PKM Singkong
PKM Singkong
112110101053/2011
112110101066/2011
Dita Anggia D P
112110101069/2011
Agung Khuluq
112110101105/2011
Imas Noverika
122110101052/2012
UNIVERSITAS JEMBER
DESEMBER, 2013
i
Dibiayai DIPA Universitas Jember Tahun 2013 Nomor: DIPA 023.04.2.414995/2013 Tanggal 05 Desember
2013,
Revisi ke-02 Tanggal 1 Mei 2013
HALAMAN PENGESAHAN
Judul
Menyetujui,
Ketua lembaga pengabdiab masyarakat
(Drs.Sujito, Ph.D)
NIP. 196102041987111001
ii
RINGKASAN
Jember merupakan salah satu kota yang memiliki berbagai produk olahan
dari kulit singkong. Telah berdiri berbagai industri, baik skala kecil maupun besar,
yang memproduksi berbagai makaan olahan tersebut. Hal ini dapat berpotensi
pada peningkatan limbah yang dihasilkan dalam pengolahan singkong, salah satu
limbah tersebut adalah limbah kulit singkong. Limbah yang melimpah dan tidak
dimanfaatkan berkaitan erat dengan pencemaran lingkungan. Selama ini, limbah
kulit singkong hanya dimanfaatkan sebagai pakan ternak dan campuran tepung.
Peningkatan pemanfaatan limbah kulit singkong sangat diperlukan untuk
menunjang perokonomian dan mengurangi dampak pencemaran lingkungan, salah
satunya yaitu dengan pembuatan biobriket dari kulit singkong (briksong). Proses
pembuatannya meliputi (1) Pengeringan, (2) Karbonasi secara bertahap dan segera
diguyur air setelah dikeluarkan, (3) Penghalusan, dan (4) Pencetakan. Dengan
langkah demikian dapat menghasilkan arang sebesar 90% dari kulit singkong.
Untuk menghasilkan 1 Kg briksong, dibutuhkan 5 Kg kulit singkong kering.
iii
PRAKATA
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan taufik
serta
iv
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR LAMPIRAN
viii
BAB 1. PENDAHULUAN
Biomassa merupakan sumber energi yang bersih dan dapat diperbarui yang
dihasilkan melalui proses fotosintesis, baik berupa produk maupun limbah. Selain
digunakan untuk tujuan primer serat, pakan ternak, minyak nabati, dan bahan
bangunan, biomassa juga digunakan sebagai sumber energi (bahan bakar).
Kandungan energi yang ada dalam biomassa cukup tinggi, yaitu antara 4.000
5.000 kkal/kg (Wijaya dkk, 2012).
potensi energi biomassa cukup besar yang bersumber dari berbagai limbah
biomassa
(Mannihot utilissima)
berpotensi
meningkatkan limbah yang dihasilkan baik saat proses produksi bahan baku
maupun proses pengolahannya. Melimpahnya limbah yang tidak termanfaatkan
sangat erat kaitannya dengan potensi pencemaran lingkungan sehingga
diperlukan solusi dalam penanganan limbah tersebut.
Limbah padat terbesar yang dihasilkan pada industri pengolahan singkong
adalah limbah berupa bonggol dan kulit singkong. Setiap singkong dapat
menghasilkan 10 15% limbah kulit singkong (Wijaya dkk, 2012). Kulit
singkong dengan jumlah yang besar ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku
energi terbarukan yang ramah lingkungan. Selain dapat menurunkan dampak
negatif pada lingkungan, pemanfaatan limbah kulit singkong dapat memberikan
nilai tambah bagi produsen. Nilai tambah ini diperoleh dari potensi pemanfaatan
limbah kulit singkong menjadi sumber energi terbarukan karena perannya sebagai
limbah biomassa yang dapat diolah menjadi biobriket sebagai alternatif bahan
bakar.
Biobriket adalah briket yang dibuat dari bahan biomassa atau limbah
biomassa. Biobriket merupakan salah satu alternatif pemanfaatan limbah guna
meningkatkan nilai tambah limbah hasil pertanian, seperti limbah kulit singkong
(Mannihot utilissima) sebagai bentuk biomasa. Pemanfaatan limbah kulit
singkong sebagai bahan bakar padat alternatif biobriket guna menghasilkan energi
panas sebagai sumber energi dalam proses pengeringan tapioka basah menjadi
bentuk tepung dapat mengurangi penggunaan Bahan Bakar Migas (batu bara)
yang harganya semakin meningkat dari waktu ke waktu.
Masyarakat pada umumnya menggunakan bahan bakar yang tidak dapat
diperbaharui untuk keperluan sehari-hari, misalnya minyak tanah, LPG, dan batu
bara. Jika bahan bakar tersebut digunakan secara terus menerus mengakibatkan
menipisnya ketersedian bahan bakar di alam. Maka dari itu masyarakat sangat
membutuhkan bahan bakar yang terbarukan sebagai pengganti bahan bakar yang
ada. Untuk itu, diciptakannya inovasi baru yang
memanfaatkan limbah kulit singkong sebagai bahan bakar dalam bentuk biobriket.
Dalam memaksimalkan pemanfaatan limbah kulit singkong perlu diadakan
produksi biobriket dalam jumlah yang banyak, sehingga masyarakat dapat
menjadikan biobriket sebagai bahan bakar alternatif untuk keperluan sehari-hari.
Telah terdapat penelitian tentang pembuatan biobriket dari kulit singkong
yang dilakukan oleh Purwita Wijaya dan Adi Herman pada tahun 2012. Dalam
penelitiannya, dengan komposisi arang kulit singkong 100% dan melalui proses
sortasi diperoleh biobriket dengan kalori mencapai 5.400 cal/gram. Industri
biobriket dari limbah kulit singkong layak didirikan (Wijaya et al, 2012).
1.3 TUJUAN
Proposal ini diajukan untuk meningkatkan pemanfaatan limbah kulit singkong
yang dihasilkan oleh industri olahan makanan yang berbahan dasar singkong di
Kabupaten Jember melalui pembuatan biobriket sebagai bahan bakar alternatif.
2.1
sebagai
bahan
bakar
alternatif
untuk
meningkatkan
pemanfaatan limbah kulit singkong yang dihasilkan oleh industri olahan makanan
yang berbahan dasar singkong di Kabupaten Jember.
2.2 KEGUNAAN
1. Pemanfaatan kulit singkong dapat menurunkan tingkat pencamaran
lingkungan oleh kulit singkong.
2. Briket kulit singkong dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif
pengganti LPG, minyak tanah dan batu bara yang merupakan sumber daya
alam yang tidak dapat diperbarui.
3. Manfaat bagi produsen pangan olahan singkong yaitu dapat meningkatkan
nialai manfaat kulit singkong yang merupakan limbah. Nilai ekonomis
tambahan juga akan dapat diperoleh dari briksong sebagai produk samping
selain pangan olahan singkong.
Uji Literatur
Desain Prototipe
Produksi Prototipe
Gagal
Berhasil
Finalisasi dan
Penyempurnaan
Gambar 3.1. Diagram Alur Pelaksanaan
Program
1. Uji Literatur
Literatur diambil dari buku maupun dari internet serta sumber-sumber
lainnya. Selain itu juga diperlukan pencarian informasi dari industri pangan
olahan singkong di Jember dan konsultasi dengan dosen pembimbing.
2. Desain Prototipe
Perancangan prototipe secara teoritis dan perincian material. Tahap
perancangan prototipe ini dibagi menjadi:
a. Penentuan desain geometri produk.
b. Penentuan langkah-lankah produksi produk.
c. Pembuatan daftar material dan perancangan peralatan.
3. Produksi Prototipe
Dalam tahap ini dilakukan pembuatan prototipe untuk kemudian diuji coba.
Tahap ini dibagimenjadi:
a. Pembelian komponen dan peralatan.
b. Perancangan peralatan
c. Pembuatan produk
4. Uji Coba dan Analisis
Uji dan analisis prototipe diperlukan untuk memperbaiki kekurangan yang
ada dan melakukan optimasi prototipe. Uji yang dilakukan meliputi uji
kemudahan menyalakan api dan uji lama nyala api.
5. Finalisasi dan Penyempurnaan
Setelah tahap pengujian akan diperoleh kelemahan pada prototipe yang
selanjutnya dapat disempurnakan pada tahap ini. Penyempurnaan diperlukan
agar nantinya briksong dapat diaplikasikan di industri pangan olahan
singkong Kabupaten Jember.
Biobriket adalah jenis bahan bakar padat berbasis limbah biomassa dengan
ukuran lebih kecil. Proses yang digunakan adalah pengempaan dengan suhu dan
tekanan tinggi sehingga membentuk produk yang seragam dengan kapasitas
produksi yang tinggi (Kurniawan,2012).
2011) briket dengan kualitas yang baik diantaranya memiliki tekstur yang halus,
tidak mudah pecah, keras, aman bagi manusia dan lingkungan dan juga memiliki
sifat-sifat penyalaan yang baik, diantaranya adalah: mudah menyala, waktu nyala
cukup lama, tidak menimbulkan jelaga, asap sedikit cepat hilang dan nilai kalor
yang cukup tinggi. Lama tidaknya menyala akan mempengaruhi kualitas dan
efisiensi pembakaran, semakin lama menyala dengan nyala api konstan akan
semakin baik.
Untuk memperoleh produk yang sempurna pada tahap akhir dilakukan
proses uji coba, analisis kelemahan dan kelebihan, kemudian penyempurnan.
Hasil Uji Coba dapat dijelaskan pada taba tabel berikut:
Tabel 4.1. Tabel Tahap Uji Coba
Tahapan
Kegiatan
keterangan
Uji
Coba
I
1.Pengeringan
arang.
90%
menjadi abu.
3.Penghalusan
4.Pencetakan
II
1.Pengeringan
2.Karbonasi
utuh
berupa
kulit
singkong.
4.Pencetakan
III
1.Pengeringan
arang.
Arang
pengeringan
sebelum dihaluskan.
3.Penghalusan
4.Pencetakan
Pada uji coba pertama terjadi kegagalan pada waktu karbonasi. Setelah
terbentuk arang, tempat karbonasi langsung dibuka dan didiamkan. Penulis
menganggap bahwa dengan didiamkan bara akan mati dengan sendirinya. Pada
waktu didiamkan dalam kondisi terbuka, bara terpapar oleh oksigen bebas
sehingga membakar arang yang dihasilkan dan menjadi abu. Pada waktu
karbonasi, sumber oksigen yang dibutuhkan adalah dari bahan yang dikarbonasi.
Dengan demikian arang terbentuk dengan sempurna.
Uji coba tahap kedua menghasilkan kulit singkong yang menjadi arang
sebesar 25%. Selebihnya masih berupa kulit singkong seutuhnya. Hal ini
dikarenakan terlalu cepat menutup pada awal karbonasi. Seharusnya api dibiarkan
membesar sampai terbentu bara. Bara ini yang kemudian akan menjadi sumber
panas pada proses karbonasi karbonasi. Saat proses karbonasi awal terlalu cepat
ditutup, bara belum terbentuk sehingga tidak terdapat sumber panas sehingga
arang yang dihasilkan tidak banyak.
Uji coba yang kedua karbonasi dilakukan secara bertahap. Karbonasi
dilakukan pada tong dengan ukuran sedang. Tong diisi dengan kulit singkong
kering sejumlah 75% dari volume total tong dengan menyisakan ruang
pembakaran ditengahnya. Setelah terbentuk arang volume kulit singkong akan
menurun. Saat terjadi penurunan volume ini ditambah kembali kulit singkong
diatasnya. Saat terbakar sampai permukaan ditambah lagi, dan begitu seterusnya
sampai tong penuh.
Dengan langkah demikian akan terbentuk 1Kg arang dari 5 Kg kulit
singkong kering. Setelah terbentuk briksong, briksong dapat menyala selama 90
menit. Briksong yang dihasilkan dapat dikatakan mudah sekali habis karena
kepadatan briksong yang kurang. Dibutuhkan kepadatan yang cukup untuk
memperoleh briket dengan nyala api yang cukup lama.
Komponen
Bahan Habis Pakai
Perlatan Penunjang
Transportasi
Pengeluaran Lain-lain
Total
Biaya (Rp)
1.020.000
10.490.000
1.500.000
1.980.000
14.990.000
Komponen
Tepung Tapioka
Kulit Singkong
Minyak Tanah
Isi Ulang LPG 3 Kg
Total
Satuan
Vol
Kg
Keranjang
Liter
Bh
50
25
10
8
Biaya
Satuan
6.000
20.000
10.000
15.000
Biaya (Rp)
Biaya (Rp)
300.000
500.000
100.000
120.000
1.020.000
Komponen
Oven
Loyang Aluminium
Gergaji Pipa PVC
Pipa PVC Diameter 5 Cm
Masker
Sarung Tangan
Sarung Tangan Oven
Celemek
Saringan
Bak Plastik Besar
Sendok Kayu
Sekop
Panci Alumunium Diameter 30
Cm
Kompor Gas
Tabung Gas 3 Kg
Regulator Gas
Coffe Grinder
Tungku
Drum
Karung Goni
Satua
n
Bh
Bh
Bh
Bh
Box
Box
Bh
Bh
Bh
Bh
Bh
Bh
Bh
Vol
2
10
1
2
2
1
2
6
2
5
3
1
1
Biaya
Satuan
750.000
35.000
10.000
40.000
45.000
75.000
30.000
40.000
50.000
125.000
20.000
75.000
75.000
Bh
Bh
Bh
Bh
Bh
Bh
Bh
1
2
1
1
1
2
2
650.000
200.000
120.000
4.325.000
155.000
175.000
15.000
1.500.000
350.000
10.000
80.000
90.000
75.000
60.000
240.000
100.000
625.000
60.000
75.000
75.000
650.000
400.000
120.000
4.325.000
155.000
350.000
30.000
21
22
23
Lusin
Bh
Bh
1
6
1
Satua
n
Hari
Vol
70.000
50.000
750.000
70.000
300.000
750.000
10.490.000
Komponen
Sewa Gerobak Motor
Total
Biaya
Satuan
250.000
Biaya (Rp)
1.500.000
1.500.000
Komponen
Flashdisk
Cetak Proposal
Dokumentasi
Honor Pekerja
Cetak Laporan
Kegiatan
Total
Satuan
Vol
Bh
Exp
Paket
Org/Keg
Eks
1
10
1
5
10
Biaya
Satuan
80.000
10.000
300.000
280.000
10.000
Biaya (Rp)
80.000
100.000
300.000
1.400.000
100.000
1.980.000
10
6.1
KESIMPULAN
Limbah kulit singkong dapat ditingkatkan pemanfaatannyan melalui
pembuatan biobriket. Berdasarkan hasil uji coba dan analisis diperoleh bahwa
langkah yang paling baik digunakan dalam pembuatan briksong adalah (1)
Pengeringan, (2) Karbonasi secara bertahap dan segera diguyur air setelah
dikeluarkan, (3) Penghalusan, dan (4) Pencetakan. Dengan langkah demikian
dapat menhasilkan arang sebesar 90% dari kulit singkong. Untuk menghasilkan 1
Kg briksong, dibutuhkan 5 Kg kulit singkong kering.
6.2
SARAN
11
DAFTAR PUSTAKA
Kuniawan, Eddy.2012.Model Matematis Laju Pembakaran Biobriket Campuran
Sampah Organik dan Bungkul Jarak (Jatropha curcas L). Lhokseumawe.
Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Malilkussaleh
12
LAMPIRAN
Tanggal
26 September 2013
3.
27-28 September
2013
1-2 Oktober 2013
4.
3 Oktober 2013
5.
4 Oktober 2013
6.
5 Oktober 2013
7.
8.
11 Oktober 2013
2.
Kegiatan
Keterangan
Pencarian bahan baku kulit Memperoleh 11 kg
singkong.
dari IRT tapai Sari
Madu Kebonagung
Proses pengeringan kulit Menggunakan
singkong
panas matahari
Karbonasi
Gagal
menjadi
arang karena terlalu
lama dibuka yang
membuat bara api
menjadi abu.
Karbonasi
Gagal
menjadi
arang karena terlalu
cepat
ditutup
sehingga
belum
terbentuk bara api.
Karbonasi
Berhasil menjadi
arang
dengan
menyiram bara api
dengan air sebelum
menjadi abu.
-Penghalusan
Penghalusan
-Pencampuran dengan lem dengan
alat
tapioka
pemukul
-Pencetakan
sederhana,
sehingga
lebih
lama.
Pengeringan briket yang Kering ada retakan,
sudah dicetak
kemungkinan
karena konsentrasi
tapioka
yang
kurang
(Terlalu
cair)
Karbonasi
-Pembakaran pada
tong yang terbuka
-saat keluar asap
putih,
kulit
singkong ditambah
bertahap
sampai
penuh.
-asap
biru/api
menyala dan tong
telah penuh, bara
13
9.
12,17,18 Oktober
2013
Penghalusan
10.
19 Oktober 2013
Penghalusan
13.
29 Oktober 2013
14.
29 Oktober 2013Sekarang
api
dikeluarkan
dari
tong
dan
disiram air.
-arang dikeringkan
-sukses
Penghalusan
dengan
alat
pemukul
sederhana,
sehingga
lebih
lama.
-konsentrasi
tapioka pada lem
ditambah
Hasil tidak ada
yang retak, hanya
bentuknya
yang
tidak
bulat
sempurna.
Penghalusan
dengan
alat
pemukul
sederhana,
sehingga
lebih
lama.
-Pencampuran Lem
-Pencetakan
Pengeringan
14
2. Dokumentasi Kegiatan
Karbonasi Uji I
Karbonasi Uji II
Proses Pencetakan
15
Stand Briksong
16
3. Biodata Penulis
1. Ketua Pelaksana
a. Nama Lengkap
c. Jurusan/Universitas
Universitas Jember
d. Alamat Rumah
Kabupaten Jember
e. No. Telp/HP
: 085736739908
f. Email
: inc_wahn@yahoo.com
g. Riwayat Pendidikan
No. Sekolah
Tahun
1999-2005
2005-2008
SMAN 4 Madiun
2008-2011
2011-Sekarang
2. Anggota 1
a. Nama Lengkap
c. Fakultas/Program Studi
: Kesehatan Masyarakat
d. Perguruan Tinggi
: Universitas Jember
e. Nomor Telepon
: 082334137188
f. Email
: rifqi_robith@yahoo.com
g. Alamat
17
h. Riwayat Pendidikan
No. Sekolah
Tahun
1999-2005
2005-2008
2008-2011
2011-Sekarang
3. Anggota 2
a. Nama Lengkap
c. Fakultas/Program Studi
: Kesehatan Masyarakat
d. Perguruan Tinggi
: Universitas Jember
e. Nomor Telepon
: 081233436655
f. Email
: dita.anggia69@yahoo.com
g. Alamat
i.
Riwayat Pendidikan
No. Sekolah
Tahun
1999-2005
2005-2008
2008-2011
2011-Sekarang
4. Anggota 3
a. Nama Lengkap
: Agung Khuluq
c. Fakultas/Program Studi
: Kesehatan Masyarakat
d. Perguruan Tinggi
: Universitas Jember
18
e. Nomor Telepon
: 085645194855
f. Email
: khuluqagung@gmail.com
g. Alamat
j.
Riwayat Pendidikan
No. Sekolah
Tahun
1999-2005
2005-2008
2008-2011
2011-Sekarang
5. Anggota 4
a. Nama Lengkap
c. Fakultas/Program Studi
: Kesehatan Masyarakat
d. Perguruan Tinggi
: Universitas Jember
e. Nomor Telepon
: 085649968138
f. Email
: imasnoverika@yahoo.com
g. Alamat
h. Riwayat Pendidikan
No. Sekolah
Tahun
MI Kasim, Blitar
2000-2006
2006-2009
2009-2012
2012-Sekarang
19
e. Nomor Telepon
f. Email
: novia.dosenku@gmail.com
g. Alamat
20