Anda di halaman 1dari 6

FISIKA

BESARAN VEKTOR DAN BESARAN SKALAR


Dosen Pengampu : Bpk. Isa Akhlis S.Si, M.Si

Disusun oleh :
Nama : Muhammad ali imron
NIM : 4611415034

JURUSAN ILMU KOMPUTER


FAKULTAS MATEMATIKA DAN IPA

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG


2015

BESARAN SCALAR DAN VEKTOR


1.DEFINISI BESARAN SCALAR DAN VEKTOR
Besaran-besaran scalar adalah besaran-besaran fisika atau kimia yang hanya memiliki harga
mutlak (harga absolut) dan tidak memiliki arah tertentu.
Contoh besaran scalar adalah :
Waktu (t)
Temperatur (T)
Volume (V)
Resistansi (R)
Kapasitansi (C)
Besaran-besaran vektor adalah besaran-besaran fisika atau disiplin ilmu teknik yang memiliki
harga absolut dan arah tertentu.
Contoh besaran vektor :
Gaya (F)
Kecepatan (v)
Percepatan (a)
Intensitas medan listrik (E)
Simbol yang biasa digunakan untuk besaran-besaran vektor adalah huruf yang dicetak tebal
atau huruf yang dilengkapi dengan tanda anak panah diatasnya.sebagai

Secara analitis, vektor dilambangkan oleh sebuah huruf dengan anak panah diatasnya,
seperti
atau

A,

atau dengan huruf tebal seperti A dan besarnya dinyatakan dengan

. Untuk memudahkan pengetikan, selanjutnya setiap vektor akan ditulis

dengan huruf tebal.


Skalar dinyatakan dengan huruf-huruf biasa seperti dalam aljabar dan
operasi-operasi dengan skalar juga mengikuti aturan operasi aljabar biasa.

ALJABAR VEKTOR
Sebagaimana skalar, kita dapat mendefinisikan beberapa operasi aljabar seperti
penjumlahan, pengurangan dan perkalian dari vektor-vektor. Untuk itu diperlukan
definisi-definisi yang mendasar seperti:
1. Vektor A dan B dikatakan sama jika keduanya memiliki arah dan besar yang
sama, tanpa memandang kedudukan titik-titik awalnya.
2. Sebuah vektor yang besarnya sama dengan vektor A, tetapi arahnya berlawanan
dinyatakan dengan -A.

Vektor A dan B sama

-A

vektor A dan A

3. Jumlah atau resultan dari vektor A dan vektor


B

B adalah sebuah vektor C yang dibentuk


dengan menempatkan titik awal dari B pada
titik

terminal

dari

dan

kemudian

menghubungkan titik awal dari A dengan titik


terminal dari B.

C=A+B

Jumlah ini ditulis dengan

A+B. Jadi C = A+B.


4. Selisih dari vektor A

dan vektor B

didefinisikan sebagai jumlah vektor A dan B

B
A

-B

dan ditulis sebagai A-B = A+(-B).


Jika A=B, maka A-B didefinisikan sebagai
vektor nol dan ditulis dengan 0, yang
merupakan suatu vektor yang besarnya nol

A-B

dan tak memiliki arah tertentu.


5. Hasil kali sebuah vektor A dengan sebuah skalar
m adalah sebuah vektor mA yang besarnya m
kali besarnya vektor A dan arahnya sama atau

3A

berlawanan dengan arah vektor A, bergantung


pada apakah m positif (searah) atau negatif
A

(berlawanan arah). Jika m=0 maka mA=0.


HUKUM-HUKUM ALJABAR VEKTOR

Jika A, B, C vektor-vektor dan m dan n skalar-skalar, maka


1. A+B = B+A
2. A+(B+C) = (A+B)+C
3. mA = Am
4. m(nA) = (mn)A
5. (m+n)A = mA + nA
6. m(A+B) = mA + mB
Dengan hukum-hukum di atas kita dapat memperlakukan beberapa persamaan vektor
sebagai persamaan aljabar biasa, seperti jika A+B=C maka A=C-B.
VEKTOR SATUAN
Vektor satuan adalah suatu vektor yang besarnya satu. Jika A suatu vektor tak nol
maka A / A

atau A/A adalah suatu vektor satuan yang searah dengan vektor A.

Setiap vektor A dapat dinyatakan oleh sebuah vektor satuan a dalam arah A dikalikan
dengan besarnya A. Jadi A = Aa.
z

Dalam sistem koordinat tegak lurus ruang

dimensi tiga, vektor-vektor satuan yang

j
x

searah dengan sumbu-sumbu x, y dan z


positif berturut-turut dinyatakan dengan i, j,
dan k.

KOMPONEN-KOMPONEN VEKTOR DALAM R3


Setiap vektor dalam ruang berdimensi tiga dapat
digambarkan dengan titik pangkal yang berimpit dengan

titik O dari sistem koordinat tegak lurus. Misalkan (A1,


A2, A3) koordinat titik pangkal dari vektor A yang titik
pangkalnya berimpit dengan O. Vektor-vektor A1i, A2j,
dan A3k disebut vektor-vektor komponen dari A dalam A1i
arah berturut-turut x, y dan z. Sementara itu A 1, A2, A3

A3k

A2j

disebut komponen dari A dalam arah berturut-turut x,x y


dan z.
Vektor A merupakan jumlah atau resultan dari A1i, A2j, dan A3k, sehingga dapat
ditulis A = A1i + A2j + A3k. Besar dari A adalah
A = A =

A12 A22 A32

Vektor posisi dari O ke titik (x,y,z) ditulis r = xi+yj+zk, dan besarnya adalah
r = r =

x2 y2 z 2

MEDAN SKALAR
Jika pada tiap titik (x,y,z) dari suatu daerah R dalam ruang dikaitkan sebuah bilangan
atau skalar (x,y,z), maka disebut fungsi skalar dari kedudukan atau fungsi
titik skalar dan dapat dikatakan bahwa sebuah medan skalar telah
didefinisikan dalam R.
Contoh: (1) temperatur pada setiap titik di dalam atau di atas permukaan bumi pada
suatu tempat tertentu mendefinisikan sebuah medan skalr.
(2) (x,y,z) = x3y-z2 mendefinisikan sebuah medan skalar.

MEDAN VEKTOR
Jika pada tiap titik (x,y,z) dari suatu daerah R dalam ruang dikaitkan sebuah vektor
V(x,y,z), maka V disebut fungsi vektor dari kedudukan atau fungsi titik vektor
dan dapat dikatakan bahwa sebuah medan vektor V telah didefinisikan dalam
R.
Contoh: (1) Jika kecepatan pada setiap titik (x,y,z) dalam sebuah fluida yang sedang
bergerak diketahui pada suatu saat tertentu, maka sebuah medan vektor
terdefinisikan.
(2)

V(x,y,z) = xy2i 2 yz3j + x2zk mendefinisikan sebuah medan vektor.

Anda mungkin juga menyukai