Anda di halaman 1dari 3

Official Statistics

Environment Indicator: Water Supply and Consumption

Persediaan dan Konsumsi Air di Indonesia

Profil Indonesia
Indonesia, negara yang terdiri dari 34 propinsi merupakan negara terbesar di Asia
Tenggara baik dalam jumlah populasi penduduk maupun luas daerah administrasi yang
mencapai 1.904.569 km2. Beribukota di Jakarta, negara ini memiliki 17.508 pulau
dengan 6000 pulau yang dihuni. Pulau-pulau tersebut terbagi dalam tiga kelompok
besar, yaitu Kepulauan Sunda Besar yang meliputi Sumatera, Jawa, Kalimantan,
Sulawesi, dan Papua. Kelompok kedua adalah Kepulauan Sunda Kecil yang meliputi
Bali dan Nusa Tenggara. Kelompok terakhir adalah Kepualuan Maluku.
Sebagai suatu negara yang masih berkembang, Indonesia tidak terlepas dari
masalah kependudukan, seperti pertambahan penduduk yang terus meningkat setiap
tahunnya dan persebaran penduduk yang tidak merata pada suatu wilayah. Kedua
permasalahan ini dapat memunculkan masalah-masalah baru seperti persediaan air.
Menurut sensus penduduk 2010, jumlah penduduk Indonesia sebesar 237.556.363 jiwa
dengan perkiraan sebelumnya pada 19 Juni 2009 sebesar 230.472.833 jiwa. Terlihat
terdapat penambahan penduduk sekitar 7 juta jiwa.
Persediaan dan Konsumsi Air
Air meliputi sekitar 70% permukaan bumi. Sekitar 97,2% dari itu adalah garam,
hanya 2,8% segar. Menurut Roestam Sjarief, air merupakan zat yang paling esensial
dibutuhkan oleh makhluk hidup. Peningkatan populasi dan pembangunan menyebabkan
meningkatnya kebutuhan akan Sumber Daya Air dikarenakan penyediaan air bersih
memiliki peranan yang sangat penting dalam masyarakat terutama dalam meningkatkan
kualitas kesehatan. Menurut Slamet (1994) manusia menggunakan air untuk berbagai
keperluan, seperti mandi, cuci, kakus pertanian, dan dalam produksi pangan. Bagi tubuh
manusia air juga sangat berguna untuk menjaga keseimbangan metabolisme tubuh.
Sumber Daya Air yang terdapat di permukaan bumi ini dapat dibedakan berdasarkan
letak sumbernya, yaitu.
1. Air Hujan : merupakan sumber utama air di bumi
2. Air Permukaan : meliputi badan-badan air semacam sungai, danau, telaga, waduk,
rawa, air terjun dan sumur permukaan. Sebagian besar berasal dari air hujan yang
jatuh ke permukaan bumi.
3. Air Tanah : berasal dari air hujan yang jatuh ke permukaan bumi yang kemudian
mengalami penyerapan ke dalam tanah dan mengalami proses filtrasi secara
alamiah.
Menurut UU No 7 Tahun 2004 mengenai Sumber Daya Air menetapkan bahwa
sumber daya air harus dikelola berdasarkan prinsip konservasi, keseimbangan,
kemanfaatan umum, keterpaduan dan keserasian, keadilan, kemandirian, transparansi
dan akuntabilitas juga. Sumber Daya Air ini nantinya akan diolah oleh penyelenggara
air minum sehingga dapat diditribusikan kepada masyarakat dalam bentuk air minum.
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 492/MENKES/PER/IV/2010 pasal 1 ayat
2 penyelenggara air minum adalah badan usaha milik negara/badan usaha milik daerah,
koperasi, badan usaha swasta, usaha perorangan, kelompok masyarakat dan/atau

Farisca Susiani 1314201029

Official Statistics

Environment Indicator: Water Supply and Consumption

individual yang melakukan penyelenggaraan penyediaan air minum. Selanjutnya


berdasarkan PP No 14 Tahun 1987, maka pengelolaan sarana dan prasarana sumber
daya air diserahkan kepada Pemerintah Daerah Tingkat I (Propinsi), sedangkan
pengelolaannya dilakukan oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) yang berada di
bawah kendali Pemerintah Daerah Tingkat II Kabupaten/Kotamadya.
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 492/MENKES/PER/IV/2010 pasal
1 ayat 1 mengenai persyaratan kualitas air minum, mendefinisikan bahwa air minum
adalah air yang melalui proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat
diminum. Air minum dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis. Jenis air minum
menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 907/MENKES/SK/VII/2002 meliputi air
yang didistribusikan melalui pipa untuk keperluan rumah tangga, air yang
didistribusikan melalui tangki air, air kemasan, air yang digunakan untuk produksi
bahan makanan dan minuman yang disajikan kepada masyarakat.
Masalah yang timbul dari persediaan air yang disalurkan oleh PDAM selain dari
segi kuantitas namun juga kualitasnya. Teknologi pengolahan air minum yang
digunakan oleh PDAM di Indonesia umumnya masih menggunakan sistem
konvensional yaitu dengan sistem Pengendapan Kimia, Saringan Pasir, dan Proses
Disinfeksi menggunakan senyawa khlorin. Teknologi ini dirancang untuk mengolah air
baku tidak asin (berasal dari air tanah atau air permukaan) atau sesuai dengan mutu air
Golongan B. Perlu diketahui sebelumnya dalam PP No 20 tahun 1990, kualitas air
dikelompokkan menjadi 4 golongan, yaitu
1. Golongan A : air yang dapat digunakan sebagai air minum secara langsung tanpa
pengolahan terlebih dahulu.
2. Golongan B : air yang dapat digunakan sebagai air baku air minum.
3. Golongan C : air yang dapat digunakan untuk keperluan perikanan dan
peternakan.
4. Golongan D : air yang dapat digunakan untuk keperluan pertanian, usaha di
perkotaan, industri, dan pembangkit tenaga air.
Padahal kualitas air baku saaat ini khususnya di wilayah perkotaan sudah tidak
memenuhi syarat air Golongan B.
Parameter untuk kualitas air minum dikategorikan dalam tiga, yaitu fisik, kimia
dan mikrobiologi. Definisi ini berlaku di setiap negara. Menurut Ambarita (2001), sejak
dikeluarkannya PP No. 14 tahun 1987 tersebut hingga tahun 2000 jumlah PDAM di
seluruh Indonesia berjumlah 290 perusahaan dengan total jumlah sambungan dari
seluruh PDAM sebesar 5.235.578 sambungan rumah, penyaluran air ke setiap rumah
menggunakan pipa-pipa. Kualitas air PDAM tidak dapat digunakan sebagai air yang
layak untuk konsumsi. Untuk kebutuhan minum dan memasak, umumnya warga
khususnya perkotaan mengandalkan air kemasan ataupun air suling isi ulang. Namun
tidak menutup kemungkinan bagi sebagian warga yang langsung menggunakan air
PDAM untuk keperluan minum dan memasak.
Persediaan dan Konsumsi Air Secara Internasional
Menurut Kamus Oxford, air adalah cairan transparan yang membentuk sungai,
danau, laut dan hujan, dan merupakan konstituen utama dari cairan makhluk hidup.
Definisi lain menyebutkan air adalah mata air mineral yang digunakan untuk mandi atau
pun minum. Air minum tersedia di hampir semua tempat yang didiami oleh penduduk,

Farisca Susiani 1314201029

Official Statistics

Environment Indicator: Water Supply and Consumption

meskipun mungkin mahal dan pasokan tidak selalu berkelanjutan. Menurut sumber
dimana air dapat diperoleh antara lain.
1. Sumber tanah seperti air tanah, akuifer
2. Curah hujan yang meliputi hujan, hujan es, salju, kabut
3. Air permukaan seperti sungai, gletser
4. Sumber biologis seperti tanaman
5. Desalinated air laut
6. Jaringan air
7. Generator air atmosfer
Secara internasional konsumsi air minum terdiri dari air keran, air botol, dan air suling.
Mata air sering digunakan sebagai sumber untuk botol air. Sedangkan air keran
digunakan sistem air secara domestik di negara-negara maju, yaitu dengan menyalurkan
ke setiap rumah melalui keran.
Salah satu negara maju yang menggunakan air minum melalui keran adalah
Amerika Serikat. Di Amerika Serikat terdapat sebuah lembaga sejenis PDAM, yaitu
Environmental Protection Agency (EPA). EPA menetapkan standar untuk keran dan
sistem air publik di bawah Safe Drinking Water Act (SDWA).The Food and Drug
Administration (FDA) mengatur air kemasan sebagai produk makanan di bawah Federal
Food, Drug, dan Kosmetik Act (FFDCA). Peter W. Preuss, kepala divisi EPA AS
menganalisis risiko lingkungan, telah "sangat prihatin" tentang standar air minum saat
ini, dan menyarankan pada tahun 2009 bahwa peraturan terhadap bahan kimia tertentu
harus diperketat. Untuk sumber air keran yang dikonsumsi dengan aman, harus
dilakukan perawatan yang memadai dan memenuhi peraturan air minum.
Gambaran Permasalahan dan Sumber Data
Berdasarkan definisi di atas terlihat bahwa di Indonesia permasalahan persediaan
dan konsumsi air menarik untuk dikaji dan diangkat dalan sebuah penelitian. Terlebih
untuk daerah perkotaan seperti Surabaya. Selain karena penduduk yang semakin
meningkat yang diikuti oleh semakin meningkatnya permintaan air bersih, kondisi air
PDAM sudah mencapat batas yang dikhawatirkan yang dapat berakibat pada kesehatan
konsumen. Hal ini tidak terlepas dari bahan baku air yang digunakan telah mengalami
pencemaran serta bahan polimer yang digunakan pada sambungan pipa PDAM.
Sumber data yang digunakan dapat berasal dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Variabel-variabel yang diduga berpengaruh
terhadap persediaan dan konsumsi air, beberapa diantaranya adalah kualitas air,
kuantitas air, tingkat pendapatan, tingkat pendidikan, dan tingkat kesehatan.

Farisca Susiani 1314201029

Anda mungkin juga menyukai