Anda di halaman 1dari 11

KLOMPOK 3

ASD (Atrial septal


Defek)
ABDUL SYAID ISHAK
MISTER GONIBALA
WAHYU LATINAPA

ASD (Atril Septal Defek)

Atrial septal defeck ( ASD ) adalah penyakit jantung bawaan


lubang (defek) pada septum interatrial (sekat antar serambi) yang
terjadi karena kegagalan fungsi interatrial semasa janin, atrial
septal defect adalah suatu lubang pada dinding (septum) yang
memisahkan jantung bagian atas ( atrium kiri dan kanan )

Tiga macam variasi yang terdapat pada ASD,yaitu

1. Ostium primum ( ASD I ), letak lubang dibagian bawah septum,


disertai kelainan katub mitral
2. Ostium secundum (ASD 2 ), letak lubang di tengah septum
3. Sinus venosus defek, lubang berada di antara vena kava superior
dan atrium kanan

Etiologi
1. Faktor prenatal
Ibu menderita penyakit infeksi rubella
Ibu alkoholisme
Umur ibu lebih dari 40 tahun
Ibu menderita IDDM
Ibu meminum obat-obatan penenang atau jamu
2. Faktor genetik
Anak yang baru lahir sebelumnya menderita PJB
Ayah atau ibu menderita PJB
Kelainan kromosom misalnya sindroma down
Lahir dengan kalainan bawaan lain
3. Gangguan hemodinamik
Tekana di atrium kiri lebih tinggi dari pada tekanan di natrium kanan
sehingga memungkinkan aliran darah dari atrium kiri ke atrium kanan

Patofisiologi
Pada kasus Atrial Septal Defect yang tidak ada komplikasi, darah

yang mengandung oksigen dari Atrium Kiri mengalir ke Atrium


Kanan tetapi tidak sebaliknya. Aliran yang melalui defek tersebut
merupakan suatu proses akibat ukuran dan complain dari atrium
tersebut. Normalnya setelah bayi lahir complain ventrikel kanan
menjadi lebih besar daripada ventrikel kiri yang menyebabkan
ketebalan dinding ventrikel kanan berkurang.

Manifestasi Klinis
bising sistolik tipe jeksi di sela iga ke dua/tiga pinggir
kiri
dispnea
aritmia

sternum

Pemeriksaan Penunjang
laboratorium
foto thorax
EKG ; deviasi ke kiri pada Asd primum dan deviasi aksis ke kanan

pada ASD secundum; RBBB, RVH


Kateterisasi jantung : prosedur diagnoatik dimana kateter
ridhopaque dimasukan kedalam serambi jantung melalui pembuluh
drah perifer, di observasi dengan fluoroskopi atau intensifikasi
pencitraan, pengukuran tekanan darah dan sampla darah
memberikan sumber-sumber informasi tambahan.
TEE ( trans esophageal echocardiografi )

Terapi Medis
Pembedahan penutupan defek dianjurkan pada saat anak berusia

5-10 tahun. Prognosis sangat ditentukan oleh resistensi kapiler


paru, bila terjadi sindrome eisenmenger, umumnya menujukan
prognosis buruk.
Amplazer septal ocluder
Sadap jantung ( bila diperlukan )

Kompllikasi

gagal jantung
penyakit pembuluh darah paru
endokarditis
aritmia

Pengkajian

Daftar Pustaka
Buku Ajar ILMU PENYAKIT DALAM (1996), Balai

Penerbit FKUI, Jakarta.


Buku Ajar KEPERAWATAN KARDIOVASKULER
(2001), Pusat Kesehatan Jantung dan
Pembuluh Darah Nasional Harapan Kita,
Jakarta.
Buku Saku Keperawatan Pediatrik (2002),
Penerbit buku kedokteran EGC, Jakarta
Nanda noc nic

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai