Anda di halaman 1dari 8

I GEDE ADI SURYA EKA PRAMANA PUTRA

FRONT SIDE BUS 2


MANAJEMEN TEKNIK INFORMATIKA
Pengertian Dan Karakteristik Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)
MEA adalah bentuk integrasi ekonomi ASEAN dalam artian
adanya system perdagaangan bebas antara Negara-negara asean.
Indonesia dan sembilan negara anggota ASEAN lainnya telah
menyepakati perjanjian Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) atau ASEAN
Economic Community (AEC).
Indonesia yang merupakan salah satu negara yang ikut ambil
bagian dalam MEA 2015 memiliki potensi dan peluang yang besar untuk
meningkatkan perekonomian nasional. Dari data Bank Dunia 2011
memperlihatkan bahwa Indonesai mengalami pertumbuhan ekonomi
tertinggi di negara-negara ASEAN dan berada pada urutan ke tiga di Asia
setelah China dan India. Selain itu, realisasi investasi Indonesia pada
tahun 2012 mencapai Rp 313,2 triliun yang merupakan nilai tertinggi
sepanjang sejarah Indonesia.
Kekuatan Indonesia dalam menghadapi MEA 2015 terletak
pada pertumbuhan makro-ekonomi yang meningkat terlihat dari data yang
dihimpun dalam Bank Dunia tahun 2011 menjelaskan Debt to GDP Ratio
(Rasio Hutang terhadap PDB) Indonesia cukup rendah dibanding negara
ASEAN lainnya yaitu 24%. Total PDB Indonesia sebesar US$ 846 milyar
pada tahun 2011 yang merupakan terbesar di ASEAN dan ke-16 di dunia.
Indonesia juga merupakan satu-satunya anggota ASEAN yang menjadi
anggota G20.
Kekuatan dan kesempatan Indonesia untuk menjadi pemenang
dalam persaingan yang akan diberlakukan mulai 2015 mendatang
memang sangat tinggi, tetapi dibalik kekuatan yang dimiliki Indonesia
masih mempunyai banyak kelemahan. Kelemahan utama Indonesia
terletak pada sinkronisasi program dan kebijakan antar pemerintah daerah
dan pusat serta mind-set masyarakat khususnya para pelaku usaha yang
belum seluruhnya melihat peluang pengembangan perekonomian di MEA
2015 mendatang.
Melihat keadaan yang terjadi sekarang ini Indonesia
sebenarnya belum siap menghadapi MEA 2015 walaupun mempunyai
peluang dan kekuatan tinggi. Laporan Kementerian Koordinator
Perekonomian mengungkapkan bahwa Neraca Perdagangan Indonesia
sejak tahun 2005 setiap tahunnya mengalami defisit yang meningkat di
negara-negara ASEAN.
Indonesia dengan kekayaan alam yang besar ternyata
ekspornya hanya didominasi oleh barang-barang berupa bahan baku alam
(raw material), seperti batubara, minyak nabati, gas, dan minyak bumi.

Indonesia masih kalah bersaing dengan negara-negara industri utama


ASEAN seperti Singapura, Malaysia dan Thailand. Pengolahan bahan
baku alam yang merupakan hasil Indonesia masih selalu dilakukan oleh
negara lain, Indonesia belum mampu menguasai kekayaan alamnya
sendiri.
Karakteristik Dan Unsur Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) adalah realisasi tujuan
akhir dari integrasi ekonomi yang dianut dalam Visi 2020, yang didasarkan
pada konvergensi kepentingan negara-negara anggota ASEAN untuk
memperdalam dan memperluas integrasi ekonomi melalui inisiatif yang
ada dan baru dengan batas waktu yang jelas. dalam mendirikan
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), ASEAN harus bertindak sesuai
dengan prinsip-prinsip terbuka, berorientasi ke luar, inklusif, dan
berorientasi pasar ekonomi yang konsisten dengan aturan multilateral
serta kepatuhan terhadap sistem untuk kepatuhan dan pelaksanaan
komitmen ekonomi yang efektif berbasis aturan
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) akan membentuk ASEAN
sebagai pasar dan basis produksi tunggal membuat ASEAN lebih dinamis
dan kompetitif dengan mekanisme dan langkah-langkah untuk
memperkuat pelaksanaan baru yang ada inisiatif ekonomi; mempercepat
integrasi regional di sektor-sektor prioritas; memfasilitasi pergerakan
bisnis, tenaga kerja terampil dan bakat; dan memperkuat kelembagaan
mekanisme ASEAN. Sebagai langkah awal untuk mewujudkan
Masyarakat Ekonomi ASEAN
Di dalam Rumusannya MEA memiliki beberapa Rancangan
Agenda penting yang akan diberlakukan ke seluruh negara yang
merupakan anggota ASEAN, salah satunya yaitu 4 karateristik yang akan
menjadi pilar MEA yaitu:

Pasar Tunggal dan Basis Produksi


Membangun Kawasan Ekonomi yang Berdaya Saing Tinggi
Membangun Kawasan dengan Ekonsomi yang Merata
Membangun Kawasan dengan Integrasi Penuh Terhadap
Perekonomian Global

Dari keempat rancangan agenda karateristik MEA tersebut juga


akan dijalankan melalui lima elemen utama, 5 elemen utama tersebut
yaitu:

Aliran Bebas Barang


Aliran Bebas Jasa
Aliran Bebas Investasi
Aliran Modal yang Lebih Bebas

Aliran Bebas Tenaga Kerja Terampil MEA akan menjalankan


program dengan rancangan agenda diatas,hal ini sangat menguntungkan

negara anggotanya karena dengan adanya agenda di atas maka


cangkupan perekonomian suatu negara akan diperluas dan dipermudah
dalam menjalankan roda kestabilan ekonomi negara masing-masing.
Dengan kata lain pertukaran barang,jasa,modal,investasi,dan tenaga kerja
akan lebih mudah antar negara anggota Asean Economic
Community.Usaha para pengusaha lokal akan merancah sampai ke luar
negeri dengan mudah tanpa harus memusingkan bea impor ataupun
ekspor di perbatasan antar negara anggota MEA.
Pengaruh Masyarakat Ekonimi Asean Terhadap Indonesia
Negara Indonesia akan memasuki era Masyarakat Ekonomi
ASEAN (MEA) 2015, dimana dengan tujuan yang baik diharapkan dapat
membawa perubahan yang lebih baik bagi pertumbuhan ekonomi di
indonesia. Dengan adanya Masyarakat Ekonomi Asean, Indonesia
berharap dapat menstabilakan pereknomian negaranya menjadi lebih
baik.
Gambaran karakteristik utama MEA adalah pasar tunggal dan
basis produksi; kawasan ekonomi yang berdaya saing tinggi; kawasan
dengan pembangunan ekonomi yang adil; dan kawasan yang terintegrasi
ke dalam ekonomi global. Dampak terciptanya MEA adalah terciptanya
pasar bebas di bidang permodalan, barang dan jasa, serta tenaga kerja.
Konsekuensi atas kesepakatan MEA yakni dampak aliran bebas barang
bagi negara-negara ASEAN, dampak arus bebas jasa, dampak arus
bebas investasi, dampak arus tenaga kerja terampil, dan dampak arus
bebas modal.
Dampak Positif

Kegiatan produksi dalam negeri menjadi meningkat secara


kuantitas dan kualitas.
Mendorong
pertumbuhan
ekonomi
negara,
pemerataan
pendapatan masyarakat, dan stabilitas ekonomi nasional.
Menambahkan devisa negara melalui bea masuk dan biaya lain
atas ekspor dan impor.
Memulai impor, kebutuhan dalam negara dapat terpenuhi.
Memperluas lapangan kerja dan kesempatan masyarakat untuk
bekerja
Kesempatan bekerja di luar negeri tanpa berlakunya visa.

Dampak Positif lainnya yaitu investor Indonesia dapat


memperluas ruang investasinya tanpa ada batasan ruang antar negara
anggota ASEAN. Begitu pula kita dapat menarik investasi dari para
pemodal-pemodal ASEAN. Para pengusaha akan semakin kreatif karena
persaingan yang ketat dan para professional akan semakin
meningkatakan tingkat skill, kompetansi dan profesionalitas yang
dimilikinya.

Dengan diimplementasikannya MEA 2015, Indonesia


mempunyai 2 pilihan dalam drama ini, menjadi aktor utama atau malah
menjadi penonton di negeri sendiri. Dengan kata lain, MEA 2015 bisa
mendatangkan keuntungan yang besar bagi Indonesia. Namun, juga
dapat menimbulkan kerugian yang besar pula.
Dampak Negatif

Salah penerapan atas penggunaan teknologi.

Pasar dalam negeri dikuasai produk asing.

Perusahaan dalam negeri tidak mampu bersaing akan bangkrut.

Barang-barang produksi dalam negeri terganggu akibat masuknya


barang impor yang dijual lebih murah dalam negeri yang
menyebabkan industry dalam negeri mengalami kerugian besar.

Terjadinya persaingan yang tidak sehat, karena pengaruh dari


perdagangan bebas.

Bila tidak mampu bersaing maka pertumbuhan perekonomian


Negara akan semakin rendah dan bertambahnya pengangguran
dalam negeri.

Investasi asing terhadap kebijakan ekonomi Indonesia.

Masuknya tenaga kerja asing ke Indonesia.

Mendorong masyarakat hidup konsumtif.

Barang - barang produksi dalam negeri terganggu akibat masuknya


barang impor yang dijual lebih murah dalam negeri yang
menyebabkan industri dalam negeri mengalami kerugian besar.

Orang-orang asing akan lebih leluasa mengekploitasi alam


Indonesia.

Persaingan yang sangat ketat. Nah, jika kita (orang Indonesia)


kalah dalam bersaing maka pengangguran akan merajalela dan
tentunya kemiskinan akan semakin banyak.

Peran Generasi Muda Dalam Menghadapi MEA 2015


Pada momentum Komunitas ASEAN yang dimulai dari
penerapan ASEAN Economic Community 2015 atau lebih dikenal
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015, menuntut kesiapan Indonesia
dalam menyongsong MEA untuk menunjukan kualitas Sumber Daya
Manusianya. Apakah menjadi leader dalam persaingan MEA atau justru
menjadi tamu dan penonton di negara sendiri. Mengingat potensi kita
dalam banyak aspek memiliki keunggulan komperatif namun tidak diiringi
dengan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang dipandang memiliki

jumlah yang besar namun tidak memiliki daya saing (kompetitif). Hal ini
dikarenakan sasaran pasar yang paling potensial bagi negara-negara
ASEAN tersebut adalah Indonesia karena memiliki jumlah penduduk yang
sangat besar, yakni 250 juta jiwa atau hampir sentengah dari jumlah
penduduk negara yang tergabung ASEAN yang berjumlah 600 juta jiwa,
artinya separuh dari pasar ekonomi di ASEAN adalah negara Indonesia.
Selain itu negara terluas dari ASEAN adalah Indonesia yang tentunya juga
memiiki kekayaan alam yang jauh lebih melimpah.
Tantangan dan momentum dalam menghadapi Masyarakat
Ekonomi ASEAN (MEA) 2015 ini adalah suatu peristiwa yang harus
mendapatkan perhatian masyarakat, khususnya peran pemuda dalam
menjawab tantangan tersebut. Pemuda harus memegang peranan sentral
dalam menjalankan dan menyongsong MEA, sebab pemuda selalu
memiliki aspirasi yang berbeda dengan aspirasi masyarakat secara
umum. Dalam makna yang positif aspirasi yang dimiliki pemuda ini yaitu
semangat untuk membuat perubahan ke arah yang lebih baik atau
sebagai agen perubahan. Oleh karena memiliki semangat pembaharu,
diharapkan para pemuda mampu menghadapi MEA dengan
semangatnya, inovasi, dan kreatifitas-kreatifitasnya. Untuk itu pemuda
dengan karakter progresifnya harus melihat kesepakatan MEA 2015
bukan sebagai sebuah ancaman melainkan berpandangan optimis dan
visioners sebagai sebuah peluang dan kesempatan dalam memajukan
perekonomian bangsa.
Lebih daripada itu selain menghadapi Masyarakat Ekonomi
ASEAN (MEA) peranan pemuda dalam menyongsong Komonitas ASEAN
lainnya yaitu Masyarakat Politik Keamanan ASEAN dan Masyarakat
Sosial Budaya ASEAN juga sangat penting. Misalnya dalam menghadapi
Masyarakat Budaya ASEAN, sebagaima yang ketahui bahwa banyak
warisan sosial budaya kita yang ternyata mempunyai kesamaan dengan
negara ASEAN lainnya. Meskipun kita merasa tidak nyaman, namun
kuliner rendang sudah dipatenkan oleh Malaysia. Begitu pula Seni tari
rakyat Reok Ponorogo ada pula di negeri seberang. Kerajinan batik yang
menjadi warisan klasik Indonesia, ternyata juga ada di Malaysia dan
Thailand. Untuk itu semua generasi muda dan pemuda Indonesia harus
terus meningkatkan kemampuan, skill, dan nalar intelektual serta ilmu
pengetahuan dan teknologi agar dapat merebut keunggulan dalam
komunitas ASEAN ini. Maka pemuda mestilah membangun kolaborasi dan
jaringan kerjasama. Melakukan inisiatif mencari hal-hal baru yang inovativ
dan kreatif serta memupuk kemampuan berkompetisi dan mengasah
keterampilanya. Lebih dari itu semua pemuda harus terus menerus
menguasai dan memelihara serta meningkatkan kualitas kekayaan dan
khazanah lokal dan nasional.
Kesadaran akan pentingnya usia dan jiwa muda itulah para
pemuda harus selalu tampil dalam setiap momentum, bukan sebagai
objek suatu peristiwa dan momentum penting bangsa melainkan menjadi
subjek pengubah, agen dan katalisator yang mendorong setiap perubahan

ke arah yang konstruktif. Maka dari itu dalam merealisasikan Komunitas


ASEAN ini, diperlukan penguatan peran strategis pemuda agar memiliki
kemampuan dan kecakapan untuk melakukannya. Peran yang dimaksud
adalah kekuatan moral, kontrol sosial, dan agen perubahan dalam segala
aspek pembangunan nasional. Salah satunya yaitu melalui upaya
pemerintah, seperti penyadaran, pemberdayaan, dan pengembangan
pemuda.
Dengan memiliki kemampuan dalam suatu bidang tertentu atau
memiliki kemampuan lebih dari satu maka para pemuda akan mampu
menjalankan perannya dengan optimal, sehingga mampu menghadapi
Masyarakat ASEAN 2015 dengan optimis. Selain dari hard skill pemuda
juga harus memiliki soft skill yang tinggi, hard skill dan soft skill merupakan
dua komponen yang tidak dapat dipisahkan. Dari beberapa penelitian
yang telah dilakukan masing-masing skill akan berbeda porsinya dalam
menentukan kesuksesan seseorang. Soft skill sekitar 80% dan sisanya
20% oleh hard skill, karena kesuksesan seseorang tidak ditentukan
semata-mata oleh pengetahuan dan kemampuan teknis (hard skill) saja,
tetapi lebih oleh kemampuan mengelola diri dan orang lain (soft skill).
Hard skill yaitu penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi dan
ketrampilan teknis yang berhubungan dengan bidang keilmuan yang
dipelajari. Sedangkan soft skill merupakan keterampilan seseorang dalam
berhubungan dengan orang lain (inter-personal skill) dan ketrampilan
dalam mengatur dirinya sendiri (intra-personal skill) yang mampu
mengembangkan untuk bekerja secara maksimal. Inter-Personal skill
diantaranya kemampuan dalam berkomunikasi, membangun hubungan
baik, kemampuan memotivasi, kemampuan kepemimpinan, kemampuan
memasarkan diri sendiri, kemampuan bernegosiasi, kemampuan
berpresentasi, kemampuan berkomunikasi di depan publik. Sedangkan
Intra-Personal skill diantaranya adalah membentuk karakter, membentuk
kepercayaan atau keyakinan, melaksanakan dan mengatur perubahan,
mengatur tingkat stres pada diri sendiri, melaksanakan dan mengatur
waktu, proses berfikir kreatif, dan menentukan tujuan hidup
Peran pemerintah dalam mengembangkan sektor kepemudaan
ini adalah langkah yang sangat strategis dan berimplikasi jangka panjang
dalam menjawab tantangan dan rintangan serta kendala Masyarakat
ASEAN 2015. Hal ini berguna untuk menciptakan sumber daya manusia
yang bukan saja berkualitas secara akdemis namun juga dapat menjawab
kebutuhan pasar tenaga kerja ASEAN dan bahkan dunia, mengingat
sering dikeluhkan kualitas lulusan pendidikan tinggi kita tidak berbanding
lurus dengan kebutuhan pasar tenaga kerja, akhirnya lulusan sarjana
sering harus menelan pil pahit karena harus menjadi pengangguran
intelektual setelah lulus kuliah karena tidak memiliki daya saing dan
kualifikasi pasar tenaga kerja.
Beberapa langkah strategis untuk mengembangkan potensi
kepemimpinan pemuda sesuai harapan yang digariskan dalam UU

tentang kepemudaan, dimana fungsi pemuda adalah sebagai agen


perubahan, sosial control, dan kekuatan moral. Beberapa langkah yang
dapat ditempuh selain memperbaiki kualitas pendidikan formal kita agar
mampu menjawab tantangan pasar tenaga kerja dan mencetak manusia
yang memiliki komitemen kebangsaan. Dapat pula ditempuh melalui
peningkatan
skala
kuantitas
dan
kualitas
kegiatan ekstra
schoolatau ekstra kampus melalui pendidikan, pelatihan, pengkaderan,
pembimbingan,
pendampingan
melalui
forum
atau
pelatihan (training)kepemimpinan pemuda secara intensif, berkelanjutan
dan atau berjenjang.
Disamping itu pengembangan potensi wirausaha (enterprenur
)dikalangan pemuda penting juga untuk digalakan, mengingat jumlah
wirausaha atau pengusaha Indonesia dari jumlah angkatan tenaga kerja
masih terbilang sangat kecil. Langkah-langkah pengembangan bakat
kewirausahaan para anak muda ini dapat ditempuh selain melalui
pembekalan pengetahuan kewirausahaan melalui pelatihan dan
pembimbingan, wirausaha muda juga harus diberikan kesempatan dalam
bentuk pinjaman atau permodalan dengan biaya pengembalian dan syarat
yang
lunak.
Pemerintah
dapat
pula
mengembangkan
lebihintensif dan profesional program kemitraan dan pemagangan pada
perusahaan yang sudah berpengalaman bagi para pemuda untuk
menimbah ilmu dan pengalaman sebagai bekal merintis usaha sendiri di
masa mendatang.

DAFTAR PUSTAKA
Rahayu, Srikandi. 2014. Pengertian Dan Karakteristik Masyarakat
Ekonomi ASEAN (MEA).
http://seputarpengertian.blogspot.com/2014/08/Pengertian-karakteristikmasyarakat-ekonomi-asean.html. 7 September 2015 (22:15).
Indonesia, BBC. 2014. Apa Yang Harus Anda Ketahui Tentang
Masyarakat Ekonomi Asean.
http://www.bbc.com/indonesia/berita_indonesia/2014/08/140826_pasar_te
naga_kerja_aec. 7 September 2015 (22:18).
Dewi, Fajrianita. 2014. Dampak Positif Berlakunya Masyarakat Ekonomi
Asean 2015 Bagi Indonesia.
https://www.academia.edu/9385385/Dampak_Positif_Berlakunya_Masyar
Masy_Ekonomi_Asean_2015. 8 September 2015 (12:12).
Suroso, G.T. 2015. Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) dan Perekonomian
Indonesia. Badan Pendidikan Dan Pelatihan Keuangan Kementerian
Keuangan. http://www.bppk.kemenkeu.go.id/publikasi/artikel/150-artikelkeuangan-umum/20545-masyarakat-ekonomi-asean-mea-danperekonomian-indonesia. 8 September 2015. (13:31).
AbduRofiq, Atep. 2014.
https://www.academia.edu/9997959/MENAKAR_PENGARUH_MASYARA
KAT_EKONOMI_ASEAN_2015_TERHADAP_PEMBANGUNAN_INDONE
SIA_Atep_AbduRofiq. 9 September 2015. (21:11).

Anda mungkin juga menyukai