Yaudahlah
Yaudahlah
Kata
kunci
:customer relationship
keunggulan bersaing.
management,,
kepuasan
pelanggan,
Pendahuluan
Perkembangan persaingan dunia bisnis saat ini pada umumnya berkembang
sedemikian pesat.Agar bisa bertahan dan sukses dalam persaingan tersebut, suatu
perusahaan dituntut memiliki sifat kreatif dan inovatif yang harus selalu siap
dalam menghadapi perubahan pasar yang dinamis. Oleh karena itu perusahaan
akan berusaha mempertahankan pelanggannya supaya tidak direbut oleh
perusahaan lain Hal ini akan berdampak pada tingginya tingkat persaingan antar
perusahaan dalam meraih pangsa pasar.
Sebagai upaya untuk mempertahankan konsumen yang sudah ada, tiap
perusahaan memiliki strategi pemasaran yang berbeda dengan harapan dapat
bertahan dan memiliki keunggulan dibanding produk pesaing yang ada dipasar.
Upaya-upaya seperti meluncurkan produk baru, menjual produk lebih banyak dari
pesaing,merupakan langkah yang harus dilakukan dalam bersaing.Seiring
terjadinya perubahan paradigma bisnis yang sebelumnya berorientasi pada pasar
kini beralih orientasi pada pelanggan,maka menuntut suatu strartegi bagaimana
perusahaan dapat bertahan dan dapat memenangkan persaingan.
Salah satu strategi yang berhubungan dengan penciptaan kepuasan pelanggan
dalam rangka meraih keunggulan bersaing yang dapat dilakukan oleh perusahaan
membangun hubungan yang erat dengan palanggan. Sin et al. (2005) mengatakan
bahwa CRM menggunakan berbagai macam analisis untuk mengolah informasi
yang diperoleh berkenaan dengan pelanggan, penjualan dan efektivitas pemasaran
sehingga perusahaan memiliki kemampuan untuk memberikan pelayanan dan
pendekatan personal serta professional kepada pelanggan. Adapun tuntutan
pelayanan dan pendekatan personal dan professional tersebut disebabkan oleh
masing-masing pelanggan memiliki karakteristik yang berbeda sehingga apabila
yang dilakukan berbentuk keseragaman dalam pelayanan maka tidak akan efektif.
Selanjutnya dalam uraian ini disampaikan bahwa implementasi CRM akan
dibentuk oleh empat dimensi yaitu (1) efektivitas kepemimpinan, (2) sourcing,
targeting dan (3) evaluasi strategi.
CRM biasanya meliputi perubahan proses bisnis dan pengenalan teknologi
informasi baru, karena itu kepemimpinan yang efektif sangatlah penting
(Galbreath dan Rogers, 1999 dalam Sin et al., 2005). Hal tersebut dikarenakan
pemimpin mengawasi lingkungan-lingkungan eksternal organisasi maka
pemimpin seringkali berada pada posisi terbaik untuk membuat visi atau arah
strategik untuk perwujudan CRM.Hal senada juga dikemukakan oleh Pinto dan
Slevin (1987) dalam Sin et al., 2005) bahwa pemimpin berpengaruh di dalam
otorisasi dan pengendalian belanja, penentuan dan pengawasan kinerja serta
pemberdayaan maupun motivasi karyawan. Selanjutnya penggunaan outsourcing
merupakan salah satu strategi perusahaan dalam memenuhi kebutuhan tenaga ahli
serta terampil serta strategi ini dapat menekan biaya operasional sehingga margin
keuntungan dapat ditingkatkan. Outsourcing dalam hal ini dititikberatkan pada
sumberdaya untuk membuat software CRM. Hal tersebut dikarenakan tingkat
kegagalan yang relatif tinggi, jika perusahaan melakukan sendiri sitem CRM
(MacSweeney, 2000 dalam Sin et al., 2005). Bukti empiris tersebut juga didukung
oleh Howle (2000) yang menyimpulkan penempatan waktu (timing) merupakan
salah satu faktor penting dikarenakan membuat software CRM in-house bisa
menjadi proses yang panjang sehingga dibutuhkan penghargaan bagi pihak yang
bisa merespon secara cepat dan tepat.
Newell (2000 dalam Sin et al., 2005) mengatakan bahwa CRM merupakan
alat yang bermanfaat untuk mengidentifikasikan kelompok-kelompok pelanggan
yang tepat. Sin et al., 2005) menyimpulkan bahwa pelanggan inti memberikan
kontribusi sepuluh kali lipat terhadap pendapatan perusahaan dibanding pelanggan
rata-rata sehingga perusahaan perlu mengindentifikasi pelanggan inti tersebut.
Bull (2003) mengatakan salah satu metode untuk mengidentifikasikan antara
pelanggan inti dengan pelanggan rata-rata adalah transaction customer dan
relationship customer. Sin et al., (2005) menyatakan bahwa akan sangat
bermanfaat bagi perusahaan untuk membedakan antara kedua jenis pelanggan
tersebut dan memfokuskan pada relationship customer. Dia juga menjelaskan
bahwa transaction customers adalah sangat rentan dan hanya memiliki sedikit
loyalitas, selain hanya untuk mendapatkan harga yang terbaik sedangkan
relationship customers memiliki potensi loyalitas lebih besar karena mereka
seringkali sudah siap membayar mahal untuk beragam barang dan jasa yang
handal .
10
11
yang disediakan oleh perusahaan dengan dana yang berasal dari hutang. Ratio
solvabilitas yang digunakan adalah equity to total asset, karena menunjukkan
kemampuan modal sendiri perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajibannya.
Return on equity merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba
selama periode tertentu.
Sin et al. (2005) memberikan bukti empiris bahwa implementasi CRM akan
berpengaruh dominan terhadap kinerja pemasaran dibanding kinerja keuangan,.
Sin et al. (2005) mengatakan bahwa hasil ini tidak mengejutkan karena CRM
didasarkan pada prinsip-prinsip relationship marketing, dimana manajer bisa
meningkatkan kinerja perusahaan yang diproksikan dengan kepercayaan dan
kepuasan pelanggan melalui implementasi CRM yang tepat. Semakin meningkat
kinerja perusahaan maka kinerja keuangan juga meningkat karena melalui CRM
hubungan pelanggan bisa dikelola secara efektif sebagai aset-aset yag penting
sebagai usaha untuk meningkatkan retensi pelanggan dan profitabilits.
Penutup
Dengan mengimplementasikan CRM, dimaksudkan perusahaan
menempuh cara untuk membina relasi dengan pelanggan dengan tujuan
memelihara kesetiaan dan komitmen pelangan itu sendiri agar tetap menggunakan
produk perusahaan tersebut. Dengan menerapkan CRM pada hakekatnya
perusahaan menyatakan bahwa pihaknya sudah bersikap membangun kepuasan
pada pelanggan, bersikap mengutamakan pelanggan, berorientasi pada pelanggan,
serta menyesuaikan diri dengan keinginan pelanggan.Dalam pengimplementasian
CRM ini akan menuntut terbangunnya kultur di perusahaan, dimana kultur ini
tercermin dalam perilaku yang merupakan bagian perwujudan dari budaya
perusahaan dan harus dilaksanakan dimulai dari pucuk pimpinan sampai pegawai
pada lini terbawah. Dengan terbangunnya kultur yang berorientasi pada pelanggan
tersebut,maka segala sumber daya yang ada akan dialokasikan untuk mendukung
semua langkah yang dapat meningkatkan nilai perusahaan dimata pelanggan.
Strategi CRM dari uraian diatas telah dibahas dengan mengembangkan analisa
beberapa faktor dalam CRM yaitu faktor fokus pada pelanggan inti,faktor
organisasional, faktor teknologi dan kinerja perusahaan. Apabila implementasi
CRM dapat berjalan efektif maka akan berdampak terutama pada peningkatan
kinerja pemasaran dan kinerja keuangan. Jika kedua kinerja tersebut terakumulasi
secara bersama dapat mewujudkan kinerja perusahaan yang baik pula sehingga
pengembangan bisnis yang berdampak pada penguatan industry life cycle atau
daur hidup perusahaan khususnya pencapaian tahap maturity atau kedewasaan
dimana perusahaan memiliki kemampuan berkembang dan kesempatan ekspansi.
Inilah tahapan yang didambakan oleh setiap perusahaan dan harus diupayakan
pencapaiannya karena menggambarkan eksistensi bisnis dan perusahaannya
diperlukan oleh pelanggan.
12
DAFTAR PUSTAKA
Beal, Reginald M.,2000, Competing Effectively : Environmental Scanning,
Competitive Strategy and Organizational Performance in Small
Manufacturing Firms, Journal of Small Business Management, Januari,
pp.27-45
Bull, Christopher , 2003, Strategic Issue in Customer Relationship Management
(CRM) Implementation, Business Process Management Journal, Vol.9,
No.5, pp.592-602
Buttle,Francis,2007, Customer Relationship Management (Manajemen
Hubungan Pelanggan) Concept and Tools, Terjemahan:Arief
Subiyanto,Published by Elsevier,Oxford.
Day, George ,1993, New Direction for Corporations : Conditions for Successful
Renewal, European Manajement Journal, Vol. 11, No. 2, pp. 229237
Ferdinand, A.T. , 2000, Manajemen pemasaran: Sebuah pendekatan stratejik,
Research Paper, Program Studi Magister Manajemen, Universitas
Diponegoro, Semarang, pp. 1-56
Gummesson, E , 2002, Relationship marketing in the new economy, Jornal of
Reationship Marketing, Vol. 1 No. 1, pp. 37-57
Husnan, Suad ,1997, Teori Portofolio dan Aplikasinya Bagi Manajemen
Keuangan, Edisi Kedua, BPFE, Yogyakarta
Keats, B.W. dan Hitt, M.A,1988, A Causal Model of Linkages Among
Environmental Dimension, Macro Organizational Characteristics and
Performance, Academy of Management Journal, Vol. 31, No. 3,
pp.570-598
Li, Mingfang dan Simerly, R.L. ,1998, The Moderating Effect of Environmental
Dynamism on the Ownership and Performance Relationship, Strategic
Management Journal, Vol.19, pp.169-179
Morgan, R.M. dan Hunt S.D. ,1994, The Commitment-Trust Theory of
Relationship Marketing, Journal of Marketing, Vol.58, pp.20-38
Munawir S ,1992. Analisa Laporan Keuangan, Cetakan Kedua, Penerbit
Liberty, Yogyakarta
13
International
14