CARSINOMA MAMMAE
Disusun oleh :
Asti Febriana
(20100320115)
A. PENGERTIAN
Ca mammae merupakan tumor ganas yang tumbuh di dalam jaringan
payudara. Kanker bisa tumbuh di dalam kelenjar susu, saluran susu, jaringan
lemak, maupun jaringan ikat pada payudara.
Kanker payudara adalah sekelompok sel tidak normal pada payudara yang
terus tumbuh berupa ganda. Pada akhirnya sel-sel ini menjadi bentuk benjolan
di payudara. Jika benjolan kanker tidak terkontrol, sel-sel kanker bias
bermestastase pada bagian-bagian tubuh lain. Metastase bias terjadi pada
kelenjar getah bening ketiak ataupun diatas tulang belikat. Seain itu sel-sel
kanker bias bersarang di tulang, paru-paru, hati, kulit, dan bawah kulit.
B. ETIOLOGI
Etiologi kanker payudara tidak diketahui dengan pasti. Namun beberapa faktor
risiko pada pasien diduga berhubungan dengan kejadian kanker payudara,
yaitu :
1. Umur > 30 tahun.
2. Melahirkan anak pertama pada usia > 35 tahun.
3. Tidak kawin
4. Usia menars > 12 tahun.
5. Usia menopause > 55 tahun.
6. Pernah mengalami infeksi, trauma atau operasi tumor jinak payudara.
7. Terapi hormonal lama.
8. Pernah mengalami operasi ginekologis misalnya tumor ovarium.
9. Pernah mengalami radiasi didaerah dada.
10. Ada riwayat keluaga dengan kanker payudara pada ibu, saudara
perempuan ibu, saudara perempuan, adik / kakak.
11.Kontrasepsi oral pada pasien tumor payudara jinak seperti kelainan
fibrokistik yang ganas.
12.Mekanisme hormonal, steroid endogen (estradiol & progesterone) apabila
mengalami perubahan dalam lingkungan seluler dapat mempengaruhi
faktor pertumbuhan bagi ca mammae.
13.Geneti, Ca mammae yang bersifat herediter dapat diturunkan.
14.Defisiensi imun, defesiensi imun terutama limfosit T
menyebabkan
penurunan produksi interferon yang berfungsi untuk menghambat
terjadinya proliferasi sel dan jaringan kanker dan meningkatkan aktivitas
antitumor.
C. PATOFISIOLOGI
Sel-sel kanker dibentuk dari sel-sel normal dalam suatu proses rumit yang
disebut transformasi, yang terdiri dari tahap inisiasi dan promosi:
1. Fase Inisiasi
Pada tahap inisiasi terjadi suatu perubahan dalam bahan genetik sel yang
memancing sel menjadi ganas. Perubahan dalam bahan genetik sel ini
disebabkan oleh suatu agen yang disebut karsinogen, yang bisa berupa
bahan kimia, virus, radiasi (penyinaran) atau sinar matahari. tetapi tidak
semua sel memiliki kepekaan yang sama terhadap suatu karsinogen.
kelainan genetik dalam sel atau bahan lainnya yang disebut promotor,
menyebabkan sel lebih rentan terhadap suatu karsinogen. bahkan
gangguan fisik menahunpun bisa membuat sel menjadi lebih peka untuk
mengalami suatu keganasan.
2. Fase Promosi
Pada tahap promosi, suatu sel yang telah mengalami inisiasi akan berubah
menjadi ganas. Sel yang belum melewati tahap inisiasi tidak akan
D. PATHWAY
E. MANIFESTASI KLINIS
1. Teraba adanya massa atau benjolan pada payudara
2. Payudara tidak simetris / mengalami perubahan bentuk dan ukuran karena
mulai timbul pembengkakan
3. Ada perubahan kulit : penebalan, cekungan, kulit pucat disekitar puting
susu, mengkerut seperti kulit jeruk purut dan adanya ulkus pada payudara
4. Ada perubahan suhu pada kulit : hangat, kemerahan , panas
5. Ada cairan yang keluar dari puting susu
6. Ada perubahan pada puting susu : gatal, ada rasa seperti terbakar, erosi
dan terjadi retraksi
7. Ada rasa sakit
8. Penyebaran ke tulang sehingga tulang menjadi rapuh dan kadar kalsium
darah meningkat
9. Ada pembengkakan didaerah lengan
10.Adanya rasa nyeri atau sakit pada payudara.
11.Semakin lama benjolan yang tumbuh semakin besar.
12.Mulai timbul luka pada payudara dan lama tidak sembuh meskipun sudah
diobati, serta puting susu seperti koreng atau eksim dan tertarik ke dalam.
13.Kulit payudara menjadi berkerut seperti kulit jeruk (Peau d' Orange).
14.Benjolan menyerupai bunga kobis dan mudah berdarah.
15.Metastase (menyebar) ke kelenjar getah bening sekitar dan alat tubuh lain
F. KLASIFIKASI
1. Tumor primer (T) :
a. Tx : Tumor primer tidak dapat ditentukan
b. T0 : Tidak terbukti adanya tumor primer
c. Tis : Kanker in situ, paget dis pada papila tanpa teraba tumor
d. T1 :Tumor <>
1) T1a : Tumor <>
2) T1b :Tumor 0,5 1 cm
3) T1c :Tumor 1 2 cm
e. T2 :Tumor 2 5 cm
f. T3 : Tumor diatas 5 cm
g. T4 : Tumor tanpa memandang ukuran, penyebaran langsung ke dinding
thorax atau kulit :
1) T4a : Melekat pada dinding dada
2) T4b : Edema kulit, ulkus, peau dorange
3) T4c : T4a dan T4b
4) T4d : Mastitis karsinomatosis
2. Nodus limfe regional (N) :
a. Nx : Pembesaran kelenjar regional tidak dapat ditentukan
b. N0 : Tidak teraba kelenjar axila
c. N1 : Teraba pembesaran kelenjar axila homolateral yang tidak melekat
d. N2 : Teraba pembesaran kelenjar axila homolateral yang melekat satu
sama lain atau melekat pada jaringan sekitarnya
e. N3 : Terdapat kelenjar mamaria interna homolateral
3. Metastas jauh (M) :
a. Mx : Metastase jauh tidak dapat ditentukan
b. M0 : Tidak ada metastase jauh
c. M1 : Terdapat metastase jauh, termasuk kelenjar subklavikula
4. Kanker payudara mempunyai 4 stadium, yaitu:
a. Stadium I
Tumor yang berdiameter kurang 2 cm tanpa keterlibatan limfonodus (LN)
dan tanpa penyebaran jauh. Tumor terbatas pada payudara dan tidak
terfiksasi pada kulit dan otot pektoralis.
b. Stadium Iia
Tumor yang berdiameter kurang 2 cm dengan keterlibatan limfonodus
(LN) dan tanpa penyebaran jauh atau tumor yang berdiameter kurang 5
cm tanpa keterlibatan limfonodus (LN) dan tanpa penyebaran jauh.
c. Stadium Iib
Tumor yang berdiameter kurang 5 cm dengan keterlibatan limfonodus
(LN) dan tanpa penyebaran jauh atau tumor yang berdiameter lebih 5 cm
tanpa keterlibatan limfonodus (LN) dan tanpa penyebaran jauh.
d. Stadium IIIa
Tumor yang berdiameter lebih 5 cm dengan keterlibatan limfonodus (LN)
tanpa penyebaran jauh.
e. Stadium IIIb
Tumor yang berdiameter lebih 5 cm dengan keterlibatan limfonodus (LN)
dan terdapat penyebaran jauh berupa metastasis ke supraklavikula
dengan keterlibatan limfonodus (LN) supraklavikula atau metastasis ke
H. KOMPLIKASI
1. Metastase ke jaringan sekitar melalui saluran limfe (limfogen) ke
paru,pleura, tulang dan hati.
2. Metastase ke jaringan sekitar melalui saluran limfe dan pembuluh
darahkapiler (penyebaran limfogen dan hematogen), penyebarab
hematogen dan limfogen dapat mengenai hati, paru, tulang, sum-sum
tulang, otak, syaraf.
3. Gangguan neuro vaskuler
4. Fibrosis payudara
5. Kematian
I.
PENATALAKSANAAN MEDIS CA
1. Pembedahan
a. Mastectomy radikal yang dimodifikasi
10)
Bantu pasien mengenal situasi yang menimbulkan
kecemasan
11)
Dorong pasien untuk mengungkapkan perasaan, ketakutan,
persepsi
12)
Instruksikan pasien menggunakan teknik relaksasi
13)
Berikan obat untuk mengurangi kecemasan
DAFTAR PUSTAKA
Brunner & Suddarth. 2002. Keperawatan Medikal Bedah vol 2. Jakarta : EGC
Mansjoer, Arif. 2000. Kapita Selekta Kedokteran Jilid 2. Jakarta : Media
Aesculapius
Marilyan, Doenges E. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan (Pedoman untuk
perencanaan dan pendokumentasian perawatyan px) Jakarta : EGC
Closkey ,Joane C. Mc, Gloria M. Bulechek.(1996).
Classification (NIC). St. Louis :Mosby Year-Book.
Nursing
Interventions