Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Topik :
Malaria Falciparum dengan Gagal Ginjal Akut
Tanggal (kasus) :
16 Mei 2014
Presenter :
dr. Valerie Anneke
Tanggal Presentasi :
A26 September 2014 Pembimbing : dr. Dicky Ramadona
Tempat Presentasi :
RSUD Bangka Tengah
Objektif Presentasi :
Keilmuan
Keterampilan
Penyegaran
Tinjauan Pustaka
Diagnostik
Manajemen
Masalah
Istimewa
Neonatus
Bayi
Anak
Remaja
Dewasa
Lansia
Bumil
Ny. M, 54 tahun, datang dengan keluhan badan lemas dan pegal sejak 1 minggu
Deskripsi :
Tujuan :
Bahan
Bahasan :
Cara
sebelum masuk rumah sakit. Keluhan disertai kepala pusing, mual, dan demam.
Mengigil (+) hilang timbul. Keluhan muntah (-). Nyeri ulu hati (+), BAB normal.
BAK sedikit, sakit (-).
1. Mengetahui tatalaksana malaria berat
Tinjauan Pustaka
Riset
Kasus
Audit
Diskusi
Presentasi dan Diskusi
E-mail
Pos
Membahas :
Data Pasien : Nama : Ny. M, , 54 tahun
No. Registrasi : 01 045741
Nama Klinik : RSUD Bangka Tengah
Telp :
Terdaftar sejak :
Data Utama untuk Bahan Diskusi :
1. Diagnosis / Gambaran Klinis :
Ny. M, 54 tahun, datang dengan keluhan badan lemas dan pegal sejak 1 minggu sebelum
masuk rumah sakit. Keluhan disertai kepala pusing, mual, dan demam. Mengigil (+) hilang
2.
3.
4.
5.
timbul. Keluhan muntah (-). Nyeri ulu hati (+), BAB normal. BAK sedikit, sakit (-).
Riwayat Pengobatan :
- Riwayat mengkomsumsi obat malaria (-)
Riwayat penyakit :
- Riwayat kencing manis disangkal
- Riwayat keluhan yang sama disangkal
- Riwayat malaria disangkal
Riwayat Keluarga :
- Anggota keluarga dengan keluhan yang sama (-)
Riwayat Pekerjaan :
-
PORTOFOLIO
2008.
Hasil Pembelajaran :
1. Diagnosis malaria
2. Mengetahui gejala gejala malaria berat
3. Mengetahui tatalaksana malaria berat
PORTOFOLIO
Rangkuman hasil pembelajaran portofolio
1. Subyektif :
Seorang wanita 54 tahun, keluhan badan lemas dan pegal sejak 1 minggu sebelum masuk
rumah sakit. Keluhan disertai kepala pusing, mual, dan demam. Mengigil (+) hilang
timbul. BAB normal, BAK sedikit. Riwayat DM (-), malaria (-), keluhan yang sama (-).
2. Objektif :
Pemeriksaan Umum
Keadaan umum
Kesadaran
: Compos Mentis
Tekanan Darah
: 120/70 mmHg
Nadi
: 80 x/menit, reguler
Pernapasan
: 20 x/menit
Temperatur
: 37 oC
Pemeriksaan Khusus
Kepala
Thoraks
Paru-paru
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Jantung
BJ I dan II normal, reguler, murmur(-), gallop (-)
Abdomen
Inspeksi
: cembung
Auskultasi
Perkusi
Palpasi
: lemas, nyeri tekan epigastrium (+), hepar dan lien tidak teraba
Extremitas
Laboratorium
Hematologi
Hb
RSUD Bangka Tengah
PORTOFOLIO
Leukosit
: 11.800/ mm3 (nomal: 4.000 9.000/mm3)
Trombosit
: 40.000/ mm3 (normal: 120.000 380.000/mm3)
Malaria
: Plasmodium falciparum+gametosit kepadatan 2400/mm3
Widal
S.Thypi H
:1/160
S.Parathyphi AH
:1/320
S.Parathyphi BH
:1/80
S.Parathyphi CH
:1/80
S.Typhi O
:1/80
S.Parathyphi AO
:1/80
S.Parathyphi BO
:1/160
S.Parathyphi CO
:1/80
Kimia klinik
GDS
: 151 gr/dl (normal 80-120 mg/dl)
Ureum
: 308 mg/dl (normal: 10 50 mg/dl)
Kreatinin
: 10,28 mg/dl (normal: 0,5 1,1 mg/dl)
Urinalisa
Protein : (-)
Reduksi : (-)
Urobilin : (-)
Bilirubin : (-)
Leukosit : 5-7/LPB
Eritrosit : 10-20/LPB
Epitel : (+)
Kristal : (-)
Silinder : (+) granuler
Keton : (-)
3. Assessment :
Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi parasit Plasmodium
falciparum, Plasmodium vivax, Plasmodium ovale, atau Plasmodium malariae dan
ditularkan melalui gigitan nyamuk anopheles.
Pada pasien ini ditemukan gejala berupa demam dan menggigil yang hilang timbul
yang dapat mengarahkan ke penyakit malaria. Namun tidak terdapat gejala trias malaria
berupa episode menggigil diikuti episode demam kemudian keluar keringat yang banyak,
hal ini mungkin disebabkan karena pasien tinggal di daerah yang merupakan daerah
endemis sedang malaria (annual malaria incidence 25-50 per 1000 penduduk) di mana
biasanya gejala malaria sudah tidak khas lagi. Kemudian keluhan juga disertai dengan
mual, badan pegal, serta BAK yang sedikit. Akibat keluhan BAK yang sedikit maka
dipikirkan kemungkinan adanya keterlibatan ginjal.
Berdasarkan hasil laboratorium ditemukan malaria falciparum, anemia, trombositopeni,
dan peningkatan fungsi ginjal.
4. Plan
Diagnosis : Malaria falciparum dengan gagal ginjal akut
RSUD Bangka Tengah
PORTOFOLIO
Pengobatan :
Penatalaksanaan kasus malaria berat pada prinsipnya meliputi :
1. Tindakan umum
Bebaskan jalan nafas dan bila perlu beri oksigen
Monitor tanda tanda vital tiap 30 menit. Penderita hipotensi dibaringkan
dalam posisi Trendenlenburg
Lakukan pemeriksaan darah tebal ulang untuk konfirmasi diagnosis
Bila pasien koma, lakukan prinsip ABC
2. Pengobatan simtomatik
Pemberian antipiretik tiap 4-6 jam
Berikan antikonvulsan pada penderita dengan kejang
3. Pemberian obat anti malaria
Pilihan utama : derivate artemisinin parenteral
1. Artesunat intravena atau intramuscular
Artesunat diberikan dengan loading dose 2,4mg/kgBB i.v selama 2 menit,
dan diulang 12 jam kemudian dengan dosis yang sama, selanjutnya
diberikan 1x sehari sampai pasien mampu minum obat oral. Larutan
artesunat juga dapat diberikan secara i.m dengan dosis yang sama.
2. Artemeter intramuscular
Artemeter diberikan dengan loading dose 3,2mg/kgBB i.m, selanjutnya
diberikan 1x sehari dengan dosis 1,6mg/kgBB i.m sampai pasien mampu
minum obat oral.
4. Penanganan komplikasi seperti malaria serebral, anemia berat (Hb <5gr/dl),
hipoglikemi, syok hipovelemi, gagal ginjal akut, koagulopati, blackwater fever,
hiperparasitemia, edema paru, distress pernapasan
Penatalaksanaan pada pasien ini
1. Tatalaksana gagal ginjal akut :
- Rehidrasi 2 liter NaCl 0,9%, dilanjutkan IVFD NaCl 0,9% 30 tpm
- Pasang kateter
- Inj. Furosemide 1x1 amp
2. Tatalaksana malaria :
- Inj. Arthemeter 160-80-80 i.m
- Primaquine 1x3tab
3. Pengobatan simtomatik :
- Paracetamol 3x500mg
- Domperidone 3x10mg
- Omeprazole 1x20mg
PORTOFOLIO
Pendidikan : edukasi kepada pasien dan keluarganya tentang pentingnya melakukan
pencegahan agar tidak terjangkit malaria, seperti dengan menjaga kebersihan rumah dan
lingkungan, memasang kelambu pada tempat tidur, dan memakai obat anti nyamuk.
Konsultasi : setelah menyelesaikan pengobatan malaria, pasien diminta untuk control
kembali untuk evaluasi klinis dan pemeriksaan darah.