Anda di halaman 1dari 4

Nama

: Muthiara Praziandite

NIM

: 04074881517008
Restorasi Glass Ionomer Cement (GIC)

1. Definisi
Glass ionomer cement (GIC) adalah semen berbasis air yang terbentuk melalui reaksi
asam-basa antara bubuk aluminosilikat kaca dengan asam poliakrilik sebagai likuid. GIC
merupakan material restorasi turunan dari semen silikat dan semen polikarboksilat.1
2. Indikasi GIC1
1)
2)
3)
4)

restorasi gigi desidui


restorasi klas III gigi permanen
restorasu klas V gigi permanen
karies akar.

3. Kontraindikasi1
1)
2)
3)
4)

Kavitas-kavitas yang ketebalannya kurang


Kavitas-kavitas yang terletak pada daerah yang menerima tekanan tinggi
Lesi karies kelas IV atau fraktur insisal
Lesi yang melibatkan area luas pada email labial yang mengutamakan faktor
estetika

4. Keuntungan GIC2
1)
2)
3)
4)
5)
5.

Mudah dimanipulasi
Melepaskan fluor
Resistensi terhadap larutan asam baik
Berikana secara kimia dengan gigi
Transulensi

Kerugian GIC2
1) Pengerasan awal lambat dan sensitif terhadap kelembaban
2) Kurang estetis
3) Sifat mekanis buruk

6.

Komposisi GIC
GIC terdiri dari dua komponen, yaitu bubuk dan likuid. Bubuk GIC mengandung

aluminosilikat kaca dan partikel pengisi (filler).1 Aluminosilikat kaca dalam bubuk dibuat
dengan menggabungkan kuarsa, alumina, cryolite, fluor, alumunium trifluor dan

alumunium fosfat. Filler GIC mengandung 15,7-20,1% kalsium fluor (CaF2), 35,2-41,9%
silikon dioksida (SiO2), 20,1-28,6% alumunium oksida (Al2O3), 3,8-12,1% alumunium
fosfat (AlPO4), 3,8-12,1% alumunium fluor (AlF3) dan 4,1-9,3% sodium fluor (NaF).3
Likuid GIC mengandung 47,5% larutan kopolimer asam akrilik dan asam itakonik
dengan perbandingan 2:1 dalam air. Asam itakonik meningkatkan reaktivitas cairan,
mengurangi kekentalan dan mengurangi kecenderungan menjadi gel.1,3 Penambahan
komponen asam tartarik untuk memudahkan pelepasan ion dari bubuk kaca, memperbaiki
karakteristik manipulasi, meningkatkan waktu manipulasi, dan memperpendek waktu
pengerasan.1

7.

Reaksi pengerasan GIC


Reaksi pengerasan GIC adalah reaksi asam basa antara asam poliakrilat dengan

kalsium aluminosilikat kaca yang melepaskan kation dan ion fluor serta menghasilkan
polysalt gel.1 Pengerasan GIC terdiri dari 3 fase, yaitu fase pelepasan ion, fase hydrogel
dan fase polysalt gel.3
Fase pelepasan ion terjadi sesaat setelah bubuk dan likuid pertama dicampur. Larutan
asam poliakrilat dan asam tartarik sebagai akselerator menyerang bubuk ion
aluminosilikat dan melarutkan permukaan luar kaca. Ion hidrogen dari asam kopolimer
dan asam tartarik menyebabkan pelepasan kation logam, seperti Ca2+ dan Al3+, dari
permukaan kaca, yang kemudian bereaksi dengan ion fluor untuk membentuk CaF2, AlF2dan lebih kompleks. Pada tahap awal fase ini, GIC akan melekat pada struktur gigi. GIC
terlihat berkilau dan mengkilap akibat matriks yang belum bereaksi. Pada tahap lanjut
fase ini, material akan kehilangan kilauannya, karena matriks bebas telah bereaksi dengan
kaca dan kemampuannya berikatan dengan struktur gigi atau permukaan lainnya
berkurang.3
Fase kedua adalah fase hydrogel. Fase ini terjadi selama lima sampai sepuluh menit
setelah pencampuran, menyebabkan terjadinya initial set. Selama fase ini muatan positif
Ca

akan dilepaskan lebih cepat dan bereaksi dengan muatan negatif rantai asam

poliakrilik untuk membentuk ikatan silang ionik. Fase hydrogel ini menurunkan mobilitas
dari rantai polimer, menyebabkan gelasi awal dari matriks ionomer. Pada tahap ini, GIC
akan terlihat kaku dan opak.3
Fase terakhir adalah fase polysalt gel. Pada fase ini material mencapai final set dan
dapat berlanjut hingga beberapa bulan. Matriks mengalami proses maturasi ketika ion

alumunium dilepas lebih lambat, membantu membentuk polysalt hydrogel untuk


mengelilingi filler kaca yang belum bereaksi. Pada tahap ini GIC akan terlihat seperti
gigi.3
Aplikasi GIC

8. Teknik Pengaplikasian GIC

Preparasi kavitas
o Preparasi mekanik
a.
Outline Form
Gigi dipreparasi dengan prinsip minimal intervention, yaitu
hanya membuang jaringan gigi yang terkena karies.4 Margin kavitas
harus memiliki kedalaman yang memadai dan kavitas tidak memiliki
under cut.5
b.
Retention and resistance form
GIC berikatan secara kimia dengan enamel dan dentin. Oleh
karena itu, dovetails tidak dibutuhkan pada jaringan gigi yang sehat.5
c.
Debriment, prophylaxis and isolation :
GIC secara kimia berikatan dengan dinding kavitas, sehingga
dinding kavitas harus dibersihkakn dan dikondisioner. Permukaan gigi
yang berkontak dengan GIC harus benar-benar bersih dan bebas dari
kontaminasi debris dan saliva.5 Gigi diisolasi dengan cotton roll atau
rubber dam.4

Preparasi kimiawi
Setelah preparasi, permukaan kavitas dikondisioner untuk mendapatkan
ikatan GIC dan gigi yang lebih baik. Asam poliakrilik 10-20%

diaplikasikan selama 10-20 detik.


Pengadukan GIC
Bubuk dan likuid GIC diambil dengan perbandingan 1:1. Bubuk dibagi
menjadi 2 bagian yang sama, satu bagian bubuk dicampur dengan cairan
menggunakan spatula plastik kemudian bubuk bagian lainnya dicampur dengan
bagian yang pertama tadi. Pencampuran bubuk dan cairan dilakukan dengan
gerakan melipat/menggulung dan membutuhkan waktu 30 detik. Massa GIC harus
kelihatan halus dan mengkilap untuk mendapatkan konsistensi yang baik.

Restorasi
Setelah pengadukan, massa GIC ditumpat ke dalam kavitas menggunakan instrumen
plastis.

Finishing and Polishing


Setelah matriks dibuang, varnish atau cocoa butter diapliksikan. Kemudian, tumpatan
berlebih dibuang menggunakan instrument yang tajam atau, jika dibutuhkan,
menggunakan bur diamond dengan berkecepatan rendah yang dilubrikasi petroleum tanpa
pendinginan dengan air.4,5
Finishing akhir dilakukan setelah 24 jam menggunakan bur batu putih (white stone),
bur tungsten carbide dan karet abrasif dengan kecepatan rendah.4

Daftar Pustaka
1. Robert G, Craig. Restorative Dental Materials Eleventh Edition. St. Louis: Mosby; 2002.
2. OBrien, William J. Dental Materials and Their Selection-3rd Edition. Michigan:
Quintessence Publishing Co, Inc; 2002.
3. Albers, Harry F. Tooth Colored Restoratives. London: BC Decker; 2001:43-54.
4. McCabe, John F. Applied Dental Materials Ninth Edition. UK: Blackwell Munksgaard;
2008.
5. Garg, Nisha dan Amit Garg. Review of Endodontics and Operative Dentistry. New Delhi:
Jaypee Brothers Medical Publishers ; 2008.

Anda mungkin juga menyukai