HASIL PENELITIAN
Promosi Kesehatan
KIA-KB.
Perbaikan Gizi
Kesehatan Lingkungan
Pemberantasan Penyakit Menular
Pengobatan
Kesehatan sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum perlu diwujudkan
dan
UUD
1945.
Pembangunan
Kesehatan
bertujuan
untuk
meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang
25
26
agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal, hal ini tertuang dalam
visi Indonesia Sehat 2010 yang merupakan cerminan masyarakat, bangsa dan
Negara Indonesia dengan ditandai oleh penduduknya yang hidup dengan perilaku
sehat
dan
dalam
lingkungan
sehat,
untuk
mencapai
tujuan
tersebut
26
27
Puskesmas Selatpanjang Terletak di Kelurahan Selatpanjang Kota, yang
Berbatasan Dengan :
Utara :
Selatan:
Pulau Sumatra
Barat :
Timur :
Kecamatan Rangsang
28
Tingkat sosial di wilayah Puskesmas Selat panjang umumnya homogen dan
pendapatannya sebagian besar pedagang, Pegawai Negeri, sopir becak, buruh
industri pohon sagu dan perikanan. mengenai pendapatan perkapita pertahun
belum didata.
Tingkat Pendidikan untuk wilayah pedesaan umumnya tamat SD dan
SLTPdan masih sedikit sekali yang tamat perguruan tinggi dan untuk wilayah
perkotaan umumnya tamatan SLTA hingga perguruan tinggi, sedangkan yang
melek huruf sebanyak 2389 orang atau 9,03% dari jumlah penduduk.
Dengan melihat tingkat pendidikan tersebut diatas keinginan masyarakat
untuk menyerap informasi Kesehatan sebenarnya sudah cukup memadai untuk
wilayah perkotaan, namun faktor ekonomi dan pengetahuan yang menyebabkan
kurangnya kemampuan masyarakat untuk menyerap informasi tentang kesehatan,
untuk mengatasinya perlu dilakukan usaha dan pembinaan yang sangat optimal.
3. Lingkungan Fisik dan Biologi
Dari pendataan kesehatan lingkungan tahun 2010 diperoleh jumlah rumah
diwilayah Puskesmas kota Selat panjang terdiri 62,7% permanent, 22,8% semi
permanent dan sisanya 14,5% tidak permanent. Hal ini sangat berhubungan
dengan tingkat ekonomi masyarakat sehingga jelas kemampuan untuk
membangun rumah yang memenuhi syarat kesehatan masih kurang, rata-rata
rumah yang ada dihuni oleh 4-5 orang, sehingga tingkat kepadataannya dapat
dikatakan cukup baik.
Sebagai sumber air bersih sebagian besar menggunakan sumber air bor serta
air hujan. Tempat pembungan air besar umumnya sudah menggunakan jamban
keluarga dan sedikit saja yang masih disungai dan selokan, untuk SPAL sudah
banyak menggunakannya tetapi masih banyak yang hanya saluran air hujan.
4. Derajat Kesehatan Masyarakat
Secara umum bergizi baik namun masih ditemui balita bergizi kurang, pada
tahun 2011 persentase balita bergizi baik 65,12 % atau 2931 jiwa dari jumlah
balita yang ditimbang sebesar 4501 jiwa dan persentase balita bergizi kurang
sebesar 34,88 % atau 1570 jiwa dari jumlah balita yang ditimbang 4501 jiwa,
28
29
sedangkan jumlah bergizi buruk 0%, gizi lebih 0%. Masih ditemukannya balita
bergizi kurang disebabkan krisis ekonomi yang berkepanjangan sehingga tingkat
kemampuan penduduk untuk memperoleh gizi yang baik kurang, masalah
kekurangan gizi pada anak balita ini dapat diatasi dengan menggunakan dana
JPKMM dan dana Penanggulangan Kasus Gizi kurang dari Dinas Kesehatan
Kabupaten Kepulauan Meranti dengan diberikannya makanan tambahan berbagai
bentuk.
4.1.3 Sumber Daya Kesehatan yang Ada
Upaya Kesehatan yang telah dilakukan di Puskesmas Selatpanjang selama
tahun 2011 mencakup 6 program pokok Puskesmas, tetapi ada sebagian kegiatan
tidak bisa sepenuhnya dilaksanakan karena keterbatasan sarana dan tenaga,
sebagai gambaran dapat kami sajikan sebagai berikut:
Jumlah kunjungan rawat jalan di Puskesmas Selatpanjang pada tahun 2011
adalah Umum 29008 orang, cakupan kunjungan pelayanan rawat jalan Puskesmas
Selatpanjang 86,6%.
Cakupan kunjungan Bayi (minimal 4 kali) jumlahnya 736 bayi atau 83,4%.
Presentase terbesar di Puskesmas Selatpanjang Kota dengan 92,9%, terendah di
Puakesmas Sungai Tohor dengan 56,6 %.
Cakupan Imunisasi di wilayah Puskesmas Selatpanjang adalah 100%
(cakupan Campak) dan drop out rate sebesar 0%. Cakupan ibu hamil dan
menyusui diambil dari cakupan kunjungan KIA dan posyandu serta kunjuungan
KIA Puskesmas Selatpanjang juga dan Puskesmas Pembantu dan Bidan Desa
Cakupan kunjungan ibu hamil di Puskesmas Selatpanjang Kota adalah
sebesar 98,4% (K1) dan 98,1 % (K4) terbesar di Puskesmas Kepau baru dengan
156.4% (K1) 135.9%(K4), terendah di Tanjung Gadai 88.7% (K1) dan 86.8%
(K4). Cakupan Persalinan oleh tenaga Kesehatan adalah sebesar 100% Cakupan
Keluarga Berencana sebesar KB baru 8,3 % dan KB aktif 72.7%.
Peran Serta Masyarakat. Sejauh ini untuk mengukur peran serta masyarakat
dalam bidang kesehatan hanyalah dari beberapa indikator out put program, dan
untuk selanjutnya dapat kami sajikan beberapa data yang berkaitan dengan peran
serta masyarakat :
29
30
1. Jumlah Desa siaga : 8 buah.
2. Jumlah Posyandu : 30 buah.
Setiap Desa telah mempunyai Posyandu masing masing Desa 1 buah
Posyandu, dengan jumlah kader tidak sama setiap Posyandu sedangkan masing
masing Poskesdes dihuni oleh 1 orang tenaga Bidan Desa.
4.1.4 Sarana Pelayanan Kesehatan yang Ada
Untuk mendekatkan dan memberikan pelayanan kesehatan secara
menyeluruh kepada masyarakat diperlukan sarana kesehatan yang mencukupi,
adapun macam-macam sarana kesehatan tersebut antara lain Puskesmas induk,
Puskesmas Pembantu, Polindes, Posyandu dan Puskesmas Keliling.
Karakteristik responden
Distribusi karakteristik responden berdasarkan umur ibu, paritas, jumlah
anak hidup, pendidikan, pekerjaan dan pendapatan perkapita dapat dilihat pada
Tabel di bawah ini: paritas, jumlah anak hidup, pendidikan, dan pekerjaan
Tabel 4.1 Distribusi karakteristik responden berdasarkan umur
Presentase
Jumlah
56,3
43,8
16
18
Variabel
Umur ibu
>26 - 35 tahun
>35 tahun
30
31
Umur Responden
>26-35 Tahun
>35 Tahun
Jumlah
71,9
28,1
100
Variabel
Paritas
3-4
5
Total
26
8
3--5
Jumlah
38,2
61.7
100
13
21
31
Variabel
Jumlah anak hidup
<3
3
32
Jumlah anak hidup
<3
\
Tabel 4.4 Distribusi karakteristik responden berdasarkan pendidikan
Presentase
Jumlah
38,2
61.7
100
13
21
Variabel
Pendidikan
Tidak sekolah
SD dan SMP sederajat
SMA sederajat
Tidak sekolah
SD dan SM P sederajat
SM A sederajat
Jumlah
Variabel
Pekerjaan
Bekerja
Tidak bekerja
9
25
32
33
100
Pekerjaan
Bekerja
Tidak bekerja
Berdasarkan Tabel 4.1 4.5 dapat dilihat bahwa responden terbanyak pada
kelompok umur 27-35 tahun sebanyak 18 orang (43,8%). Paritas responden dalam
penelitian ini dikelompokkan menjadi dua yaitu paritas 3-4 kali dan paritas 5.
Responden terbanyak dengan paritas 3-4 sebanyak 26 orang (71,9%). Frekuensi
terbesar responden berdasarkan jumlah anak hidup adalah responden dengan
jumlah anak hidup 3 yang berjumlah 21 orang (61,7%). Responden terbanyak
berdasarkan tingkat pendidikan adalah SD dan SMP sederajat yaitu sebanyak 25
orang (73.5%). Frekuensi terbesar responden berdasarkan pekerjaan adalah
responden yang tidak bekerja sebanyak 25 orang responden (73,5%).
Distribusi karakteristik responden berdasarkan pengetahuan, sikap dan
pemakaian kontrasepsi mantap wanita dapat dilihat pada Tabel 4.2 di bawah ini:
15
9
11
60,9
23,4
15,6
Sikap
33
34
Positif
Netral
Negatif
15
19
0
44,1
55,8
0
Pemakaian kontrasepsi
mantap wanita
Memakai
Tidak memakai
16
18
47,0
52,9
34