Topologi Jaringan
Topologi Jaringan
Disiapkan oleh
Bhinneka Group
1. PENDAHULUAN
Pembangunan Infrastruktur Jaringan dan Web Aplikasi Bhinneka Group (SISNET 2009 )saat ini
sedang dilaksanakan dan dilakukan pengembangan yang saat ini sudah mencakup Kota
Bandung, Bekasi, Cirebon, Sumedang, dan Bekasi. Dalam rangka menyiapkan pemanfaatan
jaringan infrastruktur yang sudah dibangun tersebut, banyak terjadi masalah di lapangan dan
juga tidak adanya monitoring pada setiap Server maupun Aturan Standard Operasional apabila
terjadi masalah dan apa saja yang harus ditindak-lanjuti.
Buku SOP Bidang Teknologi Informasi PO Bhinneka Group Bab Standarisasi Pengaturan
Hardware dimaksudkan untuk lebih memudahkan TroubleShooting yang terjadi pada Server
maupun Client.
Dengan adanya SOP ini diharapkan akan memberikan sebuah aturan standard IT baik dari
pemasangan dan implementasi yang akan dilakukan pada setiap Depo. Apabila terjadi
penambahan maupun perubahan pada Hardware harus dilakukan update pula terhadap SOP
yang sudah disusun agar data dari SOP data.
Bhinneka Group
Bhinneka Group
Bhinneka Group
No
1
2
3
4
5
6
7
8
Nama Komputer/Hostname
Order -1/2
Gudang
Ceo-1/2
Accounting-1/2
Server samba-skr
Server gondor-p
Server gondor-s
Router mikrotik-skr
Keterangan
Bagian Penjualan Ticket Bis
Bagian Montir+Supir+Bengkel
Bagian Kepala Cabang Depo Bandung
Bagian Keuangan
File Server+DNS Local
Database MYSQL+Web App
Replikasi Database MYSQL Local
Router + Firewall
Bhinneka Group
Gambaran Topologi yang ada di Chillout Bandung di mana sebagai daerah DMZ:
No
1
2
Nama Komputer/Hostname
VPN
Arwen
3
4
5
6
7
Gandalf
Sumedang
Sukabumi
Aragorn
Zabbix
Keterangan
VPN Server + DNS Server
Untuk Testing Semua Replicakasi +
Web Server + Replikasi MYSQL
Bandung
Replikasi MYSQL Bekasi VPN
Replikasi MYSQL Sumedang VPN
Replikasi MYSQL Sukabumi VPN
Replikasi MYSQL Cirebon VPN
Monitoring Server
Bhinneka Group
No
1
2
3
4
5
6
Nama
Komputer/Hostname
Accounting
Ceo
Samba-bks
Gandalf-p
Gandalf-s
Router
Keterangan
Bagian Keuangan Bekasi
Bagian Kepala Cabang Depo Bekasi
File Server+ DNS Local
Database MYSQL Bekasi
Replikasi MYSQL Bekasi Local
Router + VPN Client
Bhinneka Group
TOPOLOGI JARINGAN
SUKABUMI
Hostname: Router
IP: 10.44.44.1/24
Hostname: accounting
IP: 10.44.44.2 /24
Hostname: ceo
IP: 10.44.44.3 /24
Hostname: sukabumi-s
IP: 10.44.44.5 /24
No
1
2
3
4
5
Nama
Komputer/Hostname
Accounting
Ceo
Samba-skb
Sukabumi-p
Sukabumi-s
Keterangan
Bagian Keuangan Sukabumi
Bagian Kepala Cabang Depo Sukabumi
File Server+Manage Account
Database MYSQL Sukabumi
Replikasi MYSQL Sukabumi Local
Bhinneka Group
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Nama Komputer/Hostname
Order
Gudang-1/2
Ceo
Accounting-1/2
Kasir
Samba-crb
Server gondor-p
Server gondor-s
Router ubuntu-crb
Keterangan
Bagian Penjualan Ticket Bis
Bagian Montir+Supir+Bengkel
Bagian Kepala Cabang Depo Cirebon
Bagian Keuangan
Menangani Pembelian Ticket Bis
File Server+DNS Local
Database MYSQL+Web App
Replikasi Database MYSQL Local
Router + Firewall + VPN User
Bhinneka Group
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Nama Komputer/Hostname
Order
Gudang-1/2
Ceo
Accounting-1/2
Kasir
Samba-Sumedang
Server zennos-p
Server zennos-s
Router ubuntu-smd
Keterangan
Bagian Penjualan Ticket Bis
Bagian Montir+Supir+Bengkel
Bagian Kepala Cabang Depo Sumedang
Bagian Keuangan
Menangani Pembelian Ticket Bis
File Server+Manage Account
Database MYSQL+Web App
Replikasi Database MYSQL Local
Router + Firewall + VPN User
Bhinneka Group
10
dan
Host-Address
akan
menjadi
NNN.hhh.hhh.hhh.
Class B: Untuk organisasi ukuran menengah, dibagikan 2 oktet untuk Host-Addr (65,536
nomor
alamat).
Pembagian
untuk
Net-Addr
dan
Host-Addr
menjadi
NNN.NNN.hhh.hhh.
Bagaimana bisa tahu, IP-Addr mana yang Class A, B, atau C? Tandanya adalah, lihat oktet
pertama. Kalau octet pertama itu:
* 001 - 126 > Class A
* 128 - 191 > Class B
* 192 - 223 > Class C
Ada banyak lagi organisasi-organisasi raksasa seperti organisasi pemerintahan Amerika
yang menggunakan jaringan Class A. Tetapi karena faktor keamanan dan faktor lainnya,
public website mereka gunakan yang class C, atau redirection dari IP Addr Class C.
Penguasa Class A ini, selain besar, mereka pertama-tama terlibat dalam pengembangan
internet.
Contoh pemisahan Net-Addr dan Host-Addr:
Class A: 018.181.000.031: Net=018; Host=181.000.031
Class B: 129.042.019.099: Net=129.042; Host=019.099
Class C: 192.018.097.241: Net=192.019.097; Host=214
Bhinneka Group
11
No
1
2
3
4
5
6
7
8
Nama Depo
Bandung(Sangkuriang)
Bandung(Chillout)
Bekasi
Cirebon
Sumedang
Sukabumi
VPN Server
PointToPoint
(Sangkuriang-Chillout)
Keterangan
10.44.88.0 /24
10.44.100.0 /24
10.44.99.0 /24
10.44.66.0 /24
10.44.22.0 /24
10.44.44.0 /24
10.22.0.0 /24
172.16.12.0 /24
Jaringan yang ada di Bhinneka Group menggunakan Class A dengan Subnet Mask 24 hal
ini digunakan untuk memperkecil Multicast yang terjadi di dalam jaringan.
Bhinneka Group
12
Bhinneka Group
13
Bandwidth seperti diungkapkan di atas adalah kemampuan maksimum dari pipa untuk
mengalirkan data dalam waktu satu detik. Sedangkan kecepatan, adalah jarak yang
ditempuh dari suatu satuan waktu, misalnya dalam satu detik.
Misalnya server anda terhubung melalui kabel telepon anda menghubungkan terhubung
dengan modem ke Internet Service Provider (ISP) dengan bandwidth 56kbps. Semakin
lebar bandwidth yang ada tentu data yang dilewatkan akan semakin besar.
Saluran ini dibagi menjadi dua, Narrowband (jalur sempit) dan Wideband (jalur lebar).
Jalur Jaringan yang baik sebaiknya memisahkan antara Jalur Data dan Jalur Internet. Hal
ini digunakan untuk memaksimal bandwidth yang ada agar arus traffic tidak menggangu
data yang akan dikirim melalui VPN Server.
ISP yang digunakan oleh Bhinneka ada 2 macam:
Bhinneka Group
14
Apa itu IIX? Dalam bahasa sederhana, IIX (Indonesia Internet eXchange) adalah jalur
akses internet lokal Indonesia. Jaringan ini mulai dikembangkan pada 1997 dengan
disponsori oleh Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia (APJII). Secara teknis, IIX
merupakan jaringan interkoneksi dari tiga jaringan, masing-masing milik Telkom
Indonesia, Satelindo, dan Indosat untuk membentuk sebuah IXP (Internet eXchange
Protocol). Setiap ISP di Indonesia dapat memilih untuk menggunakan salah satu dari
ketiganya.
Bhinneka Group
15
Sebelum adanya IIX, akses untuk server-server Indonesia seringkali harus melalui jalur
internet luar negeri. Kalau dianalogikan, ini sama seperti mengirimkan paket dari Jakarta
ke Bandung, namun harus melalui Amerika Serikat. Sangat tidak praktis dan boros biaya.
Keberadaan IIX sangat bermanfaat untuk memangkas rute akses antar ISP di Indonesia
dan karenanya, merupakan solusi untuk menghemat penggunaan bandwidth
Internasional bagi ISP.
Karena menjaga data terkirim dengan baik dengan memaksimal bandwidth maka untuk
jalur data akan menggunakan jalur IIX. Jalur IIX ini nantinya akan dikhususkan untuk
keperluan internal yang menangani data internal tiap Depo di 5 wilayah.
Bhinneka Group
16