PRAKTIKUM
SURABA
YA
201
5
BAB I ANALISA
SISTEM
Tujuan Instruksional Khusus :
- Praktikan mampu menjelaskan konsep analisis sistem dan menghubungkannya
dengan istilah fase definisi lingkup, analisis masalah, desain logis dan analisis keputusan
metodologi pengembangan sistem.
- Praktikan mampu mendeskripsikan sejumlah pendekatan analisis sistem
untuk memecahkan masalah-masalah sistem.
- Praktikan mampu mendeskripsikan fase definisi lingkup, analisis masalah,
analisis persyaratan, desain logis dan analisis keputusan dalam artian tujuan, input,
output, teknik dan langkah bahkan hingga artian blok-blok pembangun sistem.
1. 1.
Analisis Sistem
Analisis sistem adalah sebuah tehnik pemecahan masalah yang menguraikan sebuah
sistem menjadi bagian-bagian komponen dengan tujuan mempelajari seberapa bagus bagianbagian komponen tersebut bekerja dan berinteraksi untuk meraih tujuan. Analisis
sistem dikendalikan oleh kepedulian bisnis para pemilik sistem (system owners) dan
pengguna sistem (system users). Sedangkan para analis sistem berperan sebagai
fasilitator dalam analisis sistem. Terdapat lima fase dalam analisis sistem yang akan dibahas
yaitu :
- Fase Ruang Lingkup
- Fase Analisis Masalah
- Fase Analisis Kebutuhan
- Fase Desain
- Fase Analisis Keputusan
1. 1. 1. Fase Ruang Lingkup
Fase ruang lingkup bisa juga disebut dengan fase penyelidikan, fase studi awal atau
fase perencanaan. Fase ruang lingkup menetapkan kelayakan, skala, strategi pengembangan,
jadwal, sumber daya dan anggaran. Dalam fase ini terdiri dari beberapa pekerjaan lagi,
antara lain :
- Mengidentifikasi masalah-masalah dan kesempatan-kesempatan titik tolak.
Tugas ini menentukan titik tolak awal masalah-masalah, kesempatan-kesempatan
dan atau perintah yang memicu proyek. Contohnya urgensi, visibilitas,
keuntungan,
prioritas atau solusi-solusi yang mungkin.
- Menegosiasikan lingkup
Mendefinisikan batasan-batasan proyek, aspek-aspek bisnis yang akan atau tidak
dimasukkan dalam proyek. Contohnya seperti tipe-tipe data, proses-proses bisnis atau
bahkan antarmuka.
- Menilai kelayakan proyek
Menentukan apakah proyek ini layak dikerjakan, memecahkan masalah,
mengeksploitasi kesempatan atau minimal bisa mengembalikan nilai yang
dikeluarkan untuk proyek.
- Mengembangkan jadwal dan anggaran
Setelah dianggap layak, rencana proyek paling tidak harus terdiri dari rencana
induk pendahuluan yang tediri dari jadwal penugasan sumber daya untuk keseluruhan
dan rencana dan jadwal terinci untuk menyelesaikan fase selanjutnya yaitu fase analisis
masalah.
Mengkomunikasikan rencana proyek
Perlu adanya seseorang atau bagian yang menyetujui dan memonitor proyek dan
pengembangan. Para manajer sistem informasi berperan untuk
menjawab
pertanyaan- pertanyaan dan mengkomunikasikan prioritas-prioritas kepada para
pengembang dan manajer proyek.
Tujuan fase ini adalah untuk mengenali solusi kandidat, menganalisa solusi kandidat
tersebut dan merekomendasikan sebuah sistem target yang akan dirancang, dibangun dan
diimplementasikan. Hasil akhir dari fase ini adalah Proposal Sistem yang akan
memenuhi
persyaratan bisnis yang telah diidentifikasi pada fase sebelumnya. Fase analisis
keputusan umumnya mencakup tugas berikut :
- Mengidentifikasi solusi kandidat
Solusi kandidat akan diketahui melalui ide-ide dan berbagai opini tentang
perancangan dari pemilik sistem, pengguna sistem, desainer maupun konsultan teknis.
Tugas ini hanya untuk menentukan solusi kandidat yang mungkin dapat
dipertimbangkan.
- Menganalisa solusi kandidat
Analisis ini dapat dilakukan ketika masing-masing kandidat atau setelah semua
kandidat diidentifikasi. Analisis kelayakan seharusnya tidak terbatas biaya dan manfaat.
Terdapat empat kriteria ketika mengevaluasi solusi, antara lain; technical
feasibility, operational feasibility, economic feasibiliy dan schedule feasibility.
- Membandingkan solusi kandidat
Setelah analisis kelayakan telah dilengkapi maka dapat dibandingkan kandidat
- kandidat dan memilih satu atau lebih solusi untuk merekomendasikannya kepada
pemilik sistem dan pengguna sistem. Hasil akhir dari tugas ini adalah sebuah solusi
yang direkomendasikan, namun jika terdapat lebih dari satu solusi maka prioritas tetap
harus diterapkan.
- Memperbarui rencana proyek
Tugas ini dipicu oleh penyelesaian solusi untuk direkomendasikan. Jadwal proyek
dan penugasan sumber daya terbaru harus ditinjau kembali dan diperbarui dengan
output kunci adalah rencana proyek yang diperbarui.
- Merekomendasikan solusi sistem
Dalam tugas ini tim merekomendasikan solusi sistem kepada komunitas bisnis.
Analis sistem harus mampu menuliskan laporan bisnis tertulis dan membuat
sebuah presentasi bisnis tanpa harus masuk pada isu-isu teknis atau alternatif.
1. 2.
Penemuan Fakta
Tugas 1
Lakukan proses analisis sistem terhadap studi kasus yang telah ditentukan, meliputi
fase ruang lingkup, fase analisis masalah, dan fase analisis persyaratan. Lengkap juga
dengan bisnis proses dan bisnis workflow.
BAB II
DATA FLOW DIAGRAM
Tujuan Instruksional Khusus :
Mahasiswa mampu mendesain dan memodelkan seluruh arsitektur aplikasi sistem informasi
yang berfokus kepada model proses fisik dengan memanfaatkan diagram alir data fisik.
2. 1.
Sebagian besar teknik analisis sistem berasal dari aplikasi teori sistem formal
dan konsep terhadap pemecahan persoalan sistem yang biasa dikenal dengan system
thinking.
2. 1. 1. Konsep Proses
Proses sistem informasi merespons kejadian dan kondisi bisnis dan
mentransformasi data menjadi informasi yang berguna.
Sistem adalah proses
Dalam analisis sistem, model digunakan untuk menampilkan dan menyajikan
sistem. Beberapa simbol model proses dapat dilihat pada Gambar 1. Proses adalah
kerja yang dilakukan pada atau sebagai respons terhadap aliran data masuk atau kondisi.
Nama Proses
Nama Proses
Nama Proses
De Marco/ Yurdon
2. 1. 2. Aliran data
Aliran data adalah komunikasi antara proses dan lingkungan sistem yang
menunjukkan input data ke proses atau output data dari proses. Disimbolkan seperti
pada Gambar 2.
Nama aliran data
Terdapat beberapa aturan mengenai aliran data baik itu dengan proses
maupun dengan data store, yang ditunjukkan seperti pada Tabel 1.
Aliran Data Ilegal
P1
P1
P1
P1
Data Store
Data Store
Data Store
Sebuah proses
dibutuhkan untuk
mengubah aliran data
di antara agen
eksternal
Sebuah proses
dibutuhkan untuk
menggunakan sebuah
data store
P1
Data Store
Sebuah proses
P1
Data Store
dibutuhkan untuk
menyajikan data dari
sebuah data store
Data Store
Sebuah proses
dibutuhkan untuk
memindahkan data
dari data store ke data
store lain
P1
Data Store
Data Store
2. 1. 3. Agen Eksternal
Agen eksternal yang termasuk dalam lingkungan sistem membentuk batasan
sistem dan mendefinisikan tempat di mana sistem berhadapan dengan lingkungannya.
Hal ini bisa berupa orang, unit organisasi, sistem lain atau organisasi lain, yang berada di
luar lingkup proyek tetapi berinteraksi dengan sistem yang sedang dikembangkan atau
dipelajari. Contohnya adalah departemen, pengguna akhir atau sistem informasi
lain. Gambar 3 adalah simbol dari agen eksternal.
Agen
AgenEksternal
Eksternal
Agen
Eksternal
Agen eksternal sebaiknya dinamai dengan kata benda tunggal yang deskriptif
seperti supplier, financial system atau pengguna.
2. 1. 4. Data Store
Data store digunakan sebagai penyimpanan data yang ditujukan
untuk penggunaan selanjutnya. Simbol untuk data store dapat dilihat pada Gambar 4.
Data Store
2. 2.
Model Proses
Tugas 2
Buatlah model proses beserta aliran data (DFD / Data Flow Diagram) sedetail
mungkin terhadap studi kasus sistem yang telah ditentukan dan sesuaikan dengan
analisis yang telah dilakukan pada tugas sebelumnya.
MODUL 3
DETAIL DATA FLOW DIAGRAM
Tujuan Instruksional Khusus :
1. Mahasiswa mengetahui konsep dasar Kamus Data dan Isi Kamus Data
2. Mahasiswa diharapkan dapat menggunakan masing-masing Kamus Data dan
Struktur
Gambar 3.1 Hubungan antara Data Flow Diagram dan Kamus Data
MODUL 4
USE CASE DIAGRAM
Use Case Diagram menyajikan interaksi antara use case dan aktor. Dimana aktor dapat
berupa orang, peralatan atau sistem lain yang beinteraksi dengan sistem yang dibangun. Use
case menggambarkan fungsionalitas sistem atau persyaratan-persyaratan yang harus
dipenuhi sistem dari pandangan pemakai. Jika Business Use Case Diagram tidak
memperhatikan apakah proses dilakukan secara otomasi terkomputerisasi, maka Use Case
Diagram berfokus hanya pada proses otomatisasi saja.
Dalam bagian ini akan membahas tentang konsep dasar pemodelan use case
meliputi:
use case, actor dan relasi. Jika sudah memahami pemodelan bisnis, ada kemiripan
antara
pemodelan bisnis dan pemodelan use case. Perbedaanya adalah jika pada pemodelan bisnis
memfokuskan pada organisasi, sedangkan pemodelan sistem berfokus pada sistem yang
sedang dibangun. Perbedaan antara pemodelan bisnis dan pemodelan sistem :
Tabel 4.1. Perbedaan Pemodelan Bisnis dengan Pemodelan
Sistem
Pemodelan Bisnis (Business
Pemodelan Sistem (Use
Item
Use Case)
Case)
Menjelaskan apa yang
Menjelaskan apa yang
Use Case
bisnis kerjakan
sistem lakukan di bisnis
Eksternal terhadap sistem
Eksternal terhadap
(mungkin internal terhadap
Aktor
organisasi
sistem)
Pekerja Bisnis Internal terhadap organisasi Tidak digunakan
4.1. Use Case
Use Case adalah bagian tingkat tinggi dari fungsionalitas yang disediakan oleh
sistem. Dengan kata lain, use case menggambarkan bagaimana seseoarang menggunakan
sistem.
Untuk mengidentifikasi use case, kita menjawab pertanyaan : apa yang sistem
lakukan terhadap dunia sekelilingnya?. Dalam UML, use case dimodelkan dengan
menggunakan
ikon:
Use case diberikan nama dalam termoniologi pemakai, bukan terminologi teknikal,
dan harus bermakna terhadap pelanggan. Nama sebuah use case adalah kata kerja atau frase
kata
kerja dengan format <kata kerja><kata benda> , dan menjelaskan apa yang
pelanggan
perhatikan
sebagai
hasil
akhir.
2.2. Actor
Actor adalah seseorang atau apa saja yang berhubungan dengan sistem yang
sedang
dibangun. Use Case menggambarkan semua yang ada dalam ruang lingkup sistem. Actor
merupakan semua yang ada di luar ruang lingkup sistem. Dalam UML, actor dimodelkan
dengan menggunakan ikon :
Relasi Assosiasi
Relasi antara actor dan use case adalah relasi assosiasi. Dalam UML, relasi assosiasi
digambarkan dengan menggunakan anak
panah.
2. Gunakan toolbar untuk menambahkan Actor, Use Case ke dalam use case diagram.
LATIHAN MODUL 4
1. Buatlah Business Use Case Diagram dari soal yang diberikan !
MODUL 5
ACTIVITY DIAGRAM
Activity diagram adalah cara lainnya untuk memodelkan aliran kejadian.
Menggunakan teks adalah bermanfaat, tetapi akan kesulitan membaca dan memahami jika
logika aliran kejadian sudah komplek.
Activity diagram menunjukkan informasi yang sama sebagaimana dalam aliran kejadian
dengan teks. Kita menggunakan Activity diagram dalam pemodelan bisnis
untuk menggambarkan aliran kerja (workflow) yang ada dalam proses bisnis.
Beberapa simbol yang digunakan antara lain :
Activity
Activity secara sederhana dapat diartikan sebagai langkah dalam proses. Dalam UML,
activity digambarkan sebagai berikut :
Menampilkan Form
Pinj am Buku
End state
digambarkan dengan garis panah putus-putus. Jika garis panah mempunyai arah dari activity
ke obyek berarti ia memperbarui nilai obyek tersebut, dan jika arah panah dari obyek ke
activity berarti ia sedang menggunakan obyek.
Transisi
Transisi menunjukkan bagaimana aliran kontrol bergerak dari satu activity ke activity
lainnya. Transisi digambarkan menggunakan anak panah dengan nama transisi
menunjukkan nama kejadiannya.
Kejadian (event) memicu terjadinya transisi, kondisi (guard condition) mengontrol
ada atau tidak ada transisi yang terjadi, sebuah kondisi harus benar agar transisi dapat terjadi.
Sinkronisasi
Sinkronisasi adalah suatu cara untuk menunjukkan bahwa dua atau lebih cabang
dari aliran terjadi secara paralel.
Tutorial Activity diagram
1. Untuk membuat activity diagram, ditempatkan pada Use Case View. Klik kanan pada Use
Case View folder, pilih yang New / Activity diagram.
2. Atau juga bisa melalui, klik kanan pada Use Case, pilih yang Sub Diagram / New
Activity diagram.
3. Untuk menambahkan Guard Condition. Double klik pada Transisi, pilih tab detail
dan inputkan kondisinya.
LATIHAN MODUL 5
1. Buatlah Activity Diagram dari soal yang diberikan !
MODUL 6
SEQUENCE & COLLABORATION DIAGRAM
Dua tipe diagram interaksi yang akan dibahas dalam modul ini, yaitu sequence
diagram dan collboration diagram. Kedua diagram tersebut menunjukkan patisipasi
obyek-obyek dalam aliran yang melalui use case dan pesan tersebut akan dikirim antar
obyek-obyek. Dua tipe diagram interaksi yang dikenal dengan nama sequence diagram dan
collaboration diagram. Sequence diagram disusun berdasarkan urutan waktu, sedangkan
collaboration diagram diorganisasikan seputar obyek itu sendiri.
Langkah-langkah yang dilakukan untuk membuat sequence diagram dan collaboration
diagram adalah :
a) Menemukan obyek-obyek
b) Menemukan aktor
a. Menemukan obyek-obyek
Sebuah cara untuk menemukan obyek adalah dengan memeriksa kata benda
dalam aliran kejadian. Cara lainnya adalah dengan melihat dokumen skenario. Kebanyakan
use case
memiliki sejumlah sequence diagram atau collaboration diagram, satu untuk masingmasing skenario pada aliran kejadian. Diagram ini dapat dibangun dengan abstraksi
level tinggi,
untuk menampilkan bagaimana sistem berkomunikasi, atau pada level tinggi,
untuk menampilkan bagaimana sistem berkomunikasi, atau pada level yang sangat
rinci, untuk
menunjukkan kelas-kelas apa saja yang berpartisipasi salam skenario
tertentu.
Tidak semua obyek didapatkan dari aliran kejadian. Form misalnya, mungkin tidak
nampak dalam aliran kejadian, tapi akan nampak dalam diagram yang memungkinkan aktor
dapat memsukkan atau menampilkan informasi ke/dari sistem. Obyek lain yang
mungkin tidak nampak dalam aliran kejadian adalah obyek-obyek kontrol. Obyek-obyek
dapat dikategorikan sebgai berikut :
Obyek Entitas. Ini adalah obyek yang menangani informasi.. Mereka
mungkin memetakan beberapa tabel dan field ke dalam basis data. Beberapa kata dalam
aliran kejadian akan menjadi obyek entitas.
Obyek Pembatas (Boundary). Obyek yang terletak dalam sebuah pembatas antara
sistem dan lingkungannya.
Obyek kontrol. Obyek opitonal yang mengontrol aliran dalam use case.
Mereka mengkoordinasikan obyek-obyek dan kontrol keseluruhan logika aliran.
b. Menemukan aktor
Satu aktor dalam diagram interaksi adalah sebuah pemicu luar yang memulai
aliran kerja untuk aliran kejadian. Kita dapat mengidentifikasi sebuah aktor dengan
melihat pada
aliran kejadian dan menentukan siapa atau apa yang memulai
proses.
Sequence Diagram
Sequence diagram adalah diagram interaksi yang disusun berdasarkan urutan waktu.
Kita membaca Sequence diagram dari atas ke bawah. Setiap use case memiliki sebuah
aliran alternafit. Setiap sequence diagram mepresentasikan satu aliran dari beberapa
aliran di dalam use case.
Kita dapat membaca diagram ini dengan memperhatikan obyek-obyek dan pesan-pesan
yang ada di diagram. Obyek yang terlibat dalam aliran ditunjukkan dengan bujur
sangkar yang ada diatas diagram.
Collaboration Diagram
LATIHAN MODUL 6
1. Buatlah Sequence Diagram dari soal yang diberikan !
MODUL 7
CLASS DIAGRAM
Class diagram digunakan untuk menampilkan kelas-kelas dan paket-paket di dalam
sistem. Class diagram memberikan gambaran sistem secara statis dan relasi anatar mereka.
Biasanya, dibuat beberapa class diagram untuk sistem tunggal. Beberapa diagram
akan menampilkan subset dari kelas-kelas dan relasinya. Dpaat dibuat beberapa diagram
sesuai dengan yang diinginkan untuk mendapatkan gambaran lengkap terhadap sistem yang
dibangun.
Class diagram adalah alat perancangan terbaik untuk tim pengembang. Diagram
tersebut membantu pengembang mendapatkan struktur sistem sebelum kode
ditulis, membantu untuk memastikan bahwa sistem adalah desain terbaik.
Kelas
BoundaryCl ass
ControlCl ass
Menyatakan bahwa sebuah kelas dapat dilihat hanya oleh kelas yang lain dalam
paket yang sama.
Multiplicity Kelas
Multiplicity memberikan gambaran sejumlah instan yang akan ditampung dalam keas.
Misalnya, dalam kelas Pegawai, kita mungkin mempunyai beberapa instan, satu untuk Ani,
satu untuk Ina, satu untuk Nana, dan seterusnya. Sehingga multiplicity untuk kelas Pegawai
diset n. Pada kelas kontrol, multiplicity diset 1 , karena pada saat aplikasi berjalan hanya satu
kelas.
Beberapa jenis multiplicity kelas :
Tabel 7.1. Notasi multiplicity untuk kelas
Multiplicity
Arti
n (default)
Banyak
0..0
Nol
0..1
Nol atau satu
0..n
Nol atau banyak
1..1
Tepat satu
1. . n
Satu atau banyak
Package
Akhirnya, dapat digunakan kombinasi dua pendekatan di atas. Paket dapat dibuat
bersarang, dimana satu paket mengandung beberapa paket lainnya. Pada level tertinggi,
dapat dikelompokkan berdasarkan fungsionalitasnya, kemudian diikuti dengan sub
fungsionalitas lainnya atau dengan stereotype-nya.
Tutorial Membuat Class Diagram
1. Expand pada Logical View, double klik pada Main. Lalu tambahkan notasi Class pada
toolbar, lalu tuliskan nama Class-nya
2. Untuk menambahkan attribute, klik kanan pada Class, lalu pilih New Attribute
3.
6. Cara lain untuk memberi tipe data pada attribute. Double klik pada Type pada tab
Attributes.
7. Pada operasi atau method, kita juga bisa menambahkan parameter file. Buka
Specification untuk Circle, pada tab Operations double klik pada Return Value.
LATIHAN MODUL 7
1. Buatlah Class Diagram dari soal yang diberikan !