman karet sangat cocok untuk dikembangkan di
kawasan hutan produksi sebagai pelindung kawasan konservasi selain untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang hidup di sekitar hutan dengan klonklon anjuran seperti BPM 1, PB 330, PB 340, RRIC 100, AVROS 2037, IRR 5,
IRR 32, IRR 39, IRR 42, IRR 112, DAN IRR 118 yang direkomendasikan untuk
di kembangkan dalam skala luas sebagai penghasil lateks sekaligus kayu.
(Boerhendhy, 2006).
Dari peta penggunaan lahan arahan pengembangan diarahkan kepada
penggunaan lahan kebun rakyat, padang rumput, alang-alang, semak, dan tegalan.
Pemilihan penggunaan lahan diatas dengan alasan masing-masing merupakan
lahan yang belum termanfaatkan secara optimal (kecuali penggunaan lahan kebun
rakyat) sehingga diharapkan dengan arahan ini pemanfaatan lahan tersebut dapat
memberikan tambahan pendapatan bagi masyarakat. Penggunaan lahan kebun
rakyat sengaja dimasukkan sebagai arahan karena diperkirakan banyak tanaman
perkebunan rakyat di Kabupaten Mandailing Natal yang sebagian besar kebun
campuran sudah tidak produktif lagi. Tingginya minat masyarakat untuk
mengembangkan tanaman karet dan prospek pengembangan tanaman karet yang
cerah serta pertimbangan economic scale, sangat dimungkinkan adanya
masyarakat yang menginginkan mengganti tanaman perkebunannya dengan
tanaman karet. Untuk mengakomodir minat masyarakat yang tinggi tersebut,
maka arahan pengembangan tanaman karet dilakukan dengan memasukkan
penggunaan lahan kebun rakyat sebagai salah satu arahan pengembangan.
Pembuatan peta lokasi arahan pengembangan tanaman karet ini baru sebatas
mengarahkan masyarakat bahwa lokasi-lokasi tersebut sesuai secara fisik dan
spasial untuk pengembangan tanaman karet, belum mempertimbangkan
keberadaan tanaman perkebunan lain di lokasi tersebut atau bukan merupakan
98
Prioritas I
S3
Prioritas II
S2
Prioritas III
S3
Prioritas IV
S1,S2,S3
99
100
lahan berpotensi terluas adalah kecamatan Muara Batang Gadis dengan luasan
71.406 ha (10,91%), diikuti dengan kecamatan Natal dan Batahan dengan luasan
masing-masing 17.993 ha (2,75%) dan 12.691 ha (1,94%). Luasan lahan arahan
pengembangan
tanaman
karet
pada
masing-masing
kecamatan
beserta
Kecamatan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
Batahan
Batang Natal
Bukit Malintang
Huta Bargot
Kotanopan
Lembah Sorik Marapi
Lingga Bayu
Muara Batang Gadis
Muarasipongi
Naga Juang
Natal
Pakantan
Panyabungan
Panyabungan Barat
Panyabungan Selatan
Panyabungan Timur
Panyabungan Utara
Puncak Sorik Marapi
Ranto Baek
Siabu
Sinunukan
Tambangan
Ulu Pungkut
Total
Bukan
Arahan
21.700
67.273
4.711
9.605
19.351
918
12.231
104.205
11.766
4.178
65.084
13.200
6.937
5.835
23.577
3.990
4.652
16.194
20.630
8.259
5.323
23.048
452.667
101
102
masyarakat
melihat
permasalahan,
(2)
mendifusikan
dan
103
104
Di sisi lain, dalam keadaan normalpun, tidak semua petani mampu untuk
membeli sarana prasarana yang diperlukan, karena harga yang tidak terjangkau.
Untuk itu diperlukan kebijakan pemerintah untuk mengatasi permasalahan
kelangkaan pupuk dan memberikan insentif agar harga sarana produksi dapat
murah diterima petani. Secara umum dalam rangka peningkatan kinerja
pengusahaan kebun karet rakyat maka usaha peningkatan sarana prasarana
pertanian merupakan suatu yang sangat diperlukan, disamping kebijakan
pemberian insentif harga. Lateks karet masyarakat dijual dalam bentuk cup lump
sehingga belum memberikan nilai tambah bagi kegiatan ekonomi daerah. Belum
adanya industri pengolahan bahan setengah jadi ataupun bahan jadi karet
membuat belum adanya spread effect dari perkebunan karet rakyat terhadap
masyarakat diluar petani karet.
Tacoli (1998) menyatakan bahwa program pembangunan pedesaan yang
hanya bertujuan untuk meningkatkan produksi pertanian tanpa diikuti dengan
kegiatan non pertanian seperti pemprosesan bahan mentah dan aktifitas pabrik
sarana pertanian seperti alat-alat pertanian dan input-input pertanian lainnya, akan
menyebabkan marginalisasi daerah pedesaan. Keberadaan aktifitas pendukung
diluar kegiatan on farm merupakan hal penting dalam mendukung pembangunan
pedesaan. Dengan adanya industri pengolahan karet disentra-sentra produksi akan
menyebabkan terbukanya lapangan pekerjaan sehingga akan terjadi distribusi
pendapatan ke masyarakat diluar petani karet. Kedua, barang-barang modal yang
digunakan dalam pemeliharaan kebun maupun dalam pembukaan kebun seperti
pupuk, pestisida, alat-alat pertanian dan lain sebagainya, umumnya barang-barang
yang di impor dari luar daerah. Hal ini membuat sedikitnya pengaruh yang
ditimbulkan pengusahaan kebun karet rakyat terhadap perekonomian daerah.
Idealnya, dengan adanya suatu kegiatan ekonomi masyarakat, maka kegiatan itu
dapat menjadi perangsang tumbuhnya kegiatan-kegiatan lain baik dari sektor hulu
maupun hilirnya. Ketiga, pajak dan restribusi dari cup lump karet tidak masuk ke
kas daerah. cup lump karet masyarakat umumnya langsung dijual ke pedagang
pengumpul dan ke pabrik karet di luar Kabupaten Mandailing Natal. Akibatnya
Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal hanya mendapatkan retribusi kendaraan
105
pengangkut cup lump karet yang nilainya relatif kecil, sedangkan pajak yang
terbesar, yaitu pada level pabrik, justru dinikmati pemerintah daerah lain.
Dalam rangka pengembangan perkebunan karet rakyat di Kabupaten
Mandailing Natal, beberapa aspek penting yang perlu menjadi perhatian dalam
rangka keberhasilan program adalah adanya peran penyuluh, kelembagaan petani,
dan sarana prasarana pertanian. Ketiga aspek tersebut memiliki keterkaitan yang
nyata terhadap peningkatan produktifitas perkebunan karet rakyat yang telah ada.
Dari beberapa hal diatas dapat dijadikan sebagai saran pengembangan perkebunan
karet rakyat di Kabupaten Mandailing Natal dan beberapa sebagai arahan
kebijakan pengembangan karet rakyat di Kabupaten Mandailing Natal.
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, maka masukan yang diberikan
kepada pemerintah sebagai arahan kebijakan pengembangan perkebunan karet
rakyat di Kabupaten Mandailing Natal adalah sebagai berikut:
1. Pengembangan tanaman karet rakyat di Kabupaten Mandailing Natal dapat
diarahkan ke lahan arahan pengembangan yang telah dibuat seluas 201.875 ha
dengan prioritas pengembangan seperti pada Tabel 19 yang secara spasial
ditunjukkan pada Gambar 12. Untuk itu diperlukan sosialisasi oleh pemerintah
agar masyarakat mengetahui lokasi arahan pengembangan tersebut.
2. Pemerintah perlu membuat kebijakan berupa program percepatan peremajaan
karet dengan teknologi budidaya yang dianjurkan.
3. Pemerintah perlu menyusun kebijakan untuk membangun pusat informasi
harga karet di tingkat regional yang diharapkan dapat memberikan informasi
perkembangan harga karet secara cepat, akurat dan rutin kepada petani
sehingga mengurangi senjang informasi harga di petani.
106
107
108
belum
109
DAFTAR PUSTAKA
Azzaino Z. 1983. Tataniaga Pertanian. Departemen Ilmu-Ilmu Sosial Ekonomi
Pertanian, Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Aronoff S. 1989. Geographic Information System : Management Perspective.
Ottawa. Canada. WDL Publiation.
Azwar R, Alwi N, Sunarwidi. 1989. Kajian komoditas dalam pembangunan
hutan tanaman industri. Prosiding Lokarya Nasional HTI Karet, Medan,
2830 Agustus 1989. hlm. 131155. Pusat Penelitian Perkebunan Sungei
Putih, Medan.
Arsyad L.1999. Pengantar Perencanaan dan Pembangunan Ekonomi Daerah. Edisi
Pertama. BPFE. Jakarta.
Anwar A. 2001. Usaha Membangun Aset-aset Alami dan Lingkungan Hidup Pada
Umumnya Diharapkan Dapat Memperbaiki Kehidupan Ekonomi
Masyarakat Ke Arah Keberlanjutan. Bahan Diskusi Serial di Lembaga Alam
Tropika (LATIN). Bogor.
Boerhendhy I, Nancy C, Gunawan A. 2003. Prospek dan Potensi Pemanfaatan
Kayu Karet Sebagai Substitusi Kayu Alam. J. Ilmu & Teknologi Kayu
Tropis. 01 (01) : 35-46
Boerhendhy I. 2006. Rubberwood Potency In Supporting Replanting Of Rubber
Smallholdings. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pertanian. 25(2): 61-67
[BPS] Badan Pusat Statistik Mandailing Natal. 2009. Mandailing Natal dalam
Angka. Badan Pusat Statistik Kabupaten Mandailing Natal. Panyabungan.
[Balitbang] Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. 2009. Prospek dan
Arah Pengembangan Agribisnis Karet. http://www.litbang.deptan.go.id [17
Oktober 2009].
Danoedoro P. 1996. Pengelolaan Data Digital : Teori dan Aplikasinya dalam
Bidang Penginderaan Jauh. Yogyakarta. Fakultas Geografi. Universitas
Gajah Mada.
Damanik S. 2000. Analisis Dampak Pengembangan Komoditas Perkebunan
terhadap Perekonomian Wilayah di Propinsi Sumatera Utara. Jurnal Sosial
Ekonomi 01 (01) : 3-4.
[Dephut] Departemen Kehutanan. 2005. Surat Keputusan Menteri Kehutanan No.
SK.44/Menhut-II/2005 tentang Penunjukan Kawasan Hutan Di Wilayah
110
Provinsi Sumatera Utara Seluas 3.742.120 (Tiga Juta Tujuh Ratus Empat
Puluh Dua Ribu Seratus Dua Puluh) Hektar. Jakarta : Dephut.
[Dephut] Departemen Kehutanan. 2007a. Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 6 tahun 2007 tentang Tata Hutan dan Penyusunan
Rencana Pengelolaan Hutan serta Pemanfaatan Hutan. Jakarta : Dephut.
[Dephut] Departemen Kehutanan. 2007b. Peraturan Menteri Kehutanan Republik
Indonesia Nomor P. 37/Menhut-II/2007 tentang Hutan Kemasyarakatan.
Jakarta : Dephut.
[Dephut] Departemen Kehutanan. 2008a. Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 3 tahun 2008 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 6 Tahun 2007 Tentang Tata Hutan Dan Penyusunan
Rencana Pengelolaan Hutan, Serta Pemanfaatan Hutan. Jakarta : Dephut.
[Dephut] Departemen Kehutanan. 2008b. Peraturan Menteri Kehutanan Republik
Indonesia Nomor P.49/Menhut-II/2008 tentang Hutan Desa. Jakarta :
Dephut.
[Dephut] Departemen Kehutanan. 2008c. Surat Keputusan Menteri Kehutanan
nomor : SK.113/Menhut-II/2008 tentang Pencadangan Areal Hutan untuk
Pembangunan Hutan Tanaman Rakyat seluas + 9.815 Ha di Kabupaten
Mandailing Natal Propinsi Sumatera Utara. Jakarta : Dephut.
[Dephut] Departemen Kehutanan. 2010. Peraturan Menteri Kehutanan Republik
Indonesia Nomor P.14/Menhut-II/2010 tentang Perubahan Atas Peraturan
Menteri Kehutanan Nomor P.49/Menhut-Ii/2008 Tentang Hutan Desa.
Jakarta : Dephut.
[Deptan] Departemen Pertanian. 2006. Peraturan Menteri Pertanian Nomor :
33/Permentan/OT.140/7/2006 tentang Pengembangan Perkebunan Melalui
Program Revitalisasi Perkebunan. Jakarta : Deptan.
[Ditjenbun] Direktorat Jenderal Perkebunan Departemen Pertanian. 2007.
Pedoman Umum Revitalisasi Perkebunan (Kelapa Sawit, Karet dan Kakao).
http/www.ditjenbun.deptan.go.id [3 Maret 2007]
[Ditjenbun] Direktorat Jenderal Perkebunan Departemen Pertanian. 2009. Hari
Perkebunan 10 Desember, Merajut Sejarah Panjang Perkebunan Indonesia.
http//www.ditjenbun.deptan.go.id [14 Januari 2010]
Drajat, T.S.B., Darmawan, D.A. 1991. Total Elasticity Of Demand For
Indonesian Natural Rubber: The Use Of Extended Armington Model. Jurnal
Agro Ekonomi 9 (1) : 31-47.
111
112
113
Rustiadi E., Saefulhakim S., Panuju DR. 2009. Perencanaan dan Pengembangan
Wilayah. Jakarta: Crestpent Press dan Yayasan Obor Indonesia.
Soekartawi. 1996. Analisis Usahatani. Universitas Indonesia Press. Jakarta. 110
Halaman.
Siagian N. 2002. Pertumbuhan Tanaman Karet Pada Masa Remaja Pada Berbagai
Sistem Tanam Populasi Tinggi. Jurnal Penelitian Karet. 20 (1) : 56-71.
_______. 2005. Pemanfaatan kayu karet tua dan optimalisasi penggunaan lahan
untuk mendukung peremajaan. Jurnal Penelitian Karet. 23 (2) : 26-51.
Syahrani H. 2003. Analisis Kelayakan Finansial Pengusahaan Kebun Hutan
dengan Tanaman Buah Durian (Durio Zibethis Murr) di Kabupaten Kutai
Kertanegara Propinsi Kalimantan Timur. Jurnal Ekonomi Pembangunan
8 (2) : 137 146.
Sitorus SRP, 2004. Evaluasi Sumberdaya Lahan. Penerbit Tarsito. Bandung. 185
Halaman.
Sadikin I, Irawan R. 2005. Dampak Pembangunan Perkebunan Karet Rakyat
terhadap Kehidupan Petani di Riau. Pusat Penelitian dan Pengembangan
Sosial Ekonomi Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Supriadi M. 2006. Model peremajaan karet partisipatif: perkembangan dan
tantangan penerapannya. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pertanian.
25 (2) : 1-13
Sitepu F. 2007. Analisis Produksi Karet Alam (Havea brasiliensis) Kaitannya
dengan Pengembangan Wilayah : kasus Propinsi Sumatera Utara (Tesis).
Medan : Program Pascasarjana, Universitas Sumatera Utara.
Tomek W, Robinson KL. 1977. Agriculture Product Prices. Third Printing
Cornele University Press. Ithaca.
Tacoli C. 1998. Rural Urban Interaction: A Guide to the Literature. Enviromental
and Urbanization 10 (1) : 147 166.
Wijaya B, Atmanti HD. 2006. Analisis Pengembangan Wilayah Dan Sektor
Potensial Guna Mendorong Pembangunan di Kota Salatiga. Jurnal Ekonomi
Pembangunan. 3 (2) : 101-118.
114
115
116
S1
26-30
1-2
- Drainase tanah
- Tekstur
- Kedalaman efektif (cm)
- Gambut
a. Kematangan
b. Kedalaman (cm)
Retensi hara (f)
- KTK tanah
- Kejenuhan basa (%)
- pH tanah
N2
> 30 - 34
24 - < 26
Td
22 - < 24
> 34
< 22
>3000 - 3500
2000 - < 2500
300 - 330
>2-4
>3500 - 4000
1500 - < 2000
< 300
>4
> 4000
< 1500
-
Sedang,
Agak terhambat
Agak cepat
Cepat
Str, C
Td
Td
75 - 100
51 - < 75
25 - 50
< 50
Saprik
< 100
Hemik
100-150
Hemik-fibrik
> 150 - 200
Fibrik
> 200
> sedang
< 35
rendah
35 - 50
> 5,5 - 6,5
4,0 - < 4,5
-
sangat rendah
> 50
> 6,5 - 7,5
3,5 - < 4,0
-
> 8,5
< 3,5
-
> 4-6
>6
75 - < 85
< 75
Sangat rendah
Sangat Rendah
Sangat rendah
Td
Td
Td
> 25 - 45
Td
> 25 - 40
> 45
> 40
> 40
B
agak berat (F4)
SB
berat (F5)
> 330
Baik
SL, L, SCL,
SiL,Si, CL,
SiCL
> 100
4,5 - 5,5
- C-organik (%)
Toksitas (x)
- Salinitas (mmhos/cm)
<1
1-3
> 3-4
- Sodisitas
(Alkalinitas/ESP) (%)
- Kejenuhan Al (%)
- Kedalaman Sulfidik (cm)
> 175
125 - 175
80 - 125
Ketersediaan hara (n)
- Total N
Sedang
Rendah
Sangat rendah
- P2O5
Sedang
Sedang
Rendah
- K2O
Rendah
Rendah
Sangat rendah
Medan (terain )
- Lereng (%)
<8
8 - 15
> 15 - 25
- Batuan permukaan (%)
<3
3 - 15
> 15 - 40
- Singkapan batuan (%)
<2
2 - 10
> 10 - 25
Tingkat bahaya erosi (e)
- Bahaya Erosi
SR
R
S
Banjir dan genangan
tanpa (F1)
ringan (F2)
sedang (F3)
Keterangan :
Td
: Tidak berlaku
Si
: Debu
S
: Pasir
L
: Lempung
Str C : Liat berstruktur Liat masif : Liat dari tipe 2 : 1 (vertisol)
Td
-
Sumber : Balai Penelitian Tanah, Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat, 1993
117
118
119
Lampiran 4 Peta Pencadangan Areal Hutan Tanaman Rakyat (HTR) di Kabupaten Mandailing Natal
120
Lampiran 5 Analisis Kelayakan Finansial Karet Rakyat ( 1 ha) di Desa : Sihepeng Kecamatan Siabu ( kelas kesesuaian lahan S1)
Uraian
Tahun
0
10
11
12
B e ne fit
J umlah P roduks i (lump
mangkuk) (kg)
1.680
2.160
2.400
2.640
2.880
3.120
3.360
Harga (Rp)
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
P enerimaan (Rp)
21.840.000
28.080.000
31.200.000
34.320.000
37.440.000
40.560.000
43.680.000
43.680.000
Total Benefit
Dis count Rate (12%)
P res ent Value Benefit
21.840.000
28.080.000
31.200.000
34.320.000
37.440.000
40.560.000
1,0000
0,8929
0,7972
0,7118
0,6355
0,5674
0,5066
0,4523
0,4039
0,3606
0,3220
0,2875
0,2567
11.064.824
12.701.966
12.601.157
12.376.136
12.054.678
11.660.031
11.211.568
800.000
60.000
60.000
800.000
10.000.000
Co s t
1. P eralatan
610.000
800.000
60.000
60.000
2. Bibit
1.750.000
9.920.000
2.160.000
2.160.000
2.160.000
2.160.000
2.160.000
10.000.000
10.000.000
10.000.000
10.000.000
10.000.000
10.000.000
4. P upuk
1.375.000
717.000
717.000
717.000
717.000
717.000
717.000
717.000
717.000
717.000
717.000
717.000
717.000
711.000
711.000
711.000
711.000
711.000
711.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
12.648.000
5. Obat-obatan
Total Cos t
14.366.000
3.588.000
3.588.000
3.588.000
3.588.000
3.588.000
12.648.000
11.908.000
11.908.000
12.648.000
11.908.000
11.908.000
1,0000
0,8929
0,7972
0,7118
0,6355
0,5674
0,5066
0,4523
0,4039
0,3606
0,3220
0,2875
0,2567
14.366.000
3.203.571
2.860.332
2.553.868
2.280.239
2.035.928
6.407.870
5.386.574
4.809.441
4.560.996
3.834.057
3.423.265
3.246.427
Net Benefit
(14.366.000)
(3.588.000)
(3.588.000)
(3.588.000)
(3.588.000)
(3.588.000)
9.192.000
16.172.000
19.292.000
21.672.000
25.532.000
28.652.000
31.032.000
(14.366.000)
(3.203.571)
(2.860.332)
(2.553.868)
(2.280.239)
(2.035.928)
4.656.953
7.315.392
7.791.715
7.815.140
8.220.621
8.236.765
7.965.141
(14.366.000)
279.263
8.499.884
16.736.649
24.701.791
121
Lampiran 5 (Lanjutan)
Ta hun
Ura ia n
14
13
e ne fitP ro duks i (lump
JBumlah
mangkuk) (kg)
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
3.600
3.840
3.792
3.648
3.264
3.024
2.784
2.640
2.400
2.304
1.920
1.920
1.680
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
P enerimaan (Rp)
46.800.000
49.920.000
49.296.000
47.424.000
42.432.000
39.312.000
36.192.000
34.320.000
31.200.000
29.952.000
24.960.000
24.960.000
21.840.000
To tal Benefit
46.800.000
49.920.000
49.296.000
47.424.000
42.432.000
39.312.000
36.192.000
34.320.000
31.200.000
29.952.000
24.960.000
24.960.000
21.840.000
0,2292
0,2046
0,1827
0,1631
0,1456
0,1300
0,1161
0,1037
0,0926
0,0826
0,0738
0,0659
0,0588
10.725.352
10.214.621
9.006.195
7.735.882
6.179.981
5.112.116
4.202.136
3.557.843
2.887.860
2.475.308
1.841.747
1.644.417
1.284.701
60.000
60.000
800.000
60.000
60.000
800.000
800.000
60.000
60.000
800.000
60.000
60.000
800.000
10.000.000
10.000.000
10.000.000
10.000.000
10.000.000
10.000.000
10.000.000
10.000.000
10.000.000
10.000.000
10.000.000
10.000.000
10.000.000
717.000
717.000
717.000
240.000
240.000
240.000
240.000
240.000
240.000
240.000
240.000
240.000
240.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
12.171.000
Harga (Rp)
11.908.000
11.908.000
12.648.000
11.431.000
11.431.000
12.171.000
12.171.000
11.431.000
11.431.000
12.171.000
11.431.000
11.431.000
0,2292
0,2046
0,1827
0,1631
0,1456
0,1300
0,1161
0,1037
0,0926
0,0826
0,0738
0,0659
0,0588
2.729.006
2.436.613
2.310.742
1.864.644
1.664.860
1.582.712
1.413.136
1.185.015
1.058.049
1.005.842
843.470
753.098
715.938
34.892.000
38.012.000
36.648.000
35.993.000
31.001.000
27.141.000
24.021.000
22.889.000
19.769.000
17.781.000
13.529.000
13.529.000
9.669.000
7.996.346
7.778.008
6.695.453
5.871.238
4.515.120
3.529.405
2.789.001
2.372.829
1.829.811
1.469.466
998.277
891.319
568.763
32.698.137
40.476.145
47.171.598
53.042.836
57.557.956
61.087.360
63.876.361
66.249.190
68.079.001 69.548.467
70.546.745
71.438.064
72.006.826
Net Benefit
P res ent Value Net Benefit
Net Benefit Kumulatif
72.006.826
1,92
26,74%
8 tahun 7 bulan 11 hari
122
Lampiran 6 Analisis Kelayakan Finansial Karet Rakyat ( 1 ha) di Desa : Malintang Jae Kecamatan Bukit Malintang
( kelas kesesuaian lahan S1)
Uraian
Tahun
0
10
11
12
B e ne fit
J umlah P roduks i (lump
mangkuk) (kg)
Harga (Rp)
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
P enerimaan (Rp)
31.200.000
37.440.000
40.560.000
42.432.000
43.680.000
44.928.000
46.800.000
46.800.000
Total Benefit
Dis count Rate (12%)
P res ent Value Benefit
2.400
2.880
3.120
3.264
3.360
3.456
3.600
31.200.000
37.440.000
40.560.000
42.432.000
43.680.000
44.928.000
1,0000
0,8929
0,7972
0,7118
0,6355
0,5674
0,5066
0,4523
0,4039
0,3606
0,3220
0,2875
0,2567
15.806.891
16.935.955
16.381.504
15.301.405
14.063.791
12.915.726
12.012.394
800.000
60.000
60.000
800.000
Co s t
1. P eralatan
2. Bibit
3. Upah Tenaga Kerja
4. P upuk
5. Obat-obatan
Total Cos t
610.000
800.000
60.000
60.000
1.750.000
10.000.000
2.240.000
2.240.000
2.240.000
2.240.000
2.240.000
10.080.000
10.080.000
10.080.000
10.080.000
10.080.000
10.080.000
10.080.000
1.375.000
1.434.000
1.434.000
1.434.000
1.434.000
1.434.000
1.434.000
1.434.000
1.434.000
1.434.000
1.434.000
1.434.000
1.434.000
711.000
711.000
711.000
711.000
711.000
711.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
13.445.000
14.446.000
4.385.000
4.385.000
4.385.000
4.385.000
4.385.000
13.445.000
12.705.000
12.705.000
13.445.000
12.705.000
12.705.000
1,0000
0,8929
0,7972
0,7118
0,6355
0,5674
0,5066
0,4523
0,4039
0,3606
0,3220
0,2875
0,2567
14.446.000
3.915.179
3.495.695
3.121.156
2.786.747
2.488.167
6.811.655
5.747.097
5.131.336
4.848.402
4.090.670
3.652.384
3.450.997
Net Benefit
(14.446.000)
(4.385.000)
(4.385.000)
(4.385.000)
(4.385.000)
(4.385.000)
17.755.000
24.735.000
27.855.000
28.987.000
30.975.000
32.223.000
33.355.000
(14.446.000)
(3.915.179)
(3.495.695)
(3.121.156)
(2.786.747)
(2.488.167)
8.995.236
11.188.858
11.250.167
10.453.003
9.973.121
9.263.343
8.561.398
(14.446.000)
(18.361.179)
1.181.317
11.634.320
21.607.441 30.870.783
39.432.181
(21.856.874) (24.978.030)
(27.764.777) (30.252.944)
(21.257.708) (10.068.850)
123
Lampiran 6 (Lanjutan)
Ta hun
Ura ia n
14
13
e ne fitP ro duks i (lump
JBumlah
mangkuk) (kg)
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
3.840
4.320
4.080
3.936
3.600
3.360
3.072
2.880
2.640
2.640
2.400
2.400
2.160
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
P enerimaan (Rp)
49.920.000
56.160.000
53.040.000
51.168.000
46.800.000
43.680.000
39.936.000
37.440.000
34.320.000
34.320.000
31.200.000
31.200.000
28.080.000
To tal Benefit
49.920.000
56.160.000
53.040.000
51.168.000
46.800.000
43.680.000
39.936.000
37.440.000
34.320.000
34.320.000
31.200.000
31.200.000
28.080.000
0,2292
0,2046
0,1827
0,1631
0,1456
0,1300
0,1161
0,1037
0,0926
0,0826
0,0738
0,0659
0,0588
11.440.376
11.491.449
9.690.210
8.346.609
6.816.155
5.680.129
4.636.840
3.881.284
3.176.646
2.836.291
2.302.184
2.055.522
1.651.758
60.000
60.000
800.000
60.000
60.000
800.000
800.000
60.000
60.000
800.000
60.000
60.000
800.000
10.080.000
10.080.000
10.080.000
10.080.000
10.080.000
10.080.000
10.080.000
10.080.000
10.080.000
10.080.000
10.080.000
10.080.000
10.080.000
1.434.000
1.434.000
1.434.000
480.000
480.000
480.000
480.000
480.000
480.000
480.000
480.000
480.000
480.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
12.491.000
Harga (Rp)
12.705.000
12.705.000
13.445.000
11.751.000
11.751.000
12.491.000
12.491.000
11.751.000
11.751.000
12.491.000
11.751.000
11.751.000
0,2292
0,2046
0,1827
0,1631
0,1456
0,1300
0,1161
0,1037
0,0926
0,0826
0,0738
0,0659
0,0588
2.911.658
2.599.695
2.456.351
1.916.843
1.711.467
1.624.325
1.450.290
1.218.188
1.087.668
1.032.288
867.082
774.181
734.762
37.215.000
43.455.000
39.595.000
39.417.000
35.049.000
31.189.000
27.445.000
25.689.000
22.569.000
21.829.000
19.449.000
19.449.000
15.589.000
8.528.717
8.891.754
7.233.858
6.429.767
5.104.689
4.055.805
3.186.550
2.663.096
2.088.978
1.804.003
1.435.102
1.281.341
916.997
47.960.899
56.852.653
64.086.511
70.516.278
75.620.966
79.676.771
82.863.321
85.526.417
87.615.395
89.419.398
90.854.500
92.135.841
93.052.838
Net Benefit
P res ent Value Net Benefit
Net Benefit Kumulatif
93.052.838
2,10
29,45%
7 tahun 7 bulan 12 hari
124
Lampiran 7 Analisis Kelayakan Finansial Karet Rakyat ( 1 ha) di Desa : Purba Baru Kecamatan Lembah Sorik Marapi
( kelas kesesuaian lahan S2)
Uraian
Tahun
0
10
11
12
Benefit
Jumlah Produksi (lump
mangkuk) (kg)
2.100
2.520
2.730
2.856
2.940
3.024
3.150
Harga (Rp)
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
Penerimaan (Rp)
27.300.000
32.760.000
35.490.000
37.128.000
38.220.000
39.312.000
40.950.000
40.950.000
Total Benefit
27.313.000
32.760.000
35.490.000
37.128.000
38.220.000
39.312.000
1,0000
0,8929
0,7972
0,7118
0,6355
0,5674
0,5066
0,4523
0,4039
0,3606
0,3220
0,2875
0,2567
13.837.616
14.818.960
14.333.816
13.388.729
12.305.817
11.301.261
10.510.845
800.000
Cost
1. Peralatan
610.000
800.000
60.000
60.000
800.000
60.000
60.000
1.750.000
10.800.000
2.240.000
2.240.000
2.240.000
2.240.000
2.240.000
8.160.000
8.160.000
8.160.000
8.160.000
8.160.000
8.160.000
8.160.000
1.375.000
2.988.000
2.988.000
2.988.000
2.988.000
2.988.000
2.988.000
2.988.000
2.988.000
2.988.000
2.988.000
2.988.000
2.988.000
711.000
711.000
711.000
711.000
711.000
711.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
15.246.000
5.939.000
5.939.000
5.939.000
5.939.000
5.939.000
13.079.000
12.339.000
12.339.000
13.079.000
12.339.000
12.339.000
13.079.000
1,0000
0,8929
0,7972
0,7118
0,6355
0,5674
0,5066
0,4523
0,4039
0,3606
0,3220
0,2875
0,2567
15.246.000
5.302.679
4.734.534
4.227.263
3.774.342
3.369.948
6.626.228
5.581.537
4.983.515
4.716.419
3.972.828
3.547.168
3.357.054
Net Benefit
(15.246.000)
(5.939.000)
(5.939.000)
(5.939.000)
(5.939.000)
(5.939.000)
14.234.000
20.421.000
23.151.000
24.049.000
25.881.000
26.973.000
27.871.000
(15.246.000)
(5.302.679)
(4.734.534)
(4.227.263)
(3.774.342)
(3.369.948)
7.211.387
9.237.423
9.350.301
8.672.310
8.332.989
7.754.093
7.153.792
(15.246.000)
(20.548.679)
(25.283.213)
(29.510.476)
(33.284.818)
(36.654.766)
(29.443.378)
(2.183.344)
6.149.645
13.903.738
21.057.530
2. Bibit
3. Upah Tenaga Kerja
4. Pupuk
5. Obat-obatan
Total Cost
Discount Rate (12%)
(20.205.955) (10.855.655)
125
Lampiran 7 (Lanjutan)
Ta hun
Ura ia n
14
13
e ne fitP ro duks i (lump
JBumlah
mangkuk) (kg)
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
3.360
3.780
3.570
3.444
3.150
2.940
2.688
2.520
2.310
2.310
2.100
2.100
1.890
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
P enerimaan (Rp)
43.680.000
49.140.000
46.410.000
44.772.000
40.950.000
38.220.000
34.944.000
32.760.000
30.030.000
30.030.000
27.300.000
27.300.000
24.570.000
To tal Benefit
43.680.000
49.140.000
46.410.000
44.772.000
40.950.000
38.220.000
34.944.000
32.760.000
30.030.000
30.030.000
27.300.000
27.300.000
24.570.000
0,2292
0,2046
0,1827
0,1631
0,1456
0,1300
0,1161
0,1037
0,0926
0,0826
0,0738
0,0659
0,0588
10.010.329
10.055.018
8.478.933
7.303.283
5.964.136
4.970.113
4.057.235
3.396.123
2.779.565
2.481.755
2.014.411
1.798.581
1.445.289
60.000
60.000
800.000
60.000
60.000
800.000
800.000
60.000
60.000
800.000
60.000
60.000
800.000
8.160.000
8.160.000
8.160.000
8.160.000
8.160.000
8.160.000
8.160.000
8.160.000
8.160.000
8.160.000
8.160.000
8.160.000
8.160.000
4. P upuk
2.988.000
2.988.000
2.988.000
960.000
960.000
960.000
960.000
960.000
960.000
960.000
960.000
960.000
960.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
11.051.000
Harga (Rp)
5. Obat-o batan
To tal Co s t
12.339.000
12.339.000
13.079.000
10.311.000
10.311.000
11.051.000
11.051.000
10.311.000
10.311.000
11.051.000
10.311.000
10.311.000
0,2292
0,2046
0,1827
0,1631
0,1456
0,1300
0,1161
0,1037
0,0926
0,0826
0,0738
0,0659
0,0588
2.827.780
2.524.804
2.389.484
1.681.947
1.501.739
1.437.068
1.283.096
1.068.908
954.382
913.282
760.828
679.310
650.056
Net Benefit
31.341.000
36.801.000
33.331.000
34.461.000
30.639.000
27.169.000
23.893.000
22.449.000
19.719.000
18.979.000
16.989.000
16.989.000
13.519.000
7.182.548
7.530.214
6.089.449
5.621.336
4.462.397
3.533.046
2.774.139
2.327.215
1.825.183
1.568.472
1.253.584
1.119.271
795.232
28.240.078
35.770.292
41.859.741
47.481.076
51.943.473
55.476.519
58.250.658
60.577.873
62.403.056
63.971.529
65.225.112
66.344.383
67.139.616
67.139.616
1,76
24,44%
9 tahun 2 bulan 6 hari
126
Lampiran 8 Analisis Kelayakan Finansial Karet Rakyat ( 1 ha) di Desa : Roburan Lombang Kecamatan Panyabungan Selatan
( kelas kesesuaian lahan S2)
Uraian
Tahun
0
10
11
12
Benefit
Jumlah Produksi (lump
mangkuk) (kg)
Harga (Rp)
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
Penerimaan (Rp)
19.110.000
24.570.000
27.300.000
30.030.000
32.760.000
35.490.000
38.220.000
38.220.000
Total Benefit
1.470
1.890
2.100
2.310
2.520
2.730
2.940
19.123.000
24.570.000
27.300.000
30.030.000
32.760.000
35.490.000
1,0000
0,8929
0,7972
0,7118
0,6355
0,5674
0,5066
0,4523
0,4039
0,3606
0,3220
0,2875
0,2567
9.688.307
11.114.220
11.026.012
10.829.119
10.547.843
10.202.527
9.810.122
800.000
Cost
1. Peralatan
610.000
800.000
60.000
60.000
800.000
60.000
60.000
1.750.000
10.720.000
2.160.000
2.160.000
2.160.000
2.160.000
2.160.000
8.080.000
8.080.000
8.080.000
8.080.000
8.080.000
8.080.000
8.080.000
1.375.000
1.494.000
1.494.000
1.494.000
1.494.000
1.494.000
1.494.000
1.494.000
1.494.000
1.494.000
1.494.000
1.494.000
1.494.000
711.000
711.000
711.000
711.000
711.000
711.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
15.166.000
4.365.000
4.365.000
4.365.000
4.365.000
4.365.000
11.505.000
10.765.000
10.765.000
11.505.000
10.765.000
10.765.000
11.505.000
1,0000
0,8929
0,7972
0,7118
0,6355
0,5674
0,5066
0,4523
0,4039
0,3606
0,3220
0,2875
0,2567
15.166.000
3.897.321
3.479.751
3.106.921
2.774.036
2.476.818
5.828.791
4.869.539
4.347.803
4.148.818
3.466.042
3.094.680
2.953.047
Net Benefit
(15.166.000)
(4.365.000)
(4.365.000)
(4.365.000)
(4.365.000)
(4.365.000)
7.618.000
13.805.000
16.535.000
18.525.000
21.995.000
24.725.000
26.715.000
(15.166.000)
(3.897.321)
(3.479.751)
(3.106.921)
(2.774.036)
(2.476.818)
3.859.516
6.244.681
6.678.209
6.680.301
7.081.801
7.107.847
6.857.075
(15.166.000)
(19.063.321)
(22.543.073)
(25.649.993)
(28.424.030)
(30.900.848)
6.751.507
13.608.582
2. Bibit
3. Upah Tenaga Kerja
4. Pupuk
5. Obat-obatan
Total Cost
Discount Rate (12%)
(7.438.141)
(356.340)
127
Lampiran 8 (Lanjutan)
Ta hun
Ura ia n
14
13
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
3.150
3.360
3.318
3.192
2.856
2.646
2.436
2.310
2.100
2.016
1.680
1.680
1.470
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
P enerimaan (Rp)
40.950.000
43.680.000
43.134.000
41.496.000
37.128.000
34.398.000
31.668.000
30.030.000
27.300.000
26.208.000
21.840.000
21.840.000
19.110.000
To tal Benefit
40.950.000
43.680.000
43.134.000
41.496.000
37.128.000
34.398.000
31.668.000
30.030.000
27.300.000
26.208.000
21.840.000
21.840.000
19.110.000
0,2292
0,2046
0,1827
0,1631
0,1456
0,1300
0,1161
0,1037
0,0926
0,0826
0,0738
0,0659
0,0588
9.384.683
8.937.793
7.880.421
6.768.896
5.407.483
4.473.102
3.676.869
3.113.113
2.526.877
2.165.895
1.611.529
1.438.865
1.124.113
60.000
60.000
800.000
60.000
60.000
800.000
800.000
60.000
60.000
800.000
60.000
60.000
800.000
8.080.000
8.080.000
8.080.000
8.080.000
8.080.000
8.080.000
8.080.000
8.080.000
8.080.000
8.080.000
8.080.000
8.080.000
8.080.000
4. P upuk
1.494.000
1.494.000
1.494.000
480.000
480.000
480.000
480.000
480.000
480.000
480.000
480.000
480.000
480.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
Harga (Rp)
5. Obat-o batan
To tal Co s t
10.765.000
10.765.000
11.505.000
9.751.000
9.751.000
10.491.000
10.491.000
9.751.000
9.751.000
10.491.000
9.751.000
9.751.000
10.491.000
0,2292
0,2046
0,1827
0,1631
0,1456
0,1300
0,1161
0,1037
0,0926
0,0826
0,0738
0,0659
0,0588
2.467.060
2.202.732
2.101.920
1.590.599
1.420.178
1.364.245
1.218.076
1.010.855
902.549
867.003
719.506
642.416
617.115
30.185.000
32.915.000
31.629.000
31.745.000
27.377.000
23.907.000
21.177.000
20.279.000
17.549.000
15.717.000
12.089.000
12.089.000
8.619.000
6.917.623
6.735.061
5.778.500
5.178.297
3.987.305
3.108.856
2.458.793
2.102.258
1.624.329
1.298.892
892.023
796.449
506.998
20.526.205
27.261.266
33.039.766
38.218.063
42.205.368
45.314.225
47.773.018
49.875.276
51.499.605
52.798.497
53.690.520
54.486.968
54.993.966
Net Benefit
P res ent Value Net Benefit
Net Benefit Kumulatif
54.993.966
1,72
23,35%
10 tahun 13 hari
128
Lampiran 9 Analisis Kelayakan Finansial Karet Rakyat ( 1 ha) di Desa : Tambangan Kecamatan Tambangan
( kelas kesesuaian lahan S3)
Uraian
Tahun
0
10
11
12
Benefit
Jumlah Produksi (lump
mangkuk) (kg)
Harga (Rp)
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
Penerimaan (Rp)
16.926.000
21.762.000
24.180.000
26.598.000
29.016.000
31.434.000
33.852.000
33.852.000
Total Benefit
1.302
1.674
1.860
2.046
2.232
2.418
2.604
16.939.000
21.762.000
24.180.000
26.598.000
29.016.000
31.434.000
1,0000
0,8929
0,7972
0,7118
0,6355
0,5674
0,5066
0,4523
0,4039
0,3606
0,3220
0,2875
0,2567
8.581.825
9.844.024
9.765.896
9.591.505
9.342.375
9.036.524
8.688.965
800.000
Cost
1. Peralatan
610.000
800.000
60.000
60.000
800.000
60.000
60.000
2.187.500
11.160.000
2.160.000
2.160.000
2.160.000
2.160.000
2.160.000
8.080.000
8.080.000
8.080.000
8.080.000
8.080.000
8.080.000
8.080.000
1.375.000
1.743.000
1.743.000
1.743.000
1.743.000
1.743.000
1.743.000
1.743.000
1.743.000
1.743.000
1.743.000
1.743.000
1.743.000
711.000
711.000
711.000
711.000
711.000
711.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
16.043.500
4.614.000
4.614.000
4.614.000
4.614.000
4.614.000
11.754.000
11.014.000
11.014.000
11.754.000
11.014.000
11.014.000
11.754.000
1,0000
0,8929
0,7972
0,7118
0,6355
0,5674
0,5066
0,4523
0,4039
0,3606
0,3220
0,2875
0,2567
16.043.500
4.119.643
3.678.253
3.284.154
2.932.280
2.618.108
5.954.942
4.982.174
4.448.370
4.238.610
3.546.213
3.166.262
3.016.959
Net Benefit
(16.043.500)
(4.614.000)
(4.614.000)
(4.614.000)
(4.614.000)
(4.614.000)
5.185.000
10.748.000
13.166.000
14.844.000
18.002.000
20.420.000
22.098.000
(16.043.500)
(4.119.643)
(3.678.253)
(3.284.154)
(2.932.280)
(2.618.108)
2.626.882
4.861.849
5.317.527
5.352.895
5.796.162
5.870.262
5.672.006
(16.043.500)
(20.163.143)
(23.841.395)
(27.125.549)
(25.187.206)
(19.869.679)
(14.516.784)
(8.720.622)
(2.850.360)
2.821.647
2. Bibit
3. Upah Tenaga Kerja
4. Pupuk
5. Obat-obatan
Total Cost
Discount Rate (12%)
129
Lampiran 9 (Lanjutan)
Ta hun
Ura ia n
14
13
e ne fitP ro duks i (lump
JBumlah
mangkuk) (kg)
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
2.790
2.976
2.939
2.827
2.530
2.344
2.158
2.046
1.860
1.786
1.488
1.488
1.302
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
P enerimaan (Rp)
38.688.000
38.688.000
38.204.400
36.753.600
32.884.800
30.466.800
28.048.800
26.598.000
24.180.000
23.212.800
19.344.000
19.344.000
16.926.000
To tal Benefit
38.688.000
38.688.000
38.204.400
36.753.600
32.884.800
30.466.800
28.048.800
26.598.000
24.180.000
23.212.800
19.344.000
19.344.000
16.926.000
0,2292
0,2046
0,1827
0,1631
0,1456
0,1300
0,1161
0,1037
0,0926
0,0826
0,0738
0,0659
0,0588
8.866.291
7.916.331
6.979.801
5.995.308
4.789.485
3.961.890
3.256.656
2.757.329
2.238.091
1.918.364
1.427.354
1.274.423
995.643
60.000
60.000
800.000
60.000
60.000
800.000
800.000
60.000
60.000
800.000
60.000
60.000
800.000
8.080.000
8.080.000
8.080.000
8.080.000
8.080.000
8.080.000
8.080.000
8.080.000
8.080.000
8.080.000
8.080.000
8.080.000
8.080.000
4. P upuk
1.743.000
1.743.000
1.743.000
560.000
560.000
560.000
560.000
560.000
560.000
560.000
560.000
560.000
560.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
10.571.000
Harga (Rp)
5. Obat-o batan
To tal Co s t
11.014.000
11.014.000
11.754.000
9.831.000
9.831.000
10.571.000
10.571.000
9.831.000
9.831.000
10.571.000
9.831.000
9.831.000
0,2292
0,2046
0,1827
0,1631
0,1456
0,1300
0,1161
0,1037
0,0926
0,0826
0,0738
0,0659
0,0588
2.524.125
2.253.683
2.147.412
1.603.649
1.431.830
1.374.649
1.227.365
1.019.148
909.954
873.614
725.409
647.687
621.821
6.355.000
Net Benefit
27.674.000
27.674.000
26.450.400
26.922.600
23.053.800
19.895.800
17.477.800
16.767.000
14.349.000
12.641.800
9.513.000
9.513.000
6.342.167
5.662.649
4.832.389
4.391.659
3.357.656
2.587.242
2.029.291
1.738.181
1.328.138
1.044.750
701.945
626.736
373.822
9.163.813
14.826.462
19.658.851
24.050.510
27.408.166
29.995.407
32.024.698
33.762.879
35.091.017
36.135.767
36.837.712
37.464.448
37.838.270
37.838.270
1,48
20,20%
11 tahun 4 bulan
130
Lampiran 10 Analisis Kelayakan Finansial Karet Rakyat ( 1 ha) di Desa : Hutarimbaru Kecamatan Kotanopan
( kelas kesesuaian lahan S3)
Uraian
Tahun
0
10
11
12
Benefit
Jumlah Produksi (lump
mangkuk) (kg)
Harga (Rp)
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
Penerimaan (Rp)
24.180.000
29.016.000
31.434.000
32.884.800
33.852.000
34.819.200
36.270.000
36.270.000
Total Benefit
1.860
2.232
2.418
2.530
2.604
2.678
2.790
24.193.000
29.016.000
31.434.000
32.884.800
33.852.000
34.819.200
1,0000
0,8929
0,7972
0,7118
0,6355
0,5674
0,5066
0,4523
0,4039
0,3606
0,3220
0,2875
0,2567
12.256.927
13.125.365
12.695.665
11.858.589
10.899.438
10.009.688
9.309.606
800.000
Cost
1. Peralatan
610.000
800.000
60.000
60.000
800.000
60.000
60.000
2.187.500
11.240.000
2.240.000
2.240.000
2.240.000
2.240.000
2.240.000
8.160.000
8.160.000
8.160.000
8.160.000
8.160.000
8.160.000
8.160.000
1.375.000
3.486.000
3.486.000
3.486.000
3.486.000
3.486.000
3.486.000
3.486.000
3.486.000
3.486.000
3.486.000
3.486.000
3.486.000
711.000
711.000
711.000
711.000
711.000
711.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
16.123.500
6.437.000
6.437.000
6.437.000
6.437.000
6.437.000
13.577.000
12.837.000
12.837.000
13.577.000
12.837.000
12.837.000
13.577.000
1,0000
0,8929
0,7972
0,7118
0,6355
0,5674
0,5066
0,4523
0,4039
0,3606
0,3220
0,2875
0,2567
16.123.500
5.747.321
5.131.537
4.581.729
4.090.830
3.652.527
6.878.531
5.806.807
5.184.649
4.896.002
4.133.170
3.690.331
3.484.878
Net Benefit
(16.123.500)
(6.437.000)
(6.437.000)
(6.437.000)
(6.437.000)
(6.437.000)
10.616.000
16.179.000
18.597.000
19.307.800
21.015.000
21.982.200
22.693.000
(16.123.500)
(5.747.321)
(5.131.537)
(4.581.729)
(4.090.830)
(3.652.527)
5.378.396
7.318.558
7.511.016
6.962.586
6.766.268
6.319.357
5.824.728
(16.123.500)
(21.870.821)
(27.002.358)
(31.584.088)
(26.630.490)
(19.119.474)
(12.156.888)
(5.390.620)
928.737
6.753.465
2. Bibit
3. Upah Tenaga Kerja
4. Pupuk
5. Obat-obatan
Total Cost
Discount Rate (12%)
131
Lampiran 10 (Lanjutan)
Ta hun
Ura ia n
14
13
e ne fitP ro duks i (lump
JBumlah
mangkuk) (kg)
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
2.976
3.348
3.162
3.050
2.790
2.604
2.381
2.232
2.046
2.046
1.860
1.860
1.674
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
P enerimaan (Rp)
38.688.000
43.524.000
41.106.000
39.655.200
36.270.000
33.852.000
30.950.400
29.016.000
26.598.000
26.598.000
24.180.000
24.180.000
21.762.000
To tal Benefit
38.688.000
43.524.000
41.106.000
39.655.200
36.270.000
33.852.000
30.950.400
29.016.000
26.598.000
26.598.000
24.180.000
24.180.000
21.762.000
0,2292
0,2046
0,1827
0,1631
0,1456
0,1300
0,1161
0,1037
0,0926
0,0826
0,0738
0,0659
0,0588
8.866.291
8.905.873
7.509.913
6.468.622
5.282.520
4.402.100
3.593.551
3.007.995
2.461.901
2.198.125
1.784.193
1.593.029
1.280.113
60.000
60.000
800.000
60.000
60.000
800.000
800.000
60.000
60.000
800.000
60.000
60.000
800.000
8.160.000
8.160.000
8.160.000
8.160.000
8.160.000
8.160.000
8.160.000
8.160.000
8.160.000
8.160.000
8.160.000
8.160.000
8.160.000
4. P upuk
3.486.000
3.486.000
3.486.000
1.120.000
1.120.000
1.120.000
1.120.000
1.120.000
1.120.000
1.120.000
1.120.000
1.120.000
1.120.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
11.211.000
Harga (Rp)
5. Obat-o batan
To tal Co s t
12.837.000
12.837.000
13.577.000
10.471.000
10.471.000
11.211.000
11.211.000
10.471.000
10.471.000
11.211.000
10.471.000
10.471.000
0,2292
0,2046
0,1827
0,1631
0,1456
0,1300
0,1161
0,1037
0,0926
0,0826
0,0738
0,0659
0,0588
2.941.909
2.626.705
2.480.467
1.708.047
1.525.042
1.457.874
1.301.673
1.085.495
969.192
926.505
772.634
689.852
659.468
25.851.000
30.687.000
27.529.000
29.184.200
25.799.000
22.641.000
19.739.400
18.545.000
16.127.000
15.387.000
13.709.000
13.709.000
10.551.000
5.924.382
6.279.168
5.029.445
4.760.575
3.757.478
2.944.226
2.291.878
1.922.500
1.492.709
1.271.620
1.011.559
903.178
620.645
12.677.847
18.957.015
23.986.460
28.747.036
32.504.514
35.448.740
37.740.618
39.663.119
41.155.827
42.427.448
43.439.007
44.342.185
44.962.829
Net Benefit
P res ent Value Net Benefit
Net Benefit Kumulatif
44.962.829
1,49
20,71%
10 tahun 6 bulan 16 hari
132
Lampiran 11 Perbandingan rataan komponen input dan output pengusahaan kebun karet rakyat untuk luasan 1 Ha pada kelas kesesuaian
lahan S1, S2 dan S3 di masing-masing desa sampel
No
I
II
Output
- Produksi
Input
- Bibit
- Pupuk
- NPK (awal tanam)
- Urea
- SP-36
- KCl
- Pestisida
- Herbisida (Roundap )
- Fungisida (Trichoderma )
valangker (penyembuh luka kulit,
aplikasi tahun ke-6)
- Tenaga Kerja
Awal tanam
- Mengolah lahan sampai siap tanam
- Mengajir
- Melobang
- menanam bibit
- pemupukan
- penyiangan
- penyisipan tanaman
- Pengendalian HPT
Tanaman Belum Menghasilkan
- pemupukan
- penyiangan
- Pengendalian HPT
Tanaman Menghasilkan
Satuan
Harga
Satuan
(Rp)
S1
Sihepeng
Malintang
Rataan/Ha/Tahun
S2
Roburan
Purba Baru
Lombang
Tambangan
Pasoman
S3
Hutarimbaru
SM
Kg
13.000
batang
2.500
700
700
700
700
875
875
Kg
Kg
Kg
Kg
5.500
2.000
2.300
5.000
250
120
90
54
250
240
180
108
250
480
360
240
250
240
180
120
250
280
210
140
250
560
420
280
liter
kg
55.000
12.000
9
18
9
18
9
18
9
18
9
18
9
18
kg
15.000
28
28
28
28
28
28
HOK
HOK
HOK
HOK
HOK
HOK
HOK
HOK
HOK
HOK
HOK
HOK
HOK
HOK
40.000
40.000
40.000
40.000
40.000
40.000
40.000
40.000
40.000
40.000
40.000
40.000
40.000
40.000
248
140
8
20
20
2
48
6
4
10
2
4
4
0
250
140
8
20
20
4
48
6
4
12
4
4
4
0
270
150
10
24
24
4
48
6
4
12
4
4
4
0
268
150
10
24
24
2
48
6
4
10
2
4
4
0
279
155
12
26
26
2
48
6
4
10
2
4
4
0
281
155
12
26
26
4
48
6
4
12
4
4
4
0
133
Lampiran 12 Analisis Sensitivitas Kelayakan Finansial Karet Rakyat ( 1 ha) di Desa : Sihepeng Kecamatan Siabu
( kelas kesesuaian lahan S1) skenario Menaikkan Biaya Input
Uraian
Tahun
0
10
11
12
Benefit
Jumlah Produksi (lump
mangkuk) (kg)
1.680
2.160
2.400
2.640
2.880
3.120
3.360
Harga (Rp)
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
Penerimaan (Rp)
21.840.000
28.080.000
31.200.000
34.320.000
37.440.000
40.560.000
43.680.000
43.680.000
Total Benefit
21.840.000
28.080.000
31.200.000
34.320.000
37.440.000
40.560.000
1,0000
0,8929
0,7972
0,7118
0,6355
0,5674
0,5066
0,4523
0,4039
0,3606
0,3220
0,2875
0,2567
11.064.824
12.701.966
12.601.157
12.376.136
12.054.678
11.660.031
11.211.568
1. Peralatan
1.165.643
1.528.712
114.653
114.653
1.528.712
114.653
114.653
1.528.712
2. Bibit
3.344.058
18.956.029
4.127.522
4.127.522
4.127.522
4.127.522
4.127.522
19.108.900
19.108.900
19.108.900
19.108.900
19.108.900
19.108.900
19.108.900
4. Pupuk
2.627.474
1.370.108
1.370.108
1.370.108
1.370.108
1.370.108
1.370.108
1.370.108
1.370.108
1.370.108
1.370.108
1.370.108
1.370.108
5. Obat-obatan
1.358.643
1.358.643
1.358.643
1.358.643
1.358.643
1.358.643
2.161.217
2.161.217
2.161.217
2.161.217
2.161.217
2.161.217
2.161.217
27.451.846
6.856.273
6.856.273
6.856.273
6.856.273
6.856.273
24.168.937
22.754.878
22.754.878
24.168.937
22.754.878
22.754.878
24.168.937
1,0000
0,8929
0,7972
0,7118
0,6355
0,5674
0,5066
0,4523
0,4039
0,3606
0,3220
0,2875
0,2567
27.451.846
6.121.673
5.465.779
4.880.160
4.357.286
3.890.434
12.244.736
10.293.151
9.190.314
8.715.561
7.326.462
6.541.484
6.203.564
Net Benefit
(27.451.846)
(6.856.273)
(6.856.273)
(6.856.273)
(6.856.273)
(6.856.273)
(2.328.937)
5.325.122
8.445.122
10.151.063
14.685.122
17.805.122
19.511.063
(27.451.846)
(6.121.673)
(5.465.779)
(4.880.160)
(4.357.286)
(3.890.434)
(1.179.912)
2.408.815
3.660.575
4.728.216
5.118.547
(43.919.457)
Cost
Total Cost
Discount Rate (12%)
(48.276.743) (52.167.177)
(53.347.088) (50.938.274)
3.410.843
(47.527.431)
5.008.004
(29.012.088)
134
Lampiran 12 (Lanjutan)
Tahun
Uraian
14
13
Benefit
Jumlah Produksi (lump
mangkuk) (kg)
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
3.600
3.840
3.792
3.648
3.264
3.024
2.784
2.640
2.400
2.304
1.920
1.920
1.680
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
Penerimaan (Rp)
46.800.000
49.920.000
49.296.000
47.424.000
42.432.000
39.312.000
36.192.000
34.320.000
31.200.000
29.952.000
24.960.000
24.960.000
21.840.000
Total Benefit
21.840.000
Harga (Rp)
46.800.000
49.920.000
49.296.000
47.424.000
42.432.000
39.312.000
36.192.000
34.320.000
31.200.000
29.952.000
24.960.000
24.960.000
0,2292
0,2046
0,1827
0,1631
0,1456
0,1300
0,1161
0,1037
0,0926
0,0826
0,0738
0,0659
0,0588
10.725.352
10.214.621
9.006.195
7.735.882
6.179.981
5.112.116
4.202.136
3.557.843
2.887.860
2.475.308
1.841.747
1.644.417
1.284.701
114.653
114.653
1.528.712
114.653
114.653
1.528.712
1.528.712
114.653
114.653
1.528.712
114.653
114.653
1.528.712
19.108.900
19.108.900
19.108.900
19.108.900
19.108.900
19.108.900
19.108.900
19.108.900
19.108.900
19.108.900
19.108.900
19.108.900
19.108.900
4. Pupuk
1.370.108
1.370.108
1.370.108
917.227
917.227
917.227
917.227
917.227
917.227
917.227
917.227
917.227
917.227
5. Obat-obatan
2.161.217
2.161.217
2.161.217
2.161.217
2.161.217
2.161.217
2.161.217
2.161.217
2.161.217
2.161.217
2.161.217
2.161.217
2.161.217
22.754.878
22.754.878
24.168.937
22.301.997
22.301.997
23.716.056
23.716.056
22.301.997
22.301.997
23.716.056
22.301.997
22.301.997
23.716.056
0,2292
0,2046
0,1827
0,1631
0,1456
0,1300
0,1161
0,1037
0,0926
0,0826
0,0738
0,0659
0,0588
5.214.831
4.656.099
4.415.574
3.637.939
3.248.160
3.084.026
2.753.595
2.311.976
2.064.264
1.959.954
1.645.619
1.469.302
1.395.057
24.045.122
27.165.122
25.127.063
25.122.003
20.130.003
15.595.944
12.475.944
12.018.003
8.898.003
6.235.944
2.658.003
2.658.003
(1.876.056)
5.510.521
5.558.522
4.590.621
4.097.943
2.931.821
2.028.090
1.448.542
1.245.867
823.596
515.354
196.129
175.115
(110.356)
(23.501.567)
(17.943.045)
(13.352.424)
(9.254.481)
(6.322.660)
(4.294.570)
(2.846.029)
(1.600.161)
(776.565)
(261.211)
(65.083)
110.032
(324)
Cost
1. Peralatan
2. Bibit
3. Upah Tenaga Kerja
Total Cost
Discount Rate (12%)
Present Value Cost
Net Benefit
Present Value Net Benefit
Net Benefit Kumulatif
-324
1,00
IRR
12,00%
135
Lampiran 13 Analisis Sensitivitas Kelayakan Finansial Karet Rakyat ( 1 ha) di Desa : Malintang Jae Kecamatan Bukit Malintang
( kelas kesesuaian lahan S1) skenario Menaikkan Biaya Input
Uraian
Tahun
0
10
11
12
Benefit
Jumlah Produksi (lump
mangkuk) (kg)
2.400
2.880
3.120
3.264
3.360
3.456
3.600
Harga (Rp)
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
Penerimaan (Rp)
31.200.000
37.440.000
40.560.000
42.432.000
43.680.000
44.928.000
46.800.000
46.800.000
Total Benefit
31.200.000
37.440.000
40.560.000
42.432.000
43.680.000
44.928.000
1,0000
0,8929
0,7972
0,7118
0,6355
0,5674
0,5066
0,4523
0,4039
0,3606
0,3220
0,2875
0,2567
15.806.891
16.935.955
16.381.504
15.301.405
14.063.791
12.915.726
12.012.394
1. Peralatan
1.282.830
1.682.400
126.180
126.180
1.682.400
126.180
126.180
1.682.400
2. Bibit
3.680.250
21.030.000
4.710.720
4.710.720
4.710.720
4.710.720
4.710.720
21.198.240
21.198.240
21.198.240
21.198.240
21.198.240
21.198.240
21.198.240
4. Pupuk
2.891.625
3.015.702
3.015.702
3.015.702
3.015.702
3.015.702
3.015.702
3.015.702
3.015.702
3.015.702
3.015.702
3.015.702
3.015.702
5. Obat-obatan
1.495.233
1.495.233
1.495.233
1.495.233
1.495.233
1.495.233
2.378.493
2.378.493
2.378.493
2.378.493
2.378.493
2.378.493
2.378.493
30.379.938
9.221.655
9.221.655
9.221.655
9.221.655
9.221.655
28.274.835
26.718.615
26.718.615
28.274.835
26.718.615
26.718.615
28.274.835
1,0000
0,8929
0,7972
0,7118
0,6355
0,5674
0,5066
0,4523
0,4039
0,3606
0,3220
0,2875
0,2567
30.379.938
8.233.621
7.351.447
6.563.792
5.860.528
5.232.615
14.324.911
12.086.145
10.791.200
10.196.189
8.602.679
7.680.963
7.257.446
Net Benefit
(30.379.938)
(9.221.655)
(9.221.655)
(9.221.655)
(9.221.655)
(9.221.655)
2.925.165
10.721.385
13.841.385
14.157.165
16.961.385
18.209.385
18.525.165
(30.379.938)
(8.233.621)
(7.351.447)
(6.563.792)
(5.860.528)
(5.232.615)
1.481.980
4.849.810
5.590.303
5.105.216
5.461.112
5.234.763
4.754.948
(30.379.938) (38.613.559)
(45.965.005)
(52.528.797)
(62.139.961)
(57.290.151)
(41.133.520)
(35.898.757)
(31.143.808)
Cost
Total Cost
Discount Rate (12%)
(58.389.326) (63.621.940)
(51.699.848) (46.594.632)
136
Lampiran 13 (Lanjutan)
Tahun
Uraian
14
13
Benefit
Jumlah Produksi (lump
mangkuk) (kg)
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
3.840
4.320
4.080
3.936
3.600
3.360
3.072
2.880
2.640
2.640
2.400
2.400
2.160
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
Penerimaan (Rp)
49.920.000
56.160.000
53.040.000
51.168.000
46.800.000
43.680.000
39.936.000
37.440.000
34.320.000
34.320.000
31.200.000
31.200.000
28.080.000
Total Benefit
28.080.000
Harga (Rp)
49.920.000
56.160.000
53.040.000
51.168.000
46.800.000
43.680.000
39.936.000
37.440.000
34.320.000
34.320.000
31.200.000
31.200.000
0,2292
0,2046
0,1827
0,1631
0,1456
0,1300
0,1161
0,1037
0,0926
0,0826
0,0738
0,0659
0,0588
11.440.376
11.491.449
9.690.210
8.346.609
6.816.155
5.680.129
4.636.840
3.881.284
3.176.646
2.836.291
2.302.184
2.055.522
1.651.758
126.180
126.180
1.682.400
126.180
126.180
1.682.400
1.682.400
126.180
126.180
1.682.400
126.180
126.180
1.682.400
21.198.240
21.198.240
21.198.240
21.198.240
21.198.240
21.198.240
21.198.240
21.198.240
21.198.240
21.198.240
21.198.240
21.198.240
21.198.240
4. Pupuk
3.015.702
3.015.702
3.015.702
1.009.440
1.009.440
1.009.440
1.009.440
1.009.440
1.009.440
1.009.440
1.009.440
1.009.440
1.009.440
5. Obat-obatan
2.378.493
2.378.493
2.378.493
2.378.493
2.378.493
2.378.493
2.378.493
2.378.493
2.378.493
2.378.493
2.378.493
2.378.493
2.378.493
26.718.615
26.718.615
28.274.835
24.712.353
24.712.353
26.268.573
26.268.573
24.712.353
24.712.353
26.268.573
24.712.353
24.712.353
26.268.573
0,2292
0,2046
0,1827
0,1631
0,1456
0,1300
0,1161
0,1037
0,0926
0,0826
0,0738
0,0659
0,0588
6.123.217
5.467.158
5.165.707
4.031.120
3.599.214
3.415.954
3.049.959
2.561.850
2.287.366
2.170.901
1.823.474
1.628.102
1.545.204
23.201.385
29.441.385
24.765.165
26.455.647
22.087.647
17.411.427
13.667.427
12.727.647
9.607.647
8.051.427
6.487.647
6.487.647
1.811.427
5.317.159
6.024.291
4.524.503
4.315.489
3.216.941
2.264.175
1.586.881
1.319.434
889.280
665.390
478.710
427.420
106.554
(25.826.650)
(19.802.359)
(15.277.856)
(10.962.367)
(7.745.426)
(5.481.251)
(3.894.370)
(2.574.936)
(541.556)
(114.136)
Cost
1. Peralatan
2. Bibit
3. Upah Tenaga Kerja
Total Cost
Discount Rate (12%)
Present Value Cost
Net Benefit
Present Value Net Benefit
Net Benefit Kumulatif
-7.582
1,00
12,00%
(1.685.656)
(1.020.266)
(7.582)
137
Lampiran 14 Analisis Sensitivitas Kelayakan Finansial Karet Rakyat ( 1 ha) di Desa : Purba Baru Kecamatan Lembah Sorik
Marapi ( kelas kesesuaian lahan S2) skenario Menaikkan Biaya Input
Uraian
Tahun
0
10
11
12
Benefit
Jumlah Produksi (lump
mangkuk) (kg)
2.100
2.520
2.730
2.856
2.940
3.024
3.150
Harga (Rp)
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
Penerimaan (Rp)
27.300.000
32.760.000
35.490.000
37.128.000
38.220.000
39.312.000
40.950.000
40.950.000
Total Benefit
27.313.000
32.760.000
35.490.000
37.128.000
38.220.000
39.312.000
1,0000
0,8929
0,7972
0,7118
0,6355
0,5674
0,5066
0,4523
0,4039
0,3606
0,3220
0,2875
0,2567
13.837.616
14.818.960
14.333.816
13.388.729
12.305.817
11.301.261
10.510.845
1. Peralatan
1.034.999
1.034.999
1.357.376
101.803
101.803
1.357.376
101.803
101.803
2. Bibit
3.605.530
2.969.260
14.931.136
18.324.576
3.800.653
3.800.653
3.800.653
3.800.653
3.800.653
13.845.235
13.845.235
13.845.235
13.845.235
13.845.235
13.845.235
2.332.990
2.332.990
5.069.799
5.069.799
5.069.799
5.069.799
5.069.799
5.069.799
5.069.799
5.069.799
5.069.799
5.069.799
5.069.799
848.360
1.206.368
1.206.368
1.206.368
1.206.368
1.206.368
1.206.368
1.918.990
1.918.990
1.918.990
1.918.990
1.918.990
1.918.990
22.753.015
25.868.193
10.076.820
10.076.820
10.076.820
10.076.820
10.076.820
22.191.401
20.935.828
20.935.828
22.191.401
20.935.828
20.935.828
1,0000
0,8929
0,7972
0,7118
0,6355
0,5674
0,5066
0,4523
0,4039
0,3606
0,3220
0,2875
0,2567
22.753.015
23.096.601
8.033.179
7.172.481
6.404.001
5.717.858
5.105.231
10.038.263
8.455.630
7.549.669
7.145.037
6.018.550
5.373.706
Net Benefit
17.236.180
10.568.599
14.554.172
16.192.172
16.028.599
18.376.172
20.014.172
(22.753.015) (23.096.601)
5.839.060
5.160.780
Cost
(8.033.179)
(6.404.001)
(5.717.858)
8.732.385
4.780.698
5.878.186
(59.664.054)
(53.785.868)
(47.946.809) (42.786.029)
5.282.710
5.137.139
(37.503.318)
(32.366.179)
138
Lampiran 14 (Lanjutan)
Tahun
Uraian
14
13
Benefit
Jumlah Produksi (lump
mangkuk) (kg)
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
3.360
3.780
3.570
3.444
3.150
2.940
2.688
2.520
2.310
2.310
2.100
2.100
1.890
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
Penerimaan (Rp)
43.680.000
49.140.000
46.410.000
44.772.000
40.950.000
38.220.000
34.944.000
32.760.000
30.030.000
30.030.000
27.300.000
27.300.000
24.570.000
Total Benefit
24.570.000
Harga (Rp)
43.680.000
49.140.000
46.410.000
44.772.000
40.950.000
38.220.000
34.944.000
32.760.000
30.030.000
30.030.000
27.300.000
27.300.000
0,2292
0,2046
0,1827
0,1631
0,1456
0,1300
0,1161
0,1037
0,0926
0,0826
0,0738
0,0659
0,0588
10.010.329
10.055.018
8.478.933
7.303.283
5.964.136
4.970.113
4.057.235
3.396.123
2.779.565
2.481.755
2.014.411
1.798.581
1.445.289
1.357.376
101.803
101.803
1.357.376
101.803
101.803
1.357.376
1.357.376
101.803
101.803
1.357.376
101.803
101.803
13.845.235
13.845.235
13.845.235
13.845.235
13.845.235
13.845.235
13.845.235
13.845.235
13.845.235
13.845.235
13.845.235
13.845.235
13.845.235
4. Pupuk
5.069.799
5.069.799
5.069.799
5.069.799
1.628.851
1.628.851
1.628.851
1.628.851
1.628.851
1.628.851
1.628.851
1.628.851
1.628.851
5. Obat-obatan
1.918.990
1.918.990
1.918.990
1.918.990
1.918.990
1.918.990
1.918.990
1.918.990
1.918.990
1.918.990
1.918.990
1.918.990
1.918.990
22.191.401
20.935.828
20.935.828
22.191.401
17.494.880
17.494.880
18.750.453
18.750.453
17.494.880
17.494.880
18.750.453
17.494.880
17.494.880
0,2292
0,2046
0,1827
0,1631
0,1456
0,1300
0,1161
0,1037
0,0926
0,0826
0,0738
0,0659
0,0588
5.085.696
4.283.885
3.824.898
3.619.898
2.548.030
2.275.027
2.177.055
1.943.799
1.619.319
1.445.821
1.383.558
1.152.599
1.029.107
21.488.599
28.204.172
25.474.172
22.580.599
23.455.120
20.725.120
16.193.547
14.009.547
12.535.120
12.535.120
8.549.547
9.805.120
7.075.120
4.924.632
5.771.132
4.654.036
3.683.385
3.416.106
2.695.086
1.880.181
1.452.324
1.160.246
1.035.934
630.854
645.982
416.182
(27.441.547)
(21.670.414)
(17.016.378)
(13.332.993)
(9.916.888)
(7.221.802)
(5.341.621)
(3.889.297)
(2.729.051)
(1.693.117)
Cost
1. Peralatan
2. Bibit
3. Upah Tenaga Kerja
Total Cost
Discount Rate (12%)
Present Value Cost
Net Benefit
Present Value Net Benefit
Net Benefit Kumulatif
-100
1,00
IRR
12,00%
(1.062.263)
(416.281)
(100)
139
Lampiran 15 Analisis Sensitivitas Kelayakan Finansial Karet Rakyat ( 1 ha) di Desa : Roburan Lombang Kecamatan
Panyabungan Selatan ( kelas kesesuaian lahan S2) skenario Menaikkan Biaya Input
Uraian
Tahun
0
10
11
12
Benefit
Jumlah Produksi (lump
mangkuk) (kg)
1.470
1.890
2.100
2.310
2.520
2.730
2.940
Harga (Rp)
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
Penerimaan (Rp)
19.110.000
24.570.000
27.300.000
30.030.000
32.760.000
35.490.000
38.220.000
38.220.000
Total Benefit
19.123.000
24.570.000
27.300.000
30.030.000
32.760.000
35.490.000
1,0000
0,8929
0,7972
0,7118
0,6355
0,5674
0,5066
0,4523
0,4039
0,3606
0,3220
0,2875
0,2567
9.688.307
11.114.220
11.026.012
10.829.119
10.547.843
10.202.527
9.810.122
1. Peralatan
1.047.181
1.373.352
103.001
103.001
1.373.352
103.001
103.001
1.373.352
2. Bibit
3.004.208
18.402.917
3.708.050
3.708.050
3.708.050
3.708.050
3.708.050
13.870.855
13.870.855
13.870.855
13.870.855
13.870.855
13.870.855
13.870.855
4. Pupuk
2.360.449
2.564.735
2.564.735
2.564.735
2.564.735
2.564.735
2.564.735
2.564.735
2.564.735
2.564.735
2.564.735
2.564.735
2.564.735
5. Obat-obatan
1.220.567
1.220.567
1.220.567
1.220.567
1.220.567
1.220.567
1.941.576
1.941.576
1.941.576
1.941.576
1.941.576
1.941.576
1.941.576
26.035.321
7.493.352
7.493.352
7.493.352
7.493.352
7.493.352
19.750.518
18.480.168
18.480.168
19.750.518
18.480.168
18.480.168
19.750.518
1,0000
0,8929
0,7972
0,7118
0,6355
0,5674
0,5066
0,4523
0,4039
0,3606
0,3220
0,2875
0,2567
26.035.321
6.690.493
5.973.654
5.333.620
4.762.161
4.251.929
10.006.227
8.359.489
7.463.830
7.122.235
5.950.119
5.312.607
5.069.466
Net Benefit
(26.035.321)
(7.493.352)
(7.493.352)
(7.493.352)
(7.493.352)
(7.493.352)
6.089.832
8.819.832
10.279.482
14.279.832
17.009.832
18.469.482
(26.035.321)
(6.690.493)
(5.973.654)
(5.333.620)
(4.762.161)
(4.251.929)
(317.920)
3.706.884
4.597.724
(26.035.321) (32.725.813)
(38.699.467)
(44.033.087) (48.795.248)
(53.047.177)
(53.365.097)
Cost
Total Cost
Discount Rate (12%)
(627.518)
2.754.731
3.562.182
(50.610.367)
(47.048.184)
(43.341.300) (38.743.576)
4.889.920
4.740.656
(33.853.656)
(29.113.000)
140
Lampiran 15 (Lanjutan)
Tahun
Uraian
14
13
Benefit
Jumlah Produksi (lump
mangkuk) (kg)
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
3.150
3.360
3.318
3.192
2.856
2.646
2.436
2.310
2.100
2.016
1.680
1.680
1.470
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
Penerimaan (Rp)
40.950.000
43.680.000
43.134.000
41.496.000
37.128.000
34.398.000
31.668.000
30.030.000
27.300.000
26.208.000
21.840.000
21.840.000
19.110.000
Total Benefit
19.110.000
Harga (Rp)
40.950.000
43.680.000
43.134.000
41.496.000
37.128.000
34.398.000
31.668.000
30.030.000
27.300.000
26.208.000
21.840.000
21.840.000
0,2292
0,2046
0,1827
0,1631
0,1456
0,1300
0,1161
0,1037
0,0926
0,0826
0,0738
0,0659
0,0588
9.384.683
8.937.793
7.880.421
6.768.896
5.407.483
4.473.102
3.676.869
3.113.113
2.526.877
2.165.895
1.611.529
1.438.865
1.124.113
103.001
103.001
1.373.352
103.001
103.001
1.373.352
1.373.352
103.001
103.001
1.373.352
103.001
103.001
1.373.352
13.870.855
13.870.855
13.870.855
13.870.855
13.870.855
13.870.855
13.870.855
13.870.855
13.870.855
13.870.855
13.870.855
13.870.855
13.870.855
4. Pupuk
2.564.735
2.564.735
2.564.735
824.011
824.011
824.011
824.011
824.011
824.011
824.011
824.011
824.011
824.011
5. Obat-obatan
1.941.576
1.941.576
1.941.576
1.941.576
1.941.576
1.941.576
1.941.576
1.941.576
1.941.576
1.941.576
1.941.576
1.941.576
1.941.576
18.480.168
18.480.168
19.750.518
16.739.444
16.739.444
18.009.795
18.009.795
16.739.444
16.739.444
18.009.795
16.739.444
16.739.444
18.009.795
0,2292
0,2046
0,1827
0,1631
0,1456
0,1300
0,1161
0,1037
0,0926
0,0826
0,0738
0,0659
0,0588
4.235.178
3.781.408
3.608.346
2.730.566
2.438.005
2.341.986
2.091.059
1.735.324
1.549.396
1.488.375
1.235.169
1.102.830
1.059.396
22.469.832
25.199.832
23.383.482
24.756.556
20.388.556
16.388.205
13.658.205
13.290.556
10.560.556
8.198.205
5.100.556
5.100.556
1.100.205
5.149.506
5.156.385
4.272.075
4.038.331
2.969.478
2.131.115
1.585.810
1.377.789
977.481
677.520
376.360
336.035
64.718
(10.496.705)
(7.527.227)
(5.396.111)
(3.810.301)
(2.432.512)
(777.511)
(401.151)
(65.116)
Cost
1. Peralatan
2. Bibit
3. Upah Tenaga Kerja
Total Cost
Discount Rate (12%)
Present Value Cost
Net Benefit
Present Value Net Benefit
Net Benefit Kumulatif
(23.963.495)
(18.807.110) (14.535.035)
-398
1,00
IRR
12,00%
(1.455.031)
(398)
141
Lampiran 16 Analisis Sensitivitas Kelayakan Finansial Karet Rakyat ( 1 ha) di Desa : Tambangan Kecamatan Tambangan
( kelas kesesuaian lahan S3) skenario Menaikkan Biaya Input
Uraian
Tahun
0
10
11
12
Benefit
Jumlah Produksi (lump
mangkuk) (kg)
1.302
1.674
1.860
2.046
2.232
2.418
2.604
Harga (Rp)
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
Penerimaan (Rp)
16.926.000
21.762.000
24.180.000
26.598.000
29.016.000
31.434.000
33.852.000
33.852.000
Total Benefit
16.939.000
21.762.000
24.180.000
26.598.000
29.016.000
31.434.000
1,0000
0,8929
0,7972
0,7118
0,6355
0,5674
0,5066
0,4523
0,4039
0,3606
0,3220
0,2875
0,2567
8.581.825
9.844.024
9.765.896
9.591.505
9.342.375
9.036.524
8.688.965
84.000
Cost
1. Peralatan
854.000
854.000
1.120.000
84.000
84.000
1.120.000
84.000
2.975.000
3.062.500
12.320.000
15.624.000
3.024.000
3.024.000
3.024.000
3.024.000
3.024.000
11.312.000
11.312.000
11.312.000
11.312.000
11.312.000
11.312.000
1.925.000
1.925.000
2.440.200
2.440.200
2.440.200
2.440.200
2.440.200
2.440.200
2.440.200
2.440.200
2.440.200
2.440.200
2.440.200
700.000
995.400
995.400
995.400
995.400
995.400
995.400
1.583.400
1.583.400
1.583.400
1.583.400
1.583.400
1.583.400
18.774.000
22.460.900
6.459.600
6.459.600
6.459.600
6.459.600
6.459.600
16.455.600
15.419.600
15.419.600
16.455.600
15.419.600
15.419.600
1,0000
0,8929
0,7972
0,7118
0,6355
0,5674
0,5066
0,4523
0,4039
0,3606
0,3220
0,2875
0,2567
18.774.000
20.054.375
5.149.554
4.597.816
4.105.193
3.665.351
3.272.634
7.443.678
6.227.718
5.560.462
5.298.263
4.432.767
3.957.827
Net Benefit
(18.774.000)
(22.460.900)
(6.459.600)
(6.459.600)
(6.459.600)
(6.459.600)
10.479.400
5.306.400
8.760.400
11.178.400
12.560.400
16.014.400
18.432.400
(18.774.000)
(20.054.375)
(5.149.554)
(4.597.816)
(4.105.193)
(3.665.351)
5.309.190
2.400.346
3.538.179
4.031.043
4.044.113
4.603.757
(18.774.000)
(38.828.375)
(43.977.929)
(48.575.744)
2. Bibit
3. Upah Tenaga Kerja
4. Pupuk
5. Obat-obatan
Total Cost
Discount Rate (12%)
(37.023.417) (32.419.660)
4.731.138
(27.688.522)
142
Lampiran 16 (Lanjutan)
Tahun
Uraian
14
13
Benefit
Jumlah Produksi (lump
mangkuk) (kg)
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
2.790
2.976
2.939
2.827
2.530
2.344
2.158
2.046
1.860
1.786
1.488
1.488
1.302
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
Penerimaan (Rp)
38.688.000
38.688.000
38.204.400
36.753.600
32.884.800
30.466.800
28.048.800
26.598.000
24.180.000
23.212.800
19.344.000
19.344.000
16.926.000
Total Benefit
16.926.000
Harga (Rp)
38.688.000
38.688.000
38.204.400
36.753.600
32.884.800
30.466.800
28.048.800
26.598.000
24.180.000
23.212.800
19.344.000
19.344.000
0,2292
0,2046
0,1827
0,1631
0,1456
0,1300
0,1161
0,1037
0,0926
0,0826
0,0738
0,0659
0,0588
8.866.291
7.916.331
6.979.801
5.995.308
4.789.485
3.961.890
3.256.656
2.757.329
2.238.091
1.918.364
1.427.354
1.274.423
995.643
1.120.000
84.000
84.000
1.120.000
84.000
84.000
1.120.000
1.120.000
84.000
84.000
1.120.000
84.000
84.000
11.312.000
11.312.000
11.312.000
11.312.000
11.312.000
11.312.000
11.312.000
11.312.000
11.312.000
11.312.000
11.312.000
11.312.000
11.312.000
4. Pupuk
2.440.200
2.440.200
2.440.200
2.440.200
784.000
784.000
784.000
784.000
784.000
784.000
784.000
784.000
784.000
5. Obat-obatan
1.583.400
1.583.400
1.583.400
1.583.400
1.583.400
1.583.400
1.583.400
1.583.400
1.583.400
1.583.400
1.583.400
1.583.400
1.583.400
16.455.600
15.419.600
15.419.600
16.455.600
13.763.400
13.763.400
14.799.400
14.799.400
13.763.400
13.763.400
14.799.400
13.763.400
13.763.400
0,2292
0,2046
0,1827
0,1631
0,1456
0,1300
0,1161
0,1037
0,0926
0,0826
0,0738
0,0659
0,0588
3.771.199
3.155.156
2.817.103
2.684.265
2.004.561
1.789.787
1.718.311
1.534.206
1.273.935
1.137.442
1.092.017
906.762
809.609
22.232.400
23.268.400
22.784.800
20.298.000
19.121.400
16.703.400
13.249.400
11.798.600
10.416.600
9.449.400
4.544.600
5.580.600
3.162.600
5.095.092
4.761.176
4.162.698
3.311.043
2.784.924
2.172.103
1.538.345
1.223.123
964.156
780.922
335.337
367.662
186.035
(10.358.512)
(7.573.589)
(5.401.485)
(3.863.140)
(2.640.018)
(894.939)
(559.602)
(191.941)
Cost
1. Peralatan
2. Bibit
3. Upah Tenaga Kerja
Total Cost
Discount Rate (12%)
Present Value Cost
Net Benefit
Present Value Net Benefit
Net Benefit Kumulatif
-5.906
1,00
12,00%
(1.675.861)
(5.906)
143
Lampiran 17 Analisis Sensitivitas Kelayakan Finansial Karet Rakyat ( 1 ha) di Desa : Hutarimbaru Kecamatan Kotanopan
( kelas kesesuaian lahan S3) skenario Menaikkan Biaya Input
Uraian
Tahun
0
10
11
12
Benefit
Jumlah Produksi (lump
mangkuk) (kg)
1.860
2.232
2.418
2.530
2.604
2.678
2.790
Harga (Rp)
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
Penerimaan (Rp)
24.180.000
29.016.000
31.434.000
32.884.800
33.852.000
34.819.200
36.270.000
36.270.000
Total Benefit
24.193.000
29.016.000
31.434.000
32.884.800
33.852.000
34.819.200
1,0000
0,8929
0,7972
0,7118
0,6355
0,5674
0,5066
0,4523
0,4039
0,3606
0,3220
0,2875
0,2567
12.256.927
13.125.365
12.695.665
11.858.589
10.899.438
10.009.688
9.309.606
86.437
Cost
1. Peralatan
878.778
878.778
1.152.496
86.437
86.437
1.152.496
86.437
3.061.318
3.151.356
12.677.456
16.192.569
3.226.989
3.226.989
3.226.989
3.226.989
3.226.989
11.755.459
11.755.459
11.755.459
11.755.459
11.755.459
11.755.459
1.980.853
1.980.853
5.022.001
5.022.001
5.022.001
5.022.001
5.022.001
5.022.001
5.022.001
5.022.001
5.022.001
5.022.001
5.022.001
720.310
1.024.281
1.024.281
1.024.281
1.024.281
1.024.281
1.024.281
1.629.341
1.629.341
1.629.341
1.629.341
1.629.341
1.629.341
19.318.714
23.227.837
9.273.271
9.273.271
9.273.271
9.273.271
9.273.271
19.559.298
18.493.239
18.493.239
19.559.298
18.493.239
18.493.239
1,0000
0,8929
0,7972
0,7118
0,6355
0,5674
0,5066
0,4523
0,4039
0,3606
0,3220
0,2875
0,2567
19.318.714
20.739.140
7.392.595
6.600.531
5.893.331
5.261.903
4.698.128
8.847.633
7.469.109
6.668.847
6.297.570
5.316.364
4.746.754
Net Benefit
(19.318.714)
(23.227.837)
(9.273.271)
(9.273.271)
(9.273.271)
(9.273.271)
14.919.729
9.456.702
12.940.761
14.391.561
14.292.702
16.325.961
17.776.761
(19.318.714)
(20.739.140)
(7.392.595)
(6.600.531)
(5.893.331)
(5.261.903)
7.558.799
4.277.732
(19.318.714)
(40.057.854)
(47.450.449) (54.050.980)
(59.944.311)
2. Bibit
3. Upah Tenaga Kerja
4. Pupuk
5. Obat-obatan
Total Cost
Discount Rate (12%)
5.226.556
5.189.741
4.601.868
4.693.324
4.562.852
(48.143.127)
(42.953.386)
(38.351.518)
(33.658.194)
(29.095.343)
144
Lampiran 17 (Lanjutan)
Tahun
Uraian
14
13
Benefit
Jumlah Produksi (lump
mangkuk) (kg)
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
2.976
3.348
3.162
3.050
2.790
2.604
2.381
2.232
2.046
2.046
1.860
1.860
1.674
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
Penerimaan (Rp)
38.688.000
43.524.000
41.106.000
39.655.200
36.270.000
33.852.000
30.950.400
29.016.000
26.598.000
26.598.000
24.180.000
24.180.000
21.762.000
Total Benefit
21.762.000
Harga (Rp)
38.688.000
43.524.000
41.106.000
39.655.200
36.270.000
33.852.000
30.950.400
29.016.000
26.598.000
26.598.000
24.180.000
24.180.000
0,2292
0,2046
0,1827
0,1631
0,1456
0,1300
0,1161
0,1037
0,0926
0,0826
0,0738
0,0659
0,0588
8.866.291
8.905.873
7.509.913
6.468.622
5.282.520
4.402.100
3.593.551
3.007.995
2.461.901
2.198.125
1.784.193
1.593.029
1.280.113
1.152.496
86.437
86.437
1.152.496
86.437
86.437
1.152.496
1.152.496
86.437
86.437
1.152.496
86.437
86.437
11.755.459
11.755.459
11.755.459
11.755.459
11.755.459
11.755.459
11.755.459
11.755.459
11.755.459
11.755.459
11.755.459
11.755.459
11.755.459
4. Pupuk
5.022.001
5.022.001
5.022.001
5.022.001
1.613.494
1.613.494
1.613.494
1.613.494
1.613.494
1.613.494
1.613.494
1.613.494
1.613.494
5. Obat-obatan
1.629.341
1.629.341
1.629.341
1.629.341
1.629.341
1.629.341
1.629.341
1.629.341
1.629.341
1.629.341
1.629.341
1.629.341
1.629.341
19.559.298
18.493.239
18.493.239
19.559.298
15.084.732
15.084.732
16.150.791
16.150.791
15.084.732
15.084.732
16.150.791
15.084.732
15.084.732
0,2292
0,2046
0,1827
0,1631
0,1456
0,1300
0,1161
0,1037
0,0926
0,0826
0,0738
0,0659
0,0588
4.482.486
3.784.083
3.378.646
3.190.545
2.197.006
1.961.612
1.875.216
1.674.300
1.396.237
1.246.640
1.191.734
993.814
887.334
19.128.702
25.030.761
22.612.761
20.095.902
21.185.268
18.767.268
14.799.609
12.865.209
11.513.268
11.513.268
8.029.209
9.095.268
6.677.268
4.383.805
5.121.790
4.131.267
3.278.077
3.085.514
2.440.488
1.718.335
1.333.695
1.065.664
951.485
592.459
599.215
392.779
(24.711.538)
(19.589.748)
(15.458.481)
(12.180.404)
(9.094.890)
(6.654.402)
(4.936.067)
(3.602.373)
(2.536.709)
(992.765)
(393.549)
Cost
1. Peralatan
2. Bibit
3. Upah Tenaga Kerja
Total Cost
Discount Rate (12%)
Present Value Cost
Net Benefit
Present Value Net Benefit
Net Benefit Kumulatif
-770
1,00
IRR
12,00%
(1.585.224)
(770)
145
Lampiran 18 Analisis Sensitivitas Kelayakan Finansial Karet Rakyat ( 1 ha) di Desa : Sihepeng Kecamatan Siabu
( kelas kesesuaian lahan S1) skenario Menaikkan Tingkat Suku Bunga
Uraian
Tahun
0
10
11
12
Benefit
Jumlah Produksi (lump
mangkuk) (kg)
1.680
2.160
2.400
2.640
2.880
3.120
3.360
Harga (Rp)
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
Penerimaan (Rp)
21.840.000
28.080.000
31.200.000
34.320.000
37.440.000
40.560.000
43.680.000
43.680.000
Total Benefit
21.840.000
28.080.000
31.200.000
34.320.000
37.440.000
40.560.000
1,0000
0,7886
0,6220
0,4905
0,3868
0,3051
0,2406
0,1897
0,1496
0,1180
0,0931
0,0734
0,0579
5.254.569
5.327.977
4.668.749
4.050.177
3.484.523
2.977.050
2.528.434
800.000
60.000
60.000
800.000
10.000.000
Cost
1. Peralatan
610.000
800.000
60.000
60.000
2. Bibit
1.750.000
9.920.000
2.160.000
2.160.000
2.160.000
2.160.000
2.160.000
10.000.000
10.000.000
10.000.000
10.000.000
10.000.000
10.000.000
4. Pupuk
1.375.000
717.000
717.000
717.000
717.000
717.000
717.000
717.000
717.000
717.000
717.000
717.000
717.000
711.000
711.000
711.000
711.000
711.000
711.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
14.366.000
3.588.000
3.588.000
3.588.000
3.588.000
3.588.000
12.648.000
11.908.000
11.908.000
12.648.000
11.908.000
11.908.000
12.648.000
1,0000
0,7886
0,6220
0,4905
0,3868
0,3051
0,2406
0,1897
0,1496
0,1180
0,0931
0,0734
0,0579
14.366.000
2.829.653
2.231.588
1.759.927
1.387.955
1.094.602
3.043.031
2.259.457
1.781.906
1.492.618
1.108.272
874.031
732.134
Net Benefit
(14.366.000)
(3.588.000)
(3.588.000)
(3.588.000)
(3.588.000)
(3.588.000)
9.192.000
16.172.000
19.292.000
21.672.000
25.532.000
28.652.000
31.032.000
(14.366.000)
(2.829.653)
(2.231.588)
(1.759.927)
(1.387.955)
(1.094.602)
2.211.538
3.068.520
2.886.843
2.557.559
2.376.251
2.103.019
1.796.299
(14.366.000)
(17.195.653)
(19.427.241)
(21.187.168)
(22.575.123)
(23.669.725)
(21.458.186)
(18.389.666)
(15.502.823)
(12.945.263)
(10.569.012)
(8.465.994)
(6.669.694)
5. Obat-obatan
Total Cost
Discount Rate (12%)
146
Lampiran 18 (Lanjutan)
Tahun
Uraian
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
Benefit
Jumlah Produksi (lump
mangkuk) (kg)
3.600
3.840
3.792
3.648
3.264
3.024
2.784
2.640
2.400
2.304
1.920
1.920
1.680
Harga (Rp)
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
Penerimaan (Rp)
46.800.000
49.920.000
49.296.000
47.424.000
42.432.000
39.312.000
36.192.000
34.320.000
31.200.000
29.952.000
24.960.000
24.960.000
21.840.000
Total Benefit
46.800.000
49.920.000
49.296.000
47.424.000
42.432.000
39.312.000
36.192.000
34.320.000
31.200.000
29.952.000
24.960.000
24.960.000
21.840.000
0,0457
0,0360
0,0284
0,0224
0,0177
0,0139
0,0110
0,0087
0,0068
0,0054
0,0042
0,0034
0,0026
2.136.464
1.797.236
1.399.661
1.061.916
749.318
547.493
397.509
297.278
213.133
161.362
106.048
83.634
57.713
60.000
60.000
800.000
60.000
60.000
800.000
800.000
60.000
60.000
800.000
60.000
60.000
800.000
10.000.000
10.000.000
10.000.000
10.000.000
10.000.000
10.000.000
10.000.000
10.000.000
10.000.000
10.000.000
10.000.000
10.000.000
10.000.000
717.000
717.000
717.000
480.000
480.000
480.000
480.000
480.000
480.000
480.000
480.000
480.000
480.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
11.908.000
11.908.000
12.648.000
11.671.000
11.671.000
12.411.000
12.411.000
11.671.000
11.671.000
12.411.000
11.671.000
11.671.000
12.411.000
0,0457
0,0360
0,0284
0,0224
0,0177
0,0139
0,0110
0,0087
0,0068
0,0054
0,0042
0,0034
0,0026
543.611
428.716
359.115
261.336
206.101
172.846
136.314
101.093
79.727
66.863
49.587
39.106
32.796
9.429.000
Cost
1. Peralatan
2. Bibit
3. Upah Tenaga Kerja
4. Pupuk
5. Obat-obatan
Total Cost
Discount Rate (12%)
Present Value Cost
Net Benefit
34.892.000
38.012.000
36.648.000
35.753.000
30.761.000
26.901.000
23.781.000
22.649.000
19.529.000
17.541.000
13.289.000
13.289.000
1.592.853
1.368.520
1.040.546
800.579
543.217
374.647
261.195
196.184
133.406
94.500
56.461
44.528
24.916
(5.076.842)
(3.708.322)
(2.667.775)
(949.332)
(688.138)
(491.954)
(358.547)
(264.048)
(207.587)
(163.059)
(138.143)
-138.143
1,00
26,72%
(1.867.196)
(1.323.979)
147
Lampiran 19 Analisis Sensitivitas Kelayakan Finansial Karet Rakyat ( 1 ha) di Desa : Malintang Jae Kecamatan Bukit Malintang
( kelas kesesuaian lahan S1) skenario Menaikkan Tingkat Suku Bunga
Uraian
Tahun
0
10
11
12
Benefit
Jumlah Produksi (lump
mangkuk) (kg)
2.400
2.880
3.120
3.264
3.360
3.456
3.600
Harga (Rp)
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
Penerimaan (Rp)
31.200.000
37.440.000
40.560.000
42.432.000
43.680.000
44.928.000
46.800.000
46.800.000
Total Benefit
31.200.000
37.440.000
40.560.000
42.432.000
43.680.000
44.928.000
1,0000
0,7722
0,5963
0,4605
0,3556
0,2746
0,2120
0,1637
0,1264
0,0976
0,0754
0,0582
0,0450
6.615.093
6.129.816
5.127.903
4.142.529
3.292.949
2.615.469
2.103.820
800.000
60.000
60.000
800.000
Cost
1. Peralatan
610.000
800.000
60.000
60.000
1.750.000
10.000.000
2.240.000
2.240.000
2.240.000
2.240.000
2.240.000
10.080.000
10.080.000
10.080.000
10.080.000
10.080.000
10.080.000
10.080.000
1.375.000
1.434.000
1.434.000
1.434.000
1.434.000
1.434.000
1.434.000
1.434.000
1.434.000
1.434.000
1.434.000
1.434.000
1.434.000
711.000
711.000
711.000
711.000
711.000
711.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
14.446.000
4.385.000
4.385.000
4.385.000
4.385.000
4.385.000
13.445.000
12.705.000
12.705.000
13.445.000
12.705.000
12.705.000
13.445.000
1,0000
0,7722
0,5963
0,4605
0,3556
0,2746
0,2120
0,1637
0,1264
0,0976
0,0754
0,0582
0,0450
14.446.000
3.386.100
2.614.749
2.019.111
1.559.159
1.203.984
2.850.639
2.080.110
1.606.263
1.312.601
957.805
739.618
604.399
Net Benefit
(14.446.000)
(4.385.000)
(4.385.000)
(4.385.000)
(4.385.000)
(4.385.000)
17.755.000
24.735.000
27.855.000
28.987.000
30.975.000
32.223.000
33.355.000
(14.446.000)
(3.386.100)
(2.614.749)
(2.019.111)
(1.559.159)
(1.203.984)
3.764.455
4.049.706
3.521.640
2.829.928
2.335.144
1.875.852
1.499.421
(14.446.000)
(17.832.100)
(20.446.850)
(22.465.961)
(24.025.121)
(25.229.105)
(21.464.650)
(17.414.944)
(13.893.303)
(11.063.375)
(8.728.232)
(6.852.380)
(5.352.958)
2. Bibit
3. Upah Tenaga Kerja
4. Pupuk
5. Obat-obatan
Total Cost
Discount Rate (12%)
148
Lampiran 19 (Lanjutan)
Tahun
Uraian
13
Benefit
Jumlah Produksi (lump
mangkuk) (kg)
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
3.840
4.320
4.080
3.936
3.600
3.360
3.072
2.880
2.640
2.640
2.400
2.400
2.160
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
Penerimaan (Rp)
49.920.000
56.160.000
53.040.000
51.168.000
46.800.000
43.680.000
39.936.000
37.440.000
34.320.000
34.320.000
31.200.000
31.200.000
28.080.000
Total Benefit
Harga (Rp)
49.920.000
56.160.000
53.040.000
51.168.000
46.800.000
43.680.000
39.936.000
37.440.000
34.320.000
34.320.000
31.200.000
31.200.000
28.080.000
0,0347
0,0268
0,0207
0,0160
0,0123
0,0095
0,0074
0,0057
0,0044
0,0034
0,0026
0,0020
0,0016
1.732.876
1.505.395
1.097.885
817.866
577.643
416.320
293.927
212.785
150.620
116.309
81.649
63.049
43.818
60.000
60.000
800.000
60.000
60.000
800.000
800.000
60.000
60.000
800.000
60.000
60.000
800.000
10.080.000
Cost
1. Peralatan
2. Bibit
3. Upah Tenaga Kerja
10.080.000
10.080.000
10.080.000
10.080.000
10.080.000
10.080.000
10.080.000
10.080.000
10.080.000
10.080.000
10.080.000
10.080.000
4. Pupuk
1.434.000
1.434.000
1.434.000
480.000
480.000
480.000
480.000
480.000
480.000
480.000
480.000
480.000
480.000
5. Obat-obatan
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
12.705.000
12.705.000
13.445.000
11.751.000
11.751.000
12.491.000
12.491.000
11.751.000
11.751.000
12.491.000
11.751.000
11.751.000
12.491.000
0,0347
0,0268
0,0207
0,0160
0,0123
0,0095
0,0074
0,0057
0,0044
0,0034
0,0026
0,0020
0,0016
441.030
340.563
278.301
187.827
145.040
119.053
91.933
66.785
51.571
42.331
30.752
23.747
19.492
37.215.000
43.455.000
39.595.000
39.417.000
35.049.000
31.189.000
27.445.000
25.689.000
22.569.000
21.829.000
19.449.000
19.449.000
15.589.000
1.291.847
1.164.831
819.585
630.039
432.603
297.266
201.994
146.000
99.048
73.977
50.897
39.303
24.326
(4.061.112)
(2.896.280)
(716.788)
(514.794)
(368.794)
(269.746)
(195.769)
(144.872)
(105.569)
(81.243)
Total Cost
Discount Rate (12%)
Present Value Cost
Net Benefit
Present Value Net Benefit
Net Benefit Kumulatif
(2.076.696)
-81.243
1,00
29,45%
(1.446.657)
(1.014.054)
149
Lampiran 20 Analisis Sensitivitas Kelayakan Finansial Karet Rakyat ( 1 ha) di Desa : Purba Baru Kecamatan Lembah Sorik
Marapi ( kelas kesesuaian lahan S2) skenario Menaikkan Tingkat Suku Bunga
Uraian
Tahun
0
10
11
12
Benefit
Jumlah Produksi (lump
mangkuk) (kg)
2.100
2.520
2.730
2.856
2.940
3.024
3.150
Harga (Rp)
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
Penerimaan (Rp)
27.300.000
32.760.000
35.490.000
37.128.000
38.220.000
39.312.000
40.950.000
40.950.000
Total Benefit
27.313.000
32.760.000
35.490.000
37.128.000
38.220.000
39.312.000
1,0000
0,8032
0,6452
0,5182
0,4162
0,3343
0,2685
0,2157
0,1732
0,1391
0,1118
0,0898
0,0721
7.334.209
7.065.753
6.148.245
5.166.273
4.271.665
3.529.086
2.952.716
800.000
Cost
1. Peralatan
610.000
800.000
60.000
60.000
800.000
60.000
60.000
1.750.000
10.800.000
2.240.000
2.240.000
2.240.000
2.240.000
2.240.000
8.160.000
8.160.000
8.160.000
8.160.000
8.160.000
8.160.000
8.160.000
1.375.000
2.988.000
2.988.000
2.988.000
2.988.000
2.988.000
2.988.000
2.988.000
2.988.000
2.988.000
2.988.000
2.988.000
2.988.000
711.000
711.000
711.000
711.000
711.000
711.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
15.246.000
5.939.000
5.939.000
5.939.000
5.939.000
5.939.000
13.079.000
12.339.000
12.339.000
13.079.000
12.339.000
12.339.000
13.079.000
1,0000
0,8032
0,6452
0,5182
0,4162
0,3343
0,2685
0,2157
0,1732
0,1391
0,1118
0,0898
0,0721
15.246.000
4.770.281
3.831.551
3.077.551
2.471.929
1.985.485
3.512.032
2.661.304
2.137.594
1.819.912
1.379.070
1.107.687
943.067
Net Benefit
(15.246.000)
(5.939.000)
(5.939.000)
(5.939.000)
(5.939.000)
(5.939.000)
14.234.000
20.421.000
23.151.000
24.049.000
25.881.000
26.973.000
27.871.000
(15.246.000)
(4.770.281)
(3.831.551)
(3.077.551)
(2.471.929)
(1.985.485)
3.822.178
4.404.449
4.010.652
3.346.362
2.892.594
2.421.399
2.009.650
(15.246.000)
(20.016.281)
(23.847.832)
(26.925.383)
(29.397.312)
(31.382.797)
(27.560.619)
(23.156.171)
(19.145.519)
(15.799.157)
(12.906.563)
(10.485.164)
(8.475.514)
2. Bibit
3. Upah Tenaga Kerja
4. Pupuk
5. Obat-obatan
Total Cost
Discount Rate (12%)
150
Lampiran 20 (Lanjutan)
Tahun
Uraian
14
13
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
Benefit
Jumlah Produksi (lump
mangkuk) (kg)
3.360
3.780
3.570
3.444
3.150
2.940
2.688
2.520
2.310
2.310
2.100
2.100
1.890
Harga (Rp)
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
Penerimaan (Rp)
43.680.000
49.140.000
46.410.000
44.772.000
40.950.000
38.220.000
34.944.000
32.760.000
30.030.000
30.030.000
27.300.000
27.300.000
24.570.000
Total Benefit
24.570.000
43.680.000
49.140.000
46.410.000
44.772.000
40.950.000
38.220.000
34.944.000
32.760.000
30.030.000
30.030.000
27.300.000
27.300.000
0,0579
0,0465
0,0374
0,0300
0,0241
0,0194
0,0156
0,0125
0,0100
0,0081
0,0065
0,0052
0,0042
2.529.770
2.285.937
1.734.089
1.343.683
987.131
740.018
543.444
409.220
301.300
242.008
176.713
141.938
102.606
60.000
60.000
800.000
60.000
60.000
800.000
800.000
60.000
60.000
800.000
60.000
60.000
800.000
8.160.000
8.160.000
8.160.000
8.160.000
8.160.000
8.160.000
8.160.000
8.160.000
8.160.000
8.160.000
8.160.000
8.160.000
8.160.000
4. Pupuk
2.988.000
2.988.000
2.988.000
960.000
960.000
960.000
960.000
960.000
960.000
960.000
960.000
960.000
960.000
5. Obat-obatan
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
12.339.000
12.339.000
13.079.000
10.311.000
10.311.000
11.051.000
11.051.000
10.311.000
10.311.000
11.051.000
10.311.000
10.311.000
11.051.000
0,0579
0,0465
0,0374
0,0300
0,0241
0,0194
0,0156
0,0125
0,0100
0,0081
0,0065
0,0052
0,0042
714.625
573.996
488.691
309.450
248.555
213.970
171.864
128.799
103.453
89.059
66.743
53.609
46.150
31.341.000
36.801.000
33.331.000
34.461.000
30.639.000
27.169.000
23.893.000
22.449.000
19.719.000
18.979.000
16.989.000
16.989.000
13.519.000
1.815.145
1.711.941
1.245.398
1.034.233
738.577
526.048
371.581
280.421
197.847
152.949
109.970
88.329
56.456
(6.660.369)
(4.948.429)
(3.703.031)
(2.668.798)
(752.173)
(554.326)
(401.377)
(291.407)
(203.078)
(146.622)
Cost
1. Peralatan
2. Bibit
Total Cost
Discount Rate (12%)
Present Value Cost
Net Benefit
Present Value Net Benefit
Net Benefit Kumulatif
-146.622
1,00
24,44%
(1.930.222)
(1.404.174)
(1.032.593)
151
Lampiran 21 Analisis Sensitivitas Kelayakan Finansial Karet Rakyat ( 1 ha) di Desa : Roburan Lombang Kecamatan
Panyabungan Selatan ( kelas kesesuaian lahan S2) skenario Menaikkan Tingkat Suku Bunga
Uraian
Tahun
0
10
11
12
Benefit
Jumlah Produksi (lump
mangkuk) (kg)
1.470
1.890
2.100
2.310
2.520
2.730
2.940
Harga (Rp)
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
Penerimaan (Rp)
19.110.000
24.570.000
27.300.000
30.030.000
32.760.000
35.490.000
38.220.000
38.220.000
Total Benefit
19.123.000
24.570.000
27.300.000
30.030.000
32.760.000
35.490.000
1,0000
0,8104
0,6567
0,5322
0,4313
0,3495
0,2832
0,2295
0,1860
0,1507
0,1221
0,0990
0,0802
5.415.831
5.638.960
5.077.400
4.526.045
4.001.219
3.512.685
3.065.553
800.000
Cost
1. Peralatan
610.000
800.000
60.000
60.000
800.000
60.000
60.000
1.750.000
10.720.000
2.160.000
2.160.000
2.160.000
2.160.000
2.160.000
8.080.000
8.080.000
8.080.000
8.080.000
8.080.000
8.080.000
8.080.000
1.375.000
1.494.000
1.494.000
1.494.000
1.494.000
1.494.000
1.494.000
1.494.000
1.494.000
1.494.000
1.494.000
1.494.000
1.494.000
711.000
711.000
711.000
711.000
711.000
711.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
15.166.000
4.365.000
4.365.000
4.365.000
4.365.000
4.365.000
11.505.000
10.765.000
10.765.000
11.505.000
10.765.000
10.765.000
11.505.000
1,0000
0,8104
0,6567
0,5322
0,4313
0,3495
0,2832
0,2295
0,1860
0,1507
0,1221
0,0990
0,0802
15.166.000
3.537.277
2.866.513
2.322.944
1.882.451
1.525.487
3.258.334
2.470.631
2.002.132
1.734.004
1.314.808
1.065.485
922.794
Net Benefit
(15.166.000)
(4.365.000)
(4.365.000)
(4.365.000)
(4.365.000)
(4.365.000)
7.618.000
13.805.000
16.535.000
18.525.000
21.995.000
24.725.000
26.715.000
(15.166.000)
(3.537.277)
(2.866.513)
(2.322.944)
(1.882.451)
(1.525.487)
2.157.496
3.168.329
3.075.268
2.792.041
2.686.410
2.447.200
2.142.759
(15.166.000)
(18.703.277)
(21.569.790)
(23.892.734)
(25.775.185)
(27.300.672)
(25.143.176)
(21.974.847)
(18.899.579)
(16.107.538)
(13.421.128)
(10.973.927)
(8.831.168)
2. Bibit
3. Upah Tenaga Kerja
4. Pupuk
5. Obat-obatan
Total Cost
Discount Rate (12%)
152
Lampiran 21 (Lanjutan)
Tahun
Uraian
14
13
Benefit
Jumlah Produksi (lump
mangkuk) (kg)
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
3.150
3.360
3.318
3.192
2.856
2.646
2.436
2.310
2.100
2.016
1.680
1.680
1.470
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
Penerimaan (Rp)
40.950.000
43.680.000
43.134.000
41.496.000
37.128.000
34.398.000
31.668.000
30.030.000
27.300.000
26.208.000
21.840.000
21.840.000
19.110.000
Total Benefit
Harga (Rp)
40.950.000
43.680.000
43.134.000
41.496.000
37.128.000
34.398.000
31.668.000
30.030.000
27.300.000
26.208.000
21.840.000
21.840.000
19.110.000
0,0650
0,0527
0,0427
0,0346
0,0280
0,0227
0,0184
0,0149
0,0121
0,0098
0,0079
0,0064
0,0052
2.661.686
2.300.755
1.841.163
1.435.369
1.040.744
781.376
582.952
447.973
330.023
256.744
173.382
140.504
99.628
60.000
60.000
800.000
60.000
60.000
800.000
800.000
60.000
60.000
800.000
60.000
60.000
800.000
8.080.000
8.080.000
8.080.000
8.080.000
8.080.000
8.080.000
8.080.000
8.080.000
8.080.000
8.080.000
8.080.000
8.080.000
8.080.000
4. Pupuk
1.494.000
1.494.000
1.494.000
480.000
480.000
480.000
480.000
480.000
480.000
480.000
480.000
480.000
480.000
5. Obat-obatan
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
10.765.000
10.765.000
11.505.000
9.751.000
9.751.000
10.491.000
10.491.000
9.751.000
9.751.000
10.491.000
9.751.000
9.751.000
10.491.000
0,0650
0,0527
0,0427
0,0346
0,0280
0,0227
0,0184
0,0149
0,0121
0,0098
0,0079
0,0064
0,0052
699.708
567.024
491.088
337.292
273.333
238.311
193.121
145.461
117.877
102.774
77.411
62.731
54.694
30.185.000
32.915.000
31.629.000
31.745.000
27.377.000
23.907.000
21.177.000
20.279.000
17.549.000
15.717.000
12.089.000
12.089.000
8.619.000
1.961.978
1.733.731
1.350.076
1.098.077
767.411
543.065
389.831
302.513
212.146
153.970
95.971
77.773
44.934
(6.869.191)
(5.135.460)
(3.785.384)
(2.687.308)
(987.000)
(684.487)
(472.342)
(318.372)
(222.400)
(144.628)
(99.693)
Cost
1. Peralatan
2. Bibit
Total Cost
Discount Rate (12%)
Present Value Cost
Net Benefit
Present Value Net Benefit
Net Benefit Kumulatif
-99.693
1,00
23,35%
(1.919.896)
(1.376.831)
153
Lampiran 22 Analisis Sensitivitas Kelayakan Finansial Karet Rakyat ( 1 ha) di Desa : Tambangan Kecamatan Tambangan
( kelas kesesuaian lahan S3) skenario Menaikkan Tingkat Suku Bunga
Uraian
Tahun
0
10
11
12
Benefit
Jumlah Produksi (lump
mangkuk) (kg)
1.302
1.674
1.860
2.046
2.232
2.418
2.604
Harga (Rp)
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
Penerimaan (Rp)
16.926.000
21.762.000
24.180.000
26.598.000
29.016.000
31.434.000
33.852.000
33.852.000
Total Benefit
16.939.000
21.762.000
24.180.000
26.598.000
29.016.000
31.434.000
1,0000
0,8313
0,6910
0,5744
0,4775
0,3969
0,3299
0,2742
0,2280
0,1895
0,1575
0,1309
0,1088
5.588.484
5.968.146
5.512.280
5.040.323
4.570.685
4.116.023
3.684.655
610.000
800.000
60.000
60.000
800.000
60.000
60.000
800.000
Cost
1. Peralatan
2. Bibit
2.187.500
11.160.000
2.160.000
2.160.000
2.160.000
2.160.000
2.160.000
8.080.000
8.080.000
8.080.000
8.080.000
8.080.000
8.080.000
8.080.000
1.375.000
1.743.000
1.743.000
1.743.000
1.743.000
1.743.000
1.743.000
1.743.000
1.743.000
1.743.000
1.743.000
1.743.000
1.743.000
711.000
711.000
711.000
711.000
711.000
711.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
16.043.500
4.614.000
4.614.000
4.614.000
4.614.000
4.614.000
11.754.000
11.014.000
11.014.000
11.754.000
11.014.000
11.014.000
11.754.000
1,0000
0,8313
0,6910
0,5744
0,4775
0,3969
0,3299
0,2742
0,2280
0,1895
0,1575
0,1309
0,1088
16.043.500
3.835.411
3.188.206
2.650.213
2.203.003
1.831.258
3.877.858
3.020.548
2.510.846
2.227.384
1.734.957
1.442.192
1.279.376
Net Benefit
(16.043.500)
(4.614.000)
(4.614.000)
(4.614.000)
(4.614.000)
(4.614.000)
5.185.000
10.748.000
13.166.000
14.844.000
18.002.000
20.420.000
22.098.000
(16.043.500)
(3.835.411)
(3.188.206)
(2.650.213)
(2.203.003)
(1.831.258)
1.710.626
2.947.598
3.001.434
2.812.939
2.835.727
2.673.830
2.405.279
(16.043.500)
(19.878.911)
(23.067.117)
(25.717.330)
(27.920.333)
(29.751.590)
(28.040.965)
(25.093.367)
(22.091.932)
(19.278.993)
(16.443.266)
(13.769.436)
(11.364.157)
154
Lampiran 22 (Lanjutan)
Tahun
Uraian
14
13
Benefit
Jumlah Produksi (lump
mangkuk) (kg)
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
2.790
2.976
2.939
2.827
2.530
2.344
2.158
2.046
1.860
1.786
1.488
1.488
1.302
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
Penerimaan (Rp)
38.688.000
38.688.000
38.204.400
36.753.600
32.884.800
30.466.800
28.048.800
26.598.000
24.180.000
23.212.800
19.344.000
19.344.000
16.926.000
Total Benefit
16.926.000
Harga (Rp)
38.688.000
38.688.000
38.204.400
36.753.600
32.884.800
30.466.800
28.048.800
26.598.000
24.180.000
23.212.800
19.344.000
19.344.000
0,0905
0,0752
0,0625
0,0520
0,0432
0,0359
0,0299
0,0248
0,0206
0,0171
0,0143
0,0118
0,0098
3.500.444
2.909.762
2.388.521
1.910.072
1.420.625
1.094.071
837.274
659.989
498.745
398.001
275.700
229.177
166.692
60.000
60.000
800.000
60.000
60.000
800.000
800.000
60.000
60.000
800.000
60.000
60.000
800.000
8.080.000
8.080.000
8.080.000
8.080.000
8.080.000
8.080.000
8.080.000
8.080.000
8.080.000
8.080.000
8.080.000
8.080.000
8.080.000
4. Pupuk
1.743.000
1.743.000
1.743.000
560.000
560.000
560.000
560.000
560.000
560.000
560.000
560.000
560.000
560.000
5. Obat-obatan
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
11.014.000
11.014.000
11.754.000
9.831.000
9.831.000
10.571.000
10.571.000
9.831.000
9.831.000
10.571.000
9.831.000
9.831.000
10.571.000
0,0905
0,0752
0,0625
0,0520
0,0432
0,0359
0,0299
0,0248
0,0206
0,0171
0,0143
0,0118
0,0098
996.534
828.374
734.854
510.914
424.700
379.607
315.551
243.941
202.777
181.248
140.116
116.472
104.106
27.674.000
27.674.000
26.450.400
26.922.600
23.053.800
19.895.800
17.477.800
16.767.000
14.349.000
12.641.800
9.513.000
9.513.000
6.355.000
2.503.910
2.081.389
1.653.666
1.399.159
995.926
714.464
521.723
416.047
295.967
216.753
135.584
112.705
62.586
(8.860.246)
(6.778.858)
(5.125.192)
(3.726.033)
(781.907)
(565.154)
(429.570)
(316.865)
(254.279)
Cost
1. Peralatan
2. Bibit
Total Cost
Discount Rate (12%)
Present Value Cost
Net Benefit
Present Value Net Benefit
Net Benefit Kumulatif
-5.906
1,00
12,00%
(2.730.108)
(2.015.644)
(1.493.921)
(1.077.874)
155
Lampiran 23 Analisis Sensitivitas Kelayakan Finansial Karet Rakyat ( 1 ha) di Desa : Hutarimbaru Kecamatan Kotanopan
( kelas kesesuaian lahan S3) skenario Menaikkan Tingkat Suku Bunga
Uraian
Tahun
0
10
11
12
Benefit
Jumlah Produksi (lump
mangkuk) (kg)
1.860
2.232
2.418
2.530
2.604
2.678
2.790
Harga (Rp)
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
Penerimaan (Rp)
24.180.000
29.016.000
31.434.000
32.884.800
33.852.000
34.819.200
36.270.000
36.270.000
Total Benefit
24.193.000
29.016.000
31.434.000
32.884.800
33.852.000
34.819.200
1,0000
0,8278
0,6853
0,5673
0,4696
0,3887
0,3218
0,2664
0,2205
0,1826
0,1511
0,1251
0,1036
7.785.529
7.729.813
6.932.090
6.003.338
5.115.817
4.355.946
3.756.162
610.000
800.000
60.000
60.000
800.000
60.000
60.000
800.000
Cost
1. Peralatan
2. Bibit
2.187.500
11.240.000
2.240.000
2.240.000
2.240.000
2.240.000
2.240.000
8.160.000
8.160.000
8.160.000
8.160.000
8.160.000
8.160.000
8.160.000
1.375.000
3.486.000
3.486.000
3.486.000
3.486.000
3.486.000
3.486.000
3.486.000
3.486.000
3.486.000
3.486.000
3.486.000
3.486.000
711.000
711.000
711.000
711.000
711.000
711.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
16.123.500
6.437.000
6.437.000
6.437.000
6.437.000
6.437.000
13.577.000
12.837.000
12.837.000
13.577.000
12.837.000
12.837.000
13.577.000
1,0000
0,8278
0,6853
0,5673
0,4696
0,3887
0,3218
0,2664
0,2205
0,1826
0,1511
0,1251
0,1036
16.123.500
5.328.642
4.411.128
3.651.596
3.022.844
2.502.355
4.369.203
3.419.755
2.830.923
2.478.571
1.939.966
1.605.932
1.406.049
Net Benefit
(16.123.500)
(6.437.000)
(6.437.000)
(6.437.000)
(6.437.000)
(6.437.000)
10.616.000
16.179.000
18.597.000
19.307.800
21.015.000
21.982.200
22.693.000
(16.123.500)
(5.328.642)
(4.411.128)
(3.651.596)
(3.022.844)
(2.502.355)
3.416.326
4.310.058
4.101.167
3.524.767
3.175.851
2.750.014
2.350.113
(16.123.500)
(21.452.142)
(25.863.270)
(29.514.866)
(32.537.710)
(35.040.065)
(31.623.739)
(27.313.681)
(23.212.514)
(19.687.747)
(16.511.897)
(13.761.883)
(11.411.770)
156
Lampiran 23 (Lanjutan)
Tahun
Uraian
14
13
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
Benefit
Jumlah Produksi (lump
mangkuk) (kg)
2.976
3.348
3.162
3.050
2.790
2.604
2.381
2.232
2.046
2.046
1.860
1.860
1.674
Harga (Rp)
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
Penerimaan (Rp)
38.688.000
43.524.000
41.106.000
39.655.200
36.270.000
33.852.000
30.950.400
29.016.000
26.598.000
26.598.000
24.180.000
24.180.000
21.762.000
Total Benefit
21.762.000
38.688.000
43.524.000
41.106.000
39.655.200
36.270.000
33.852.000
30.950.400
29.016.000
26.598.000
26.598.000
24.180.000
24.180.000
0,0857
0,0710
0,0587
0,0486
0,0403
0,0333
0,0276
0,0228
0,0189
0,0157
0,0130
0,0107
0,0089
3.316.700
3.088.814
2.414.911
1.928.542
1.460.191
1.128.183
853.875
662.672
502.856
416.271
313.269
259.328
193.208
60.000
60.000
800.000
60.000
60.000
800.000
800.000
60.000
60.000
800.000
60.000
60.000
800.000
8.160.000
8.160.000
8.160.000
8.160.000
8.160.000
8.160.000
8.160.000
8.160.000
8.160.000
8.160.000
8.160.000
8.160.000
8.160.000
4. Pupuk
3.486.000
3.486.000
3.486.000
1.120.000
1.120.000
1.120.000
1.120.000
1.120.000
1.120.000
1.120.000
1.120.000
1.120.000
1.120.000
5. Obat-obatan
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
12.837.000
12.837.000
13.577.000
10.471.000
10.471.000
11.211.000
11.211.000
10.471.000
10.471.000
11.211.000
10.471.000
10.471.000
11.211.000
0,0857
0,0710
0,0587
0,0486
0,0403
0,0333
0,0276
0,0228
0,0189
0,0157
0,0130
0,0107
0,0089
1.100.508
911.017
797.627
509.234
421.551
373.628
309.295
239.138
197.962
175.457
135.659
112.301
99.534
10.551.000
Cost
1. Peralatan
2. Bibit
Total Cost
Discount Rate (12%)
Present Value Cost
Net Benefit
25.851.000
30.687.000
27.529.000
29.184.200
25.799.000
22.641.000
19.739.400
18.545.000
16.127.000
15.387.000
13.709.000
13.709.000
2.216.191
2.177.797
1.617.284
1.419.309
1.038.640
754.555
544.581
423.534
304.893
240.814
177.610
147.028
93.674
(9.195.579)
(7.017.782)
(5.400.498)
(3.981.189)
(2.942.549)
(914.987)
(674.173)
(496.563)
(349.535)
(255.861)
-255.861
1,00
20,71%
(2.187.994)
(1.643.414)
(1.219.880)
157
Lampiran 24 Analisis Break Event Point (BEP) Harga Pengusahaan Karet Rakyat (1ha)
di Desa : Sihepeng Kecamatan Siabu (Kelas Kesesuaian Lahan S1)
Uraian
Tahun
0
10
11
12
Benefit
Jumlah Produksi (lump
mangkuk) (kg)
1.680
2.160
2.400
2.640
2.880
3.120
Harga (Rp)
6.803
6.803
6.803
6.803
6.803
6.803
6.803
Penerimaan (Rp)
11.429.254
14.694.755
16.327.506
17.960.256
19.593.007
21.225.757
22.858.508
22.858.508
Total Benefit
3.360
11.429.254
14.694.755
16.327.506
17.960.256
19.593.007
21.225.757
1,0000
0,8929
0,7972
0,7118
0,6355
0,5674
0,5066
0,4523
0,4039
0,3606
0,3220
0,2875
0,2567
5.790.416
6.647.161
6.594.406
6.476.648
6.308.424
6.101.898
5.867.210
800.000
60.000
60.000
800.000
10.000.000
Cost
1. Peralatan
610.000
800.000
60.000
60.000
2. Bibit
1.750.000
9.920.000
2.160.000
2.160.000
2.160.000
2.160.000
2.160.000
10.000.000
10.000.000
10.000.000
10.000.000
10.000.000
10.000.000
4. Pupuk
1.375.000
717.000
717.000
717.000
717.000
717.000
717.000
717.000
717.000
717.000
717.000
717.000
717.000
711.000
711.000
711.000
711.000
711.000
711.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
14.366.000
3.588.000
3.588.000
3.588.000
3.588.000
3.588.000
12.648.000
11.908.000
11.908.000
12.648.000
11.908.000
11.908.000
12.648.000
1,0000
0,8929
0,7972
0,7118
0,6355
0,5674
0,5066
0,4523
0,4039
0,3606
0,3220
0,2875
0,2567
14.366.000
3.203.571
2.860.332
2.553.868
2.280.239
2.035.928
6.407.870
5.386.574
4.809.441
4.560.996
3.834.057
3.423.265
3.246.427
Net Benefit
(14.366.000)
(3.588.000)
(3.588.000)
(3.588.000)
(3.588.000)
(3.588.000)
(1.218.746)
2.786.755
4.419.506
5.312.256
7.685.007
9.317.757
10.210.508
(14.366.000)
(3.203.571)
(2.860.332)
(2.553.868)
(2.280.239)
(2.035.928)
(617.455)
1.260.586
1.784.964
1.915.653
2.474.366
2.678.633
2.620.783
(14.366.000)
(17.569.571)
(20.429.903)
(22.983.771)
(25.264.009)
(27.299.937)
(27.917.392)
(26.656.805)
(24.871.841)
(22.956.188)
(20.481.822)
(17.803.189)
(15.182.406)
5. Obat-obatan
Total Cost
Discount Rate (12%)
158
Lampiran 24 (Lanjutan)
Tahun
Uraian
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
Benefit
Jumlah Produksi (lump
mangkuk) (kg)
3.600
3.840
3.792
3.648
3.264
3.024
2.784
2.640
2.400
2.304
1.920
1.920
Harga (Rp)
6.803
6.803
6.803
6.803
6.803
6.803
6.803
6.803
6.803
6.803
6.803
6.803
6.803
Penerimaan (Rp)
24.491.258
26.124.009
25.797.459
24.817.808
22.205.408
20.572.657
18.939.906
17.960.256
16.327.506
15.674.405
13.062.004
13.062.004
11.429.254
Total Benefit
11.429.254
1.680
24.491.258
26.124.009
25.797.459
24.817.808
22.205.408
20.572.657
18.939.906
17.960.256
16.327.506
15.674.405
13.062.004
13.062.004
0,2292
0,2046
0,1827
0,1631
0,1456
0,1300
0,1161
0,1037
0,0926
0,0826
0,0738
0,0659
0,0588
5.612.764
5.345.490
4.713.099
4.048.322
3.234.092
2.675.260
2.199.051
1.861.882
1.511.268
1.295.372
963.819
860.552
672.307
60.000
60.000
800.000
60.000
60.000
800.000
800.000
60.000
60.000
800.000
60.000
60.000
800.000
10.000.000
10.000.000
10.000.000
10.000.000
10.000.000
10.000.000
10.000.000
10.000.000
10.000.000
10.000.000
10.000.000
10.000.000
10.000.000
717.000
717.000
717.000
480.000
480.000
480.000
480.000
480.000
480.000
480.000
480.000
480.000
480.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
11.908.000
11.908.000
12.648.000
11.671.000
11.671.000
12.411.000
12.411.000
11.671.000
11.671.000
12.411.000
11.671.000
11.671.000
12.411.000
0,2292
0,2046
0,1827
0,1631
0,1456
0,1300
0,1161
0,1037
0,0926
0,0826
0,0738
0,0659
0,0588
2.729.006
2.436.613
2.310.742
1.903.793
1.699.815
1.613.921
1.441.001
1.209.895
1.080.263
1.025.676
861.179
768.910
730.056
12.583.258
14.216.009
13.149.459
13.146.808
10.534.408
8.161.657
6.528.906
6.289.256
4.656.506
3.263.405
1.391.004
1.391.004
(981.746)
2.883.758
2.908.877
2.402.357
2.144.529
1.534.277
1.061.339
758.050
651.987
431.004
269.696
102.639
91.642
(57.750)
(12.298.648)
(9.389.771)
(6.987.414)
(4.842.885)
(3.308.608)
(2.247.270)
(837.232)
(406.228)
(136.532)
(33.893)
57.750
Cost
1. Peralatan
2. Bibit
3. Upah Tenaga Kerja
4. Pupuk
5. Obat-obatan
Total Cost
Discount Rate (12%)
Present Value Cost
Net Benefit
Present Value Net Benefit
Net Benefit Kumulatif
0
1,00
12,00%
(1.489.219)
159
Lampiran 25 Analisis Break Event Point (BEP) Volume Produksi Pengusahaan Karet Rakyat (1ha)
di Desa : Sihepeng Kecamatan Siabu (Kelas Kesesuaian Lahan S1)
Uraian
Tahun
0
10
11
Benefit
Jumlah Produksi (lump
mangkuk) (kg)
1.430
1.430
1.430
1.430
1.430
1.430
Harga (Rp)
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
Penerimaan (Rp)
18.587.233
18.587.233
18.587.233
18.587.233
18.587.233
18.587.233
18.587.233
Total Benefit
18.587.233
18.587.233
18.587.233
18.587.233
18.587.233
1,0000
0,8929
0,7972
0,7118
0,6355
0,5674
0,5066
0,4523
0,4039
0,3606
0,3220
0,2875
9.416.871
8.407.920
7.507.072
6.702.743
5.984.592
5.343.385
800.000
60.000
60.000
10.000.000
Cost
1. Peralatan
610.000
800.000
60.000
60.000
2. Bibit
1.750.000
9.920.000
2.160.000
2.160.000
2.160.000
2.160.000
2.160.000
10.000.000
10.000.000
10.000.000
10.000.000
10.000.000
4. Pupuk
1.375.000
717.000
717.000
717.000
717.000
717.000
717.000
717.000
717.000
717.000
717.000
717.000
711.000
711.000
711.000
711.000
711.000
711.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
14.366.000
3.588.000
3.588.000
3.588.000
3.588.000
3.588.000
12.648.000
11.908.000
11.908.000
12.648.000
11.908.000
11.908.000
1,0000
0,8929
0,7972
0,7118
0,6355
0,5674
0,5066
0,4523
0,4039
0,3606
0,3220
0,2875
14.366.000
3.203.571
2.860.332
2.553.868
2.280.239
2.035.928
6.407.870
5.386.574
4.809.441
4.560.996
3.834.057
3.423.265
Net Benefit
(14.366.000)
(3.588.000)
(3.588.000)
(3.588.000)
(3.588.000)
(3.588.000)
5.939.233
6.679.233
6.679.233
5.939.233
6.679.233
6.679.233
(14.366.000)
(3.203.571)
(2.860.332)
(2.553.868)
(2.280.239)
(2.035.928)
3.009.000
3.021.346
2.697.630
2.141.747
2.150.534
1.920.120
(14.366.000)
(17.569.571)
(20.429.903)
(22.983.771)
(25.264.009)
(27.299.937)
(24.290.937)
(21.269.591)
(18.571.960)
(16.430.213)
(14.279.679)
(12.359.559)
5. Obat-obatan
Total Cost
Discount Rate (12%)
160
Lampiran 25 (Lanjutan)
Tahun
Uraian
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
Benefit
Jumlah Produksi (lump
mangkuk) (kg)
1.430
1.430
1.430
1.430
1.430
1.430
1.430
1.430
1.430
1.430
1.430
1.430
1.430
Harga (Rp)
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
Penerimaan (Rp)
18.587.233
18.587.233
18.587.233
18.587.233
18.587.233
18.587.233
18.587.233
18.587.233
18.587.233
18.587.233
18.587.233
18.587.233
18.587.233
Total Benefit
18.587.233
18.587.233
18.587.233
18.587.233
18.587.233
18.587.233
18.587.233
18.587.233
18.587.233
18.587.233
18.587.233
18.587.233
18.587.233
0,2292
0,2046
0,1827
0,1631
0,1456
0,1300
0,1161
0,1037
0,0926
0,0826
0,0738
0,0659
0,0588
4.259.714
3.803.316
3.395.818
3.031.980
2.707.125
2.417.076
2.158.104
1.926.878
1.720.427
1.536.096
1.371.514
1.224.566
1.093.363
60.000
60.000
800.000
60.000
60.000
800.000
800.000
60.000
60.000
800.000
60.000
60.000
800.000
10.000.000
10.000.000
10.000.000
10.000.000
10.000.000
10.000.000
10.000.000
10.000.000
10.000.000
10.000.000
10.000.000
10.000.000
10.000.000
717.000
717.000
717.000
480.000
480.000
480.000
480.000
480.000
480.000
480.000
480.000
480.000
480.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
11.908.000
11.908.000
12.648.000
11.671.000
11.671.000
12.411.000
12.411.000
11.671.000
11.671.000
12.411.000
11.671.000
11.671.000
12.411.000
0,2292
0,2046
0,1827
0,1631
0,1456
0,1300
0,1161
0,1037
0,0926
0,0826
0,0738
0,0659
0,0588
2.729.006
2.436.613
2.310.742
1.903.793
1.699.815
1.613.921
1.441.001
1.209.895
1.080.263
1.025.676
861.179
768.910
730.056
Net Benefit
6.679.233
6.679.233
5.939.233
6.916.233
6.916.233
6.176.233
6.176.233
6.916.233
6.916.233
6.176.233
6.916.233
6.916.233
6.176.233
1.530.708
1.366.703
1.085.076
1.128.187
1.007.310
803.155
717.103
716.984
640.164
510.419
510.335
455.656
363.306
(9.304.398)
(7.937.695)
(6.852.619)
(5.724.432)
(4.717.121)
(818.962)
(363.306)
Cost
1. Peralatan
2. Bibit
3. Upah Tenaga Kerja
4. Pupuk
5. Obat-obatan
Total Cost
Discount Rate (12%)
0
1,00
12,00%
(3.913.966)
(3.196.864)
(2.479.880)
(1.839.717)
(1.329.297)
(0)
161
Lampiran 26 Analisis Break Event Point (BEP) Harga Pengusahaan Karet Rakyat (1ha)
di Desa : Malintang Jae Kecamatan Bukit Malintang (Kelas Kesesuaian Lahan S1)
Uraian
Tahun
0
10
11
12
Benefit
Jumlah Produksi (lump
mangkuk) (kg)
2.400
2.880
3.120
3.264
3.360
3.456
Harga (Rp)
6.182
6.182
6.182
6.182
6.182
6.182
6.182
Penerimaan (Rp)
14.836.583
17.803.899
19.287.557
20.177.752
20.771.216
21.364.679
22.254.874
22.254.874
Total Benefit
3.600
14.836.583
17.803.899
19.287.557
20.177.752
20.771.216
21.364.679
1,0000
0,8929
0,7972
0,7118
0,6355
0,5674
0,5066
0,4523
0,4039
0,3606
0,3220
0,2875
0,2567
7.516.675
8.053.580
7.789.921
7.276.300
6.687.776
6.141.835
5.712.272
800.000
60.000
60.000
800.000
Cost
1. Peralatan
610.000
800.000
60.000
60.000
1.750.000
10.000.000
2.240.000
2.240.000
2.240.000
2.240.000
2.240.000
10.080.000
10.080.000
10.080.000
10.080.000
10.080.000
10.080.000
10.080.000
1.375.000
1.434.000
1.434.000
1.434.000
1.434.000
1.434.000
1.434.000
1.434.000
1.434.000
1.434.000
1.434.000
1.434.000
1.434.000
711.000
711.000
711.000
711.000
711.000
711.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
14.446.000
4.385.000
4.385.000
4.385.000
4.385.000
4.385.000
13.445.000
12.705.000
12.705.000
13.445.000
12.705.000
12.705.000
13.445.000
1,0000
0,8929
0,7972
0,7118
0,6355
0,5674
0,5066
0,4523
0,4039
0,3606
0,3220
0,2875
0,2567
14.446.000
3.915.179
3.495.695
3.121.156
2.786.747
2.488.167
6.811.655
5.747.097
5.131.336
4.848.402
4.090.670
3.652.384
3.450.997
Net Benefit
(14.446.000)
(4.385.000)
(4.385.000)
(4.385.000)
(4.385.000)
(4.385.000)
1.391.583
5.098.899
6.582.557
6.732.752
8.066.216
8.659.679
8.809.874
(14.446.000)
(3.915.179)
(3.495.695)
(3.121.156)
(2.786.747)
(2.488.167)
705.019
2.306.483
2.658.585
2.427.898
2.597.106
2.489.451
2.261.275
(14.446.000)
(18.361.179)
(21.856.874)
(24.978.030)
(27.764.777)
(30.252.944)
(29.547.925)
(27.241.442)
(24.582.857)
(22.154.959)
(19.557.853)
(17.068.403)
(14.807.127)
2. Bibit
3. Upah Tenaga Kerja
4. Pupuk
5. Obat-obatan
Total Cost
Discount Rate (12%)
162
Lampiran 26 (Lanjutan)
Uraian
Tahun
14
13
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
Benefit
Jumlah Produksi (lump
mangkuk) (kg)
3.840
4.320
4.080
3.936
3.600
3.360
3.072
2.880
2.640
2.640
2.400
2.400
Harga (Rp)
6.182
6.182
6.182
6.182
6.182
6.182
6.182
6.182
6.182
6.182
6.182
6.182
6.182
Penerimaan (Rp)
23.738.532
26.705.849
25.222.190
24.331.996
22.254.874
20.771.216
18.990.826
17.803.899
16.320.241
16.320.241
14.836.583
14.836.583
13.352.924
Total Benefit
13.352.924
2.160
23.738.532
26.705.849
25.222.190
24.331.996
22.254.874
20.771.216
18.990.826
17.803.899
16.320.241
16.320.241
14.836.583
14.836.583
0,2292
0,2046
0,1827
0,1631
0,1456
0,1300
0,1161
0,1037
0,0926
0,0826
0,0738
0,0659
0,0588
5.440.259
5.464.546
4.608.000
3.969.076
3.241.296
2.701.080
2.204.964
1.845.673
1.510.595
1.348.746
1.094.761
977.465
785.463
60.000
60.000
800.000
60.000
60.000
800.000
800.000
60.000
60.000
800.000
60.000
60.000
800.000
10.080.000
Cost
1. Peralatan
2. Bibit
3. Upah Tenaga Kerja
10.080.000
10.080.000
10.080.000
10.080.000
10.080.000
10.080.000
10.080.000
10.080.000
10.080.000
10.080.000
10.080.000
10.080.000
4. Pupuk
1.434.000
1.434.000
1.434.000
480.000
480.000
480.000
480.000
480.000
480.000
480.000
480.000
480.000
480.000
5. Obat-obatan
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
12.705.000
12.705.000
13.445.000
11.751.000
11.751.000
12.491.000
12.491.000
11.751.000
11.751.000
12.491.000
11.751.000
11.751.000
12.491.000
0,2292
0,2046
0,1827
0,1631
0,1456
0,1300
0,1161
0,1037
0,0926
0,0826
0,0738
0,0659
0,0588
2.911.658
2.599.695
2.456.351
1.916.843
1.711.467
1.624.325
1.450.290
1.218.188
1.087.668
1.032.288
867.082
774.181
734.762
11.033.532
14.000.849
11.777.190
12.580.996
10.503.874
8.280.216
6.499.826
6.052.899
4.569.241
3.829.241
3.085.583
3.085.583
861.924
2.528.601
2.864.851
2.151.649
2.052.233
1.529.830
1.076.756
754.674
627.484
422.927
316.458
227.679
203.285
50.701
(12.278.527)
(9.413.676)
(7.262.027)
(5.209.794)
(3.679.964)
(2.603.208)
(798.123)
(481.665)
(253.986)
(50.701)
Total Cost
Discount Rate (12%)
Present Value Cost
Net Benefit
Present Value Net Benefit
Net Benefit Kumulatif
0
1,00
12,00%
(1.848.534)
(1.221.050)
(0)
163
Lampiran 27 Analisis Break Event Point (BEP) Volume Produksi Pengusahaan Karet Rakyat (1ha)
di Desa : Malintang Jae Kecamatan Bukit Malintang (Kelas Kesesuaian Lahan S1)
Uraian
Tahun
0
10
11
12
Benefit
Jumlah Produksi (lump
mangkuk) (kg)
1.531
1.531
1.531
1.531
1.531
1.531
1.531
Harga (Rp)
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
Penerimaan (Rp)
19.906.337
19.906.337
19.906.337
19.906.337
19.906.337
19.906.337
19.906.337
19.906.337
Total Benefit
19.906.337
19.906.337
19.906.337
19.906.337
19.906.337
19.906.337
1,0000
0,8929
0,7972
0,7118
0,6355
0,5674
0,5066
0,4523
0,4039
0,3606
0,3220
0,2875
0,2567
10.085.170
9.004.616
8.039.836
7.178.425
6.409.308
5.722.596
5.109.461
800.000
60.000
60.000
800.000
Cost
1. Peralatan
610.000
800.000
60.000
60.000
1.750.000
10.000.000
2.240.000
2.240.000
2.240.000
2.240.000
2.240.000
10.080.000
10.080.000
10.080.000
10.080.000
10.080.000
10.080.000
10.080.000
1.375.000
1.434.000
1.434.000
1.434.000
1.434.000
1.434.000
1.434.000
1.434.000
1.434.000
1.434.000
1.434.000
1.434.000
1.434.000
711.000
711.000
711.000
711.000
711.000
711.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
14.446.000
4.385.000
4.385.000
4.385.000
4.385.000
4.385.000
13.445.000
12.705.000
12.705.000
13.445.000
12.705.000
12.705.000
13.445.000
1,0000
0,8929
0,7972
0,7118
0,6355
0,5674
0,5066
0,4523
0,4039
0,3606
0,3220
0,2875
0,2567
14.446.000
3.915.179
3.495.695
3.121.156
2.786.747
2.488.167
6.811.655
5.747.097
5.131.336
4.848.402
4.090.670
3.652.384
3.450.997
Net Benefit
(14.446.000)
(4.385.000)
(4.385.000)
(4.385.000)
(4.385.000)
(4.385.000)
6.461.337
7.201.337
7.201.337
6.461.337
7.201.337
7.201.337
6.461.337
(14.446.000)
(3.915.179)
(3.495.695)
(3.121.156)
(2.786.747)
(2.488.167)
3.273.514
3.257.519
2.908.499
2.330.023
2.318.638
2.070.212
1.658.464
(14.446.000)
(18.361.179)
(21.856.874)
(24.978.030)
(27.764.777)
(30.252.944)
(26.979.429)
(23.721.910)
(20.813.411)
(18.483.388)
(16.164.750)
(14.094.538)
(12.436.073)
2. Bibit
3. Upah Tenaga Kerja
4. Pupuk
5. Obat-obatan
Total Cost
Discount Rate (12%)
164
Lampiran 27 (Lanjutan)
Tahun
Uraian
13
Benefit
Jumlah Produksi (lump
mangkuk) (kg)
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
1.531
1.531
1.531
1.531
1.531
1.531
1.531
1.531
1.531
1.531
1.531
1.531
1.531
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
Penerimaan (Rp)
19.906.337
19.906.337
19.906.337
19.906.337
19.906.337
19.906.337
19.906.337
19.906.337
19.906.337
19.906.337
19.906.337
19.906.337
19.906.337
Total Benefit
19.906.337
Harga (Rp)
19.906.337
19.906.337
19.906.337
19.906.337
19.906.337
19.906.337
19.906.337
19.906.337
19.906.337
19.906.337
19.906.337
19.906.337
0,2292
0,2046
0,1827
0,1631
0,1456
0,1300
0,1161
0,1037
0,0926
0,0826
0,0738
0,0659
0,0588
4.562.019
4.073.231
3.636.813
3.247.155
2.899.245
2.588.612
2.311.261
2.063.626
1.842.523
1.645.110
1.468.848
1.311.471
1.170.957
60.000
60.000
800.000
60.000
60.000
800.000
800.000
60.000
60.000
800.000
60.000
60.000
800.000
10.080.000
Cost
1. Peralatan
2. Bibit
3. Upah Tenaga Kerja
10.080.000
10.080.000
10.080.000
10.080.000
10.080.000
10.080.000
10.080.000
10.080.000
10.080.000
10.080.000
10.080.000
10.080.000
4. Pupuk
1.434.000
1.434.000
1.434.000
480.000
480.000
480.000
480.000
480.000
480.000
480.000
480.000
480.000
480.000
5. Obat-obatan
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
12.705.000
12.705.000
13.445.000
11.751.000
11.751.000
12.491.000
12.491.000
11.751.000
11.751.000
12.491.000
11.751.000
11.751.000
12.491.000
0,2292
0,2046
0,1827
0,1631
0,1456
0,1300
0,1161
0,1037
0,0926
0,0826
0,0738
0,0659
0,0588
2.911.658
2.599.695
2.456.351
1.916.843
1.711.467
1.624.325
1.450.290
1.218.188
1.087.668
1.032.288
867.082
774.181
734.762
Net Benefit
7.201.337
7.201.337
6.461.337
8.155.337
8.155.337
7.415.337
7.415.337
8.155.337
8.155.337
7.415.337
8.155.337
8.155.337
7.415.337
1.650.361
1.473.536
1.180.462
1.330.312
1.187.779
964.287
860.971
845.437
754.855
612.822
601.766
537.291
436.195
(10.785.713)
(9.312.177)
(8.131.714)
(6.801.402)
(5.613.624)
(973.485)
(436.195)
Total Cost
Discount Rate (12%)
0
1,00
12,00%
(4.649.336)
(3.788.365)
(2.942.928)
(2.188.073)
(1.575.251)
165
Lampiran 28 Analisis Break Event Point (BEP) Harga Pengusahaan Karet Rakyat (1ha)
di Desa : Purba Baru Kecamatan Lembah Sorik Marapi ( kelas kesesuaian lahan S2)
Uraian
Tahun
0
10
11
12
Benefit
Jumlah Produksi (lump
mangkuk) (kg)
2.100
2.520
2.730
2.856
2.940
3.024
Harga (Rp)
7.378
7.378
7.378
7.378
7.378
7.378
7.378
Penerimaan (Rp)
15.494.602
18.593.522
20.142.983
21.072.659
21.692.443
22.312.227
23.241.903
23.241.903
Total Benefit
3.150
15.494.602
18.593.522
20.142.983
21.072.659
21.692.443
22.312.227
1,0000
0,8929
0,7972
0,7118
0,6355
0,5674
0,5066
0,4523
0,4039
0,3606
0,3220
0,2875
0,2567
7.850.048
8.410.765
8.135.413
7.599.012
6.984.386
6.414.232
5.965.618
800.000
Cost
1. Peralatan
610.000
800.000
60.000
60.000
800.000
60.000
60.000
1.750.000
10.800.000
2.240.000
2.240.000
2.240.000
2.240.000
2.240.000
8.160.000
8.160.000
8.160.000
8.160.000
8.160.000
8.160.000
8.160.000
1.375.000
2.988.000
2.988.000
2.988.000
2.988.000
2.988.000
2.988.000
2.988.000
2.988.000
2.988.000
2.988.000
2.988.000
2.988.000
711.000
711.000
711.000
711.000
711.000
711.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
15.246.000
5.939.000
5.939.000
5.939.000
5.939.000
5.939.000
13.079.000
12.339.000
12.339.000
13.079.000
12.339.000
12.339.000
13.079.000
1,0000
0,8929
0,7972
0,7118
0,6355
0,5674
0,5066
0,4523
0,4039
0,3606
0,3220
0,2875
0,2567
15.246.000
5.302.679
4.734.534
4.227.263
3.774.342
3.369.948
6.626.228
5.581.537
4.983.515
4.716.419
3.972.828
3.547.168
3.357.054
Net Benefit
(15.246.000)
(5.939.000)
(5.939.000)
(5.939.000)
(5.939.000)
(5.939.000)
2.415.602
6.254.522
7.803.983
7.993.659
9.353.443
9.973.227
10.162.903
(15.246.000)
(5.302.679)
(4.734.534)
(4.227.263)
(3.774.342)
(3.369.948)
1.223.819
2.829.228
3.151.898
2.882.593
3.011.558
2.867.064
2.608.564
(15.246.000)
(20.548.679)
(25.283.213)
(29.510.476)
(33.284.818)
(36.654.766)
(35.430.947)
(32.601.718)
(29.449.821)
(26.567.227)
(23.555.669)
(20.688.604)
(18.080.040)
2. Bibit
3. Upah Tenaga Kerja
4. Pupuk
5. Obat-obatan
Total Cost
Discount Rate (12%)
166
Lampiran 28 (Lanjutan)
Tahun
Uraian
14
13
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
Benefit
Jumlah Produksi (lump
mangkuk) (kg)
3.360
3.780
3.570
3.444
3.150
2.940
2.688
2.520
2.310
2.310
2.100
2.100
Harga (Rp)
7.378
7.378
7.378
7.378
7.378
7.378
7.378
7.378
7.378
7.378
7.378
7.378
7.378
Penerimaan (Rp)
24.791.363
27.890.284
26.340.823
25.411.147
23.241.903
21.692.443
19.833.091
18.593.522
17.044.062
17.044.062
15.494.602
15.494.602
13.945.142
Total Benefit
13.945.142
1.890
24.791.363
27.890.284
26.340.823
25.411.147
23.241.903
21.692.443
19.833.091
18.593.522
17.044.062
17.044.062
15.494.602
15.494.602
0,2292
0,2046
0,1827
0,1631
0,1456
0,1300
0,1161
0,1037
0,0926
0,0826
0,0738
0,0659
0,0588
5.681.541
5.706.905
4.812.370
4.145.109
3.385.052
2.820.876
2.302.756
1.927.530
1.577.592
1.408.564
1.143.315
1.020.817
820.299
60.000
60.000
800.000
60.000
60.000
800.000
800.000
60.000
60.000
800.000
60.000
60.000
800.000
8.160.000
8.160.000
8.160.000
8.160.000
8.160.000
8.160.000
8.160.000
8.160.000
8.160.000
8.160.000
8.160.000
8.160.000
8.160.000
4. Pupuk
2.988.000
2.988.000
2.988.000
960.000
960.000
960.000
960.000
960.000
960.000
960.000
960.000
960.000
960.000
5. Obat-obatan
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
12.339.000
12.339.000
13.079.000
10.311.000
10.311.000
11.051.000
11.051.000
10.311.000
10.311.000
11.051.000
10.311.000
10.311.000
11.051.000
0,2292
0,2046
0,1827
0,1631
0,1456
0,1300
0,1161
0,1037
0,0926
0,0826
0,0738
0,0659
0,0588
2.827.780
2.524.804
2.389.484
1.681.947
1.501.739
1.437.068
1.283.096
1.068.908
954.382
913.282
760.828
679.310
650.056
12.452.363
15.551.284
13.261.823
15.100.147
12.930.903
10.641.443
8.782.091
8.282.522
6.733.062
5.993.062
5.183.602
5.183.602
2.894.142
2.853.760
3.182.101
2.422.886
2.463.161
1.883.313
1.383.809
1.019.660
858.622
623.210
495.282
382.487
341.507
170.243
(15.226.280)
(12.044.179)
(9.621.294)
(7.158.133)
(5.274.820)
(3.891.011)
(2.871.351)
(894.237)
(511.750)
(170.243)
Cost
1. Peralatan
2. Bibit
Total Cost
Discount Rate (12%)
Present Value Cost
Net Benefit
Present Value Net Benefit
Net Benefit Kumulatif
0
1,00
12,00%
(2.012.728)
(1.389.519)
167
Lampiran 29 Analisis Break Event Point (BEP) Volume Produksi Pengusahaan Karet Rakyat (1ha)
di Desa : Purba Baru Kecamatan Lembah Sorik Marapi ( kelas kesesuaian lahan S2)
Uraian
Tahun
0
10
11
12
Benefit
Jumlah Produksi (lump
mangkuk) (kg)
1.599
1.599
1.599
1.599
1.599
1.599
1.599
Harga (Rp)
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
Penerimaan (Rp)
20.789.206
20.789.206
20.789.206
20.789.206
20.789.206
20.789.206
20.789.206
20.789.206
Total Benefit
20.789.206
20.789.206
20.789.206
20.789.206
20.789.206
20.789.206
1,0000
0,8929
0,7972
0,7118
0,6355
0,5674
0,5066
0,4523
0,4039
0,3606
0,3220
0,2875
0,2567
10.532.459
9.403.981
8.396.412
7.496.796
6.693.568
5.976.400
5.336.071
800.000
Cost
1. Peralatan
610.000
800.000
60.000
60.000
800.000
60.000
60.000
1.750.000
10.800.000
2.240.000
2.240.000
2.240.000
2.240.000
2.240.000
8.160.000
8.160.000
8.160.000
8.160.000
8.160.000
8.160.000
8.160.000
1.375.000
2.988.000
2.988.000
2.988.000
2.988.000
2.988.000
2.988.000
2.988.000
2.988.000
2.988.000
2.988.000
2.988.000
2.988.000
711.000
711.000
711.000
711.000
711.000
711.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
15.246.000
5.939.000
5.939.000
5.939.000
5.939.000
5.939.000
13.079.000
12.339.000
12.339.000
13.079.000
12.339.000
12.339.000
13.079.000
1,0000
0,8929
0,7972
0,7118
0,6355
0,5674
0,5066
0,4523
0,4039
0,3606
0,3220
0,2875
0,2567
15.246.000
5.302.679
4.734.534
4.227.263
3.774.342
3.369.948
6.626.228
5.581.537
4.983.515
4.716.419
3.972.828
3.547.168
3.357.054
Net Benefit
(15.246.000)
(5.939.000)
(5.939.000)
(5.939.000)
(5.939.000)
(5.939.000)
7.710.206
8.450.206
8.450.206
7.710.206
8.450.206
8.450.206
7.710.206
(15.246.000)
(5.302.679)
(4.734.534)
(4.227.263)
(3.774.342)
(3.369.948)
3.906.230
3.822.444
3.412.896
2.780.378
2.720.740
2.429.232
1.979.018
(15.246.000)
(20.548.679)
(25.283.213)
(29.510.476)
(33.284.818)
(36.654.766)
(32.748.536)
(28.926.092)
(25.513.195)
(22.732.818)
(20.012.078)
(17.582.845)
(15.603.827)
2. Bibit
3. Upah Tenaga Kerja
4. Pupuk
5. Obat-obatan
Total Cost
Discount Rate (12%)
168
Lampiran 29 (Lanjutan)
Tahun
Uraian
14
13
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
Benefit
Jumlah Produksi (lump
mangkuk) (kg)
1.599
1.599
1.599
1.599
1.599
1.599
1.599
1.599
1.599
1.599
1.599
1.599
1.599
Harga (Rp)
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
Penerimaan (Rp)
20.789.206
20.789.206
20.789.206
20.789.206
20.789.206
20.789.206
20.789.206
20.789.206
20.789.206
20.789.206
20.789.206
20.789.206
20.789.206
Total Benefit
20.789.206
20.789.206
20.789.206
20.789.206
20.789.206
20.789.206
20.789.206
20.789.206
20.789.206
20.789.206
20.789.206
20.789.206
20.789.206
0,2292
0,2046
0,1827
0,1631
0,1456
0,1300
0,1161
0,1037
0,0926
0,0826
0,0738
0,0659
0,0588
4.764.349
4.253.883
3.798.110
3.391.170
3.027.830
2.703.420
2.413.768
2.155.150
1.924.241
1.718.072
1.533.993
1.369.637
1.222.890
60.000
60.000
800.000
60.000
60.000
800.000
800.000
60.000
60.000
800.000
60.000
60.000
800.000
8.160.000
8.160.000
8.160.000
8.160.000
8.160.000
8.160.000
8.160.000
8.160.000
8.160.000
8.160.000
8.160.000
8.160.000
8.160.000
4. Pupuk
2.988.000
2.988.000
2.988.000
960.000
960.000
960.000
960.000
960.000
960.000
960.000
960.000
960.000
960.000
5. Obat-obatan
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
12.339.000
12.339.000
13.079.000
10.311.000
10.311.000
11.051.000
11.051.000
10.311.000
10.311.000
11.051.000
10.311.000
10.311.000
11.051.000
0,2292
0,2046
0,1827
0,1631
0,1456
0,1300
0,1161
0,1037
0,0926
0,0826
0,0738
0,0659
0,0588
2.827.780
2.524.804
2.389.484
1.681.947
1.501.739
1.437.068
1.283.096
1.068.908
954.382
913.282
760.828
679.310
650.056
Net Benefit
8.450.206
8.450.206
7.710.206
10.478.206
10.478.206
9.738.206
9.738.206
10.478.206
10.478.206
9.738.206
10.478.206
10.478.206
9.738.206
1.936.569
1.729.080
1.408.626
1.709.222
1.526.091
1.266.352
1.130.672
1.086.242
969.859
804.790
773.165
690.326
572.833
(13.667.258)
(11.938.179)
(10.529.553)
(8.820.331)
(7.294.239)
(6.027.887)
(4.897.215)
(3.810.974)
Cost
1. Peralatan
2. Bibit
Total Cost
Discount Rate (12%)
0
1,00
12,00%
(2.841.115)
(2.036.325)
(1.263.160)
(572.833)
169
Lampiran 30 Analisis Break Event Point (BEP) Harga Pengusahaan Karet Rakyat (1ha)
di Desa : Roburan Lombang Kecamatan Panyabungan Selatan ( kelas kesesuaian lahan S2)
Uraian
Tahun
0
10
11
12
Benefit
Jumlah Produksi (lump
mangkuk) (kg)
1.470
1.890
2.100
2.310
2.520
2.730
Harga (Rp)
7.573
7.573
7.573
7.573
7.573
7.573
7.573
Penerimaan (Rp)
11.132.478
14.313.186
15.903.540
17.493.894
19.084.248
20.674.602
22.264.956
22.264.956
Total Benefit
2.940
11.132.478
14.313.186
15.903.540
17.493.894
19.084.248
20.674.602
1,0000
0,8929
0,7972
0,7118
0,6355
0,5674
0,5066
0,4523
0,4039
0,3606
0,3220
0,2875
0,2567
5.640.060
6.474.558
6.423.173
6.308.473
6.144.617
5.943.454
5.714.860
800.000
Cost
1. Peralatan
610.000
800.000
60.000
60.000
800.000
60.000
60.000
1.750.000
10.720.000
2.160.000
2.160.000
2.160.000
2.160.000
2.160.000
8.080.000
8.080.000
8.080.000
8.080.000
8.080.000
8.080.000
8.080.000
1.375.000
1.494.000
1.494.000
1.494.000
1.494.000
1.494.000
1.494.000
1.494.000
1.494.000
1.494.000
1.494.000
1.494.000
1.494.000
711.000
711.000
711.000
711.000
711.000
711.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
15.166.000
4.365.000
4.365.000
4.365.000
4.365.000
4.365.000
11.505.000
10.765.000
10.765.000
11.505.000
10.765.000
10.765.000
11.505.000
1,0000
0,8929
0,7972
0,7118
0,6355
0,5674
0,5066
0,4523
0,4039
0,3606
0,3220
0,2875
0,2567
15.166.000
3.897.321
3.479.751
3.106.921
2.774.036
2.476.818
5.828.791
4.869.539
4.347.803
4.148.818
3.466.042
3.094.680
2.953.047
Net Benefit
(15.166.000)
(4.365.000)
(4.365.000)
(4.365.000)
(4.365.000)
(4.365.000)
(372.522)
3.548.186
5.138.540
5.988.894
8.319.248
9.909.602
10.759.956
(15.166.000)
(3.897.321)
(3.479.751)
(3.106.921)
(2.774.036)
(2.476.818)
(188.731)
1.605.019
2.075.370
2.159.655
2.678.575
2.848.774
2.761.813
(15.166.000)
(19.063.321)
(22.543.073)
(25.649.993)
(28.424.030)
(30.900.848)
(31.089.579)
(29.484.560)
(27.409.190)
(25.249.535)
(22.570.960)
(19.722.187)
(16.960.374)
2. Bibit
3. Upah Tenaga Kerja
4. Pupuk
5. Obat-obatan
Total Cost
Discount Rate (12%)
170
Lampiran 30 (Lanjutan)
Tahun
Uraian
14
13
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
Benefit
Jumlah Produksi (lump
mangkuk) (kg)
3.150
3.360
3.318
3.192
2.856
2.646
2.436
2.310
2.100
2.016
1.680
1.680
Harga (Rp)
7.573
7.573
7.573
7.573
7.573
7.573
7.573
7.573
7.573
7.573
7.573
7.573
7.573
Penerimaan (Rp)
23.855.310
25.445.664
25.127.593
24.173.380
21.628.814
20.038.460
18.448.106
17.493.894
15.903.540
15.267.398
12.722.832
12.722.832
11.132.478
Total Benefit
11.132.478
1.470
23.855.310
25.445.664
25.127.593
24.173.380
21.628.814
20.038.460
18.448.106
17.493.894
15.903.540
15.267.398
12.722.832
12.722.832
0,2292
0,2046
0,1827
0,1631
0,1456
0,1300
0,1161
0,1037
0,0926
0,0826
0,0738
0,0659
0,0588
5.467.021
5.206.687
4.590.717
3.943.202
3.150.114
2.605.793
2.141.950
1.813.535
1.472.025
1.261.736
938.792
838.207
654.849
60.000
60.000
800.000
60.000
60.000
800.000
800.000
60.000
60.000
800.000
60.000
60.000
800.000
8.080.000
8.080.000
8.080.000
8.080.000
8.080.000
8.080.000
8.080.000
8.080.000
8.080.000
8.080.000
8.080.000
8.080.000
8.080.000
4. Pupuk
1.494.000
1.494.000
1.494.000
480.000
480.000
480.000
480.000
480.000
480.000
480.000
480.000
480.000
480.000
5. Obat-obatan
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
10.765.000
10.765.000
11.505.000
9.751.000
9.751.000
10.491.000
10.491.000
9.751.000
9.751.000
10.491.000
9.751.000
9.751.000
10.491.000
0,2292
0,2046
0,1827
0,1631
0,1456
0,1300
0,1161
0,1037
0,0926
0,0826
0,0738
0,0659
0,0588
2.467.060
2.202.732
2.101.920
1.590.599
1.420.178
1.364.245
1.218.076
1.010.855
902.549
867.003
719.506
642.416
617.115
13.090.310
14.680.664
13.622.593
14.422.380
11.877.814
9.547.460
7.957.106
7.742.894
6.152.540
4.776.398
2.971.832
2.971.832
641.478
2.999.961
3.003.955
2.488.797
2.352.603
1.729.936
1.241.548
923.874
802.681
569.477
394.734
219.285
195.791
37.734
(13.960.413)
(10.956.458)
(8.467.661)
(6.115.059)
(4.385.122)
(3.143.575)
(847.543)
(452.810)
(233.524)
(37.734)
Cost
1. Peralatan
2. Bibit
Total Cost
Discount Rate (12%)
Present Value Cost
Net Benefit
Present Value Net Benefit
Net Benefit Kumulatif
0
1,00
12,00%
(2.219.701)
(1.417.020)
(0)
171
Lampiran 31 Analisis Break Event Point (BEP) Volume Produksi Pengusahaan Karet Rakyat (1ha)
di Desa : Roburan Lombang Kecamatan Panyabungan Selatan ( kelas kesesuaian lahan S2)
Uraian
Tahun
0
10
11
12
Benefit
Jumlah Produksi (lump
mangkuk) (kg)
1.393
1.393
1.393
1.393
1.393
1.393
1.393
Harga (Rp)
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
Penerimaan (Rp)
18.104.590
18.104.590
18.104.590
18.104.590
18.104.590
18.104.590
18.104.590
18.104.590
Total Benefit
18.104.590
18.104.590
18.104.590
18.104.590
18.104.590
18.104.590
1,0000
0,8929
0,7972
0,7118
0,6355
0,5674
0,5066
0,4523
0,4039
0,3606
0,3220
0,2875
0,2567
9.172.349
8.189.597
7.312.140
6.528.697
5.829.194
5.204.637
4.646.997
800.000
Cost
1. Peralatan
610.000
800.000
60.000
60.000
800.000
60.000
60.000
1.750.000
10.720.000
2.160.000
2.160.000
2.160.000
2.160.000
2.160.000
8.080.000
8.080.000
8.080.000
8.080.000
8.080.000
8.080.000
8.080.000
1.375.000
1.494.000
1.494.000
1.494.000
1.494.000
1.494.000
1.494.000
1.494.000
1.494.000
1.494.000
1.494.000
1.494.000
1.494.000
711.000
711.000
711.000
711.000
711.000
711.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
15.166.000
4.365.000
4.365.000
4.365.000
4.365.000
4.365.000
11.505.000
10.765.000
10.765.000
11.505.000
10.765.000
10.765.000
11.505.000
1,0000
0,8929
0,7972
0,7118
0,6355
0,5674
0,5066
0,4523
0,4039
0,3606
0,3220
0,2875
0,2567
15.166.000
3.897.321
3.479.751
3.106.921
2.774.036
2.476.818
5.828.791
4.869.539
4.347.803
4.148.818
3.466.042
3.094.680
2.953.047
Net Benefit
(15.166.000)
(4.365.000)
(4.365.000)
(4.365.000)
(4.365.000)
(4.365.000)
6.599.590
7.339.590
7.339.590
6.599.590
7.339.590
7.339.590
6.599.590
(15.166.000)
(3.897.321)
(3.479.751)
(3.106.921)
(2.774.036)
(2.476.818)
3.343.558
3.320.058
2.964.337
2.379.878
2.363.152
2.109.957
1.693.950
(15.166.000)
(19.063.321)
(22.543.073)
(25.649.993)
(28.424.030)
(30.900.848)
(27.557.290)
(24.237.232)
(21.272.895)
(18.893.016)
(16.529.865)
(14.419.908)
(12.725.957)
2. Bibit
3. Upah Tenaga Kerja
4. Pupuk
5. Obat-obatan
Total Cost
Discount Rate (12%)
172
Lampiran 31 (Lanjutan)
Tahun
Uraian
14
13
Benefit
Jumlah Produksi (lump
mangkuk) (kg)
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
1.393
1.393
1.393
1.393
1.393
1.393
1.393
1.393
1.393
1.393
1.393
1.393
1.393
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
Penerimaan (Rp)
18.104.590
18.104.590
18.104.590
18.104.590
18.104.590
18.104.590
18.104.590
18.104.590
18.104.590
18.104.590
18.104.590
18.104.590
18.104.590
Total Benefit
18.104.590
Harga (Rp)
18.104.590
18.104.590
18.104.590
18.104.590
18.104.590
18.104.590
18.104.590
18.104.590
18.104.590
18.104.590
18.104.590
18.104.590
0,2292
0,2046
0,1827
0,1631
0,1456
0,1300
0,1161
0,1037
0,0926
0,0826
0,0738
0,0659
0,0588
4.149.105
3.704.558
3.307.641
2.953.251
2.636.831
2.354.314
2.102.066
1.876.844
1.675.754
1.496.209
1.335.901
1.192.768
1.064.972
60.000
60.000
800.000
60.000
60.000
800.000
800.000
60.000
60.000
800.000
60.000
60.000
800.000
8.080.000
8.080.000
8.080.000
8.080.000
8.080.000
8.080.000
8.080.000
8.080.000
8.080.000
8.080.000
8.080.000
8.080.000
8.080.000
4. Pupuk
1.494.000
1.494.000
1.494.000
480.000
480.000
480.000
480.000
480.000
480.000
480.000
480.000
480.000
480.000
5. Obat-obatan
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
10.765.000
10.765.000
11.505.000
9.751.000
9.751.000
10.491.000
10.491.000
9.751.000
9.751.000
10.491.000
9.751.000
9.751.000
10.491.000
0,2292
0,2046
0,1827
0,1631
0,1456
0,1300
0,1161
0,1037
0,0926
0,0826
0,0738
0,0659
0,0588
2.467.060
2.202.732
2.101.920
1.590.599
1.420.178
1.364.245
1.218.076
1.010.855
902.549
867.003
719.506
642.416
617.115
Net Benefit
7.339.590
7.339.590
6.599.590
8.353.590
8.353.590
7.613.590
7.613.590
8.353.590
8.353.590
7.613.590
8.353.590
8.353.590
7.613.590
1.682.045
1.501.826
1.205.721
1.362.652
1.216.653
990.068
883.989
865.990
773.205
629.206
616.394
550.352
447.857
(11.043.913)
(9.542.087)
(8.336.366)
(6.973.715)
(5.757.062)
(998.209)
(447.857)
Cost
1. Peralatan
2. Bibit
Total Cost
Discount Rate (12%)
0
1,00
12,00%
(4.766.993)
(3.883.004)
(3.017.014)
(2.243.809)
(1.614.603)
173
Lampiran 32 Analisis Break Event Point (BEP) Harga Pengusahaan Karet Rakyat (1ha)
di Desa : Tambangan Kecamatan Tambangan ( kelas kesesuaian lahan S3)
Uraian
Tahun
0
10
11
12
Benefit
Jumlah Produksi (lump
mangkuk) (kg)
1.302
1.674
1.860
2.046
2.232
2.418
Harga (Rp)
8.846
8.846
8.846
8.846
8.846
8.846
8.846
Penerimaan (Rp)
11.517.806
14.808.608
16.454.009
18.099.410
19.744.811
21.390.211
23.035.612
23.035.612
Total Benefit
2.604
11.517.806
14.808.608
16.454.009
18.099.410
19.744.811
21.390.211
1,0000
0,8929
0,7972
0,7118
0,6355
0,5674
0,5066
0,4523
0,4039
0,3606
0,3220
0,2875
0,2567
5.835.279
6.698.662
6.645.498
6.526.829
6.357.301
6.149.175
5.912.668
800.000
Cost
1. Peralatan
610.000
800.000
60.000
60.000
800.000
60.000
60.000
2.187.500
11.160.000
2.160.000
2.160.000
2.160.000
2.160.000
2.160.000
8.080.000
8.080.000
8.080.000
8.080.000
8.080.000
8.080.000
8.080.000
1.375.000
1.743.000
1.743.000
1.743.000
1.743.000
1.743.000
1.743.000
1.743.000
1.743.000
1.743.000
1.743.000
1.743.000
1.743.000
711.000
711.000
711.000
711.000
711.000
711.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
16.043.500
4.614.000
4.614.000
4.614.000
4.614.000
4.614.000
11.754.000
11.014.000
11.014.000
11.754.000
11.014.000
11.014.000
11.754.000
1,0000
0,8929
0,7972
0,7118
0,6355
0,5674
0,5066
0,4523
0,4039
0,3606
0,3220
0,2875
0,2567
16.043.500
4.119.643
3.678.253
3.284.154
2.932.280
2.618.108
5.954.942
4.982.174
4.448.370
4.238.610
3.546.213
3.166.262
3.016.959
Net Benefit
(16.043.500)
(4.614.000)
(4.614.000)
(4.614.000)
(4.614.000)
(4.614.000)
(236.194)
3.794.608
5.440.009
6.345.410
8.730.811
10.376.211
11.281.612
(16.043.500)
(4.119.643)
(3.678.253)
(3.284.154)
(2.932.280)
(2.618.108)
(119.663)
1.716.488
2.197.128
2.288.218
2.811.087
2.982.913
2.895.709
(16.043.500)
(20.163.143)
(23.841.395)
(27.125.549)
(30.057.830)
(32.675.937)
(32.795.601)
(31.079.113)
(28.881.984)
(26.593.766)
(23.782.679)
(20.799.766)
(17.904.057)
2. Bibit
3. Upah Tenaga Kerja
4. Pupuk
5. Obat-obatan
Total Cost
Discount Rate (12%)
174
Lampiran 32 (Lanjutan)
Tahun
Uraian
14
13
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
Benefit
Jumlah Produksi (lump
mangkuk) (kg)
2.790
2.976
2.939
2.827
2.530
2.344
2.158
2.046
1.860
1.786
1.488
1.488
Harga (Rp)
8.846
8.846
8.846
8.846
8.846
8.846
8.846
8.846
8.846
8.846
8.846
8.846
8.846
Penerimaan (Rp)
24.681.013
26.326.414
25.997.334
25.010.093
22.377.452
20.732.051
19.086.650
18.099.410
16.454.009
15.795.848
13.163.207
13.163.207
11.517.806
Total Benefit
11.517.806
1.302
24.681.013
26.326.414
25.997.334
25.010.093
22.377.452
20.732.051
19.086.650
18.099.410
16.454.009
15.795.848
13.163.207
13.163.207
0,2292
0,2046
0,1827
0,1631
0,1456
0,1300
0,1161
0,1037
0,0926
0,0826
0,0738
0,0659
0,0588
5.656.251
5.386.906
4.749.616
4.079.688
3.259.149
2.695.987
2.216.089
1.876.307
1.522.977
1.305.409
971.286
867.220
677.515
60.000
60.000
800.000
60.000
60.000
800.000
800.000
60.000
60.000
800.000
60.000
60.000
800.000
8.080.000
8.080.000
8.080.000
8.080.000
8.080.000
8.080.000
8.080.000
8.080.000
8.080.000
8.080.000
8.080.000
8.080.000
8.080.000
4. Pupuk
1.743.000
1.743.000
1.743.000
560.000
560.000
560.000
560.000
560.000
560.000
560.000
560.000
560.000
560.000
5. Obat-obatan
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
11.014.000
11.014.000
11.754.000
9.831.000
9.831.000
10.571.000
10.571.000
9.831.000
9.831.000
10.571.000
9.831.000
9.831.000
10.571.000
0,2292
0,2046
0,1827
0,1631
0,1456
0,1300
0,1161
0,1037
0,0926
0,0826
0,0738
0,0659
0,0588
2.524.125
2.253.683
2.147.412
1.603.649
1.431.830
1.374.649
1.227.365
1.019.148
909.954
873.614
725.409
647.687
621.821
13.667.013
15.312.414
14.243.334
15.179.093
12.546.452
10.161.051
8.515.650
8.268.410
6.623.009
5.224.848
3.332.207
3.332.207
946.806
3.132.127
3.133.223
2.602.204
2.476.039
1.827.320
1.321.339
988.725
857.159
613.023
431.795
245.877
219.533
55.694
(14.771.930)
(11.638.707)
(9.036.503)
(6.560.464)
(4.733.144)
(3.411.806)
(952.898)
(521.104)
(275.227)
(55.694)
Cost
1. Peralatan
2. Bibit
Total Cost
Discount Rate (12%)
Present Value Cost
Net Benefit
Present Value Net Benefit
Net Benefit Kumulatif
0
1,00
12,00%
(2.423.081)
(1.565.922)
(0)
175
Lampiran 33 Analisis Break Event Point (BEP) Volume Produksi Pengusahaan Karet Rakyat (1ha)
di Desa : Tambangan Kecamatan Tambangan ( kelas kesesuaian lahan S3)
Uraian
Tahun
0
10
11
12
Benefit
Jumlah Produksi (lump
mangkuk) (kg)
1.441
1.441
1.441
1.441
1.441
1.441
1.441
Harga (Rp)
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
Penerimaan (Rp)
18.731.244
18.731.244
18.731.244
18.731.244
18.731.244
18.731.244
18.731.244
18.731.244
Total Benefit
18.731.244
18.731.244
18.731.244
18.731.244
18.731.244
18.731.244
1,0000
0,8929
0,7972
0,7118
0,6355
0,5674
0,5066
0,4523
0,4039
0,3606
0,3220
0,2875
0,2567
9.489.831
8.473.064
7.565.235
6.754.675
6.030.959
5.384.785
4.807.844
800.000
Cost
1. Peralatan
610.000
800.000
60.000
60.000
800.000
60.000
60.000
2.187.500
11.160.000
2.160.000
2.160.000
2.160.000
2.160.000
2.160.000
8.080.000
8.080.000
8.080.000
8.080.000
8.080.000
8.080.000
8.080.000
1.375.000
1.743.000
1.743.000
1.743.000
1.743.000
1.743.000
1.743.000
1.743.000
1.743.000
1.743.000
1.743.000
1.743.000
1.743.000
711.000
711.000
711.000
711.000
711.000
711.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
16.043.500
4.614.000
4.614.000
4.614.000
4.614.000
4.614.000
11.754.000
11.014.000
11.014.000
11.754.000
11.014.000
11.014.000
11.754.000
1,0000
0,8929
0,7972
0,7118
0,6355
0,5674
0,5066
0,4523
0,4039
0,3606
0,3220
0,2875
0,2567
16.043.500
4.119.643
3.678.253
3.284.154
2.932.280
2.618.108
5.954.942
4.982.174
4.448.370
4.238.610
3.546.213
3.166.262
3.016.959
Net Benefit
(16.043.500)
(4.614.000)
(4.614.000)
(4.614.000)
(4.614.000)
(4.614.000)
6.977.244
7.717.244
7.717.244
6.977.244
7.717.244
7.717.244
6.977.244
(16.043.500)
(4.119.643)
(3.678.253)
(3.284.154)
(2.932.280)
(2.618.108)
3.534.889
3.490.889
3.116.866
2.516.064
2.484.746
2.218.523
1.790.885
(16.043.500)
(20.163.143)
(23.841.395)
(27.125.549)
(30.057.830)
(32.675.937)
(29.141.048)
(25.650.159)
(22.533.293)
(20.017.229)
(17.532.483)
(15.313.959)
(13.523.074)
2. Bibit
3. Upah Tenaga Kerja
4. Pupuk
5. Obat-obatan
Total Cost
Discount Rate (12%)
176
Lampiran 33 (Lanjutan)
Uraian
Benefit
Jumlah Produksi (lump
mangkuk) (kg)
Tahun
14
13
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
1.441
1.441
1.441
1.441
1.441
1.441
1.441
1.441
1.441
1.441
1.441
1.441
1.441
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
Penerimaan (Rp)
18.731.244
18.731.244
18.731.244
18.731.244
18.731.244
18.731.244
18.731.244
18.731.244
18.731.244
18.731.244
18.731.244
18.731.244
18.731.244
Total Benefit
18.731.244
Harga (Rp)
18.731.244
18.731.244
18.731.244
18.731.244
18.731.244
18.731.244
18.731.244
18.731.244
18.731.244
18.731.244
18.731.244
18.731.244
0,2292
0,2046
0,1827
0,1631
0,1456
0,1300
0,1161
0,1037
0,0926
0,0826
0,0738
0,0659
0,0588
4.292.718
3.832.784
3.422.128
3.055.472
2.728.100
2.435.803
2.174.824
1.941.808
1.733.757
1.547.997
1.382.140
1.234.054
1.101.834
60.000
60.000
800.000
60.000
60.000
800.000
800.000
60.000
60.000
800.000
60.000
60.000
800.000
8.080.000
8.080.000
8.080.000
8.080.000
8.080.000
8.080.000
8.080.000
8.080.000
8.080.000
8.080.000
8.080.000
8.080.000
8.080.000
4. Pupuk
1.743.000
1.743.000
1.743.000
560.000
560.000
560.000
560.000
560.000
560.000
560.000
560.000
560.000
560.000
5. Obat-obatan
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
11.014.000
11.014.000
11.754.000
9.831.000
9.831.000
10.571.000
10.571.000
9.831.000
9.831.000
10.571.000
9.831.000
9.831.000
10.571.000
0,2292
0,2046
0,1827
0,1631
0,1456
0,1300
0,1161
0,1037
0,0926
0,0826
0,0738
0,0659
0,0588
2.524.125
2.253.683
2.147.412
1.603.649
1.431.830
1.374.649
1.227.365
1.019.148
909.954
873.614
725.409
647.687
621.821
Net Benefit
7.717.244
7.717.244
6.977.244
8.900.244
8.900.244
8.160.244
8.160.244
8.900.244
8.900.244
8.160.244
8.900.244
8.900.244
8.160.244
1.768.593
1.579.101
1.274.716
1.451.823
1.296.270
1.061.155
947.460
922.660
823.803
674.383
656.731
586.367
480.013
(11.754.481)
(10.175.380)
(8.900.663)
(7.448.841)
(6.152.571)
(5.091.416)
Cost
1. Peralatan
2. Bibit
Total Cost
Discount Rate (12%)
0
1,00
12,00%
(4.143.956)
(3.221.296)
(2.397.493)
(1.723.110)
(1.066.379)
(480.013)
177
Lampiran 34 Analisis Break Event Point (BEP) Harga Pengusahaan Karet Rakyat (1ha)
di Desa : Hutarimbaru Kecamatan Kotanopan ( kelas kesesuaian lahan S3)
Uraian
Tahun
0
10
11
12
Benefit
Jumlah Produksi (lump
mangkuk) (kg)
1.860
2.232
2.418
2.530
2.604
2.678
Harga (Rp)
8.750
8.750
8.750
8.750
8.750
8.750
8.750
Penerimaan (Rp)
16.274.408
19.529.290
21.156.730
22.133.195
22.784.171
23.435.148
24.411.612
24.411.612
Total Benefit
2.790
16.274.408
19.529.290
21.156.730
22.133.195
22.784.171
23.435.148
1,0000
0,8929
0,7972
0,7118
0,6355
0,5674
0,5066
0,4523
0,4039
0,3606
0,3220
0,2875
0,2567
8.245.122
8.834.059
8.544.849
7.981.452
7.335.893
6.737.045
6.265.853
800.000
Cost
1. Peralatan
610.000
800.000
60.000
60.000
800.000
60.000
60.000
2.187.500
11.240.000
2.240.000
2.240.000
2.240.000
2.240.000
2.240.000
8.160.000
8.160.000
8.160.000
8.160.000
8.160.000
8.160.000
8.160.000
1.375.000
3.486.000
3.486.000
3.486.000
3.486.000
3.486.000
3.486.000
3.486.000
3.486.000
3.486.000
3.486.000
3.486.000
3.486.000
711.000
711.000
711.000
711.000
711.000
711.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
16.123.500
6.437.000
6.437.000
6.437.000
6.437.000
6.437.000
13.577.000
12.837.000
12.837.000
13.577.000
12.837.000
12.837.000
13.577.000
1,0000
0,8929
0,7972
0,7118
0,6355
0,5674
0,5066
0,4523
0,4039
0,3606
0,3220
0,2875
0,2567
16.123.500
5.747.321
5.131.537
4.581.729
4.090.830
3.652.527
6.878.531
5.806.807
5.184.649
4.896.002
4.133.170
3.690.331
3.484.878
Net Benefit
(16.123.500)
(6.437.000)
(6.437.000)
(6.437.000)
(6.437.000)
(6.437.000)
2.697.408
6.692.290
8.319.730
8.556.195
9.947.171
10.598.148
10.834.612
(16.123.500)
(5.747.321)
(5.131.537)
(4.581.729)
(4.090.830)
(3.652.527)
1.366.591
3.027.252
3.360.200
3.085.450
3.202.723
3.046.714
2.780.975
(16.123.500)
(21.870.821)
(27.002.358)
(31.584.088)
(35.674.918)
(39.327.444)
(37.960.854)
(34.933.602)
(31.573.402)
(28.487.952)
(25.285.229)
(22.238.515)
(19.457.540)
2. Bibit
3. Upah Tenaga Kerja
4. Pupuk
5. Obat-obatan
Total Cost
Discount Rate (12%)
178
Lampiran 34 (Lanjutan)
Tahun
Uraian
14
13
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
Benefit
Jumlah Produksi (lump
mangkuk) (kg)
2.976
3.348
3.162
3.050
2.790
2.604
2.381
2.232
2.046
2.046
1.860
1.860
Harga (Rp)
8.750
8.750
8.750
8.750
8.750
8.750
8.750
8.750
8.750
8.750
8.750
8.750
8.750
Penerimaan (Rp)
26.039.053
29.293.934
27.666.494
26.690.029
24.411.612
22.784.171
20.831.242
19.529.290
17.901.849
17.901.849
16.274.408
16.274.408
14.646.967
Total Benefit
14.646.967
1.674
26.039.053
29.293.934
27.666.494
26.690.029
24.411.612
22.784.171
20.831.242
19.529.290
17.901.849
17.901.849
16.274.408
16.274.408
0,2292
0,2046
0,1827
0,1631
0,1456
0,1300
0,1161
0,1037
0,0926
0,0826
0,0738
0,0659
0,0588
5.967.479
5.994.119
5.054.565
4.353.722
3.555.413
2.962.844
2.418.648
2.024.538
1.656.988
1.479.454
1.200.855
1.072.192
861.583
60.000
60.000
800.000
60.000
60.000
800.000
800.000
60.000
60.000
800.000
60.000
60.000
800.000
8.160.000
8.160.000
8.160.000
8.160.000
8.160.000
8.160.000
8.160.000
8.160.000
8.160.000
8.160.000
8.160.000
8.160.000
8.160.000
4. Pupuk
3.486.000
3.486.000
3.486.000
1.120.000
1.120.000
1.120.000
1.120.000
1.120.000
1.120.000
1.120.000
1.120.000
1.120.000
1.120.000
5. Obat-obatan
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
12.837.000
12.837.000
13.577.000
10.471.000
10.471.000
11.211.000
11.211.000
10.471.000
10.471.000
11.211.000
10.471.000
10.471.000
11.211.000
0,2292
0,2046
0,1827
0,1631
0,1456
0,1300
0,1161
0,1037
0,0926
0,0826
0,0738
0,0659
0,0588
2.941.909
2.626.705
2.480.467
1.708.047
1.525.042
1.457.874
1.301.673
1.085.495
969.192
926.505
772.634
689.852
659.468
13.202.053
16.456.934
14.089.494
16.219.029
13.940.612
11.573.171
9.620.242
9.058.290
7.430.849
6.690.849
5.803.408
5.803.408
3.435.967
3.025.570
3.367.415
2.574.098
2.645.675
2.030.371
1.504.970
1.116.975
939.044
687.796
552.949
428.222
382.341
202.115
(16.431.971)
(13.064.556)
(10.490.458)
(7.844.783)
(5.814.412)
(4.309.441)
(3.192.466)
(584.456)
(202.115)
Cost
1. Peralatan
2. Bibit
Total Cost
Discount Rate (12%)
Present Value Cost
Net Benefit
Present Value Net Benefit
Net Benefit Kumulatif
0
1,00
12,00%
(2.253.422)
(1.565.626)
(1.012.677)
(0)
179
Lampiran 35 Analisis Break Event Point (BEP) Volume Produksi Pengusahaan Karet Rakyat (1ha)
di Desa : Hutarimbaru Kecamatan Kotanopan ( kelas kesesuaian lahan S3)
Uraian
Tahun
0
10
11
12
Benefit
Jumlah Produksi (lump
mangkuk) (kg)
1.680
1.680
1.680
1.680
1.680
1.680
1.680
Harga (Rp)
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
Penerimaan (Rp)
21.835.476
21.835.476
21.835.476
21.835.476
21.835.476
21.835.476
21.835.476
21.835.476
Total Benefit
21.835.476
21.835.476
21.835.476
21.835.476
21.835.476
21.835.476
1,0000
0,8929
0,7972
0,7118
0,6355
0,5674
0,5066
0,4523
0,4039
0,3606
0,3220
0,2875
0,2567
11.062.532
9.877.261
8.818.983
7.874.092
7.030.439
6.277.178
5.604.623
610.000
800.000
60.000
60.000
800.000
60.000
60.000
800.000
Cost
1. Peralatan
2. Bibit
2.187.500
11.240.000
2.240.000
2.240.000
2.240.000
2.240.000
2.240.000
8.160.000
8.160.000
8.160.000
8.160.000
8.160.000
8.160.000
8.160.000
1.375.000
3.486.000
3.486.000
3.486.000
3.486.000
3.486.000
3.486.000
3.486.000
3.486.000
3.486.000
3.486.000
3.486.000
3.486.000
711.000
711.000
711.000
711.000
711.000
711.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
16.123.500
6.437.000
6.437.000
6.437.000
6.437.000
6.437.000
13.577.000
12.837.000
12.837.000
13.577.000
12.837.000
12.837.000
13.577.000
1,0000
0,8929
0,7972
0,7118
0,6355
0,5674
0,5066
0,4523
0,4039
0,3606
0,3220
0,2875
0,2567
16.123.500
5.747.321
5.131.537
4.581.729
4.090.830
3.652.527
6.878.531
5.806.807
5.184.649
4.896.002
4.133.170
3.690.331
3.484.878
Net Benefit
(16.123.500)
(6.437.000)
(6.437.000)
(6.437.000)
(6.437.000)
(6.437.000)
8.258.476
8.998.476
8.998.476
8.258.476
8.998.476
8.998.476
8.258.476
(16.123.500)
(5.747.321)
(5.131.537)
(4.581.729)
(4.090.830)
(3.652.527)
4.184.001
4.070.454
3.634.334
2.978.089
2.897.269
2.586.847
2.119.745
(16.123.500)
(21.870.821)
(27.002.358)
(31.584.088)
(35.674.918)
(39.327.444)
(35.143.443)
(31.072.989)
(27.438.656)
(24.460.566)
(21.563.298)
(18.976.451)
(16.856.706)
180
Lampiran 35 (Lanjutan)
Uraian
Tahun
14
13
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
Benefit
Jumlah Produksi (lump
mangkuk) (kg)
1.680
1.680
1.680
1.680
1.680
1.680
1.680
1.680
1.680
1.680
1.680
1.680
1.680
Harga (Rp)
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
13.000
Penerimaan (Rp)
21.835.476
21.835.476
21.835.476
21.835.476
21.835.476
21.835.476
21.835.476
21.835.476
21.835.476
21.835.476
21.835.476
21.835.476
21.835.476
Total Benefit
21.835.476
21.835.476
21.835.476
21.835.476
21.835.476
21.835.476
21.835.476
21.835.476
21.835.476
21.835.476
21.835.476
21.835.476
21.835.476
0,2292
0,2046
0,1827
0,1631
0,1456
0,1300
0,1161
0,1037
0,0926
0,0826
0,0738
0,0659
0,0588
5.004.128
4.467.971
3.989.260
3.561.839
3.180.214
2.839.476
2.535.247
2.263.613
2.021.083
1.804.539
1.611.195
1.438.567
1.284.435
60.000
60.000
800.000
60.000
60.000
800.000
800.000
60.000
60.000
800.000
60.000
60.000
800.000
8.160.000
8.160.000
8.160.000
8.160.000
8.160.000
8.160.000
8.160.000
8.160.000
8.160.000
8.160.000
8.160.000
8.160.000
8.160.000
4. Pupuk
3.486.000
3.486.000
3.486.000
1.120.000
1.120.000
1.120.000
1.120.000
1.120.000
1.120.000
1.120.000
1.120.000
1.120.000
1.120.000
5. Obat-obatan
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
1.131.000
12.837.000
12.837.000
13.577.000
10.471.000
10.471.000
11.211.000
11.211.000
10.471.000
10.471.000
11.211.000
10.471.000
10.471.000
11.211.000
0,2292
0,2046
0,1827
0,1631
0,1456
0,1300
0,1161
0,1037
0,0926
0,0826
0,0738
0,0659
0,0588
2.941.909
2.626.705
2.480.467
1.708.047
1.525.042
1.457.874
1.301.673
1.085.495
969.192
926.505
772.634
689.852
659.468
Net Benefit
8.998.476
8.998.476
8.258.476
11.364.476
11.364.476
10.624.476
10.624.476
11.364.476
11.364.476
10.624.476
11.364.476
11.364.476
10.624.476
2.062.219
1.841.267
1.508.793
1.853.792
1.655.172
1.381.603
1.233.574
1.178.119
1.051.892
878.033
838.561
748.716
624.967
(14.794.487)
(12.953.220)
(11.444.428)
(9.590.635)
(7.935.464)
(6.553.861)
(5.320.287)
(4.142.169)
(3.090.277)
Cost
1. Peralatan
2. Bibit
Total Cost
Discount Rate (12%)
0
1,00
12,00%
(2.212.244)
(1.373.682)
(624.967)
181
Lampiran 36
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
182