Anda di halaman 1dari 4

Amalan-amalan 10 Hari Bulan Dzulhijjah

Hari-hari singkat hilal bulan Dzulhijjah sebentar lagi. Hari-hari musim kebaikan
kembali menghampiri kita. Bulan penuh berkah dan limpahan kebaikan berisikan
seutama-utama kewajiban agama. Yaitu kewajiban berhaji dengan manasik,
perjalanan iman dan ibadah, makna pengorbanan, pengabdian, jihad dan
mujahadah.
Sepanjang kehidupan seorang muslim penuh istimewa dengan berbagai amal
shalih, ibadah-ibadah yang dianjurkan, ketaatan sepanjang waktu, perjalanan
menuju Allah Azza wa Jalla, tanpa ada kemalasan, keberatan, futur dan berhenti.
Artinya bahwa kehidupan seorang muslim hendaknya semuanya berupa ibadah,
ketaatan, amal sholeh yang mengantarkan dekat dengan Allah Azza wa Jalla.
Inilah, jamuan Allah kami persembahkan di hari-hari istimewa, hari 10 Dzulhijjah.
Dari Muhammad bin Maslamah Al-Anshari ra. berkata, Rasulullah bersabda:

.
( )

Sesungguhnya bagi Tuhan kalian di hari-hari sepanjang tahun kalian ada nafahat
tiupan atau jamuan-, maka mendekatlah kepadanya, boleh jadi tiupan itu akan
mengenaimu, sehingga kalian tidak akan pernah celaka selamanya. HR. AtThabrani
Mendekat pada tiupan kasih sayang Allah dengan memperbanyak doa dan meminta
pada waktu-waktu utama tersebut, dikarenakan waktu-waktu tersebut waktu yang
mustajab, sebagaimana waktu tersebut menjadi kesempatan untuk taqarrub
kepada Allah Allah Azza wa Jalla dengan berbagai macam ibadah yang
mengantarkan seorang hamba meraih pahala dan kemuliaan taqarrub-Nya.
Fadhilah 10 Hari Dzulhijjah

Banyak hadits yang menjelaskan fadhilah sepuluh hari ini. Di antaranya


diriwayatkan dari imam Al-Bukhari, Abu Daud, Tirmidzi dan lainnya dari Ibnu Abbas
ra. berkata, Rasulullah saw. bersabda:
Tidak ada amal sholih yang lebih dicintai Allah dibandingkan pada hari sepuluh ini.
Para sahabat bertanya; Termasuk jihad fi sabilillah? Rasul bersabda: Termasuk
jihad fi sabilillah, kecuali seseorang yang keluar berperang dengan harta dan
jiwanya dan tidak tersisa darinya sedikitpun meninggal-.
Dalam riwayat At-Thabrani:

Tidak ada hari-hari yang lebih afdhal di mana taqarrub kepada Allah dilaksanakan
pada hari tersebut kecuali hari-hari yang sepuluh ini.

Menurut riwayat Ad-Darimi:


Tidak ada amal yang lebih baik di sisi Allah Azza wa Jalla dan tidak juga lebih besar
pahalanya dibandingkan sepuluh hari idul Adha.
Kebutuhan Kita terhadap Rabbaniyah
Umat Islam sekarang ini melewati hari-hari baru, matahari izzah dan kemuliaan
umat kembali bersinar. Itu semua mewajibkan kita untuk menguatkan Rabbaniyah
dan hubungan yang intens dengan Allah Azza wa Jalla, sebagai upaya untuk meraih
pertolongan dan dukungan dari Allah Azza wa Jalla secara berkelanjutan. Pada
tahapan ini kita semua membutuhkan tambahan taqarrub pada Allah, meminta
pertolongan kepada-Nya, merendah diri di hadapan-Nya karena Allah Dzat Pemberi
pertolongan. Kita menghadap kepada-Nya dengan sepenuh hati dan anggota tubuh
kita. Jika demikian, di atas jalan ibadah kita ini sejatinya kita telah memperkuat
qiyadah atau kepemimpinan manusia menuju Allah Azza wa Jalla, dengan terus
meminta kekuatan dari-Nya. Qiyadah Rabbaniyah yang kita berusaha mewujudkan
dalam diri kita. Kita beribadah kepada Pencipta kita dengan Rabbaniyah. Allah
berfirman dalam surat Al-Hajj:41.
(yaitu) orang-orang yang jika Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi
niscaya mereka mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, menyuruh berbuat
maruf dan mencegah dari perbuatan yang mungkar; dan kepada Allah-lah kembali
segala urusan.
Amaliyah Dalam Rangka Menghidupkan Rabbaniyah Pada 10 Dzulhijjah
Atas pijakan tersebut, kami ketengahkan beberapa amal dan kegiatan yang
hendaknya dilaksanakan pada hari-hari penuh berkah ini, mengajak orang lain
melaksanakannya, sehingga cakupan ketaatan meluas dan manusia menghadap
kepada Allah pada hari-hari penuh berkah ini. Dengan demikian, rahmat Allah akan
turun kepada kami, kepada negeri dan rakyat kami:
Pertama, mempersiapkan diri untuk menjemputnya. Menghadirkan niat baik untuk
bersungguh-sungguh melaksanakan ketaatan pada waktu tersebut. Sebelum itu,
hendaknya kembali mendekat kepada Allah dengantaubatan nashuha dan
mensucikan hati.
Kedua, berusaha untuk shalat berjamaah tepat waktu di masjid pada hari-hari ini.
Berusaha dengan semangat menemui takbiratul ihram Imam artinya tidak
terlambat takbiratul ihram imam, kemudian menjaga shalat sunnah qabliyah dan
bakdiyah 12 rakaat.

Dari Abu Hurairah ra. dari Nabi saw.: Tidaklah seorang muslim berangkat ke masjid
untuk shalat dan dzikir, kecuali Allah akan merindukannya sebagaimana kerinduan
orang yang lama tidak berjumpa kemudian ia kembali menemuinya. HR. Ibnu
Majah
Ketiga, menjaga shalat nawafil harian, terutama shalat Dhuha, Witir dan
Qiyamullail. Dalam hadits Qudsi Allah berfirman:
Siapa yang memusuhi kekasih-Ku, maka Aku menyatakan perang kepadanya. Dan
tiada mendekat kepada-Ku seorang hamba-Ku dengan sesuatu yang lebih Ku sukai
daripada menjalankan kewajibannya, dan hamba-Ku senantiasa mendekat kepadaKu dengan melakukan sunnat-sunnat, sehingga Ku sukai. Maka apabila Aku telah
kasih padanya, Akulah yang menjadi pendengarannya dan penglihatannya, dan
sebagai tangan yang digunakannya dan kaki yang dijalankannya, dan apabila ia
memohon kepada-Ku pasti Ku-kabulkan, dan jika berlindung kepada-Ku pasti
kulindungi. HR Bukhari
Keempat, khotmul Quran dengan membacanya minimal satu kali pada 10 hari
Dzulhijjah, artinya satu hari tiga juz.
Kelima, shuam pada hari-hari tersebut sesuai kemampuan kita, minimal hari Senin,
Kamis dan hari Arafah. Siapa yang dikehendaki Allah shaum semuanya dengan
sungguh-sungguh, maka pahalanya menjadi kewajiban bagi Allah atasnya, dan itu
merupakan keutamaan dari Allah yang diberikan kepadanya.
Keenam, berupaya untuk senantiasa berdzikir dan berdoa pada hari-hari ini,
terutama dzikir pagi dan petang, berusaha dzikir kondisi tertentu, doa khutmul
Quran, dzikir mutlak (minimal 1000 perhari) seperti istighfar, tasbih, tahmid, tahlil,
takbir dan memperbanyak shalawat atas nabi saw.
Ketujuh, hendaknya setiap muslim dan muslimah yang tidak berhaji menghadirkan
kewajiban haji di hatinya, merasakan manasik haji dan syiar-syiar lainnya seakanakan ia bersama mereka. Merasakan makna pengorbanan, pengabdian dan
ketaatan.
Kedelapan, semangat dalam berdoa pada hari-hari ini, dengan memperhatikan
waktu-waktu mustajab setelah shalat, ketika sujud, ketika ifthor, sahur. Jangan
lupakan doa untuk kemenangan dan kemajuan umat Islam keseluruhan, terutama
saudara-saudara kita di Suriah, Palestina, Burma dan negara-negara minoritas
Muslim agar kezhaliman diangkat dari mereka dan dijauhkan dari bencana.
Kesembilan, infaq fi sabilillah, terutama sadaqah rahasia, karenanya bisa
memadamkan kemarahan Tuhan. Hendaknya setiap kita menyiapkan dana untuk
dikeluarkan dalam rangka kebaikan.
Kesepuluh, berusaha untuk ibadah di Masjid, yaitu berdiam diri antara waktu fajar
sampai matahari terbit, minimal dua kali pada hari-hari ini. Rasul bersabda:

Siapa yang shalat shubuh berjamaah kemudian duduk mengingat Allah hingga
matahari terbit kemudian shalat sebanyak dua rakaat, maka untuknya pahala
sebagaimana pahala haji dan umrah yang sempurna, sempurna dan sempurna HR.
Tirmidzi
Kesebelas, menghidupkan sunnah berkorban, berazam untuk melaksanakannya
dikarenakan fadhilah dan pahala yang besar. Rasulullah saw. bersabda:
Tidak ada amal yang dilakukan oleh anak Adam lebih disukai oleh Allah di hari
korban selain dari mengalirkan darah (menyembelih qurban). Sesungguhnya
korbannya itu di hari kiamat akan datang menyertai bani Adam dengan tanduktanduknya, bulunya dan kuku-kukunya. Dan darah qurban tersebut akan menetes di
suatu tempat (yang diridlai) Allah sebelum menetes ke bumi, maka relakanlah
korban itu. HR.Tirmidzi
Keduabelas, hendaknya seorang muslim menganjurkan keluarganya; istri dan
anak-anaknya untuk menyambut jamuan Allah swt ini, membantu mereka untuk
melaksanakan kebaikan dan ketaatan pada hari-hari ini, sehingga Rabbaniyah
hidup di rumah kita. Dan hendaknya setiap muslim berusaha melaksanakan taujihat
dan pesan-pesan ini di lingkungannya bersama teman-temannya, dengan
tetangganya dan menganjurkan mereka melaksanakannya, karena:
Siapa yang menunjukan kebaikan baginya pahala persis seperti orang yang
melakukannya sehingga manfaatnya meluas dan suasana ketaatan melingkupi
semua umat Islam. Dengan demikian kita telah menghidupkan Makna Rabbaniyah
pada diri kita, keluarga kita, masyarakat kita dan umat Islam.

Ya Allah, karuniakan kepada kami keikhlasan dalam perkataan dan perbuatan, saat
sendiri atau dalam keramaian. Karuniakan kepada kami perkataan baik dan benar
saat ridha atau ketika marah. Ya Allah, jadikan kami orang-orang yang menikmati
jamuan-Mu di hari-hari yang baik ini. Dan doa akhir kami bahwa segala puji bagi
Allah Tuhan semesta alam. [io]

Anda mungkin juga menyukai